• Tidak ada hasil yang ditemukan

APA HASIL PEKKA SELAMA 10 TAHUN?

Dalam dokumen Laporan 10 thn PEKKA (Halaman 31-37)

II. PERJALANAN MENGGAPAI KEADILAN DAN MARTABAT

11. APA HASIL PEKKA SELAMA 10 TAHUN?

Hasil yang dicapai dari proses pemberdayaan yang telah dilakukan selama 10 tahun terakhir dapat dilihat dari dua aspek yaitu analisa pencapaian tujuan dan perubahan yang dirasakan oleh Pekka. Guna mengetahui pencapaian tujuan program, dilibatkan evaluator independen serta analisa data-data kuantitatif yang telah dikumpulkan oleh Seknas PEKKA selama 10 tahun terakhir. Sedangkan informasi tentang perubahan yang dirasakan Pekka didapatkan melalui Survey pada anggota dan kader Pekka tentang beberapa indikator perubahan pengembangan diri, pengetahuan dan wawasan serta status mereka dalam masyarakat.

A. Pencapaian Tujuan

Tujuan pemberdayaan Pekka dikembangkan dari 5 kerangka Pemberdayaan Sarah Longwe yaitu:

 Peningkatan kesejahteraan; ketersediaan sumber ekonomi, perlindungan dari risiko kemiskinan

 Peningkatan akses terhadap sumber daya; pelayanan publik dan akses sumberdaya ekonomi, perlindungan sosial, ekonomi dan politik.

 Peningkatan kesadaran kritis; kemampuan membangun kesadaran terkait relasi kuasa adil gender

 Peningkatan partisipasi; kemampuan untuk hadir dan aktif serta mempengaruhi kebijakan di berbagai arena dan berbagai tingkatan

 Peningkatan kontrol terhadap pengambilan keputusan; melakukan kontrol guna menjamin kepentingan kaum perempuan dapat diimplementasikan sebagai kebijakan publik.

Untuk mengetahui pencapaian setiap tujuan, maka dikembangkan beberapa indikator

ya g sejala de ga i put ya g dilakuka oleh “ek as PEKKA dala p oses

pemberdayaannya, yang dijadikan rujukan dalam melihat pencapaian tujuan selama 10 tahun.

Tabel 1. Indikator Pencapaian Tujuan

No Tujuan Indikator

1 Kesejahteraan Peningkatan pendapatan

Peningkatan simpanan di kelompok

Peningkatan pinjaman di kelompok

Tingkat pengembalian pinjaman di atas 70%

Mampu mengakumulasi modal usaha

31

No Tujuan Indikator

2 Akses Sumberdaya Terbukanya akses sumberdaya bagi anggota dalam hal:

Dana Pemerintah (Dana Desa, APBD dll) untuk kegiatan hukum, politik, sosial dan ekonomi.

Dana untuk layanan kesehatan gratis bagi perempuan miskin.

Pendidikan dan Pelatihan keterampilan yang diadakan oleh pihak lain

Bantuan sarana dan prasarana bagi pengembangan program Pekka

3 Partisipasi Tingkat kehadiran anggota dalam kegiatan kelompok mencapai 70%.

Tingkat keaktifan para anggota dalam kegiatan untuk

menyuarakan kebutuhannya dalam kelompok mencapai 70%.

Tingkat kehadiran dalam kegiatan yang diadakan pihak lain seperti rapat desa, musrenbang dan lainnya terkait akses sumberdaya

4 Kesadaran kritis Tumbuh kebutuhan belajar dan mendapat pengetahuan untuk mengembangkan kapasitas diri.

Peningkatan jumlah masalah yang berhasil diidentifikasi, dan yang berhasil diselesaikan.

Kemampuan mengadvokasi persoalan atau perlakuan tidak adil yang mereka hadapi ke pihak berwenang untuk

menyelesaikannya.

5 Kontrol Mampu membuat keputusan diri sendiri dilingkup rumahtangga

Partisipasi aktif dalam mengawasi, mempertanyakan dan menentukan kegiatan kelompok yang akan dilakukan.

Mampu mengusulkan dan mengawasi pembuatan kebijakan lokal yang berhubungan dengan persoalan ketidakadilan yang mereka hadapi.

Indikator ini telah dipergunakan dalam evaluasi pemberdayaan Pekka baik yang dilakukan oleh pihak mandiri di luar Pekka maupun oleh tim Seknas PEKKA dalam mekanisme monitoring dan evaluasi internalnya.

32

a) Hasil Survey WRI 2009

Pada tahun 2009, Women Research Institute (WRI) telah melakukan evaluasi terhadap pencapaian tujuan Pemberdayaan Pekka dengan mempergunakan indikator di atas. Survey di lakukan di beberapa wilayah kerja Seknas PEKKA. Hasil survey WRI menunjukkan bahwa sebagai besar indikator tujuan yang ditetapkan telah dapat dicapai melalui proses pemberdayaan ini. Namun demikian, Survey WRI juga memperlihatkan ada variasi di setiap wilayah terhadap pencapaian tujuan ini. Berikut ini tabel yang menunjukkan hal tersebut.

