• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kinerja dan Gambaran Umum KBMT

BMT Wasilah didirikan pada tanggal 12 Mei 1999 dengan nomor badan hukum 75/BH/KDK-1022/V/1999 yang awal beroperasi di Jl. Paledang No.1 Kota Bogor, kemudian pada tahun 2006 pindah kantor di Jl. Perintis Kemerdekaan No. 18 C dan membuka cabang pada pada tanggal 2009 di Jl. Raya Segong dan cabang yang ke dua dibuka pada tahu 2012 di Citeureup. Visi BMT adalah menjadi KBMT yang tangguh, terpercaya dan bermanfaat bagi umat.

Produk yang ditawarkan terdapat penghimpunan dana dan penyaluran dana. Penghimpunan dana terdapat tabungan wadiah dan deposito mudharabah sedangkan penyaluran dana terdapat, pembiayaan modal kerja usaha, pembiayaan modal kerja proyek, pembiayaan investasi usaha, pembiayaan pemilikan kendaraan, pembiayaan renovasi rumah, pembiayaan sewa tempat usaha, dan pembiayaan multi jasa.

18

Bila dilihat pada Tabel 6, dari keanggotaan, penyaluran pembiayaan dan SHU, dapat dikatakan BMT Wasilah berkembang. Sebagai contoh, yaitu daftar

keanggotaan tahun 2009 sebanyak 756 orang meningkat pada 2012 sebanyak 915 orang. Penyaluran pembiayaan pada tahun 2009 terdapat Rp 4 596 913 700 meningkat pada tahun 2012 sebanyak Rp 4 007 257 000. SHU pada tahun 2009 sebesar Rp 3 145 523 917 meningkat pada tahun 2012 sebesar 4 991 042 943. Namun tidak dengan penyaluran pembiayaannya yang cenderung menurun dari tahun 2009 sebesar Rp 4 596 913 700 menurun menjadi Rp 4 007 257 000.

Penyaluran pembiayaan KBMT dari tahun ketahunnya cukup fluktuatif. Pada Tabel 6, Rata-rata pembiayaan yang disalurkan oleh KBMT Wasilah terhadap UKM adalah 5 juta rupiah hingga 6 juta rupiah. Artinya KBMT cukup besar memberikan pinjaman terhadap UMK.

Adapun persyaratan yang telah ditetapkan oleh KBMT Wasilah untuk dapat memperoleh pembiayaan adalah sebagai berikut:

1. Fotokopi KTP suami istri yang berlaku (4 lembar) 2. Fotokopi kartu keluarga (1 lembar)

3. Fotokopi akta nikah (1 lembar)

4. Mempunyai usaha sendiri yang berjalan minimal 1 tahun (surat keterangan usaha dari kelurahan)

5. Mempunyai jaminan sebagai agunan kredit, berupa:  Sertifikat : hak milik, HGB, hak guna usaha  Akta/segel : jual beli, hibah, waris, girik, dll  Fudusia : barang elektronik

 BPKB : Motor/mobil (pajak berlaku) 6. Surat keterangan tanah dari kelurahan/kecamatan 7. SPPT & STTS PBB tahun terakhir

8. Slip gaji (bagi pembiayaan karyawan)

9. Syarat lainnya yaitu harus memenuhi kriteria yang telah ditetapkan oleh KBMT seperti :

Character

- Tidak menjual barang-barang yang haram, legal

- Mempunyai sifat yang jujur, amanah dan dapat dipercaya

- Mempunyai keahlian mengelola keuangan

Tabel 6 Perkembangan penyaluran pembiayaan, jumlah rekening, rata-rata kepemilikan rekening, keaggotaan, sisa hasil usaha KBMT Wasilah tahun 2009-2012

Keterangan 2009 2010 2011 2012 Pertumb

uhan (%) Penyaluran pembiayaan (Rp) 4 596 913 700 3 259 298 750 4 466 235 700 1 007 257 00 -29.0

Jumlah rekening (lembar) 815 716 671 807 0.6

Rata-rata kepemilikan rekening/orang (Rp)

5 640 384.9 4 552 232.9 6 656 088.9 4 965 662.0 0.5

Keanggotaan (orang) 756 788 817 915 6.6

Sisa hasil usaha (Rp) 3 145 523 917 3 510 623 547 3 647 672 355 4 991 042 943 17.4 Sumber: BMT Wasilah 2013.

