• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penelitian ini dilakukan di SMU Negeri 1 Surakarta setelah dilakukan pencuplikan kluster (cluster sampling) pada bulan Juli 2010. Didapatkan dari 700 siswa hanya 7 anak siswa yang memenuhi kriteria inklusi dengan jenis kelamin 3 perempuan dan 4 laki-laki, dengan perbandingan 1:3 (fixed exposure sampling) didapatkan total 28 anak yang memenuhi sebagai subyek penelitian, dengan distribusi jenis kelamin 18 perempuan dan 10 laki-laki.

Tabel 4.1 Karakteristik dasar subyek penelitian (n=28)

n % Jenis kelamin Laki-laki 10 36 Perempuan Status Gizi Obesitas Bukan obesitas 18 2 26 64 0.07 93

Table 4.1 menunjukan karakteristik dasar subyek penelitian. Subyek penelitian di dominasi jenis kelamin perempuan sebesar 64 % dan hanya didapatkan subyek penelitian dengan obesitas sebesar 0.07 %.

commit to user

Tabel 4.2 Hasil uji Mann-Whitney tentang beda kadar VCAM-1 anak dengan riwayat berat badan lahir rendah dan normal (n=28)

Berat Badan Lahir

n Mean Median SD

Mann-Whitney (U)

P

BBL Rendah 7 869.6 900.0 137.2 18.00 0.003 BBL Normal 21 649.6 646.9 82.0

Tabel 4.2 menunjukkan mean kadar VCAM-1 anak dengan riwayat berat badan lahir rendah lebih tinggi daripada anak dengan riwayat berat badan lahir normal ( mean 870 ng/mL vs 650 ng/mL), dan perbedaan itu secara statistik signifikan (p = 0.003).

Gambar 4.1 Box plot beda rata-rata kadar VCAM-1 antara anak dengan riwayat berat badan lahir rendah dan normal

commit to user

Gambar 4.1 menunjukkan rata-rata kadar VCAM-1 anak dengan riwayat berat badan lahir rendah lebih tinggi daripada anak dengan riwayat berat badan lahir normal.

Tabel 4.3 Hasil analisis regresi linier ganda tentang hubungan antara kadar VCAM-1 dan riwayat berat badan lahir, dengan mengontrol pengaruh obesitas (n=28)

Variabel Koefisien regresi (b)

p CI 95%

Batas bawah Batas atas

BBLR 224.6 <0.001 134.8 691.6 Obesitas 48.5 0.515 -102.6 199.5 Konstan 644.9 <0.001 598.3 691.6 Adjusted R2= 47.6% p= <0.001

Tabel 4.3 menunjukkan bahwa anak dengan riwayat berat badan lahir rendah rata-rata memiliki kadar VCAM-1 225 ng/mL lebih tinggi daripada anak dengan riwayat berat badan lahir normal, dan hubungan itu secara statistik signifikan (b = 224.6; p < 0.001; CI 95% 134.8 s/d 691.6). Hubungan tersebut setelah memperhitungkan pengaruh dari obesitas, yang dalam analisi ini tidak mempunyai pengaruh yang secara statistik signifikan terhadap kadar VCAM-1. Dari hasil analisis regresi linier ganda didapatkan Adjusted R2 sebesar 48 % yang artinya riwayat berat badan lahir rendah mampu menjelaskan variasi kadar VCAM-1sebesar 48 % setelah memperhitungkan faktor obesitas.

commit to user B. Pembahasan

Penelitian ini bertempat di SMU negeri 1 Surakarta, setelah dilakukan pencuplikan kluster (cluster sampling) terhadap delapan SMU negeri yang ada di kota Surakarta. Populasi terjangkau pada penelitian ini sebesar 700 siswa, dan hanya 9 siswa yang mempunyai riwayat berat badan lahir rendah tetapi 7 yang memenuhi kriteria inklusi dan 2 menolak untuk ikut serta dalam penelitian ini. Dengan perbandingan 1: 3 (fixed exposure sampling) maka total subyek penelitian adalah 28 subyek Data penelitian berasal dari kuisioner dan hasil pemeriksaan laboratorium (kadar VCAM-1).

Anak dengan riwayat berat badan lahir rendah pada penelitian ini sebesar 9 siswa atau sekitar 1: 78 siswa, dengan distribusi jenis kelamin 3 perempuan dan 4 laki-laki dari total 700 siswa atau sekitar 1:233 anak untuk perempuan dan 1:175 anak untuk jenis kelamin laki-laki. Belum ada data penelitian sebelumnya mengenai kejadian anak SMU dengan riwayat berat badan lahir rendah, dibutuhkan penelitian lebih lanjut untuk menganalisis angka kejadian anak dengan riwayat BBLR ini.

