• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil

Pengamatan gejala penyakit secara visual pada daun

Pengamatan gejala penyakit pada daun dilakukan pada saat pengambilan sample dilapangan dengan mengamati secara visual pada lokasi pengambilan sampel. Hasil pengamatan gejala penyakit secara visual pada daun jarak pagar disajikan pada Tabel 1. Berdasarkan Tabel 1 dapat dijelaskan bahwa pengamatan secara visual tidak bisa dijadikan acuan dalam menentukan jenis fungi yang menyerang tanaman. Gejala yang ditimbulkan oleh fungi penyebab penyakit pada daun jarak hampir tidak mempunyai perbedaan. Oleh karena itu perlu dilakukan pengamatan jenis fungi penyebab penyakit di laboratorium dengan mikroskop cahaya.

Hal ini sesuai dengan pendapat Semangun (2001) bahwa pengamatan secara visual dilapangan tidak dapat digunakan dalam menentukan berbagai jenis fungi yang menyerang tanaman. Untuk dapat menentukan jenis fungi yang menyerang tanaman dilakukan penelitian di laboratorium. Perlunya melakukan identifikasi disebabkan karena banyak penyakit yang memiliki gejala yang hampir sama sehingga sulit untuk dibedakan.

Hasil penelitian yang di lakukan di laboratorium menunjukkan ada beberapa jenis fungi yang meyerang daun tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) Adapun jenis-jenis fungi tersebut adalah

Curvularia sp. Phytophthora sp. Cercospora sp.

Tabel 1. Jenis-Jenis Fungi dan Gejala Penyakit yang Ditimbulkannya pada Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L.)

Jenis Fungi Gejala

Penyakit Bentuk Bercak Warna ฀1.฀C urvulari a sp. 1. 2. Cercospo ra sp. Bercak biasa tampak jelas pada permuka an daun yang dikelilin gi halo Bulat Cokelat 3. Pytophtho ra sp. Terdapat bercak nekrotis, biasanya di bagian tepi daun

Tidak beraturan Cokelat kehitam an

Pengamatan secara visual penyakit pada daun jarak pagar yaitu

.

Gambar 2. Serangan Curvularia sp.

Pada Gambar 2. di atas dapat dilihat bercak daun Curvularia sp. dengan cirri-ciri pada daun terdapat bercak berwarna cokelat pada permukaan daun. Menurut Semanggun (2000), Penyakit ini dapat meluas melalui spora fungi dengan cara disebarkan oleh angin atau percikan air.Penyakit lebih banyak

terdapat pada tanaman yang kurang baik pertumbuhannya, misalnya karena kekurangan unsur hara tanaman.

Gambar 3. Serangan Pytophthora sp.

Penyebab utama ialah jamur Phytophthora sp. gejala yang ditimbulkan berupa bercak-bercak nekrotis biasanya di bagian tepi daun atau di ujung daun, bentuk bercak pada umumnya tidak teratur dengan warna daun cokelat kehitaman yang disajikan pada Gambar 3. Penyakit ini banyak terjadi pada daerah suhu rendah dan kelembapan serta curah hujan yang tinggi.

Hal ini sesuai dengan pendapat Semangun (2001) bahwa gejala yang di timbulkan oleh Phytophthora sp. adalah sering terdapat bercak bulat letaknya di tepi ujung daun. Pusat bercak berwarna cokelat kehitaman dengan tepi lebar daun berwarna cokelat nekrotik.

Gambar 4. Serangan Cercospora sp.

Gejala yang ditimbulkan biasaya tampak jelas pada bagian permukaan daun berupa bercak yang dikelilingi halo, bentuk bercaknya pada umumnya bulat, dengan warna daunnya cokelat atau hitam yang disajikan pada Gambar 4.

Menurut Hambali, dkk. (2006) bahwa penyakit yang disebabkan fungi

Cercospora sp. dapat merusak tanaman dengan skala berat. Gejala yang di

timbulkan adalah terdapat bercak hitam kecil atau titik cokelat yang dikelilingi cincin berwarna hijau pucat. Bercak tersebut dapat di lihat pada kedua permukaan daun. Ketika bercak membesar maka pusat bercak berubah menjadi cokelat pucat.