19  Capacity

- Kemampuan seseorang untuk dapat mengelola asetnya, dilihat seberapa lama usaha yg sudah dijalani

Collateral

- Untuk pembinjaman diatas 1 juta keatas terdapat jaminan seperti menyerahkan BPKB, sertivikat rumah, dan Akta Jual Beli

Capital

- Kemampuan membayar, dilihat dari riwayat pembayarannya. Menyerahkan rekening listrik, PAM, dan pemasukan bulanan

Condition of economy

- Dilihat tempat tinggal dan tempat usahanya, apakah kondisinya sedang baik-baik saja ataukah terdapat masalah dengan tempat ia tinggal dan tempat usahanya

Kinerja dan Kondisi Usaha Mikro Kecil (UMK) Karakteristik Responden

Karakteristik responden dilihat berdasarkan tingkat usia, lama pendidikan, jumlah anggota keluarga serta karakteristik usaha mengenai lama usaha ditampilkan dalam bentuk statistik deskriptif pada Tabel 7. Statistik deskriptif ini ditampilkan untuk mengetahui karakteristik data berdasarkan ukuran pemusatan dan ukuran penyebaran data. Ukuran standar deviasi digunakan untuk menggambarkan variasi data atau keragaman.

Berdasarkan hasil observasi yang telah didapatkan pada Tabel 8, lama usaha responden KBMT aktif terhadap layanan pembiayaan memiliki angka yang lebih tinggi dibandingkan dengan responden KBMT tidak aktif terhadap layanan pembiayaan, yaitu responden KBMT aktif memiliki rata-rata 8.90 dengan standar deviasi 6.51, serta nilai minimum 1 dan maksimum 20, sedangkan responden KBMT tidak aktif terhadap pembiayaan memiliki rata-rata lebih rendah yaitu 4.81 dengan standar deviasi 5.98, namun memiliki nilai minimum dan maksimum yang sama dengan responden aktif terhadap layanan pembiayaan.

Tabel 7 Statistik deskriptif karakteristik UMK anggota KBMT Variabel Mean (Rata-rata) Nilai minimum Nilai maksimum Standar deviasi

Anggota Tidak Aktif

Lama Usaha (tahun) 4.81 1 20 5.98 Jumlah Anggota Keluarga

(orang)

3.67 1 6 1.98 Lama Pendidikan (tahun) 10.19 6 16 2.86 Umur (tahun) 39.76 20 64 13.06

Anggota Aktif

Lama Usaha (tahun) 8.90 1 20 6.51 Jumlah Anggota Keluarga

(orang)

4.24 1 6 1.30 Lama Pendidikan (tahun) 10.29 6 16 3.32 Umur (tahun) 36.71 24 50 8.27

20

Jumlah Anggota Keluarga responden KBMT aktif memiliki nilai rata-rata anggota keluarga lebih tinggi yaitu 4.24 dengan standar deviasi 1.30, sedangkan responden KBMT tidak aktif mempunyai rata-rata jumlah anggota keluarga yang lebih rendah yaitu 3.67 dengan standar deviasi 1.98. Untuk masing-masing dari responden aktif dan tidak aktif memiliki nilai minimum dan maksimum yang sama yaitu 1 dan 6.

Untuk lama pendidikan responden aktif memiliki nilai rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan dengan responden tidak aktif, yaitu 10.29 dengan standar deviasi 3.32, sedangkan untuk responden tidak aktif memiliki nilai rata-rata 10.19 dengan standar deviasi 2.86. Untuk masing-masing nilai minimum dan maksimun dari responden aktif dan tidak aktif masing-masing memiliki nilai minimum 6 dan maksimum 16.

Untuk umur responden KBMT aktif memiliki nilai rata-rata yang lebih rendah dibandingkan dengan nilai rata-rata responden KBMT tidak aktif, yaitu 36.71 dengan standar deviasi 8.27, serta nilai minimum 24 dan maksimum 50, sedangkan untuk responden KBMT memiliki nilai yang lebih tinggi yaitu 39.76 dengan standar deviasi 13.06 serta dengan nilai minimum 20 dan maksimum 64. Karekteristik Usaha Responden

UMK yang menjadi objek penelitian memiliki jenis usaha yang cukup beragam, meliputi perdagangan, jasa, industri dan pertanian. Jumlah masing-masing unit usaha pada responden KBMT aktif dan responden KBMT tidak aktif berpartisipasi terhadap pelayanan pembiayaan dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 menunjukkan bahwa jenis usaha responden KBMT yang aktif berpartisipasi dan tidak aktif berpartisipasi dalam pelayanan pembiayaan didominasi oleh sektor perdagangan yaitu untuk anggota KBMT aktif sebesar 15 unit (71.42%), jasa 4 unit (19.04%), dan industri 2 unit (9.52%). Begitu juga dengan responden KBMT tidak aktif berpartisipasi didominasi oleh sektor perdagangan yaitu 16 unit (71.19%), industri 3 unit (14.28%), dan pertanian 2 unit (9.52%).

