• Tidak ada hasil yang ditemukan

Akumulasi Ni pada Salvinia molesta meningkat seiring

dengan bertambahnya lama waktu pemaparan.

 Hal ini sesuai dengan penelitian dari Shutes (1993) bahwa

jangka waktu yang lama dapat meningkatkan kandungan Ni dalam tanaman yang sedang tumbuh.

 Berdasarkan hasil akumulasi Ni dalam tanaman maka

Salvinia molesta bukan merupakan hiperakumulator untuk

Ni.

 Menurut Baker dan Brooks (1984) tumbuhan disebut

hiperakumulator jika tanaman tersebut mampu mengakumulasi Ni sebesar 1000 mg/g.



4.3 Perbandingan konsentrasi Ni pada akar dan non akar (batang dan daun) Salvinia molesta

Tabel 4.3 Akumulasi Ni pada akar dan non akar (batang dan daun)

Salvinia molesta pada beberapa rentang waktu pemaparan

HASIL DAN PEMBAHASAN

        Konsentrasi  Ni (mg/kg)            Waktu              Akar        Non  Akar    

 (hari)   N   Kontrol   3 mg/l  6 mg/l   Kontrol   3 mg/l   6 mg/l 

 0  1    0,03  0,16   0,15   0,03   0,16   0,13       2   0,04   0,13   0,11   0,01   0,14   0,12   6   1   0,02   1,32   2,51   0,05   0,56   0,91      2   0,04   1,44   2,75   0,08   0,62   1,05   12   1   0,06   2,21   5,12   0,02   1,05   4,22      2   0,04   2,34   5,14   0,06   1,12   4,31 



HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 4.3. Grafik Akumulasi Ni pada organ akar Salvinia molesta



Akumulasi Ni pada Salvinia molesta lebih banyak terdapat dalam akar dibandingkan pada organ non akar (batang dan daun).

Hal ini disebabkan disebabkan :

- Ni lebih banyak terakumulasi dalam organ akar dan kurang dari 30 % yang ditranslokasi menuju batang dan daun (Cho et al, 1999). Hal ini karena kemampuan Salvinia molesta untuk mentranslokasikan logam ke organ non akar rendah.

- Pada akar tidak hanya terjadi proses absorbsi (penyerapan) logam Ni, tetapi juga terjadi proses adsorpsi (penjerapan) logam di permukaan akar. Hal ini juga menjadi penyebab konsentrasi Ni lebih tinggi di organ akar daripada di organ non akar.



4.4 Faktor Transfer Ni pada Salvinia molesta

Tabel 4.4 Faktor Transfer (FT) Ni pada Salvinia molesta pada kontrol untuk beberapa waktu pemaparan

Tabel 4.5 Faktor transfer (FT) Ni pada Salvinia molesta pada konsentrasi larutan NiCl2 3 mg/l untuk beberapa waktu pemaparan

HASIL DAN PEMBAHASAN

(hari)  (mg/l)  (mg/kg)  {b‐b(0)}  (mg/kg)  FT  (l/kg)      1  0,112  0,06   2  0,111  0,05         6   1  0,11  0,07  0,01  0,09   2  0,106  0,12  0,07  0,66  12   1  0,105  0,08  0,02  0,19      2  0,104  0,1  0,05  0,48  (hari)  (mg/l)  (mg/kg)  {b‐b(0)}  (mg/kg)  FT  (l/kg)  3,02  0,32  3,01  0,29  2,05  1,88  1,56  0,76  2,34  2,06  1,77  0,756  12  0,46  3,26  2,94  6,39  1,02  3,46  3,17  3,1 



Tabel 4.6 Faktor transfer (FT) Ni pada Salvinia molesta pada konsentrasi larutanNiCl2 6 mg/l untuk beberapa waktu pemaparan

HASIL DAN PEMBAHASAN

(hari)  (mg/l)  (mg/kg)  {b‐b(0)}  (mg/kg)  FT  (l/kg)  5,88  0,28  5,92  0,23  4,18  3,42  3,14  0,75  4,26  3,8  3,57  0,84  12  2,4  9,34  9,06  3,78  2,31  9,45  9,22  3,99 



Gambar 4.5 Faktor Transfer Ni pada Salvinia molesta untuk beberapa waktu pemaparan



 Menurut Baker (1981), nilai faktor transfer yang lebih dari 1

dapat dikategorikan sebagai spesies tanaman metal accumulator, sedangkan nilai faktor transfer kurang dari 1 dikategorikan sebagai spesies tanaman metal excluder.

