• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Strategi Promosi Jasa Layanan Pengujian di Balai Besar Industri Agro Bogor, Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Strategi Promosi Jasa Layanan Pengujian di Balai Besar Industri Agro Bogor, Jawa Barat"

Copied!
50
0
0

Teks penuh

(1)

AGRO BOGOR, JAWA BARAT

IRMA PRATIWI

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

BOGOR

2015

(2)
(3)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Analisis Strategi Promosi Jasa Layanan Pengujian di Balai Besar Industri Agro Bogor, Jawa Barat adalah benar karya saya dengan arahan dari dosen pembimbing dan belum diajukan ke perguruan tinggi manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor.

Bogor, Februari 2015

Irma Pratiwi H24124033

(4)
(5)

Besar Industri Agro Bogor, Jawa Barat. Dibimbing oleh MA’MUN SARMA.

Pada hakikatnya promosi adalah bentuk komunikasi pemasaran yang berusaha untuk menyebarkan informasi, mempengaruhi, dan mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Balai Besar Industri Agro Bogor (BBIA) berkeinginan untuk melakukan analisis strategi promosi jasa pengujian yang tepat untuk diterapkan oleh perusahaan dengan pendekatan AHP (Analytical Hierarchy Process). Penelitian ini bertujuan untuk (1) Mempelajari bentuk-bentuk kegiatan promosi dan (2) Menyusun alternatif strategi promosi yang efektif dan efisien yang dapat diterapkan. Hasil penelitian dan pengolahan data didapatkan lima faktor yang memengaruhi penyusunan strategi promosi di BBIA yaitu anggaran biaya, pelayanan, sarana prasarana dan sumber daya manusia. Alternatif yang dapat diterapkan yaitu periklanan, penjualan tatap muka, publisitas, dan promosi penjualan. Alternatif strategi promosi yang paling tepat dan efisien yaitu periklanan.

Kata kunci: AHP, BBIA, promosi, strategi promosi, periklanan

ABSTRACT

IRMA PRATIWI. Strategic Analysis of Testing Service Promotion at Balai Besar Industri Agro Bogor, Jawa Barat. Mentoring by MA’MUN SARMA.

Basically promotion is a communication form to spread the information, influence and remind the market target for the company and the product to be ready to accept, buy and loyal on the offering products. Center for Agro Based Industry (CABI) reaching to do the exact Strategic Analysis of Testing Service Promotion which applied by the company using AHP (Analytic Hierarchy Process). The purposes of this research are to (1) Study about promotion activity forms and (2) Arrange the strategic promotion alternative which more efficient and effective. As the result of research and data compiling there are five factors that influence the strategic promotion arrangement on CABI namely calculation of cost, serve, tools and infrastructures, and human resources. Alternative strategic which could be applied are advertising, direct marketing, publicity, and promotion selling. The most appropriate and effective alternative of strategic promotion is advertising.

(6)
(7)

JAWA BARAT

IRMA PRATIWI

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi

Pada

Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Departemen Manajemen

PROGRAM SARJANA ALIH JENIS MANAJEMEN

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(8)
(9)

M : H24124033

Disetujui Oleh

�----r �----r Ma'mn Ec

Pembimbing

(10)
(11)

PRAKATA

Strategi promosi berkaitan erat dengan permasalahan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi persuasif dengan pelanggan. Strategi promosi biasanya digunakan untuk menentukan penjualan perorangan, iklan, dan promosi penjualan. Aktivitas bauran promosi dapat dikategorikan menjadi lima bentuk yaitu personal selling, mass selling, promosi penjualan, public relation, dan direct marketing. Beragamnya bentuk-bentuk bauran promosi yang dapat ditempuh dalam mencapai target pasar yang potensial membuat bingung pemasar dalam melakukan promosi oleh karena itu diperlukan analisis strategi prioritas guna memudahkan pemasar dalam melakukan kegiatan promosi agar efektif dan efisien.

Skripsi ini membahas tentang bentuk-bentuk kegiatan promosi dan alternatif strategi promosi berdasarkan penelitian pada Balai Besar Industri Agro (BBIA) dengan judul penelitian “Analisis Strategi Promosi Jasa Layanan Pengujian di Balai Besar Industri Agro Bogor, Jawa Barat”. Melalui skripsi ini, penulis menunjukkan kepada pembaca bagaimana pemilihan strategi promosi yang efektif dan efisien dengan pendekatan metode Analitycal Hierarchy Process

(AHP) berdasarkan beberapa faktor yang memengaruhinya. Skripsi disusun sebagai syarat memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Sarjana Alih Jenis Manajemen Institut Pertanian Bogor. Terima kasih banyak penulis sampaikan kepada pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan dan penyelesaian skripsi ini.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Februari 2015

(12)
(13)

DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL V

DAFTAR GAMBAR V

DAFTAR LAMPIRAN V

PENDAHULUAN 1

Latar Belakang 1

Perumusan Masalah 3

Tujuan 3

Manfaat Penelitian 4

Ruang lingkup 4

TINJAUAN PUSTAKA 5

Strategi Promosi 5

Promosi Pemasaran Jasa 5

Bauran Komunikasi Pemasaran 6

Penelitian Terdahulu 8

METODE 10

Kerangka Pemikiran 10

Lokasi dan Waktu Penelitian 11

Jenis dan Sumber Data 12

Metode Pengolahan dan Analisis Data 12

HASIL DAN PEMBAHASAN 13

Gambaran Umum Perusahaan 14

(14)

DAFTAR ISI (lanjutan)

Hasil Pengolahan Alternatif Secara Horizontal dalam AHP 21

Implikasi Manajerial 23

SIMPULAN DAN SARAN 24

DAFTAR PUSTAKA 25

LAMPIRAN 27

(15)

DAFTAR TABEL

1 Perbandingan proporsi PNBP jasa layanan teknis BBIA 2

2 Skala Perbandingan 13

3 Bobot hasil penilaian terhadap faktor 16

4 Bobot hasil penilaian terhadap aktor 17

5 Bobot hasil penilaian terhadap tujuan 18

6 Bobot hasil penilaian terhadap alternatif 18

7 Hubungan antara elemen aktor dengan elemen faktor 19 8 Hubungan antara elemen tujuan dengan elemen aktor 20 9 Hubungan antara elemen alternatif dengan elemen tujuan 22

DAFTAR GAMBAR

1 Jumlah penerimaan contoh uji periode Jan 2012-Mei 2014 (BBIA 2014) 2

2 Kerangka pemikiran 11

3 Struktur hierarki (Saaty 1993) 12

DAFTAR LAMPIRAN

1 Struktur hierarki strategi promosi pengujian di BBIA 29

2 Kegiatan promosi BBIA 30

(16)
(17)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Pertumbuhan pendapatan industri manufaktur dan jasa bergantung pada sistem pemasaran jasa dari produk perusahaan tersebut. Salah satu kontributor pertumbuhan perekonomian yang pesat di Indonesia adalah subsektor agroindustri. Perkembangan subsektor agroindustri di Indonesia semakin mengalami peningkatan. Seiring dengan bertambahnya perusahaan agroindustri, maka kebutuhan akan keberadaan penyedia jasa laboratorium sangat diperlukan untuk menunjang kegiatan industri itu sendiri. Salah satu penyedia jasa laboratorium yaitu Balai Besar Industri Agro (BBIA) yang didirikan sejak tahun 1890 dengan nama Agricultuur Chemisch Laboratorium dalam lingkungan

Departement van Landbouw, Nijverheid en Handel didirikan dengan visi menjadikan BBIA sebagai institusi profesional, semakin mandiri dan terkemuka dalam memberikan jasa pelayanan teknis bagi industri agro. Prinsip BBIA, yaitu memberikan kinerja yang terbaik sehingga menempati peringkat yang lebih baik dibandingkan dengan balai pengujian sejenisnya. BBIA merupakan salah satu Badan Layanan Umum (BLU) milik Pemerintah yang berada dalam lingkungan Departemen Perindustrian. Berdasarkan data Kementrian Keuangan mengenai penilaian jasa Badan Layanan Umum (BLU), Balai Besar Industri Agro menempati urutan ke-4 sebagai Badan Layanan Umum yang memberikan kinerja dengan predikat baik. Berdasarkan penilaian tersebut maka penulis tertarik untuk menjadikan Balai Besar Industri Agro sebagai objek penelitian.