Lama Usaha Responden

Lama usaha responden aktif dan tidak aktif berpartisipasi dalam pelayanan pembiayaan disajikan pada Tabel 9. Karakteristik usaha ini dikelompakan ke dalam 3 interval, yaitu kurang dari 5 tahun, antara 5 tahun sampai 10 tahun, dan lebih dari 10 tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama usaha anggota KBMT aktif berpartisipasi 38.09% berada pada interval kurang dari 5 tahun, 23.80% berada pada interval antara 5-10 tahun, dan 38.09% pada interval lebih dari 10 tahun. Sedangkan pada responden tidak aktif berpartisipasi, 78.19% berada pada interval kurang dari 5 tahun, 4.76% antara 5 tahun sampai 10 tahun, dan 19.04% pada interval lebih dari 10 tahun.

Tabel 8 Jenis usaha UMK anggota KBMT

Sektor usaha Anggota KBMT aktif berpartisipasi (%)

Anggota KBMT tidak aktif berpartisipasi (%) Perdagangan 71.42 76.20 Jasa 19.05 - Industri 9.53 14.28 Pertanian - 9.52 Total 100 100

21

Dapat terlihat dengan jelas bahwa responden KBMT aktif berpartisipasi lebih lama merintis usaha, yaitu terdapat 38.09% responden yang usahanya lebih dari 10 tahun, sedangkan hanya 19.04% yang usahanya lebih dari 10 tahun dari responden KBMT tidak aktif.

Aset dan omset usaha responden

Nilai Rata-rata Omset Usaha Responden dapat dilihat pada Tabel 10. Responden yang aktif berpartisipasi dalam pembiayaan pembiayaan memiliki nilai rata-rata lima kali lipatnya lebih besar dibandingkan dengan responden yang tidak aktif berpartisipasi terhadap layanan pembiayaan. Pada responden aktif berpartisipasi memiliki nilai rata-rata 67.52 juta, sedangkan pada responden yang tidak aktif berpartisipasi memiliki nilai jauh lebih rendah yaitu sebesar 13.99 Juta Rupiah. Hal tersebut cukup membuktikan bahwa layanan pembiayaan yang mereka gunakan dapat meningkatkan omset usaha.

Nilai Rata-rata penguasaan Aset Responden dapat dilihat pada Tabel 10. Responden yang aktif berpartisipasi dalam pembiayaan pembiayaan memiliki nilai rata-rata hampir tiga kali lipatnya dibandingkan dengan responden yang tidak aktif berpartisipasi terhadap layanan pembiayaan. Pada responden aktif berpartisipasi nilai rata-ratanya adalah 253.09 Juta Rupiah, sedangkan pada responden tidak aktif berpartisipasi memiliki nilai jauh lebih rendah yaitu sebesar 93.05 Juta Rupiah. Hal tersebut cukup menunjukkan bahwa layanan pembiayaan yang mereka gunakan dapat membantu meningkatkan aset usaha maupun aset rumah tangga.

Kondisi UMK setelah berpartisipasi terhadap layanan pembiayaan

Adanya layanan pembiayaan dari KBMT Wasilah bertujuan untuk memudahkan UMK terhadap kebutuhan permodalan, sehingga diharapkan UMK dapat menjalankan usahanya agar lebih berkembang. Kodisi UMK setelah berpartisipasi terhadap layanan pembiayaan dapat dilihat dengan membandingkan keuntungan yang diperoleh responden sebelum dan sesudah memperoleh pembiayaan, dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 9 Lama usaha UMK anggota KBMT

Lama Usaha

Anggota KBMT Aktif Berpartisipasi

Anggota KBMT Tidak Aktif Berpartisipasi Frekuensi Persentase (%) Frekuensi Persentase (%) < 5 Tahun 8 38.10 16 76.20 5-10 Tahun 5 23.80 1 4.76 >10 Tahun 8 38.10 4 19.04 Total 21 100.00 21 100.00

