• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Gaya Kepemimpinan Manager PT Geo Link Nusantara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Gaya Kepemimpinan Manager PT Geo Link Nusantara"

Copied!
53
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN

MANAGER PT GEO LINK NUSANTARA

RATNA MUSTIKA

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)
(3)

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Gaya Kepemimpinan Manager PT Geo Link Nusantara adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Maret 2015

(4)
(5)

ABSTRAK

RATNA MUSTIKA. Analisis Gaya Kepemimpinan Manager PT Geo Link Nusantara. Dibimbing oleh LINDAWATI KARTIKA.

PT. Geo Link Nusantara merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di dalam bidang pengadaan barang dan jasa penunjang di sektor minyak dan gas. Tujuan penelitian ini adalah (1) mengidentifikasi persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manager (2) menganalisis perbedaan persepsi gaya kepemimpinan manager antara penilaian self assessment manager dengan penilaian karyawan (3) menganalisis pengaruh faktor gaya kepemimpinan manager terhadap karakteristik individu. Jenis dan sumber data terdiri dari data primer yaitu melalui wawancara dan kuesioner. Untuk data sekunder terdiri dari dokumen yang berkaitan, literatur, jurnal, skripsi dan buku-buku yang berhubungan dengan penelitian. Pengolahan data ini menggunakan metode analisis deskriptif, uji beda Wilcoxon, dan analisis pengaruh Chi-Square. Berdasarkan hasil analisis deskriptif diperoleh bahwa gaya kepemimpinan yang selama ini diterapkan ialah kepemimpinan Directing. Untuk hasil uji beda Wilcoxon, bahwa penilaian self assessment manager dengan penilaian karyawan tidak terdapat penilaian yang signifikan karena memiliki hasil yang relatif sama dan untuk hasil uji Chi-Square diperoleh bahwa usia, jenis kelamin dan masa kerja terdapat pengaruh yang signifikan terhadap gaya kepemimpinan manager.

Kata kunci : Gaya Kepemimpinan, Karakteristik Individu, Manajer

ABSTRACT

RATNA MUSTIKA. Analysis Leadership Style Manager PT Geo Link Nusantara. Supervised by LINDAWATI KARTIKA.

PT. Geo Link Nusantara is one of the company in the field of procurement of goods and services support in the oil and gas. The aim of the research are (1) to identify the worker perception of the manager leaderships (2) to analyze the different perception of the manager leadership styles between self assessment manager and worker value (3) to analyze the leadership of the manager of each individual to the characteristics. The types and sources of data through interviews and questionnaries. For secondary data made up of related documents, literature, journals, thesis and research related books. This research data using descriptive analyze method, Wilcoxon different test and Chi-Square analysist. Based on the result of descriptive analyze it proves that the leadership style that has been applied is directing leadership style. For the Wilcoxon different test result, the values of workers has no significant differences because the result is relatively the same and the result for the Chi-Square analysis obtained that age, gender and work time there is an influence on manager’s leadership style.

(6)
(7)

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

pada

Departemen Manajemen

ANALISIS GAYA KEPEMIMPINAN

MANAGER PT GEO LINK NUSANTARA

RATNA MUSTIKA

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(8)
(9)

Judul Skripsi : Analisis Gaya Kepemimpinan Manager PT Geo Link Nusantara Nama : Ratna Mustika

NIM : H24114083

Disetujui oleh

Lindawati Kartika, SE, MSi Pembimbing

Diketahui oleh

Dr Mukhamad Najib, STP, MM Ketua Departemen

(10)
(11)

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanahu wa ta’ala atas segala karunia-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Judul yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Juli 2014 ini ialah Analisis Gaya Kepemimpinan Manager PT Geo Link Nusantara.

Terima kasih penulis ucapkan kepada Ibu Lindawati Kartika.SE.Msi selaku pembimbing, kepada Dr. Mukhamad Najib, STP, MM dan Erlin Trisyulianti, STP, M.Si selaku penguji sidang dan ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada pihak di PT Geo Link Nusantara serta kepada seluruh responden yang membantu selama proses penelitian. Ungkapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada orangtua tercinta Mama,Papa serta keluarga besar karena telah memberikan dukungan, doa dan kasih sayang yang selalu menyertai penulis. Tidak lupa kepada Sentot Tryantoro, teman-teman Asri Club, teman satu bimbingan, teman-teman ekstensi manajemen angkatan 9, serta sahabat-sahabat yang selalu memberikan dukungan.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

(12)
(13)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL iii

DAFTAR GAMBAR iii

DAFTAR LAMPIRAN iii

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 2

Tujuan Penelitian 2

Manfaat Penelitian 3

Ruang Lingkup Penelitian 3

TINJAUAN PUSTAKA 3

Teori Kepemimpinan Situasional Hersey dan Blanchard 3

Teori Karakteristik Individu 5

Penelitian Terdahulu 6

METODOLOGI PENELITIAN 8

Kerangka Pemikiran 8

Lokasi dan Waktu Penelitian 9

Pengumpulan Data dan Sumber Data 9

Metode Populasi dan Sampel 9

Metode Pengumpulan Data 10

Metode Pengolahan dan Analisis Data 11

HASIL DAN PEMBAHASAN 13

Gambaran Umum PT. Geo Link Nusantara (GLN) 13

Analisis terhadap Karakteristik Responden 15

Analisis terhadap Gaya Kepemimpinan Manager 16

Uji Beda Wilcoxon 17

Analisis Kesenjangan Persepsi Gaya Kepemimpinan Manager 19 Analisis Pengaruh Usia terhadap Gaya Kepemimpinan 20 Analisis Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Gaya Kepemimpinan 19 Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Gaya Kepemimpinan 20 Analisis Pengaruh Masa Kerja terhadap Gaya Kepemimpinan 22

Implikasi Manajerial 21

KESIMPULAN DAN SARAN 23

Kesimpulan 23

Saran 24

DAFTAR PUSTAKA 24

LAMPIRAN 27

(14)

DAFTAR TABEL

1 Data Turn Over Karyawan Tahun 2009-2013 1

2 Jumlah Perusahaan Jasa Penunjang Migas Tahun 2008-2010 1

3 Penelitian Terdahulu 6

4 Data Jumlah Karyawan PT Geo Link Nusantara 8

5 Skala Likert 9

6 Rentang Skala Interpretasi Hasil Jawaban Kuesioner 10 7 Tingkat Reliabilitas Metode Alpha Cronbach’s 11 8 Tabulasi Silang Karakteristik individu manager dengan Jabatan 14

9 Distribusi Gaya Kepemimpinan Manager 15

10 Distribusi Aspek Gaya Kepemimpinan Manager 16

11 Uji Beda Persepsi Gaya Kepemimpinan Manager 18 12 Analisis Kesenjangan Persepsi Gaya Kepemimpinan Manager 18 13 Analisis Pengaruh Usia terhadap Gaya Kepemimpinan 19 14 Analisis Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Gaya Kepemimpinan 20 15 Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Gaya Kepemimpinan 20 16 Analisis Pengaruh Masa Kerja terhadap Gaya Kepemimpinan 21

DAFTAR GAMBAR

1 Model Kepemimpinan Situasional 4

2 Kerangka Pemikiran Penelitian 7

3 Model Pairwase Comparation 12

4 Model Implikasi Manajerial 22

DAFTAR LAMPIRAN

1 Kuesioner 29

2 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas SPSS Versi 15 32

3 Struktur Organisasi PT Geo Link Nusantara 31

4 Hasil Uji Beda SPSS Versi 15 32

(15)
(16)
(17)

1

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Sumber daya manusia adalah aset yang dimiliki oleh sebuah organisasi yang perlu dikelola secara efektif agar memberikan nilai tambah. Untuk mengelola sumber daya manusia menjadi aset organisasi maka diperlukan kepemimpinan yang efektif, begitu juga untuk meningkatkan mutu, salah satunya perlu meningkatkan ’leadership’ atau kepemimpinan.

Kepeminpinan merupakan salah satu indikator dari kualitas sumber daya manusia di suatu perusahaan. Sebagai contoh kepemimpinan yang baik dapat meminimalkan tingkat turn over karyawan di dalam suatu perusahaan. Kondisi ideal tersebut masih belum dimiliki oleh PT. Geo Link Nusantara (PT.GLN), dimana tingkat turn over karyawan PT.GLN selama 5 (lima) tahun terakhir semakin meningkat sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 Data Turn Over Karyawan Tahun 2009-2013

Tahun Jumlah

Sumber : Divisi HRD PT. Geo Link Nusantara (2014)

Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat bahwa jumlah turn over karyawan di PT.GLN selama lima tahun terakhir semakin meningkat. Tingkat turn over karyawan yang tinggi tersebut tidak terlepas dari faktor gaya kepemimpinan yang menjadi indikator keberhasilan kinerja manajemen sumber daya manusia di suatu perusahaan. Kepemimpinan yang baik dapat menghasilkan manajemen yang tepat sasaran sehingga kinerja organisasi dapat efektif dan efisien. Oleh karena itu kepemimpinan merupakan inti atau bagian terpenting dari manajemen.