(18)

Tabel 1 Perbandingan proporsi PNBP jasa layanan teknis BBIA

Berdasarkan Tabel 1 diketahui bahwa kontribusi terbesar terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Balai Besar Industri Agro pada periode tahun 2009-2013 adalah jasa layanan pengujian yaitu sebesar 67,77%. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa konsumen terbesar BBIA yaitu pengguna jasa layanan pengujian. Oleh karena itu penelitian ini hanya mengkaji pelayanan jasa pengujian yang memberikan kontribusi terbesar pada BBIA dibandingkan jasa layanan lainnya.

Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa, kepuasan pelanggan adalah hal paling utama yang harus diperhatikan dalam mencapai keberhasilan. Oleh karena itu kesesuaian mutu dan kualitas yang diberikan kepada pengguna jasa layanan pengujian sangat penting pengaruhnya. Hal tersebut dapat terlihat dari banyaknya jumlah sampel pengujian yang diterima oleh perusahaan yang disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1 Jumlah penerimaan contoh uji periode Jan 2012-Desember 2013 (BBIA 2014)

Jan feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sep Oct Nov Dec

(19)

Perkembangan akan permintaan pengujian contoh uji produk bila dilihat dari grafik cenderung mengalami keadaan berfluktuatif. Perkembangan ini dapat dilihat pada tahun 2012 di mana penerimaan contoh uji mengalami peningkatan pada bulan Maret hingga Mei, namun mengalami penurunan yang sangat curam pada bulan Agustus sebesar 971 contoh uji dari bulan sebelumnya yaitu sebesar 1806 contoh uji pada bulan Juli 2012. Tahun 2013 tidak jauh berbeda dengan kondisi pada tahun 2012 di mana terjadi penurunan yang sangat curam pada bulan Agustus kemudian mengalami peningkatan antara bulan September hingga November sebesar 1641 dari jumlah sebelumnya yaitu 1129 contoh uji. Oleh karena itu, perlu adanya penelusuran penyebab jumlah penerimaan contoh uji produk yang semakin lama semakin berkurang terkait dengan kualitas pelayanan yang diberikan oleh Balai Besar Industri Agro. Selain permasalahan jumlah penerimaan contoh uji yang mengalami penurunan, BBIA Bogor menghadapi permasalahan lain. Jumlah penyedia jasa laboratorium beberapa tahun terakhir ini semakin meningkat. Peningkatan jumlah penyedia jasa laboratorium merupakan ancaman bagi BBIA Bogor karena semakin banyak pesaing yang muncul. Selain itu kurang efektifnya bauran komunikasi pemasaran menjadi salah satu penyebab pula menurunnya jumlah pelanggan yang menggunakan jasa pengujian BBIA.

Melihat hasil dari grafik penerimaan yang berfluktuatif maka hal ini menjadi persoalan bagi pemasar BBIA adalah memberikan pelayanan jasa yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen sehingga dibutuhkan strategi promosi jasa pengujian yang menarik minat konsumen secara efektif dan efisien. Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti akan menganalisis tentang strategi promosi jasa layanan pengujian di Balai Besar Industri Agro Bogor.

Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, permasalahan yang diteliti dalam skripsi ini adalah:

1. Bagaimana bentuk kegiatan promosi jasa pengujian yang dijalankan oleh BBIA?

2. Apakah alternatif strategi promosi jasa pengujian yang harus dilakukan oleh perusahaan sehingga memberikan manfaat bagi BBIA?

Tujuan

Adapun tujuan yang ingin dicapai yaitu :

1. Mempelajari bentuk-bentuk kegiatan promosi jasa pengujian yang dijalankan oleh BBIA.

(20)

Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini dapat membantu memberikan masukan pada BBIA untuk memilih strategi promosi jasa pengujian yang akan dikembangkan secara efektif dan efisien dan dapat menjadi bahan acuan bagi pengusaha khususnya pada bidang pemasaran jasa tentang kegiatan promosi apa saja yang efektif yang mungkin bisa digunakan oleh perusahaan.

Ruang lingkup penelitian

(21)

TINJAUAN PUSTAKA

Strategi Promosi

Manajemen strategis merupakan seni dan pengetahuan dalam merumuskan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi keputusan-keputusan lintas-fungsional yang memampukan sebuah organisasi dalam mencapai tujuannya. Manajemen strategis berfokus pada usaha untuk mengintegrasikan manajemen, pemasaran, keuangan, produksi operasi, penelitian dan pengembangan, serta sistem informasi komputer untuk mencapai keberhasilan organisasional. Tahapan dalam manajemen strategis yaitu aktivitas perumusan, penerapan dan terakhir penilaian strategi. Proses manajemen strategis didasarkan pada keyakinan bahwa organisasi mesti secara terus-menerus memonitor berbagai peristiwa dan tren internal serta eksternal, sehingga perubahan dapat dibuat pada waktu ketika dibutuhkan (David 2009). Menurut Tjiptono (2008), strategi promosi berkaitan erat dengan permasalahan perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian komunikasi persuasif dengan pelanggan. Strategi promosi biasanya digunakan untuk menentukan personal selling, iklan, dan promosi penjualan. Ada enam strategi pokok dalam strategi promosi yaitu (1) strategi pengeluaran promosi (2) strategi bauran promosi (3) strategi pemilihan media (4) strategi copy periklanan (5) strategi penjualan (6) strategi motivasi dan penyeliaan tenaga penjual.

Promosi Pemasaran Jasa

Pemasaran menurut Kotler dan Keller (2009) adalah sebuah proses kemasyarakatan di mana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk dan jasa yang bernilai dengan orang lain. Konsep inti pemasaran meliputi kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan, pertukaran, transaksi dan hubungan pasar. Pemasaran terbagi menjadi dua bagian yaitu pemasaran produk dan pemasaran jasa. Penelitian ini lebih mengkhususkan untuk mengkaji pemasaran jasa. Umar (2005) mengemukakan bahwa dimensi kualitas jasa dapat dibagi ke dalam lima dimensi yaitu sebagai berikut:

a. Reliability, yaitu kemampuan untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan janji yang ditawarkan.

b. Responsiveness, yaitu respon atau kesigapan karyawan dalam membantu pelanggan dan memberikan pelayanan yang cepat dan tanggap, yang meliputi kesigapan karyawan dalam melayani pelanggan, kecepatan karyawan dalam menangani transaksi, dan penanganan keluhan pelanggan.

(22)

keamanan didalam memanfaatkan jasa yang ditawarkan, dan kemampuan dalam menanamkan kepercayaan pelanggan terhadap perusahaan.

d. Emphaty, yaitu perhatian secara individual yang diberikan perusahaan kepada pelanggan, seperti kemudahan untuk menghubungi perusahaan, kemampuan karyawan untuk berkomunikasi dengan pelanggan, dan usaha perusahaan untuk memahami keinginan dan kebutuhan pelanggannya.

e. Tangibles, yaitu penampilan fasilitas fisik, seperti gedung dan ruangan front office, tersedianya tempat parkir, kebersihan, kerapihan dan kenyamanan ruangan, kelengkapan peralatan komunikasi, dan penampilan karyawan. Strategi pemasaran perusahan jasa salah satunya dapat dilihat dari bauran pemasaran yaitu product, price, place atau distribution dan promotion sangat membantu dalam pemasaran suatu produk. Namun dalam pemasaran jasa yang sebagian besar berhubungan langsung dengan manusia sehingga membuat perbedaan atas hasil kepuasan pelanggan. Untuk itu pemasaran jasa perlu memperhatikan unsur lainnya yaitu people, physical evidence dan process. Pelayanan yang baik dari penyedia jasa (people) akan membentuk suatu physical evidence pada pelanggan akibat process pemberian jasa yang dilakukan sangat baik. Dari physical evidence yang telah terbentuk memungkinkan untuk peningkatan jumlah pelanggan yang ingin menggunakan jasa layanan yang sama. Suatu strategi pemasaran jasa yang dapat ditempuh dalam memenangkan persaingan dengan pesaing usaha yaitu dengan cara menyampaikan layanan yang bermutu tinggi secara konsisten dibanding para pesaing dan lebih tinggi daripada harapan pelanggan.

