• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Responden

Responden yang digunakan untuk penelitian ini merupakan mahasiswa S1 Institut Pertanian Bogor yang pernah mengonsumsi Frestea. Pertanyaan yang digunakan untuk mengetahui karakteristik responden meliputi jenis kelamin, usia, asal daerah, tempat tinggal saat ini, pengeluaran tiap bulan dan sumber dana.

Karakteristik mahasiswa konsumen teh siap minum Frestea berdasarkan jenis kelamin, mayoritasnya adalah perempuan sebesar 60% sedangkan laki-laki adalah sebesar 40%. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen perempuan lebih banyak mengonsumsi teh siap minum Frestea dibandingkan dengan konsumen laki-laki serta juga menunjukkan bahwa konsumen perempuan menyukai teh siap minum Frestea yang praktis. Besarnya persentase antara perempuan dan laki-laki dapat dilihat Tabel 5.

Tabel 5 Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Persentase Mahasiswa (%)

Laki-laki 40

60 Perempuan

Total 100

Karakteristik konsumen teh siap minum Frestea berdasarkan usia adalah 9% berusia 23 tahun, 24% berusia 22 tahun, 46% berusia 21 tahun, 9% berusia 20 tahun dan 12% berusia 19 tahun. Usia konsumen 21 tahun merupakan usia yang paling banyak menjadi responden dalam penelitian ini sedangkan konsumen usia 23 tahun dan 20 tahun merupakan konsumen yang sedikit menjadi responden dalam penelitian ini. Hal ini disebabkan karena peneliti hanya mengambil responden mahasiswa S1 IPB yang pada umumnya berusia antara 18 tahun hingga 23 tahun. Besarnya persentase berdasarkan usia konsumen dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Karakteristik responden berdasarkan usia

Usia (tahun) Persentase Mahasiswa (%)

19 12 9 46 24 9 20 21 22 23 Total 100

Karakteristik mahasiswa konsumen teh siap minum Frestea berdasarkan asal daerah menunjukkan bahwa 80% berasal dari Jawa, 13% berasal dari

Sumatera, 3% berasal dari Kalimantan, 2% berasal dari Nusa Tenggara, 1% berasal dari Bali dan 1% berasal dari luar Indonesia, yaitu berasal dari Malaysia. Hal ini menunjukkan bahwa responden yang berasal dari Jawa merupakan konsumen yang paling banyak mengonsumsi teh siap minum Frestea sedangkan konsumen yang berasal dari Bali dan luar Indonesia merupakan konsumen yang paling sedikit menjadi konsumen dalam penelitian ini. Besarnya persentase berdasarkan asal daerah dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Karakteristik responden berdasarkan asal daerah

Asal Daerah Persentase Mahasiswa (%)

Jawa 80 13 3 2 1 1 Sumatera Kalimantan Nusa Tenggara Bali Lainnya Total 100

Karakteristik konsumen teh siap minum Frestea berdasarkan tempat tinggal saat ini menunjukkan bahwa sebesar 45% bertempat tinggal di kostan, sebesar 29% bertempat tinggal di rumah orang tua, sebesar 22% bertempat tinggal di rumah sewa/kontrakan, sebesar 3% bertempat tinggal di asrama dan sebesar 1% bertempat tinggal di kategori tempat tinggal lainnya yaitu di rumah kerabat. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas responden bertempat tinggal di tempat tinggal sewaan yang meliputi kostan, rumah sewa/kontrakan dan asrama karena sebagian besar responden merupakan mahasiswa IPB yang berasal dari luar daerah Bogor. Besarnya persentase berdasarkan tempat tinggal saat ini dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Karakteristik responden berdasarkan tempat tinggal saat ini

Tempat Tinggal Persentase Mahasiwa (%)

Kostan 45

29 22 3 1 Rumah orang tua

Rumah sewa/kontrakan Asrama

Lainnya

Total 100

Karakteristik mahasiswa konsumen teh siap minum Frestea berdasarkan pengeluaran setiap bulan terdiri dari 63% memiliki pengeluaran per bulan sebesar Rp 500 001-Rp 1 000 000, 15% memiliki pengeluaran per bulan sebesar Rp 1 000 001-Rp 1 500 000, 13% memiliki pengeluaran per bulan sebesar < Rp 500 000, 8% memiliki pengeluaran per bulan sebesar Rp 1 500 001-Rp 2 000 000 dan 1%

memiliki pengeluaran sebesar > Rp 2 000 001. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas konsumen yang menjadi responden dalam penelitian ini memiliki pengeluaran per bulan sebesar Rp 500 001-Rp 1 000 000 serta juga menunjukkan bahwa dana yang tersedia dan dapat digunakan oleh konsumen sangatlah terbatas. Besarnya persentase berdasarkan pengeluaran setiap bulan dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Karakteristik responden berdasarkan pengeluaran tiap bulan

