• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Variabel Pemoderasi Pengungkapan Sustainability PENDAHULUAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Variabel Pemoderasi Pengungkapan Sustainability PENDAHULUAN"

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Variabel Pemoderasi Pengungkapan Sustainability

PENDAHULUAN

Sebuah perusahaan didirikan tentu dengan tujuan yang jelas yaitu memaksimalkan nilai perusahaan. Hal dalam memaksimalkan nilai perusahaan tidak dapat dilepaspisahkan dari saham yang mana saat memaksimalkan nilai perusahaan maka perusahaan juga diharuskan untuk memaksimalkan nilai saham pada perusahaannya (Mardiyati, 2012). Nilai perusahaan dapat dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya adalah shareholder dan stakeholder. Perusahaan harus lebih meningkatkan kinerjanya agar nilai perusahaan meningkat pula, apalagi jika perusahaan tersebut sudah go public di pasar modal, karena nilai perusahaan dapat tercermin dari harga saham yang dimiliki. Nilai perusahaan dapat diartikan sebagai nilai pasar, ketika semakin tinggi harga saham maka nilai perusahaan juga meningkat, dengan jaminan kesejahteraan tersebut maka para pemegang saham tidak akan ragu untuk menanamkan modalnya pada perusahaan (Habibi & Andraeny, 2018).

Salah satu kebijakan yang harus dipertimbangkan dan diperhatikan oleh perusahaan dengan seksama adalah kebijakan dividen. Jumlah dari alokasi laba yang dibagikan kepada investor dan jumlah alokasi laba ditahan ditentukan dalam kebijakan dividen. Jika jumlah laba yang ditahan besar,

(2)

jumlah yang sedikit atau kecil, begitupun sebaliknya jika jumlah laba yang ditahan kecil maka investor akan mendapat pembagian laba dari perusahaan dengan jumlah besar. Berbagai masalah harus dihadapi oleh perusahaan yang timbul dari pengalokasian laba (Vianisilv, 2014). Hal ini menunjukan bahwa nilai perusahaan juga dapat dihubungkan dengan kebijakan dividen.

Kebijakan dividen adalah suatu kebijakan perusahaan yang dibuat oleh manajemen dalam memutuskan untuk lebih baik sebagian dari keuntungan yang didapat oleh perusahaan dibayarkan kepada investor dari pada menahan laba dan menyatakan laba tersebut sebagai laba ditahan untuk mendapat capital gains (Ambarawati, 2010).

Kebijakan dividen dijadikan sebagai sinyal kepada para pemegang saham mengenai kinerja perusahaan, begitu pula dengan sustainability report yang juga dijadikan sinyal dari perusahaan kepada pemerintah dan masyarakat tentang kepedulian perusahaan dalam bidang ekonomi, sosial dan lingkungan sehingga perusahaan dapat menerima respon positif dari pemegang saham, pemerintah dan masyarakat dan aktivitas perusahaan dapat terus berjalan dengan baik (Marwati, 2015).

Sustainability dijadikan sebagai sinyal dari perusahaan kepada

pemerintah dan masyarakat, adanya tuntutan dari masyarakat terhadap perusahaan untuk memberikan pertanggungjawaban sosialnya. Hal ini memicu timbulnya berbagai pedoman yang diberikan oleh pemerintah untuk

(3)

membuat pedoman mengenai laporan keberlanjutan (Sustainability Report).

Laporan keberlanjutan kian menjadi trend dan kebutuhan bagi perusahaan untuk menginformasikan perihal kinerja ekonomi, social dan lingkungan kepada seluruh pemangku kepentingan perusahaan. Tujuan dari diterbitkannya sustainability report adalah untuk menarik minat investor dalam membeli saham perusahaan sehingga dengan meningkatnya jumlah saham yang beredar dan meningkatnya harga saham perusahaan, sehingga diharapkan sustainability dapat memoderasi kebijakan dividen dalam meningktakan nilai perusahaan (Susanto & Tarigan, 2015).

Untuk dapat melakukan aktivitas operasinya, suatu perusahaan diharuskan untuk berada dalam keadaan yang baik atau menguntungkan.

Salah satu faktor yang menjadi pertimbangan dewan direksi adalah keuntungan perusahaan, walaupun menurut dewan direksi perusahaan rugi pun masih bisa untuk melaksanakannya, karena adanya laba ditahan yang dijadikan sebagai cadangan. Perusahaan akan mengalami kesulitan untuk menarik modal dari luar jika tidak ada keuntungan di dalam perusahaan.

Profitabilitas bisa mempengaruhi nilai perusahaan, karena investor sangat tertarik dengan perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi.