Promosi pada hakekatnya adalah suatu komunikasi pemasaran, artinya aktifitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi, mempengaruhi, membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran atas perusahaan dan produknya, agar bersedia menerima, membeli, dan loyal pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Tujuan dari perusahaan melakukan promosi adalah menginformasikan, mempengaruhi, dan membujuk serta mengingatkan pelanggan tentang perusahaan dan bauran pemasarannya. (Tjiptono 2008).

Bauran Komunikasi Pemasaran

Dalam melakukan promosi agar dapat efektif perlu adanya bauran komunikasi pemasaran, yaitu sarana di mana perusahaan berusaha menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen secara langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merk yang mereka jual . Ada delapan model bauran komunikasi pemasaran, yaitu (Kotler dan Keller 2009) :

1. Iklan : Semua bentuk terbayar dari presentasi nonpersonal dan promosi ide, barang, atau jasa melalui sponsor yang jelas.

2. Promosi penjualan : Berbagai insentif jangka pendek untuk mendorong percobaan pembelian produk atau jasa.

3. Acara dan pengalaman : Kegiatan dan program yang disponsori perusahaan yang dirancang untuk menciptakan interaksi harian atau imteraksi yang berhubungan dengan merek tertentu.

(23)

5. Pemasaran langsung : Penggunaan surat, telepon, faksimile, e-mail, atau internet untuk berkomunikasi secara langsung dengan atau meminta respon atau dialog dari pelanggan dan prospek tertentu.

6. Pemasaran interaktif : Kegiatan dan program online yang dirancang untuk melibatkan pelanggan atau prospek dan secara langsung atau tidak langsung meningkatkan kesadaran, memperbaiki citra, atau menciptakan penjualan produk dan jasa.

7. Pemasaran dari mulut ke mulut : Komunikasi lisan, tertulis, dan elektronik antarmasyarakat yang berhubungan dengan keunggulan atau pengalaman membeli atau menggunakan produk atau jasa.

8. Penjualan personal : Interaksi tatap muka dengan satu atau lebih pembeli prospektif untuk tujuan melakukan presentasi, menjawab pertanyaan, dan pengadaan pesanan.

Adapun tujuan edukasi dan promosi untuk organisasi jasa menurut Lovelock (2010) antara lain :

1. Menciptakan citra yang mudah diingat terhadap perusahaan dan merek mereka. 2. Membangun kesadaran dan minat terhadap jasa dan merek yang belum dikenal. 3. Membandingkan jasa dengan penawaran pesaing.

4. Membangun preferensi dengan mengomunikasikan kekuatan dan manfaat dari merek tertentu.

5. Me(re)posisi suatu jasa relatif terhadap penawaran pesaing.

6. Mengurangi ketidakpastian dan risiko yang dirasakan dengan menyediakan informasi dan saran yang berguna.

7. Memberikan rasa aman, misalnya dengan mempromosikan jaminan layanan. 8. Mendorong uji coba dengan memberikan insentif promosi.

9. Memperkenalkan pelanggan dengan proses jasa sebelum menggunakan jasa tersebut.

Promosi penjualan yang dilakukan oleh penjual dapat dikelompokan berdasarkan tujuan yang ingin dicapai. Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut (Tjiptono 2008):

1. Customer promotion yaitu promosi yang bertujuan untuk mendorong atau merangsang pelanggan untuk membeli.

2. Trade promotion yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk merangsang atau mendorong pedagang grosir, pengecer, eksportir dan importir untuk memperdagangkan barang atau jasa dari sponsor.

3. Sales force promotion yaitu promosi penjualan yang bertujuan untuk memotivasi armada penjualan.

(24)

Penelitian Terdahulu

Ada beberapa penelitian terdahulu yang sudah meneliti tentang strategi promosi diantaranya yaitu :

a. Lusianah (2009) menganalisis tentang Strategi dan Prospek Pengembangan Industri Produk Olahan Minyak Pala dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Bogor. Tesis ini menggunakan pendekatan AHP dan SWOT. Tujuan utama dalam penelitian ini yaitu merumuskan strategi pengembangan industri produk olahan minyak pala di Kabupaten Bogor. Hasil akhir sttrategi yang tepat untuk dikembangkan dalam rangka memberdayakan masyarakat Kabupaten Bogor melalui pengembangan industri kosmetik yang menggunakan minyak pala adalah perluasan areal kebun pala dan pola kemitraan.

b. Sari Erlianingsih (2008) mengkaji tentang Strategi Pemasaran Restoran Pondok Makan Mirah, Jakarta Selatan. Skripsi ini mengkaji tentang faktor-faktor yang mempengaruhi bisnis restoran ini dilihat dari sudut pandang lingkungan eksternal dan internal dan merumuskan alternatif strategi pemasaran yang akan dilakukan Restoran Pondok Makan Mirah. Berdasarkan analisis SWOT didapatkan alternatif strategi pemasarannya, yaitu dengan perluasan usaha, pengembangan produk-produk yang bermutu dan memberikan harga jual yang sesuai dengan keinginan konsumen, dan pengembangan penggunaan teknologi untuk dimanfaatkan dalam mendukung semua kegiatan operasional restoran Pondok Makan Mirah.

c. Nurmala Maulina (2009) melakukan penelitian mengenai Strategi Pengembangan Usaha Pada Death By Chocolate & Spageti Restaurant Kota Bogor Jawa Barat. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi pemasaran yang sudah dijalankan di Death By Chocolate & Spageti Restaurant. Analisisi yang digunakan yaitu analisis SWOT dan QSPM untuk mencari alternative strategi yang sesuai dan dapat dijalankan oleh Death By Chocolate & Spageti Restaurant. Hasil analisis SWOT menghasilkan enam alternatif strategi yang dapat dijalankan Death By Chocolate & Spageti Restaurant yaitu 1) Mempertahankan kualitas dan keunggulan produk untuk menarik konsumen; 2) Melayani pangsa pasar menengah ke bawah; 3) Meningkatkan kegiatan pemasaran untuk meningkatkan penjualan; 4) Melakukan Diversifikasi Produk; 5) meningkatkan loyalitas pelanggan; 6) Meningkatkan kemampuan manajemen untuk mencari pangsa pasar yang lebih besar. Hasil analisis matriks QSPM menunjukan bahwa strategi terbaik yang harus dilakukan saat ini adalah meningkatkan kegiatan pemasaran untuk meningkatkan penjualan. d. Gema Alkausar (2011) menganalisis. strategi pemasaran pada PT. Mitra

(25)

Ada beberapa jurnal internasional yang berkaitan tentang strategi promosi yaitu: a. Shahroodi et al. (2012), dengan judul Application of Analytical Hierarchy

Process (AHP) Technique to Evaluate and Selecting Suppliers in an Effective Supply Chain. Pemilihan dan evaluasi supplier dalam manajemen rantai pasok dapat menggunakan pendekatan AHP. Dalam mempertahankan posisi di pasar dunia global yang semakin kompetitif, perusahaan harus menemukan cara untuk mengefisiensikan bahan baku dan biaya produksi guna mempertahankan posisi di pasar masing-masing. Pemasok yang potensial menjadi komponen penting dari manajemen rantai pasok. Jurnal ini berkaitan dengan ulasan singkat mengenai penggunaan AHP dalam memutuskan pemilihan pemasok yang potensial. Pemilihan pemasok yang potensial membutuhkan evaluasi beberapa kriteria dan berbagai kendala yang terkait. Hasil analisis menunjukan bahwa keterhandalan pemasok, kualitas produk, dan pengalaman pemasok merupakan tiga prioritas utama untuk menyeleksi vendor yang efektif.

b. Adebisi S dan Babatunde B (2011), dengan judul Strategic Influence of Promotional Mix on Organisation Sale Turnover in the Face of Strong Competitors . Jurnal ini memaparkan pengaruh strategis bauran promosi pada omset penjualan organisasi dalam manufaktur. Data penilitian dikumpulkan melalui penggunaan data sekunder dan data primer melalui penggunaan kuesioner. Data diolah menggunakan model regresi dan AHP. Hasil dari pengolahan data didapatkan bahwa bauran promosi yang efektif dapat mendorong omset penjualan sekitar 25%. Sebanyak 75% dapat dilihat dari nilai pembobotan faktor prioritas di luar bauran pemasaran seperti pengembangan produk, harga yang efektif, serta distribusi kualitas yang tepat ke tangan konsumen.

