• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kondisi Aktual Lahan Pertanian Di Kecamatan Perbaungan

Ada beberapa faktor yang mendorong berkembangnya bidang pertanian di kecamatan Perbaungan, diantaranya adalah aspek budaya, masyarkat Perbaungan sudah turun-temurun mengandalkan pertanian sebagai sumber mata pencahariannya yang utama, dan aspek geografis, dengan keadaan topografinya yang relatif datar, serta memiliki sumber air yang mencukupi yaitu dengan adanya sungai Ular yang merupakan salah satu intake sumber air irigasi untuk lahan pertaniannya, sehingga persediaan pengairan di daerah ini sudah memadai.

Tabel 1. Luas lahan baku sawah kecamatan Perbaungan

Desa Luas lahan Baku Sawah (ha)

Irigasi Non Irigasi Jumlah

Kota Galuh 231 231 Jambur Pulau 197 197 Suka Jadi 146 146 Lubuk Cemara 181 181 Lidah Tanah 400 400 Suka Beras 275 275 Pematang Tatal 157 157 Lubuk Dendang 120 120 Bengkel 101 101 Lubuk Rotan 276 276 Lubuk Bayas 400 400

Sei Naga Lawan 418 418

Tualang 363 30 393 Pematang Sijonam 368 368 Cinta Air 313 313 Melati II 847 847 Cintaman Jernih 13 13 Tanah Merah 257 257 Kesatuan 217 217 Sei Jenggih 95 95 Sei Buluh 20 20 Jumlah 5395 5425

Data diatas merupakan data dari Dinas Pertanian dan Peternakan daerah kabupaten Serdang Bedagai (2007), pada tabel diatas diketahui bahwa desa Melati II merupakan desa yang memiliki luas lahan sawah terbesar dengan luas 847 ha, yang diikuti oleh desa Sei Naga Lawan 418 ha, desa Lubuk Bayas dan Lidah Tanah 400 ha.

Desa Melati II merupakan daerah yang memiliki luas lahan baku sawahnya yang terluas dan merupakan daerah percontohan pertanian di kecamatan Perbaungan, sehingga kelompok tani yang ada di desa ini menjadi yang paling diutamakan dalam mendapatkan bantuan dari pemerintah baik dalam hal mesin pertanian, bibit, pupuk maupun teknik-teknik budidaya tanaman hortikultura dan sarana prasarana pendukung lainnya.

Analisis Jumlah Ideal Pompa Air di Kecamatan Perbaungan

Salah satu alat mesin pertanian yang membantu petani dalam mengolah areal persawahannya adalah pompa air. Pompa air dapat menjaga ketersediaan air yang dibutuhkan tanaman padi dalam pertumbuhannya. Dalam musim kemarau, pompa air sangat dibutuhkan masyarakat dalam mengairi areal pesawahannya karena air yang diambil dari sungai Ular tidak sampai kedaerah daerah yang mempunyai saluran irigasi sederhana, dan juga areal persawahan yang bergantung pada air hujan (sawah tadah hujan). Hal ini didukung juga dengan pernyataan pasandaran 1991, yang mengatakan bahwa irigasi sederhana merupakan sistem irigasi yang konstruksinya dilakukan dengan sederhana, tidak dilengkapi dengan pintu pengaturan dan alat pengukur, sehingga air irigasinya tidak dapat diatur dan terukur, dan disadari efesiensinya rendah. Luas baku lahan sawah yang memiliki saluran irigasi sederhana dan lahan sawah tadah hujan adalah 373 ha.