Hasil pengamatan makroskopis berbagai jenis fungi yang menyerang daun tanaman jarak pagar ditampilkan Tabel 2.

Tabel 2. Pengamatan fungi Penyebab Penyakit Secara Makroskopis . Pengamatan Jamur Secara Makroskopis

No Jenis Fungi Warna Permukaan Koloni

Perubahan Warna Koloni

Diameter (cm)

1. Curvularia sp. Hijau tua kecokelatan Kehitaman 8.6

2. Cercospora sp. Hijau kehitaman Hitam 3.6

3. Phytopthora sp. Putih Putih 7.2

Hasil penelitian di laboratorium menunjukkan pertumbuhan ketiga jenis fungi pada media PDA tidak sama. Pertumbuhan koloni fungi yang paling cepat adalah Curvularia sp. Fungi ini dapat menutupi setengah media biakan pada hari ke-4 dengan diameter 4,5 cm sedangkan fungi Phytophthora sp. dapat menutupi setengah media pada hari ke-7 dengan diameter 4,2 cm. Sedangkan fungi

Cercospora sp. merupakan fungi yang paling lambat pertumbuhannya

dibandingkan dengan kedua fungi lainnya. Ketiga fungi ini sudah dapat di identifikasi pada hari ke -4.

Hasil pengamatan mikroskopis berbagai jenis fungi yang menyerang daun tanaman jarak pagar ditampilkan Tabel 3.

Tabel 3. Ciri-ciri Mikroskopis berbagai jenis Fungi yang Menyerang daun Tanaman Jarak Pagar.

Hasil pengamatan secara mikroskopis menunjukkan bahwa pada umumnya ciri dan bentuk dari setiap fungi berbeda.

A

No. Jenis Fungi Konidia Konidiafor/

Sporangiofor

Bentuk Warna Ukuran (µm) Septa

1. Curvularia sp. Seperti lutut dimana bagian

tengahnya membesar

Hialin 16-30 x 6-8 2,3 dan 4 Konidiafornya berwarna cokelat seperti

kumpulan benang tidak bercabang dan memiliki

septa 2. Phytopthora sp. Sporangium

berbentuk pir sampai berbentuk

bola

Hialin 28-46 x 36-52 - Sporangiofor bercabang tidak teratur 3. Cercospora sp. Konidia berbentuk

seperti alat pengukur baseball dan bengkok serta

bercabang Hialin sampai berwarna gelap 24-85 x 3-6 2,3,4,5

B

Gambar 5. Curvularia sp. Koloni berumur 14 hari pada media PDA (A) dan bentuk mikroskopik (B), (a) Konidia, (b) Konidiofor

Dari Tabel 3 dapat dijelaskan bahwa bentuk konidia tiap fungi berbeda-beda begitu pula dengan warna dan ukuran konidianya. Curvularia sp. mempunyai bentuk konidia bengkok seperti lutut dan warnanya hialin berukuran 16-30 x 6-8 μm dan memiliki konidia yang bersepta dapat dilihat pada Gambar 5. Sedangkan ciri-ciri makroskopis Curvularia sp. adalah koloni berwarna kehitaman dengan diameter 8,6 cm pada umur 14 hari.

Menurut Streets (1985) bahwa Curvularia memiliki Konidiofor berwarna gelap, bersekat-sekat, tidak beraturan dan menghasilkan konidia secara berurutan pada ujung-ujungnya yang sedang mengalami pertumbuhan baru. Konidianya berwarna gelap dengan sel-sel ujung agak berwarna jernih. Konidia bersel 3 sampai 5, mempunyai ciri khas melengkung dan sel-sel tengahnya membesar.

a b

A

B

Gambar 6. Phytohpthora sp. Koloni berumur 14 hari pada media PDA (A) dan bentuk miskoskopik (B), (a) Sporangium, (b) Sporangiofor

Phytohpthora sp. mempunyai sporangium berbentuk pir sampai berbentuk

bola dengan ukuran rata-rata 28- 46 x 36-52 μm. Sporangiosfor bercabang dan

tidak teratur dapat dilihat pada Gambar 6B. Ciri-ciri makroskopik Phytohpthora sp. Adalah koloni berwarna putih membentuk lingkaran yang dikeliling warna merah muda dengan diameter 7.2 cm pada umur 14 hari yang disajikan pada Gambar 6A.

