• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil dan Gambaran Umum LAZ PM Al Bunyan

LAZ PM Al Bunyan adalah sebuah lembaga amil zakat yang bertugas melakukan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan dana zakat. LAZ PM Al Bunyan atau yang secara formal bernama Pos Mustahik Al Bunyan (PMA), mulai berkiprah sejak dikeluarkannya Surat Keputusan Yayasan pada tangga 1 November 2001. Secara otonom, LAZ PM Al Bunyan berada di bawah lembaga dakwah dan sosial Yayasan Al Bunyan Bogor dimana yayasan tersebut sudah terdaftar pada Notaris, Buhari S.H. dengan nomor 18 pada tanggal 26 November 1999.

Lembaga amil zakat yang berlokasi di Jl. KH. Soleh Iskandar, Bukit Cimanggu City Blok H No. 03, Tanah Sareal-Kota Bogor ini menggunakan SK Walikota Bogor No. 451.12-198 Tahun 2003 tentang Lembaga Amil Zakat (LAZ) sebagai pijakan hukumnya. Selain SK Walikota LAZ PM Al Bunyan Al Bunyan juga menggunakan SK MENHUKAM RI No. C. 3840 HT.01.02. Tahun 2007 sebagai pijakan hukumnya.

Sejak berdiri di tahun 2001, LAZ PM Al Bunyan sudah banyak memberikan kontribusi dalam pengelolaan dana zakat. Hal ini dapat dilihat dari data penghimpunan dana zakat yang sudah dicapai oleh LAZ PM Al Bunyan dari tahun 2011 hingga tahun 2015.

Tabel 4 Laporan penerimaan zakat LAZ PM Al Bunyan Tahun 2011-2015

Tahun Besar zakat

2011 1 759 883 014

2012 1 771 090 337

2013 1 191 469 305

2014 1 164 121 282

2015 1 055 214 807

Sumber: LAZ PM Al Bunyan 2016

Moto dari LAZ PM Al Bunyan adalah ANTUSIAS yang merupakan singkatan dari ANda adalah asset terbaik, TUjuan akhir yang utama, Sigap dalam bertindak, Attitude yang menawan, dan Senyum selalu. Visi LAZ PM Al Bunyan adalah menjadikan LAZ PM Al Bunyan sebagai Lembaga Amil Zakat yang

21 profesional, terpercaya, dan terdepan di Bogor. Selain itu LAZ PM Al Bunyan memiliki misi sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemampuan dan skill SDM LAZ PM Al Bunyan. 2. Meningkatkan pelayanan prima kepada seluruh donatur atau muzakki. 3. Mempermudah donatur/muzakki dalam memberikan dan

menyalurkan zakat, infaq, sedekah, dan wakafnya (ZISWAF).

4. Mengembangkan proram pemberadayaan ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan menjalin hubungan yang baik dengan lembaga lain. Agar tercapainya visi dan misi yang dimiliki oleh LAZ PM Al Bunyan, maka LAZ PM Al Bunyan menyediakan berbagai macam fasilitas yang menjadi kelebihan dan keunggulan LAZ PM Al Bunyan dibandingkan dengan lembaga amil zakat lainnya. Fasilitas tersebut diantaranya:

1. Siap Jemput ZIS Anda: LAZ PM Al Bunyan memberikan layanan jemput zakat, infaq, maupun shodaqoh ke rumah atau kantor muzakki. Caranya hanya dengan menghubungi call center yang sudah disediakan atau dengan mengirimkan sms ke petugas penjemput ZIS. 2. Donasi Via Rekening Bank: LAZ PM Al Bunyan memberikan kemudahan dalam berzakat, infaq, shadaqah maupun donasi lainnya kapanpun dan dimanapun melalui layanan via rekening donasi yang telah disediakan.

3. Transparan: LAZ PM Al Bunyan menerapkan prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam penyampaian laporan keuangan dimana

muzakki atau donatur dapat mengakses laporan keuangan per tiga

bulan dan tahunan melalui website www.lazpma.org atau melalui majalah rumpun yang akan diberikan oleh LAZ PM Al Bunyan kepada para muzakki atau donatur.