Tabel 10 Nilai rata-rata omset usaha UMK anggota KBMT

Aset dan omset Anggota Aktif Berpartisipasi Anggota Tidak Aktif Berpartisipasi Nilai rata-rata omset

(juta rupiah)

67.52 13.99

Nilai rata-rata aset (juta rupiah)

22

Tabel menunjukan kondisi UMK setelah berpartisipasi terhadap layanan pembiayaan. Responden yang aktif berpartisipasi dalam terhadap layanan pembiayaan menyatakan bahwa kondisi usahanya mengalami peningkatan sebesar 76.20% dan 23.80% kondisi usahanya tetap. Berbeda dengan responden yang tidak aktif terhadap pembiayaan hanya 33.33% kondisi usahanya meningkat, 6.67% menurun dan 6.0% menyatakan tetap.

Alasan Responden Menjadi Anggota KBMT

Banyak alasan responden memilih untuk menjadi anggota KBMT Wasilah. Dalam Tabel 12 menjelaskan alasan responden memutuskan untuk menjadi anggota KBMT. Sebagian besar karena persyaratannya mudah dan karena pencairan dananya cepat.

Alasan Peruntukan Dana Pembiayaan

Macam-macam peruntukan atau kegunaan dana pembiayaan KBMT sesuai dengan kebutuhan anggotanya. Contohnya saja bila ada anggota yang kesulitan dalam permodalan usahanya, dia akan meminjam dana kepada KBMT untuk modal investasi, berikut penjelasannya dapat digambarkan pada Tabel 13.

Tabel 13 menjelaskan bahwa sebagian besar responden menggunakan pembiayaannya untuk modal investasi usaha. Pada responden yang berpartisipasi terhadap layanan pembiayaan 89.46% untuk modal investasi usaha, 5.27% untuk konsumsi dan 5.27% untuk membeli peralatan rumah tangga, sedangkan terhadap responden tidak aktif berpartisipasi terhadap layanan pembiayaan 60%memiliki alasan untuk modal investasi usaha, 13.33% untuk pendidikan, 13.33% untuk konsumsi dan 13.33% untuk membeli peralatan rumah tangga dan 6 orang lagi tidak mengambil pembiayaan dengan alasan karena tidak mau berhutang, takut tidak bisa bayar utang dan tidak membutuhkan modal tambahan.

Tabel 11 Kondisi UMK anggota KBMT setelah berpartisipasi terhadap layanan pembiayaan

Jenis responden Meningkat (%) Menurun (%) Tetap (%) Total (%)

Anggota aktif 76.20 - 23.80 100

Anggota tidak aktif 33.33 6.67 60.00 100

Tabel 12 Alasan anggota memilih meminjam kepada KBMT Wasilah (%)

Jenis responden Persyar atan mudah Tidak ada jaminan Bunga rendah Biaya administr asi rendah Sistem sesuai syariah Pencairan dana cepat Jangka waktu cicilan Total Anggota aktif 57.15 14.28 - - 9.53 14.28 4.76 100.00 Anggota tidak aktif 53.85 15.39 - 7.69 7.69 7.69 7.69 100.00

Tabel 13 Peruntukan dana pembiayaan untuk UMK (juta rupiah)

Jenis responden Modal investasi usaha Upah tenaga kerja kesehat an pendidikan konsu msi Pembelian perlatan RT Anggota aktif 89.46 - - - 5.27 5.27

23 Akad Pembiayaan

Gambar 4 menunjukkan bahwa akad pinjaman yang digunakan oleh responden didominasi oleh akad murabahah yaitu sebesar 88 %, sedangkan sisanya ijarah sebanyak 12%. Kenyataannya, tidak ada satu akad pun yang menggunakan mudharabah (bagi hasil) sebagai salah satu ciri khas pembiayaan syariah. Akad murabahah atau akad jual beli lebih menjamin pendapatan KBMT karena risiko lebih kecil daripada akad lainnya.

Faktor-faktor yang Memengaruhi Partisipasi UMK Terhadap Layanan Pembiyaan KBMT Wasilah

Analisis faktor-faktor yang memengaruhi tingkat paertisipasi UMK terhadap layanan pembiayaan dapat dilihat pada Tabel 14, dengan menggunakan model logit. Hasil dari model tersebut diuji dengan menggunakan aplikasi software SPSS 16. Secara keseluruhan, model mampu mengklasifikasikan responden aktif maupun tidak aktif berpartisipasi terhadap layanan pembiayaan KBMT Wasilah sebesar 88.1% artinya model logit secara keseluruhan dapat menjelaskan faktor-faktor tingkat partisipasi UMK terhadap layanan pembiayaan KBMT Wasilah.

