• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Analisis Kohesi Gramatikal

Telaah yang dilaksanakan per-ayat agar lebih mempermudah peneliti dalam menganalisis data yang ada dalam Surah Al-Baqarah ayat 1 – ayat 30. Semua jenis kohesi gramatikal akan disajikan dengan terstruktur.

3.2Jumlah kohesi gramatikal yang terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 1

–ayat 30.

3.3Jenis kohesi gramatikal yang terdapat dalam surah Al-Baqarah ayat 1 – ayat 30.

3.3.1 Referensi

3.3.1.1Pronomina Persona terdapat pada ayat2, ayat 3, ayat 4, ayat 5, ayat 6,

ayat 7, ayat 8, ayat 9, ayat 10, ayat 11, ayat 12, ayat 13, ayat 14, ayat 15, ayat 16, ayat 17, ayat 18, ayat 19, ayat 20, ayat 21, ayat 22, ayat 23, ayat 24, ayat 25, ayat 26, ayat 27, ayat 28, ayat 29 dan ayat 30.

1. Ayat 2

َﺐْﻳَﺭ َﻻ ُﺏﺎَﺘِﻜْﻟﺍ َﻚِﻟَﺫ

ِﻪْﻴِﻓ

ﻯًﺪُﻫ

َﻦْﻴِﻘﱠﺘُﻤْﻠﱢﻟ

/Żālika al-kitābu lā rayba fīhi hudan lilmuttaqīna/ “Kitab (Al Qu’ran) ini tidak ada keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa”. (Q.S. Al-Baqarah : 2).

Pada ayat 2 terdapat 2 (dua) pronomina persona yaitu : kata

ِﻪْﻴِﻓ

/fīhi/

“padanya” dan kata

َﻦْﻴِﻘﱠﺘُﻤْﻠﱢﻟ/

lilmuttaqīna/ “mereka yang bertaqwa”.

Pada kata

ِﻪْﻴِﻓ

/fīhi/ “padanya” terdapat pronomina persona tunggal yang ditandai dengan

/hi/ “nya” yang melekat pada

ﻲﻓ

/fī/ “pada” yang menimbulkan makna kepunyaan pada

ُﺐَٰﺘِﻜْﻟٱ

/al-kitābu/ “kitab”, pronomina ini mengacu kepada

ُﺐَٰﺘِﻜْﻟٱ

/al-kitābu/ “kitab” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina. Sedangkan pada kata

َﻦْﻴِﻘﱠﺘُﻤْﻠﱢﻟ/

lilmuttaqīna/

“mereka yang bertaqwa” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ءﺎﻳ

/yā’/ dan

ﻥﻮﻧ

/nūn/ yang mengacu kepada ayat ke-tiga yaitu

َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ

/

al-laŻīna yu'uminūna/ “mereka yang beriman” pronomina ini dinamakan katafora karena yang diacu ditemukan sesudah pronomina.

2. Ayat 3

َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ

َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ

َﻭ ِﺐْﻴَﻐْﻟﺎِﺑ

َﻥْﻮُﻤْﻴِﻘُﻳ

ﺎﱠﻤِﻣَﻭ َﺓَﻼﱠﺼﻟﺍ

َﻥْﻮُﻘِﻔﻨُﻴْﻤُﻫﺎَﻨْﻗَﺯَﺭ

/al-laŻīna yu'uminūna bil-ghaybi wa yuqīmūna aş-şalāata wa mimmā razaqnāhum yunfiqūna/ “(yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, melaksanakan shalat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami berikan kepada mereka”. (Q.S. Al-Baqarah : 3).

Pada ayat 3 terdapat 5 (lima) pronomina persona yaitu : kata

َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ

/yu'uminūna/, kata

َﻥْﻮُﻤْﻴِﻘُﻳ

/ yuqīmūna/ “orang-orang yang mendidirikan”, kata

َﻥْﻮُﻘِﻔﻨُﻳ

/yunfiqūna/ “mereka menafkahkan”,

ﺎَﻨْﻗَﺯَﺭ

/razaqnā/ “rezeki yang Kami berikan” dan kata

ْﻢُﻫ

/hum/ “mereka”.

Kata

َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ

/yu'uminūna/ “orang-orang yang beriman” dan pada kata

َﻥْﻮُﻤْﻴِﻘُﻳ

/ yuqīmūna/ “orang-orang yang mendidirikan” dan juga pada kata

َﻥْﻮُﻘِﻔﻨُﻳ

/yunfiqūna/ “mereka menafkahkan” ketiga kata ini terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻭﺍﻭ/

wāw/ dan

ﻥﻮﻧ

/ nūn/. Sedangkan pada kata

ﺎَﻨْﻗَﺯَﺭ

/razaqnā/ “rezeki yang Kami berikan” terdapat pronomina persona pertama jamak yang ditandai dengan

ﺎﻧ/

nā/, pada kata ini juga ditemukan pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ْﻢُﻫ

/hum/ “mereka”. Pronomina persona di atas mengacu kepada

َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ /

al-laŻīna yu'uminūna/ “mereka yang beriman” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronominanya.

