Obligasi III Matahari Tahun 2009 dengan tingkat bunga tetap (“ Matahari”)
2011 Hasil Operasi
2012 Hasil Operasi Penjualan bersih 10.723.196 1.275.942 643.632 12.642.770 Penghasilan keuangan 170.373 95.583 3.074 269.030 Biaya keuangan (223.549) (74.671) (4.556) (302.776) Penyusutan dan amortisasi (276.003) (85.339) (89.480) (450.822) Bagian atas rugi entitas asosiasi - - (34.274) (34.274) Manfaat (beban) pajak penghasilan 16.647 13.126 (18.271) 11.502
Laba bersih 52.280 112.521 1.782 166.583
Informasi segmen
Investasi dalam entitas asosiasi - - 606.472 606.472 Pengeluaran modal 294.897 124.469 431.306 850.672 Aset segmen dilaporkan 7.910.977 2.202.683 3.974.523 14.088.183 Liabilitas segmen dilaporkan 5.174.752 1.394.981 465.376 7.035.109
2011 Hasil Operasi Penjualan bersih 8.687.351 1.104.722 540.769 10.332.842 Penghasilan keuangan 155.889 99.125 155.365 410.379 Biaya keuangan (245.437) (39.642) (2.565) (287.644) Penyusutan dan amortisasi (252.367) (70.168) (71.011) (393.546) Bagian atas rugi entitas asosiasi - - (11.801) (11.801) Manfaat (beban) pajak penghasilan 21.066 (2.546) (11.714) 6.806
Laba (rugi) tahun berjalan (369.786) 19.183 446.641 96.038
Liabilitas segmen dilaporkan 5.035.086 843.416 287.466 6.165.968
Penjualan bersih kepada pelanggan berdasarkan segmen geografis adalah sebagai berikut:
2012 2011 Indonesia 12.285.102 10.079.884 Luar Indonesia 357.668 252.958 Jumlah 12.642.770 10.332.842
Aset tidak lancar Perusahaan berdasarkan lokasi geografis adalah sebagai berikut:
2012 2011
Indonesia 6.377.566 7.572.580
Luar Indonesia 438.081 356.546
Jumlah segmen aset tidak lancar* 6.815.647 7.929.126
*)
tidak termasuk piutang pihak berelasi dan aset pajak tangguhan 34. INFORMASI TAMBAHAN UNTUK ARUS KAS
Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas:
2012 2011
Reklasifikasi aset tidak lancar lainnya ke aset tetap 198.857 36.855 Reklasifikasi aset lancar lainnya ke aset keuangan lancar lainnya 31.000 - Reklasifikasi uang muka dan jaminan sewa ke
sewa dibayar di muka 26.711 275.921 Reklasifikasi properti investasi ke aktiva tetap - 8.893 Reklasifikasi aset lancar lainnya ke investasi jangka
panjang lainnya - 1.000
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN Manajemen Risiko Keuangan
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko mata uang, risiko suku bunga, dan risiko harga. Melalui pendekatan manajemen risiko, Perusahaan mencoba untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko di atas.
(i) Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana suatu pihak atas instrumen keuangan akan menyebabkan kerugian keuangan terhadap pihak lain diakibatkan kegagalannya memenuhi suatu kewajiban. Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan
setara kas di bank, piutang, investasi tertentu dan aset keuangan tertentu lainnya. Jumlah eksposur risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Eksposur risiko kredit maksimum pada tanggal pelaporan adalah:
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
(i) Risiko Kredit (lanjutan)
2012 2011
Kas dan setara kas 2.875.259 2.039.663 Piutang usaha 231.454 193.499 Aset keuangan lancar lainnya 1.187.714 1.883.695 Aset keuangan tidak lancar lainnya 43.396 29.985 Investasi jangka panjang lainnya 927.584 883.853 Aset tidak lancar lainnya 203.426 232.895
Jumlah 5.468.833 5.263.590
Untuk risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank-bank dengan predikat baik yang dipilih. Sedangkan untuk institusi keuangan, manajemen telah membuat kriteria diantaranya hanya menggunakan jasa manajer investasi berpengalaman dan terpercaya. Selain itu, kebijakan Perusahaan adalah untuk tidak membatasi eksposur hanya kepada satu institusi tertentu, sehingga Perusahaan memiliki kas dan setara kas di bank, piutang dan investasi di berbagai institusi keuangan.
(ii) Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana suatu entitas menghadapi kesulitan dalam memenuhi kewajiban terkait dengan liabilitas keuangannya yang diselesaikan dengan penyerahan kas atau aset keuangan lainnya.