4. Tersedia Berbagai Pilihan Donasi: LAZ PM Al Bunyan menyediakan berbagai pilihan donasi agar memudahkan muzakki dalam memilih sendiri penyaluran donasi yang diinginkan, baik untuk program pendidikan, program kesehatan, program sosial ekonomi, atau program pelatihan dan pembinaan.

5. Program Berbasis Pemberadayaan yang Memandirikan: LAZ PM Al Bunyan membantu dan memberadayakan masyarakat agar menjadi lebih mandiri. Pemberadayaan masyarakat merupakan upaya untuk memandirikan masyarakat lewat perwujudan potensi kemampuan yang mereka miliki.

Adapun program penyaluran dana ZISWAF di LAZ PM Al Bunyan terbagi menjadi empat program utama, yaitu Cipta Prestasi, Cipta Sehat, Cipta Mandiri, dan Charity. Masing-masing program tersebut akan dijelaskan sebagai berikut:

 Cipta Prestasi

1. Beasiswa Sarjana: Beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa tingkat 2 hingga menjadi sarjana. Penerimaan beasiswa beradasarkan cluster kampus Kota Bogor dan Kabupaten Bogor. 2. Bantuan Masuk Sekolah (BMS): Membantu pembiayaan pendidikan

menjelang tahun ajaran baru pada jenjang pendidikan TK, SD, SMP, SMA, dan Perguruan Tinggi (PT) yang diberikan di awal tahun ajaran baru.

22

3. Beasiswa Pelajar: Pemberian beasiswa untuk pelajar SMP dan SMA selama satu tahun disertai dengan pembinaan mingguan, mentoring keagamaan, dan training up grading.

 Cipta Sehat

1. Pelayanan Kesehatan: Pelayanan kesehatan berupa penyuluhan, pemerikasaan, dan pengobatan secara gratis kepada masyarakat yang kurang mampu yang berada di wilayah Kota Bogor dan Kabupaten Bogor.

2. Ambulan Siaga: Program penyediaan ambulan untuk masyarakat Kota Bogor dan sekitarnya yang memerlukan mobil ambulan untuk mengantarkan ke rumah sakit.

 Cipta Mandiri

1. Komunitas Masyarakat Mandiri (KMM): Program pemberadayaan usaha mikro yang memandirikan. Pemberadayaan dilakukan secara berkelanjutan dengan cara memberikan pendampingan usaha dan pembinaan kelompok mulai dari proses produksi hingga proses pemasaran.

2. Yatim Mandiri: Santunan kepada anak yatim disertai dengan pembinaan karakter dan kemandirian secara berkala. Acara yang diselanggarakan bernama Gebyar Anak Yatim yang diadakan setiap tahunnya bersamaan dengan acara Inspirasi Yatim.

3. Peternak Mandiri: Pemberadayaan peternak kambing, domba, dan sapi dengan cara pemberian modal hewan ternak disertai dengan pembinaan usaha mulai dari teknis budidaya hingga pemasaran ternak.

 Charity

1. PMA Care: Bantuan kemanusiaan di bidang kesehatan, pendidikan dan sosial kepada msyarakat atau kelompok masyarakat yang membutuhkan.

Karakteristik Kepala Rumah Tangga Mustahik

Responden yang berpartisipasi dalam penelitian ini berjumlah 100 orang. Responden tersebut adalah mustahik penerima bantuan dana zakat, baik berupa bantuan modal, bantuan biaya pendidikan, maupun charity. Karakteristik rumah tangga mustahik yang menjadi responden dalam penelitian ini akan dijelaskan dalam tabel sebagai berikut:

23 Tabel 5 Karakteristik rumah tangga mustahik

Karakteristik Jumlah Persentase

Jenis Kelamin Laki-laki 74 74 Perempuan 36 36 Usia 15-40 45 45 41-60 39 39 >60 16 16 Status Pernikahan Belum Menikah 10 10 Menikah 61 61 Janda/Duda 29 29 Pendidikan Tidak Sekolah 7 7 SD 48 48 SMP 21 21 SMA 10 10 >SMA 14 14 Pekerjaan Tidak Bekerja 15 15 Pedagang 15 15 Buruh 33 33 Karyawan 7 7 Pembantu 7 7 Lainnya 23 23 Ukuran Keluarga 1-3 orang 33 33 4-6 orang 49 49 >6 orang 18 18