Kinerja perusahaan yang tepat sasaran merupakan faktor utama dalam mempengaruhi keberlangsungan hidup perusahaan. Berdasarkan data dari Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi terjadi pengurangan jumlah perusahaan jasa penunjang migas di Indonesia secara signifikan dari tahun ke tahun. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Jumlah Perusahaan Jasa Penunjang Migas Tahun 2008-2010

Tahun Jumlah Perusahaan

2008 1268

2009 965

2010 105

(18)

2

sendiri agar fungsi- fungsi yang terdapat di struktur organisasi perusahaan dapat terwujud secara optimal. Manager harus membangun kerjasama yang baik antara perusahaan dengan karyawan agar dapat menghadapi kebutuhan dan tuntutan masyarakat serta mampu bersaing dengan perusahaan penunjang sektor migas lainnya. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sumber daya manusia di tingkat managerial yang sangat berperan penting di sebuah perusahaan salah satunya adalah manager. Sebagai pimpinan tingkat menengah, kepemimpinan manager perusahaan berpengaruh terhadap pencapaian kinerja karyawan. Dengan begitu manager merupakan salah satu tokoh yang berperan penting dalam pengelolaan manajemen di suatu perusahaan.

Oleh karena itu untuk mengetahui gaya kepemimpinan manager dalam pelaksanaan manajemen PT.GLN maka perlu dilakukan penelitian. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar bagi pengembangan kebijakan manajemen di PT.GLN, khususnya dalam peningkatan kemampuan kepemimpinan manager dalam pelaksanaan manajemen di perusahaan tersebut.

Perumusan Masalah

Gaya kepemimpinan dapat menentukan keberhasilannya dalam menjalankan gaya kepemimpinan. Seorang pemimpin dengan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kondisi perusahaan dan karyawannya akan menciptakan suasana yang kondusif bagi lingkungan tempat bekerjanya. Berdasarkan uraian tersebut, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manager di PT Geo Link Nusantara?

2. Bagaimana perbedaan persepsi gaya kepemimpinan manager antara penilaian self-assessment manager dengan penilaian karyawan di PT Geo Link Nusantara?

3. Bagaimana pengaruh faktor gaya kepemimpinan manager terhadap karakteristik individu di PT Geo Link Nusantara ?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Mengidentifikasi persepsi karyawan mengenai gaya kepemimpinan manager di PT Geo Link Nusantara,

2. Menganalisis perbedaan persepsi gaya kepemimpinan manager antara penilaian self-assessment manager dengan penilaian karyawan di perusahaan PT Geo Link Nusantara,

3. Menganalisis pengaruh faktor gaya kepemimpinan manager terhadap karakteristik individu di PT Geo Link Nusantara.

Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah : 1. Bagi Perusahaan

(19)

3

dalam mengambil keputusan maupun kebijaksanaan para manager untuk mencapai efektivitas perusahaan.

2. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan pengalaman dalam bidang manajemen sumber daya manusia, khususnya peran penting gaya kepemimpinan dalam sebuah perusahaan.

Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini dilakukan di PT Geo Link Nusantara untuk menganalisis gaya kepemimpinan manager (directing, coaching, supporting dan delegating) yang terdapat di perusahaan dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpin tersebut dengan variabel lainnya. Analisis dilakukan terhadap seluruh manajer dan karyawan tetap (staf) melalui wawancara dan pengisian kuisioner.

TINJAUAN PUSTAKA

Teori Kepemimpinan Situasional Hersey dan Blanchard

Teori kepemimpinan yang paling banyak digunakan dewasa ini adalah yang berdasarkan teori situasional yang dikembangkan oleh Paul Hersey dan Ken Blanchard (1998). Situational Leadership Theory (SLT) ini sangat menarik untuk didalami karena paling sedikit mempunyai tiga alasan yaitu penggunaanya yang luas, daya tarik secara intuitif dan karena tampaknya didukung oleh pengalaman di dunia nyata. Teori ini berdasarkan pemikiran bahwa tidak ada satupun gaya kepemimpinan yang efektif untuk semua situasi. Selain itu Andrew Dubrin (2015) juga menyatakan bahwa kepemimpinan situasional merupakan teori kontijensi yang memusatkan perhatian pada para pengikut. Kepemimpinan yang berhasil dicapai dengan memilih gaya kepemimpinan yang tepat untuk menghadapi situasi tertentu dan tergantung pada tingkat kesiapan (readiness) dan kedewasaan para pengikut.

Dua dimensi kepemimpinan yang digunakan dalam teori ini ialah perilaku seorang pemimpin yang berkaitan dengaan tugas kepemimpinannya dan pengaruh atasan bawahan (Siagian; 2006). SLT pada hakekatnya melihat pengaruh pemimpin-pengikut dengan analogi pengaruh orangtua-anak. Persis seperti orang tua perlu melepaskan kendali ketika anak bertumbuh lebih matang dan bertanggung jawab, begitu juga pemimpin. Teori ini mengidentifikasikan empat perilaku pemimpin spesifik, mulai dari yang sangat direktif sampai yang sangat bebas. Perilaku yang efektif tergantung pada kemampuan dan motivasi pengikut.

Gaya kepemimpinan merupakan pola perilaku seorang pemimpin yang ditujukan untuk mempengaruhi kegiatan kelompok atau staf. Pola ini dikelompokkan kedalam empat gaya kepemimpinan yaitu :

1. Directing (mengarahkan)

(20)

4

bagaimana, kapan dan dimana pekerjaan harus dilakukan serta komunikasi searah. Peran bawahan sangat minim. Pemecahan masalah dan pengambil keputusan dilakukan oleh pemimpin. Gaya kepemimpinan directing disebut dengan gaya S1. 2. Coaching (melatih)

Yaitu gaya kepemimpinan dengan ciri perilaku mengarahkan tinggi dan perilaku mendukung tinggi, pemimpin menjelaskan keputusan yang diambil, mau menerima pendapat, pemimpin masih banyak melakukan pengarahan dan terus-menerus melakukan pengawasan dalam penyelesaian tugas serta pemimpin mulai melakukan komunikasi dua arah. Gaya kepemimpinan coaching disebut dengan gaya S2.

3. Suporting (mendukung)

Yaitu gaya kepemimpinan dengan ciri perilaku mengarahkan rendah dan perilaku mendukung tinggi, pemimpin dan bawahan saling memberikan gagasan, bersama-sama membuat keputusan dan melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas. Gaya kepemimpinan supporting disebut dengan gaya S3.

4. Delegating (menugaskan)

Yaitu gaya kepemimpinan dengan ciri perilaku mengarahkan rendah dan perilaku mendukung rendah dan pemimpin menyerahkan pembuatan keputusan dan tanggung jawab pelaksanaan kepada bawahan. Gaya kepemimpinan delegating disebut gaya S4.

Empat gaya kepemimpinan ini berpengaruh dengan empat tingkat dasar perkembangan, yaitu :

1. Pemula antusias: kemampuan rendah tapi komitmen tinggi disebut D1.

2. Pembelajar yang kecewa: kemampuan rendah sampai sedang, komitmen rendah disebut D2.

3. Pelaksanan yang mampu tapi ragu-ragu: kemampuan sedang sampai tinggi, komitmen tidak menentukan tidak menentu disebut D3.

4. Pencapai mandiri: kemampuan dan komitmen tinggi disebut D4.

Untuk menentukan gaya kepemimpinan yang akan dipergunakan di setiap empat tingkatan perkembangan, gambar sebuah garis vertikal dimulai dari hasil diagnosis level perkembangan ke kurva kepemimpinan melalui model empat kuadran. Sebagaimana yang diilustrasikan pada Gambar 1.

Gambar 1 Model Kepemimpinan Situasional

(21)

5

Gaya kepemimpinan yang sesuai pasangannya adalah kuadran dimana garis vertikal bersinggungan dengan garis kurva. Dengan menggunakan pendekatan ini (Blanchard, 2007) :

1. Pemula antusias (D1) membutuhkan gaya kepemimpinan mengarahkan (S1). 2. Pembelajar yang kecewa (D2) membutuhkan gaya kepemimpinan melatih (S2). 3. Pelaksanaan yang mampu tapi ragu-ragu (D3) membutuhkan gaya

kepemimpinan mendukung (S3).

