• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PENELITIAN Persiapan Lahan

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Hasil

Tinggi Tanaman (cm)

Data pengamatan tinggi tanaman kedelai menunjukan bahwa perlakuan pupuk kandang sapi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada 3-5 MST, perlakuan POC berpengaruh nyata pada 3 MST dan interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman .

Tabel 1. Tinggi tanaman kedelai 2-6 MST pada pemberian Pupuk kandang sapi dan POC

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom dan baris pada waktu pengamatan yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α = 5%

Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa pemberian pupuk kandang sapi 4 t/ha meningkatkan tinggi tanaman pada 2-6 MST dibandingkan perlakuan lainnya. Perlakuan pemberian POC berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada pemberian POC dengan dosis 60 ml/l tidak berbeda nyata dengan pemberian POC dengan dosis dengan dosis 80 ml/l dan berbeda nyata terhadap pemberian POC dengan dosis 40 ml/l.

Gambar 1. Tinggi tanaman kedelai 3 MST pada pemberian POC

Diameter Batang (mm)

Data pengamatan diameter batang kedelai dapat dilihat pada Lampiran 18 dan 19 yang menunjukan bahwa pemberian Pupuk kandang sapi berpengaruh tidak nyata terhadap diameter batang sedangkan pemberian POC berpengaruh nyata dan interaksi antara POC dan pupuk kandang sapi berpengaruh tidak nyata terhadap diameter batang.

Tabel 2. Diameter tanaman kedelai pada pemberian Pupuk kandang sapi dan POC Pupuk kandang sapi (P) (t/ha) POC(ml/l) Rataan C1 (40) C2 (60) C3 (80) ………mm…..….……..…... P0 (0) 4.03 2.14 2.96 3.04 P1 (4) 3.26 2.97 2.97 3.07 P2 (8) 3.56 2.77 3.35 3.23 P3 (12) 3.54 3.19 3.50 3.41 Rataan 3.60 a 2.77 b 3.19 ab

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris dan waktu pengamatan yang samamenunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α = 5%

Berdasarkan Tabel 2 pemberian POC terbaik yakni pada C1 (40 ml/l) dimana perlakuan tersebut berbeda nyata terhadap C2 (60 ml/l) dan tidak berbeda nyata terhadap C3 (80 ml/l) pada diameter tanaman kedelai. Sedangkan pemberian Pupuk kandang sapi tidak berpengaruh nyata terhadap diameter tanaman kedelai.

Umur Berbunga (hari)

Data pengamatan umur berbunga kedelai dapat dilihat pada Lampiran 46 sampai 47 yang menunjukan bahwa perlakuan pupuk kandang sapi dan POCserta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap umur berbunga.

Tabel 7. Umur berbunga tanaman kedelai pada pemberian Pupuk kandang sapi dan POC Pupuk kandang sapi (P) (t/ha) POC(ml/l) Rataan C1(40) C2(60) C3(80) ………hari……...……..…... P0 (0) 32.67 32.00 32.67 32.44 P1 (4) 32.00 31.67 32.00 31.89 P2 (8) 31.67 31.67 32.00 31.78 P3 (12) 32.33 31.00 32.00 31.78 Rataan 32.17 31.58 32.17

Berdasarkan Tabel 7 terlihat bahwa pemberian tanpa Pupuk Kandang Sapi memperlambat umur berbunga dibandingkan perlakuan lainnya. sedangkan pemberian POC 60 ml/l mempercepat umur berbunga dibandingkan perlakuan lainnya.

Berat Kering Akar (g)

Data pengamatan diameter batang kedelai dapat dilihat pada Lampiran 22 dan 23 yang menunjukan bahwa perlakuan pupuk kandang sapi dan pemberian POC serta interaksinya tidak berpengaruh nyata terhadap berat kering akar

Tabel 8. Berat kering akar tanaman kedelai pada pemberian Pupuk Kandang Sapi dan POC Pupuk kandang sapi (P) (t/ha) POC(ml/l) Rataan C1(40) C2(60) C3(80) ………...………g…..………..…... P0 (0) 0.34 0.47 0.49 0.43 P1 (4) 0.44 1.09 0.52 0.69 P2 (8) 0.42 0.45 0.81 0.56 P3 (12) 0.45 0.59 0.68 0.58 Rataan 0.41 0.65 0.63

Berdasarkan Tabel 8 terlihat bahwa perlakuan pupuk kandang sapi 4 t/ha memiliki berat kering akar tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya. sedangkan pemberian POC 60 ml/l memiliki berat kering tertinggi perlakuan lainnya.