(26)

METODE

Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan intisari dari sebuah penelitian, yang memberikan petunjuk bagaimana melakukan penelitian tahap demi tahap. BBIA (Balai Besar Industri Agro) merupakan penyedia jasa pelayanan pengujian teknis yang berdomisili di Kota Bogor. Banyaknya bermuculan pesaing usaha sejenis di daerah Bogor sehingga membutuhkan strategi yang efektif untuk mempertahankan dan meraih pasar-pasar potensial agar dapat bertahan dan bersaing dalam menciptakan loyalitas konsumen dan pelayanan jasa prima bagi perusahaan. Balai Besar Industri Agro (BBIA) menerapkan strategi promosi dari klasifikasi tujuh unsur dalam bauran pemasaran yang dikenal 7P yaitu

Product, Price, Promotion,Place, People, Process, and Physical evidence.

(27)

Gambar 2 Kerangka pemikiran

Keterangan : P1= Product, P2= Place, P3= Price, P4=Promotion, P5=People, P6=Process, dan P7=Physical Evidence.)

Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan di Balai Besar Industri Agro Bogor (BBIA), beralamat di Jl. Ir. H. Juanda No. 11, Bogor. Penelitian dilakukan dari bulan Agustus–Oktober 2014.

BBIA

Bauran pemasaran

P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7

Bauran promosi yang dilakukan oleh BBIA

Penyusunan hierarki

Pembuatan struktur AHP (Menentukan faktor, Aktor, Tujuan, dan Alternatif )

Wawancara internal perusahaan

Metode AHP

(Pengolahan menggunakan Expert choices) 2000)

Penetapan prioritas

Wawancara pakar

(28)

Jenis dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dan observasi langsung di lapangan dengan pihak internal dan eksternal perusahaan. Responden pakar dalam pengambilan keputusan strategi promosi yang sesuai dan dapat diterapkan oleh BBIA terdiri dari tiga orang yaitu manajer pemasaran, kepala seksi pemasaran, dan satu dari pihak eksternal perusahaan seperti pengguna jasa BBIA. Pada data sekunder diperoleh dari studi pustaka, buku, literatur, artikel, jurnal ilmiah dan penelitian terdahulu.

Metode Pengolahan dan Analisis Data

Metode pengolahan data dilakukan secara kualitatif dan kuantiatif. Guna memperoleh prioritas keputusan yang efektif dalam pengembangan usaha dilakukan analisis data secara kuantitatif dilakukan dengan metode

Analytic Hierarchy Process (AHP). Metode Analytic Hierarchy Process (AHP) pertama kali dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematikan dari University of Pitssburgh, Amerika Serikat pada awal tahun 1970. AHP membantu dalam menganalisis suatu persoalan kompleks menjadi persoalan yang lebih mudah dipahami. Proses hierarki analitikal memiliki kerangka kerja yang terdiri atas delapan langkah kerja (Saaty 1993). Dalam penulisan skripsi ini hanya dilakukan empat langkah kerja yaitu :

1. Mendefinisakan Permasalahan

Langkah pertama menitikberatkan pada penguatan masalah secara mendalam. Permasalahan yang tidak jelas atau kurang spesifik akan menimbulkan bias dalam menentukan pemilihan tujuan, kriteria, aktivitas dan berbagai elemen atau faktor yang membentuk struktur hierarki pemecahan masalah tersebut.

2. Tahap Menyusun Hierarki

Persoalan yang akan diselesaikan, diuraikan menjadi unsur-unsurnya, yaitu tujuan, kriteria dan alternatif, kemudian disusun menjadi struktur hirarki seperti pada Gambar 3.

(29)

3. Penilaian kriteria dan alternatif

Kriteria dan alternatif dinilai melalui perbandingan berpasangan. Menurut Saaty, untuk berbagai persoalan, skala 1 sampai 9 adalah skala terbaik dalam mengekspresikan pendapat. Nilai dan definisi pendapat kualitatif dari skala perbandingan Saaty dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2 Skala Perbandingan

4. Penentuan prioritas

Setiap kriteria dan alternatif, perlu dilakukan perbandingan berpasangan

(pairwise comparisons). Nilai-nilai perbandingan relatif kemudian diolah untuk menentukan peringkat alternatif dari seluruh alternatif. Bobot atau prioritas dihitung dengan manipulasi matriks atau melalui penyelesaian persamaan matematik. Pengolahan matriks pendapat terdiri dari dua tahap, yaitu :

1. Pengolahan horizontal digunakan untuk menyusun prioritas elemen keputusan untuk satu level hirarki atasnya.

2. Pengolahan vertikal digunakana untuk menyusun prioritas pengaruh setiap elemen pada tingkat hirarki keputusan terhadap sasaran utama. .

(30)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

Balai Besar Industri Agro (BBIA) merupakan institusi yang memberikan jasa pelayanan teknis kepada masyarakat industri, khususnya industri hasil pertanian, dalam rangka mewujudkan pengembangan industri yang berdaya saing kompetitif baik secara nasional maupun internasional. Awal berdiri tahun 1890 dengan nama Agricultuur Chemisch Laboratorium. Tahun 1909 nama Laboratorium diganti menjadi Bureau voor Landbouw en Handal-analyse

berdasarkan keputusan Gubernur Jendral Ned. Indie tanggal 29 Januari 1909 dan tercatat dalam Javasche Couran sebagai Besluit van Directuur voor Landbouw

No. 3952 Tanggal 27 Mei 1909. Tahun 2002 Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Industri Hasil Pertanian berubah menjadi Balai Besar Industri Agro (BBIA) sampai saat ini dan berada dalam lingkungan Departemen Perindustrian.

Visi dan misi merupakan pedoman untuk menentukan tujuan dan sasaran pengenbangan bisnis dan kompetensi di masa yang akan datang. Visi dari Balai Besar Industri Agro (BBIA) adalah menjadikan BBIA sebagai institusi profesional, semakin mandiri dan terkemuka dalam memberikan jasa pelayanan teknis bagi industri agro serta menjadi institusi yang unggul di bidang komponen aktif bahan alami komoditas agro pada tahun 2014. Adapun misi dari Balai Besar Industri Agro (BBIA) adalah :

1. Melaksanakan Jasa Pelayanan Teknis (JPT) dalam bidang : pengujian mutu, kalibrasi, pelatihan, konsultasi, sertifikasi, standarisasi, penelitian dan pengenbangan, teknologi proses dan peralatan, serta manjemen lingkungan untuk industri agro dan industri yang terkait lainnya.

2. Melakukan penelitian dan pengembangan teknologi dan standarisasi industri agro untuk peningkatan kompetensi sumber daya manusia dan memenuhi permintaan industri kecil menengah.

3. Membantu pemerintah pusat dan daerah dalam pembinaan industri kecil menengah agro.

Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan No.779/MPP/Kep/11/2002 tanggal 29 November 2002 tentang Organisasi dan tata kerja Balai Besar Industri Agro, BBIA dipimpin oleh seorang Kepala yang membawahi Bidang/Bagian sebagai berikut :

1. Bagian Tata Usaha yang membawahi sub Bagian Penyusunan Program dan Pelaporan, Sub Bagian Kepegawaian, Sub Bagian Keuangan, dan Sub Bagian Umum.

2. Bidang Pengembangan Usaha yang membawahi Seksi Pemasaran, Seksi Kerjasama dan Seksi Teknologi Informasi.

3. Bidang Sarana Riset dan Standarisasi yang membawahi Seksi Sarana Riset Industri Pangan, Seksi Sarana Riset Industri Non Pangan, dan Seksi Standarisasi.