3. Ayat 4

َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ َﻭ

َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ

ﺎَﻤِﺑ

َﻚْﻴَﻟِ َﻹِﺰْﻧُﺃ

ﺎَﻣ َﻭ

َﻝِﺰْﻧُﺃ

ﻦِﻣ

َﻚِﻠْﺒَﻗ

َﻭ

ﺎِﺑ

ِﺓَﺮِﺧ ْﻵ

َﻥْﻮُﻨِﻗْﻮُﻴْﻤُﻫ

/wa al-laŻīna yu'uminūna bimā 'unzila 'ilayka wa mā 'unzila min qablika wa

bil-'ākhirati hum yūqinūna/ “Dan mereka yang beriman kepada (al-Qur’an) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin akan adanya akhirat”. (Q.S. Al-Baqarah : 4).

Pada ayat 4 terdapat 7 (tujuh) pronomina persona yaitu : kata

َﻝِﺰْﻧُﺃ

/'unzila/

beriman”, kata

َﻥْﻮُﻨِﻗْﻮُﻳ/

yūqinūna/ “mereka yakin”,

َﻚِﻠْﺒَﻗ /

qablika/ “sebelum kamu”, kata

َﻚْﻴَﻟِﺇ /

'ilayka/ “kepadamu” dan kata

ْﻢُﻫ

/hum/ “mereka”.

Kata

َﻝِﺰْﻧُﺃ

/'unzila/ “telah diturunkan” yang ditemukan dua kali pada ayat empat merupakan fi’il mādi majhul dengan ketentuan memiliki ḍamīr (kata ganti)

ﻮﻫ

/huwa/ “ia” yang tersembunyi, pada kata tersebut terdapat pronomina persona ketiga tunggal yang ditandai dengan huruf

ﻒﻟﺃ/

ālif/diawal kata. Kedua pronomina ini mengacu kepada ayat ke-tujuh yaitu

ُّﷲ/

allah/“Allah”dan ini dinamakan katafora karena yang diacu dituturkan sesudah pronominanya. Sedangkan pada kata

َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ /

yu'uminūna/ “mereka beriman” maupun pada kata

َﻥْﻮُﻨِﻗْﻮُﻳ/

yūqinūna/ “mereka yakin” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻭﺍﻭ/

wāw/ dan

ﻥﻮﻧ

/ nūn/. Selanjutnya pada kata

َﻚْﻴَﻟِﺇ /

'ilayka/ “kepadamu” dan kata

َﻚِﻠْﺒَﻗ /

qablika/ “sebelum kamu” terdapat pronomina persona kedua tunggal yang ditandai dengan

ﻙ /

kā/. Selain itu kata

ْﻢُﻫ

/hum/ “mereka” juga merupakan pronomina persona ketiga jamak.Kelima pronomina ini mengacu kepada

َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ َﻭ /

wa al-laŻīna yu'uminūna/ “dan mereka yang beriman” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina. 4. Ayat 5

ﻦﱢﻣ ﻯًﺪُﻫ ﻰَﻠَﻋ َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ

ْﻢِﻬﱢﺑﱠﺭ

َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ َﻭ

َﻥْﻮُﺤِﻠْﻔُﻤْﻟﺎُﻤُﻫ

/'ulā'ika `ala hudan min rabbihim wa 'ulā'ika humu al-mufliḥūna/ “Merekalah yang mendapat petunjuk dari Tuhan-nya, dan mereka itulah orang-orang yang beruntung”. (Q.S. Al-Baqarah : 5).

Pada ayat 5 terdapat 3 (tiga) pronomina persona yaitu : kata

ْﻢِﻬﱢﺑﱠﺭ

/

rabbihim/ “Tuhan mereka”, kata

ْﻢُﻫ

/humu/ “mereka” dan kata

َﻥْﻮُﺤِﻠْﻔُﻤْﻟﺍ

/ al-mufliḥūna/ “orang-orang yang beruntung”.

Pada kata

ْﻢِﻬﱢﺑﱠﺭ

/ rabbihim/ “Tuhan mereka” dan juga kata

ْﻢُﻫ

/humu/

“mereka” yang terdapat sesudah

َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ /

'ulā'ika/ “mereka itulah”, pada kedua kata tersebut terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

beruntung” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻭﺍﻭ/

wāw/ dan

ﻥﻮﻧ

/ nūn/. Ketiga pronomina ini mengacu kepada ayat tiga yaitu

َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ /

al-laŻīna yu'uminūna/ “mereka yang beriman” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronominanya. 5. Ayat 6

َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ

ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ

ٌءﺍَﻮَﺳ

ْﻢُﻬَﺗْﺭَﺬﻧَﺃَﺄْﻤِﻬْﻴَﻠَﻋ

ْﻢَﻟ ْﻡَﺃ

ْﻢُﻫْﺭِﺬْﻨُﺗ

َﻻ

َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ

/'inna al-laŻīna kafarū sawā'un `alayhim 'a'anŻartahum 'am lam tunŻirhum lā yu'uminūna/ “Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja bagi mereka, engkau (Muhammad) beri peringatan atau tidak engkau beri peringatan, mereka tidak akan beriman”. (Q.S. Al-Baqarah : 6).