Jenis bantuan dana zakat

Produktif 27 27

Konsumtif 73 73

Sumber : Data Primer 2016

Beradasarkan tabel di atas, mayoritas penerima bantuan dana zakat yang diberikan oleh LAZ PM Al Bunyan adalah laki-laki, yaitu sebanyak 74 persen. Sedangkan penerima bantuan dana zakat yang berjenis kelamin perempuan berjumlah 36 orang atau sebesar 36 persen. Penerima bantuan dana zakat yang memiliki status belum menikah dalam penelitian ini berjumlah 10 orang atau 10

24

persen, sedangkan yang memiliki status janda atau duda bejumlah 29 orang atau 29 persen. Sementara penerima bantuan dana zakat lainnya sebesar 61 persen memiliki status pernikahan yang utuh. Sebesar 84 persen mustahik yang menjadi responden dalam penelitian ini berada pada usia produktif yaitu pada usia 15-60 tahun. Sementara mustahik lainnya yang berada pada usia lebih dari 60 tahun berjumlah 16 orang atau sebesar 16 persen.

Dilihat dari tingkat pendidikannya, mustahik yang tidak pernah bersekolah berjumlah tujuh orang atau sebesar tujuh persen. Mustahik yang menempuh pendidikannya hanya sampai dengan jenjang pendidikan sekolah dasar (SD) bejumlah 48 persen. Sementara mustahik yang menempuh pendidikannya hingga SMP dan SMA masing-masing sebesar 21 persen dan 10 persen. Sebesar 14 persen dari mustahik sudah atau sedang menempuh pendidikannya di universitas. Berdasarkan jenis pekerjaannya, sebesar 33 persen mustahik berprofesi sebagai buruh. Sebesar 15 persen adalah pengangguran atau tidak bekerja dan 15 persen lainnya bekerja sebagai pedagang atau pengusaha mikro. Mustahik yang bekerja sebagai pembantu dan karyawan masing-masing sebesar 7 persen. Sementara itu, sebanyak 23 persen mustahik lainnya bekerja di luar pekerjaan yang sudah disebutkan sebelumnya seperti petani, peternak, mahasiswa, dan lain sebagainya. Jumlah ukuran rumah tangga keluarga mustahik yang berukuran 1-3 orang berjumlah 33 orang atau sebesar 33 persen. Sebesar 49 persen mustahik memiliki ukuran keluarga yang berukuran 4-6 orang. Sementara mustahik yang memiliki ukuran keluarga lebih dari enam orang sebesar 18 persen. Berdasarkan jenis bantuan dana zakat yang diterima oleh mustahik, sebanyak 27 persen menerima bantuan dana zakat produktif dan 73 persen menerima bantuan dana zakat konsumtif.

Analisis Dampak Pendayagunaan Dana Zakat Terhadap Rata-rata Pendapatan Rumah Tangga Mustahik

Hasil dari pengolahan data pendapatan rumah tangga mustahik dengan uji t-statistik berpasangan, didapatkan hasil signifikansi sebesar 0.001. Nilai signikansi lebih kecil dari taraf nyata lima persen sehingga tolak H0. Artinya pendapatan rumah tangga mustahik setelah adanya bantuan dana zakat berbeda nyata pada taraf α = 5 persen terhadap pendapatan rumah tangga mustahik sebelum adanya bantuan dana zakat. Berikut ini akan dijelaskan mengenai dampak dari pendayagunaan dan pendistribusian dana zakat zakat terhadap perubahan pendapatan rumah tangga