(31)

5. Bidang Pengembangan Kompetensi dan Alih Teknologi membawahi Seksi Konsultasi, Seksi Pelatihan Teknis dan Seksi Alih Teknologi dan Inkubasi.

Bauran Promosi Kegiatan Pelayanan Jasa Pengujian di BBIA

Kegiatan promosi jasa pengujian BBIA Bogor banyak dilakukan melalui

website dengan media internet. Kegiatan promosi secara offline hanya melalui brosur yang dapat ditemukan pada bagian depan ruangan setelah pintu masuk BBIA. Bauran promosi jasa layanan pengujian yang telah dilakukan oleh pihak BBIA diantaranya yaitu:

1. Periklanan (Advertising), yaitu bentuk promosi non personal dengan menggunakan berbagai media yang ditujukan untuk merangsang pembelian. BBIA mengiklankan promosi jasa pelayanannya dengan pasang iklan di surat kabar, brosur, banner, poster dsb.

2. Penjualan tatap muka (Personal selling), yaitu bentuk promosi secara personal dengan presentasi lisan dalam suatu percakapan dengan calon pembeli yang ditujukan untuk merangsang pembelian. BBIA telah melakukan personal selling ini dengan cara visit company dan business gathering

3. Publisitas (Publicity), yaitu suatu bentuk promosi non personal mengenai pelayanan atau kesatuan usaha tertentu dengan jalan mengulas informasi atau berita tentangnya (pada umumnya bersifat ilmiah). Contoh kegiatan yang dilakukan oleh BBIA ialah diseminasi hasil litbang dan jurnal ilmiah.

4. Penjualan langsung (Direct marketing), yaitu sistem pemasaran yang bersifat interaktif yang memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi. Contohnya layanan informasi produk jasa yang menggunakan software

aplikatif seperti website.

Strategi Promosi Jasa Layanan Pengujian BBIA Bogor

Balai Besar Industri Agro Bogor yang bergerak pada bidang pemasaran jasa telah menerapkan beberapa strategi promosi untuk meraih target pasar potensial. Banyak konsumen mengetahui adanya balai pengujian pemerintahan ini melalui media internet. Optimalisasi mesin pencari kata dengan memanfaatkan kata kunci menjadi bagian strategi promosi jasa pengujian yang diterapkan BBIA. Saat ini tim pemasaran melakukan riset mendalam mengenai kata kunci yang sering digunakan netizen untuk mencari layanan jasa yang sesuai dengan bidang bisnis perusahaan. Penjualan langsung juga dilakukan dengan mengirimkan email

penawaran jasa pada perusahaan-perusahaan yang telah menggunakan jasa pengujian BBIA dengan maksud agar perusahaan tersebut kembali menggunakan jasa BBIA. Strategi jemput bola juga dilakukan oleh BBIA dengan cara visit company dan melakukan demo pada acara-acara seperti seminar hasil LITBANG dan sebagainya yang ditujukan untuk meningkatkan kunjungan pada website

(32)

Analisis Hasil Pengolahan Hierarki Utama Strategi Promosi Pemasaran Jasa di BBIA

Hasil Pengolahan Faktor Secara Vertikal dalam AHP

Pelaksanaan strategi promosi yang dilakukan oleh pihak Balai Besar Industri Agro (BBIA) dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu (1) Ketersediaan anggaran biaya guna menentukan strategi promosi seperti apa yang sesuai dengan keadaan keuangan perusahaan untuk mengoptimalkan hasil yang didapatkan oleh pihak perusahaan. (2) Pelayanan yang tidak bisa terpisahkan dalam usaha yang berbasis jasa. Pelayanan prima sering kali menjadi penilaian utama dalam penentuan keputusan pengguna jasa. (3) Sarana prasarana dalam mendukung kegiatan promosi di BBIA (4) Sumber Daya Manusia khususnya bidang pemasaran yang digunakan untuk menganalisa pasar, mengetahui potensi penjualan suatu pasar serta karakteristik produk dan layanan seperti apa yang diinginkan konsumen.

Struktur hierarki strategi promosi jasa pengujian BBIA Bogor terdapat pada Lampiran 4. Hasil pengolahan dengan faktor yang mempengaruhi penyusun hierarki utama diperoleh bobot dan prioritas yang memiliki pengaruh dalam pengambilan keputusan promosi di BBIA. Berdasarkan hasil pengolahan data, faktor anggaran biaya menjadi faktor prioritas utama dengan bobot nilai 0.364. Suatu perusahaan memiliki dana promosi yang besar maka peluang untuk menggunakan iklan yang bersifat nasional juga besar. Anggaran biaya menjadi hal yang mendasar bagi suatu perusahaan untuk memperkirakan dan memperhitungkan bentuk kegiatan promosi apa yang akan dijalankan oleh perusahaan tersebut. Prioritas kedua hasil penilaian faktor yang mempengaruhi strategi promosi jasa pengujian yaitu faktor sumber daya manusia dengan bobot 0.321. Walaupun ada kemajuan teknologi, banyak jasa yang akan selalu membutuhkan interaksi langsung antara para pelanggan dan pegawai jasa. Perusahaan yang bergerak di bidang jasa perlu bekerja erat dengan divisi sumber daya manusia (SDM) dan memberikan perhatian khusus dalam memilih, melatih, dan memotivasi pegawai mereka. Sumber daya manusia menjadi faktor yang bersifat strategis guna mengetahui bahwa pegawai yang setia, terlatih, dan termotivasi yang dapat bekerja sendiri maupun dalam tim merupakan kunci keunggulan kompetitif. Hasil pengolahan faktor-faktor hirarki utama strategi promosi BBIA dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3 Bobot hasil penilaian terhadap faktor

(33)

Sarana prasarana merupakan faktor prioritas ketiga dengan bobot 0.159. Kegiatan promosi membutuhkan media perantara agar informasi dapat tersampaikan dengan baik pada konsumen dengan memanfaatkan saran dan prasarana yang dimiliki oleh perusahaan BBIA. Faktor yang menjadi prioritas selanjutnya yaitu pelayanan dengan bobot 0.155.

Hasil Pengolahan Aktor Secara Vertikal dalam AHP

Aktor yang memiliki pengaruh penting dalam pengambilan keputusan strategi promosi BBIA adalah Manajer Pemasaran dengan bobot nilai 0.478.

Manajer Pemasaran merupakan aktor yang berperan penting pada bidang pemasaran, kerjasama, dan teknologi informasi di BBIA dan juga penentu akhir keputusan dari proses penjualan, pelayanan dan hubungan langsung dengan pelanggan. Pada urutan kedua aktor dengan bobot 0.392 yaitu kepala seksi pemasaran yang berkontribusi langsung di lapangan dan mengetahui keadaan perusahaan. Kedua aktor tersebut saling berkontribusi karena keduanya merupakan pakar dari pihak internal sehingga mengetahui seluk beluk permasalahan yang ada di dalam perusahaan. Aktor pengguna jasa BBIA juga berpengaruh tapi sangat kecil dengan bobot 0.130 karena berasal dari pihak eksternal perusahaan, namun pendapatnya memberikan kontribusi bagi penetapan strategi prioritas pada BBIA karena pengguna jasa BBIA merupakan konsumen jasa pengujian BBIA sehingga dapat menilai keefektivan bauran promosi dari BBIA. Pada Tabel 4 disajikan bobot hasil penilaian terhadap aktor yang mempunyai pengaruh pada penyusunan strategi promosi di BBIA Bogor.

Tabel 4 Bobot hasil penilaian terhadap aktor

Elemen Aktor Bobot Prioritas

Pengguna Jasa BBIA 0.130 3

Kepala Seksi Pemasaran 0.392 2

Manajer Pemasaran 0.478 1

Sumber: Data diolah (2014)

Hasil Pengolahan Tujuan Secara Vertikal dalam AHP

(34)

akan terus menggunakan jasa pengujian BBIA sehingga akan meningkatkan jumlah pendapatan bagi BBIA.