Tabel 2. Pencapaian Tujuan Program berdasarkan Survey WRI tahun 2009

Wilayah Survey Kesejahteraan

Akses

Sumberdaya

Kesadaran

Kritis Partisipasi Kontrol

Aceh Timur (Aceh) ** * ** * ?

Cianjur (Jawa Barat) * *** ** ** **

Brebes (Jawa Tengah) ** * ** ** ** Pontianak (Kalimantan Barat) ** * ** * ? Lombok Barat (NTB) *** ** ** ** ** Buton (sulawesi Tenggara ** * ** ** * Halmaherah Utara (Maluku Utara) ** * ** * * Adonara (NTT) *** ** *** *** *** Keterangan:

*** = semua indikator terpenuhi ** =2 atau 3 indikator terpenuhi * =1 indikator terpenuhi

? = tidak mengarah pada pencapaian tujuan

b) Hasil Survey 10 tahun Pekka oleh Megan Scalon

Dengan metode yang sedikit berbeda, pada tahun 2011, dalam rangka 10 tahun pemberdayaan Pekka, maka dilakukan lagi survey 10 tahun Pekka oleh evaluator independen yaitu Megan Scalon yang juga mencoba menyoroti pencapaian tujuan

33

pemberdayaan dengan indikator yang sama. Dalam Surveynya, Megan memisahkan responden survey anggota biasa dan kader. Hasil survye Megan menunjukkan bahwa pencapaian tujuan sangat signifikan dicapai oleh kader-kader Pekka. Sedangkan untuk anggota biasa masih bervariasi. Survey Megan di lakukan di 8 provinsi yang sama dengan yang dilakukan oleh WRI. Berikut ini tabel hasil survey 10 tahun pemberdayaan Pekka oleh Megan.

Tabel 3. Pencapaian Tujuan berdasarkan Survey 10 tahun Pekka oleh Megan Scalon tahun 2011

Tujuan Dampak pada anggota Dampak pada Kader Penguatan Ekonomi Tidak signifikan Positif lemah

Peningkatan Kesejahteraan Positif Positif

Akses sumberdaya Positif lemah Positif cukup kuat

Kesadaran kritis Tidak signifikan Positif

Partisipasi Positif lemah Positif

Kontrol di dalam Pekka Positif Positif

Kontrol di rumah tangga Tidak ada informasi Positif

Kontrol di masyarakat Tidak signifikan Positif menuju kuat

Kontrol di tingkat kabupaten / provinsi

Tidak signifikan Positif lemah

c) Pencapaian tujuan dari Data di Seknas PEKKA

Selama 10 tahun, Seknas PEKKA juga melakukan dokumentasi dan pencatatan hasil dari berbagai kegiatan yang telah dilakukan melalui program-program dikembangkan. Hal ini dilakukan dengan mendokumentasikan proses serta hasil dari implementasi kegiatan dalam setiap program yang dikembangkan dalam mekanisme monitoring dan evaluasi internal Pekka. Dengan mengacu pada kerangka tujuan di atas, tabel berikut ini dapat melengkapi hasil survey evaluasi indepen yang dilakukan oleh pihak di luar Seknas PEKKA.

Tabel 4. Rekam Jejak Pencapaian Tujuan oleh Seknas PEKKA secara kuantitatif

No Tujuan Pencapaian

1 Kesejahteraan  Tabungan anggota Pekka meningkat rata-rata 50% per tahun

 Tabungan tertinggi anggota mencapai Rp.14.697.000,- dibandingkan pada tahap awal hanya mencapai Rp.900.000

 Total tabungan bersama mencapai Rp.3.551.349.024

 Pinjaman anggota meningkat rata-rata 20% pertahun

34

No Tujuan Pencapaian

rata-rata pinjaman anggota mencapai Rp.1,500,000 di

bandingkan pada tahap awal yang hanya berkisar Rp.100,000

 Penerimaan sisa hasil usaha (SHU) akhir tahun yang pernah diterima anggota tertinggi adalah Rp Rp.2.345.071

 Ada pergeseran jumlah Pekka yang berpenghasilan dibawah Rp 7,500 per hari dari 51% di tahap awal menjadi 38% pada

laporan ini, dan yang berpenghasilan di atas Rp.15,000 bergeser dari 16% menjadi 24%

 Paska Tsunami Aceh, Pekka membangun dan merenovasi 284 rumah, membangun kembali usaha 840 anggota Pekka yang hancur, memberikan beasiswa pada 2,367 anak korban Tsunami.