25 Tabel 6 Rata-rata perubahan pendapatan

Rata-rata pendapatan sbelum adanya bantuan

dana zakat

Rata-rata pendapatan setelah adanya bantuan

dana zakat Pendapatan Rumah

Tangga Mustahik 1 418 100 2 330 600

Pendapatan rumah tangga

mustahik penerima

program penyaluran dana zakat produktif

2 631 851.852 3 363 333

Pendapatan rumah tangga

mustahik penerima

program penyaluran dana zakat konsumtif

969 178.1 1 965 753.425

Sumber : Data Primer 2016

Beradasarkan tabel di atas maka dapat dapat diambil kesimpulan bahwa pendistribusian dan pendayagunaan dana zakat memiliki dampak terhadap pendapatan rumah tangga mustahik. Dampak yang ditimbulkan oleh pendistribusian dan pendayagunaan zakat adalah dampak yang positif. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan rata-rata pendapatan rumah tangga mustahik sebelum dan sesudah adanya bantuan dana zakat. Sebelum adanya bantuan dana zakat yang diberikan oleh LAZ PM Al Bunyan rata-rata pendapatan rumah tangga

mustahik secara keseluran sebesar Rp 1 418 100 dan setelah mendapatkan bantuan

dana zakat, rata-rata pendapatan rumah tangga mustahik secara keseluruhan naik menjadi Rp 2 330 600. Artinya terjadi peningkatan rata-rata pendapatan rumah tangga mustahik sebesar Rp 912 500.

Dilihat dari jenis program penyaluran dana zakat, baik mustahik penerima bantuan dana zakat produktif maupun mustahik penerima bantuan dana zakat konsumtif, rata-rata pendapatan rumah tangga mustahik setelah menerima bantuan dana zakat mengalami peningkatan. Rata-rata pendapatan rumah tangga mustahik penerima bantuan dana zakat produktif sebelum adanya bantuan dana zakat produktif adalah sebesar Rp 2 631 851.852. Rata-rata pendapatan tersebut meningkat menjadi Rp 3 363 753.425 setelah adanya bantuan dana zakat produktif. Sementara rata-rata pendapatan rumah tangga mustahik penerima bantuan dana zakat konsumtif sebelum menerima bantuan dana zakat konsumtif adalah sebesar Rp 969 178.1. Setelah adanya bantuan dana zakat konsumtif, rata-rata pendapatan rumah tangga mustahik penerima bantuan dana zakat konsumtif meningkat menjadi Rp 1 965 753.425.

Selanjutnya, untuk melihat dampak dari pendistribusian dan pendayagunaan dana zakat sebagai pengurang tingkat kemiskinan dilakukan dengan menggunakan analisis kuadran CIBEST dan perhitungan indeks kemiskinan. Kedua analisis ini dilakukan dengan melihat dampak sebelum dan sesudah adanya bantuan dana zakat yang diberikan oleh LAZ PM Al Bunyan. Jika terdapat perubahan terhadap rumah tangga mustahik, perubahan baik atau buruk, maka dapat dikatakan bahwa

26

pemberian bantuan dana zakat kepada mustahik memberikan dampak terhadap perubahan tingkat kemiskinan. Baik buruknya perubahan tersebut dapat dilihat dari perubahan indeks kemiskinan yang meliputi indeks kemiskinan absolut, indeks kemiskinan spiritual, indeks kemiskinan material, dan indeks kesejahteraan.

Analisis Kuadran CIBEST pada Tingkat Kemiskinan Rumah Tangga Mustahik Sebelum Adanya Bantuan Zakat dari LAZ PM Al Bunyan

Kuadran CIBEST terdiri atas empat kuadran, yaitu kuadran I adalah kategori sejahtera, kuadran II adalah kategori miskin material, kuadran III adalah ketegori miskin spiritual, dan kuadran IV adalah kategori miskin absolut. Beradasarkan data yang sudah dikumpulkan melalui kuisioner dan wawancara dengan mustahik, maka didapatkan hasil sebagai berikut:

Beradasarkan data yang didapat, terdapat 10 rumah tangga mustahik yang masuk ke dalam kuadran I atau masuk dalam kategori sejahtera. Kategori sejahtera ini terletak pada sumbu positif baik pada sumbu garis kemiskinan spiritual maupun pada sumbu garis kemiskinan material. Artinya, 10 rumah tangga ini sudah tercukupi kebutuhan material dan kebutuhan spiritualnya sebelum mendapatkan bantuan dana zakat dari LAZ PM Al Bunyan. Keluarga yang masuk dalam kategori sejahtera ini, jika dilihat dari jenis pekerjaannya, sebagain besar adalah pengusa mikro maupun peternak yang mendapat bantuan modal usaha dari LAZ PM Al Bunyan. Sebagian lainnya dari rumah tangga mustahik yang masuk ke dalam kategori sejahtera ini adalah para pelajar berprestasi yang mendapat bantuan dana zakat untuk menunjang aktifitas pendidikannya dan sebagai apresiasi LAZ PM Al Bunyan terhadap prestasi yang sudah dicapai.

