• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Umum Perusahaan

Balai Besar Industri Agro (BBIA) merupakan institusi yang memberikan jasa pelayanan teknis kepada masyarakat industri, khususnya industri hasil pertanian, dalam rangka mewujudkan pengembangan industri yang berdaya saing kompetitif baik secara nasional maupun internasional. Awal berdiri tahun 1890 dengan nama Agricultuur Chemisch Laboratorium. Tahun 1909 nama Laboratorium diganti menjadi Bureau voor Landbouw en Handal-analyse

berdasarkan keputusan Gubernur Jendral Ned. Indie tanggal 29 Januari 1909 dan tercatat dalam Javasche Couran sebagai Besluit van Directuur voor Landbouw

No. 3952 Tanggal 27 Mei 1909. Tahun 2002 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil Pertanian berubah menjadi Balai Besar Industri Agro (BBIA) sampai saat ini dan berada dalam lingkungan Departemen Perindustrian.

Visi dan misi merupakan pedoman untuk menentukan tujuan dan sasaran pengenbangan bisnis dan kompetensi di masa yang akan datang. Visi dari Balai Besar Industri Agro (BBIA) adalah menjadikan BBIA sebagai institusi profesional, semakin mandiri dan terkemuka dalam memberikan jasa pelayanan teknis bagi industri agro serta menjadi institusi yang unggul di bidang komponen aktif bahan alami komoditas agro pada tahun 2014. Adapun misi dari Balai Besar Industri Agro (BBIA) adalah :

1. Melaksanakan Jasa Pelayanan Teknis (JPT) dalam bidang : pengujian mutu, kalibrasi, pelatihan, konsultasi, sertifikasi, standarisasi, penelitian dan pengenbangan, teknologi proses dan peralatan, serta manjemen lingkungan untuk industri agro dan industri yang terkait lainnya.

2. Melakukan penelitian dan pengembangan teknologi dan standarisasi industri agro untuk peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan memenuhi permintaan industri kecil menengah.

3. Membantu pemerintah pusat dan daerah dalam pembinaan industri kecil menengah agro.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.779/MPP/Kep/11/2002 tanggal 29 November 2002 tentang Organisasi dan tata kerja Balai Besar Industri Agro, BBIA dipimpin oleh seorang Kepala yang membawahi Bidang/Bagian sebagai berikut :

1. Bagian Tata Usaha yang membawahi sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan, Sub Bagian Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan, dan Sub Bagian Umum.

2. Bidang Pengembangan Usaha yang membawahi Seksi Pemasaran, Seksi Kerjasama dan Seksi Teknologi Informasi.

3. Bidang Sarana Riset dan Standarisasi yang membawahi Seksi Sarana Riset Industri Pangan, Seksi Sarana Riset Industri Non Pangan, dan Seksi Standarisasi.

4. Bidang Pengujian, Sertifikasi dan Kalibrasi yang membawahi Seksi Pengujian, Seksi Sertifikasi, dan Seksi Kalibrasi.

5. Bidang Pengembangan Kompetensi dan Alih Teknologi membawahi Seksi Konsultasi, Seksi Pelatihan Teknis dan Seksi Alih Teknologi dan Inkubasi.

Bauran Promosi Kegiatan Pelayanan Jasa Pengujian di BBIA

Kegiatan promosi jasa pengujian BBIA Bogor banyak dilakukan melalui

website dengan media internet. Kegiatan promosi secara offline hanya melalui brosur yang dapat ditemukan pada bagian depan ruangan setelah pintu masuk BBIA. Bauran promosi jasa layanan pengujian yang telah dilakukan oleh pihak BBIA diantaranya yaitu:

1. Periklanan (Advertising), yaitu bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian. BBIA mengiklankan promosi jasa pelayanannya dengan pasang iklan di surat kabar, brosur, banner, poster dsb.

