• Tidak ada hasil yang ditemukan

KERANGKA KONSEPTUAL A. Kerangka Konsep

HASIL DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian

Pada bab ini diuraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai adanya hubungan pola asuh ibu dalam pemberian makanan terhadap status gizi anak balita di RSUD dr. pirngadi kota medan tahun 2015. Penelitian ini dilakukan pada bulan April – Mei 2015 kepada 32 responden ibu yang memiliki anak balita.

5.1 karakteristik responden ibu yang memiliki balita Tabel 5.1

Distribusi Karakteristik Demografi Responden Ibu yang Memiliki Balita di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2015

Karakteristik Demografi Responden F %

Umur < 20 tahun 20-25 tahun > 35 tahun 1 23 8 3,1 71,9 25,0 Total 32 100 Pekerjaan PNS IRT HONOR 1 29 2 3,1 90,6 6,3 Total 32 100 Pendidikan SD SMP SMA 2 11 19 6,3 34,4 59,4 Total 32 100 Sumber Informasi Secara langsung

Secara Tidak Langsung

7 25

21,9 78,1

Dari tabel 5.1 dapat diketahui bahwa distribusi responden menurut umur yang mayoritas 20-25 tahun yaitu sebanyak 29 responden (71,9%), Pekerjaan ibu IRT berjumlah 29 responden (90,6%), Pendidikan ibu SMA berjumlah 19 responden (59,4%), dan sumber informasi secara tidak langsung berjumlah 25 responden (78,1%), dan minoritas berumur >20 tahun berjumlah 1 responden (3,1%), pekerjaan ibu PNS berjumlah 1 responden (3,1%), Pendidikan ibu SD berjumlah 2 responden (6,3%), sumber informasi berjumlah 7 responden (21,9%).

5.2 Pola asuh ibu dalam pemberian makanan di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tabel 5.2

Distribusi frekuensi Pola Asuh Ibu dalam Pemberian Makanan di RSUD DR. Pirngadi Kota Medan Tahun 2015

Pola Asuh F %

Baik 27 84,4

Tidak Baik 5 15,6

Total 32 100

Dari tabel 5.2 mayoritas pola asuh ibu baik berjumlah 27 responden (84,4 %), dan minoritas pola asuh yang tidak baik berjumlah 5 responden (15,6%).

5.3 Status gizi anak balita di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tabel 5.3

Distribusi Frekuensi Status Gizi Anak Balita di RSUD DR. Pirngadi Kota Medan Tahun 2015

Status Gizi F %

Baik 11 34,4

Tidak Baik 21 65,6

Total 32 100

Dari tabel 5.3 mayoritas status gizi yang tidak baik berjumlah 21 responden (65,6%), dan minoritas gizi yang baik berjumlah 11 responden (34,4%).

37

5.4 Hubungan Pola ASuh Ibu dalam Pemberian Makanan Terhadap Status Gizi anak Balita di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2015.

Tabel 5.4

Hubungan Pola Asuh Ibu dalam Pemberian Makanan Terhadap Status Gizi Anak Balita Di RSUD DR. Pirngadi Kota Medan Tahun 2015.

Pola Asuh Ibu dalam Pemberian Makanan

Status Gizi Anak

Balita Total Baik Tidak Baik F % F % F % P 0,773 Baik 9 28,1 18 56,2 27 84,4 Tidak Baik 2 6,3 3 9,4 5 15,6 Total 11 34,4 21 65,6 32 100,0

Pola asuh ibu dalam pemberian makanan sangat berpengaruh terhadap status gizi balita khususnya saat balita menghadapi masalah-masalah yang terjadi pada usia balita seperti kurang gizi.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 32 responden diperoleh data mengenai pola asuh ibu dalam pemberian makanan sangat mempengaruhi status gizi balita didapatkan 27 (84,4%) ibu yang pola asuhnya baik dengan 18 (56,2%) anak yang status gizinya baik dan 2 (6,3%) anak yang status gizinya tidak baik. Sedangkan 3 (9,4%) ibu yang pola asuh tidak baik dengan 27 (84,4%) anak yang status gizinya baik dan 5 (15,6%) anak yang status gizinya tidak baik.

Hasil perhitungan uji statistik chi-square yang dilakukan dengan program software komputer analisis statistik menunjukkan bahwa nilai p (0,773) > σ (0,05)

sehingga Ho gagal di tolak berarti tidak ada hubungan pola asuh ibu dalam pemberian makanan terhadap status gizi anak balita, berarti ibu yang pola asuh baik mempunyai anak yang status gizinya tidak baik di RSUD DR. Pirngadi Kota Medan tahun 2015. B.Pembahasan

Menurut Engle (1997), pola asuh adalah kemampuan keluarga dan masyarakat untuk menyediakan waktu, perhatian dan dukungan dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental dan sosial dari anak yang sedang tumbuh dan anggota keluarga lainnya. Pola asuh responden meliputi perhatian/dukungan ibu terhadap anak dalam pemberian makanan, rangsangan psikososial dan praktek kesehatan anak.