Berat Kering Tajuk (g)

Data pengamatan diameter batang kedelai dapat dilihat pada Lampiran 25 dan 26 yang menunjukan bahwa perlakuan pupuk kandang sapi dan pemberian POC serta interaksinya tidak berpengaruh nyata terhadap berat kering tajuk.

Tabel 9. Berat kering tajuk pada perlakuan pupuk kandang sapi dan pemberian POC

Pupuk kandang sapi (P) (t/ha) POC(ml/l) Rataan C1(40) C2(60) C3(80) ……….……g………….………..…... P0 (0) 2.35 3.12 4.15 3.21 P1 (4) 2.72 3.60 3.02 3.11 P2 (8) 2.71 4.22 4.54 3.82 P3 (12) 3.61 3.35 3.84 3.60 Rataan 2.85 3.57 3.89

Berdasarkan Tabel 9 terlihat bahwa perlakuan pupuk kandang sapi 8 t/ha memiliki berat kering tajuk tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya. sedangkan pemberian POC 80 ml/l memiliki berat kering tertinggi dibandingkan perlakuan lainnya.

Umur Panen (hari)

Data pengamatan umur berbunga kedelai dapat dilihat pada Lampiran 48 sampai 49 yang menunjukan bahwa perlakuan pupuk kandang sapi dan POC serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap umur berbunga.

Tabel 10. Umur panen tanaman kedelaipada pemberian Pupuk kandang sapi dan POC Pupuk kandang sapi (P) (t/ha) POC(ml/l) Rataan C1(40) C2(60) C3(80) ………...…..hari…….……..…... P0 (0) 78.00 78.67 79.33 78.67

P1 (4) 79.33 78.67 80.00 79.33

P2 (8) 79.33 79.33 80.00 79.56

P3 (12) 79.33 80.00 78.67 79.33

Rataan 79.00 79.17 79.50

Berdasarkan Tabel 10 terlihat bahwa pemberian tanpa pupuk kandang sapi mempercepat umur panen dibandingkan perlakuan lainnya. sedangkan pemberian POC 80 ml/l mempercepat umur panen dibandingkan perlakuan lainnya.

Jumlah Cabang Produktif (cabang)

Data pengamatan jumlah cabang produktif kedelai dapat dilihat pada Lampiran 48 sampai 49 yang menunjukan bahwa perlakuan pupuk kandang sapi dan POC cair berpengaruh tidak nyata serta interaksi keduanya berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang produktif .

Tabel 11. Jumlah cabang produktif pada pemberian Pupuk kandang sapi dan POC Pupuk kandang sapi (P) (t/ha) POC(ml/l) Rataan C1(40) C2(60) C3(80) ………cabang……….…..…...

P0 (0) 3.66ab 4.06a 3.20abc 3.64

P1 (4) 3.46ab 2.26bc 2.60bc 2.78

P2 (8) 2.73bc 3.33abc 2.80abc 2.96

P3 (12) 3.86ab 1.80c 3.20abc 2.96

Rataan 3.43 2.87 2.95

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris dan waktu pengamatan yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α = 5%

Berdasarkan Tabel 11 terlihat bahwa pemberian tanpa pupuk kandang sapi meningkatkan Jumlah cabang produktif dibandingkan dengan perlakuan lainnya. sedangkan pemberian POC40 ml/l meningkatkan jumlah cabang produktif dibandingkan perlakuan lainnya.

Gambar 3. Jumlah Jumlah cabang produktif pada pemberian POC.

Jumlah Polong Berisi per Tanaman (polong)

Data pengamatan Jumlah polong berisi per tanaman kedelai dapat dilihat pada Lampiran 52 sampai 53 yang menunjukan bahwa perlakuan POC berpengaruh nyata dan pupuk kandang sapi serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap Jumlah polong berisi per tanaman

Tabel 12. Jumlah polong berisi per tanaman pada pemberian Pupuk kandang sapi dan POC Pupuk kandang sapi (P) (t/ha) POC(ml/l) Rataan C1(40) C2(60) C3(80) ………..…polong…….……..…... P0 (0) 39.93 37.10 30.20 35.74 P1 (4) 38.80 19.43 25.53 27.92 P2 (8) 38.53 30.90 25.53 31.66 P3 (12) 48.40 23.80 36.93 36.38

Rataan 41.42a 27.81b 29.55ab

Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada barisyang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf α = 5%

Berdasarkan Tabel 12 terlihat bahwa pemberian pupuk kandang sapi 8 t/ha meningkatkan jumlah polong berisi per tanaman dibandingkan perlakuan lainnya.sedangkan pemberian POC 40 ml/l meningkatkan jumlah polong berisi per tanaman dibandingkan perlakuan lainnya.