Peningkatan jumlah dari dividen akan terjadi saat perusahaan mengalami peningkatan laba dan peningkatan laba tersebut adalah salah satu cara perusahaan untuk meningkatkan nilai perusahaan dan juga mendorong

(4)

perusahaan untuk meningkatkan nilai saham (Utomo, Borneo, Amal, &

Tarakan, 2019).

Manajerial mempunyai peran penting dalam memutuskan kebijakan keuangan. Dalam hal pengelolaan perusahaan dan dalam pengambilan keputusan investor memberikan kepercayaan kepada manajerial perusahaan.

Dari keputusan yang dibuat oleh manajer diharapkan dapat membuat pemilik modal atau investor mengalami peningkatan kekayaan. Dalam perusahaan ada yang namanya kepemilikan manajerial. Yang dimaksudkan dengan kepemilikan manajerial adalah manajer dalam perusahaan memiliki saham dalam perusahaan, dengan kata lain bahwa manajer juga adalah salah satu pemegang saham dalam perusahaan. Perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya haruslah mendasarkan keputusannya bukan hanya berdasarkan pada faktor keuangan saja seperti halnya keuntungan, tetapi juga harus berdasarkan pada konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini dan juga untuk masa yang akan datang. Penerapan sustainability merupakan bagian dari konsistensi perusahaan dalam upaya pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial dan lingkungan yang bersifat sukarela (Manisa, Defung, &

Global, 2017).

Banyak perusahaan yang telah berpegang pada prinsip keberlanjutan, SRI-KEHATI yang diluncurkan oleh yayasan keanekaragaman hayati Indonesia bekerjasama dengan bursa efek Indonesia, SRI-KEHATI

(5)

merupakan salah satu indeks yang menjadi indikator pergerakan harga saham di bursa Efek Indonesia, indeks ini menggunakan prinsip keberlanjutan, keuangan dan tata kelola yang baik serta kepedulian terhadap lingkungan sebagai tolak ukur dalam menentukan perusahaan publik mana yang memiliki kinerja baik dalam menjalankan usahanya (Latifah & Luhur, 2017).

Penelitian terdahulu lebih banyak membahas tentang kebijakan dividen dan sustainability report. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa nilai perusahaan dipengaruhi oleh kebijakan dividen (Esana & Darmawan, 2017) dan pada penelitian yang lain menunjukan bahwa kebijakan dividen &

Sustainability report tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan (Puspita &

Fairuz, 2018). Perkembangan penelitian menunjukan bahwa sustainability index lebih mengarah pada kinerja keuangan dan ekonomi dan upaya yang

dilakukan perusahaan mengenai Corporate Sustainability Index untuk menciptakan inisiatif lingkungan sukarela, seperti akses ke pengetahuan, kemampuan baru dan keuntungan reputasi atau dengan kata lain menaikan nilai perusahaan lewat keuntungan reputasi (Orsato, Garcia, Mendes-Da- Silva, Simonetti, & Monzoni, 2015) dan menunjukan pula bahwa dari pihak perusahaan dan investor memiliki keyakinan bahwa strategi perusahaan yang mempertimbangkan kriteria keberlanjutan memiliki peluang untuk menciptakan dan mempertahankan nilai perusahaan untuk jangka waktu yang panjang (López, Garcia, & Rodriguez, 2007).

(6)

Penelitian ini menyelidiki hubungan kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan dengan pengungkapan sustainability sebagai variabel pemoderasi. Kebijakan dividen merupakan faktor yang mempengaruhi nilai perusahaan dan pengungkapan sustainability memoderasi hubungan antara kebijakan dividen dan nilai perusahaan. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan bukti empiris dan dapat memberikan kontribusi pada para pembaca dalam konteks mengembangkan ilmu pengetahuan dan juga dapat menjadi bahan pertimbangan dalam pembuatan kebijakan dalam perusahaan.

Penelitian ini dilakukan pada pasar negara berkembang dengan mengambil Indonesia sebagai kasus dan menggunakan data sekunder yang diambil pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang juga terdaftar pada indeks Sri Kehati untuk diperiksa.

(7)

LANDASAN TEORETIS Teori Kebijakan Dividen

1. Teori Dividen Tidak Relevan (Irrelevance Theory)

Teori ini pertama kali ditemukan oleh Modigliani and Miller atau biasa dikenal dengan sebutan MM. menurutnya, pembagian laba kepada para pemegang saham dalam bentuk dividen tidak dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Sebaliknya menurut MM yang menentukan atau mempengaruhi nilai perusahaan adalah bagaimana perusahaan dapat mengelola aset yang dimiliki sehingga dapat menghasilkan laba dan bagaimana perusahaan mengelola dan menangani risiko-risiko yang ada (Senata, 2016).