Pengeluaran Persentase Mahasiswa (%)

< Rp 500000 13 63 15 8 1 Rp 500001 – Rp 1000000 Rp 1000001 – Rp 1500000 Rp 1500001 – Rp 2000000 >Rp 2000000 Total 100

Karakteristik mahasiswa konsumen teh siap minum Frestea berdasarkan sumber dana menunjukkan bahwa 72% berasal dari orang tua, 17% berasal dari beasiswa, 4% berasal dari penghasilan sendiri dan 7% berasal dari kombinasi orang tua, beasiswa dan penghasilan sendiri atau kombinasi orang tua dan beasiswa atau kombinasi penghasilan sendiri dan orang tua atau kombinasi beasiswa dan penghasilan sendiri. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas konsumen yang menjadi responden dalam penelitian ini memiliki sumber dana yang masih berasal dari orang tua, mengingat responden adalah mahasiswa S1 yang pada umumnya belum memiliki penghasilan/pendapatan sendiri. Besarnya persentase berdasarkan sumber dana dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Karakteristik responden berdasarkan sumber dana

Sumber Dana Persentase Mahasiswa (%)

Orang tua 72 17 4 7 Beasiswa Penghasilan sendiri Lainnya Total 100

Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Menurut Armstrong dan Kotler (2011) proses keputusan konsumen dalam melakukan pembelian tediri dari lima tahapan yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif, pembelian dan perilaku pasca pembelian. Dalam pembelian yang lebih rutin, konsumen akan melewati atau membalik tahapan tersebut. Berdasarkan hasil penelitian, berikut ini akan dijelaskan proses pengambilan kepurusan yang dilakukan oleh para responden yang melakukan pembelian teh siap minum Frestea.

Pengenalan Kebutuhan

Sebelum melakukan pembelian, konsumen mengenali adanya kebutuhan yang harus dipenuhi. Kebutuhan yang dibutuhkan oleh konsumen dapat dipicu oleh rangsangan (stimuli) internal atau rangsangan eksternal. Motivasi dan manfaat merupakah salah satu faktor yang mampu mempengaruhi tindakan seseorang dalam memenuhi kebutuhannya.

Berdasarkan hasil penelitian, alasan/motivasi utama konsumen dalam membeli teh siap minum Frestea adalah Frestea berfungsi sebagai minuman penghilang rasa haus yang menyegarkan sebesar 63%. Alasan/motivasi kedua yaitu sebesar 30% karena Frestea mudah diperoleh. Alasan/motivasi ketiga yaitu sebesar 6% karena mutu produk yang sesuai dan alasan/motivasi keempat yaitu sebesar 1% karena dorongan promosi/iklan. Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa motivasi konsumen dalam membeli Frestea adalah Frestea dipercaya sebagai minuman penghilang rasa haus. Besarnya persentase mengenai alasan/motivasi konsumen membeli Frestea dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11 Sebaran alasan/motivasi memilih untuk mengonsumsi Frestea

Alasan/Motivasi Persentase

Mahasiswa (%)

Minuman penghilang rasa haus yang menyegarkan 63

30 6 1 Mudah diperoleh

Mutu produk yang sesuai Dorongan promosi/iklan

Total 100

Selanjutnya adalah mengenai manfaat yang paling diinginkan oleh konsumen ketika hendak membeli Frestea. Konsumen menyatakan bahwa rasa haus hilang apabila meminum Frestea yang besarnya ialah 92%. Konsumen yang setuju bahwa Frestea merupakan bagian dari gaya hidup adalah sebesar 2%. Kemudian, 3% menyatakan tidak ada manfaatnya dan 3% lainnya menyatakan bahwa Frestea memiliki rasa yang menyegarkan atau minuman yang mengandung antioksidan. Berdasarkan hasil jawaban para responden, manfaat dari Frestea adalah mampu menghilangkan rasa haus yang dirasakan oleh konsumen. Besarnya persentase mengenai manfaat yang didapat konsumen setelah mengonsumsi Frestea dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 12 Sebaran manfaat yang didapat setelah mengonsumsi Frestea