Pada ayat 6 terdapat 5 (lima) pronomina persona yaitu : kata

ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ /

kafarū/

“orang-orang kafir”, kata

ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ /

`alayhim/ “atas mereka”, kata

ْﻢُﻬَﺗْﺭَﺬﻧَﺃَﺃ

/'a'anŻartahum/ “memberikan peringatan kepada mereka”, kata

ْﻢُﻫْﺭِﺬْﻨُﺗ

/tunŻirhum/

“engkau peringatkan mereka” dan kata

َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ

/yu'uminūna/ “mereka beriman”. Pada kata

ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ /

kafarū/ “orang-orang kafir” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻭﺍﻭ/

wāw/ dan

ﻒﻟﺃ/

ālif/. Dan juga pada kata

ْﻢِﻬْﻴَﻠَﻋ /

`alayhim/ “atas mereka” dan kata

ْﻢُﻬَﺗْﺭَﺬﻧَﺃَﺃ

/'a'anŻartahum/

“memberikan peringatan kepada mereka” maupun pada kata

ْﻢُﻫْﺭِﺬْﻨُﺗ

/tunŻirhum/

“engkau peringatkan mereka” pada ketiga kata tersebut terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ْﻢُﻫ

/hum/ “mereka”. Disamping itu pada kata

َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ

/yu'uminūna/ “mereka beriman” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻭﺍﻭ/

wāw/ dan

ﻥﻮﻧ

/ nūn/. Kelima pronomina pada ayat ini mengacu kepada

ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ /

'inna al-laŻīna kafarū/

“sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.

6. Ayat 7

َﻢَﺘَﺧ

ﻰَﻠَﻋ ُ ّﷲ

ْﻢﻬِﺑْﻮُﻠُﻗ

ﻰَﻠَﻋ َﻭ

ْﻢِﻬِﻌْﻤَﺳ

ﻰَﻠَﻋ َﻭ

ْﻢِﻫِﺭﺎَﺼْﺑَﺃ

َﻭ ٌﺓَﻭﺎَﺸِﻏ

ْﻢُﻬَﻟ

ٌﻢْﻴِﻈﻋ ٌﺏﺍَﺬَﻋ

/khatama allahu `ala qulūbihim wa `ala sam`ihim wa `ala 'abşārihim ghisyāwatun wa lahum `aŻābun `aẓīmun/ “Allah telah mengunci hati dan pendengaran mereka,

penglihatan mereka telah tertutup, dan mereka akan mendapat azab yang berat”. (Q.S. Al-Baqarah : 7).

Pada ayat 7 terdapat 5 (lima) pronomina persona yaitu : kata

َﻢَﺘَﺧ

/khatama/

“telah mengunci ia”, kata

ْﻢﻬِﺑْﻮُﻠُﻗ/

qulūbihim/ “hati mereka”, kata

ْﻢِﻬِﻌْﻤَﺳ

/sam`ihim/

“pendengaran mereka”, kata

ْﻢِﻫِﺭﺎَﺼْﺑَﺃ

/'abşārihim/ “penglihatan mereka” dan kata

ْﻢُﻬَﻟ

/lahum/ “bagi mereka”.

Kata

َﻢَﺘَﺧ

/khatama/ “telah mengunci ia” merupakan fi’il mādi dengan ketentuan memiliki ḍamīr (kata ganti)

ﻮﻫ

/huwa/ “ia” yang tersembunyi, pada kata tersebut terdapat pronomina persona ketiga tunggal yang mengacu kepada

ُّﷲ/

allah/“Allah”pronomina ini dinamakan pronomina katafora karena yang diacu dituturkan sesudah pronominanya. Sementara itu pada kata

ْﻢﻬِﺑْﻮُﻠُﻗ/

qulūbihim/ “hati mereka” dan kata

ْﻢِﻬِﻌْﻤَﺳ

/sam`ihim/ “pendengaran mereka”, dan juga kata

ْﻢِﻫِﺭﺎَﺼْﺑَﺃ

/'abşārihim/ “penglihatan mereka” maupun pada kata

ْﻢُﻬَﻟ

/lahum/ “bagi mereka”, pada keempat kata ini terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ْﻢُﻫ

/hum/ “mereka”. Keempat pronomina ini mengacu kepada ayat ke-enam yaitu

ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ /

'inna al-laŻīna kafarū/ “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.

7. Ayat 8

ﻦَﻣ ِﺱﺎﱠﻨﻟﺍ َﻦِﻣ َﻭ

ﺎﱠﻨَﻣ ُﻵْﻮُﻘَﻳ

ﺎَﻣ َﻭ ِﺮِﺧﻵﺍ ِﻡْﻮَﻴْﻟﺎِﺑ َﻭ ِ ّﻟﺎِﺑ

ﻢُﻫ

َﻦْﻴِﻨِﻣْﺆُﻤِﺑ

/wa mina an-nāsi man yaqūlu 'āmannā bil-lahi wa bil-yawmi al-'ākhiri wa mā hum bimu'uminīna/ “Dan di antara manusia ada yang berkata, “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir,” padahal sesungguhnya mereka itu bukanlah orang-orang yang beriman”. (Q.S. Al-Baqarah : 8).

Pada ayat 8 terdapat 4 (empat) pronomina persona yaitu : kata

ُﻝْﻮُﻘَﻳ

/yaqūlu/

“dia berkata”, kata

ﺎﱠﻨَﻣﺁ

/'āmannā/ “kami beriman”, kata

ﻢُﻫ ﺎَﻣ َﻭ /

wa mā hum/

“padahal mereka” dan kata

َﻦْﻴِﻨِﻣْﺆُﻤِﺑ

/bimu'uminīna/ “dengan orang-orang yang beriman”.