Tujuan ketiga dan keempat memiliki hubungan yang erat yaitu mengenai peningkatan kualitas promosi dan pemasaran dengan menggunakan strategi yang efisien dan tepat sasaran dengan bobot masing-masing tujuan yaitu 0,229 dan 0,142. Dengan peningkatan kualitas promosi dan pemasaran diharapkan dapat menarik konsumen dengan menawarkan layanan yang informatif dan solutif kepada pelanggan yang secara tidak langsung juga dapat meningkatkan brand awareness untuk memberikan keyakinan pada pelanggan mengenai jasa yang ditawarkan terutama jasa pengujian. Pada Tabel 5 dapat dilihat rincian mengenai hasil pengolahan tujuan secara vertikal dalam AHP.

Tabel 5 Bobot hasil penilaian terhadap tujuan

Elemen Tujuan Bobot Prioritas

T1:Meningkatkan kualitas promosi dan pemasaran 0.229 3 T2:Melakukan pemasaran dan promosi dengan

strategi yang efektif dan tepat sasaran sesuai dengan bidang jasa terkait

0.142 4

T3:Meningkatkan jumlah pelanggan dan jumlah pendapatan

0.319 1

T4:Meningkatkan kompetensi personil 0.310 2 Sumber: Data diolah (2014)

Hasil Pengolahan Alternatif Secara Vertikal dalam AHP

Prioritas pertama bauran promosi yang dapat dilakukan oleh pihak BBIA dari hasil pengolahan data yaitu advertising dengan bobot nilai 0.483. Periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan memiliki empat fungsi utama yaitu menginformasikan kepada khalayak tentang seluk beluk produk, mempengaruhi khalayak untuk membeli, menyegarkan informasi yang telah diterima, dan menciptakan suasana yang menyenangkan sewaktu khalayak menerima dan mencerna informasi. Kegiatan periklanan yang dilakukan BBIA yaitu brosur, poster, direktori industri, katalog/agenda dan surat kabar. Bobot prioritas hasil pengolahan data alternatif strategi promosi jasa pengujian di BBIA Bogor disajikan pada Tabel 6.

Tabel 6 Bobot hasil penilaian terhadap alternatif

Elemen Tujuan Bobot Prioritas

Advertising 0.483 1

Personal Selling 0.157 3

Publicity 0.088 4

Direct Marketing 0.272 2

(35)

Direct marketing menjadi prioritas kedua dengan bobot 0.272. Melalui direct marketing ini diharapkan perusahaan dapat menarik pelanggan baru, meningkatkan permintaan dari para pemakai industrial dan/atau konsumen akhir, meningkatkan kinerja pemasaran perantara, serta mendukung dan mengkoordinasikan kegiatan personal selling dan iklan. Prioritas ketiga yaitu kegiatan personal selling melalui kegiatan visit company, business gathering,

FGD (Focus Group Discussion), temu pelanggan dan kajian potensi pasar. Aktivitas personal selling memiliki beberapa fungsi yaitu prospecting (mencari pembeli dan membina hubungan dengan mereka), targeting (mengalokasikan kelangkaan waktu penjual demi pembeli), communicating (memberi informasi mengenai produk perusahaan kepada pelanggan), selling (mendekati, mempresentasikan dan mendemonstrasikan, mengatasi penolakan, serta menjual produk kepada pelanggan), servicing (memberikan berbagai jasa dan pelayanan kepada pelanggan), information gathering (melakukan riset dan intelijen pasar), dan allocating (menentukan pelanggan yang akan dituju). Adapun kelebihan dari kegiatan personal selling yaitu operasinya yang lebih fleksibel karena penjual dapat mengamati reaksi pelanggan dan menyesuaikan pendekatannya, usaha yang sia-sia dapat diminimalkan, pelanggan yang berminat biasanya langsung membeli serta dapat membina hubungan jangka panjang dengan pelanggannya. Bobot 0.088 yaitu publicity yang menjadi prioritas terakhir yang dapat diterapkan sebagai alternatif strategi promosi.

Hasil Pengolahan Faktor Secara Horizontal dalam AHP

Hasil pengolahan data secara horizontal menunjukkan hubungan antara elemen-elemen dalam suatu tingkat hirarki dengan elemen-elemen lainnya di tingkat hirarki yang berbeda. Dari hasil tersebut dapat dilihat ada pengaruh antara suatu elemen pada suatu tingkat terhadap sejumlah elemen lainnya pada tingkat hirarki dibawahnya. Hubungan antara elemen aktor terhadap elemen faktor yang berperan dalam penyusunan strategi promosi dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7 Hubungan antara elemen aktor dengan elemen faktor

Sumber: Data diolah (2014)

(36)

pengeluaran promosi perusahaan harus sesuai dengan proporsi yang telah direncanakan oleh manajer pemasaran dengan mempertimbangkan hubungan yang memberikan korelasi positif dengan faktor lainnya yaitu sarana prasarana dengan bobot sebesar 0.399. Keseluruhan kegiatan perusahaan yang berhubungan dengan anggaran, manajer perusahaan sangat berpengaruh dalam hal ini karena keseluruhan kegiatan atas kendali manajer perusahaan dengan mengetahui seluk beluk keadaan internal keuangan perusahaan dengan koordinasi manajer keuangan perusahaan.

Kepala seksi pemasaran berpengaruh dalam faktor pelayanan dan sumber daya manusia. Kepala seksi pemasaran BBIA merupakan orang yang terjun langsung di lapangan dalam menanggapi dan melayani konsumen atau pelanggan BBIA sehingga tercipta hubungan yang harmonis dan berkesinambungan yang dibina antar BBIA dengan pelangan. Faktor pelayanan dan SDM dengan bobot perolehan skor masing-masing sebesar 0,425 dan 0,412 memiliki hubungan yang berkorelasi positif karena dalam menciptakan keunggulan jasa layanan prima diperlukan kinerja dari sumber daya manusia yang baik dan terampil. Pada perusahaan yang bergerak di bidang jasa yang dikelola dengan baik, manajer SDM memandang seluruh aktivitas kegiatan yang terkait dengan bidang SDM merupakan perencanaan stratejik dengan terlibat dalam proses merancang dan pengawasan seluruh proses pelayanan yang melibatkan para pegawai, bekerja dengan para pemasar untuk memastikan bahwa pegawai memiliki keahlian dan pelatihan untuk menyampaikan pesan promosional dan mengedukasi para pelanggan, dan merancang aspek lingkungan fisik yang terkait langsung dengan pegawai termasuk penampilan dan perilaku kerja yang diatur.

Hasil Pengolahan Tujuan Secara Horizontal dalam AHP

Hasil pengolahan data secara horizontal menunjukkan hubungan antara elemen-elemen dalam suatu tingkat hirarki dengan elemen-elemen lainnya di tingkat hirarki yang berbeda. Hubungan antara elemen tujuan terhadap elemen aktor yang berperan dalam penyusunan strategi promosi dapat dilihat pada Tabel 8. Berikut disajikan data pada tabel 8.

Tabel 8 Hubungan antara elemen tujuan dengan elemen aktor

(37)

Tabel 8 menunjukkan tujuan yang paling ingin dicapai oleh Manajer Pemasaran adalah meningkatkan kualitas promosi dan pemasaran (T1) dengan bobot 0.229 dan meningkatkan jumlah pelanggan dan pendapatan (T3) dengan bobot 0,319. Prioritas tujuan utama perusahaan jasa BBIA yakni meningkatkan jumlah pelanggan dengan memberikan kontribusi dan pelayanan yang maksimal untuk kepuasan pelanggan sehingga menimbulkan kesadaran pelanggan dengan menghasilkan pencitraan yang baik bagi perusahaan dan dapat mendukung word of mouth positif pada kalangan masyarakat. Tujuan meningkatkan kualitas promosi dan pemasaran untuk menginformasikan layanan yang ditawarkan menjadi tujuan yang ingin dicapai oleh aktor Manajer Pemasaran guna mendukung tujuan meningkatkan jumlah pelanggan yang secara tidak langsung berkorelasi positif dengan peningkatan jumlah pendapatan. Kegiatan yang dilakukan untuk menginformasikan dapat berupa menginformasikan kepada pasar mengenai keberadaan suatu produk jasa, menginformasikan jasa-jasa yang disediakan oleh perusahaan, dan membangun citra perusahaan. Apabila citra perusahaan sudah baik di benak konsumen, maka dengan sendirinya konsumen akan loyal terhadap kinerja dan produk jasa yang ditawarkan sehingga hal tersebut berhubungan positif dengan peningkatan jumlah pelanggan yang nantinya akan menggunakan jasa layanan yang ditawarkan oleh perusahaan terutama jasa pengujian.