2. Penjualan tatap muka (Personal selling), yaitu bentuk promosi secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian. BBIA telah melakukan personal selling ini dengan cara visit company dan business gathering

3. Publisitas (Publicity), yaitu suatu bentuk promosi non personal mengenai pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas informasi atau berita tentangnya (pada umumnya bersifat ilmiah). Contoh kegiatan yang dilakukan oleh BBIA ialah diseminasi hasil litbang dan jurnal ilmiah.

4. Penjualan langsung (Direct marketing), yaitu sistem pemasaran yang bersifat interaktif yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi. Contohnya layanan informasi produk jasa yang menggunakan software

aplikatif seperti website.

Strategi Promosi Jasa Layanan Pengujian BBIA Bogor

Balai Besar Industri Agro Bogor yang bergerak pada bidang pemasaran jasa telah menerapkan beberapa strategi promosi untuk meraih target pasar potensial. Banyak konsumen mengetahui adanya balai pengujian pemerintahan ini melalui media internet. Optimalisasi mesin pencari kata dengan memanfaatkan kata kunci menjadi bagian strategi promosi jasa pengujian yang diterapkan BBIA. Saat ini tim pemasaran melakukan riset mendalam mengenai kata kunci yang sering digunakan netizen untuk mencari layanan jasa yang sesuai dengan bidang bisnis perusahaan. Penjualan langsung juga dilakukan dengan mengirimkan email

penawaran jasa pada perusahaan-perusahaan yang telah menggunakan jasa pengujian BBIA dengan maksud agar perusahaan tersebut kembali menggunakan jasa BBIA. Strategi jemput bola juga dilakukan oleh BBIA dengan cara visit company dan melakukan demo pada acara-acara seperti seminar hasil LITBANG dan sebagainya yang ditujukan untuk meningkatkan kunjungan pada website

Analisis Hasil Pengolahan Hierarki Utama Strategi Promosi Pemasaran Jasa di BBIA

Hasil Pengolahan Faktor Secara Vertikal dalam AHP

Pelaksanaan strategi promosi yang dilakukan oleh pihak Balai Besar Industri Agro (BBIA) dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu (1) Ketersediaan anggaran biaya guna menentukan strategi promosi seperti apa yang sesuai dengan keadaan keuangan perusahaan untuk mengoptimalkan hasil yang didapatkan oleh pihak perusahaan. (2) Pelayanan yang tidak bisa terpisahkan dalam usaha yang berbasis jasa. Pelayanan prima sering kali menjadi penilaian utama dalam penentuan keputusan pengguna jasa. (3) Sarana prasarana dalam mendukung kegiatan promosi di BBIA (4) Sumber Daya Manusia khususnya bidang pemasaran yang digunakan untuk menganalisa pasar, mengetahui potensi penjualan suatu pasar serta karakteristik produk dan layanan seperti apa yang diinginkan konsumen.

Struktur hierarki strategi promosi jasa pengujian BBIA Bogor terdapat pada Lampiran 4. Hasil pengolahan dengan faktor yang mempengaruhi penyusun hierarki utama diperoleh bobot dan prioritas yang memiliki pengaruh dalam pengambilan keputusan promosi di BBIA. Berdasarkan hasil pengolahan data, faktor anggaran biaya menjadi faktor prioritas utama dengan bobot nilai 0.364. Suatu perusahaan memiliki dana promosi yang besar maka peluang untuk menggunakan iklan yang bersifat nasional juga besar. Anggaran biaya menjadi hal yang mendasar bagi suatu perusahaan untuk memperkirakan dan memperhitungkan bentuk kegiatan promosi apa yang akan dijalankan oleh perusahaan tersebut. Prioritas kedua hasil penilaian faktor yang mempengaruhi strategi promosi jasa pengujian yaitu faktor sumber daya manusia dengan bobot 0.321. Walaupun ada kemajuan teknologi, banyak jasa yang akan selalu membutuhkan interaksi langsung antara para pelanggan dan pegawai jasa. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa perlu bekerja erat dengan divisi sumber daya manusia (SDM) dan memberikan perhatian khusus dalam memilih, melatih, dan memotivasi pegawai mereka. Sumber daya manusia menjadi faktor yang bersifat strategis guna mengetahui bahwa pegawai yang setia, terlatih, dan termotivasi yang dapat bekerja sendiri maupun dalam tim merupakan kunci keunggulan kompetitif. Hasil pengolahan faktor-faktor hirarki utama strategi promosi BBIA dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Bobot hasil penilaian terhadap faktor