4. Pencapai mandiri (D4) membutuhkan gaya kepemimpinan menugaskan (S4).

Teori Karakteristik Individu

Menurut Miftah Thoha (2007), karakteristik individu merupakan suatu sifat atau watak atau kepribadian yang khas dari seseorang. Baik atau buruknya karakteristik setiap individu tergantung cara mengaplikasikan karakteristik tersebut ke dalam kehidupannya. Oleh karena itu karakteristik individu bersifat khusus, yakni tidak dapat disamakan dengan individu-individu yang lainnya. Analisis terhadap karakteristik individu manager PT.GLN pada kegiatan penelitian ini hanya dilakukan pada 4 (empat) aspek, yakni meliputi: usia, jenis kelamin, masa kerja dan tingkat pendidikan.

1. Usia

Menurut Robbins (2006), kinerja dan produktivitas merosot dengan meningkatnya usia. Keterampilan individu terutama kecepatan, kecekatan, kekuatan dan koordinasi menurun seiring dengan berjalannya waktu. Dengan meningkatnya usia, ada sejumlah kualitas positif yang dimiliki seperti pengalaman, pertimbangan, etika kerja yang kuat dan komitmen terhadap mutu serta meningkatkan kepuasan kerja.

2. Jenis Kelamin

Menurut Gibson (1995) dan Ilyas (2006) jenis kelamin merupakan variabel individu yang dapat mempengaruhi kinerja. Sedangkan menurut Robbins (2006), hanya sedikit, jika ada, perbedaan penting antara pria dan wanita yang akan mempengaruhi kinerja kerja. Misalnya, tidak ada perbedaan yang konsisten pada pria dan wanita dalam kemampuan memecahkan masalah, keterampilan analis, pendorong persaingan, motivasi, sosiabilitas atau kemampuan belajar.

3. Masa Kerja

Menurut Robbins (2006), lama kerja yang diekspresikan dengan pengalaman kerja tampaknya menjadi dasar perkiraan yang baik terhadap produktivitas karyawan. Lama kerja merupakan variabel yang penting dalam menjelaskan pengunduran diri karyawan, Semakin lama seseorang berada dalam pekerjaan semakin kecil kemungkinan akan mengundurkan diri. Lama kerja dan kepuasan saling berkaitan positif. Menurut Gibson (1985), pengalaman kerja merupakan variabel fisik yang mempengaruhi kinerja.

4. Pendidikan

(22)

6

Penelitian Terdahulu

Penelusuran hasil penelitian terdahulu dilakukan untuk menemukan posisi hasil suatu penelitian dalam kajian keilmuan yang telah ada, sehingga penelitian selanjutnya diharapkan mampu menutupi kekurangan-kekurangan dari penelitian yang ada. Penelitian terdahulu lebih menekankan pada penelusuran karya-karya dan penelitian sebelumnya yang memiliki kemiripan tema, disertai penjelasan tentang konstribusi yang akan diberikan dalam penelitian yang membahas tema tersebut. Penelitian terdahulu terkait dengan tema gaya kepemimpinan di suatu perusahaan dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Penelitian Terdahulu

No. Nama Tahun Judul Metode Ringkasan

1. Bilqis Rahmah

2010 Analisis Gaya

Kepemimpinan Direktur

supporting (43.7%) dan diikuti oleh gaya kepemimpinan

coaching(24%), delegating

(17.7%) dan paling sedikit bersifat directing (14.6%).

2. Regina Aditya Reza

2010 Pengaruh Gaya Kepemimpinan,

Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis pengaruh gaya kepemimpinan, motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja karyawan PT Sinar Santosa Perkasa kinerja karyawan dan disiplin kerja berpengaruh positif terhadap kinerja karyawan.

3. Budiarto 2013 Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Ketua selama ini diterapkan ialah kepemimpinan partisipatif dan delegatif. Untuk engagement

(23)

7

METODOLOGI PENELITIAN

Kerangka Pemikiran

Dalam sebuah perusahaan, dibutuhkan seorang pemimpin yang tepat untuk mengatur perusahaan. Kepemimpinan merupakan kemampuan untuk membangkitkan semangat orang lain agar bersedia dan memiliki tanggungjawab total terhadap usaha mencapai tujuan organisasi.

Untuk melihat pengaruh gaya kepemimpinan terhadap pencapaian tujuan perusahaan, diperlukan proses penganalisis tentang gaya kepemimpinan yang diterapkan, yaitu dilakukan analisis terhadap faktor gaya kepemimpinan, yaitu gaya kepemimpinan directing, coaching, supporting dan delegating. Untuk mendapatkan hasil analisis tersebut, peneliti menggunakan metode deskriptif, uji beda dan tabulasi silang pengaruh. Kerangka pemikiran penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Kerangka Pemikiran Penelitian Hersey & Blanchard

(24)

8

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Geo Link Nusantara yang berlokasi di Jakarta. Alasan mengapa penelitian ini dilakukan ditempat ini karena adanya kesediaan dari perusahaan tersebut. Penelitian ini dilakukan selama 4 bulan yaitu bulan Juli sampai bulan Oktober 2014.

Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh langsung dari PT Geo Link Nusantara dengan wawancara dan kuesioner yang terdapat pada Lampiran 1.

Data sekunder diperoleh dari laporan dan dokumen yang berkaitan dengan topik penelitian. Selain itu, data sekunder diperoleh dari bahan-bahan rujukan seperti: literatur, jurnal, skripsi, tesis, artikel dan buku-buku yang berhubungan dengan penelitian.

Menentukan Populasi dan Sampel

Penetapan Populasi

Menurut Sugiyono (2013) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah tingkat manajerial PT Geo Link Nusantara (Head Office) yang berjumlah 36 orang. Jumlah karyawan dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4 Data Jumlah Karyawan PT Geo Link Nusantara

Sumber: Divisi HRD PT. Geo Link Nusantara (2014)

Penetapan Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2011). Teknik penetapan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan secara sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sampel. Pengambilan sampel didasarkan pada ruang lingkup penelitian yakni pada seluruh manager dan karyawan tetap yang terdapat pada setiap divisi di PT Geo Link Nusantara. Susunan responden yang menjadi sampel pada penelitian ini terdiri dari 12 orang manager dan 24 orang karyawan tetap (staf) yang berada langsung dibawah pimpinan masing-masing manager.

No Jabatan Total

1 Komisaris 1

2 Presiden Direktur 1

3 Wakil Presiden Direktur 3

4 Direktur 5

5 Wakil Direktur 5

6 Sekertaris 4

7 Manajer 12

8 Staf 24

(25)

9

Metode Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2010), Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai aturan, berbagai sumber dan berbagai cara. Bila dilihat dari segi cara atau teknik pengumpulan data, maka teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara, yaitu:

a. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang pelaksanaannya dilakukan dengan berhadapan langsung dengan yang diwawancarai yaitu karyawan PT Geo Link Nusantara.

b. Kuesioner

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner dibagikan kepada 36 karyawan PT Geo Link Nusantara, yang terdiri dari 12 manajer dan 24 staf. Instrumen lembar pernyataan berupa skala, yaitu menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2013), Skala Likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang fenomena sosial. Model skoring dengan Skala Likert dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5 Skala Likert

No. Bobot Skor Kriteria

Berdasarkan Tabel 5, dapat dilihat bahwa Skala Likert mengukur tingkat intensitas responden terhadap penyataan suatu objek. Skala ini dikembangkan oleh Rensis Likert dan memiliki 5 dari “selalu (setiap saat)” sampai 1 “tidak pernah”.