Pada lahan inilah pompa air akan digunakan, karena ketersediaan air yang cukup terbatas. Pompa air terdiri dari berbagai tipe, antara lain pompa air diameter 2 inci, 3 inci, 4 inci dan 6 inci. Berdasarkan analisis yang dilakukan menunjukkan bahwa jumlah ideal pompa air berdiameter 2 inci di Kecamatan Perbaungan adalah 511 unit/musim, hal ini berarti bahwa dengan jumlah tersebut maka diharapkan petani dapat mengairi lahan yang luas areal persawahannya 373 ha dengan tepat waktu, dengan asumsi pada daerah tersebut hanya menggunakan pompa air berdiameter 2 inci saja, dan tidak adanya pompa air tipe lain yang ada didaerah tersebut. Begitu pula halnya dengan pompa air berdiameter 3 inci yang jumlah idealnya adalah 410 unit/musim, pompa air berdiameter 4 inci yang jumlah idealnya 504 unit dan pompa air berdiameter 6 inci yang jumlah idealnya 602 unit. Pada kondisi ini pompa air bekerja pada daerah yang jadwal tanamnya serentak dan tidak disewakan ke desa atau daerah lainnya.

Luas lahan yang telah diairi pompa air yang sudah ada sebesar 178,02 ha, ini merupakan luas lahan yang telah diairi oleh pompa air sebanyak 233 unit yang terdiri dari 2 inci, 3 inci, 4 inci, dan 6 inci, Sedangkan lahan yang belum diairi adalah sebesar 178,02 ha. Untuk mengolah lahan tersebut, jika digunakan pompa air yang berdiameter 2 inci saja, maka jumlah pompa air yang dibutuhkan untuk mengerjakan lahan tersebut adalah sebanyak 244 unit pompa air. Jika digunakan pompa air yang berdiameter 3 inci saja, maka jumlah pompa air yang dibutuhkan untuk mengerjakan lahan tersebut adalah sebanyak 195 unit pompa air. Jika digunakan pompa air yang berdiameter 4 inci saja, maka jumlah pompa air yang dibutuhkan untuk mengerjakan lahan tersebut adalah sebanyak 241 unit pompa air. Dan jika digunakan pompa air yang berdiameter 6 inci saja, maka jumlah

pompa air yang dibutuhkan untuk mengerjakan lahan tersebut adalah sebanyak 405 unit pompa air.

Jumlah Aktual dan Kemampuan Operasinya

Tabel 2. Jumlah Pompa Air dan Kemampuan Operasinya Tahun 2007 jenis pompa air jumlah

Rata - rata konsumsi

(liter /jam)

efektifitas

(rante/hari) (hari/musim)kerja efektif Pompa air 2 inci 47 unit

peng.tanah 0,78 9,11 2

pem. tanaman 0,76 6,29 3

Pompa air 3 inci 139 unit

peng.tanah 0,807 8,94 2

pem. tanaman 0,77 6,61 3

pompa air 4 inci 42 unit

peng.tanah 0,84 9,62 2

pem. tanaman 0,79 6,41 3

pompa air 6 inci 5 unit

peng.tanah 0,74 7,4 2

pem. tanaman 0,74 4,93 3

Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa jumlah pompa air 2 inci yang ada di kecamatan Perbaungan sebanyak 47 unit sedangkan untuk memenuhi jumlah ideal pompa air 2 inci yang ada didaerah tersebut yang sebanyak 511 unit maka kekurangan 464 unit pompa air untuk memenuhi jumlah pompa air yang ideal. Pompa air 3 inci di Kecamatan Perbaungan terdapat sebanyak 139 unit yang sudah ada, sedangkan untuk memenuhi jumlah ideal yang sebanyak 410 unit maka kekurangan 271 unit lagi untuk memenuhi kebutuhan ideal pompa air. Pompa air 4 inci yang sudah ada sebanyak 42 unit, sedangkan untuk memenuhi jumlah ideal pada daerah tersebut yang sebanyak 504 unit, maka dibutuhkan sebanyak 462 unit lagi untuk memenuhi jumalah ideal yang dibutuhkan pada daerah tersebut. Sedangkan untuk pompa air 6 inci, jumlah pompa air yang sudah

tersedia sekarang sebanyak 5 unit, padahal jumlah ideal pompa air 6 inci yang diperlukan pada daerah tersebut sebanyak 602 unit pompa air, maka dibutuhkan sebanyak 597 unit pompa air lagi untuk memenuhi jumlah ideal yang diperlukan.