Manfaat Persentase Mahasiswa (%)

Rasa haus hilang 92

Tidak ada manfaatnya 3

Bagian dari gaya hidup 2

Lainnya 3

Total 100

Pencarian Informasi

Setelah konsumen mampu mengenali kebutuhan yang harus dipenuhi, langkah selanjutnya adalah tahap pencarian informasi. Pada tahap pencarian informasi, konsumen dapat mendapatkan informasi mengenai produk dari berbagai sumber yang konsumen percayai. Pencarian informasi penting untuk dilakukan agar konsumen memiliki pengetahuan terntang suatu produk sehingga kesalahan konsumen dalam memilih produk dapat diperkecil.

Berdasarkan hasil penelitian, infomasi mengenai Frestea diperoleh dari media elektronik yaitu sebesar 92%. Selanjutnya, konsumen memperoleh informasi melalui media cetak sebesar 4% dan 4% lainnya yaitu, informasi berasal dari keluarga atau teman/kenalan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa media eletronik adalah media yang mudah untuk diakses. Besarnya persentase mengenai sebaran sumber informasi mengenai Frestea dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13 Sebaran media informasi yang digunakan responden Frestea

Media Informasi Persentase Mahasiswa

(%)

Media elektronik (tv, internet, radio dan lain-lain) 92 Media cetak (koran, majalah, brosur dan lain-

lain)

4

Lainnya 4

Total 100

Ketika konsumen hendak mencari infomasi mengenai Frestea, sebesar 54% menyatakan bahwa fokus utama infomasi yang dicari adalah mengenai rasa Frestea. Sebesar 12% menyatakan tentang harga, sebesar 10% menyatakan tentang kemudahan memperoleh, sebesar 7% menyatakan tentang kemasan, sebesar 8% menyatakan tentang halal dan izin BPOM, sebesar 4% menyatakan aroma, sebesar 3% menyatakan tentang tanggal kadaluarsa dan sebesar 2% menyatakan tentang volume. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen sangat memperhatikan rasa Frestea. Besarnya persentase mengenai fokus perhatian konsumen berdasarkan informasi yang diterima dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14 Sebaran fokus perhatian responden berdasarkan infomasi yang didapatkan

Fokus Perhatian Persentase Mahasiswa (%)

Harga 12 Rasa 54 Kemudahan memperoleh 10 Kemasan 7 Volume 2 Aroma 4

Halal dan izin BPOM 8

Tanggal kadaluarsa 3

Total 100

Selanjutnya yaitu pengaruh promosi kepada konsumen, sebesar 51% menyatakan bahwa promosi tidak berpengaruh terhadap pembelian Frestea sedangkan sebesar 49% menyatakan bahwa promosi berpengaruh terhadap pembelian Frestea. Hal ini menunjukkan bahwa promosi produk Frestea belum cukup untuk mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian konsumen. Besarnya persentase mengenai pengaruh promosi dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15 Pengaruh promosi kepada responden

Pengaruh Promosi Persentase Mahasiswa (%)

Berpengaruh 49

Tidak berpengaruh 51

Total 100

Evaluasi Alternatif

Tahap pengenalan kebutuhan dan pencarian informasi sudah dilalui oleh konsumen. Selanjutnya, adalah tahap evaluasi alternatif. Pada tahap evaluasi alternatif, konsumen akan mengevaluasi infomasi yang sudah didapatkan sehingga nantinya konsumen dapat memiliki berbagai alternatif pilihan. Konsumen akan menggunakan perhitungan yang teliti dalam mengevaluasi produk yang hendak dibeli tetapi ada juga konsumen yang sedikit mengevaluasi atau tidak mengevaluasi produk yang hendak dibeli sama sekali.