Jumlah Polong Hampa per Tanaman (polong)

Data pengamatan jumlah polong hampa per tanaman kedelai dapat dilihat pada Lampiran 54 sampai 55 yang menunjukan bahwa perlakuan pupuk kandang

sapi dan pupuk organik cair serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap Jumlah polong hampa per tanaman.

Tabel 13. Jumlah polong hampa per tanaman pada pemberian Pupuk kandang sapi dan POC Pupuk kandang sapi (P) (t/ha) POC(ml/l) Rataan C1(40) C2(60) C3(80) ………polong…..….……..…... P0 (0) 2.00 2.80 2.80 2.53 P1 (4) 3.20 1.93 1.67 2.27 P2 (8) 3.00 2.33 1.93 2.42 P3 (12) 2.13 1.53 2.20 1.96 Rataan 2.58 2.15 2.15

Berdasarkan Tabel 13 terlihat bahwa tanpa pemberian pupuk kandang sapi meningkatkan jumlah polong hampa per tanaman dibandingkan perlakuan lainnya sedangkan pemberian POC 60 ml/l menurunkan jumlah polong hampa per tanaman dibandingkan perlakuan lainnya

Bobot Kering Biji per Sampel (g)

Data pengamatan bobot kering biji per sampel kedelai dapat dilihat pada Lampiran 56 sampai 57 yang menunjukan bahwa perlakuan pupuk kandang sapi dan pupuk organik cair serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap bobotkering biji per sampel.

Tabel 14. Bobot kering Biji per sampel pada pemberian Pupuk kandang sapi dan POC Pupuk kandang sapi (P) (t/ha) POC(ml/l) Rataan C1(40) C2(60) C3(80) ………g………..……..…... P0 (0) 68.84 88.71 68.61 75.39 P1 (4) 69.55 52.47 44.01 55.34 P2 (8) 69.81 56.43 53.99 60.08 P3 (12) 89.76 37.07 95.40 74.08 Rataan 74.49 58.67 65.50

Berdasarkan Tabel 14 terlihat bahwa tanpa pemberian pupuk kandang sapi memberikan jumlah tertinggi bobot kering biji per sampel dibandingkan dengan perlakuan lainnya.sedangkan pemberian POC40 ml/l memberikan jumlah tertinggi bobot kering biji per sampel dibandingkan perlakuan lainnya.

Bobot Kering Biji Per Plot (g)

Data pengamatan bobot kering biji per plot kedelai dapat dilihat pada Lampiran 58 sampai 59 yang menunjukan bahwa perlakuan pupuk kandang sapi

dan POC serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap bobot kering biji per plot.

Tabel 15. Bobot kering biji per plot terhadap pemberian pupuk kandang sapidan POC Pupuk kandang sapi (P) (t/ha) POC(ml/l) Rataan C1(40) C2(60) C3(80) ……….g..……….……..…... P0 (0) 245.84 260.77 215.65 240.75 P1 (4) 191.34 184.09 186.09 187.17 P2 (8) 225.26 173.36 202.08 350.23 P3 (12) 252.45 175.53 278.68 235.55 Rataan 228.72 198.43 220.63

Berdasarkan Tabel 15 terlihat bahwa pemberian pupuk kandang sapi 8 t/ha memberikan jumlah tertinggi bobot kering biji per plot dibandingkan perlakuan lainnya. sedangkan pemberian POC 40 ml/l memberikan jumlah tertinggi bobot kering biji per plot yang lebih tinggi dibandingkan perlakuan lainnya.

Bobot 100 Biji Kering (g)

Data pengamatan Bobot 100 biji kering kedelai dapat dilihat pada Lampiran 60 sampai 61 yang menunjukan bahwa perlakuan pupuk kandang sapi dan POC serta interaksi keduanya berpengaruh tidak nyata terhadap Bobot 100 biji kering.