Rentang skala persepsi digunakan untuk menentukan posisi tanggapan responden dengan menggunakan skor-skor. Setiap skor alternatif jawaban yang terbentuk dari teknik skala peringkatan terdiri dari kisaran antara 1 hingga 5, kemudian rentang skala dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Rentang skala = a Be a a aa − a……….…….(1)

Menghasilkan, Rentang skala =5−

5 = .8

(26)

10

Tabel 6 Rentang Skala Interpretasi Hasil Jawaban Kuesioner

Rentang Skala Jawaban Pertanyaan

1,00 – 1,80 Tidak Pernah

1,81 – 2,61 Hampir Tidak Pernah

2,62 – 3,42 Cukup Sering

3,43 – 4,23 Sering

4,24 – 5,00 Selalu Setiap Saat Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 6, untuk interpretasi jawaban pertanyaan/pernyataan dapat dilihat dengan berada dimana rentang skala tersebut.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Uji Validitas

Tahap awal dalam pengolahan data adalah dengan menguji validitas kuesioner. Validitas menunjukan sejauh mana suatu alat ukur mengukur apa yang ingin diukur (Umar 2005). Suatu instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan serta dapat mengungkapkan data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran variabel yang dimaksud. Valid tidaknya suatu item dapat diketahui dengan cara membandingkan indeks produk moment (r hitung) dengan nilai kritisnya yang mana r hitung dapat dikenal dengan rumus :

r =

√[ 2 − ∑∑ − ∑2 2 − ∑ 2 ]………..………..……...(2) Dimana:

n = Jumlah responden

x = Skor variabel (jawaban responden) y = Skor total variabel untuk responden n

Dalam penelitian ini, uji validitas dilakukan dengan 24 pernyataan yang diberikan kepada 36 responden tingkat manajerial perusahaan, nilai alpha yang digunakan sebesar 0.05 atau 5%. Hasil pengujian dari pernyataan dikatakan valid apabila nilai r-hitung > r-tabel yaitu lebih besar dari 0,336. Nilai r-hitung > r-tabel dapat dilihat pada Lampiran 2. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 15.0, dimana hasil dari pengolahan 24 tersebut diperoleh semua butir pernyataan terbukti valid sehingga dapat dilanjutkan pengolahan data selanjutnya.

Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah indeks yang menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Untuk mengetahui suatu alat ukur reliabel atau tidak dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan Alpha Cronbach dengan rumus sebagai berikut (Sugiono, 2007):

� = [�−� ] [ −∑ ��2

2 ]………...………(3) Dimana:

� = reliabilitas instrument

(27)

11

��� = varian total

Berdasarkan rumus perhitungan reliabilitas diperoleh tingkat reliablitas yang dapat dlihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Tingkat Reliabilitas Metode Alpha Cronbach’s

Klasifikasi Nilai Alpha Tingkat Reliabilitas

0,00 – 0,20 Kurang Reliabel 0,21 – 0,40 Agak Reliabel 0,41 – 0,60 Cukup Reliabel 0,61 – 0,80 Reliabel 0,81 – 1,00 Sangat Reliabel

Uji reliabilitas menyatakan bahwa instrumen penelitian adalah reliable jika nilai hitung alfa (α) lebih besar (>) dari nilai r tabel. Koefisien alpha (α) dengan asumsi bila nilai a-cronbach hitung lebih besar dari 0.60 (a-Cronbach theory) maka kuesioner dapat dikatakan reliable. Uji reliabilitas dilakukan pada 36 karyawan tingkat manajerial PT Geo Link Nusantara Pengujian reliabilitas menggunakan teknik Cronbach’s Alpha dengan bantuan program SPSS 15.0 diperoleh Cronbach’s Alpha hitung sebesar 0,871 pada variabel gaya kepemimpinan Lampiran 2. Hal ini menunjukan bahwa alat ukur yang digunakan dalam penelitian memiliki tingkat reliabilitas yang sangat tinggi.

Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2007) analisis deskriptif adalah uji yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Analisis ini dipakai untuk mendeskripsikan gaya kepemimpinan, gaya kepemimpinan terhadap karakteristik individu seluruh responden yang diteliti, serta distribusi item dari masing-masing variabel data yang dikumpulkan selanjutnya diedit dan dimasukkan dalam tabel, setelah itu dilakukan pembahasan secara deskriptif. Ukuran deskriptifnya adalah pemberian angka baik dalam jumlah responden maupun dalam angka presentase.

Uji Beda Wilcoxon

(28)

12

Gambar 3 Model Pairwase Comparation Langkah-langkah uji Beda adalah sebagai berikut :

1. Menentukan Hipotesis (Ho dan Ha)

a. Ho : tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata persepsi gaya kepemimpinan antara penilaian self assessment manager dengan penilaian karyawan.

b. Ha : terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata persepsi gaya kepemimpinan antara penilaian self assessment manager dengan penilaian dari karyawannya.

2. Berikan jenjang (rank) untuk tiap beda dari pasangan pengamatan (yi – xi) sesuai dengan besarnya, dari yang terkecil sampai terbesar tanpa memperhatikan tanda dari beda itu (nilai beda absolut).

3. Bila ada dua atau lebih beda yang sama, maka jenjang untuk tiap-tiap beda itu adalah jenjang rata-rata.

4. Bubuhkan tanda positif atau negatif pada jenjang untuk tiap beda sesuai dengan tanda dari beda itu. Beda 0 tidak diperhatikan.

5. Jumlahkan semua jenjang bertanda positif atau negatif, tergantung dari mana yang memberikan jumlah yang lebih kecil setelah tandanya dihilangkan. Notasi jumlah jenjang yang lebih kecil ini dengan T.

6. Bandingkan nilai T yang diperoleh (t-hitung) dengan nilai t uji Beda (t-tabel) dengan kriteria :

a. Jika t-hitung ≥ t-tabel maka Ho diterima, Ha ditolak b. Jika t-hitung < t-tabel maka Ho ditolak, Ha diterima

Uji Pengaruh Chi-square

Alat uji yang dipakai pada penelitian ini adalah uji kebebasan (chi-square). Menurut Malhotra (2006) statistik uji pengaruh adalah statistik yang digunakan untuk menguji signifikansi statistik dari asosiasi yang diamati dalam sebuah tabulasi silang. Dengan begitu uji pengaruh dapat berguna untuk menguji ada/tidaknya pengaruh dua buah variabel nominal dan mengukur kuatnya pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel nominal lainnya.

(29)

13

1. Menentukan Hipotesis (Ho dan Ha)

a. Ho : tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan manager terhadap karakterikstik individu manager.

b. Ha : terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan manager terhadap karakterikstik individu manager.

2. Menyusun tabel kontingensi

3. Menghitung nilai frekuensi yang diharapkan (fe) untuk setiap sel, dengan rumus :

fe = a Baa Ke e a Ka ……….……(4) 4. Isikan nilai (fe) ke dalam tabel kontingensi

5. Hitung nilai pengaruh (X2-hitung) dengan rumus :

� = [∑ − 2]………..(5)

6. Tentukan nilai X2-tabel pada tabel statistik pengaruh taraf signifikansi (α = 0,05)

7. Bandingkan X2-hitung dengan X2-tabel dengan kriteria : a. Jika X2-hitung ≥ X2-tabel maka Ho diterima, Ha ditolak b. Jika X2-hitung < X2-tabel maka Ho ditolak, Ha diterima

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum PT. Geo Link Nusantara (GLN)

PT. Geo Link Nusantara merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang pengadaan barang dan jasa penunjang di sektor minyak dan gas. Pelayanan yang diberikan mulai dari jasa pemboran darat, jasa konstruksi terpadu, jasa penyediaan lumpur pemboran, jasa pendataan parameter pemboran, dan pengadaan barang dan pipa material. PT. Geo Link Nusantara didirikan pada tahun 2006 oleh E.T.S Putera selaku Presiden Atasan. Semenjak saat itu perusahaan telah mengabdikan diri dalam mendukung bisnis minyak domestik dan perusahaan gas eksplorasi dengan peralatan kualitas tertinggi, harga yang kompetitif dan keahlian yang dapat diandalkan.

Sejak tahun 2006, PT. Geo Link Nusantara telah memberikan layanan terbaik dan solusi untuk pelanggan melalui profesionalisme, lingkungan kerja yang aman dan sehat di bawah tata kelola perusahaan yang baik. Hanya saja kendala dan suka cita yang telah di lewati sampai 8 tahun ini terkadang masih ada perusahaan perusahaan lain yang tidak tahu akan PT. Geo Link Nusantara ini. Maka dari itu mereka terus mencari dan membangun identitas perusahaan agar perusahaan lain mengenali PT. Geo Link Nusantara ini.

Visi : Menjadi perusahaan jasa kelas dunia minyak dan gas.

Misi : Menyediakan layanan dan solusi terbaik kepada semua pelanggan,mitra bisnis dan karyawan.

(30)

14

yang ditawarkan oleh pesaing lainnya. PT. Geo Link Nusantara memiliki sekitar 170 karyawan, yang terdiri dari 55 karyawan kantor dan 115 karyawan lapangan. Struktur organisasi PT. Geo Link Nusantara terdiri dari : satu jabatan President Director dan Vice President Director, lima jabatan Board of Director, dan dua belas divisi yang masing-masing dipimpin oleh satu orang manager. Struktur organisasi pada PT. Geo Link Nusantara dapat dilihat pada Lampiran 3.

