• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum PT. Geo Link Nusantara (GLN)

PT. Geo Link Nusantara merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pengadaan barang dan jasa penunjang di sektor minyak dan gas. Pelayanan yang diberikan mulai dari jasa pemboran darat, jasa konstruksi terpadu, jasa penyediaan lumpur pemboran, jasa pendataan parameter pemboran, dan pengadaan barang dan pipa material. PT. Geo Link Nusantara didirikan pada tahun 2006 oleh E.T.S Putera selaku Presiden Atasan. Semenjak saat itu perusahaan telah mengabdikan diri dalam mendukung bisnis minyak domestik dan perusahaan gas eksplorasi dengan peralatan kualitas tertinggi, harga yang kompetitif dan keahlian yang dapat diandalkan.

Sejak tahun 2006, PT. Geo Link Nusantara telah memberikan layanan terbaik dan solusi untuk pelanggan melalui profesionalisme, lingkungan kerja yang aman dan sehat di bawah tata kelola perusahaan yang baik. Hanya saja kendala dan suka cita yang telah di lewati sampai 8 tahun ini terkadang masih ada perusahaan perusahaan lain yang tidak tahu akan PT. Geo Link Nusantara ini. Maka dari itu mereka terus mencari dan membangun identitas perusahaan agar perusahaan lain mengenali PT. Geo Link Nusantara ini.

Visi : Menjadi perusahaan jasa kelas dunia minyak dan gas.

Misi : Menyediakan layanan dan solusi terbaik kepada semua pelanggan,mitra bisnis dan karyawan.

Keunggulan dari perusahaan ini dapat terlihat dari visi dan misi perusahaan yang berfokus layanan kepada para pelanggan (consumer oriented service). Nilai lebih inilah yang nantinya akan membuat pelanggan melihat bahwa produk yang ditawarkan tersebut memiliki hasil yang lebih bagus, dibandingkan dengan produk

14

yang ditawarkan oleh pesaing lainnya. PT. Geo Link Nusantara memiliki sekitar 170 karyawan, yang terdiri dari 55 karyawan kantor dan 115 karyawan lapangan. Struktur organisasi PT. Geo Link Nusantara terdiri dari : satu jabatan President Director dan Vice President Director, lima jabatan Board of Director, dan dua belas divisi yang masing-masing dipimpin oleh satu orang manager. Struktur organisasi pada PT. Geo Link Nusantara dapat dilihat pada Lampiran 3.

Analisis terhadap Karakteristik Responden

Karakteristik responden terdiri atas empat variabel, yakni usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan masa kerja. Penelitian ini diawali dengan pengelompokan responden berdasarkan jabatannya, yakni staf dan manager. Kemudian dilakukan tabulasi silang antara karakteristik individu dengan jabatan untuk mengetahui bagaimana distribusi karakteristik individu terhadap masing-masing jabatan tersebut. Hasil tabulasi silang antara karakteristik individu dengan jabatan dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Tabulasi Silang Karakteristik individu manager dengan Jabatan

Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki kriteria sebagai berikut: 1) usia ≤ 35 tahun, 2) jenis kelamin pria, 3) tingkat pendidikan Sarjana dan 4) masa kerja antara 3-4 tahun. Hasil dari tabulasi silang tanpa uji statistik memperlihatkan bahwa kriteria utama seorang manager di PT Geo Link Nusantara harus memiliki tingkat pendidikan minimal S1 dan masa kerja minimal 3 tahun. Hal tersebut bisa menjadi indikator bahwa PT Geo Link Nusantara memiliki manager-manager berkualitas, dimana para manager memiliki tingkat intelegensi yang tinggi dan pengalaman di dalam bidang pekerjaannya.

Karakteristik Responden Kelompok Staff Manager Total  %  % Usia ≤ 35 tahun 36-45 tahun >45 tahun 12 5 7 50 20,8 29,2 6 3 3 50 25 25 18 8 10 Jumlah 24 100 12 100 36 Jenis Kelamin Pria Wanita 17 7 70,8 29,2 9 3 75 25 26 10 Jumlah 24 100 12 100 36 Tingkat Pendidikan D3 S1 S2 4 20 0 16,7 83,3 0 0 4 8 0 33,3 66,7 4 24 8 Jumlah 24 100 12 100 36 Masa Kerja ≤ 2 tahun 3-4 tahun > 4tahun 12 12 0 50 50 0 0 7 5 0 58,3 41,7 12 19 5 Jumlah 24 100 12 100 36