Tetapi berdasarkan pengamatan yang dilakukan, pengolahan tanah serta pemeliharaan tanaman dapat berlangsung dengan baik dan pemanenan dilakukan tepat waktu, hal ini dapat terjadi karena :

1. Adanya perbedaan jadwal tanam suatu desa dengan desa yang lain, tergantung geografis aliran irigasi dan ketersediaan air.

2. Petani menggunakan pompa air yang ada didesa yang terdekat, jika pada desanya tidak ada pompa air.

Dari tabel diatas juga dapat diketahui bahwa rata-rata komsumsi bahan bakar untuk masing-masing tipe pompa air dibagi atas pengolahan tanah dan pemeliharaan tanaman, seperti untuk pompa air 2 inci pada pengolahan tanah rata-rata komsumsi bahan bakarnya adalah 0,78 liter/jam dengan efektifitas 9,11 rante/hari dan banyaknya kerja efektif rata-rata adalah 2 hari/musim, dan pada pemeliharaan tanaman tanah rata-rata komsumsi bahan bakarnya adalah 0,76 liter/jam dengan efektifitas 6,29 rante/hari dan banyaknya kerja efektif rata-rata adalah 3 hari/musim. Untuk pompa air 3 inci pada pengolahan tanah rata-rata komsumsi bahan bakarnya adalah 0,807 liter/jam dengan efektifitas 8,94 rante/hari dan banyaknya kerja efektif rata-rata adalah 2 hari/musim, dan pada pemeliharaan tanaman tanah rata-rata komsumsi bahan bakarnya adalah 0,77 liter/jam dengan efektifitas 6,61 rante/hari dan banyaknya kerja efektif rata-rata adalah 3 hari/musim. Untuk pompa air 4 inci pada pengolahan tanah rata-rata komsumsi bahan bakarnya adalah 0,84 liter/jam dengan efektifitas 9,62 rante/hari

dan banyaknya kerja efektif rata-rata adalah 2 hari/musim, dan pada pemeliharaan tanaman tanah rata-rata komsumsi bahan bakarnya adalah 0,79 liter/jam dengan efektifitas 6,41 rante/hari dan banyaknya kerja efektif rata-rata adalah 3 hari/musim. Untuk pompa air 6 inci pada pengolahan tanah rata-rata komsumsi bahan bakarnya adalah 0,74 liter/jam dengan efektifitas 7,4 rante/hari dan banyaknya kerja efektif rata-rata adalah 2 hari/musim, dan pada pemeliharaan tanaman tanah rata-rata komsumsi bahan bakarnya adalah 0,74 liter/jam dengan efektifitas 4,93 rante/hari dan banyaknya kerja efektif rata-rata adalah 3 hari/musim. Hal ini dengan catatan bahwa pompa air bekerja pada daerah itu saja dan tidak disewakan ke daerah yang lain.

Dari total 233 pompa air yang ada di Kecamatan Perbaungan pada tahun 2007, dapat dibagi menjadi pompa air bermotor bakar solar dan bermotor bakar Bensin. Jumlah dan kemampuan operasinya dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel 3. Jumlah Pompa Air Bermotor Bakar Solar dan Kemampuan Operasinya