2 Akses Sumberdaya

 Telah tumbuh dan berkembang 35 lembaga simpan pinjam dan koperasi di 18 provinsi yang dimiliki dan dikontrol oleh Pekka secara kolektif dengan Asset mencapai

Rp.11.655.302.874dengan total perputaran pinjaman secara keseluruhan mencapai Rp.30.985.173.592

 Telah berkembang 61 unit PAUD Pekka (Pendidikan Anak Usia Dini) yang menampung sekitar 2,343 murid dari keluarga miskin, dikelola oleh Pekka

 Telah dikembangkan 92 pusat belajar baca tulis yang menampung 2,562 perempuan buta aksara, dikelola oleh Pekka  Ada 233 anggota Pekka yang putus sekolah mendapatkan beasiswa sehingga dapat mengikuti program persamaan paket A,B,C dan mendapatkan ijazah SD, SMP dan SMA

 Ada 15,450 anak Pekka dan keluarga miskin lainnya mendapatkan beasiswa SD dan SMP

 Telah tumbuh dan berkembang 60 Center Pekka(Pusat Belajar Pekka); 25 Center utama dan 35 Center pendukung, yang diakses tidak kurang dari 7,000 Pekka dan anggota masyarakat lain (10%-nya laki-laki), setiap tahunnya.

 Ada 9 stasiun radio komunitas Pekka dengan rata-rata penyiaran mencapai 8,5 jam perhari menjangkau lebih dari 7,700 pendengar setia, dan dikelola oleh Pekka

 Ada 7 studio video komunitas yang dikelola oleh Pekka dan mampu memproduksi rata-rata 10 video komunitas setiap tahunnya.

35

No Tujuan Pencapaian

dengan jumlah anggota mencapai 16,833 perempuan kepala keluarga miskin dan sekitar 100,000 anggota keluarganya yang mendapatkan dari berbagai kegiatan Pekka, di 471 desa, 19 Provinsi di Indonesia.

 Tidak kurang dari 1,500 orang kader, pemimpin dan anggota Pekka dipilih menjadi pemimpin di berbagai aktivitas publik, sosial kemasyarakatan termasuk sebagai pengurus ormas, pengelola program pembangunan seperti PNPM, pengurus RT/RW, staf di kantor pemerintahan desa, pengurus PKK dan kegiatan sosial dan keagamaan lainnya.

 Ada 2,948 orang anggota, kader dan pemimpin serikat Pekka yang terlibat secara aktif dalam berbagai proses di tingkat masyarakat termasuk dalam musrenbang hingga ke tingkat kabupaten dan dialog-dialog dengan pemerintah lokal membahas berbagai persoalan sosial ekonomi masyarakat.

4 Kesadaran Kritis

 48 jenis pelatihan telah diberikan pada Pekka yang mencakup analisa sosial, motivasi bekerja dalam kelompok, kepemimpinan transformatif, hak kesehatan reproduksi, hukum dan hak perempuan, gender budget, advokasi, kesadaran gender, dengan total kepesertaan pelatihan mencapai 44,148 partisipasi.

 Melalui pemberdayaan hukum, 6,639 anak dari keluarga miskin memperoleh akte kelahirannya secara gratis, 2,423 masyarakat desa mendapatkan penyelesaian persoalan perkawinan melalui persidangan keliling, dan rata-rata 14 kasus kekerasan terhadap perempuan di bawa ke proses peradilan setiap tahun.

5 Kontrol  Ada 8 jenis kelompok kepentingan yang telah dikembangkan di seluruh wilayah Pekka termasuk kelompok sadar hukum, kelompok pengembangan pendidikan, kelompok pendidikan politik, dan kelompok peduli Pekka.

 Telah terbangun forum pemangku kepentingan untuk akses keadilan bagi Pekka dan masyarakat miskin lainnya di 18 Provinsi.

36

Khusus dalam aspek penguatan ekonomi, perubahan yang paling signifikan dalam hidup Pekka adalah berkembangnya Asset keuangan kolektif yang dimiliki dan dikontrol oleh Pekka sendiri. Aset keuangan ini tumbuh rata-rata setiap tahunnya di atas 2.5%.Berikut ini data Asset keuangan Pekka yang tersebar di wilayah di mana Pekka berada pada tahun 2010 dan 2011.

Tabel 5. Aset Keuangan Kolektif Pekka 2010-2011

No Wilayah 2010 2011

1 Aceh 3.712.519.630 3.670.395.650

2 Jawa Barat 1.060.137.340 1.074.223.540 3 Jawa Tengah 499.636.926 519.319.326 4 Kalimantan Barat 414.942.187 184.822.850 5 Nusa Tenggara Barat 1.000.801.503 1.099.640.859 6 Nusa Tenggara Timur 3.403.666.203 3.915.767.593 7 Sulawesi Tenggara 891.619.460 908.337.085 8 Maluku Utara 370.003.721 242.510.971 9 Sumatera Utara 2.413.000 10 Sumatera Selatan 11.174.000 11 Sumatera Barat 7.342.000 12 Banten 12.853.000 13 Yogyakarta 1.274.000 14 Jawa Timur - 15 Kalimantan Selatan 1.665.000 16 Sulawesi Selatan 3.564.000 17 Sulawesi utara - 18 Bali - Jumlah 11.353.326.970 11.655.302.874

Dalam dokumen Laporan 10 thn PEKKA (Halaman 31-37)

Dokumen terkait