Faktor Bobot Prioritas

Anggaran Biaya 0.364 1

Pelayanan 0.155 4

Sarana Prasarana 0.159 3

Sumber Daya Manusia 0.321 2

Sarana prasarana merupakan faktor prioritas ketiga dengan bobot 0.159. Kegiatan promosi membutuhkan media perantara agar informasi dapat tersampaikan dengan baik pada konsumen dengan memanfaatkan saran dan prasarana yang dimiliki oleh perusahaan BBIA. Faktor yang menjadi prioritas selanjutnya yaitu pelayanan dengan bobot 0.155.

Hasil Pengolahan Aktor Secara Vertikal dalam AHP

Aktor yang memiliki pengaruh penting dalam pengambilan keputusan strategi promosi BBIA adalah Manajer Pemasaran dengan bobot nilai 0.478.

Manajer Pemasaran merupakan aktor yang berperan penting pada bidang pemasaran, kerjasama, dan teknologi informasi di BBIA dan juga penentu akhir keputusan dari proses penjualan, pelayanan dan hubungan langsung dengan pelanggan. Pada urutan kedua aktor dengan bobot 0.392 yaitu kepala seksi pemasaran yang berkontribusi langsung di lapangan dan mengetahui keadaan perusahaan. Kedua aktor tersebut saling berkontribusi karena keduanya merupakan pakar dari pihak internal sehingga mengetahui seluk beluk permasalahan yang ada di dalam perusahaan. Aktor pengguna jasa BBIA juga berpengaruh tapi sangat kecil dengan bobot 0.130 karena berasal dari pihak eksternal perusahaan, namun pendapatnya memberikan kontribusi bagi penetapan strategi prioritas pada BBIA karena pengguna jasa BBIA merupakan konsumen jasa pengujian BBIA sehingga dapat menilai keefektivan bauran promosi dari BBIA. Pada Tabel 4 disajikan bobot hasil penilaian terhadap aktor yang mempunyai pengaruh pada penyusunan strategi promosi di BBIA Bogor.

Tabel 4 Bobot hasil penilaian terhadap aktor

Elemen Aktor Bobot Prioritas

Pengguna Jasa BBIA 0.130 3

Kepala Seksi Pemasaran 0.392 2

Manajer Pemasaran 0.478 1

Sumber: Data diolah (2014)

Hasil Pengolahan Tujuan Secara Vertikal dalam AHP

Prioritas utama dari tujuan yang ingin dicapai perusahaan dalam strategi promosi jasa pengujian di BBIA yaitu meningkatkan jumlah pelanggan dengan bobot 0.319. Meningkatnya jumlah pelanggan akan selaras dengan meningkatnya pula jumlah pendapatan.Tingkat pendapatan yang tinggi berdampak baik bagi kelangsungan hidup usaha dan kesejahteraan karyawan. Prioritas pertama berkorelasi positif dengan tujuan keempat yaitu meningkatkan kompetensi personil dengan bobot 0.310. Kompetensi personil yang baik dan terampil dalam menyelesaikan pekerjaan pengujian berdampak pada hasil pengujian yang akurat sehingga menimbulkan kepuasan bagi pelanggan. Pelanggan yang merasa puas

akan terus menggunakan jasa pengujian BBIA sehingga akan meningkatkan jumlah pendapatan bagi BBIA.

