Hasil
Statistik Deskriptif
Tabel 2 menggambarkan karakteristik dari variabel-variabel yang diteliti pada tahun 2016-2019 dengan jumlah observasi sebesar 100. Perhitungan kebijakan dividen pada penelitian ini menggunakan Dividend Payout Ratio (DPR). Berdasarkan perhitungan selama periode pengamatan yaitu 2016-2019 terlihat bahwa nilai rata-rata dari kebijakan dividen sebesar 0.425760 dengan standar deviasi sebesar 0.388148 yang artinya bahwa terdapat penyimpangan nilai dari kebijakan dividen sebesar 0.388148. nilai minimum dari kebijakan dividen adalah 0.000000 dan nilai maximum sebesar 2.683633. Nilai mean dari kabijakan dividen sebesar 0.425760 yang artinya bahwa kemampuan perusahaan dalam membayarkan dividennya kepada investor sebesar 42,57% dari laba yang dihasilkan perusahaan.
Tabel 2. Statistik Deskriptif
NP KD PS Sz Prof Lev
Mean 0.193585 0.425760 62.21000 13.63450 0.071534 2.314093 Median 0.004258 0.338245 60.00000 13.69826 0.044036 1.197699 Max 6.212766 2.683633 96.00000 15.15130 0.446758 11.30431 Min 0.000000 0.000000 34.00000 9.798867 0.000000 0.083299 Std Dev 0.648983 0.388148 12.97651 1.060505 0.081346 2.432812
Probability 0.000000 0.000000 0.323585 0.000000 0.000000 0.000000
Pada penelitian ini Pengungkapan Sustainability dihitung menggunakan sustainability report disclosure Index (SRDI). Berdasarkan perhitungan yang dilakukan terlihat nilai rata-rata dari pengungkapan sustainability sebesar 62.21000 dengan standar deviasi sebesar 12.97651 yang artinya nilai penyimpangan pada pengungkapan sustainability sebesar 12.97651. nilai minimum dari pengungkapan sustainability adalah 34.00000 dan nilai maksimum sebesar 96.00000.
Pemilihan Regresi Data Panel
Berdasarkan Tabel 3, kedua nilai probabilitas Cross section-F dan Chi-square lebih besar dari Alpha 0,05 sehingga menolak H1. Jadi menunjukkan pada uji chow ini akan menggunakan common effect model dan melanjutkan pengujian ke uji Lagrange Multiplier.
Tabel 3. Uji Chow
Effect Test Statistic d.f Prob
Cross-section F 1.112925 (24.70) 0.3537
Cross-section Chi –square 32.322361 24 0.1192
Tabel 4. Uji Lagrange Multiplier
Test Hypothesis
Cross-section Time Both Breusch -Pagan 0.485180
(0.4861)
0.801416 (0.3707)
1.286596 (0.2567)
Berdasarkan Tabel 4 tabel di atas, data Breusch-Pagan pada data Cross-section menunjukan nilai yang lebih besar dari Alpha sehingga H1
ditolak. Jadi berdasarkan uji LM , model terbaik yang digunakan adalah common effect model.
Uji Hipotesis
Dari perhitungan pada Tabel 3 dan 4 maka uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan Common Effect Model.
Tabel 5. Uji Hipotesis
Variabel Coefficient Std. Error Prob
C 1.379457 1.292368 0.1994
KD -0.170109 -0.948428 0.3453
R-square 0.030865 Adjusted R-square -0.020685 Prob (F-statistic) 0.700965
Dari hasil pada Tabel 5, dapat disimpulkan bahwa Kebijakan Dividen memiliki koefisien sebesar -0.170109 yang artinya nilai koefisien dari
kebijakan dividen yang diproksikan terhadap DPR bernilai negatif dan dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan yang tidak searah antara kebijakan dividen dengan nilai perusahaan, nilai koefisien dari kebijakan dividen menunjukan bahwa setiap pertambahan kebijakan dividen sebesar 1 akan menyebabkan penurunan nilai perusahaan sebesar -0.170109.