Analisis terhadap Karakteristik Responden

Karakteristik responden terdiri atas empat variabel, yakni usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan, dan masa kerja. Penelitian ini diawali dengan pengelompokan responden berdasarkan jabatannya, yakni staf dan manager. Kemudian dilakukan tabulasi silang antara karakteristik individu dengan jabatan untuk mengetahui bagaimana distribusi karakteristik individu terhadap masing-masing jabatan tersebut. Hasil tabulasi silang antara karakteristik individu dengan jabatan dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Tabulasi Silang Karakteristik individu manager dengan Jabatan

Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan pada Tabel 8 dapat dilihat bahwa mayoritas responden memiliki kriteria sebagai berikut: 1) usia ≤ 35 tahun, 2) jenis kelamin pria, 3) tingkat pendidikan Sarjana dan 4) masa kerja antara 3-4 tahun. Hasil dari tabulasi silang tanpa uji statistik memperlihatkan bahwa kriteria utama seorang manager di PT Geo Link Nusantara harus memiliki tingkat pendidikan minimal S1 dan masa kerja minimal 3 tahun. Hal tersebut bisa menjadi indikator bahwa PT Geo Link Nusantara memiliki manager-manager berkualitas, dimana para manager memiliki tingkat intelegensi yang tinggi dan pengalaman di dalam bidang pekerjaannya.

(31)

15

Analisis terhadap Gaya Kepemimpinan Manager

Gaya kepemimpinan terdiri atas empat variabel, yakni gaya kepemimpinan directing, coaching, supporting dan delegating. Penelitian ini menunjukan bagaimana rata-rata gaya kepemimpinan manager setiap divisi yang terdapat di PT Geo Link Nusantara. Distribusi Gaya Kepemimpinan Manager PT Geo Link Nusantara dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Distribusi Gaya Kepemimpinan Manager No. Manager

Divisi

Gaya Kepemimpinan (GP) GP

Dominan Directing Coaching Supporting Delegating

1. SCM 29,08% 27,66% 23,05% 20,21% Directing Sumber: Data diolah (2014)

(32)

16

kepemimpinan yang paling dominan dilakukan seluruh manager dengan baik dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Distribusi Aspek Gaya Kepemimpinan Manager Gaya

Kepemimpinan Aspek Gaya Kepemimpinan

Rataan Skala Likert

Keterangan Directing Pemeriksaan pekerjaan karyawan

secara harian 4,06 Sering

Pemantauan terhadap pemahaman karyawan tentang prosedur dan kebijakan perusahaan

4,19 Sering Pemberiaan contoh pada setiap tugas

di dalam suatu pekerjaan 4,28

Selalu Setiap Saat Penetapan standar kinerja kerja untuk

setiap aspek dalam pekerjaan karyawan

3,94 Sering Penyelesaian dan pelaporan setiap

tahap pekerjaan yang dilakukan karyawan kepada manager

4,19 Sering Pemberian pekerjaan dalam sebuah

kelompok kecil sehingga mudah dikendalikan

3,92 Sering Coaching Pengadaan rapat / pertemuan secara

berkala 3,97 Sering

Peninjauan terhadap prestasi kerja masing-masing karyawan dan pemberian dukungan

4,08 Sering Pertemuan secara berkala untuk

membahas kebutuhan karyawan 3,97 Sering Penjelasan terhadap keuntungan yang

diperoleh karyawan dalam pencapaian kinerjanya

3,75 Sering Pertemuan rutin untuk memantau

status kerja yang ada 3,94 Sering

Fokus terhadap kesempatan, bukan

pada masalah yang ada 4,11 Sering

Supporting Penunjukan karyawan ke dalam

sebuah kelompok kerja 3,72 Sering

Diskusi mengenai perubahan

kebijakan dan persoalan karyawan. 3,75 Sering Menghindari memberikan penilaian/

evaluasi dini terhadap ide-ide atau saran

3,69 Sering Memutar tugas dalam tim antar

karyawan 3,61 Sering

Penyediaan waktu dan sumber daya

(33)

17

Lanjutan Tabel 10

Supporting Menghindari pemberikan evaluasi terhadap masalah yang ada agar tidak timbul kekhawatiran terhadap karyawan

3,83 Sering Delegating Pemberian tanggung jawab kepada

karyawan dan perizinan karyawan melaksanakan tanggung jawabnya dengan cara masing-masing

3,56 Sering Diskusi tentang misi strategis

perusahaan dengan karyawan 3,61 Sering Mendorong karyawan berpikir lebih

maju dan pengembangan untuk rencana jangka panjang.

3,33 Cukup Sering Penekanan kualitas kerja dan

penetapan standar pengendalian kepada karyawan

3,39 Cukup Sering Pemberian hasil kerja karyawan

dalam bentuk yang sudah final / tetap 3,58 Sering Pemantauan sistem informasi dan

pemberian informasi langsung kepada karyawan

3,44 Sering Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 10 dapat dilihat bahwa pada gaya kepemimpinan directing memiliki rataan skala likert terbesar pada aspek “pemberian contoh tugas di dalam pekerjaan”, yakni dengan rataan skor sebesar 4,28. Perolehan nilai tersebut memiliki indikasi bahwa seluruh manager selalu memberikan contoh tugas dengan baik kepada karyawannya sehingga karyawan dapat menyelesaikan tugasnya secara tepat. Pada gaya kepemimpinan coaching memiliki rataan skala likert dengan skor sebesar 4,11. Aspek “fokus terhadap kesempatan bukan masalah yang ada” memiliki indikasi bahwa pemimpin lebih memfokuskan terhadap peluang-peluang yang ada sehingga tidak terlalu memikirkan masalah yang akan timbul. Dalam kepemimpinan supporting, aspek “menghindari pemberian evaluasi terhadap masalah yang ada agar tidak timbul kekhawatiran” memiliki rataan skor sebesar 3,83. Ini menunjukan bahwa pemimpin tidak menginginkan timbulnya kekhawatiran terhadap karyawan yang dapat berakibat pada penurunan kinerja. Pada gaya kepemimpinan delegating aspek “diskusi terhadap misi strategis perusahaan terhadap karyawan” memiliki rataan skor sebesar 3,61. Ini menunjukan bahwa pemimpin melibatkan karyawan dalam merencanakan strategi perusahaan.

Uji Beda Wilcoxon

(34)

18

Tabel 11 Uji Beda Persepsi Gaya Kepemimpinan Manager

Gaya Kepemimpinan Α Asymp. Sig

(2-tailed) cukup bukti untuk menolak Ho. Output perhitungan dengan menggunakan SPSS dapat dilihat pada Lampiran 4. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata persepsi gaya kepemimpinan antara penilaian self assessment manager dengan penilaian karyawan. Hal ini dapat menunjukan bahwa penilaian self assessment gaya kepemimpinan manager di PT Geo Link memiliki hasil yang relatif sama dengan hasil penilaian karyawannya.

Analisis Kesenjangan Persepsi Gaya Kepemimpinan Manager

Analisis kesenjangan bertujuan untuk mengetahui secara lebih rinci perbedaan antara penilaian self assessment manager dengan penilaian karyawan mengenai gaya kepemimpinan manager di PT Geo Link Nusantara. Adanya nilai kesenjangan menandakan perlu adanya optimalisasi dalam penerapan gaya kepemimpinan manager di perusahaan. Faktor dengan nilai kesenjangan minus menandakan bahwa terjadi under estimated terhadap penilaian gaya kepemimpinan yang dilakukan manager. Selain itu, apabila faktor memiliki nilai gap nol, menandakan bahwa penilaian gaya kepemimpinan yang dilakukan manager telah sesuai dengan penilaian karyawan. Kemudian, apabila faktor memiliki nilai gap positif, menandakan bahwa terjadi over estimated terhadap penilaian gaya kepemimpinan yang dilakukan manager. Hasil dari analisis kesenjangan persepsi gaya kepemimpinan manager dapat dilihat pada Tabel 12. Tabel 12 Analisis Kesenjangan Persepsi Gaya Kepemimpinan Manager

Gaya Kepemimpinan Jabatan Mean Rank Gap

Directing Karyawan 17.85

-1.94

Manager 19.79

Coaching Karyawan 19.21

2.13

Manager 17.08

Supporting Karyawan 17.69 -2.44

Manager 20.13

Delegating Karyawan 19.88 -4.13

Manager 15.75

Sumber: Data diolah (2014)

(35)

-19

4.13. Hal ini menunjukan bahwa para manager di PT Geo Link Nusantara melakukan under estimated terhadap penilaian gaya kepemimpinan delegating di perusahaan. Sedangkan kesenjangan positif terhadap gaya kepemimpinan manager antara penilaian self assessment manager dengan penilaian karyawan terlihat pada gaya kepemimpinan coaching dengan nilai kesenjangan sebesar 2.13. Hal ini menunjukan bahwa para manager di PT Geo Link Nusantara melakukan over estimated terhadap penilaian gaya kepemimpinannya di perusahaan. Namun berdasarkan uji Beda Wilcoxon sebelumnya menjelaskan bahwa kesenjangan negatif dan positif pada penilaian gaya kepemimpinan manager di PT Geo Link Nusantara tersebut tidak menyebabkan perbedaan yang berarti antara penilaian self assessment manager dengan penilaian karyawan.