Jenis Motor

Bakar Jenis Pompa Air jumlah

Rata - rata konsumsi

(liter /jam) (rante/hari)efektifitas (hari/musim)kerja efektif

Solar

Pompa air 2 inci 5 unit

peng.tanah 0,753 6,6 2

pem. tanaman 0,73 5,25 3

Pompa air 3 inci 41 unit

peng.tanah 0,804 9,30 2

pem. tanaman 0,77 6,64 3

pompa air 4 inci 18 unit

peng.tanah 0,83 9,18 2

pem. tanaman 0,78 6,02 3

pompa air 6 inci 3 unit

peng.tanah 0,764 7,83 2

Tabel 4. Jumlah Pompa Air Bermotor Bakar Bensin dan Kemampuan Operasinya. Jenis

Motor

Bakar Jenis Pompa Air jumlah

Rata - rata konsumsi

(liter /jam) (rante/hari)efektifitas (hari/musim)kerja efektif

Bensin

Pompa air 2 inci 42 unit

peng.tanah 0,815 9,4 2

pem. tanaman 0,76 6,39 3

Pompa air 3 inci 98 unit

peng.tanah 0,809 8,77 2

pem. tanaman 0,77 6,6 3

pompa air 4 inci 24 unit

peng.tanah 0,859 10,1 2

pem. tanaman 0,81 6,71 3

pompa air 6 inci 2 unit

peng.tanah 0,8 6,75 2

pem. tanaman 0,77 4,5 3

Jumlah pompa air 2 inci bermotor bakar solar adalah 5 unit dan pompa air 2 inci bermotor bakar bensin adalah 42 unit, ini memperlihatkan bahwa dari total 47 unit pompa air 2 inci terdapat 10,64% pompa air 2 inci bermotor bakar solar dan 89,36 % pompa air 2 inci bermotor bakar bensin. Pompa air bekerja pada pengolahan tanah dan pemeliharaan tanaman, konsumsi rata rata pompa air 2 inci bermotor bakar solar untuk pengolahan tanah adalah 0,753 liter/jam dan untuk pemeliharaan tanaman 0,73 liter/jam, lebih irit dari konsumsi rata rata pompa air 2 inci bemotor bakar bensin yang sebanyak 0,815 liter/jam untuk pengolahan tanah dan 0,76 liter/jam untuk pemeliharaan tanaman. Namun dari efektifitas, lebih baik penggunaan pompa air 2 inci bermotor bakar bensin dengan efektifitas pada pengolahan tanah 9,4 rante/hari dan pemeliharaan tanaman 6,39 rante/hari, dibandingkan pompa air 2 inci bermotor bakar solar yang mempunyai

efektifitas pada pengolahan tanah 6,6 rante/hari dan pada pemeliharaan tanaman 5,25 rante/hari.

Untuk jumlah pompa air 3 inci bermotor bakar solar adalah 41 unit dan pompa air 2 inci bermotor bakar bensin adalah 98 unit, ini memperlihatkan bahwa dari total 139 unit pompa air 3 inci terdapat 29,5% pompa air 3 inci bermotor bakar solar dan 70,5 % pompa air 3 inci bermotor bakar bensin. Konsumsi rata rata pompa air 3 inci bermotor bakar solar untuk pengolahan tanah adalah 0,804 liter/jam dan untuk pemeliharaan tanaman 0,77 liter/jam, lebih irit dari konsumsi rata rata pompa air 2 inci bemotor bakar bensin yang sebanyak 0,809 liter/jam untuk pengolahan tanah dan 0,77 liter/jam untuk pemeliharaan tanaman. Dilihat dari efektifitas, penggunaan pompa air 2 inci bermotor bakar bensin dengan efektifitas pada pengolahan tanah 8,77 rante/hari dan pemeliharaan tanaman 6,6 rante/hari, tidak lebih baik dibandingkan pompa air 2 inci bermotor bakar solar yang mempunyai efektifitas pada pengolahan tanah 9,3 rante/hari dan pada pemeliharaan tanaman 6,64 rante/hari.

Untuk jumlah pompa air 4 inci bermotor bakar solar adalah 18 unit dan pompa air 4 inci bermotor bakar bensin adalah 24 unit, ini memperlihatkan bahwa dari total 42 unit pompa air 4 inci terdapat 42,9 % pompa air 4 inci bermotor bakar solar dan 57,1 % pompa air 3 inci bermotor bakar bensin. Konsumsi rata rata pompa air 4 inci bermotor bakar solar untuk pengolahan tanah adalah 0,83 liter/jam dan untuk pemeliharaan tanaman 0,78 liter/jam, lebih irit dari konsumsi rata rata pompa air 4 inci bemotor bakar bensin yang sebanyak 0,859 liter/jam untuk pengolahan tanah dan 0,81 liter/jam untuk pemeliharaan tanaman. Dilihat dari efektifitas, penggunaan pompa air 4 inci bermotor bakar bensin dengan

efektifitas pada pengolahan tanah 10,1 rante/hari dan pemeliharaan tanaman 6,71 rante/hari, lebih baik dibandingkan pompa air 4 inci bermotor bakar solar yang mempunyai efektifitas pada pengolahan tanah 9,18 rante/hari dan pada pemeliharaan tanaman 6,02 rante/hari.