Atribut produk yang paling dipertimbangkan oleh konsumen adalah rasa Frestea yaitu sebesar 45%.Pertimbangan selanjutnya yaitu sebesar 27% adalah mengenai harga Frestea, sebesar 12% mengenai kemudahan memperoleh, sebesar 8% adalah mengenai izin halal dan BPOM, sebesar 3% mengenai volume dan aroma serta 1% mengenai kemasan dan tanggal kadaluarsa. Atribut produk yang sangat dipertimbangkan oleh konsumen adalah rasa. Hal ini sejalan dengan fokus perhatian konsumen yaitu sama-sama memperhatikan rasa Frestea sehingga dapat disimpulkan bahwa konsumen sangat memperhatikan rasa Frestea. Besarnya persentase mengenai atribut Frestea yang dipertimbangakan dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16 Sebaran atribut Frestea yang dipertimbangkan oleh responden

Pertimbangan Atribut Persentase Mahasiswa (%)

Harga 27 Rasa 45 Kemudahan memperoleh 12 Kemasan 1 Volume 3 Aroma 3

Halal dan izin BPOM 8

Tanggal kadaluarsa 1

Total 100

Selanjutnya adalah mengenai konsumsi teh siap minum lainnya selain teh siap minum Frestea. Semua konsumen yaitu sebesar 100% menyatakan bahwa konsumen juga mengonsumsi teh siap minum selain merek Frestea. Sebesar 41% menyatakan bahwa pertimbangan dalam mengkonsumsi teh siap minum bukan Frestea ialah rasa. Selanjutnya, sebesar 28% mempertimbangkan kemudahan memperoleh, sebesar 26% mempertimbangkan harga, sebesar 2% mempertimbangkan kemasan dan volume sebesar 3%. Hal ini menunjukkan bahwa atribut teh siap minum lainnya yaitu rasa juga dipertimbangkan oleh konsumen responden teh siap minum Frestea. Besarnya persentase mengenai atribut teh siap minum selain Frestea yang dipertimbangkan dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17 Sebaran atribut teh siap minum selain Frestea yang dipertimbangkan oleh responden

Pertimbangan Atribut Persentase Mahasiswa (%)

Harga 26 Rasa 41 Kemudahan memperoleh 28 Kemasan 2 Volume 3 Total 100 Pembelian

Tahap selanjutnya setelah tahap evaluasi alternatif adalah tahap pembelian. Pada tahap pembelian, konsumen sudah memiliki pengetahuan mengenai produk yang akan dibeli sehingga konsumen dapat dengan mudah memutuskan apa saja yang akan dibeli tetapi terdapat dua faktor yang dapat mempengaruhi niat pembelian dan keputusan pembelian, yaitu sikap orang lain dan faktor situasional tidak terduga (Armstrong dan Kotler 2011).

Berdasarkan hasil penelitian, sebesar 93% menyatakan bahwa yang paling berpengaruh dalam pembelian teh siap minum Frestea adalah diri sendiri. Sebesar

6% dipengaruhi oleh teman dan sebesar 1% dipengaruhi oleh keluarga. Hal ini menunjukkan bahwa dorongan dari diri sendiri berpengaruh dalam pembelian teh siap minum Frestea. Data persentase mengenai yang paling mempengaruhi secara rinci dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18 Sebaran individu yang paling mempengaruhi responden

Individu Yang Mempengaruhi Persentase Mahasiswa (%)

Diri sendiri 93

Keluarga 1

Teman 6

Total 100

Sebesar 61% konsumen menyatakan bahwa pembelian Frestea tergantung situasi sehingga dapat diartikan bahwa konsumen hendak membeli teh siap minum hanya saja ada kemungkinan jika Frestea bukan produk teh siap minum yang ingin dibeli pada saat itu. Sebesar 39% konsumen menyatakan tidak pernah direncanakan sehingga dapat diartikan bahwa niat konsumen untuk membeli Frestea timbul secara tidak terduga. Besarnya persentase mengenai keputusan pembelian Frestea dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19 Sebaran keputusan pembelian Frestea

Cara memutuskan pembelian Persentase Mahasiswa (%)

Tidak pernah direncanakan 39

Tergantung situasi 61

Total 100

Mayoritas konsumen yaitu sebesar 73% menyatakan bahwa tempat membeli Frestea adalah di supermarket/hypermarket/minimarket. Sebagian konsumen lainnya yaitu sebesar 25% menyatakan membeli Frestea di warung dan sebesar 2% menyatakan membeli Frestea di rumah makan/restoran/kafe. Di daerah sekitar kampus IPB Dramaga terlihat banyak minimarket diletak yang strategis dan mudah dijangkau sehingga lebih banyak mahasiwa yang membeli di minimarket. Besarnya persentase mengenai tempat membeli Frestea dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20 Sebaran tempat membeli Frestea