Hasil pendugaan parameter menyatakan bahwa model dapat mengklasifikasikan responden yang tidak aktif berpartisipasi terhadap layanan pembiayaan KBMT sebesar 90.5% dan responden yang aktif berpartisipasi terhadap layanan pembiayaan KBMT sebesar 85.7%. Secara keseluruhan model mampu mengklasifikasikan responden dengan berpartisipasi dan tidak berpartisipasi terhadap layanan pembiayaan KBMT sebesar 88.1%. Hasil Uji Chi-Square, Uji Hosmer dan Lemeshow menunjukan nilai Chi-Square sebesar 2.4800

Gambar 4 Akad Pembiayaan

88% 12%

Musyarakah Ijarah

Tabel 14 Hasil pendugaan parameter logit

Observasi Prediksi Percentage Correct

Anggota KBMT Aktif Berpartisipasi 21 90.5

Anggota KBMT tidak aktif Berpartisipasi 21 85.7

Overall Percentage 88.1

24

dengan p-value 0.963 > 0.05 sehingga dapat disimpulkan bahwa model logit secara keseluruhan dapat menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi UMK terhadap layanan pembiayaan.

Tabel 16 menunjukkan faktor-faktor yang memengaruhi tingkat partisipasi UMK terhadap layanan pembiayaan KBMT Wasilah. Variabel yang signifikan pada taraf nyata 5% adalah total aset, Jumlah anggota keluarga, dan umur responden. Sedangkan variabel yang signifikan pada taraf 10% adalah lama usaha responden.

Variabel lama usaha memilki odds ratio sebesar 1.208 berarti peluang UMK terhadap usaha yang sudah berlangsung lama memiliki tingkat partisipasi terhadap layanan pembiayaan lebih tinggi 1.208 dibandingkan dengan usaha responden yang belum berlangsung lama. Artinya UMK yang sudah berdiri lebih lama sudah memiliki pengalaman untuk mengatur sistem keuangan dengan lebih baik. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Ritonga (2013) yang menyatakan bahwa UMKM yang telah beroperasi lebih lama mempunyai pendapatan usaha yang lebih stabil dari pada usaha yang baru berdiri.

Total aset memiliki odds ratio sebesar 4.994 artinya adalah usaha yang memiliki total aset yang lebih banyak memiliki tingkat partisipasi lebih tinggi sebesar 4.994 dibandingkan dengan usaha responden yang total asetnya lebih sedikit. Artinya total aset dapat dijadikan jaminan dalam hal perpembiayaanan. Hasil penelitian ini sesuai dengan Ritonga (2013) yang menyatakan bahwa UMK yang memiliki total aset yang lebih besar memiliki peluang lebih besar untuk mendapatkan akses pembiayaan terhadap KBMT.

Jumlah anggota keluarga memiliki odds ratio sebesar 2.482 artinya jumlah keluarga yang banyak memiliki tingkat partisipasi lebih tinggi sebesar 2.482 dibandingkan dengan keluarga yang anggotanya lebih sedikit. Hal tersebut dapat berhubungan dengan jumlah tanggungan keluarga dan biaya kebutuhan.

Umur responden memiliki odds ratio sebesar 0.820 artinya responden yang memiliki umur lebih muda akan memiliki tingkat pasrtisipasi terhadap layanan pembiayaan lebih tinggi sebesar 0.820 dibandingkan dengan orang yang berumur lebih tua. Hasil penelitian ini sesuai dengan Siagian (1989) yang menyatakan orang yang mempunyai umur lebih tua akan lebih merasa puas dalam bekerja dibandingkan dengan orang yang mempunyai umur lebih muda.