Analisis Pengaruh Usia terhadap Persepsi Gaya Kepemimpinan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada/tidaknya pengaruh karakteristik usia manager terhadap kecenderungan gaya kepemimpinannya di perusahaan. Gaya kepemimpinan manager yang diteliti terdiri dari (empat) variabel, yakni: directing, coaching, supporting dan delegating. Sedangkan indikator usia yang diuji terdiri dari 3 (tiga) kelompok, yakni : ≤ 35 tahun , 36 - 45 tahun, > 45 tahun. Hasil pengolahan data SPSS terhadap pengujian tersebut dapat dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13 Analisis Pengaruh Usia terhadap Gaya Kepemimpinan

Kelompok Usia

Gaya Kepemimpinan Manager

Jumlah % Asymp Sig. (2-sided)

Directing Coaching Supporting Delegating

≤ 35 tahun 0 0 0 0 0 0

0,799

36-45 tahun 6 0 0 0 6 50%

> 45 tahun 0 2 2 2 6 50%

Total 6 2 2 2 12 100%

Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 13 dapat dilihat bahwa seluruh manager dengan gaya kepemimpinan directing memiliki karakteristik usia pada kelompok 35-45 tahun. Sedangkan manager dengan gaya kepemimpinan coaching, supporting dan delegating memiliki karakteristik usia pada kelompok > 45 tahun. Berdasarkan perolehan nilai signifikansi sebesar 0,799 maka Ho ditolak dan Ha diterima karena nilai signifikansi > 0,05. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan manager terhadap karakteristik individu berdasarkan usia. Hal ini menunjukan bahwa manajer pada usia 36-45 tahun yang memiliki gaya kepemimpinan yang bersifat directing merupakan usia yang produktif dan sudah memiliki banyak pengalaman, sehingga pemimpin dapat menetapkan standar kinerja untuk setiap aspek dalam pekerjaan karyawan. Penjelasan mengenai karakteristik usia terhadap gaya kepemimpinan dapat dilihat pada Lampiran 5.

Analisis Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Persepsi Gaya Kepemimpinan

(36)

20

manager yang diteliti terdiri dari 4 (empat) variabel, yakni: directing, coaching, supporting dan delegating. Sedangkan faktor jenis kelamin yang diuji terdiri dari 2 (dua) kelompok, yakni: pria dan wanita. Hasil pengolahan SPSS terhadap pengujian tersebut dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14 Analisis Pengaruh Jenis Kelamin terhadap Gaya Kepemimpinan

Jenis Kelamin

Gaya Kepemimpinan Manager

Jumlah % Asymp Sig. (2-sided)

Directing Coaching Supporting Delegating

Pria

Sumber: Data diolah (2014)

Berdasarkan Tabel 14 dapat dilihat bahwa seluruh manager dengan gaya kepemimpinan directing memiliki jenis kelamin Pria. Sedangkan manager dengan gaya kepemimpinan coaching, supporting dan delegating memiliki karakteristik jenis kelamin Pria dan Wanita. Berdasarkan perolehan nilai signifikansi sebesar 0,599 maka maka Ho ditolak dan Ha diterima karena nilai signifikansi > 0,05. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh signifikan antara gaya kepemimpinan manager terhadap karakteristik individu berdasarkan jenis kelamin. Manager yang memiliki gaya kepemimpinan directing didominasi oleh Pria. Hal ini menunjukan bahwa pria lebih berani dalam mengambil keputusan, dan memiliki rasa tanggung jawab yang besar. Penjelasan mengenai pengaruh jenis kelamin terhadap gaya kepemimpinan dapat dilihat pada Lampiran 5.

Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Persepsi Gaya Kepemimpinan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada/tidaknya pengaruh antara karakterisitik tingkat pendidikan manager penerapan gaya kepemimpinannya di perusahaan. Gaya kepemimpinan manager yang diamati terdiri dari 4 (empat) variabel, yakni: directing, coaching, supporting dan delegating. Sedangkan faktor tingkat pendidikan yang diuji terdiri dari 3 (tiga) kelompok, yakni : ahli madya (D3), sarjana (S1) dan magister (S2). Hasil pengolahan data SPSS terhadap pengujian tersebut dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15 Analisis Pengaruh Tingkat Pendidikan terhadap Gaya Kepemimpinan

Tingkat Pendidikan

Gaya Kepemimpinan Manager

Jumlah %

Asymp Sig.

(2-sided) Directing Coaching Supporting Delegating

D3

Sumber: Data diolah (2014)

(37)

21

ditolak karena nilai signifikansi ≤ 0,05. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan manager terhadap karakteristik individu berdasarkan tingkat pendidikan. Hal ini menunjukan bahwa pendidikan tidak menjadi ukuran seseorang untuk menjadi pemimpin, karena yang diutamakan untuk seorang pemimpin adalah yang dapat memberikan contoh pada setiap tugas di dalam pekerjaannya. Penjelasan mengenai pengaruh pendidikan terhadap gaya kepemimpinan dapat dilihat dalam Lampiran 5.

Pengaruh Masa Kerja terhadap Persepsi Gaya Kepemimpinan

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui ada/tidaknya pengaruh antara karakterisitik masa kerja manager terhadap penerapan gaya kepemimpinannya di perusahaan. Gaya kepemimpinan manager yang diamati terdiri dari 4 (empat) variabel, yakni: directing, coaching, supporting dan delegating. Sedangkan faktor masa kerja dikelompokan menjadi 3 (tiga) kelompok, yakni: ≤ 2 tahun, 3-4 tahun dan > 4 tahun. Hasil pengolahan data SPSS terhadap pengujian tersebut dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16 Analisis Pengaruh Masa Kerja terhadap Gaya Kepemimpinan

Masa Kerja

Gaya Kepemimpinan Manager

Jumlah %

Asymp Sig. (2-sided)

Directing Coaching Supporting Delegating

≤ 2 tahun 0

Berdasarkan Tabel 16 dapat dilihat bahwa mayoritas manager di PT Geo Link Nusantara dengan gaya kepemimpinan directing dan coaching memiliki karakteristik masa kerja antara 3-4 tahun. Sedangkan seluruh manager dengan gaya kepemimpinan supporting dan delegating memiliki karakteristik masa kerja > 4 tahun. Berdasarkan perolehan nilai signifikansi sebesar 0,134 maka Ho ditolak dan Ha diterima karena nilai signifikansi > 0,05. Dengan begitu dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara gaya kepemimpinan manager terhadap karakteristik individu berdasarkan masa kerja. Hal ini menunjukan bahwa dalam waktu 3-4 tahun sudah memiliki pengalaman kerja yang cukup di PT.Geo Link Nusantara sehingga dapat diandalkan untuk menjadi pemimpin dalam pemantauan terhadap pemahaman karyawan tentang prosedur dan kebijakan perusahaan. Penjelasan mengenai pengaruh gaya kepemimpinan terhadap masa kerja dapat dilihat pada Lampiran 5.

Implikasi Manajerial

(38)

22

perbedaan yang signifikan terhadap rata-rata persepsi gaya kepemimpinan antara penilaian self assessment manager dengan penilaian karyawan. Uji pengaruh Chi Square diperoleh bahwa gaya kepemimpinan dipengaruhi oleh karakteristik individu manager. Suatu model sistematis dalam implikasi manajerial yang mengarah pada tindakan perbaikan yang harus dilakukan perusahaan terkait dengan gaya kepemimpinan managernya. Untuk mengetahui bagaimana interpretasi dari implikasi yang dapat dijalankan secara manajerial di PT.GLN dapat dilihat pada Gambar 5.

Input

Proses

Gagal Sukses

Output

Outcome

Implikasi manajerial ini diharapkan dapat memberikan outcome : 1. Terciptanya hubungan yang baik antara pemimpin dengan

karyawan, dan pemimpin dengan pemimpin lainnya.