Pada penelitian ini didapatkan mean kadar VCAM-1 anak dengan riwayat berat badan lahir rendah lebih tinggi daripada anak dengan riwayat berat badan lahir normal ( mean 870 ng/mL vs 650 ng/mL ), dan perbedaan itu secara statistik signifikan (p = 0.003). Belum ada data penelitian sebelumnya mengenai kadar VCAM-1 pada anak dengan riwayat berat badan lahir rendah.

Pada anak dengan berat badan lahir rendah maka akan terjadi gangguan sistim metabolik dan endokrin sejak dalam kandungan sehingga akan terjadi

commit to user

gangguan aksis HPA, resistensi insulin dan kerusakan endotel vaskuler. Dengan berjalannya waktu NO akan menurun, ROS akan meningkat dan terekspresinya VCAM-1 dipermukaan endotel yang mengalami kerusakan yang pada akhirnya jika terus berlangsung akan terbentuk plak aterosklerosis yang lengkap. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian ini dimana pada anak dengan riwayat berat badan lahir rendah mempunyai mean kadar VCAM-1 yang lebih tinggi dibandingkan anak dengan riwayat berat badan lahir normal (Baker 2000, David 2005, Gale 2006).

Pada penelitian ini digunakan usia 15-18 tahun atau batasan maksimal dari batasan umur untuk anak sesuai WHO, karena berdasarkan penelitian sebelumnya dengan metode otopsi, pada usia ini sudah terbentuk plak ateroma, diharapkan pada usia ini jika dilakukan pemeriksaan kadar VCAM-1 pada anak dengan riwayat berat badan lahir rendah sudah mendeteksi secara dini proses awal sebelum terbentuknya plak ateroma (Myung, 2008).

Status gizi pada penelitian ini dibagi menjadi dua yaitu obesitas dan bukan obesitas. Setelah memperhitungkan pengaruh obesitas pada penelitian ini menunjukkan bahwa anak dengan riwayat berat badan lahir rendah rata-rata memiliki kadar VCAM-1 225 ng/mL lebih tinggi daripada anak dengan riwayat berat badan lahir normal, dan hubungan itu secara statistik signifikan (b = 224.6;

p < 0.001; CI 95% 134.8 s/d 691.6). Obesitas dalam analisi ini tidak mempunyai pengaruh yang secara statistik signifikan terhadap kadar VCAM-1 (p = 0.515; CI 95 % - 102.6 s.d 199.5), dimana pada penelitian ini hanya didapatkan 2 subyek yang mempunyai status gizi obesitas dan setelah dianalisis tidak dapat

commit to user

menjelaskan bahwa kadar VCAM-1 yang tinggi tidak selalu disebabkan karena status gizi yang obesitas (dengan CI 95% - 102.6 s.d 199.5). Pada penelitian ini faktor riwayat berat badan lahir rendah setelah memperhitungkan faktor obesitas mampu menjelaskan variasi kadar VCAM-1 sebesar 48% (Adjusted R2= 47.6% ). Belum ada data penelitian sebelumnya mengenai kadar VCAM-1 pada anak dengan riwayat berat badan lahir rendah dan obesitas.

Obesitas dapat menyebabkan resistensi insulin, kerusakan endotel vaskuler dengan mekanisme yang berbeda, tetapi pada akhirnya dapat meningkatkan ekspresi VCAM-1 dipermukaan endotel vaskuler. Belum ada data mengenai kadar VCAM-1 pada anak SMU dengan obesitas, pada penelitian ini tidak didapatkan hasil yang signifikan terhadap kadar VCAM-1, hal ini mungkin disebabkan sedikitnya sampel obesitas dan untuk mengetahui pengaruh terhadap kadar VCAM-1 diperlukan penelitian lebih lanjut.

C. Kelemahan Penelitian

Jumlah subyek yang terlalu sedikit dapat mempengaruhi kemaknaan pada saat analisis data. Didapatkan rentang confidence interval yang lebar terutama pada analisis pengaruh obesitas terhadap kadar VCAM-1. Diperlukan penelitian serupa dengan memperhitungkan variable perancu yang lain selain obesitas.

commit to user BAB V

Dokumen terkait