Tujuan ketiga dan keempat memiliki hubungan yang erat yaitu mengenai peningkatan kualitas promosi dan pemasaran dengan menggunakan strategi yang efisien dan tepat sasaran dengan bobot masing-masing tujuan yaitu 0,229 dan 0,142. Dengan peningkatan kualitas promosi dan pemasaran diharapkan dapat menarik konsumen dengan menawarkan layanan yang informatif dan solutif kepada pelanggan yang secara tidak langsung juga dapat meningkatkan brand awareness untuk memberikan keyakinan pada pelanggan mengenai jasa yang ditawarkan terutama jasa pengujian. Pada Tabel 5 dapat dilihat rincian mengenai hasil pengolahan tujuan secara vertikal dalam AHP.

Tabel 5 Bobot hasil penilaian terhadap tujuan

Elemen Tujuan Bobot Prioritas

T1:Meningkatkan kualitas promosi dan pemasaran 0.229 3 T2:Melakukan pemasaran dan promosi dengan

strategi yang efektif dan tepat sasaran sesuai dengan bidang jasa terkait

0.142 4

T3:Meningkatkan jumlah pelanggan dan jumlah pendapatan

0.319 1

T4:Meningkatkan kompetensi personil 0.310 2 Sumber: Data diolah (2014)

Hasil Pengolahan Alternatif Secara Vertikal dalam AHP

Prioritas pertama bauran promosi yang dapat dilakukan oleh pihak BBIA dari hasil pengolahan data yaitu advertising dengan bobot nilai 0.483. Periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan memiliki empat fungsi utama yaitu menginformasikan kepada khalayak tentang seluk beluk produk, mempengaruhi khalayak untuk membeli, menyegarkan informasi yang telah diterima, dan menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi. Kegiatan periklanan yang dilakukan BBIA yaitu brosur, poster, direktori industri, katalog/agenda dan surat kabar. Bobot prioritas hasil pengolahan data alternatif strategi promosi jasa pengujian di BBIA Bogor disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6 Bobot hasil penilaian terhadap alternatif

Elemen Tujuan Bobot Prioritas

Advertising 0.483 1

Personal Selling 0.157 3

Publicity 0.088 4

Direct Marketing 0.272 2

Direct marketing menjadi prioritas kedua dengan bobot 0.272. Melalui direct marketing ini diharapkan perusahaan dapat menarik pelanggan baru, meningkatkan permintaan dari para pemakai industrial dan/atau konsumen akhir, meningkatkan kinerja pemasaran perantara, serta mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan personal selling dan iklan. Prioritas ketiga yaitu kegiatan personal selling melalui kegiatan visit company, business gathering,

FGD (Focus Group Discussion), temu pelanggan dan kajian potensi pasar. Aktivitas personal selling memiliki beberapa fungsi yaitu prospecting (mencari pembeli dan membina hubungan dengan mereka), targeting (mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli), communicating (memberi informasi mengenai produk perusahaan kepada pelanggan), selling (mendekati, mempresentasikan dan mendemonstrasikan, mengatasi penolakan, serta menjual produk kepada pelanggan), servicing (memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada pelanggan), information gathering (melakukan riset dan intelijen pasar), dan allocating (menentukan pelanggan yang akan dituju). Adapun kelebihan dari kegiatan personal selling yaitu operasinya yang lebih fleksibel karena penjual dapat mengamati reaksi pelanggan dan menyesuaikan pendekatannya, usaha yang sia-sia dapat diminimalkan, pelanggan yang berminat biasanya langsung membeli serta dapat membina hubungan jangka panjang dengan pelanggannya. Bobot 0.088 yaitu publicity yang menjadi prioritas terakhir yang dapat diterapkan sebagai alternatif strategi promosi.