MV ( - ) GARIS KEMISKINAN SPIRITUAL ( - ) ( + ) GARIS KEMISKINAN MATERIAL Miskin Material 37 Rumah Tangga (Kuadran II) Sejahtera 10 Rumah Tangga (Kuadran I) Miskin Absolut 32 Rumah Tangga (Kuadran IV) Miskin Spiritual 21 Rumah Tangga (Kuadran III) ( ( + ) SV Rp 1 500 475.92

Gambar 2 Kuadran CIBEST sebelum adanya bantuan dana zakat Sumber: Data Primer 2016

3

Kebutuhan Spiritual

Kebutuhan Material

27 Selanjutya pada kuadran II dapat dilihat rumah tangga yang masuk dalam kuadran ini atau masuk dalam kategori miskin material berjumlah 37 rumah tangga. Kuadran II berada pada posisi sumbu negatif pada garis kemiskinan material dan sumbu positif pada garis kemiskinan spiritual. Artinya, rumah tangga tersebut sudah mampu memenuhi kebutuhan spiritualnya namun belum mampu memenuhi kebutuhan materialnya. Rumah tangga pada kuadran ini adalah rumah tangga yang diutamakan dalam menerima bantuan dana zakat. Tujuannya adalah agar rumah tangga tersebut dapat memenuhi kebutuhan materialnya.

Pada kuadran III, terdapat 22 rumah tangga yang tergolong dalam kuadran ini. Kuadran ini berada pada posisi sumbu negatif pada garis kemiskinan spiritualnya dan sumbu positif pada garis kemiskinan materialnya. Rumah tangga yang masuk dalam kuadran ini dapat dikatakan sebagai rumah tangga yang miskin spiritual. Artinya, rumah tangga ini sudah mampu memenuhi kebutuhan materialnya tetapi belum mampu memenuhi kebutuhan spiritualnya.

Kuadran terakhir adalah kuadran IV. Jumlah rumah tangga yang masuk dalam kuadran ini berjumlah 31 rumah tangga. Kuadran ini berada pada posisi sumbu negatif baik pada garis kemiskinan spiritual maupun garis kemiskinan material. Rumah tangga yang masuk dalam kuadran ini dapat dikatakan sebagai rumah tangga yang miskin absolut. Artinya, rumah tangga tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan spiritualnya maupun kebutuhan materialnya.

Analisis Kuadran CIBEST pada Tingkat Kemiskinan Rumah Tangga Mustahik Setelah Adanya Bantuan Zakat dari LAZ PM Al Bunyan

Bantuan dana zakat yang diberikan oleh LAZ PM Al Bunyan kepada

mustahik diharapkan mampu meningkatkan jumlah rumah tangga mustahik yang

masuk dalam kuadran I atau masuk dalam kategori sejahtera. Selain itu, bantuan dana zakat ini juga diharapkan mampu menurunkan jumlah rumah tangga mustahik yang termasuk dalam kategori miskin material, miskin spiritual, dan miskin absolut. Berikut adalah hasil analisis kuadran CIBEST terhadap tingkat kemiskinan rumah tangga mustahik setelah adanya bantuan dana zakat yang diberikan oleh LAZ PM Al Bunyan:

28

Beradasarkan gambar di atas, rumah tangga yang masuk dalam kuadaran I atau masuk dalam kategori keluarga sejahtera berjumlah 74 rumah tangga, artinya sebanyak 74 rumah tangga mustahik sudah mampu memenuhi kebutuhan spiritual maupun kebutuhan materialnya. Sedangkan rumah tangga yang masuk dalam kuadran II atau miskin material berjumlah 14 rumah tangga. Sebanyak 7 rumah tangga masuk dalam kuadran III atau miskin spiritual dan rumah tangga yang masuk dalam kuadran IV atau miskin absolut berjumlah 5 rumah tangga.

