• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelaksanaan perbaikan kualitas perpustakaan sekolah dihasilkan sebuah buku panduan. Buku panduan ini menjadi arahan dalam mengimplementasikan atribut yang menjadi proses perbaikan kualitas. Buku panduan ini sebagai panduan yang memudahkan pihak perpustakaan dalam memberikan pelayanan kepada pengunjung perpustakaan di SMA Negeri 2 Salatiga.

Buku panduan ini di sosialisasikan kepada pihak stakeholder sekolah. Pihak stakeholder sekolah meliputi:

1. Kepala Sekolah SMAN 2 Salatiga 2. Guru mata pelajaran matematika 3. Guru mata pelajaran bidang IPA 4. Guru mata pelajaran bidang IPS 5. Guru mata pelajaran bidang agama 6. Guru mata pelajaran bidang olahraga 7. Guru mata pelajaran bahasa dan seni 8. Guru mata pelajaran BK

9. Siswa kelas X, XI, XII 10. Kegiatan ekstrakurikuler

Hasil dari sosialisasi buku panduan ini mendapatkan respon yang baik dari pengunjung perpustakaan. Pengunjung perpustakaan

114 mengharapkan adanya perbaikan sesuai yang ada dalam buku panduan.

4.3 Pembahasan

Peningkatan kualitas perpustakaan dengan menggunakan metode Quality Function Development

(QFD) yang tersusun pada prosedur kualitas melalui

House Of Quality (HOQ) telah menghasilkan beberapa

derajat kepentingan. Derajat kepentingan mengindikasikan prosentase tingkat kepentingan dari masing-masing atribut yang berfungsi sebagai strategi peningkatan kualitas perpustakaan.

Manajemen kualitas perpustakaan yang tersusun dalam rangkaian QFD tersebut menghasilkan parameter atribut akhir berupa prosedur kualitas. Derajat kepentingan prosedur kualitas sebagai hasil akhir dari rangakaian QFD, digunakan sebagai prosedur rangkaian kerja dari pihak perpustakaan guna mendukung fungsi perpustakaan sekolah dalam proses pendidikan.

Pendidikan yang bertumpu pada proses kegiatan belajar mengajar di sekolah menjadi kunci utama dalam sistem pendidikan. Sehingga dalam mencapai hal tersebut membutuhkan sarana prasarana yang menjangkau kebutuhan siswa dari sisi akademik. Aspek akademik dalam pendidikan disekolah didukung

dengan sarana perpustakaan yang berkualitas sehingga mampu menunjang proses akademik pada siswa.

Derajat kepentingan dari prosedur kualitas me-nitikberatkan pada atribut kinerja pegawai per-pustakaan dalam melayani siswa sebagai pengunjung perpustakaan sangat dominan. Hal tersebut meng-indikasikan bahwa peran kinerja petugas perpustakaan sangat membantu bagi para siswa dalam mendapatkan segala kebutuhan akademik menungjang kegiatan belajar mengajar siswa di sekolah.

Kinerja petugas perpustakaan yang memiliki integritas dan tanggungjawab dalam melayani, serta keramah-tamahan dan pelayanan yang siap, sigap, cepat dalam memberikan bentuk pelayanan kepada siswa menjadi kunci utama kinerja peningkatan kualitas perpustakaan.

Selanjutnya derajat kepentingan atribut dalam penyediaan bahan, jurnal, makalah dan buku-buku yang dibutuhkan siswa dan guru dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah. Perpustakaan yang menyediakan kebutuhan siswa terkait buku dan referensi dapat membantu siswa dalam memperoleh pengetahuan dan ilmu yang baru. Selain itu dengan berbagai macam buku yang disediakan sekolah men-dukung kegiatan literasi sekolah yang merupakan program kegiatan belajar mengajar bagi siswa di SMA N

116 Derajat kepentingan yang selanjutnya adalah tata letak perpustakaan atau penataan ruangan per-pustakaan yang sesuai dengan kaidah perper-pustakaan menjadikan siswa nyaman dan tidak bosan ketika berada diperpustakaan. Dengan demikian siswa akan merasa bahwa diperpustakaan menjadi tempat untuk kegiatan belajar selain di kelasnya masing-masing.

Derajat kepentingan prosedur kualitas yang lainnya diperuntukkan bagi pengguna perpustakaan dalam mendukung proses belajar siswa dalam men-dalami materi pembelajaran dari guru di kelas. Sehingga perpustakaan berkewajiban dalam mem-berikan fasilitas pendukung siswa dalam mencapai tujuan pendidikan di sekolah.

Beberapa prosedur kualitas yang dijalankan dari pihak manajemen perpustakaan guna mencapai peningkatan kualitas tersebut meliputi:

1. Mendatangkan ahli perpustakaan setiap 3 bulan sekali. Dalam hal ini dilakukan untuk memberikan program pembelajaran dan pelatihan bagi para petugas perpustakaan. Hal ini bertujuan dalam meningkatkan kinerja petugas perpustakaan dari sisi psikologis dan meningkatkan kemampuan kinerjanya.

2. Petugas perpustakaan dalam satu bulan sekali melakukan rapat agenda dan pembinaan. Hal ini dilakukan untuk proses pengembangan dan

menyusun agenda setiap bulanan bagi perpustakaan. Selain itu untuk mereview program kerja pada bulan sebelumnya.