Untuk jumlah pompa air 6 inci bermotor bakar solar adalah 3 unit dan pompa air 6 inci bermotor bakar bensin adalah 2 unit, ini memperlihatkan bahwa dari total 5 unit pompa air 6 inci terdapat 60% pompa air 6 inci bermotor bakar solar dan 40% pompa air 6 inci bermotor bakar bensin. Konsumsi rata rata pompa air 6 inci bermotor bakar solar untuk pengolahan tanah adalah 0,764 liter/jam dan untuk pemeliharaan tanaman 0,75 liter/jam, lebih irit dari konsumsi rata rata pompa air 6 inci bemotor bakar bensin yang sebanyak 0,88 liter/jam untuk pengolahan tanah dan 0,7 liter/jam untuk pemeliharaan tanaman. Dilihat dari efektifitas, penggunaan pompa air 6 inci bermotor bakar bensin dengan efektifitas pada pengolahan tanah 6,75 rante/hari dan pemeliharaan tanaman 4,5 rante/hari, tidak lebih baik dibandingkan pompa air 6 inci bermotor bakar solar yang mempunyai efektifitas pada pengolahan tanah 7,83 rante/hari dan pada pemeliharaan tanaman 5,22 rante/hari.

Peramalan Jumlah Pompa Air

Untuk memperoleh data acuan yang akan digunakan, data yang didapat dari hasil penelitian dan pengamatan yang dilakukan di berbagai instansi terkait, yang akan digunakan pada metode peramalan (forecasting) jumlah kebutuhan pompa air dengan menggunakan Model Analisis Garis Kecenderungan (Trend Line Analysis Model), oleh karena itu perlu diamati data yang telah diperoleh dari tahun sebelumnya, untuk mengetahui jumlah aktual dari masing-masing tipe

pompa air yang ada di kecamatan Perbaungan, dan untuk mengetahui apakah metode yang digunakan telah sesuai dengan data yang diterima maka diperoleh data seperti pada tabel berikut :

Tabel 5. Data jumlah pompa air tahun 2000-20007

Tahun Pompa Air Jumlah pompa air

2 inci Pompa Air3 inci Pompa Air4 inci Pompa Air6 inci Pompa AirJumlah

2000 4 13 5 0 22 2001 4 13 5 0 22 2002 0 128 91 3 219 2003 0 108 71 4 183 2004 0 108 71 4 183 2005 0 108 71 4 183 2006 75 94 56 4 229 2007 47 139 42 5 233

Berdasarkan data yang diperoleh dari beberapa instansi terkait, Seperti data tahun 2000-2002 diperoleh dari Dinas Pertanian kabupaten Deli Serdang, sedangkan untuk tahun 2003-2007 diperoleh dari Dinas Pertanian kabupaten Serdang Bedagai. Untuk tahun 2007 diperoleh jumlah pompa air 2 inci sebanyak 47 unit, untuk pompa air 3 inci sebanyak 139 unit, untuk pompa air 4 inci sebanyak 42 unit dan pompa air 6 inci sebanyak 5 unit. Karena total data pompa air dari tahun ke tahun yang diperoleh cenderung meningkat (trend) sehingga data yang diperoleh dapat digunakan sebagai data masukan (source data).