Tabel 15 Faktor-faktor yang memengaruhi tingkat partisipasi UMK terhadap layanan pembiayaan KBMT Wasilah

Variabel Metode Logit

Parameter P-Value Odds

Ratio

Lama Usaha 0.89 0.079** 1.208

Total Aset 1.608 0.019* 4.994

Total Omset 0.100 0.841 1.105

Jumlah Anggota Keluarga 0.909 0.028* 2.482

Lama Pendidikan -0.49 0.803 0.952

Jenis Usaha Responden -0.980 0.436 0.375

Jenis Kelamin Responden 0.40 0.976 1.04

Umur Responden -0.199 0.010* 0.820

Konstanta -26.917 0.16 0.000

Keterangan: *signifikan 5% **signifikan 10%

25 Persepsi dan Kepuasan Anggota Terhadap Pelayanan KBMT Wasilah

Analisis tingkat kepentingan dan persepsi responden terhadap kinerja pelayanan KBMT Wasilah Kota Bogor dilakukan untuk mengetahui tingkat kepentingan yang diharapkan anggota/responden dari masing-masing atribut yang tersedia dan untuk mengetahui kinerja atau persepsi yang terbentuk dari atribut-atribut pelayanan yang ada dan sejauh mana pelaksanaannhya. Berdasarkan hasil perhitungan IPA, didapatkan skor rata-rata tingkat kepentingan masing-masing atribut dan skor rata-rata tingkat kinerja masing-masing atribut. Diperoleh informasi tentang sejauh mana tingkat kinerja telah memenuhi harapan responden, sehingga diperoleh persentase tingkat kepuasan yang dirasakan oleh responden terhadap pelayanan KBMT Wasilah.

Gambar 5 merupakan diagram kartesius terbagi menjadi empat kuadran yang didalamnya terdapat atribut-atribut pelayanan KBMT Wasilah Kota Bogor. Kuadran-kuadran tersebut antara lain:

A. Kuadran I (Prioritas Utama)

Beberapa atribut yang masuk ke dalam kategori kuadran I menunjukkan atribut-atribut kualitas pelayanan yang memiliki tingkat kepentingan tinggi atau berada di atas nilai rata-rataan, sedangkan tingkat kepuasan/kinerjanya dinilai rendah. Atribut-atribut tersebut adalah sebagai berikut :

a. Dengan Keterampilan Petugas KBMT Meyakinkan Anggota Bahwa tidak Akan Terjadi Kesalahan Dalam Melakukan Transaki (12)

Dengan keterampilan pertugas KBMT dalam perhitungan transaksi merupakan hal yang sangat penting bagi responden, karena anggota tidak ingin terjadi salah perhitungan dan itu akan merugikan salah satu pihak. Atribut ini menurut responden memiliki tingkat kepentingan tinggi tetapi tingkat persepsi

26

kinerja terhadap atribut ini masih rendah. Ada baiknya petugas lebih berhati-hati dalam pencatatan pembayaran.

b. Petugas KBMT cepat menangani keluhan anggota (8)

Petugas KBMT harus dengan cepat dan tanggap terhadap permintaan pembiayaan. Atribut ini menurut responden memiliki tingkat kepentingan yang tinggi tetapi tingkat persepsi kinerja terhadap atribut ini masih rendah. Ada baikknya petugas mengertikan keluhan anggota bagi anggota yang benar-benar membutuhkan biaya.

B. Kuadran II (pertahankan prestasi)

Beberapa atribut yang masuk kedalam kategori kuadran II menunjukkan atribut kualitas pelayanan yang memiliki nilai tingkat kepentingan yang berada di atas nilai rataan. Pada kuadran ini responden menilai bahwa atribut-artibut yang berada pada kuadran ini memiliki tingkat kepentingan yang tinggi, dan pihak KBMT dinilai telah mampu memenuhi harapan responden dengan melaksanakan kinerja terhadap atribut ini dengan baik, sehingga anggota merasakan puas. Atribut-atribut tersebut adalah sebagai berikut:

a. Tidak akan terjadi kesalahan dalam melakukan transaksi (9)

Menurut responden data pribadi merupakan hal yang sangat penting untuk dijamin kerahasiaanya karena hal tersebut menyangkut rahasia pribadi seseorang. Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara, petugas KBMT sudah bisa menjami kerahasiaan data pribadi.

b. Petugas KBMT memberikan kemudahan dalam pinjaman (13)

Menurut responden hal yang sangat penting dalam sebuah pelayanan jasa keuangan adalah mudah dalam hal pinjaman, karena sewaktu-waktu responden membutuhkan modal atau biaya. Menurut responden pelayanan KBMT dalam hal pinjaman sangat mudah.

c. Pelayanan sopan dan ramah (6)