2. Budaya perusahaan yang bersifat kekeluargaan tetap terjaga dan dapat menjadi faktor pendukung terhadap kemajuan perusahaan. Input yang dilakukan akan diproses sesuai dengan kebutuhan berupa : 1. Pemimpin dengan mayoritas gaya kepemimpinan bersifat directing

dapat melakukan seleksi karyawan yang sesuai dengan salah satu kriteria gaya kepemimpinan directing yaitu pemimpin memberikan instruksi yang spesifik tentang peran dan tujuan pada bawahan. 2. Dalam pemilihan manager di periode berikutnya dapat dipilih calon

manager dengan salah satu kriteria berdasarkan usia yang produktif, menetapkan standar kinerja untuk setiap aspek dalam pekerjaan karyawan dan dapat memberikan contoh pekerjaan pada setiap tugas yang diberikan oleh karyawannya.

Jika cara yang dilakukan sukses, maka diharapkan pemimpin dapat menghasilkan output berupa :

1. Pemimpin mendapatkan karyawan yang berkomitmen tinggi dan memiliki loyalitas terhadap perusahaan. Pemecahan masalah dan pengambilan keputusan dilakukan oleh pemimpin dan memberikan contoh pada setiap tugas di dalam suatu pekerjaan.

2. Pemimpin mendapatkan calon pemimpin selanjutnya yang dapat diukur kinerjanya dan dapat diandalkan.

Input dalam implikasi manajerial berupa:

1. Indikator gaya kepemimpinan terbesar di PT.GLN yaitu directing.

Directing adalah gaya kepemimpinan yang berorientasi tinggi pada tugas dan rendah pada hubungan pada bawahan.

2. Indikator terbesar dari faktor-faktor yang mempengaruhi gaya kepemimpinan manager adalah karakteristik individu berdasarkan usia. Usia merupakan tolak ukur dalam kinerja dan produktivitas. Semakin produktif usia maka kinerja akan semakin meningkat.

(39)

23

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis gaya kepemimpinan managerdi PT. Geo Link Nusantara yang telah dibahas melalui pengujian secara statistik, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Berdasarkan analisis terhadap gaya kepemimpinan manager dapat disimpulkan bahwa mayoritas manager di PT Geo Link Nusantara memiliki gaya kepemimpinan directing.

2. Bedasarkan uji beda dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan mengenai persepsi gaya kepemimpinan manager di PT Geo Link Nusantara antara penilaian self assessment manager dengan penilaian karyawan.

3. Berdasarkan uji pengaruh terhadap faktor gaya kepemimpinan dan karakterisitik individu manager dapat disimpulkan bahwa baik / tidaknya penerapan gaya kepemimpinan di PT Geo Link Nusantara saat ini cenderung dipengaruhi oleh usia, jenis kelamin, dan masa kerja.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka saran-saran yang dapat diusulkan, antara lain:

1. Perlu dipertimbangkan dasar dalam penerimaan karyawan PT Geo Link Nusantara yang harus memiliki tipe karyawan yang cocok untuk setiap tipe gaya kepemimpinan. Untuk gaya kepemimpinan directing dengan cara memberikan contoh pada setiap tugas dalam suatu pekerjaan. Gaya kepemimpinan coaching dengan yang dapat fokus terhadap kesempatan yang ada. Gaya kepemimpinan supporting dengan yang tidak memberikan evaluasi langsung ketika terdapat masalah, dan untuk delegating dengan yang bisa mendiskusikan strategi perusahaan dengan karyawan. Hal tersebut diharapkan dapat menyesuaikan etos kerja karyawan terhadap gaya kepemimpinan mayoritas manager di perusahaan.

(40)

24

DAFTAR PUSTAKA

Balqis, H. 2010. Kajian Gaya Kepemimpinan Atasan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Terhadap Gaya Kepemimpinan Atasan Dalam Pelaksanaan Manajemen RSUD di DKI Jakarta Tahun 2010 [Tesis].Depok (ID): Universitas Indonesia.

Budiarto.2013. Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Ketua Dewan Pimpinan Daerah Partai XYZ Kota Bogor Terhadap Engagement Pengurusan Harian [Skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Dubrin Andrew J. 2005. Leadership (Terjemahan) Edisi Kedua. Jakarta (ID): Prenada Media.

Gudono.2012. Analisis Data Multivariate.Edisi 2. Yogyakarta (ID): PT BPFE. Hersey,P. Blanchard, K. 1998. Management of Organizational BehaviourUtilizing

Human Resources, fifth ed. USA: Prentice Hall International Edition. http://www.flexibletrainingpartners.com/. (Juli 2014).

Iqbal, Hasan. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian danAplikasinya.Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta (ID): Kelompok Gramedia.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (2014). Data Jumlah Perusahaan Jasa Penunjang Migas Tahun 2008-2010. http://www.migas.esdm.go.id/, 11 November 2014

Kuswanto, D. 2012. Statistik Untuk Pemula dan Orang Awam.Jakarta (ID): Penerbit Laskar Aksara.

Malhotra. 2006. Riset Pemasaran Pendekatan Terapan. Jakarta (ID): PT Indeks. Miftah Thoha. 2007. Kepemimpinan dalam Manajemen Edisi 12. Jakarta (ID):

PT. Raja Grafindo Persada.

Nawawi. H. 2012. Kepemimpinan Yang Efektif Cetakan Keenam.Yogyakarta (ID): Gajah Mada University PreB.

Northouse, P.G. 2013. Kepemimpinan Teori dan Praktik Edisi Keenam.Jakarta (ID):Penerbit PT Indeks.

PT Geo Link Nusantara. 2014. Data Jumlah Karyawan Tahun 2014. Jakarta (ID): Divisi HRD PT Geo Link Nusantara.

PT Geo Link Nusantara. 2014. Data Turn Over Karyawan Tahun 2010-2014. Jakarta (ID): Divisi HRD PT Geo Link Nusantara.

Reza , RA. 2010. Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Motivasi dan Disiplin Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT Sinar Santosa Perkasa, Banjarnegara [skripsi]. Semarang (ID): Universitas Dipenegoro.

Riduwan, Sunarto. 2007. Pengantar Statistika. Untuk penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis.Bandung (ID): Penerbit CV Alfabeta.

Robbins, S. P. & Judge, T. A. 2008.Perilaku Organisasi. Jakarta (ID): Salemba Empat.

(41)

25

Siagian. 2006. Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta (ID): Rineka Cipta. Slamet, M. 2003. Pemberdayaan Masyarakat Dalam Membetuk Pola Perilaku

Manusia Pembangunan. Bogor (ID): IPB PreB.

Sudaryono. 2014. Leaderships: Teori dan Praktek Kepemimpinan. Jakarta (ID):Lentera Ilmu Cendekia.

Sugiyono, 2007.Statistika Untuk Penelitian. Bandung (ID): Penerbit CV ALFABETA.

Thoha, M. 1995. Kepemimpinan Dalam Manajemen Suatu Pendekatan Perilaku. Jakarta (ID): PT Raja Grafindo Persada.

Umar, H. 2005. Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta (ID): PT Raja Grafindo Persada.

(42)
(43)

27

(44)
(45)

29

KUESIONER PENELITIAN

KAJIAN GAYA KEPEMIMPIN PADA PT GEO LINK NUSANTARA

PENGANTAR

Kuesioner ini dibuat untuk membantu penyusunan skripsi dalam rangka memenuhi syarat untuk dapat menyelesaikan program S1 pada Institut Pertanian Bogor. Survey ini bukan sebuah tes, tidak ada jawaban yang benar atau salah. Berikanlah jawaban yang menggambarkan persepsi terbaik Anda untuk setiap pernyataan yang ada, sesuai dengan petunjuk pada masing-masing bagian.Semua informasi yang diberikan dijamin kerahasiaannya. Penyusun juga mengucapkan banyak terima kasih dan mohon maaf apabila ada pertanyaan yang tidak berkenan di hati Bapak/Ibu/Saudara.

Kuesioner ini merupakan instrument penelitian yang dilakukan oleh:

Nama :Ratna Mustika NIM : H24114083

IDENTITAS RESPONDEN

Usia :

Jenis Kelamin : Pria/Wanita Pendidikan terakhir :

Lama bekerja :

Jabatan :

(46)

30

Lampiran 1 (Lanjutan)

Kuisioner Gaya Kepemimpinan

Kuesioner ini bersumber dari website www.flexibletraining parners.com. Pernyataan-pernyataan berikut dapat membantu anda

dalam memberikan penilaian terhadap kecenderungan gaya

kepemimpinan anda. Selagi anda membaca masing-masing pernyataan yang ada, cobalah untuk menempatkan bahwa anda sedang berada di dalam situasi tersebut dan bagaimana anda biasanya bereaksi terhadap situasi tersebut.