15

Analisis terhadap Gaya Kepemimpinan Manager

Gaya kepemimpinan terdiri atas empat variabel, yakni gaya kepemimpinan directing, coaching, supporting dan delegating. Penelitian ini menunjukan bagaimana rata-rata gaya kepemimpinan manager setiap divisi yang terdapat di PT Geo Link Nusantara. Distribusi Gaya Kepemimpinan Manager PT Geo Link Nusantara dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Distribusi Gaya Kepemimpinan Manager No. Manager

Divisi

Gaya Kepemimpinan (GP) GP

Dominan Directing Coaching Supporting Delegating

1. SCM 29,08% 27,66% 23,05% 20,21% Directing 2. QHSE 31,66% 25,10% 22,78% 20,46% Directing 3. DS 28,57% 27,14% 23,93% 20,36% Directing 4. MLU 30,00% 28,15% 21,48% 20,37% Directing 5. DFS 29,45% 26,91% 21,45% 22,18% Directing 6. EPCI 29,79% 28,01% 20,57% 21,63% Directing 7. Finance 20,14% 28,62% 23,67% 27,56% Coaching 8. PR 20,56% 23,34% 27,53% 28,57% Delegating 9. Marketing 22,52% 25,57% 30,15% 21,76% Supporting 10. HRD 29,01% 30,92% 20,61% 19,47% Coaching 11. IT 28,57% 19,41% 30,04% 21,98% Supporting 12. Legal Advisor 23,24% 21,48% 26,76% 28,52% Delegating Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 9 diketahui bahwa variabel gaya kepemimpinan directing memiliki persentase terbesar pada 6 (enam) manager di PT Geo Link Nusantara yang meliputi divisi: Supply Chain Management (SCM), Quality, Health, Safety and Environment (QHSE), Drilling Service (DS), Mud Logging Unit (MLU), Drilling Fluid Service (DFS) dan Engineering, Procurement, Construction and Installation (EPCI). Hal ini menunjukan bahwa mayoritas manager di PT Geo Link Nusantara memiliki gaya kepemimpinan yang bersifat mengarahkan sehingga cocok untuk karyawan dengan kriteria memiliki komitmen kerja tinggi tetapi kemampuan yang rendah. Selain itu pada variabel gaya kepemimpinan coaching, supporting dan delegating memiliki dominasi yang sama, dimana masing-masing gaya kepemimpinan tersebut memiliki persentase terbesar pada 2 (dua) divisi, yakni: Divisi Finance dan Human Resource Development (HRD) memiliki gaya kepemimpinan manager yang bersifat coaching (melatih) sehingga cocok untuk karyawan dengan kriteria memiliki kompetensi dan komitmen yang rendah; Divisi Marketing dan Information Technology (IT) memiliki gaya kepemimpinan manager yang bersifat supporting (mendukung) sehingga cocok dengan karyawan dengan kriteria memiliki kompetensi yang tinggi tetapi komitmen rendah; Divisi Public Relation (PR) dan Legal Advisor memiliki gaya kepemimpinan yang bersifat delegating (mendelegasikan) sehingga cocok untuk karyawan dengan kriteria memiliki komitmen dan kompetensi yang tinggi. Sedangkan untuk distrubusi aspek gaya

16

kepemimpinan yang paling dominan dilakukan seluruh manager dengan baik dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Distribusi Aspek Gaya Kepemimpinan Manager Gaya