Tempat Membeli Persentase Mahasiswa (%)

Supermarket/hypermarket/minimarket 73

Warung 25

Rumah makan/restoran/kafe 2

Perilaku Pasca Pembelian

Tahap yang terakhir dalam proses pengambilan keputusan konsumen adalah perilaku pasca pembelian. Pada tahapan ini, terdapat dua kemungkinan yang akan terjadi yaitu konsumen puas atau tidak puas. Jika konsumen puas maka produk tersebut sesuai dengan yang diharapkan konsumen. Jika konsumen tidak puas maka produk tersebut tidak sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen.

Sebanyak 91% konsumen menyatakan bahwa konsumen merasa puas dengan produk teh siap minum Frestea sedangkan 9% konsumen menyatakan tidak puas dengan produk teh siap minum Frestea. Berdasarkan hasil jawaban para konsumen tersebut, dapat dikatakan bahwa mayoritas konsumen merasa puas. Konsumen yang puas tersebut diharapkan menjadi konsumen yang loyal terhadap teh siap minum Frestea. Besarnya persentase mengenai kepuasan konsumen dapat dilihat pada Tabel 21.

Tabel 21 Sebaran kepuasan responden terhadap Frestea

Tingkat Kepuasan Persentase Mahasiswa (%)

Puas 91

Tidak puas 9

Total 100

Sebanyak 98% konsumen menyatakan bahwa apabila Frestea tidak tersedia pada saat hendak membeli Frestea, maka akan beralih ke produk teh siap minum lainnya sedangkan 2% menyatakan tidak akan melakukan pembelian apabila Frestea tidak tersedia. Besarnya persentase mengenai alternatif pilihan jika Frestea tidak tersedia dapat dilihat pada Tabel 22.

Tabel 22 Sebaran alternatif pilihan apabila Frestea tidak tersedia

Tingkat Kepuasan Persentase Mahasiswa (%)

Beralih ke produk teh siap minum lainnya 98

Tidak melakukan pembelian 2

Total 100

Jika Frestea mengalami kenaikan harga maka sebesar 67% konsumen responden menyatakan akan beralih ke produk teh siap minum lainnya sedangkan sebesar 24% konsumen menyatakan akan tetap membeli dan sebesar 9% konsumen menyatakan tidak akan melakukan pembelian. Besarnya persentase mengenai tanggapan konsumen apabila Frestea mengalami kenaikan harga dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23 Sebaran tanggapan yang akan dilakukan responden apabila Frestea mengalami kenaikan harga

Tanggapan Responden Jika Terjadi

Kenaikan Harga Persentase Mahasiswa (%)

Beralih ke produk teh siap minum lainnya 67

Tidak melakukan pembelian 9

Tetap membeli 24

Total 100

Berdasarkan jawaban konsumen, sebesar 43% menyatakan bahwa terakhir kali membeli Frestea adalah sekitar seminggu yang lalu. Selanjutnya, sebesar 27% konsumen menyatakan dua minggu yang lalu, sebesar 16% konsumen menyatakan sebesar sebulan yang lalu dan sebesar 14% menyatakan tiga minggu yang lalu. Besarnya persentase mengenai waktu terakhir pembelian Frestea dapat dilihat pada Tabel 24.

Tabel 24 Waktu terakhir pembelian Frestea

Waktu Terakhir Pembelian Persentase Mahasiswa (%)

Seminggu yang lalu 43

Dua minggu yang lalu 27

Tiga minggu yang lalu 14

Sebulan yang lalu 16

Total 100

Berdasarkan hasil penelitian, jika kenaikan harga Frestea akan benar-benar terjadi, sebesar 78% konsumen menyatakan bahwa akan menolerir kenaikan harga 1% hingga 10%. Selanjutnya, sebesar 16% menyatakan tidak akan menolerir kenaikan harga dan sebesar 6% akan menolerir sebesar 11% hingga 20%. Besarnya persentase mengenai kenaikan harga yang ditolerir secara jelas dapat dilihat pada Tabel 25.