3. Dibutuhkan dua kotak saran yakni untuk kinerja dan usulan buku. Untuk membangun komunikasi dengan pemustaka, hal ini untuk menambah keterlibatan mereka dalam pengambilan keputusan oleh perpustakaan. Karena prinsip perpustakaan adalah melayani, oleh sebab itu sangat penting untuk tahu apa kemauan dari yang kita layani. 4. Menegur karyawan yang tidak disiplin menjadi

kunci dalam mengoptimalkan kinerja. Dimana hal ini sesuai dengan ketentuan standar operating prosedur dalam proses kinerja petugas perpustakaan. Teguran ini dilakukan sesuai lisan dan tertulis sesuai dengan hasil performa kerja. 5. Menata ruang perpustakaan sesuai dengan kaidah

standar perpustakaan sekolah. Standar ruang perpustakaan SMA adalah 45 % ruang koleksi, 25% ruang baca, 15 % ruang pegawai dan lain-lain 15 %. Namun perlu diingat bahwa untuk kenyamanan sebuah perpustakaan prinsipnya adalah semakin luas ruang perpustakaan maka semakin nyaman juga pemustaka ketika berkunjung, dan otomatis semakin baik juga perpustakaanya.

118 mengingat kondisi ruangan dalam perpustakaan sekolah ini dimanfaatkan untuk aktivitas lainnya. Atau lebih digunakan untuk ruang serba guna, bukan ruangan khusus untuk perpustakaan sekolah.

7. Secara rutin petugas mengatur katalogisasi. Katalog merupakan satu-satunya sarana pemustaka untuk melakukan penelusuran. Perlu dilakukan pengecekan catalog secara rutin, namun masih jarang perpustakaan yang melakukan hal ini. Bukan tanpa sebab, karena ketika melakukan pengecekan terhadap katalog, secara otomatis juga harus mengecek keadaan buku di rak, sehingga antara katalog dengan koleksi yang ada harusnya sama.

8. Mengikutsertakan karyawan dalam bintek perpustakaan. Keikutsertakan petugas perpustakaan dalam kegiatan pelatihan sangat membantu untuk peningkatan kinerja perpustakaan. Namun hal ini harus disertakan nilai-nilai psikologis, agar setelah selesai bintek ilmunya dapat dijalankan.

9. Memfungsikan ruang referensi yang ada. Ruang referensi merupakan ruang yang didalamnya terdapat berbagai jenis bahan rujukan diantaranya koleksi referensi (kamus, ensiklopedi, jurnal, laporan hasil penelitian dan lain-lain). Disamping

itu di dalam ruang referensi juga harus dilengkapi dengan computer yang tersambung dengan internet. 10. Menerapkan sistem katalogisasi perpustakaan secara online sehingga memberikan kemudahan kinerja petugas perpustakaan dalam proses tersebut.

11. Agenda tahunan studi banding perpustakaan yang berkualitas, yakni perpustakaan yang pernah mengikuti lomba dan juara keperpustakaan. Hal ini bertujuan sebagai refreshing dan gathering dari petugas perpustakaan untuk melakukan penilaian diri dan benchmaking.

12. Perbaikan sistem informasi dengan otomasi perpustakaan. Sistem informasi ini menggunakan alat bantu berupa software OPAC untuk penelusuran. Selain itu menggunakan barcode untuk pendataan buku. Selanjutnya sistem informasi data peminjam yang terintegrasi dengan kartu tanda siswa.

13. Menambah jam pelayanan dari 06.30-14.30. waktu tersebut memberikan kelonggaran bagi siswa diwaktu setelah jam pulang sekolah dapat mengujungi perpustakaan untuk mencari bahan dan materi pembelajaran.

14. Menambah jurnal dan majalah yang lebih variasi, berlangganan jurnal, maka perpustakaan perlu

120 guru, apalagi jika para guru dapat ikut menyumbangkan tulisanya dalam jurnal tersebut, hal ini dapat membantu mereka mengembangkan daya pikir dan pengembangan ilmu pengetahuan. 15. Pelayanan cleaning service seluruh ruangan

dilakukan petugas perpustakaan. Kebersihan perpustakaan meliputi internal dan eksternal perpustakaan. Menjamin kebersihan menjadikan kenyamanan dalam menjalankan setiap aktivitas dalam lingkungan tersebut.

16. Bekerjasama dengan pemustaka dan guru untuk menambah bahan pustaka (buku) dan referensi guna mendukung kegiatan belajar mengajar di sekolah.

17. Mengumumkan bahan pustaka terbaru meliputi buku dan jurnal sesuai dengan bidang keilmuan di SMA.

18. Menambah jumlah unit komputer untuk kebutuhan pelayanan pemustaka. Dimana hal ini fasilitas tambahan bagi siswa yang tidak memiliki perangkat komputer dan gadget untuk dapat tetap memanfaatkan layanan perpustakaan.

19. Menyediakan printer dan photocopy di perpustakaan ini untuk memberikan kemudahan bagi siswa dalam melakukan layanan cetak buku dan jurnal.

4.4 Peningkatan Kualitas untuk Meningkatkan

Dokumen terkait