Menurut responden pelayanan KBMT harus sopan dan ramah, agar terjalinnya suatu hubungan yang baik dan harmonis antara petugas KBMT dan responden. Menurut responden pelayanan petugas KBMT sudah dinilai cukup ramah dan sesuai harapan.

d. Cepat dan tanggap dalam menangani keluhan anggota (5)

Menurut responden petugas KBMT harus cepat dan tanggap menangani keluhan anggota, apabila anggota mempunyai kendala terhadap keuangan baiknnya KBMT harus siaga menangani keluhan anggota. Menurut responden atribut cepat dan tanggap dalam memenuhi keluhan anggota sudah sesuai harapan responden.

e. Memahami kebutuhan anggota (15)

Memahami kebutuhan naggota sangat penting, seperti pelayanannya yang fleksibel sesuai kesanggupan responden dalam hal pembayaran sehingga responden tidak merasakan keberatan karena sesuai kesanggupan. Menurut responden KBMT sudah bisa memahami kebutuhan responden dan hal tersebut tersebut seharusnya dipertahankan.

f. Petugas KBMT meyakinkan kepada anggota terhadap keamanan dana tabungan anggota (10)

Menurut responden KBMT harus bisa meyakinkan kepada anggota terhadap dana tabungan anggota karena hal tersebut dapat member rasa tenang

27 dan kepercayaan responden untuk dapat menyimpan/menabungkan uangnya. Menurut responden KBMT sudah bisa menjaga keamanan dana tabungan anggota dan hal tersebut harus dipertahankan.

g. Cepat dalam hal pelayanan sehingga tidak lama menunggu (3)

Cepat dalam hal pelayanan sehingga anggota tidak lama menunggu dalam artian adalah pelayanan terhadap pencairan pembiayaan, administrasi pencatatan keuangan dan penagihan adalah hal yang sangat penting dan KBMT sudah sangat sigap dalam hal tersebut. Hal tersebut harus dipertahankan.

C. Kuadran III (prioritas rendah)

Beberapa atribut yang masuk kedalam kategori kuadran III menunjukkan atribut-atribut kualitas pelayanan yang memiliki tingkat kepentingan rendah atau berada dibawah rataan, dan nilai kepuasan atau kinerja dinilai rendah. Atribut-atribut tersebut adalah sebagai berikut:

a. Penampilan fisik kantor KBMT (17)

Menurut responden penampilan fiskik kantor KBMT tidak dianggap terlalu penting karena responden lebih mementingkan kemudahan dalam medapatkan pelayanan pembiayaan, dan menurut responden penampilan fisik kantor KBMT juga tidak terlalu baik.

b. Terdapat fasilitas parkir kendaraan (18)

Responden beranggapan bahwa terdapat fasilitas parkir tidak terlalu penting karena kebanyakan anggota tidak menggunakan kendaraan saat datang ke KBMT dan responden menggap bahwa fasilitas parkir juga belum memadai karena masih lahan parkir yang tidak mencukupi.

c. Kantor pelayanan KBMT bersih dan rapih (19)

Menurut responden kantor pelayanan KBMT bersih dan rapih tidak terlalu penting karena responden tidak mempedulikan hal tersebut, meskipun seperti itu menurut responden kantor KBMT belum dapat dikatakan bersih dan rapih. d. Ruang pelayanan nyaman (20)

Menurut responden ruang pelayanan nyaman tidak terlalu penting, akan tetapi ruang pelayanan yang nyaman sudah diberikan oleh pihak KBMT, meskipun seperti itu menurut responden ruang pelayanan belum dapat dikatakan nyaman.

e. Kemudahan dalam proses pendaftaran (1)

Menurut responden adanya kemudahan dalam proses pendaftaran itu tidak terlalu penting, meskipun seperti itu selama ini KBMT belum memberikan pelayanan dalam kemudahan proses pendaftaran.

f. Anggota di ingatkan dalam proses pembayaran (2)

Menurut responden petugas KBMT selalu mengingatkan anggota dalam proses pembayan tidak terlalu penting karena responden beranggapan apabila terlalu sering di ingatkan akan membuat responden tidak merasa nyaman. g. Petugas KBMT memberikan informasi mengenai prosedur dan persyaratan

simpan pinjam (4)

Menurut responden tentang hal petugas KBMT memberikan informasi mengenai prosedur dan persyaratan simpan pinjam tidak terlalu penting karena menurut responden, mereka sudah cukup tau tentang prosedur dan persyaratan

Dokumen terkait