Kepemimpinan Aspek Gaya Kepemimpinan

Rataan Skala Likert

Keterangan Directing Pemeriksaan pekerjaan karyawan

secara harian 4,06 Sering

Pemantauan terhadap pemahaman karyawan tentang prosedur dan kebijakan perusahaan

4,19 Sering Pemberiaan contoh pada setiap tugas

di dalam suatu pekerjaan 4,28

Selalu Setiap Saat Penetapan standar kinerja kerja untuk

setiap aspek dalam pekerjaan karyawan

3,94 Sering Penyelesaian dan pelaporan setiap

tahap pekerjaan yang dilakukan karyawan kepada manager

4,19 Sering Pemberian pekerjaan dalam sebuah

kelompok kecil sehingga mudah dikendalikan

3,92 Sering Coaching Pengadaan rapat / pertemuan secara

berkala 3,97 Sering

Peninjauan terhadap prestasi kerja masing-masing karyawan dan pemberian dukungan

4,08 Sering Pertemuan secara berkala untuk

membahas kebutuhan karyawan 3,97 Sering Penjelasan terhadap keuntungan yang

diperoleh karyawan dalam pencapaian kinerjanya

3,75 Sering Pertemuan rutin untuk memantau

status kerja yang ada 3,94 Sering

Fokus terhadap kesempatan, bukan

pada masalah yang ada 4,11 Sering

Supporting Penunjukan karyawan ke dalam

sebuah kelompok kerja 3,72 Sering

Diskusi mengenai perubahan

kebijakan dan persoalan karyawan. 3,75 Sering Menghindari memberikan penilaian/

evaluasi dini terhadap ide-ide atau saran

3,69 Sering Memutar tugas dalam tim antar

karyawan 3,61 Sering

Penyediaan waktu dan sumber daya

17

Lanjutan Tabel 10

Supporting Menghindari pemberikan evaluasi terhadap masalah yang ada agar tidak timbul kekhawatiran terhadap karyawan

3,83 Sering Delegating Pemberian tanggung jawab kepada

karyawan dan perizinan karyawan melaksanakan tanggung jawabnya dengan cara masing-masing

3,56 Sering Diskusi tentang misi strategis

perusahaan dengan karyawan 3,61 Sering Mendorong karyawan berpikir lebih

maju dan pengembangan untuk rencana jangka panjang.

3,33 Cukup Sering Penekanan kualitas kerja dan

penetapan standar pengendalian kepada karyawan

3,39 Cukup Sering Pemberian hasil kerja karyawan

dalam bentuk yang sudah final / tetap 3,58 Sering Pemantauan sistem informasi dan

pemberian informasi langsung kepada karyawan

3,44 Sering Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat bahwa pada gaya kepemimpinan directing memiliki rataan skala likert terbesar pada aspek “pemberian contoh tugas di dalam pekerjaan”, yakni dengan rataan skor sebesar 4,28. Perolehan nilai tersebut memiliki indikasi bahwa seluruh manager selalu memberikan contoh tugas dengan baik kepada karyawannya sehingga karyawan dapat menyelesaikan tugasnya secara tepat. Pada gaya kepemimpinan coaching memiliki rataan skala likert dengan skor sebesar 4,11. Aspek “fokus terhadap kesempatan bukan masalah yang ada” memiliki indikasi bahwa pemimpin lebih memfokuskan terhadap peluang-peluang yang ada sehingga tidak terlalu memikirkan masalah yang akan timbul. Dalam kepemimpinan supporting, aspek “menghindari pemberian evaluasi terhadap masalah yang ada agar tidak timbul kekhawatiran” memiliki rataan skor sebesar 3,83. Ini menunjukan bahwa pemimpin tidak menginginkan timbulnya kekhawatiran terhadap karyawan yang dapat berakibat pada penurunan kinerja. Pada gaya kepemimpinan delegating aspek “diskusi terhadap misi strategis perusahaan terhadap karyawan” memiliki rataan skor sebesar 3,61. Ini menunjukan bahwa pemimpin melibatkan karyawan dalam merencanakan strategi perusahaan.

Uji Beda Wilcoxon

Uji beda pada penelitian ini digunakan untuk menganalisis ada/tidaknya perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata persepsi gaya kepemimpinan antara penilaian self assessment manager dengan penilaian karyawan. Hasil uji Beda dapat dilihat pada Tabel 11.

18

Tabel 11 Uji Beda Persepsi Gaya Kepemimpinan Manager

Gaya Kepemimpinan Α Asymp. Sig

(2-tailed) Keterangan Directing Coaching Supporting Delegating 0,05 0,05 0,05 0,05 0.60 0.56 0.51 0.26 Tidak Berbeda Tidak Berbeda Tidak Berbeda Tidak Berbeda Berdasarkan Tabel 11 dapat dilihat bahwa seluruh nilai Asymp.Sig (2-tailed) di atas nilai signifikansi p-value (nilai Asymp.Sig > 0,05) sehingga tidak cukup bukti untuk menolak Ho. Output perhitungan dengan menggunakan SPSS dapat dilihat pada Lampiran 4. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata persepsi gaya kepemimpinan antara penilaian self assessment manager dengan penilaian karyawan. Hal ini dapat menunjukan bahwa penilaian self assessment gaya kepemimpinan manager di PT Geo Link memiliki hasil yang relatif sama dengan hasil penilaian karyawannya.