Dengan demikian nilai perusahaan ditentukan oleh keputusan investasi. Sementara itu keputusan apakah laba yang diperoleh akan dibagikan dalam bentuk dividen atau akan ditahan tidak mempengaruhi nilai perusahaan. Hal yang penting dari pendapat Modligiani Miller adalah bahwa pengaruh pembayaran dividen terhadap kemakmuran pemegang saham akan diimbangi dengan jumlah yang sama dengan cara pembelanjaan atau pemenuhan dana yang lain (Puspita & Fairuz, 2016).

(8)

Konsep Pengungkapan Sustainability

Dilansir dari Vanderbit University yang menyebutkan bahwa

“sustainability is broadly defined generation without compromising the ability of future generation to meet their own needs”. Ada

beberapa istilah yang berkaitan dengan sustainability yaitu sustainability business dan sustainable development. Dalam

penelitian ini akan berbicara tentang sustainable bisnis atau dikenal juga dengan istilah green business yang diartikan sebagai suatu kesadaran dari perusahaan terhadap lingkungan dan menggabungkan prinsip-prinsip keberlanjutan dalam keputusan bisnis, memproduksi ataupun memasok produk yang ramah lingkungan dan mempunyai komitmen untuk mempertahankan prinsip-prinsip lingkungan dalam menjalankan bisnis (Gunawan & Mayangsari, 2015).

Saat ini, konsep keberlanjutan tidak hanya berkonsentrasi pada isu-isu tentang lingkungan. Lebih luas daripada itu, keberlanjutan mencakup tiga lingkup kebijakan yakni; lingkungan, sosial, dan ekonomi. Oleh sebab itu, sustainability sebuah perusahaan

‘tidak hanya’ terbatas pada memperhatikan dampak dari operasi perusahaan terhadap lingkungan dan masyarakat (Zakia, 2018).

Yang terpenting dalam penerapan konsep ini adalah bagaimana perusahaan dapat memanfaatkan sumber daya lingkungan

(9)

yang ada dengan efektif, efisien dan ekonomis. Selain itu, perusahaan juga harus menghindari pengeluaran, risiko dan limbah sehingga tidak menghabiskan sumber daya lingkungan dan dapat meningkatkan material serta efisiensi energi untuk masa yang akan datang (Firmansari, 2015).

Nilai Perusahaan

Nilai perusahaan merupakan nilai yang dihasilkan atau dicapai oleh perusahaan melalui kinerja dari perusahaan tersebut dan sebagai implementasi dari setiap kebijakan yang dibuat oleh perusahaan selama periode usia perusahaan (Utomo et al., 2019). Nilai perusahaan dianggap dapat memberikan kemakmuran kepada para pemegang saham, nilai perusahaan juga dianggap sebagai sinyal positif bagi investor karena semakin tinggi nilai perusahaan maka semakin tinggi pula kemakmuran para pemegang saham begitu sebaliknya jika nilai perusahaan rendah maka tingkat kemakmuran para pemegang saham juga rendah (Astakonmi, Wardita, & Nursiani, 2019). Dalam penelitian ini nilai perusahaan diukur menggunakan return saham karena bagi investor jika return saham tinggi maka nilai perusahaan juga dianggap tinggi dan itu menjadi salah satu faktor bagi para investor berinvestasi di perusahaan.

Hipotesis Penelitian

(10)

Tujuan perusahaan bukan hanya meningkatkan profit melainkan juga untuk memaksimumkan nilai perusahaan. Kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan karena jika kebijakan dividen pada perusahaan dapat menguntungkan pemegang saham maka akan banyak investor yang berinvestasi di perusahaan tersebut yang juga berpengaruh terhadap nilai perusahaan karena memberikan kemakmuran kepada para pemegang saham lewat kebijakan dividen perusahaan. Berdasarkan riset terdahulu menunjukan bahwa kebijakan dividen berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan terlihat bahwa adanya asimetri informasi antara para pemegang saham dengan manajer perusahaan yang membuat dampak pada respon dari pemegang saham terhadap kebijakan dividen. Kemudian salah satu fungsi manajemen yang adalah kebijakan dividen dapat mempengaruhi respon pemegang saham dan nilai perusahaan (Esana & Darmawan, 2017).

H1 : Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan.