Setelah menganalisis kondisi rumah tangga mustahik sebelum dan sesudah adanya bantuan dana zakat yang diberikan oleh LAZ PM Al Bunyan dengan menggunakan kuadran CIBEST, dapat dilihat terjadi perubahan jumlah rumah tangga pada masing-masing kuadran. Perubahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut: MV ( - ) GARIS KEMISKINAN SPIRITUAL ( - ) ( + ) GARIS KEMISKINAN MATERIAL Miskin Material 14 Rumah Tangga (Kuadran II) Sejahtera 74 Rumah Tangga (Kuadran I) Miskin Absolut 5 Rumah Tangga (Kuadran IV) Miskin Spiritual 7 Rumah Tangga (Kuadran III) ( ( + ) SV Rp 1 500 475.92

Gambar 3 Kuadran CIBEST sesudah adanya bantuan dana zakat Sumber: Data Primer 2016

3

Kebutuhan Spiritual

Kebutuhan Material

29 Tabel 7 Perubahan jumlah rumah tangga mustahik

Kuadran Jumlah Rumah Tangga Mustahik

Sebelum Sesudah Kuadran I (Sejahtera) 10 74 Kuadran II (Miskin Material) 37 14 Kuadran III (Miskin Spiritual) 22 7 Kuadran IV (Miskin Absolut) 31 5

Sumber: Data Primer 2016

Beradasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa terjadi perubahan jumlah pada masing-masing kuadran. Pada kuadran I, perubahan yang terjadi pada pada rumah tangga yang masuk dalam kategori rumah tangga sejahtera mengalami peningkatan setelah adanya bantuan dana zakat. Sebelum adanya bantuan dana zakat, rumah tangga mustahik yang masuk dalam kuadran I berjumlah 10 rumah tangga. Setelah adanya bantuan dana zakat, jumlah rumah tangga mustahik yang berada pada kuadran I mengalami peningkatan menjadi 74 rumah tangga.

Rumah tangga mustahik yang berada pada kuadran II atau kategori miskin material mengalami penurunan. Sebelum adanya bantuan dana zakat, jumlah rumah tangga mustahik yang berada pada kuadran II atau rumah tangga yang mampu mencukupi kebutuhan spiritualnya tetapi belum mampu memenuhi kebutuhan materialnya berjumlah 37 rumah tangga. Namun setelah adanya bantuan dana zakat, jumlah rumah tangga yang masuk dalam kuadran II mengalami penurunan menjadi 14 rumah tangga. Penurunan jumlah rumah tangga mustahik yang masuk dalam kategori miskin material ini menandakan bahwa dengan adanya bantuan dana zakat dari LAZ PM Al Bunyan terbukti dapat memperbaiki kehidupan rumah tangga mustahik dari sisi materialnya.

Selanjutnya, jumlah rumah tangga mustahik yang masuk dalam kudran III atau ketegori miskin spiritual juga mengalami penurunan. Sebelum adanya bantuan dan zakat yang diberikan oleh LAZ PM Al Bunyan, rumah tangga mustahik yang masuk dalam kuadran III atau rumah tangga yang mampu memenuhi kebutuahan materialnya tetapi belum mampu memenuhi kebutuhan spiritualnya berjumlah 22 rumah tangga. Namun setelah adanya bantuan dana zakat yang diberikan oleh LAZ PM Al Bunyan, rumah tangga mustahik yang masuk dalam kategori miskin spiritual atau kuadran III mengalami penurunan menjadi tujuh rumah tangga.

Kuadran terakhir adalah kuadran IV. Kuadran ini menggambarkan kondisi rumah tangga yang berada pada kondisi miskin absolut. Artinya rumah tangga tersebut belum mampu memenuhi kebutuhan material maupun spiritualnya. Sebelum adanya bantuan dana zakat, rumah tangga mustahik yang berada pada kuadran IV berjumlah 31 rumah tangga. Jumlah tersebut mengalami penurunan menjadi lima rumah tangga setelah adanya bantuan dana zakat yang diberikan oleh LAZ PM Al Bunyan.