Pengungkapan sustainability yang diproksi terhadap SRDI memiliki koefisien sebesar -0.007942 yang bernilai negatif, berarti bahwa setiap kenaikan maupun penurunan nilai dari pengungkapan sustainability tidak dapat memperkuat maupun memperlemah hubungan antara kebijakan dividen dan juga nilai perusahaan. Kemudian, nilai koefisien determinasi (Adjusted R-square) pada tabel diatas sebesar -0.020685 atau -2.0685%, maka persentase pengaruh kebijakan dividen dan pengungkapan sustainability terhadap nilai perusahaan adalah 0. Hasil ini menunjukan
bahwa kebijakan dividen dan pengungkapan sustainability serta variabel yang digunakan dalam penelitian ini tidak dapat menjelaskan nilai perusahaan.
Prob (F-statistic) menunjukkan nilai sebesar 0.700965 atau 70.0965%
yang mana nilai tersebut lebih besar dari Alfa dan menunjukkan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan pengungkapan sustainability tidak memoderasi hubungan kebijakan dividen dan nilai perusahaan.
Nilai probabilitas uji parsial (uji t) variabel kebijakan dividen (KD) sebesar 0.3453 dan nilai yang lebih besar dari Alpha, berarti bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.
Nilai probabilitas uji parsial (uji t) variabel pengungkapan sustainability (PS) sebesar 0.1891 dan nilai tersebut lebih besar dari Alpha sehingga dapat dikatakan bahwa pengungkapan sustainability tidak memoderasi hubungan kebijakan dividen dan nilai perusahaan.
Tabel 6. Uji Pemoderasian
Variabel Coefficient Std. Error Prob
C 1.130531 1.208386 0.3519
KD_PS 0.006662 0.542204 0.5890
R-square 0.026303 Adjusted R-square -0.036516 Prob (F-statistic) 0.864895
PEMBAHASAN
Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan diketahui bahwa kebijakan dividen yang dihitung menggunakan DPR menunjukkan ketidaksesuaian antara hasil dan hipotesis. Pada hipotesis pertama menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai
perusahaan, setelah diuji terlihat bahwa hasil dan hipotesis menunjukkan ketidaksesuaian yaitu nilai probabilitas dari kebijakan dividen sebesar 0.3453, walaupun bernilai positif tetapi menunjukan bahwa nilai tersebut lebih besar dari 0.05. Hasil ini konsisten dengan teori tidak relevan yang dikemukakan oleh Modigliani and Miller, yang mengatakan bahwa pembagian laba tidak mempengaruhi nilai perusahaan melainkan ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba melalui pengelolaan aset perusahaan (Senata, 2016). Penulis juga sudah membandingkan dengan memproksi nilai perusahaan menggunakan Tobin’Q namun hasil yang ditunjukan juga tetap sama yaitu R-Square bernilai negatif. Hasil yang sama juga dikemukakan oleh Prihatin, Ningsih, & Indarti, (2012), Gayatri &
Mustanda, (2014), Wahyudi et al (2016) dan Anita & Yulianto (2016) dengan hasil penelitian yang menunjukan bahwa kebijakan dividen yang diproksi dengan DPR tidak mempengaruhi nilai perusahaan, Anita &
Yulianto (2016) juga menambahkan bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan karena para pemegang saham hanya ingin mengambil keuntungan jangka pendek dan juga cenderung menghindari pajak melalui capital gains. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian milik Wati, Sriyanto, & Khaerunnisa (2018), Mardiyati (2012) dan Senata (2016).
Pengungkapan sustainability memoderasi hubungan kebijakan dividen dan nilai perusahaan.
Berdasarkan pengujian yang dilakukan dapat diketahui bahwa hipotesis kedua yang menyatakan bahwa pengungkapan sustainability memoderasi hubungan kebijakan dividen dan nilai perusahaan dan setelah dilakukan pengujian didapati hasil dan hipotesis yang bertolak belakang yaitu nilai probabilitas sebesar 0.5890 dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai Alfa sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesis kedua ditolak. Hasil ini sejalan dengan hasil dari Habibi & Andraeny (2018) yang menyatakan bahwa sustainability tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dikarenakan biaya yang muncul akibat tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan pada kondisi yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial yang rendah.