0 1 0 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 7 0 8 0 1 9 9 8 2 0 0 0 2 0 0 2 2 0 0 4 2 0 0 6 2 0 0 8 T a h u n ju m la h P o m p a A ir ( u n it )

Table 6. Data masukan untuk Peramalan Pompa Air

Periode Tahun Jumlah Pompa AirJenis Pompa Air

2 inci 3 inci 4 inci 6 inci

1 2000 4 13 5 0 2 2001 4 13 5 0 3 2002 0 128 91 3 4 2003 0 108 71 4 5 2004 0 108 71 4 6 2005 0 108 71 4 7 2006 75 94 56 4 8 2007 47 139 42 5

Peramalan Jumlah Pompa Air 2 inci

Data yang akan digunakan untuk forecasting jumlah pompa air 2 inci beberapa tahun kedepan dimulai dari tahun 2000-2007, berdasarkan dari trend yang dibentuk oleh data tersebut membentuk suatu garis kecendrungan menaik. Peramalan dilakukan untuk 3 (tiga) tahun kedepan, karena keterbatasan data yang diperoleh hanya 8 ( delapan) tahun.

Dari hasil perhitungan, maka diperoleh persamaan garis yang dibentuk adalah : Ft = - 18,895 + 7,81 t

Dilihat dari pola yang dibentuk oleh garis trend line diatas menyatakan bahwa dari tahun ketahun jumlah pompa air 2 inci dapat diramalkan akan terus meningkat.

Berdasarkan hasil yang diperoleh maka peramalan pompa air 2 inci berdasarkan persamaan Ft = - 18,895 + 7,81 t ditunjukkan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 7. Peramalan Jumlah Pompa Air 2 inci

Periode Tahun Jumlah Aktual(unit) Ramalan (unit)

1 2000 4 0 2 2001 4 0 3 2002 0 5 4 2003 0 12 5 2004 0 20 6 2005 0 28 7 2006 75 36 8 2007 47 44 9 2008 ? 51 10 2009 ? 59 11 2010 ? 67

Dalam menganalisis kehandalan suatu peramalan maka perlu diuji dengan tracking signal.

Tabel 8. Uji Kelayakan Peramalan (Tracking Signal)

Periode Forecast Jumlah Aktual Tracking Signal

1 0 4 1 2 0 4 1.692 3 5 0 1.645 4 12 0 0.465 5 20 0 -1.190 6 28 0 -2.835 7 36 75 0.215 8 44 47 0.421

0 2 0 4 0 6 0 8 0 1 0 0 1 2 0 1 4 0 1 6 0 1 9 9 8 2 0 0 0 2 0 0 2 2 0 0 4 2 0 0 6 2 0 0 8 T a h u n ju m la h p o m p a ai r (u n it )

Dengan model peramalan Ft = - 18,895 + 7,81 t nilaitracking signal yang dipeoleh berada diantara - 2,835 sampai 1,692, hasil tersebut berada dalam batasan pengendalian maksimum + 4 hal ini menunjukkan bahwa akurasi model peramalan ini dapat dihandalkan, karena menurut Gasperz (2005) bahwa batasan-batasan pengendaliantracking signalmaksimum adalah + 4

Peramalan Jumlah Pompa Air 3 inci

Data yang akan digunakan untuk forecasting jumlah pompa air 3 inci beberapa tahun kedepan dimulai dari tahun 2000-2007, berdasarkan dari trend yang dibentuk oleh data tersebut membentuk suatu garis kecendrungan menaik. Peramalan dilakukan untuk 3 (tiga) tahun kedepan, karena keterbatasan data yang diperoleh hanya 8 ( delapan) tahun.

Dari hasil perhitungan maka diperoleh persaman garis yang dibentuk adalah : Ft = 22,56 + 14,71 t

Dilihat dari pola yang dibentuk oleh garis trend line diatas menyatakan bahwa dari tahun ketahun jumlah pompa air 3 inci dapat diramalkan akan terus meningkat.

Berdasarkan hasil yang diperoleh maka peramalan pompa air 3 inci berdasarkan persamaan Ft = 22,56 + 14,71 t ditunjukkan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 9. Peramalan Jumlah Pompa Air 3 inci

Periode Tahun Jumlah Aktual(unit) Ramalan (unit)

1 2000 13 37 2 2001 13 52 3 2002 128 67 4 2003 108 81 5 2004 108 96 6 2005 108 111 7 2006 94 126 8 2007 139 140 9 2008 ? 155 10 2009 ? 170 11 2010 ? 184

Dalam menganalisis kehandalan suatu peramalan maka perlu diuji dengan tracking signal.