Tabel 25 Sebaran tanggapan mengenai kenaikan harga yang masih ditolerir Kenaikan Harga Yang Ditolerir Persentase Mahasiswa (%)

1% - 10% 78

11% - 20% 6

Tidak mentolerir kenaikan harga 16

Total 100

. Sebanyak 74% konsumen menunjukkan bahwa mereka memiliki niat untuk melakukan pembelian berulang sedangkan sebanyak 26% menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki niat untuk melakukan pembelian berulang. Besarnya persentase mengenai sebaran pembelian kembali dapat dilihat pada Tabel 26.

Tabel 26 Sebaran pembelian kembali Frestea

Mau Melakukan Pembelian Kembali Persentase Mahasiswa (%)

Ya 74

Tidak 26

Total 100

Analisis Sikap Konsumen Terhadap Atribut Produk Frestea

Berdasarkan hasil jawaban kuesioner dari 100 orang responden, dapat diketahui penilaian konsumen terhadap atribut produk dalam bentuk skor kepercayaan (bi) dan skor kepentingan (ei)sehingga akan diketahui skor sikap konsumen (Ao) terhadap atribut produk Frestea. Atribut produk yang diteliti berjumlah 13 atribut yaitu harga produk, merek produk, kemudahan mengingat produk, kemasan menarik, ukuran kemasan, keamanan kemasan, komposisi produk kehalalan produk, keamanan isi produk, promosi produk, kemudahan mendapatkan produk, variasi rasa serta kesesuaian rasa dan aroma. Evaluasi tingkat kepercayaan dan kepentingan diukur dengan menggunakan skala Likert dengan rentang skor yaitu dari 1 hingga 5.

Analisis Tingkat Kepercayaan

Analisis tingkat kepercayaan dilakukan untuk mendapatkan skor kepercayaan (bi). Skor kepercayaan menjelaskan besarnya kepercayaan konsumen terhadap atribut produk yang ada pada produk tersebut. Evaluasi tingkat kepercayaan diukur dengan menggunakan skala Likert dengan rentang skor yaitu dari 1 hingga 5. Semakin tinggi skor kepercayaan suatu produk maka semakin percaya pula konsumen dengan produk tersebut.

Berdasarkan Tabel 27, dapat diketahui bahwa atribut kehalalan produk merupakan atribut yang paling dipercaya oleh konsumen dengan skor kepercayaan sebesar 4.48. Hal ini menunjukkan bahwa atribut kehalalan produk merupakan atribut produk yang paling dipercaya oleh konsumen. Atribut dengan skor kepercayaan kedua tertinggi adalah keamanan isi produk dengan skor kepercayaan sebesar 4.23. Atribut keamanan kemasan produk adalah atribut produk dengan skor kepercayaan tertinggi ketiga dengan skor sebesar 4.13.

Atribut promosi produk merupakan atribut produk yang memiliki skor sebesar 3.57 sehingga merupakan atribut dengan skor kepercayaan terendah dan menunjukkan bahwa atribut promosi produk merupakan atribut produk yang kurang dipercaya oleh konsumen. Atribut merek produk memiliki skor kepercayaan terendah kedua dengan skor sebesar 3.69. Skor kepercayaan terendah ketiga dimiliki oleh atribut kemasan dengan skor sebesar 3.72.

Tabel 27 Skor kepercayaan (bi) atribut konsumen Frestea Atribut Produk

Frekuensi pada setiap nilai skala Skor Kepercayaan (bi) 1 2 3 4 5 Harga produk terjangkau 0 0 22 45 33 4.11 Merek produk 1 4 33 49 13 3.69 Kemudahan mengingat produk 0 4 24 60 12 3.80 Kemasan menarik 0 3 34 51 12 3.72 Ukuran kemasan 0 1 27 52 20 3.91 Keamanan kemasan produk 0 1 19 46 34 4.13 Komposisi produk 0 1 20 52 27 4.05 Kehalalan produk 0 1 6 37 56 4.48