Analisis Kesenjangan Persepsi Gaya Kepemimpinan Manager

Analisis kesenjangan bertujuan untuk mengetahui secara lebih rinci perbedaan antara penilaian self assessment manager dengan penilaian karyawan mengenai gaya kepemimpinan manager di PT Geo Link Nusantara. Adanya nilai kesenjangan menandakan perlu adanya optimalisasi dalam penerapan gaya kepemimpinan manager di perusahaan. Faktor dengan nilai kesenjangan minus menandakan bahwa terjadi under estimated terhadap penilaian gaya kepemimpinan yang dilakukan manager. Selain itu, apabila faktor memiliki nilai gap nol, menandakan bahwa penilaian gaya kepemimpinan yang dilakukan manager telah sesuai dengan penilaian karyawan. Kemudian, apabila faktor memiliki nilai gap positif, menandakan bahwa terjadi over estimated terhadap penilaian gaya kepemimpinan yang dilakukan manager. Hasil dari analisis kesenjangan persepsi gaya kepemimpinan manager dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12 Analisis Kesenjangan Persepsi Gaya Kepemimpinan Manager

Gaya Kepemimpinan Jabatan Mean Rank Gap

Directing Karyawan 17.85 -1.94 Manager 19.79 Coaching Karyawan 19.21 2.13 Manager 17.08 Supporting Karyawan 17.69 -2.44 Manager 20.13 Delegating Karyawan 19.88 -4.13 Manager 15.75

Sumber: Data diolah (2014)

Kesenjangan negatif yang paling besar terhadap gaya kepemimpinan manager antara penilaian self assessment manager dengan penilaian karyawan terlihat pada gaya kepemimpinan delegating dengan nilai kesenjangan sebesar

-19

4.13. Hal ini menunjukan bahwa para manager di PT Geo Link Nusantara melakukan under estimated terhadap penilaian gaya kepemimpinan delegating di perusahaan. Sedangkan kesenjangan positif terhadap gaya kepemimpinan manager antara penilaian self assessment manager dengan penilaian karyawan terlihat pada gaya kepemimpinan coaching dengan nilai kesenjangan sebesar 2.13. Hal ini menunjukan bahwa para manager di PT Geo Link Nusantara melakukan over estimated terhadap penilaian gaya kepemimpinannya di perusahaan. Namun berdasarkan uji Beda Wilcoxon sebelumnya menjelaskan bahwa kesenjangan negatif dan positif pada penilaian gaya kepemimpinan manager di PT Geo Link Nusantara tersebut tidak menyebabkan perbedaan yang berarti antara penilaian self assessment manager dengan penilaian karyawan.

Analisis Pengaruh Usia terhadap Persepsi Gaya Kepemimpinan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada/tidaknya pengaruh karakteristik usia manager terhadap kecenderungan gaya kepemimpinannya di perusahaan. Gaya kepemimpinan manager yang diteliti terdiri dari (empat) variabel, yakni: directing, coaching, supporting dan delegating. Sedangkan indikator usia yang diuji terdiri dari 3 (tiga) kelompok, yakni : ≤ 35 tahun , 36 - 45 tahun, > 45 tahun. Hasil pengolahan data SPSS terhadap pengujian tersebut dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13 Analisis Pengaruh Usia terhadap Gaya Kepemimpinan

Kelompok Usia

Gaya Kepemimpinan Manager

Jumlah % Asymp Sig. (2-sided)

Directing Coaching Supporting Delegating

≤ 35 tahun 0 0 0 0 0 0

0,799

36-45 tahun 6 0 0 0 6 50%

> 45 tahun 0 2 2 2 6 50%

Total 6 2 2 2 12 100%

Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 13 dapat dilihat bahwa seluruh manager dengan gaya kepemimpinan directing memiliki karakteristik usia pada kelompok 35-45 tahun. Sedangkan manager dengan gaya kepemimpinan coaching, supporting dan delegating memiliki karakteristik usia pada kelompok > 45 tahun. Berdasarkan perolehan nilai signifikansi sebesar 0,799 maka Ho ditolak dan Ha diterima karena nilai signifikansi > 0,05. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan manager terhadap karakteristik individu berdasarkan usia. Hal ini menunjukan bahwa manajer pada usia 36-45 tahun yang memiliki gaya kepemimpinan yang bersifat directing merupakan usia yang produktif dan sudah memiliki banyak pengalaman, sehingga pemimpin dapat menetapkan standar kinerja untuk setiap aspek dalam pekerjaan karyawan. Penjelasan mengenai karakteristik usia terhadap gaya kepemimpinan dapat dilihat pada Lampiran 5.