Selain kebijakan dividen, perusahaan juga diharapkan untuk melakukan penerapan sustainability yang bertujuan agar perusahaan dapat menjaga hubungan baik dengan para stakeholder sehingga dari hubungan tersebut dapat menarik lebih banyak minat konsumen dan dari hal tersebut diharapkan perusahaan mampu untuk meningkatkan kinerja untuk masa yang akan datang sehingga nilai perusahaan juga meningkat (Manisa et al., 2017).

(11)

Ketika pengungkapan sustainability menjadi moderasi kebijakan dividen terhadap nilai perusahaan, sebab dengan adanya pengungkapan sustainability maka akan lebih menarik perhatian investor untuk berinvestasi pada perusahaan dengan harapan bahwa perusahaan dapat memberikan tingkat pengembalian yang memuaskan investor. Riset terdahulu menunjukan hasil mengenai sustainability yang memperlihatkan bahwa dari pihak perusahaan dan investor memiliki keyakinan jika strategi perusahaan yang mempertimbangkan kriteria keberlanjutan akan memiliki peluang untuk menciptakan dan mempertahankan nilai perusahaan untuk jangka waktu yang panjang (López et al., 2007). Dan riset lainnya terlihat bahwa ada pengaruh antara sustainability dengan nilai perusahaan walaupun hal tersebut seringkali tidak berwujud dan tidak berpengaruh secara langsung (Orsato et al., 2015).

H2 : Pengungkapan sustainability memoderasi hubungan kebijakan dividen dan nilai perusahaan.

Model Penelitian

Berdasarkan pada pengembangan hipotesis penelitian maka disimpulkan variabel bebas adalah kebijakan dividen, variabel moderasi adalah pengungkapan isu sustainability, variabel tak bebas adalah nilai perusahaan dengan variabel kontrol adalah size, profitabilitas dan leverage, maka model penelitian adalah sebagai berikut :

(12)

Gambar 1 Model Penelitian

Nilai Perusahaan (Y)

Kebijakan Dividen

(X)

Pengungkapan Sustainability

(M)

(13)

METODOLOGI PENELITIAN

Sumber Data, Teknik Pengumpulan, Populasi, Dan Sampel.

Dalam penelitian ini digunakan pendekatan kuantitatif, data yang akan digunakan adalah data sekunder. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah dokumentasi, yaitu pengumpulan dokumen-dokumen berupa annual report dan situs internet serta data-data terkait lainnya yang diperlukan dalam penelitian ini. Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan penarikan sampel pada penelitian ini akan dilakukan dengan menggunakan teknik purposive sampling dengan kriteria bahwa perusahaan terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan perusahaan tersebut juga terdaftar dalam indeks SRI-KEHATI, maka dari kriteria tersebut terdapat 25 perusahaan yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dan termasuk dalam indeks SRI- KEHATI dengan data amatan sebanyak 100 (annual report tahun 2016- 2019). Disini index SRI-KEHATI dijadikan sebagai subjek penelitian karena indeks SRI-KEHATI didirikan dengan prinsip lingkungan, sosial dan tata kelola dan saat ini juga index ini menjadi satu-satunya referensi bagi investasi yang menitikberatkan pada isu ESG di pasar modal.

Definisi Operasional Variabel Dan Pengukuran Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah nilai perusahaan. Nilai

(14)

perusahaan dikatakan penting karena nilai perusahaan dapat menggambarkan keadaan perusahaan, jika nilai perusahaan baik maka investor akan memberikan reaksi positif dan memandang baik perusahaan tersebut karena investor menganggap bahwa nilai perusahaan yang tinggi mencerminkan kinerja perusahaan yang baik pula. Selain itu nilai perusahaan juga dapat menggambarkan prospek serta harapan akan kemampuan dalam meningkatkan kekayaan perusahaan di masa yang akan datang (Wahyudi, Chuzaimah, & Sugiarti, 2016). Pengukuran nilai perusahaan menggunakan rumus Return Saham, karena Return merupakan hasil yang diperoleh dari investasi dan return yang tinggi bisa menjadi salah satu faktor yang membuat investor menanamkan modalnya pada sebuah perusahaan dengan harapan investor akan mendapatkan imbalan yang tinggi atas investasi yang dilakukan dan return saham yang digunakan adalah return saham realisasi.

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑃𝑒𝑟𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎𝑎𝑛 = 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑅𝑒𝑡𝑢𝑟𝑛 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑟𝑒𝑎𝑙𝑖𝑠𝑎𝑠𝑖 =𝑃𝑡 − 𝑃𝑡 − 1

𝑃𝑡 − 1 Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen.

Kebijakan dividen adalah suatu persentase dari dividen sebuah perusahaan yang dibagikan dengan laba bersih perusahaan (Basyarewan & Munawar, 2018). Dengan model pengukurannya menggunakan Dividend Payout Ratio.