Hasil Pengolahan Faktor Secara Horizontal dalam AHP

Hasil pengolahan data secara horizontal menunjukkan hubungan antara elemen-elemen dalam suatu tingkat hirarki dengan elemen-elemen lainnya di tingkat hirarki yang berbeda. Dari hasil tersebut dapat dilihat ada pengaruh antara suatu elemen pada suatu tingkat terhadap sejumlah elemen lainnya pada tingkat hirarki dibawahnya. Hubungan antara elemen aktor terhadap elemen faktor yang berperan dalam penyusunan strategi promosi dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Hubungan antara elemen aktor dengan elemen faktor

Sumber: Data diolah (2014)

Tabel 7 memperlihatkan hubungan antara elemen faktor dan elemen aktor. Manajer Pemasaran memiliki peran tertinggi pada dua faktor yaitu faktor anggaran biaya (AB) dan sarana prasarana (SP). Pada materi anggaran biaya dengan bobot 0.478, anggaran ini sangat berhubungan langsung dengan pangsa pasar yang dituju, sehingga untuk menyiasati agar pangsa pasar tak berubah maka Elemen Aktor Elemen Faktor Anggaran Biaya Pelayanan Sarana Prasarana

Sumber Daya Manusia

Manajer Pemasaran 0.478 0.386 0.399 0.404 Kepala Seksi Pemasaran 0.392 0.425 0.248 0.412 Pengguna Jasa BBIA 0.130 0.189 0.353 0.184

pengeluaran promosi perusahaan harus sesuai dengan proporsi yang telah direncanakan oleh manajer pemasaran dengan mempertimbangkan hubungan yang memberikan korelasi positif dengan faktor lainnya yaitu sarana prasarana dengan bobot sebesar 0.399. Keseluruhan kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan anggaran, manajer perusahaan sangat berpengaruh dalam hal ini karena keseluruhan kegiatan atas kendali manajer perusahaan dengan mengetahui seluk beluk keadaan internal keuangan perusahaan dengan koordinasi manajer keuangan perusahaan.

Kepala seksi pemasaran berpengaruh dalam faktor pelayanan dan sumber daya manusia. Kepala seksi pemasaran BBIA merupakan orang yang terjun langsung di lapangan dalam menanggapi dan melayani konsumen atau pelanggan BBIA sehingga tercipta hubungan yang harmonis dan berkesinambungan yang dibina antar BBIA dengan pelangan. Faktor pelayanan dan SDM dengan bobot perolehan skor masing-masing sebesar 0,425 dan 0,412 memiliki hubungan yang berkorelasi positif karena dalam menciptakan keunggulan jasa layanan prima diperlukan kinerja dari sumber daya manusia yang baik dan terampil. Pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang dikelola dengan baik, manajer SDM memandang seluruh aktivitas kegiatan yang terkait dengan bidang SDM merupakan perencanaan stratejik dengan terlibat dalam proses merancang dan pengawasan seluruh proses pelayanan yang melibatkan para pegawai, bekerja dengan para pemasar untuk memastikan bahwa pegawai memiliki keahlian dan pelatihan untuk menyampaikan pesan promosional dan mengedukasi para pelanggan, dan merancang aspek lingkungan fisik yang terkait langsung dengan pegawai termasuk penampilan dan perilaku kerja yang diatur.

Hasil Pengolahan Tujuan Secara Horizontal dalam AHP

Hasil pengolahan data secara horizontal menunjukkan hubungan antara elemen-elemen dalam suatu tingkat hirarki dengan elemen-elemen lainnya di tingkat hirarki yang berbeda. Hubungan antara elemen tujuan terhadap elemen aktor yang berperan dalam penyusunan strategi promosi dapat dilihat pada Tabel 8. Berikut disajikan data pada tabel 8.