Kata

ُﻝْﻮُﻘَﻳ

/yaqūlu/ “dia berkata” merupakan fi’il mudāri’i dengan ketentuan memiliki ḍamīr

ﻮﻫ

/huwa/ “dia” yang ditandai oleh huruf

ءﺎﻳ/

yā’/diawal kata yang berfungsi sebagai subjek, pada kata ini terdapat pronomina persona kedua tunggal. Kemudian pada kata

ﺎﱠﻨَﻣﺁ

/'āmannā/ “kami beriman” terdapat pronomina persona pertama jamak yang ditandai dengan

ﺎﻧ/

nā/. Kata

ﻢُﻫ ﺎَﻣ َﻭ /

wa mā hum/ “padahal mereka” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻢُﻫ

/hum/

“mereka”. Dan juga pada kata

َﻦْﻴِﻨِﻣْﺆُﻤِﺑ

/bimu'uminīna/ “dengan orang-orang yang beriman” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ءﺎﻳ/

yā’/ dan

ﻥﻮﻧ

/nūn/. Keempat pronomina pada ayat ini mengacu kepada ayat ke-enam yaitu

ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ /

'inna al-laŻīna kafarū/ “sesungguhnya orang-orang kafir”, pronomina ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.

8. Ayat 9

َﻥْﻮُﻋِﺩﺎَﺨُﻳ

َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ َﻭ َ ّﷲ

ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ

ﺎَﻣ َﻭ

َﻥْﻮُﻋَﺪْﺨَﻳ

ﱠﻻِﺇ

ﻢُﻬَﺴُﻔﻧَﺃ

ﺎَﻣ َﻭ

َﻥْﻭُﺮُﻌْﺸَﻳ

/yukhādi`ūna allaha wa al-laŻīna 'āmanū wa mā yakhda`ūna 'illā 'anfusahum wa mā yasy`urūna/ “Mereka menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanyalah menipu diri sendiri tanpa mereka sadari”. (Q.S. Al-Baqarah : 9).

Pada ayat 9 terdapat 5 (lima) pronomina persona yaitu : kata

ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ

/'āmanū /

“orang-orang beriman”, kata

َﻥْﻮُﻋِﺩﺎَﺨُﻳ

/yukhādi`ūna/ “mereka menipu”, kata

َﻥْﻮُﻋَﺪْﺨَﻳ

/yakhda`ūna/ “mereka hanya menipu”, kata

َﻥْﻭُﺮُﻌْﺸَﻳ

/yasy`urūna/ “mereka menyadari” dan kata

ﻢُﻬَﺴُﻔﻧَﺃ

/'anfusahum/ “diri mereka”.

Pada kata

ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ

/'āmanū / “orang-orang beriman” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻭﺍﻭ/

wāw/ dan

ﻒﻟﺃ/

ālif, pronomina ini mengacu kepada ayat tiga yaitu

َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ /

al-laŻīna yu'uminūna/ “mereka yang beriman” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronominanya. Sedangkan pada kata

َﻥْﻮُﻋِﺩﺎَﺨُﻳ

/yukhādi`ūna/

“mereka menipu”, dan pada kata

َﻥْﻮُﻋَﺪْﺨَﻳ

/yakhda`ūna/ “mereka hanya menipu” serta pada kata

َﻥْﻭُﺮُﻌْﺸَﻳ

/yasy`urūna/ “mereka menyadari” pada ketiga kata ini terdapat

pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻭﺍﻭ/

wāw/ dan

ﻥﻮﻧ

/ nūn/. Kemudian kata

ﻢُﻬَﺴُﻔﻧَﺃ

/'anfusahum/ “diri mereka” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻢُﻫ

/hum/ “mereka”. Keempat pronomina ini mengacu pada ayat ke-enam yaitu

ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ /

'inna al-laŻīna kafarū/ “sesungguhnya orang-orang kafir” pronomina ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.

9. Ayat 10

ْﻲِﻓ

ﻢِﻬِﺑْﻮُﻠُﻗ

ٌﺽَﺮﱠﻣ

ُﻢُﻫَﺩﺍَﺰَﻓ

َﻭ ﺎًﺿَﺮَﻣ ُﷲ

ْﻢُﻬَﻟ

ﺍْﻮُﻧﺎَﻛ ﺎَﻤِﺑ ٌﻢْﻴِﻟَﺃ ٌﺏﺍَﺬَﻋ

َﻥْﻮُﺑِﺬْﻜَﻳ

/fī qulūbihim maraḍun fazādahumu al-lahu maraḍāan wa lahum `aŻābun 'alīmun bimā kānū yakŻibūna/ “Dalam hati mereka ada penyakit, lalu Allah menambahkan penyakitnya itu, dan mereka mendapat azab yang pedih, karena mreka berdusta”. (Q.S. Al-Baqarah : 10).

Pada ayat 10 terdapat 5 (lima) pronomina persona yaitu : kata

َﺩﺍَﺯ

/zāda/“bertambah”, kata

ﻢِﻬِﺑْﻮُﻠُﻗ

/qulūbihim/ “hati mereka”, kata

ُﻢُﻫَﺩﺍَﺰَﻓ

/fazādahumu/ “menambah kepada mereka”, kata

ْﻢُﻬَﻟ

/lahum/ “bagi mereka” dan kata

َﻥْﻮُﺑِﺬْﻜَﻳ /

yakŻibūna/ “mereka berdusta” .