(15)

dalam menghitung DPR peneliti menggunakan cara membagi jumlah dividen dengan laba bersih, perhitungan dividen pada penelitian ini menggunakan dividen tunai.

𝐷𝑃𝑅 = 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ Variabel Moderasi

Sustainability adalah konsep yang meliputi 3 dimensi yaitu sosial,

ekonomi dan lingkungan yang selanjutnya sustainability didefinisikan sebagai sebuah konsep untuk mempertahankan kesejahteraan ekonomi, sosial dan lingkungan untuk jangka waktu yang panjang, bahkan dalam jangka waktu yang tidak terbatas dan standar yang digunakan dalam perhitungan indexnya didasari pada peraturan otoritas jasa keuangan No.51 tentang penerapan keuangan berkelanjutan bagi lembaga jasa keuangan, emiten dan perusahaan public. Pengukurannya menggunakan sustainability report disclosure Index (SRDI) (Kuhlman & Farrington, 2010).

𝑆𝑅𝐷𝐼 =𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑠𝑐𝑙𝑜𝑠𝑢𝑟𝑒 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑀𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Tabel 1

Perusahaan Terdaftar pada BEI dan indeks Sri Kehati Nama Perusahaan

PT Astra Argo Lestari Tbk PT Adhi Karya (Persero) Tbk

(16)

PT Astra Internasional Tbk PT Bank Central Asia Tbk

PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bumi Serpong Damai Tbk PT Indofood Sukses Makmur Tbk

PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk

PT Jasa Marga Tbk PT Kalbe Farma Tbk

PT Pembangunan Perumahan Property Tbk PT Perusahaan Gas Negara Tbk

PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk PT Semen Indonesia (Persero) Tbk PT Timah (Persero) Tbk

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk PT United Tractors Tbk

PT Unilever Indonesia Tbk

(17)

PT Waskita Karya (Persero) Tbk PT Wijaya Karya (Persero) Tbk PT Wijaya Karya Beton Tbk

Variabel Kontrol

Variabel kontrol dalam penelitian yaitu firm size, profitabilitas dan leverage. Firm size adalah sebuah cerminan dari aset yang dimiliki oleh

perusahaan, dapat dikatakan bahwa Firm size merupakan salah satu variabel yang dipertimbangkan dalam menentukan nilai dari suatu perusahaan Firm size dianggap dapat mempengaruhi nilai perusahaan karena semakin besar

ukuran sebuah perusahaan maka semakin mudah untuk perusahaan mendapatkan sumber dana dari investor dan dana tersebut kemudian akan diolah oleh manajemen untuk meningkatkan nilai perusahaan dan pengukurannya menggunakan Size (Pratama & Wiksuana, 2018).

𝑆𝑖𝑧𝑒 = 𝐿𝑜𝑔 (𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡)

Profitabilitas menunjukan kemampuan sebuah perusahaan dalam memperoleh laba, profitabilitas dapat diketahui dengan membandingkan antara laba yang diperoleh perusahaan dengan jumlah aktiva dan modal dari perusahaan tersebut dan model pengukurannya menggunakan Return On asset (ROA) (Novari & Lestari, 2016).

𝐿𝑎𝑏𝑎

(18)

Leverage menunjukan kemampuan dari suatu perusahaan dalam memenuhi

segala kewajiban finansial dari perusahaan tersebut, leverage adalah rasio yang mengukur seberapa besar perusahaan menggunakan pendanaan yang berasal dari hutang dan model pengukurannya menggunakan Debt to Equity Ratio (DER) (Kartika Dewi & Abundanti, 2019).

𝐷𝐸𝑅 =𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 Teknik Analisis Data dan Model Statistik

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi data panel yang merupakan teknik dalam pengujian hipotesis dengan menggunakan model persamaan yang dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya hubungan dan pengaruh antara variabel yang bebas terhadap variabel terikat (Perdana, 2018). Model persamaan yang digunakan dalam pengujian dalam penelitian ini adalah

NP= α + KDt + PSt + Szt + Proft + Levt + e Analisis Moderasi

NP= α + KDt + PSt + KDt_PSt + Szt + Proft + Levt + e Keterangan

NP : Nilai perusahaan KD : Kebijakan Dividen

(19)

KD_PS : Interaksi antara Kebijakan Dividen dan Pengungkapan isu Sustainability

Sz : Size

Prof : Profitabilitas Lev : Leverage α : Konstanta e : error

Uji Estimasi Model

1. Commond Effect Model

Common effect model merupakan teknik estimasi model regresi data panel paling sederhana diantara teknik estimasi model lainnya. Pada common effect model perbedaan dimensi individu maupun waktu diabaikan. Dengan kata lain,pada common effect model perilaku data dari setiap individu sama dalam berbagai periode waktu. Oleh karena itu, estimasi parameter pada common effect model dilakukan dengan mengkombinasikan data cross-section dan data time-series sebagai satu kesatuan tanpa melihat adanya perbedaan waktu dan individu (Nur Muhammad Yusuf Wakhiri, 2017).