Keamanan isi produk 0 1 13 48 38 4.23

Promosi produk 0 5 45 38 12 3.57

Kemudahan

mendapatkan produk 0 1 31 40 28 3.95

Variasi rasa produk 0 1 32 45 18 3.76

Kesesuaian rasa dan

aroma 0 1 32 45 22 3.88

Analisis Tingkat Kepentingan

Tabel 28 menunjukan hasil evaluasi tingkat kepentingan (ei) terhadap atribut-atribut Frestea. Dari Tabel 28 dapat diketahui bahwa atribut keamanan isi produk dengan skor sebesar 4.77 merupakan skor kepentingan tertinggi. Hal ini menunjukkan bahwa keamanan isi produk merupakan atribut yang paling penting dan diinginkan oleh konsumen. Atribut produk yang memiliki nilai skor kepentingan tertinggi kedua adalah kehalalan produk dengan skor kepentingan sebesar 4.72. Atribut produk yang memiliki skor kepentingan tertinggi ketiga adalah keamanan kemasan produk dengan skor sebesar 4.63.

Atribut merek produk memiliki skor kepentingan terendah yaitu sebesar 3.38, hal ini menunjukkan bahwa merek produk merupakan atribut yang dipandang kurang penting bagi konsumen. Atribut promosi produk memiliki skor kepentingan terendah kedua dengan skor sebesar 3.41. Skor terendah ketiga dimiliki oleh atribut kemudahan mengingat produk dengan skor sebesar 3.72.

Tabel 28 Skor tingkat kepentingan (ei) atribut konsumen Frestea Atribut Produk

Frekuensi pada setiap nilai skala Skor Kepentingan (ei) 1 2 3 4 5 Harga produk terjangkau 0 1 12 35 52 4.38 Merek produk 6 10 33 42 9 3.38 Kemudahan mengingat produk 2 11 20 47 20 3.72 Kemasan menarik 1 6 22 48 23 3.86 Ukuran kemasan 0 2 17 47 34 4.13 Keamanan kemasan produk 0 0 7 23 70 4.63 Komposisi produk 0 4 10 35 51 4.33 Kehalalan produk 0 3 4 11 82 4.72 Keamanan isi produk 0 0 2 19 79 4.77 Promosi produk 1 17 34 36 12 3.41 Kemudahan mendapatkan produk 1 3 25 38 33 3.99 Variasi rasa produk 3 6 24 44 23 3.78 Kesesuaian rasa dan aroma 0 3 15 34 48 4.27

Keamanan isi produk merupakan atribut yang dinilai paling penting oleh konsumen ketika memutuskan untuk melakukan pembelian Frestea dengan skor kepentingan sebesar 4.77. Apabila dilihat dari skor kepercayaan, keamanan isi produk memiliki skor sebesar 4.23 sehingga atribut keamanan isi produk dinilai oleh konsumen masih berada dibawah harapan konsumen. Atribut merek produk merupakan atribut yang dinilai paling tidak penting oleh konsumen apabila konsumen melakukan pembelian Frestea dengan skor kepentingan sebesar 3.38. Jika dilihat dari skor kepercayaan, merek produk memiliki skor sebesar 3.69 sehingga atribut merek produk ternyata dinilai lebih baik daripada yang diharapkan oleh konsumen.

Analisis Sikap Konsumen

Skor sikap secara keseluruhan (Ao) digunakan untuk mengetahui nilai sikap konsumen secara keseluruhan terhadap suatu produk. Sebelum mendapatkan skor sikap secara keseluruhan, terlebih dahulu harus dihitung skor sikap tiap atribut. Skor sikap tiap atribut didapatkan melalui hasil perkalian skor kepercayaan (bi) dan skor kepentingan (ei) tiap atribut produk. Kemudian, semua skor sikap per atribut dijumlahkan sehingga mendapatkan hasil skor sikap secara keseluruhan (Ao).

Untuk mengetahui sikap konsumen secara keseluruhan termasuk dalam kategori baik atau tidak baik maka harus dihitung terlebih dahulu skala intervalnya. Skor maksimum diperoleh dari skor kepercayaan maksimum dikalikan skor kepentingan maksimum dikalikan jumlah atribut produk, maka skor maksimumnya adalah 325 (5 x 5 x 13). Skor minimum diperoleh dari jumlah atribut produk, yaitu 13. Perhitungan skala interval ialah sebagai berikut:

Skala Interval =

Maka,

13 – 75.4: sangat tidak baik 75.5 – 137.9: tidak baik 138 – 200.4: cukup baik 200.5 – 262.9: baik 263 – 325.4: sangat baik

Skor sikap konsumen secara keseluruhan adalah 211.81 yang berada pada

Dokumen terkait