Kata

َﺩﺍَﺯ

/zāda/“bertambah” merupakan fi’il mādi dengan ketentuan memiliki ḍamīr (kata ganti)

ﻮﻫ

/huwa/ “ia” yang tersembunyi, pada kata tersebut terdapat pronomina persona ketiga tunggal yang mengacu kepada

ُّﷲ/

allah/“Allah”pronomina ini dinamakan katafora karena yang diacu dituturkan sesudah pronomina. Sedangkan pada kata

ﻢِﻬِﺑْﻮُﻠُﻗ

/qulūbihim/ “hati mereka”, dan kata

ُﻢُﻫَﺩﺍَﺰَﻓ

/fazādahumu/ “menambah kepada mereka” dan juga kata

ْﻢُﻬَﻟ

/lahum/ “bagi mereka” pada ketiga kata ini terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻢُﻫ

/hum/ “mereka”. Selain itu kata

َﻥْﻮُﺑِﺬْﻜَﻳ /

yakŻibūna/ “mereka berdusta” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻭﺍﻭ/

wāw/ dan

ﻥﻮﻧ

/ nūn/. Keempat pronomina ini mengacu pada ayat ke-enam yaitu

ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ/

'inna al-laŻīna kafarū/ “sesungguhnya orang-orang kafir” dan pronomina ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.

10. Ayat 11

َﻞْﻴِﻗ ﺍَﺫِﺇ َﻭ

ْﻢُﻬَﻟ

َﻻ

ﺍْﻭُﺪِﺴْﻔُﺗ

ِﺽْﺭَ ْﻷﺍ ﻲِﻓ

ﺍْﻮُﻟﺎَﻗ

ﺎَﻤﱠﻧِﺇ

َﻥْﻮُﺤِﻠْﺼُﻤُﻨْﺤَﻧ

/wa 'iŻā qīla lahum lā tufsidū fī al-'arḍi qālū 'innamā naḥnu muşliḥūna/ “Dan jika dikatakan kepada mereka, “Janganlah kalian berbuat kerusakan di muka bumi”, mereka menjawab, "Sesungguhnya kami orang-orang yang melakukan perbaikan”. (Q.S. Al-Baqarah : 11).

Pada ayat 11 terdapat 5 (lima) pronomina persona yaitu : kata

ﺍْﻭُﺪِﺴْﻔُﺗ

/tufsidū/ “kalian berbuat kerusakan”, kata

ﺍْﻮُﻟﺎَﻗ

/qālū/ “mereka berkata”, kata

ْﻢُﻬَﻟ

/lahum/ “kepada mereka”, kata

ُﻦ ْﺤَﻧ

/naḥnu/ “kami” dan kata

َﻥْﻮُﺤِﻠْﺼُﻣ

/muşliḥūna/ “orang-orang yang melakukan perbaikan”.

Kata ﺍْﻭُﺪِﺴْﻔُﺗ /tufsidū/ “kalian berbuat kerusakan” dan kata ﺍْﻮُﻟﺎَﻗ /qālū/

“mereka berkata” pada kedua kata ini terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻭﺍﻭ/

wāw/ dan

ﻒﻟﺃ/

ālif/. Pada kata ْﻢُﻬَﻟ/lahum/ “kepada mereka” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻢُﻫ/hum/ “mereka”. Sementara itu pada kata ُﻦ ْﺤَﻧ/naḥnu/ “kami” merupakan pronomina persona pertama jamak yang ditandai dengan ḍamīr ُﻦ ْﺤَﻧ/naḥnu/

“kami”. Kemudian kata َﻥْﻮُﺤِﻠْﺼُﻣ/muşliḥūna/ “orang-orang yang melakukan perbaikan” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻭﺍﻭ/

wāw/ dan

ﻥﻮﻧ

/ nūn/. Kelima pronomina pada ayat ini mengacu kepada ayat ke-enam yaitu

ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ /

'inna al-laŻīna kafarū/ “sesungguhnya orang-orang kafir” pronomina ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.

11. Ayat 12

َﻻَﺃ

َﻥْﻭُﺪِﺴْﻔُﻤْﻟﺎُﻤُﻬْﻤُﻬﱠﻧِﺇ

ﱠﻻ ْﻦِﻜَﻟ َﻭ

َﻥْﻭُﺮُﻌْﺸَﻳ

/'alā 'innahum humu al-mufsidūna wa lakin lā yasy`urūna/ “Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak menyadari”. (Q.S. Al-Baqarah : 12).

Pada ayat 12 terdapat 4 (empat) pronomina persona yaitu : kata

ْﻢُﻬﱠﻧِﺇ

/'innahum/ “sesungguhnya mereka”, kata

ُﻢُﻫ

/humu/ “mereka”, kata

َﻥْﻭُﺪِﺴْﻔُﻤْﻟﺍ

/

al-mufsidūna/ “orang-orang yang membuat kerusakan” dan kata

َﻥْﻭُﺮُﻌْﺸَﻳ

/yasy`urūna/ “mereka sadar”.

Kata

ْﻢُﻬﱠﻧِﺇ

/'innahum/ “sesungguhnya mereka” dan kata

ُﻢُﻫ

/humu/ “mereka” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ْﻢُﻫ

/hum/

“mereka”. Kemudian kata

َﻥْﻭُﺪِﺴْﻔُﻤْﻟﺍ

/al-mufsidūna/ “orang-orang yang membuat kerusakan” dan juga kata

َﻥْﻭُﺮُﻌْﺸَﻳ

/yasy`urūna/ “mereka sadar” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻭﺍﻭ/

wāw/ dan

ﻥﻮﻧ

/ nūn/. Keempat pronomina yang terdapat pada ayat ini mengacu pada ayat ke-enam yaitu

ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ /

'inna al-laŻīna kafarū/ “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina. 12. Ayat 13