2. Fixed Effect Model

pada pendekatan model efek tetap, diasumsikan bahwa intersep dan slope () dari persamaan regresi (model) dianggap konstan baik

(20)

antar unit cross section maupun antar unit time series. Satu cara untuk memperhatikan unit cross-section atau unit time-series adalah dengan memasukkan variabel boneka/semu (dummy variable) untuk mengijinkan terjadinya perbedaan nilai parameter yang berbeda-beda, baik lintas unit cross-section maupun antar unit time series.

Pendekatan yang paling sering dilakukan adalah dengan menggunakan intersep bervariasi antar unit cross-section namun tetap mengasumsikan bahwa slope koefisien adalah konstan antar unit cross-section (Rahmadeni & Yonesta, 2016).

3. Random Effect Model

Random effect model adalah teknik estimasi yang menambahkan variabel gangguan (error terms) yang mungkin saja akan muncul pada hubungan antar waktu dan antar individu. Berbeda dengan common effect model yang mengabaikan adanya perbedaan antara dimensi individu maupun waktu. Dengan kata lain, pada common effect model perilaku data dari setiap individu dianggap sama dalam berbagai periode waktu. Oleh karena itu, pada random effect model diasumsikan terdapat perbedaan intersep untuk setiap individu. Oleh karenanya, terdapat dua komponen residual, yaitu residual secara menyeluruh dan secara individu. Residual secara menyeluruh merupakan kombinasi antara time-series dan cross-section,

(21)

sedangkan residual secara individu merupakan residual dari masing- masing unit cross-section (Nur Muhammad Yusuf Wakhiri, 2017).

Pemilihan Model Regresi Data Panel

Pada dasarnya terdapat tiga pendekatan yang dapat digunakan untuk menentukan model regresi data panel yaitu pendekatan common effect model, pendekatan fixed effect model, dan pendekatan random effect model.

Hal selanjutnya yang terlintas yaitu dari tiga pendekatan yang digunakan untuk menentukan model regresi data panel, pendekatan manakah yang paling sesuai untuk suatu permasalahan. Menurut Widarjono (2007:258), terdapat tiga jenis uji khusus yang digunakan untuk memilih model regresi data panel yang terbaik untuk suatu permasalahan yang ada, yaitu uji chow, uji hausman, dan uji lagrange multiplier (Rahmadeni & Yonesta, 2016)

.

1. Uji Chow

Uji chow digunakan untuk mengetahui model regresi data panel yang terbaik diantara model yang diperoleh berdasarkan pendekatan common effect model dengan model yang diperoleh dengan pendekatan fixed effect model (Rayan, 2018).

H0 = > 0.05 Pilih CEM H1 = < 0.05 Pilih FEM 2. Uji Hausman

Uji hausman ini digunakan untuk mengetahui model regresi data

(22)

panel yang terbaik diantara model yang diperoleh berdasarkan pendekatan random effect model dengan model yang diperoleh dengan pendekatan fixed effect model. Hipotesis awalnya adalah tidak terdapat hubungan antara galat model dengan satu atau lebih variabel penjelas (Rayan, 2018).

H0 = > 0.05 Pilih REM H1 = < 0.05 Pilih FEM

3. Uji Lagrange Multiplier

uji lagrange multiplier digunakan untuk mengetahui model regresi data panel yang terbaik diantara model yang diperoleh berdasarkan pendekatan random effect model dengan model yang diperoleh dengan pendekatan common effect model (Rayan, 2018).

H0 = > 0.05 Pilih CEM H1 = < 0.05 Pilih REM Uji Hipotesis

Pengujian hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis regresi linier berganda.Analisis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh beberapa variabel independen (X) terhadap variabel dependen (Y). Analisis linier berganda dilakukan dengan uji koefisien determinasi, uji t, dan uji F.

Uji Koefisien Determinasi

(23)

Koefisien determinasi (R²) mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.

Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan 1 (satu).

Variabel bebas dapat menjelaskan variabel terikat dengan baik atau kuat jika nilai koefisien lebih besar dari 0,5, sama dengan 0,5 dikatakan sedang dan kurang dari 0,5 berarti variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas (Ghozali,2016:95).