Dengan nilai Faktor Transfer > 1, maka Salvinia molesta dapat

dikategorikan sebagai metal accumulator species

 Nilai faktor transfer yang lebih dari 1 menunjukkan bahwa

tanaman tersebut dapat dikatakan efisien dalam mentransport logam dari akar ke daun dan mengakumulasi logam tersebut di dalam vakuola sel daun (Cho et al, 1999).



4.5 Hasil pengamatan morfologi tanaman Salvinia molesta setelah fitoremediasi

Gambar 4.6. Perubahan warna daun Salvinia molesta selama proses fitoremediasi mulai hari ke-0 sampai hari ke-12

HASIL DAN PEMBAHASAN

0 hari

6 hari



 Mengacu pada penelitian Greger and Lindberg (1987),

gejala yang nampak dari adanya fitotoksisitas logam Ni dalam penelitian ini adalah adanya gejala

- klorosis

- nekrosis

 Klorosis degenerasi klorofil (tidak terbentuk/kurang

berkembangnya klorofil) sehingga daun menjadi kuning atau terjadi mosaik dengan warna campuran hijau, kuning dan hitam (Darmono, 1995).

 Nekrosis kematian sel atau jaringan pada organ hidup

sehingga timbul bercak dan warna kecoklatan pada tepi dan ujung daun (Darmono, 1995)



Mekanisme Fitoremediasi pada Salvinia molesta

Mekanisme fitoremediasi yang mungkin terjadi pada Salvinia

molesta berdasarkan data yang didapatkan

- Fitoekstraksi

- Rhizofiltrasi

Fitoekstraksi adalah proses absorbsi (penyerapan) kontaminan berupa logam berat oleh akar dan diikuti dengan translokasi melalui xilem dan diakumulasi di vakuola sel batang dan daun (Choudary, 1998)

Fitoekstraksi dibuktikan dengan adanya akumulasi logam Ni di akar dan non akar yang terus bertambah mulai hari ke-0 sampai hari ke-12 pemaparan

Secara fisiologis logam Ni dalam konsentrasi tinggi akan memicu respon tumbuhan dengan mengekspresikan Fitochelatin yang akan membentuk kompleks dengan ion logam dan mencegah logam bereaksi dengan bahan protoplasma yang peka seperti enzim (Haryanti, 2009).



Rhizofiltrasi adalah proses adsorpsi atau pengendapan zat kontaminan oleh akar untuk menempel pada akar (Collin, 1996)

Rhizofiltrasi dibuktikan dengan lebih tingginya konsentrasi logam Ni di akar dibandingkan pada organ non akar.

Hal ini menunjukkan bahwa pada akar tidak hanya terjadi proses absorbsi (penyerapan) logam Ni ke dalam sel akar, tetapi juga terjadi proses adsorbsi (penjerapan/penempelan) logam Ni di permukaan akar.

Menurut Tan (1991), adsorpsi di permukaan akar dapat terjadi karena 2 hal :

- Pembentukan senyawa komplek antara ion logam dengan gugus fungsional pada dinding sel akar

- Pertukaran ion ion pada permukaan akar (adsorben) akan dipertukarkan dengan ion logam

Dengan adanya adsorpsi dan absorpsi logam Ni di akar tanaman

Salvinia molesta, maka konsentrasi Ni di organ akar akan lebih

besar daripada di organ non akar.



 Kesimpulan dari penelitian ini adalah akumulasi

nikel oleh Salvinia molesta pada organ akar lebih tinggi dibandingkan organ non akar (batang dan daun). Nilai Faktor Transfer (FT) tertinggi pada Salvinia molesta adalah pada waktu pemaparan 12 hari pada konsentrasi larutan

NiCl2 3 mg/l yaitu sebesar 4,75 l/kg (1>FT>20) yang

berarti tergolong metal accumulator species, tetapi bukan

hyperaccumulator species. Nilai Faktor Transfer Salvinia molesta lebih kecil jika dibandingkan spesies tanaman air

lain, sehingga Salvinia molesta kurang efektif untuk fitoremediasi air terkontaminasi nikel.



 Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk

memperpanjang waktu pemaparan tanaman Salvinia

molesta pada air terkontaminasi nikel untuk

mengetahui batas maksimal Salvinia molesta dalam menyerap dan mengakumulasi logam nikel

 Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan untuk

mengetahui spesies tanaman air lainnya yang paling efisien dan ekonomis untuk fitoremediasi air terkontaminasi nikel.



Dokumen terkait