Sedangkan tujuan meningkatkan kompetensi personil (T4) dan melakukan pemasaran dan promosi dengan strategi yang efektif dan tepat sasaran dengan bobot 0,332 dan 0,355 merupakan prioritas tujuan utama dari Kepala Seksi Pemasaran. Pemasaran dan promosi dengan strategi yang efektif dan tepat sasaran pada bidang jasa terkait khususnya pengujian berkorelasi positif dengan peningkatan jumlah pelanggan BBIA. Peningkatan kualitas kompetensi personil diharapkan mampu memberikan kinerja yang optimal bagi jasa pengujian BBIA sehingga menjadi indikator untuk menciptakan keunggulan layanan yang prima dilihat dari segi Sumber Daya Manusia (SDM) pada perusahaan. Bagi perusahaan yang bergerak di bidang jasa pengujian tujuan menciptakan keunggulan jasa layanan prima merupakan tujuan yang strategis dan jangka panjang dalam siklus hidup keberlangsungan usaha jasa tersebut dengan selalu memperhatikan kualitas dan produktivitas layanan.

Hasil Pengolahan Alternatif Secara Horizontal dalam AHP

(38)

Tabel 9 Hubungan antara elemen alternatif dengan elemen tujuan

Alternatif direct marketing (DM) berupa penggunaan website dapat dimanfaatkan untuk memenuhi tujuan meningkatkan kompetensi personil. Hal ini dikaitkan dengan tuntutan para personil pemasar untuk menguasai keterampilan di bidang pemasaran langsung. Sebagai contoh personil harus menguasai kemampuan untuk mengolah dan menggunakan website secara interaktif dalam menawarkan jasa layanan pengujian BBIA kepada konsumen. Tujuan meningkatkan jumlah pelanggan dan pendapatan serta melakukan pemasaran dan promosi dengan bobot 0,529 dan 0,483 dapat menggunakan personal selling . Kegiatan pemasaran ini berupaya mendekati pembeli dengan memberitahu dan mempengaruhi pelanggan sedangkan publisitas membangun dan memelihara citra perusahaan, maka direct marketing memadatkan semua kegiatan tersebut dalam penjualan langsung tanpa perantara. Tujuan periklanan digunakan untuk memenuhi tujuan peningkatan kualitas promosi dan pemasaran agar lebih tepat sasaran dengan tujuan menawarkan layanan informasi kepada konsumen. Dalam teknik ini, komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen individual dengan tujuan agar pesan langsung ditanggapi konsumen yang bersangkutan melalui media iklan di website.

Iklan Online memungkinkan untuk mendapatkan pelanggan yang spesifik dengan jangkauan yang luas. Pemasangan iklan pada situs atau blog yang paling banyak dibaca di industri yang sesuai dengan usaha yang dijalankan dapat menjadi pilihan. Proses membangun pencitraan yang baik mengenai perusahaan dengan memanfaatkan social media seperti facebook, twitter, instagram yang semakin banyak penggunanya. Akbar (2014) melakukan penelitian dengan judul skripsi

“Analisis Strategi Promosi Melalui Internet Pada “Sablon Bogor”” menggunakan

alat analisis AHP mengemukakan bahwa alternatif search engine optimization (SEO) dapat dimanfaatkan juga untuk memenuhi tujuan meningkatkan penjualan. Penerapan

search engine optimization juga dapat menghasilkan tujuan yang ingin dicapai perusahaan yaitu untuk meningkatkan penjualan. Alternatif lain seperti email marketing, web advertising, public relations online dapat juga diterapkan secara bergantian, disesuaikan dengan kondisi dan tingkat kepentingan masing-masing.

(39)

mencapai tujuan komunikasi dan penjualan. Perusahaan BBIA harus merancang situs web yang membentuk atau mencerminkan tujuan mereka, sejarah, produk, dan visi. Tantangan kuncinya adalah merancang situs yang menarik orang untuk menonton untuk pertama kalinya dan cukup menarik untuk mendorong kunjungan berulang. Pengunjung akan menilai kinerja situs berdasarkan kemudahan penggunaan dan daya tarik fisik. Kemudahan penggunaan mempunyai tiga atribut : (1) Situs itu dapat diunduh dengan cepat, (2) halaman pertama mudah dipahami, (3) mudah berpindah ke halaman lain yang terbuka dengan cepat. Daya tarik fisik ditentukan oleh faktor-faktor seperti halaman individual bersih dan tidak dipenuhi dengan konten, bentuk dan jenis huruf mudah dibaca, dan situs menggunakan warna dan suara yang baik.

Area yang tumbuh dengan cepat dalam pemasaran interaktif adalah iklan pencarian berbayar (paid-search) atau iklan berbayar per klik (pay-per-click), yang merepresentasikan 40% dari semua iklan online. Berdasarkan survei, tiga puluh lima persen dari semua pencarian dilakukan untuk mencari produk atau jasa. Istilah pencarian berlaku sebagai proxy bagi link penawaran produk atau jasa yang menjadi minat konsumen dengan memanfaatkan media pencarian dari Google, MSN, dan Yahoo!.Pengiklan hanya membayar jika orang mengklik link tersebut, akan tetapi pemasar percaya konsumen yang sudah menunjukan minat dengan melakukan pencarian merupakan calon pelanggan utama. Selain iklan pencarian berbayar, iklan tampilan masih cukup menjanjikan bila dibandingkan dengan iklan pencari yang populer. Iklan tampilan adalah kotak kecil persegi yang berisi teks dan mungkin gambar yang dibayar perusahaan untuk memasang iklan di situs web yang berkaitan. Mengingat bahwa pengguna internet hanya menghabiskan 5% dari waktu online mereka untuk benar-benar mencari informasi, ada banyak peluang untuk menjangkau dan memengaruhi konsumen ketika mereka berkelana di web. Namun, iklan harus lebih mendapatkan perhatian dan berpengaruh, lebih terarah, dan dapat ditelusuri dengan lebih dekat. Kegiatan promosi periklanan menggunakan internet dapat juga dilakukan dengan memanfaatkan situs konten yang dibuat pengguna seperti YouTube, MySpace Video, dan Google Video, konsumen dan pengiklan dapat memuat iklan dan video untuk dibagikan ke jutaan orang.

Implikasi Manajerial

Implikasi manajerial merupakan suatu rekomendasi yang ditujukan kepada perusahaan BBIA untuk memilih strategi bauran promosi yang efektif dan efisien yang dapat diterapkan di BBIA. Dari penelitian dan pengolahan data dengan menggunakan metode AHP yang tersaji pada Lampiran 3, dihasilkan beberapa alternatif strategi promosi yang dapat diterapkan dengan bobot dan prioritas yang berbeda. Alternatif dengan nilai tertinggi dapat diprioritaskan untuk diterapkan terlebih dulu. Dalam hal ini, Manajer Pemasaran memiliki pengaruh paling besar untuk pengambilan keputusan strategi promosi. Manajer Pemasaran harus melakukan riset mengenai kata kunci yang berhubungan dengan bidang usaha yang dijalankan untuk menarik pasar yang membutuhkan akan jasa layanan pengujian yang ditawarkan oleh perusahaan. Alternatif strategi promosi yang paling efisien dan dapat diterapkan oleh BBIA dengan mempertimbangkan faktor anggran biaya yaitu periklanan. Keberadaan iklan di BBIA hendaknya dilakukan inovasi penyaluran pesan dalam bentuk komunikasi pemasaran melalui media

(40)

yang dibentuk oleh jaringan-jaringan yang lebih kecil, menghubungkan jutaan komputer dari seluruh penjuru dunia melalui infrastruktur komunikasi (Rosen, 2000). Melalui internet, perusahaan dapat menciptakan material pemasaran yang mencapai cakupan global dengan biaya yang sangat rendah. BBIA diharapkan senantiasa melakukan pembaharuan informasi mengenai kebutuhan dan keinginan pembeli sehingga membuat tampilan iklan yang lebih menarik sehingga banyak konsumen yang datang untuk melakukan pengujian produk mereka di BBIA.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Kesimpulan yang dapat diambil pada penelitian mengenai analisis strategi promosi jasa pengujian pada BBIA Bogor yaitu :

1. Bentuk kegiatan promosi yang dilakukan BBIA yaitu :

a) Periklanan (Advertising) : brosur, poster, direktori industri, katalog/agenda dan surat kabar.

b) Penjualan tatap muka (Personal selling) : visit company, business gathering, FGD (Focus Group Discussion), temu pelanggan dan kajian potensi pasar.

c) Publisitas (Publicity) : diseminasi hasil litbang dan jurnal ilmiah. d) Penjualan langsung (Direct marketing): website.