Tabel 8 Hubungan antara elemen tujuan dengan elemen aktor

Elemen Tujuan Elemen Aktor Pengguna Jasa BBIA Kepala Seksi Pemasaran Manajer Pemasaran T1: Meningkatkan kualitas

promosi dan pemasaran

0.102 0.165 0.229

T2: Melakukan pemasaran dan promosi dengan strategi yang efektif dan tepat sasaran

0.224 0.355 0.142

T3: Meningkatkan jumlah pelanggan dan jumlah pendapatan

0.253 0.278 0.319

T4: Meningkatkan kompetensi personil

0.290 0.332 0.310

Tabel 8 menunjukkan tujuan yang paling ingin dicapai oleh Manajer Pemasaran adalah meningkatkan kualitas promosi dan pemasaran (T1) dengan bobot 0.229 dan meningkatkan jumlah pelanggan dan pendapatan (T3) dengan bobot 0,319. Prioritas tujuan utama perusahaan jasa BBIA yakni meningkatkan jumlah pelanggan dengan memberikan kontribusi dan pelayanan yang maksimal untuk kepuasan pelanggan sehingga menimbulkan kesadaran pelanggan dengan menghasilkan pencitraan yang baik bagi perusahaan dan dapat mendukung word of mouth positif pada kalangan masyarakat. Tujuan meningkatkan kualitas promosi dan pemasaran untuk menginformasikan layanan yang ditawarkan menjadi tujuan yang ingin dicapai oleh aktor Manajer Pemasaran guna mendukung tujuan meningkatkan jumlah pelanggan yang secara tidak langsung berkorelasi positif dengan peningkatan jumlah pendapatan. Kegiatan yang dilakukan untuk menginformasikan dapat berupa menginformasikan kepada pasar mengenai keberadaan suatu produk jasa, menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan, dan membangun citra perusahaan. Apabila citra perusahaan sudah baik di benak konsumen, maka dengan sendirinya konsumen akan loyal terhadap kinerja dan produk jasa yang ditawarkan sehingga hal tersebut berhubungan positif dengan peningkatan jumlah pelanggan yang nantinya akan menggunakan jasa layanan yang ditawarkan oleh perusahaan terutama jasa pengujian.

Sedangkan tujuan meningkatkan kompetensi personil (T4) dan melakukan pemasaran dan promosi dengan strategi yang efektif dan tepat sasaran dengan bobot 0,332 dan 0,355 merupakan prioritas tujuan utama dari Kepala Seksi Pemasaran. Pemasaran dan promosi dengan strategi yang efektif dan tepat sasaran pada bidang jasa terkait khususnya pengujian berkorelasi positif dengan peningkatan jumlah pelanggan BBIA. Peningkatan kualitas kompetensi personil diharapkan mampu memberikan kinerja yang optimal bagi jasa pengujian BBIA sehingga menjadi indikator untuk menciptakan keunggulan layanan yang prima dilihat dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) pada perusahaan. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengujian tujuan menciptakan keunggulan jasa layanan prima merupakan tujuan yang strategis dan jangka panjang dalam siklus hidup keberlangsungan usaha jasa tersebut dengan selalu memperhatikan kualitas dan produktivitas layanan.

Hasil Pengolahan Alternatif Secara Horizontal dalam AHP

Hubungan antara tujuan yang ingin dicapai dengan alternatif strategi promosi yang dapat dilihat pada Tabel 9. Alternatif advertising (ADV) dapat dilakukan untuk mencapai tujuan meningkatkan kualitas promosi dan pemasaran (T1) dengan bobot 0.483 dan tujuan kedua dan ketiga yaitu melakukan pemasaran dan promosi dengan strategi yang efektif dan tepat sasaran serta meningkatkan jumlah pelanggan dan pendapatan dengan bobot masing-masing yaitu 0,529 dan 0.483 dapat dilakukan dengan kegiatan personal selling (PSG). Proses membangun pencitraan yang baik mengenai perusahaan dapat dilakukan dengan memanfaatkan iklan di media sosial seperti brosur, majalah dan direktori.