Di bawah ini ringkasan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan:
Nilai Arus Kas
Tercatat Aktual <= 1 tahun > 1tahun
2012
Utang usaha 1.908.022 1.908.022 1.908.022 - Utang pajak dan beban akrual 784.789 784.789 784.789 - Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 265.541 265.541 265.541 - Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 330.148 330.148 330.148 - Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 2.623.359 2.623.359 1.130.305 1.493.054 Utang obligasi 51.747 52.000 - 52.000 Utang sukuk 135.493 136.000 - 136.000 Liabilitas lainnya 390.914 390.914 5.554 385.360
2011
Utang usaha dan lainnya 1.569.922 1.569.922 1.569.922 - Utang pajak dan beban akrual 669.558 669.558 669.558 - Liabilitas imbalan kerja jangka pendek 208.730 208.730 208.730 - Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya 256.366 256.366 256.366 - Utang bank dan lembaga keuangan lainnya 2.170.450 2.170.450 748.816 1.421.634 Utang obligasi 301.167 302.000 250.000 52.000 Utang sukuk 224.769 226.000 90.000 136.000 Liabilitas lainnya 328.605 328.605 5.069 323.536
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan surat berharga yang mencukupi untuk memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk operasi normal Perusahaan. Selain itu, Perusahaan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan.
Perusahaan melakukan transaksi-transaksi dengan menggunakan mata uang asing, diantaranya adalah belanja modal, transaksi yang dilakukan entitas anak di luar negeri, dan transaksi pinjaman Perusahaan, sehingga Perusahaan harus mengkonversikan Rupiah ke mata uang asing, terutama USD dan SGD untuk memenuhi kebutuhan kewajiban dalam mata uang asing pada saat jatuh tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang USD dan SGD dapat memberikan dampak pada kondisi keuangan Perusahaan.
Pada tanggal 31 Desember 2012, jika terjadi penguatan nilai tukar mata uang USD dan SGD terhadap mata uang Rupiah sebesar 5% pada tanggal pelaporan, dan semua variabel lainnya dianggap konstan, maka perubahan terhadap jumlah laba konsolidasian Perusahaan adalah sebagai berikut:
USD (4.007)
SGD 7.085
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, kenaikan laba bersih akibat penguatan 5% nilai tukar mata uang USD terhadap mata uang Rupiah disebabkan oleh keuntungan penjabaran kas dan setara kas dan piutang dalam mata uang USD yang dikurangi dengan kerugian penjabaran pinjaman dan utang dalam mata uang USD. Kenaikan laba bersih akibat penguatan 5% nilai tukar mata uang SGD terhadap mata uang Rupiah terutama disebabkan oleh keuntungan penjabaran kas dan setara kas dalam mata uang SGD.
Perusahaan mengelola risiko mata uang dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat seperti penggunaan transaksi lindung nilai apabila diperlukan untuk mengurangi risiko mata uang asing.
(iv) Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan suku bunga pasar.
Perusahaan memiliki risiko suku bunga terutama karena melakukan pinjaman menggunakan suku bunga mengambang. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, jika suku bunga pasar naik/turun sebesar 50 basis poin dan suku bunga dalam USD dan SGD naik/turun sebesar 10 basis poin dan semua variable lainnya dianggap konstan, laba bersih konsolidasian tahun berjalan akan lebih rendah/tinggi sebesar Rp129, yang terjadi sebagai akibat naik/turunnya pendapatan bunga atas kas dan setara kas dengan suku bunga mengambang yang dikompensasi dengan naik/turunnya beban bunga atas pinjaman dengan suku bunga mengambang.
Informasi mengenai suku bunga deposito dan pinjaman yang dikenakan kepada Perusahaan dijelaskan pada Catatan 3, 4, 15 dan 20.
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan) Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
(v) Risiko Harga
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar, terlepas apakah perubahan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor spesifik dari instrumen individual atau penerbitnya atau faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh instrumen yang diperdagangkan di pasar.
Per tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan memiliki risiko harga terutama karena investasi Perusahaan atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan yang diperdagangkan. Perusahaan mengelola risiko harga dengan melakukan pengawasan internal oleh manajemen secara berkelanjutan.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Perusahaan menggunakan hierarki berikut dalam mencatat nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan: Tingkat 1: harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;
Tingkat 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung; dan
Tingkat 3: input untuk aset atau liabilitas yang tidak dapat diobservasi.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh aset keuangan Perusahaan yang dicatat dengan menggunakan nilai wajar merupakan investasi yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijual, dan menggunakan hierarki tingkat 1.
Seluruh nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang ada di Perusahaan mendekati nilai wajarnya karena bersifat jangka pendek atau dengan tingkat suku bunga mengambang, kecuali untuk utang obligasi yang mempunyai nilai wajar sebesar Rp213.487 dan Rp561.823 masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Nilai wajar obligasi diambil dari nilai transaksi terakhir obligasi dan sukuk pada tanggal pelaporan.
36. PENGELOLAAN PERMODALAN
Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan kelangsungan usaha dan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan.
Untuk menjaga dan menyesuaikan struktur modal, Perusahaan mungkin menyesuaikan jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman.
37. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
a. Pada tanggal 4 Januari 2013, Perusahaan melakukan pembayaran atas seluruh saldo terutang pinjaman dari Mandiri (Catatan 15)
b. Pada tanggal 31 Januari 2013, Prime Star Investment Pte. Ltd. (“PSI”), entitas anak yang berkedudukan di Singapura dan sepenuhnya dimiliki oleh Perusahaan, menandatangani Perjanjian
Exchangeable Rights (“ER”) Subscription dengan Anderson Investments Pte. Ltd. (“Anderson”),
entitas anak yang sepenuhnya dimiliki secara tidak langsung oleh Temasek Holdings (Private) Limited (“Temasek”), dimana PSI menerbitkan ER tanpa bunga seharga USD300.000 untuk dapat ditukarkan dengan 26,1% saham (atau sebanyak 1.402.947.000 lembar saham) PT MPP kepada Anderson.
Pada tanggal 18 Februari 2013, PSI telah menerima USD300.000 dari Anderson atas penerbitan ER tersebut.
e. Sampai dengan tanggal 7 Maret 2013, PT MPP telah melakukan pembayaran dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp1.025.000 atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari CIMB, Danamon, HSBC dan BII (Catatan 20).
38. STANDAR AKUNTAN KEUANGAN BARU
DSAK - IAI telah menerbitkan revisi PSAK 38: Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali yang berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013. Perusahaan tidak melakukan penerapan dini PSAK revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan konsolidasian.
39. AKUN REKLASIFIKASI
Seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2a, sehubungan dengan penerapan peraturan VIII.G.7 yang baru berlaku dan agar konsisten dengan penyajian dalam laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan telah mereklasifikasi akun-akun posisi keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010.
Akun-akun yang direklasifikasi adalah sebagai berikut:
Sebelum reklasifikasi Reklasifikasi Setelah reklasifikasi
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 31 Desember 2011
Aset lancar
Aset keuangan lancar lainnya - 1.883.695 1.883.695 Investasi jangka pendek 1.627.793 (1.627.793) -
Piutang lain-lain 262.702 (262.702) -
Aset tidak lancar
Properti investasi - 145.018 145.018
Aset keuangan tidak lancar lainnya - 29.985 29.985 Aset tidak lancar lainnya 401.098 (168.203) 232.895
Liabilitas jangka pendek
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek - 208.730 208.730
Beban akrual 812.531 (208.730) 603.801
Utang sukuk - 89.850 89.850
Utang obligasi 339.431 (89.850) 249.581
Laba ditangguhkan atas transaksi
penjualan dan penyewaan aset 2.098 (2.098) - Liabilitas jangka pendek lainnya 146.973 103.068 250.041
Utang lain-lain 357.336 (357.336) -
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya - 256.366 256.366
Liabilitas jangka panjang
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang - 143.172 143.172 Laba ditangguhkan atas transaksi
penjualan dan penyewaan aset 10.247 (10.247) - Liabilitas jangka panjang lainnya 491.668 (132.925) 358.743
Utang sukuk - 134.919 134.919
39. AKUN REKLASIFIKASI (lanjutan)
Akun-akun yang direklasifikasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Sebelum reklasifikasi Reklasifikasi Setelah reklasifikasi
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 31 Desember 2011
Penghasilan keuangan - 410.379 410.379
Biaya keuangan - (287.644) (287.644 )
Pendapatan (beban) bunga 122.735 (122.735) -
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Januari 2011/31 Desember 2010 Aset lancar
Aset keuangan lancar lainnya - 2.249.839 2.249.839 Investasi jangka pendek 2.038.600 (2.038.600) -
Piutang lain-lain 211.239 (211.239) -
Aset tidak lancar
Properti investasi - 129.699 129.699
Aset keuangan tidak lancar lainnya - 18.859 18.859 Aset tidak lancar lainnya 203.038 (148.558) 54.480
Liabilitas jangka pendek
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek - 160.597 160.597
Beban akrual 694.149 (160.597) 533.552
Laba ditangguhkan atas transaksi
penjualan dan penyewaan aset 44.745 (44.745) - Liabilitas jangka pendek lainnya 122.098 117.339 239.437
Utang lain-lain 672.749 (672.749) -
Utang dividen - 481.783 481.783
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya - 118.372 118.372
Liabilitas jangka panjang
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang - 149.588 149.588 Liabilitas jangka panjang lainnya 359.432 113.663 473.095 Laba ditangguhkan atas transaksi
penjualan dan penyewaan aset 263.251 (263.251) -
Utang sukuk - 223.943 223.943
PT Multipolar Tbk
Menara Matahari Lt. 16 Jl. Palem Raya Bulevar No.7
Lippo Karawaci 1100 Tangerang 15811, Indonesia Telp: +6221 - 546 0011, 55 777 000 Fax: +6221 - 546 0020 email: [email protected] www.multipolar-group.com
From Innovation to Transformation
Strongly Positioned to Take On the Future