Tabel 16. Bobot 100 biji kering pada pemberian Pupuk kandang sapi dan POC Pupuk kandang sapi (P) (t/ha) POC(ml/l) Rataan C1(40) C2(60) C3(80) ……….………g….………...….…... P0 (0) 14.80 19.87 18.99 18.81 P1 (4) 20.70 19.29 19.18 19.72 P2 (8) 18.33 18.70 18.69 18.57 P3 (12) 19.52 18.24 17.98 18.58 Rataan 19.03 19.03 18.71

Berdasarkan Tabel 16 terlihat bahwa pemberian pupuk kandang sapi 4t/ha memberikan jumlah tertinggi bobot 100 biji kering dibandingkan perlakuan lainnya . Sedangkan pemberian POC 40 ml/l dan 60 ml memberikan jumlah tertinggi bobot 100 biji kering dibandingkan perlakuan lainnya.

Pembahasan

Pemberian Pupuk Kandang Sapi Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai

Berdasarkan hasil sidik ragam diketahui bahwa perlakuan pupuk kandang sapi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman 3-5 MST(Tabel 1). Tinggi tanaman tertinggi diperoleh pada perlakuan pemberian pukan 4 t/ha dan terendah pada perlakuan tanpa pupuk kandang sapi pada 2-6 MST. Hal ini dikarenakan pupuk kandang sapi mampu meningkatkan ketersediaan unsur hara yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman. Hal ini sesuai dengan pernyataan Melati dan Andriyani (2005) yang menyatakan bahwa diantara jenis pupuk kandang, pupuk kandang sapilah yang mempunyai kadar serat yang tinggi seperti selulosa, pupuk kandang sapi dapat memberikan beberapa mamfaat yaitu menyediakan unsur hara makro dan mikro bagi tanaman, menggemburkan tanah, memperbaiki tekstur tanah, meningkatkan porositas dan komposisi mikroorganisme dalam tanah, memudahkan pertumbuhan akar tanaman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian pupuk kandang sapi mempengaruhi pertumbuhan tanaman kacang kedelai. Tinggi tanaman merupakan indikator dari komponen pertumbuhan vegetatif tanaman yang ada di atas permukaan tanah. Pertumbuhan vegetatif tanaman, ditinjau dari aspek pendukung yang berasal dari dalam tanah cenderung lebih banyak dipengaruhi oleh tingkat ketersediaan unsur nitrogen dan kalium. Pada kondisi penelitian ini tidak dilakukan pemupukan dasar berupa tambahan unsur kalium maupun nitrogen, meskipun demikian diduga unsur nitrogen sudah dapat disediakan sendiri oleh tanaman kacang kedelai secara simbiotik yaitu bersimbiosis dengan bakteri

rhizobium untuk mengikat nitrogen bebas dari udara, ditambah pupuk kandang sapi juga memiliki unsur hara nitrogen walau dalam jumlah yang sedikit.Zulkarnain (2009) menyatakan pupuk kandang merupakan kotoran padat dan cair dari hewan ternak baik ternak ruminansia ataupun ternak unggas. Sebenarnya, keunggulan pupuk kandang tidak terletak pada kandungan unsur hara karena sesungguhnya pupuk kandang memiliki kandungan hara yang rendah. Kelebihannya adalah pupuk kandang dapat meningkatkan humus, memperbaiki struktur tanah, dan meningkatkan kehidupan mikroorganisme pengurai.

Pemberian Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai

Berdasarkan hasil sidik ragam diketahui bahwa perlakuan POC berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman pada 3 MST, tanaman tertinggi pada perlakuan pupuk organik cair dosis 60 ml/l (21.25 cm) dan terendah (16,86 cm) dengan dosis 40 ml/l. Hal ini dikarenakan POC mengandung N,P dan K yang memenuhi kebutuhan hara pada tanaman (Analisis POC tersaji pada Lampiran 6). Hal ini sesuai dengan Poerwowidodo (1993) yang menyatakan bahwa unsur hara nitrogen, fosfor dan kalium serta unsur mikro yang terkandung dalam pupuk organik cair akan meningkatkan aktivitas fotosintesis tumbuhan dan perpanjangan sel sehingga meningkatkan luas daun dan pertambahan tinggi tanaman, unsur hara tersebut dapat membantu pertumbuhan dan produksi tanaman.

Pada diameter tanaman tertinggi (3,59 mm) pada perlakuan pupuk organik cair dosis 40 ml/l dan terendah (2,76 mm) dengan dosis 60 ml/l. hal ini dikarenakan pertumbuhan diameter batang dipengaruhi oleh kandungan N,P dan K pada POC (AnalisisPOC terdapat pada Lampiran 6). Hal ini sesuai dengan

Syam (1992) yang menyatakan bahwa Pupuk organik memiliki unsur hara makro dan mikro yang relatif banyak seperti N, P, K, Ca, Mg dan S serta pemberian POC dapat menyebabkan terdorongnya atau terpacunya sel di ujung batang untuk segera mengadakan pembelahan dan perbesaran.