30

Beradasarkan analisis yang sudah dilakukan, secara umum adanya bantuan dana zakat yang diberikan oleh LAZ PM Al Bunyan dapat meningkatkan jumlah rumah tangga mustahik yang masuk dalam kuadran I atau dapat dikatakan rumah tangga yang sejahtera. Selain itu, adanya bantuan dana zakat juga terbukti dapat menurunkan jumlah rumah tangga yang masuk dalam kategori miskin material, miskin spiritual, dan miskin absolut. Dengan begitu, dapat ditarik kesimpulan bahwa pendistribusian dan pendayagunaan dana zakat berpengaruh dan beradampak pada tingkat kemiskinan rumah tangga mustahik.

Analisis Indeks Kemiskinan Islami

Indeks kemiskinan Islami yang terdapat dalam model CIBEST terdiri atas indeks kesejahteraan, indeks kemiskinan material, indeks kemiskinan spiritual, dan indeks kemiskinan absolut. Berdasarkan hasil analisis kuadran CIBEST, telah diketahui jumlah rumah tangga yang masuk dalam masing-masing kategori. Melalui hasil dari kuadran CIBEST tersebut maka akan didapatkan hasil dari perhitungan indeks kemiskinan Islami. Berikut adalah hasil perhitungan indeks kemiskinan Islami.

Tabel 8 Indeks kemiskinan Islami Indeks Kemisinan Sebelum adanya

bantuan dana zakat

Setelah adanya bantuan dana zakat

Perubahan (Persen) Indeks Kesejahteraan 0.10 0.74 640 Indeks Kemiskinan Material 0.37 0.14 (-62.162) Indeks Kemiskinan Spiritual 0.22 0.07 (-68.18) Indeks Kemisinan Absolut 0.31 0.05 (-83.87)

Sumber: Data Primer 2016

Analisis Indeks Kesejahteraan Rumah Tangga Mustahik

Indeks kesejahteraan menggambarkan jumlah rumah tangga mustahik yang masuk dalam kategori rumah tangga sejahtera. Untuk mengetahui dampak dari pendistribusian dan pendayagunaan dana zakat terhadap kesejahteraan rumah tangga mustahik maka penelitian dilakukan sebelum dan sesudah adanya bantuan dana zakat. Beradasarkan tabel 8, jumlah rumah tangga mustahik yang berada pada kategori rumah tangga sejahtera mengalami peningkatan dari 0.10 atau 10 persen menjadi 0.74 atau 74 persen. Artinya terjadi peningkatan indeks kesejahteraan rumah tangga mustahik sebesar 640 persen. Hasil tersebut menunjukan bahwa dengan adanya pendistribusian dan pendayagunaan dana zakat terbukti dapat meningkatkan indeks kesejahteraan rumah tangga mustahik.

31

Analisis Indeks Kemiskinan Material Rumah Tangga Mustahik

Indeks kemiskinan material menggambarkan jumlah rumah tangga mustahik yang masuk dalam kategori miskin secara materialnya namun kaya secara spiritual. Analisis indeks kemiskinan material terhadap rumah tangga mustahik dilakukan sebelum dan sesudah adanya bantuan dana zakat yang diberikan oleh LAZ PM Al Bunyan. Beradasarkan dari penelitian yang sudah dilakukan, diperoleh hasil bahwa terjadi penurunan indeks kemiskinan material pada rumah tangga mustahik. Sebelum adanya bantuan dana zakat, rumah tangga mustahik yang masuk dalam kategori miskin material sebesar 0.37 atau sebesar 37 persen. Namun setelah adanya bantuan dana zakat yang diberikan oleh LAZ PM Al Bunyan, rumah tangga

mustahik yang masuk dalam kategori miskin material turun menjadi 0.14 atau 14

persen. Artinya, bantuan dana zakat yang diberikan kepada rumah tangga mustahik terbukti dapat menurunkan indeks kemiskinan material sebesar 62.162 persen.

Analisis Indeks Kemiskinan Spriritual Rumah Tangga Mustahik

Indeks kemiskinan spiritual menggambarkan jumlah rumah tangga mustahik

Dokumen terkait