5.1 Pola Asuh Ibu dalam Pemberian Makanan di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2015

Diketahui bahwa hasil distribusi frekuensi Pola asuh ibu dalam pemberian makanan sangat berpengaruh terhadap status gizi balita khususnya saat balita menghadapi masalah-masalah yang terjadi pada usia balita seperti kurang gizi. Salah satu faktor yang berperan penting dalam status gizi balita adalah pola asuh (Mustapa, Sirajuddin, Salam, 2013).

Menurut Nursalam 2005 kebutuhan dasar anak terbagi 3 yaitu Asuh, Asah, dan Asih. Menurut Yusniyah (2008). Pola Asuh adalah mendidik, membimbing dan memelihara anak, mengurus makanan, minuman, pakaian, kebersihannya. Menurut Lubis 2008 ibu sebagai tokoh sentral dan sangat penting untuk melaksanakan kehidupan khususnya pada balita. Menurut Lubis (2008), anak masih membutuhkan bimbingan seorang ibu dalam memilih makanan agar pertumbuhan tidak terganggu.

39

Diketahui bahwa hasil distribusi frekuensi pola asuh ibu dalam pemberian makanan menunjukkan bahwa pola asuh baik (84,4%) responden, sedangkan pola asuh yang tidak baik (15,6 %).

Soetjiningsih (2012) mengemukakan bahwa pada saat mempersiapkan makanan, kebersihan makanan dan peralatan yang dipakai harus mendapatkan perhtian khusus. Makanan yang kurang bersih dan sudah tercemar dapat menyebabkan diare atau cacingan pada anak.

5.2 Status Gizi Balita di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2015

diketahui bahwa hasil distribusi frekuensi status gizi anak balita menunjukkan yang baik adalah(34,4%),sedangkan status gizi yang tidak baik berjumlah (65,6%) responden.

Menurut buku Khomsan (2012) Balita adalah anak yang telah menginjak usia diatas 1 tahun atau lebih terkenalnya usia anak dibawah lima tahun.

Menurut penelitian dari Miko tahun (2003) pekerjaan ibu tidak berhubungan dengan status gizi balita, gizi tidak baik sebanyak 21 orang, dengan mempunyai ibu yang ibu rumah tangga lebih banyak dibanding dengan balita yang mempunyai ibu bekerja. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa karakteristik responden berdasarkan pendidikan ibu adalah SMA sebanyak 19 orang, , SMP sebanyak 11 orang, dan SD sebanyak 2 orang.

5.3 Hubungan Pola Asuh ibu dalam Pemberian Makanan terhadap Status Gizi Anak Balita diRSUD Dr. Pirngadi Kota Medan Tahun 2015

Berdasarkan penelitian yang dilakukan terhadap 32 responden diperoleh data mengenai pola asuh ibu dalam pemberian makanan sangat mempengaruhi status gizi

balita didapatkan (84,4%) ibu yang pola asuhnya baik (56,2%) anak yang status gizinya baik (6,3%) anak yang status gizinya tidak baik. Sedangkan (9,4%) ibu yang pola asuh tidak baik (84,4%) anak yang pola asuh nya baik dan (15,6%) anak yang status gizinya tidak baik. Salah satu faktor yang berperan penting dalam status gizi balita adalah pola asuh (Mustapa, Sirajuddin, Salam, 2013).

Masalah gizi di pengaruhi oleh banyak faktor yang saling mempengaruhi secara kompleks. Salah satu yang mempengaruhinya yaitu ibu, keadaan gizi di pengaruhi oleh kemampuan ibu menyediakan pangan yang cukup untuk anak serta pola asuh yang di pengaruhi oleh faktor pendapatan keluarga, pendidikan, prilaku dan jumlah saudara.

Sulistijani (2001) mengemukakan seiring bertambahnya usia anak ragam makanan harus bergizi lengkap dan seimbang yang mana penting untuk menunjang tumbuh kembang dan status gizi anak. Responden yang termasuk dalam kategori pola asuh ibu tidak baik status gizi baik sebanyak 1 responden, hal ini karena pola asuh ibu dipengaruhi oleh faktor pendidikan ibu, lingkungan, serta budaya.

Hasil perhitungan uji statistik chi-square yang dilakukan dengan program software komputer analisis statistik menunjukkan bahwa nilai p (0,773) > σ (0,05)

sehingga Ho gagal di tolak berarti tidak ada hubungan pola asuh ibu dalam pemberian makanan terhadap status gizi anak balita, berarti ibu yang pola asuh baik mempunyai anak yang status gizinya tidak baik di RSUD DR. Pirngadi Kota Medan tahun 2015.

BAB VI

Dokumen terkait