Silakan anda menggunakan tingkatan nilai berikut dalam menjawab : 1. tidak pernah

2. hampir tidak pernah 3. Cukup sering

4. Sering

5. Selalu (setiap saat)

Cobalah untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut secara cepat namun tidak terburu-buru.

1. Saya memeriksa pekerjaan karyawan sehari-hari agar dapat mengkaji kemajuan pembelajaran mereka.

2. Saya mengadakan pertemuan/rapat secara

berkala untuk menunjukan dukungan saya terhadap misi serta kebijakan perusahaan.

3. Saya menunjuk karyawan ke dalam sebuah

kerja kelompok agar mereka dapat bertindak terhadap kebijakan yang berpengaruh terhadap mereka.

4. Saya memberikan tanggung jawab yang jelas

terhadap karyawan saya serta mengizinkan mereka untuk dapat menentukan sendiri cara yang dilakukan untuk dapat menunaikan tanggung jawab tersebut.

5. Saya harus memastikan bahwa karyawan

dapat mengetahui serta memahami seluruh prosedur serta kebijakan perusahaan yang ada. 6. Saya dapat mengetahui prestasi yang

diperoleh masing-masing karyawan melalui dorongan serta dukungan yang diberikan. 7. Saya mendiskusikan perubahan kebijakan serta

persoalan apapun dengan karyawan saya sebelum melakukan tindakan.

8. Saya mendiskusikan misi strategis perusahaan dengan karyawan saya.

9. Saya memberikan peragaan terhadap

masing-masing tugas yang terdapat di dalam pekerjaan yang ada.

10. Saya bertemu dengan karyawan saya secara

(47)

31

Lampiran 1 ( Lanjutan)

regular agar dapat mendiskusikan apa yang sedang mereka butuhkan.

11. Saya tidak mau memberikan keputusan atau evaluasi yang bersifat prematur terhadap ide atau saran-saran yang ada.

12. Saya meminta kepada karyawan agar dapat

berpikir lebih maju serta mengembangkan rencana jangka panjang terhadap area mereka.

13. Saya memberikan standar performa kerja terhadap masing-masing aspek pekerjaan karyawan.

14. Saya memberikan penjelasan kepada

karyawan akan keuntungan-keuntungan yang didapatkan apabila mereka berhasil mencapai tujuan kerja.

15. Saya sering kali berubah peran diantara karyawan secara singkat.

16. Saya selalu menekankan betapa pentingnya kualitas kerja, namun di saat yang sama saya mengizinkan karyawan dalam menentukan standar pengendaliannya.

17. Setelah menyelesaikan setiap langkah dari pekerjaan yang ada, karyawan melaporkan kepada saya.

18. Saya mengadakan pertemuan/rapat secara

regular untuk dapat membicarakan status kerja yang ada.

19. Saya menyediakan waktu serta berbagai sumber daya yang ada terhadap karyawan agar mereka dapat melaksanakan tujuan pengembangan mereka sendiri.

20. Saya berharap agar karyawan dapat

menciptakan gol serta tujuan mereka dan dapat memberikan hasil akhirnya kepada saya dalam bentuk yang sudah final/tetap.

21. Saya mencoba memberikan pekerjaan dalam

sebuah unit yang kecil dan terkendali. 22. Saya lebih memfokuskan diri terhadap

kesempatan dan bukan pada masalah yang ada.

23. Saya tidak ingin memberikan evaluasi terhadap masalah yang ada serta rasa khawatir ketika karyawan sedang berdiskusi.

24. Saya memastikan agar system informasi yang ada dapat berjalan secara akurat dan tepat waktu dan lebih jauh lagi, informasi tersebut dapat diberikan secara langsung ke karyawan.

(48)

32

Lampiran 2 Hasil Uji Validitas dan Realibilitas SPSS Versi 15

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

r-table

(a=5%,df=22) Note*

P1 90.6316 109.246 .458 .336 Valid P2 90.5263 103.936 .628 .336 Valid P3 90.7895 106.953 .415 .336 Valid P4 90.8947 105.211 .668 .336 Valid P5 90.4211 103.702 .467 .336 Valid P6 90.8421 98.140 .639 .336 Valid P7 90.5263 105.485 .428 .336 Valid P8 90.9474 95.053 .667 .336 Valid P9 90.8421 103.140 .533 .336 Valid P10 90.6316 105.357 .425 .336 Valid P11 90.6842 98.895 .572 .336 Valid P12 90.5263 104.263 .458 .336 Valid P13 90.5789 107.702 .459 .336 Valid P14 90.5263 99.485 .607 .336 Valid P15 91.3158 101.117 .407 .336 Valid P16 90.5263 102.708 .509 .336 Valid P17 90.4211 101.591 .668 .336 Valid P18 90.6316 106.135 .467 .336 Valid P19 90.6842 104.450 .459 .336 Valid P20 90.4737 101.263 .639 .336 Valid P21 90.7895 100.398 .618 .336 Valid P22 91.2632 94.427 .749 .336 Valid P23 92.0526 117.608 .639 .336 Valid P24 90.2105 106.398 .415 .336 Valid

Note* : data invalid if “Item-Total Correlation” ≤ “r-table”

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items Note* .871 24 Very reliable

(49)

31

(50)

32

Lampiran 4 Hasil Uji Beda SPSS Versi 15

Ranks

Jabatan N Mean Rank Sum of Ranks Directing Staff 24 17.85 428.50

Manager 12 19.79 237.50 Total 36

Coaching Staff 24 19.21 461.00 Manager 12 17.08 205.00 Total 36

Supporting Staff 24 17.69 424.50 Manager 12 20.13 241.50 Total 36

Delegating Staff 24 19.88 477.00 Manager 12 15.75 189.00 Total 36

Test Statistics(b)

Directing Coaching Supporting Delegating Mann-Whitney U 128.500 127.000 124.500 111.000 Beda W 428.500 205.000 424.500 189.000 Z -.525 -.577 -.660 -1.115 Asymp. Sig. (2-tailed) .600 .564 .509 .265 Exact Sig. [2*(1-tailed

Sig.)] .608(a) .585(a) .518(a) .280(a)

(51)

33

Lampiran 5 Hasil Uji Pengaruh SPSS Versi 15

Chi-Square Tests Gaya Kepemimpinan – Gaya Kepemimpinan

Value df

Chi-Square Tests Gaya Kepemimpinan – Usia

Value df

Chi-Square Tests Gaya Kepemimpinan – Jenis Kelamin

Value df

Chi-Square Tests Gaya Kepemimpinan – Tingkat Pendidikan

Value df

Chi-Square Tests Gaya Kepemimpinan – Masa Kerja

(52)
(53)

35

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 5 September 1987 dari pasangan Bapak Zainul Masykur dan Ibu Hj. Mastuni Ishak.Penulis adalah anak kedua dari dua bersaudara.

Gambar

Tabel 1 Data Turn Over Karyawan Tahun 2009-2013
Gambar 1 Model Kepemimpinan Situasional
Tabel 3 Penelitian Terdahulu
Gambar 2 Kerangka Pemikiran Penelitian
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil pekerjaan karyawan sesuai dengan standart kualitas yang ditetapkan. Hasil pekerjaan karyawan sesuai dengan target

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan terhadap produktivitas kerja

Dari hasil uji daya beda/daya diskriminasi item yang telah diuji cobakan pada 30 responden terdapat 34 item dan memiliki aitem yg tidak valid sebanyak 8, dengan daya diskriminasi

Perbedaan Penerapan Gaya Kepemimpinan Menurut Persepsi Karyawan Berdasarkan Perbedaan Demografi Karyawan Hasil uji menunjukkan bahwa menurut persepsi karyawan,

Hasil uji t motivasi kerja terhadap kinerja karyawan menunjukkan nilai signifikan sebesar 0,000 dan nilai t hitung sebesar 2,520 artinya nilai signifikan lebih

Dari hasil penelitian ini dapat diketahui bahwa secara simultan terdapat pengaruh yang signifikan antara variabel gaya kepemimpinan terhadap produktivitas kerja

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan pada gaya kepemimpinan transaksional dan transformasional terhadap produktivitas kerja

Analisis Tanggapan Responden Terhadap Kinerja Karyawan Pada Variabel Kinerja Karyawan KK memiliki 4 item pernyataan yang akan diberi penilaian berdasarkan Hasil Tanggapan Responden