Tabel 10. Uji Kelayakan Peramalan (Tracking Signal)

Periode Forecast Jumlah Aktual(unit) Tracking Signal

1 37 13 -1 2 52 13 -2 3 67 128 -0.048 4 81 108 0.662 5 96 108 1.135 6 111 108 1.229 7 126 94 0.071 8 140 139 0.040

0 1 0 2 0 3 0 4 0 5 0 6 0 7 0 8 0 9 0 1 0 0 1 9 9 8 2 0 0 0 2 0 0 2 2 0 0 4 2 0 0 6 2 0 0 8 t a h u n ju m la h p o m p a (u n it )

Dengan model peramalan Ft = 22,56 + 14,71 t, nilai tracking signal yang dipeoleh berada diantara -2 sampai 1,229, hasil tersebut berada dalam batasan pengendalian maksimum + 4 hal ini menunjukkan bahwa akurasi model peramalan ini dapat dihandalkan, karena menurut Gasperz (2005) bahwa batasan-batasan pengendaliantracking signalmaksimum adalah + 4.

Peramalan Jumlah Pompa Air 4 Inci

Data yang akan digunakan untuk forecasting jumlah pompa air 4 inci beberapa tahun kedepan dimulai dari tahun 2000-2007, berdasarkan dari trend yang dibentuk oleh data tersebut membentuk suatu garis kecendrungan menaik. Peramalan dilakukan untuk 3 (tiga) tahun kedepan, karena keterbatasan data yang diperoleh hanya 8 ( delapan) tahun.

Dari hasil perhitungan maka diperoleh persaman garis yang dibentuk adalah : Ft = 27,2 + 5,4 t

Dilihat dari pola yang dibentuk oleh garis trend line diatas menyatakan bahwa dari tahun ketahun jumlah pompa air 4 inci dapat diramalkan akan terus meningkat.

Berdasarkan hasil yang diperoleh maka peramalan pompa air 4 inci berdasarkan persamaan Ft = 27,2 + 5,4 t ditunjukkan pada tabel sebagai berikut : Tabel 11. Peramalan Jumlah Pompa Air 4 Inci

Periode Tahun Jumlah Aktual(unit) Ramalan (unit)

1 2000 5 33 2 2001 5 38 3 2002 91 43 4 2003 71 49 5 2004 71 54 6 2005 71 60 7 2006 56 65 8 2007 42 70 9 2008 ? 76 10 2009 ? 81 11 2010 ? 87

Dalam menganalisis kehandalan suatu peramalan maka perlu diuji dengan tracking signal.

Tabel 12. Uji Kelayakan Peramalan (Tracking Signal)

Periode Forecast Jumlah Aktual(unit) Tracking Signal

1 33 5 -1 2 38 5 -2 3 43 91 -0.358 4 49 71 0.275 5 54 71 0.878 6 60 71 1.396 7 65 56 1.167 8 70 42 0

0 1 2 3 4 5 6 1 9 9 8 2 0 0 0 2 0 0 2 2 0 0 4 2 0 0 6 2 0 0 8 t a h u n ju m la h p o m p a (u n it )

Dengan model peramalan Ft = 27,2 + 5,4 t, nilai tracking signal yang dipeoleh berada diantara -2 sampai 1,396, hasil tersebut berada dalam batasan pengendalian maksimum + 4 hal ini menunjukkan bahwa akurasi model peramalan ini dapat dihandalkan, karena menurut Gasperz (2005) bahwa batasan-batasan pengendaliantracking signalmaksimum adalah + 4.