2. Alternatif strategi promosi yang dapat diterapkan berdasarkan prioritas utama yaitu advertising atau periklanan dengan memanfaatkan media internet sebagai penyaluran promosi pengujian di BBIA.

Saran

1. BBIA Bogor sebaiknya memberikan fasilitas alat bantu promosi untuk manajer pamasaran beserta jajarannya karena untuk melakukan komunikasi yang efektif dengan pelanggan dibutuhkan media sebagai perantara. Dapat dilakukan dengan cara memfasilitasi komputer yang terpasang dengan jaringan internet. Alat komunikasi seperti smartphone yang memberikan mobilitas tersendiri dalam berinteraksi.

2. Perluas media penyampaian iklan atau pesan melalui jejaring sosial seperti

(41)

DAFTAR PUSTAKA

[KAN] Komite Akreditasi Nasional. 2011. News [Internet]. [diunduh November 2014]. Tersedia pada: http://www.kan.or.id/?p=1065&lang=id.

[KAN] Komite Akreditasi Nasional. 2014. News [Internet]. [diunduh November 2014]. Tersedia pada: http://www.kan.or.id/?p=3120&lang=id.

[Kemenkeu] Kementrian Keuangan Republik Indonesia. 2014. Hasil Monitoring dan Evaluasi Satker BLU di Lingkungan BPKIMI [Internet]. [diunduh November 2014]. Tersedia pada: http://www.slideshare.net/ambarasugama1/bahan-raker-bpkimi-2014-edited-2.

Akbar R. 2014. Analisis Strategi Promosi Melalui Internet Pada “Sablon Bogor”. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Alkausar G. 2011. Analisis Strategi Pemasaran pada PT.Mitra Yomart Sejati. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

David FR. 2009. Manajemen Strategis Konsep. Jakarta (ID) Salemba Empat. Erlianingsih S. 2008. Strategi Pemasaran Restoran Pondok Makan Mirah, Jakarta

Selatan. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Kambiz S, Amin K, Shabnam A, Elnaz S, Haghighi S, Mohammad, Kamyar, Najibzadeh. 2012. Aplication of Analytical Hierarchy Process (AHP) Technique to Evaluate and Selecting Supliers in an Effective Supply Chain. Kuwait chapter of Arabian Journal of Business and Management Review vol 1:8.

Kotler P dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran.Edisi Ke-13. Jakarta (ID): Erlangga.

Lovelock,C. 2010. Pemasaran Jasa-Perspektif Indonesia Jilid 1 (Terjemahan). Edisi ke-7. Jakarta (ID): Erlangga.

Lusianah. 2009. Strategi dan Prospek Pengembangan Industri Produk Olahan Minyak Pala dalam Rangka Pemberdayaan Masyarakat di Kabupaten Bogor. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Maulina N. 2009. Strategi Pengembangan Usaha pada Death By Chocolate (DBC) and Spageti Restaurant Kota Bogor, Jawa Bara. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor.

Rosen Anita. 2000. The E-Commerce Question and Answer Book – A Survival Guide for Business Manager. New York: American Management Association Publication. Journal of Marketing Financial Services and Management Research vol

1:3.

Sunday A, Bayode B. 2011. Strategic Influences of Promotional Mix on Organization Sale Turnover in the Face of Strong Competitors. Business Intelligence Journal

Tjiptono F. 2008. Strategi Pemasaran.Edisi Ke-3. Yogyakarta: Andi.

(42)
(43)
(44)
(45)

Lampiran 1 Struktur hierarki strategi promosi jasa pengujian di BBIA

Struktur hirarki strategi alternatif promosi jasa pengujian di BBIA (Balai Besar Industri Agro) Bogor

Gambar struktur hirarki strategi alternatif promosi pengujian di BBIA Faktor:

- Meningkatkan jumlah pelanggan dan jumlah pendapatan (T3)

- Meningkatkan kompetensi personil (T4)

Aktor:

- Manajer Pemasaran (MP) - Kepala Seksi Pemasaran (KSP) - Pengguna Jasa BBIA (PJB) Strategi Alternatif:

-A1:Periklanan (ADV) : brosur, poster, direktori industri, katalog/agenda dan surat kabar.

-A2:Penjualan tatap muka (PSG) : visit company, business gathering, FGD (Focus Group Discussion), temu pelanggan dan kajian potensi pasar. -A3;Publisitas (PUB): diseminasi hasil

litbang dan jurnal ilmiah.

-A4:Penjualan langsung (DM): website

STRATEGI PROMOSI JASA PENGUJIAN DI BBIA BOGOR

(46)

Lampiran 2 Kegiatan promosi BBIA

Website BBIA

Focus Group Discussion BBIA

(47)
(48)

Lampiran 3 Hasil pengolahan AHP

(49)
(50)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Serang pada tanggal 03 Januari 1991, merupakan anak ketiga dari pasangan Prastito dan Eliah. Pada tahun 2009 penulis lulus dari SMA Negeri 2 Krakatau Steel Cilegon. Pada tahun yang sama diterima di Program Keahlian Supervisor Jaminan Mutu Pangan Program Diploma Institut Pertanian Bogor melalui jalur undangan surat masuk IPB (USMI). Lulus diploma tahun 2012, kemudian langsung melanjutkan program S1 di Program Sarjana Alih Jenis Manajemen, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi Manajemen IPB. Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif di berbagai organisasi kemahasiswaan. Penulis menjadi anggota Departemen Komunikasi dan Informasi pada BEM EXOM (Extension Of Management) IPB tahun 2012-2014. Penulis juga aktif di turnamen voli tingkat Departemen Fakultas Ekonomi Manajemen

Gambar

Gambar 1 Jumlah penerimaan contoh uji periode Jan 2012-Desember 2013
Gambar 2 Kerangka pemikiran
Tabel 8 Hubungan antara elemen tujuan dengan elemen aktor
Gambar struktur hirarki strategi alternatif promosi pengujian di BBIA

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa bibit kelapa kopyor berumur 4 bulan baik yang telah memiliki akar lengkap maupun bibit dengan sedikit akar ataupun tanpa akar

Tari Makan Sirih yang penulis teliti ini, ditampilkan dalam acara Kunjungan Mitra Kerja AJB Bumi Putera Kota Dumai, rombongan ini di sambut dengan tari Makan

1) Asosiasi bebas, yaitu konseli diupayakan untuk menjernihkan atau mengikis alam pikirannya dari alam pengalaman dan pemikiran sehari-hari sekarang ini, sehingga konseli mudah

Musharakah. •   Walaubagaimanapun, dari perspektif undang-undang berdasarkan amalan standard di Malaysia, pihak yang terbabit di dalam Musharakah akan bersetuju

Pembelajaran Berbasis Masalah ( Problem Based Learning) merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa

Untuk menjawab pertanyaan mengenai makna (esensial) kalimat insyâallâh, para ulama menjelaskan, bahwa sesuatu yang menyangkut masa yang akan datang, minimal mencakup lima

Output pada pengabdian masyarakat ini adalah: adanya implementasi 5S dalam proses produksi melalui penetaan ulang area produksi, adanya logistic book untuk setiap material

Pemilihan cerita rayat Deleng Pertektekken ini berasal dari Desa Doulu, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo dan merupakan sastra lisan masyarakat Karo.Dalam