Analisis Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Persepsi Gaya Kepemimpinan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada/tidaknya pengaruh antara karakterisitik jenis kelamin terhadap gaya kepemimpinan. Gaya kepemimpinan

20

manager yang diteliti terdiri dari 4 (empat) variabel, yakni: directing, coaching, supporting dan delegating. Sedangkan faktor jenis kelamin yang diuji terdiri dari 2 (dua) kelompok, yakni: pria dan wanita. Hasil pengolahan SPSS terhadap pengujian tersebut dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14 Analisis Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Gaya Kepemimpinan

Jenis Kelamin

Gaya Kepemimpinan Manager

Jumlah % Asymp Sig. (2-sided)

Directing Coaching Supporting Delegating

Pria Wanita 6 0 1 1 1 1 9 3 75% 25% 0,599 1 1 Total 6 2 2 2 12 100%

Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 14 dapat dilihat bahwa seluruh manager dengan gaya kepemimpinan directing memiliki jenis kelamin Pria. Sedangkan manager dengan gaya kepemimpinan coaching, supporting dan delegating memiliki karakteristik jenis kelamin Pria dan Wanita. Berdasarkan perolehan nilai signifikansi sebesar 0,599 maka maka Ho ditolak dan Ha diterima karena nilai signifikansi > 0,05. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara gaya kepemimpinan manager terhadap karakteristik individu berdasarkan jenis kelamin. Manager yang memiliki gaya kepemimpinan directing didominasi oleh Pria. Hal ini menunjukan bahwa pria lebih berani dalam mengambil keputusan, dan memiliki rasa tanggung jawab yang besar. Penjelasan mengenai pengaruh jenis kelamin terhadap gaya kepemimpinan dapat dilihat pada Lampiran 5.

Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Persepsi Gaya Kepemimpinan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada/tidaknya pengaruh antara karakterisitik tingkat pendidikan manager penerapan gaya kepemimpinannya di perusahaan. Gaya kepemimpinan manager yang diamati terdiri dari 4 (empat) variabel, yakni: directing, coaching, supporting dan delegating. Sedangkan faktor tingkat pendidikan yang diuji terdiri dari 3 (tiga) kelompok, yakni : ahli madya (D3), sarjana (S1) dan magister (S2). Hasil pengolahan data SPSS terhadap pengujian tersebut dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15 Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Gaya Kepemimpinan

Tingkat Pendidikan

Gaya Kepemimpinan Manager

Jumlah %

Asymp Sig.

(2-sided) Directing Coaching Supporting Delegating

D3 S1 S2 0 1 5 0 0 2 0 0 0 4 8 0 33,3% 66,7% 0,002 2 1 0 1 Total 6 2 2 2 12 100%

Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 15 dapat dilihat bahwa mayoritas manager dengan gaya kepemimpinan directing dan coaching memiliki karakteristik tingkat pendidikan magister (S2). Sedangkan manager dengan gaya kepemimpinan supporting dan delegating memiliki karakteristik tingkat pendidikan magister sarjana (S1). Berdasarkan perolehan nilai signifikansi sebesar 0,002 maka Ho diterima dan Ha

21

ditolak karena nilai signifikansi ≤ 0,05. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan manager terhadap karakteristik individu berdasarkan tingkat pendidikan. Hal ini menunjukan bahwa pendidikan tidak menjadi ukuran seseorang untuk menjadi pemimpin, karena yang diutamakan untuk seorang pemimpin adalah yang dapat memberikan contoh pada setiap tugas di dalam pekerjaannya. Penjelasan mengenai pengaruh pendidikan terhadap gaya kepemimpinan dapat dilihat dalam Lampiran 5.

Pengaruh Masa Kerja terhadap Persepsi Gaya Kepemimpinan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada/tidaknya pengaruh antara karakterisitik masa kerja manager terhadap penerapan gaya kepemimpinannya di perusahaan. Gaya kepemimpinan manager yang diamati terdiri dari 4 (empat) variabel, yakni: directing, coaching, supporting dan delegating. Sedangkan faktor masa kerja dikelompokan menjadi 3 (tiga) kelompok, yakni: ≤ 2 tahun, 3-4 tahun dan > 4 tahun. Hasil pengolahan data SPSS terhadap pengujian tersebut dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16 Analisis Pengaruh Masa Kerja terhadap Gaya Kepemimpinan