Peramalan Jumlah Pompa Air 6 Inci

Data yang akan digunakan untuk forecasting jumlah pompa air 6 inci beberapa tahun kedepan dimulai dari tahun 2000-2007, berdasarkan dari trend yang dibentuk oleh data tersebut membentuk suatu garis kecendrungan menaik. Peramalan dilakukan untuk 3 (tiga) tahun kedepan, karena keterbatasan data yang diperoleh hanya 8 ( delapan) tahun.

Dari hasil perhitungan maka diperoleh persaman garis yang dibentuk adalah : Ft = -0,105 + 0,69 t

Dilihat dari pola yang dibentuk oleh garis trend line diatas menyatakan bahwa dari tahun ketahun jumlah pompa air 4 inci dapat diramalkan akan terus meningkat.

Berdasarkan hasil yang diperoleh maka peramalan pompa air 6 inci berdasarkan persamaan Ft = -0,105 + 0,69 t ditunjukkan pada tabel sebagai berikut :

Tabel 13. Peramalan Jumlah Pompa Air 6 Inci

Periode Tahun Jumlah Aktual(unit) Ramalan (unit)

1 2000 0 1 2 2001 0 1 3 2002 3 2 4 2003 4 3 5 2004 4 3 6 2005 4 4 7 2006 4 5 8 2007 5 6 9 2008 ? 6 10 2009 ? 7 11 2010 ? 8

Dalam menganalisis kehandalan suatu peramalan maka perlu diuji dengan tracking signal.

Tabel 14. Uji Kelayakan Peramalan (Tracking Signal)

Periode Forecast Jumlah Aktual(unit) Tracking Signal

1 1 0 -1 2 1 0 -2 3 2 3 -1 4 3 4 0 5 3 4 1 6 4 4 1.2 7 5 4 0 8 6 5 -1.143

Dengan model peramalan Ft = -0,105 + 0,69 t, nilai tracking signal yang dipeoleh berada diantara -2 sampai 1,2, hasil tersebut berada dalam batasan pengendalian maksimum + 4 hal ini menunjukkan bahwa akurasi model peramalan ini dapat dihandalkan, karena menurut Gasperz (2005) bahwa batasan-batasan pengendaliantracking signalmaksimum adalah + 4.

Dilihat dari banyaknya jumlah pompa air yang dihitung dari jumlah ideal, pompa air yang harus digunakan dalam mengairi lahan yang belum dapat terairi tersebut, diperoleh bahwa jumlah penambahan pompa air yang paling sedikit adalah pompa air 3 inci, yaitu 195 unit maka dihimbau kepada pemerintah Kabupaten Perbaungan dilihat dari segi teknis dan ekonomis, agar pompa air yang akan ditambahkan untuk mengairi lahan adalah pompa air berdiameter 3 inci. Hal ini didasari atas beberapa faktor, antara lain :

1. Pompa air 3 inci dapat bekerja untuk mengairi lahan yang luas maupun lahan yang sempit

2. Harga dari pompa air 3 inci relatif murah yaitu sebesar Rp.1.300.000, tidak berbeda jauh dari pompa air 2 inci yaitu Rp.1.150.000

3. Jumlah pompa air yang akan ditambahkan sebanyak 195 unit, lebih sedikit dibanding dengan pompa air jenis yang lain, dan tentunya biaya yang dikeluarkan akan lebih sedikit untuk memenuhinya.

Maka, untuk mengairi lahan seluas 373 ha dibutuhkan pompa air sebanyak 233 unit yang sudah ada, ditambah 195 unit, menjadi 428 unit pompa air yang dibutuhkan. Diramalkan pada tahun 2028, pompa air sebanyak 428 unit akan terpenuhi. Hal ini dapat dilihat pada lampiran 3, peramalan jumlah pompa air diameter 3 inci. Jumlah bahan bakar yang dibutuhkan pompa air tersebut, untuk

pompa air berbahan bakar solar sebanyak 128 unit adalah 10.009,12 liter/tahun, dan untuk pompa air berbahan bakar bensin sebanyak 306 unit adalah 23.356,98 liter/tahun. Dengan jumlah biaya bahan bakar untuk bahan bakar solar adalah

Dokumen terkait