Tabel 9 Hubungan antara elemen alternatif dengan elemen tujuan Alternatif T1 T2 Elemen Tujuan T3 T4

ADV 0.483 0.134 0.272 0.264

PSG 0.157 0.529 0.483 0.132

PUB 0.088 0.068 0.088 0.064

DM 0.272 0.268 0.157 0.541

Sumber: Data diolah (2014)

Alternatif direct marketing (DM) berupa penggunaan website dapat dimanfaatkan untuk memenuhi tujuan meningkatkan kompetensi personil. Hal ini dikaitkan dengan tuntutan para personil pemasar untuk menguasai keterampilan di bidang pemasaran langsung. Sebagai contoh personil harus menguasai kemampuan untuk mengolah dan menggunakan website secara interaktif dalam menawarkan jasa layanan pengujian BBIA kepada konsumen. Tujuan meningkatkan jumlah pelanggan dan pendapatan serta melakukan pemasaran dan promosi dengan bobot 0,529 dan 0,483 dapat menggunakan personal selling . Kegiatan pemasaran ini berupaya mendekati pembeli dengan memberitahu dan mempengaruhi pelanggan sedangkan publisitas membangun dan memelihara citra perusahaan, maka direct marketing memadatkan semua kegiatan tersebut dalam penjualan langsung tanpa perantara. Tujuan periklanan digunakan untuk memenuhi tujuan peningkatan kualitas promosi dan pemasaran agar lebih tepat sasaran dengan tujuan menawarkan layanan informasi kepada konsumen. Dalam teknik ini, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual dengan tujuan agar pesan langsung ditanggapi konsumen yang bersangkutan melalui media iklan di website.

Iklan Online memungkinkan untuk mendapatkan pelanggan yang spesifik dengan jangkauan yang luas. Pemasangan iklan pada situs atau blog yang paling banyak dibaca di industri yang sesuai dengan usaha yang dijalankan dapat menjadi pilihan. Proses membangun pencitraan yang baik mengenai perusahaan dengan memanfaatkan social media seperti facebook, twitter, instagram yang semakin banyak penggunanya. Akbar (2014) melakukan penelitian dengan judul skripsi

“Analisis Strategi Promosi Melalui Internet Pada “Sablon Bogor”” menggunakan

alat analisis AHP mengemukakan bahwa alternatif search engine optimization (SEO) dapat dimanfaatkan juga untuk memenuhi tujuan meningkatkan penjualan. Penerapan

search engine optimization juga dapat menghasilkan tujuan yang ingin dicapai perusahaan yaitu untuk meningkatkan penjualan. Alternatif lain seperti email marketing, web advertising, public relations online dapat juga diterapkan secara bergantian, disesuaikan dengan kondisi dan tingkat kepentingan masing-masing.

Dari hasil pengolahan data secara vertikal dan horizontal dengan menggunakan aplikasi expert choices 2000 didapatkan alternatif strategi promosi yaitu periklanan atau advertising. Periklanan yang memanfaatkan media internet sebagai sarana penunjang promosi memiliki banyak keunggulan seperti selektivitas yang tinggi, kemungkinan interaktif, dan biaya relatif rendah. Internet menyediakan peluang kepada pemasar dan konsumen untuk interaksi dan individualisasi yang jauh lebih besar. Sedikit program pemasaran yang dianggap lengkap tanpa beberapa jenis komponen online penting. Periklanan dengan bentuk pemasaran yang interaktif merupakan kegiatan promosi yang dinilai lebih efektif dalam segi biaya guna

mencapai tujuan komunikasi dan penjualan. Perusahaan BBIA harus merancang situs web yang membentuk atau mencerminkan tujuan mereka, sejarah, produk, dan visi. Tantangan kuncinya adalah merancang situs yang menarik orang untuk menonton untuk pertama kalinya dan cukup menarik untuk mendorong kunjungan berulang. Pengunjung akan menilai kinerja situs berdasarkan kemudahan penggunaan dan daya tarik fisik. Kemudahan penggunaan mempunyai tiga atribut : (1) Situs itu dapat

Dokumen terkait