Masa Kerja

Gaya Kepemimpinan Manager

Jumlah %

Asymp Sig. (2-sided)

Directing Coaching Supporting Delegating

≤ 2 tahun 0 5 1 0 1 1 0 0 0 6 6 0 50% 50% 0,134 3-4 tahun 0 0 > 4 tahun 2 2 Total 6 2 2 2 12 100%

Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 16 dapat dilihat bahwa mayoritas manager di PT Geo Link Nusantara dengan gaya kepemimpinan directing dan coaching memiliki karakteristik masa kerja antara 3-4 tahun. Sedangkan seluruh manager dengan gaya kepemimpinan supporting dan delegating memiliki karakteristik masa kerja > 4 tahun. Berdasarkan perolehan nilai signifikansi sebesar 0,134 maka Ho ditolak dan Ha diterima karena nilai signifikansi > 0,05. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan manager terhadap karakteristik individu berdasarkan masa kerja. Hal ini menunjukan bahwa dalam waktu 3-4 tahun sudah memiliki pengalaman kerja yang cukup di PT.Geo Link Nusantara sehingga dapat diandalkan untuk menjadi pemimpin dalam pemantauan terhadap pemahaman karyawan tentang prosedur dan kebijakan perusahaan. Penjelasan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap masa kerja dapat dilihat pada Lampiran 5.

Implikasi Manajerial

Berdasarkan hasil analisis, menunjukkan bahwa karakteristik individu manager berpengaruh terhadap gaya kepemimpinan. Hasil pengujian persepsi dengan analisis deskriptif, bahwa gaya kepemimpinan directing sangat mendominasi di PT. GLN. Uji Wilcoxon menyatakan bahwa tidak terdapat

22

perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata persepsi gaya kepemimpinan antara penilaian self assessment manager dengan penilaian karyawan. Uji pengaruh Chi Square diperoleh bahwa gaya kepemimpinan dipengaruhi oleh karakteristik individu manager. Suatu model sistematis dalam implikasi manajerial yang mengarah pada tindakan perbaikan yang harus dilakukan perusahaan terkait dengan gaya kepemimpinan managernya. Untuk mengetahui bagaimana interpretasi dari implikasi yang dapat dijalankan secara manajerial di PT.GLN dapat dilihat pada Gambar 5.

Input

Proses

Gagal Sukses

Output

Outcome

Implikasi manajerial ini diharapkan dapat memberikan outcome : 1. Terciptanya hubungan yang baik antara pemimpin dengan

karyawan, dan pemimpin dengan pemimpin lainnya.

2. Budaya perusahaan yang bersifat kekeluargaan tetap terjaga dan dapat menjadi faktor pendukung terhadap kemajuan perusahaan. Input yang dilakukan akan diproses sesuai dengan kebutuhan berupa : 1. Pemimpin dengan mayoritas gaya kepemimpinan bersifat directing

dapat melakukan seleksi karyawan yang sesuai dengan salah satu kriteria gaya kepemimpinan directing yaitu pemimpin memberikan instruksi yang spesifik tentang peran dan tujuan pada bawahan. 2. Dalam pemilihan manager di periode berikutnya dapat dipilih calon

manager dengan salah satu kriteria berdasarkan usia yang produktif, menetapkan standar kinerja untuk setiap aspek dalam pekerjaan karyawan dan dapat memberikan contoh pekerjaan pada setiap tugas yang diberikan oleh karyawannya.

Jika cara yang dilakukan sukses, maka diharapkan pemimpin dapat menghasilkan output berupa :

1. Pemimpin mendapatkan karyawan yang berkomitmen tinggi dan memiliki loyalitas terhadap perusahaan. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dilakukan oleh pemimpin dan memberikan contoh pada setiap tugas di dalam suatu pekerjaan.

2. Pemimpin mendapatkan calon pemimpin selanjutnya yang dapat diukur kinerjanya dan dapat diandalkan.

Input dalam implikasi manajerial berupa:

1. Indikator gaya kepemimpinan terbesar di PT.GLN yaitu directing.

Directing adalah gaya kepemimpinan yang berorientasi tinggi pada tugas dan rendah pada hubungan pada bawahan.

2. Indikator terbesar dari faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan manager adalah karakteristik individu berdasarkan usia. Usia merupakan tolak ukur dalam kinerja dan produktivitas. Semakin produktif usia maka kinerja akan semakin meningkat.

23

Dokumen terkait