Pada peubah amatan jumlah polong berisi diketahui bahwa perlakuan pupuk organik cair berpengaruh nyata terhadap jumlah polong berisi. Jumlah polong berisi tertinggi terdapat pada perlakuan40 ml/l (41.41 g/hari) dan terendah 60 ml/l (27.80 g/hari).POC yang digunakan mengandung unsur hara Nitrogen, Fosfor dan Kalium yang berguna diperlukan selama proses pengisian biji berlangsung.Sari (2013) mengatakan bahwa pemberian pupuk organik cair yang mengandung nitrogen, fosfor dan kalium mampu memperbaiki pertumbuhan vegetatif tanaman melalui peningkatan total luas daun dan jumlah klorofil yang dalam hal ini berhubungan langsung dengan proses fotosintesis dan peningkatan hasil produksi melalui akumulasi fotosintat pada biji.

Pemberian Pupuk Kandang Sapi dan Pupuk Organik Cair Terhadap Pertumbuhan dan Produksi Kedelai

Pada pengamatan didapatkan bahwa interaksi antara pupuk kandang sapi dan pupuk organik cair nyata pada parameter jumlah cabang produktif. Didapatkan bahwa jumlah cabang terbanyak pada perlakuan tanpa pemberian pupuk kandang sapi (3,64 cabang) dan yang terendah pada dosis 8 t/ha dan 12 t/ha (2,96 cabang). Pada pemberian pupuk organik cair yang tertinggi pada 40 ml/l (43,3 cabang) dan yang terendah pada 60 ml/l (2.87 cabang). Samuli La Ode at al (2012) menyatakan bahwa pemberian POC mampu meningkatkan jumlah cabang produktif dan jumlah polong pada tanaman kedelai, hal ini disebabkan karena

pupuk yang mengandung kotoran sapi selain memperbaiki kondisi tanah juga mampu mensuplai unsur hara yang dibutuhkan tanaman sehingga pada dosis 10 t/ha memberikan hasil yang terbaik. Unsur phospat yang terdapat pada POC mampu mempercepat pendewasaan tanaman sehingga pada dosis 40 ml/l memberikan jumlah cabang produktif dan jumlah polong yang lebih baik. Indikasi ini menunjukkan bahwa pemberian pupuk yang mengandung kotoran sapi didalam tanah, dapat memperbaiki kondisi tanah sehingga menguntungkan pertumbuhan tanaman terutama pengelolaan bahan organik dan meningkatkan kehidupan biologi tanah, dan optimalisasi ketersediaan dan keseimbangan daur hara, melalui fiksasi nitrogen, penyerapan hara, penambahan dan daur pupuk dari luar.

Kombinasi perlakuan pupuk kandang sapi 4ton/ha yang dikombinasikan dengan pupuk organik cair 60 ml/l air cenderung meningkatkan tinggi tanaman 2 – 6 MST, berat kering akar, dan bobot 100 bijiyang tertinggi. Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi pupuk kandang sapi dan POC tersebut mampu meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai.Pupuk kandang sapimenyediakan tempat hidup bagi mikroba yang terdapat di tanah dan POC tersebut sehingga mikroba dapat berkembang biak dengan baik dan mampu meningkatkan ketersediaan air dan unsur hara serta meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai, sehingga jika dikombinasikan dengan pupuk organik cair akan memberikan dampak yang semakin baik untuk pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai. Walaupun tidak nyata secara statistik tetapi kombinasi keduanya memberikan dampak yang baik bagi tanaman. Hal ini sesuai dengan pernyataan Rodina (2014) bahwa pupuk kandang adalah campiran antara

kotoran hewan dengan sisa makanan dan alas tidur hewan. Campuran ini mengalami pembusukan hingga tidak berbentuk seperti asalnya lagi dan memiliki

kandungan hara yang cukup untuk menunjangpertumbuhan tanaman.Didukung

juga dengan hasil penelitian Widodo (2010) bahwa perlakuan kedelai hitam dengan pupuk organik cair 0,1% dan 0,2% menghasilkan bobot biji kering masing-masing sebanyak 1,84 g/tanaman dan 2,38 g/tanaman yang lebih tinggi dibandingkan dengan tanpa POC.

Dokumen terkait