َﻞْﻴِﻗ ﺍَﺫِﺇ َﻭ

ﺍْﻮُﻨِﻣﺂْﻤُﻬَﻟ

ﺎَﻤَﻛ

َﻦَﻣﺁ

ُﺱﺎﱠﻨﻟﺍ

ُﻦِﻣْﺆُﻧَﺃﺍْﻮُﻟﺎَﻗ

ﺎَﻤَﻛ

َﻦَﻣﺁ

َﻻَﺃ ءﺎَﻬَﻔﱡﺴﻟﺍ

ُﻢُﻬْﻤُﻬﱠﻧِﺇ

ﱠﻻ ْﻦِﻜَﻟَﻭ ُءﺎَﻬَﻔﱡﺴﻟﺍ

َﻥْﻮُﻤَﻠْﻌَﻳ

/wa 'iŻā qīla lahum 'āminū kamā 'āmana an-nāsu qālū 'anu'uminu kamā 'āmana

as-sufahā'u 'alā 'innahum humu as-sufahā'u wa lakin lā ya`lamūna/ “Dan jika dikatakan kepada mereka,“Berimanlah kamu sebagaimana orang lain telah beriman!”, mereka menjawab, “Apakah kami akan beriman seperti orang-orang yang kurang akal itu telah beriman?”. Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang kurang akal, tetapi mereka tidak tahu”. (Q.S. Al-Baqarah : 13).

Pada ayat 13 terdapat 9 (sembilan) pronomina persona yaitu : kata

َﻦَﻣﺁ

/'āmana / “ia beriman” terdapat dua kali, kata

ْﻢُﻬَﻟ

/lahum/ “kepada mereka”, kata

ْﻢُﻬﱠﻧِﺇ

/'innahum/ “sesungguhnya mereka”,

ﻢُﻫ

/humu/ “mereka”, kata

ﺍْﻮُﻨِﻣﺁ

/'āminū / “mereka beriman”, kata

ْﻮُﻟﺎَﻗ

/ qālū/ “mereka berkata”, kata

ُﻦِﻣْﺆُﻧَﺃ

/'anu'uminu/

“apakah kami beriman” dan kata

َﻥْﻮُﻤَﻠْﻌَﻳ

/ya`lamūna/ “mereka mengetahui”.

Kata

َﻦَﻣﺁ

/'āmana / “ia beriman” yang terdapat dua kali pada ayat ini merupakan fi’il mādi dengan ketentuan memiliki ḍamīr (kata ganti)

ﻮﻫ

/huwa/ “ia” yang tersembunyi merupakan pronomina persona ketiga tunggal, kedua pronomina ini mengacu kepada ayat tiga yaitu

َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ /

al-laŻīna yu'uminūna/

“mereka yang beriman” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronominanya. Sedangkan pada kata

ْﻢُﻬَﻟ

/lahum/

“kepada mereka” dan kata

ْﻢُﻬﱠﻧِﺇ

/'innahum/ “sesungguhnya mereka” dan juga kata

ﻢُﻫ

/humu/ “mereka” yang terdapat setelah

ْﻢُﻬﱠﻧِﺇ

/'innahum/ “sesungguhnya mereka” kesemua kata ini terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻢُﻫ

/hum/ “mereka”. Selain itu kata

ﺍْﻮُﻨِﻣﺁ

/'āminū / “mereka beriman” dan kata

ْﻮُﻟﺎَﻗ

/ qālū/ “mereka berkata” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻭﺍﻭ/

wāw/ dan

ﻒﻟﺃ/

ālif/. Kata

ُﻦِﻣْﺆُﻧَﺃ

/'anu'uminu/ “apakah kami beriman” terdapat pronomina persona pertama jamak yang ditandai dengan

ﺎﻧ/

nā/. Selanjutnya pada kata

َﻥْﻮُﻤَﻠْﻌَﻳ

/ya`lamūna/ “mereka mengetahui” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻭﺍﻭ/

wāw/ dan

ﻥﻮﻧ

/ nūn/. Semua pronomina ini mengacu pada ayat ke-enam yaitu

ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ /

'inna al-laŻīna kafarū/ “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronominanya.

13. Ayat 14

ﺍَﺫِﺇ َﻭ

ﺍْﻮُﻘَﻟ

َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ

ﺎﱠﻨَﻣﺁﺍْﻮُﻟﺎَﻗﺍْﻮُﻨَﻣﺁ

ﺍَﺫِﺇ َﻭ

ﺍْﻮَﻠَﺧ

ﻰَﻟِﺇ

ﺍْﻮُﻟﺎَﻘْﻤِﻬِﻨْﻴِﻁﺎَﻴَﺷ

ﺎﱠﻧِﺇ

ْﻢُﻜَﻌَﻣ

ﺎَﻤﱠﻧِﺇ

َﻥْﻭُﺅِﺰْﻬَﺘْﺴُﻤُﻨْﺤَﻧ

/wa 'iŻā laqū al-laŻīna 'āmanū qālū 'āmannā wa 'iŻā khalaw 'ila shayāīnihim qālū 'innā ma`akum 'innamā naĥnu mustahzi'ūna/ “Dan jika mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata, "Kami telah beriman". Tetapi jika mereka kembali kepada setan-setan (para pemimpin) mereka, mereka berkata, "Sesungguhnya kami bersama kamu, kami hanya berolok-olok”. (Q.S. Al-Baqarah : 14).