Menurut Streets (1985) bahwa konidiofor Phytohpthora sp. ramping dan bercabang-cabang, konidianya bulat sampai berbentuk telur atau ovate dan bisa

a

menghasilkan zoospora. Pada umumnya miselium fungi ini sangat banyak pada udara lembab dan miselium ini tidak mempunyai dinding penyekat.

A

B

Gambar 7. Cercospora sp.Koloni berumur 14 hari pada media PDA (A) dan bentuk mikroskopik (B), (a) Konidia (b) Konidiofor

a

Cercospora sp. (Gambar 7) mempunyai konidia berbentuk seperti alat

pemukul basebal dan bengkok dapat di lihat pada Gambar A, warnanya hialin sampai gelap dengan ukuran 24- 85 x 3-6 μm Konidiofornya berwarna hialin,

berkelompok dan memiliki septa disajikan pada Gambar 7B. Ciri-ciri makroskopik Cercospora sp. Adalah berwarna hitam dengan diameter 3,6 cm pada umur 14 hari dapat disajikan pada Gambar 7A.

Menurut Streets (1985 ) bahwa konidiofor Cercospora sp. berwarna gelap, berkelompok. Konidia dihasilkan berurutan pada ujung yang mengalami pertumbuhan baru, konidia berwarna hialin sampai berwarna gelap, memanjang dan banyak.

Pembahasan

Dari hasil penelitian di peroleh ada berbagai jenis fungi yang menyerang daun tanaman Jarak pagar (Jatropha curcas L.) yaitu Curvularia sp. ,

Phytophthora sp. ,dan Cercospora sp.

Jenis fungi yang menyerang tanaman jarak pagar (Jatropha curcas L.) berasal dari kelompok yang berbeda. Curvulari sp. dan Cercospora sp. berasal dari kelompok yang sama yaitu Amastigomycota sedangkan Phytophthora sp. Berasal dari kelompok Eumycota. Diantara ketiga jenis fungi ini yang paling cepat pertumbuhan koloninya adalah Curvularia sp. sedangkan yang paling lambat pertumbuhan koloninya adalah Cercospora sp. Hal ini dibuktikan bahwa fungi ini mampu menutupi setengah dari bagian media biakan pada hari ke 4. Curvularia

sp. merupakan fungi yang mampu bersaing lebih kuat untuk mendapatkan ruang tumbuh serta berbagai unsur lain yang mendukung pertumbuhannya dibandingkan dengan kedua fungi lainnya. Menurut Agrios (1996 ) bahwa daya tahan hidup ungi tergantung pada tersedianya suhu dan kelembapantempat tubuhnya atau lingkungannya. Miselium bebas hanya dapat bertahan pada kisaran suhu tertentu yaitu -5 -45 ◦C dan berkontak dengan permukaan yang lembab.

Dari ketiga jenis fungi ini yang paling membahayakan tanaman adalah fungi Phytophthora sp. karena fungi ini dapat menyebabkan kematian pada tanaman.fungi ini dapat bertahan hidup lama di dalam tanah sehingga dapa merusak perakaran tanaman yang mengakibatan kematian tanaman. Curvularia sp. dan Cercospora sp. merupakan penyakit yang menyebabkan bercak pada daun yang tidak menyebabkan kematian pada tanaman. Hal ini sesuai dengan pendapat Semangun ( 2000 ) bahwa penyakit yang disebabkan oleh Phytophthora sp. dapat menyebabkan kematian pada tanaman dan menurunkan produksi tanaman. Serangannya selalu terjadi pada musim hujan dengan kelembapan udara yang tinggi dan matahari yang kuang bersinar. Penyakit ini dapat disebarkan oleh angin.

Dokumen terkait