Uji Parsial ( Uji t )

Uji t bertujuan untuk menguji secara parsial pengaruh antara variabel bebas terhadap variabel tidak bebas dengan variabel lain yang dianggap konstan, dengan asumsi jika nilai probabilitas yang didapat dari analisis menunjukkan kecil dari α = 5%, berarti terdapat pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen.

Dengan tingkat kepercayaan untuk pengujian hipotesis adalah 95%

atau (α) = 0,05 (5%). Dengan kriteria sebagai berikut:

Ho : bi = 0 Ha : bi ≠ 0

1. Pengaruh Kebijakan Dividen (X1) terhadap Nilai Perusahaan (Y).

Ho: b1 ≤ 0, X1 tidak berpengaruh positif terhadap Y Ha: b > 0, X berpengaruh positif terhadap Y

(24)

2. Pengungkapan Sustainability (M) Memoderasi Hubungan Kebijakan Dividen (X) dan Nilai Perusahaan (Y).

Ho: b2 ≤ 0, X1 tidak memoderasi X dan Y Ha: b2 > 0, X1 memoderasi X dan Y

Uji Simultan ( Uji Statistik F )

Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen/bebas yang dimasukkan mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen/terikat. Pengujian ini menggunakan nilai probabilitas sebesar 5% atau 0,05. Prosedur Uji F ini adalah sebagai berikut :

1. Menentukan hipotesis nol maupun hipotesis alternatifnya : Ho : b1 = 0, berarti X1 tidak berpengaruh terhadap Y Ha : b1 ≠ 0, berarti X1 berpengaruh terhadap Y 2. Membuat keputusan uji F

Jika nilai F lebih besar dari 4 maka dapat dikatakan H0

ditolak pada derajat kepercayaan 5%, dengan kata lain hipotesis alternatif (Ha) diterima, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak mempengaruhi variabel dependen.

(25)

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Statistik Deskriptif

Tabel 2 menggambarkan karakteristik dari variabel-variabel yang diteliti pada tahun 2016-2019 dengan jumlah observasi sebesar 100. Perhitungan kebijakan dividen pada penelitian ini menggunakan Dividend Payout Ratio (DPR). Berdasarkan perhitungan selama periode pengamatan yaitu 2016- 2019 terlihat bahwa nilai rata-rata dari kebijakan dividen sebesar 0.425760 dengan standar deviasi sebesar 0.388148 yang artinya bahwa terdapat penyimpangan nilai dari kebijakan dividen sebesar 0.388148. nilai minimum dari kebijakan dividen adalah 0.000000 dan nilai maximum sebesar 2.683633. Nilai mean dari kabijakan dividen sebesar 0.425760 yang artinya bahwa kemampuan perusahaan dalam membayarkan dividennya kepada investor sebesar 42,57% dari laba yang dihasilkan perusahaan.

Tabel 2. Statistik Deskriptif

NP KD PS Sz Prof Lev

Mean 0.193585 0.425760 62.21000 13.63450 0.071534 2.314093 Median 0.004258 0.338245 60.00000 13.69826 0.044036 1.197699 Max 6.212766 2.683633 96.00000 15.15130 0.446758 11.30431 Min 0.000000 0.000000 34.00000 9.798867 0.000000 0.083299 Std Dev 0.648983 0.388148 12.97651 1.060505 0.081346 2.432812

(26)

Probability 0.000000 0.000000 0.323585 0.000000 0.000000 0.000000

Pada penelitian ini Pengungkapan Sustainability dihitung menggunakan sustainability report disclosure Index (SRDI). Berdasarkan perhitungan yang dilakukan terlihat nilai rata-rata dari pengungkapan sustainability sebesar 62.21000 dengan standar deviasi sebesar 12.97651 yang artinya nilai penyimpangan pada pengungkapan sustainability sebesar 12.97651. nilai minimum dari pengungkapan sustainability adalah 34.00000 dan nilai maksimum sebesar 96.00000.

Pemilihan Regresi Data Panel

Berdasarkan Tabel 3, kedua nilai probabilitas Cross section-F dan Chi-square lebih besar dari Alpha 0,05 sehingga menolak H1. Jadi menunjukkan pada uji chow ini akan menggunakan common effect model dan melanjutkan pengujian ke uji Lagrange Multiplier.