Pada ayat 14 terdapat 10 (sepuluh) pronomina persona yaitu : kata

ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ

/

'āmanū/ “orang-orang beriman”, kata

ﺍْﻮُﻘَﻟ /

laqū/ “mereka berjumpa”, kata

ﺍْﻮُﻟﺎَﻗ

/

qālū/ “mereka berkata” ditemukan dua kali, kata

ﺍْﻮَﻠَﺧ /

khalaw/ “mereka kembali”, kata

ﺎﱠﻨَﻣﺁ /

'āmannā/ “kami telah beriman”, kata

ْﻢِﻬِﻨْﻴِﻁﺎَﻴَﺷ /

shayāīnihim/

“syaitan-syaitan mereka”, kata

ْﻢُﻜَﻌَﻣ /

ma`akum/ “bersama kalian”, kata

ُﻦ ْﺤَﻧ

/naḥnu/

Kata

ﺍْﻮُﻨَﻣﺁ /

'āmanū/ “orang-orang beriman” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻭﺍﻭ/

wāw/ dan

ﻒﻟﺃ/

ālif/, pronomina ini mengacu kepada ayat tiga yaitu

َﻥْﻮُﻨِﻣْﺆُﻳ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ /

al-laŻīna yu'uminūna/ “mereka yang beriman” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.

Pada kata

ﺍْﻮُﻘَﻟ /

laqū/ “mereka berjumpa”, dan kata

ﺍْﻮُﻟﺎَﻗ /

qālū/ “mereka berkata” yang terdapat dua kali pada ayat empat belas ini dan juga kata

ﺍْﻮَﻠَﺧ /

khalaw/

“mereka kembali” kesemuanya ini terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻭﺍﻭ/

wāw/ dan

ﻒﻟﺃ/

ālif/. Kemudian kata

ﺎﱠﻨَﻣﺁ /

'āmannā/ “kami telah beriman” dan

ُﻦ ْﺤَﻧ

/naḥnu/ “kami” pada kedua bentuk kata ini terdapat pronomina persona pertama jamak yang ditandai dengan

ﺎﻧ/

nā/, sementara itu pada kata

ْﻢِﻬِﻨْﻴِﻁﺎَﻴَﺷ /

shayāīnihim/ “syaitan-syaitan mereka” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻢُﻫ

/hum/ “mereka”. Kata

ْﻢُﻜَﻌَﻣ

/

ma`akum/ “bersama kalian” juga terdapat pronomina persona kedua jamak yang ditandai dengan ḍamīr

ﻢﺘﻧﺃ

/antum/ “kalian”. Dan juga kata

َﻥْﻭُﺅِﺰْﻬَﺘْﺴُﻣ

/

mustahzi'ūna/ “orang-orang yang berolok-olok” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻭﺍﻭ/

wāw/ dan

ﻥﻮﻧ

/nūn/. Semua pronomina ini mengacu pada ayat ke-enam yaitu

ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ /

'inna al-laŻīna kafarū/

“sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina.

14. Ayat 15

ُ ّﷲ

ْﻢِﻬِﺒُﺋِﺰْﻬَﺘْﺴَﻳ

َﻭ

ْﻢُﻫﱡﺪُﻤَﻳ

ْﻲِﻓ

َﻥْﻮُﻬَﻤْﻌَﻴْﻤِﻬِﻧﺎَﻴْﻐُﻁ

/allahu yastahzi'u bihim wa yamudduhum fī ṭughyānihim ya`mahūna/ “Allah akan meperolok-olokkan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka”. (Q.S. Al-Baqarah : 15).

Pada ayat 15 terdapat 5 (lima) pronomina persona yaitu : kata

ُﺉِﺰْﻬَﺘْﺴَﻳ

/

yastahzi'u/ “akan memperolok-olok”, kata

ْﻢِﻬِﺑ /

bihim/ “dengan mereka”, kata

ْﻢُﻫﱡﺪُﻤَﻳ /

yamudduhum/ “membiarkan mereka”, kata

ْﻢِﻬِﻧﺎَﻴْﻐُﻁ /

ṭughyānihim/

“kedurhakaan mereka” dan kata

َﻥْﻮُﻬَﻤْﻌَﻳ /

ya`mahūna/ “mereka terombang-ambing”.

Kata

ُﺉِﺰْﻬَﺘْﺴَﻳ /

yastahzi'u/ “akan memperolok-olok” merupakan fi’il

mudāri’i dengan ketentuan memiliki ḍamīr

ﻮﻫ

/huwa/ “dia” yang ditandai oleh huruf

ءﺎﻳ/

yā’/diawal kata berfungsi sebagai subjek merupakan pronomina persona kedua tunggal, pronomina ini mengacu kepada

ُ ّﷲ

/Allah/ “Allah” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina. Sedangkan pada kata

ْﻢِﻬِﺑ /

bihim/ “dengan mereka”, dan kata

ْﻢُﻫﱡﺪُﻤَﻳ

/

yamudduhum/ “membiarkan mereka” dan juga kata

ْﻢِﻬِﻧﺎَﻴْﻐُﻁ /

ṭughyānihim/

“kedurhakaan mereka” kedua kata ini terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻢُﻫ

/hum/ “mereka”. Kemudian kata

َﻥْﻮُﻬَﻤْﻌَﻳ /

ya`mahūna/

“mereka terombang-ambing” juga terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻭﺍﻭ/

wāw/ dan

ﻥﻮﻧ

/nūn/. Empat pronomina ini mengacu kepada ayat ke-enam yaitu

ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ /

'inna al-laŻīna kafarū/ “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina. 15. Ayat 16

َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ َﻚِﺌَﻟﻭُﺃ

ﺍُﻭَﺮَﺘْﺷﺍ

ْﺖَﺤِﺑَﺭ ﺎَﻤَﻓ ﻯَﺪُﻬْﻟﺎِﺑ َﺔَﻟَﻼﱠﻀﻟﺍ

ْﻢُﻬُﺗَﺭﺎَﺠﱢﺗ

ﺍْﻮُﻧﺎَﻛ ﺎَﻣ َﻭ

َﻦْﻳِﺪَﺘْﻬُﻣ

/'ūlā'ika al-laŻīna asytaraw aḍ-ḍalālata bil-huda famā rabihat tijāratuhum wa mā kānū muhtadīna/ “Mereka itulah yang membeli kesesatan dengan petunjuk. Maka perdagangan mereka itu tidak beruntung dan mereka tidak mendapat petunjuk”. (Q.S. Al-Baqarah : 16).

Pada ayat 16 terdapat 3 (tiga) pronomina persona yaitu :kata

ﺍُﻭَﺮَﺘْﺷﺍ

/asytaraw/ “mereka membeli”, kata

ْﻢُﻬُﺗَﺭﺎَﺠﱢﺗ

/tijāratuhum/ “perniagaan mereka” dan kata

َﻦْﻳِﺪَﺘْﻬُﻣ

/muhtadīna/ “orang-orang yang mendapat petunjuk”.

Pada kata

ﺍُﻭَﺮَﺘْﺷﺍ

/asytaraw/ “mereka membeli” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻭﺍﻭ/

wāw/ dan

ﻥﻮﻧ

/ nūn/. Bentuk kata

ْﻢُﻬُﺗَﺭﺎَﺠﱢﺗ

/tijāratuhum/ “perniagaan mereka” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ﻢُﻫ

/hum/ “mereka”. Dan juga kata

َﻦْﻳِﺪَﺘْﻬُﻣ

/muhtadīna/

“orang-orang yang mendapat petunjuk” terdapat pronomina persona ketiga jamak yang ditandai dengan

ءﺎﻳ /

yā’/ dan

ﻥﻮﻧ

/ nūn/.

Ketiga pronomina yang terdapat pada ayat ini mengacu pada ayat ke-enam yaitu

ﺍْﻭُﺮَﻔَﻛ َﻦْﻳِﺬﱠﻟﺍ ﱠﻥِﺇ /

'inna al-laŻīna kafarū/ “sesungguhnya orang-orang kafir” dan ini dinamakan pronomina anafora karena yang diacu lebih dahulu dituturkan sebelum pronomina. 16. Ayat 17

ْﻢُﻬُﻠَﺜَﻣ

ﺎَﻣ ْﺕَءﺎَﺿَﺃ ﺎﱠﻤَﻠَﻓ ﺍًﺭﺎَﻧ َﺪَﻗْﻮَﺘْﺳﺍ ﻱِﺬﱠﻟ ِﻼَﺜَﻤَﻛ

َﺐَﻫَﺬُﻬَﻟْﻮَﺣ

ُﷲ

ْﻢِﻫِﺭْﻮُﻨِﺑ

َﻭ

ْﻢُﻬَﻛَﺮَﺗ

ﱠﻻ ٍﺕﺎَﻤُﻠُﻅ ْﻲِﻓ

َﻥْﻭُﺮِﺼْﺒُﻳ

/maŚaluhum kamaŚali al-laŻī astawqada nārān falammā 'aḍā'at mā ḥawlahu

Żahaba al-lahu binūrihim wa tarakahum fī ẓulumātin lā yubşirūna/

“Perumpamaan mereka seperti orang-orang yang menyalakan api, setelah menerangi sekelilingnya, Allah melenyapkan cahaya (yang menyinari) mereka dan membiarkan mereka dalam kegelapan tidak dapat melihat”. (Q.S. Al-Baqarah : 17).

Pada ayat 17 terdapat 6 (enam) pronomina persona yaitu : kata

َﺐَﻫَﺫ

/

Żahaba/ “menghilangkan ia”, kata

ْﻢُﻬُﻠَﺜَﻣ

/maŚaluhum/ “perumpamaan mereka”, kata

ْﻢِﻫِﺭْﻮُﻨِﺑ

/binūrihim/ “dengan cahaya mereka”, kata

ْﻢُﻬَﻛَﺮَﺗ

/tarakahum/

“membiarkan mereka”, kata

ُﻪَﻟْﻮَﺣ

/ḥawlahu/ “disekelilingnya” dan kata

َﻥْﻭُﺮِﺼْﺒُﻳ

/yubşirūna/ “mereka melihat”.

Kata

َﺐَﻫَﺫ /

Żahaba/ “menghilangkan ia” merupakan fi’il mādi dengan ketentuan memiliki ḍamīr (kata ganti)

ﻮﻫ

/huwa/ “ia” yang tersembunyi, pada kata tersebut terdapat pronomina persona ketiga tunggal yang mengacu kepada

ُّﷲ/

allah/“Allah”pronomina ini dinamakan katafora karena yang diacu dituturkan sesudah pronomina. Sementara itu pada kata

ْﻢُﻬُﻠَﺜَﻣ

/maŚaluhum/ “perumpamaan mereka”, dan kata

ْﻢِﻫِﺭْﻮُﻨِﺑ

/binūrihim/ “dengan cahaya mereka” dan juga

Dokumen terkait