Tabel 3. Uji Chow

Effect Test Statistic d.f Prob

Cross-section F 1.112925 (24.70) 0.3537

Cross-section Chi –square 32.322361 24 0.1192

Tabel 4. Uji Lagrange Multiplier

Test Hypothesis

(27)

Cross-section Time Both Breusch -Pagan 0.485180

(0.4861)

0.801416 (0.3707)

1.286596 (0.2567)

Berdasarkan Tabel 4 tabel di atas, data Breusch-Pagan pada data Cross-section menunjukan nilai yang lebih besar dari Alpha sehingga H1

ditolak. Jadi berdasarkan uji LM , model terbaik yang digunakan adalah common effect model.

Uji Hipotesis

Dari perhitungan pada Tabel 3 dan 4 maka uji hipotesis pada penelitian ini menggunakan Common Effect Model.

Tabel 5. Uji Hipotesis

Variabel Coefficient Std. Error Prob

C 1.379457 1.292368 0.1994

KD -0.170109 -0.948428 0.3453

R-square 0.030865 Adjusted R-square -0.020685 Prob (F-statistic) 0.700965

Dari hasil pada Tabel 5, dapat disimpulkan bahwa Kebijakan Dividen memiliki koefisien sebesar -0.170109 yang artinya nilai koefisien dari

(28)

kebijakan dividen yang diproksikan terhadap DPR bernilai negatif dan dapat disimpulkan bahwa adanya hubungan yang tidak searah antara kebijakan dividen dengan nilai perusahaan, nilai koefisien dari kebijakan dividen menunjukan bahwa setiap pertambahan kebijakan dividen sebesar 1 akan menyebabkan penurunan nilai perusahaan sebesar -0.170109.

Pengungkapan sustainability yang diproksi terhadap SRDI memiliki koefisien sebesar -0.007942 yang bernilai negatif, berarti bahwa setiap kenaikan maupun penurunan nilai dari pengungkapan sustainability tidak dapat memperkuat maupun memperlemah hubungan antara kebijakan dividen dan juga nilai perusahaan. Kemudian, nilai koefisien determinasi (Adjusted R-square) pada tabel diatas sebesar -0.020685 atau -2.0685%, maka persentase pengaruh kebijakan dividen dan pengungkapan sustainability terhadap nilai perusahaan adalah 0. Hasil ini menunjukan

bahwa kebijakan dividen dan pengungkapan sustainability serta variabel yang digunakan dalam penelitian ini tidak dapat menjelaskan nilai perusahaan.

Prob (F-statistic) menunjukkan nilai sebesar 0.700965 atau 70.0965%

yang mana nilai tersebut lebih besar dari Alfa dan menunjukkan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dan pengungkapan sustainability tidak memoderasi hubungan kebijakan dividen dan nilai perusahaan.

(29)

Nilai probabilitas uji parsial (uji t) variabel kebijakan dividen (KD) sebesar 0.3453 dan nilai yang lebih besar dari Alpha, berarti bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan.

Nilai probabilitas uji parsial (uji t) variabel pengungkapan sustainability (PS) sebesar 0.1891 dan nilai tersebut lebih besar dari Alpha sehingga dapat dikatakan bahwa pengungkapan sustainability tidak memoderasi hubungan kebijakan dividen dan nilai perusahaan.

Tabel 6. Uji Pemoderasian

Variabel Coefficient Std. Error Prob

C 1.130531 1.208386 0.3519

KD_PS 0.006662 0.542204 0.5890

R-square 0.026303 Adjusted R-square -0.036516 Prob (F-statistic) 0.864895

PEMBAHASAN

Kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai perusahaan Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah dilakukan diketahui bahwa kebijakan dividen yang dihitung menggunakan DPR menunjukkan ketidaksesuaian antara hasil dan hipotesis. Pada hipotesis pertama menyatakan bahwa kebijakan dividen berpengaruh positif terhadap nilai

(30)

perusahaan, setelah diuji terlihat bahwa hasil dan hipotesis menunjukkan ketidaksesuaian yaitu nilai probabilitas dari kebijakan dividen sebesar 0.3453, walaupun bernilai positif tetapi menunjukan bahwa nilai tersebut lebih besar dari 0.05. Hasil ini konsisten dengan teori tidak relevan yang dikemukakan oleh Modigliani and Miller, yang mengatakan bahwa pembagian laba tidak mempengaruhi nilai perusahaan melainkan ditentukan oleh kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba melalui pengelolaan aset perusahaan (Senata, 2016). Penulis juga sudah membandingkan dengan memproksi nilai perusahaan menggunakan Tobin’Q namun hasil yang ditunjukan juga tetap sama yaitu R-Square bernilai negatif. Hasil yang sama juga dikemukakan oleh Prihatin, Ningsih, & Indarti, (2012), Gayatri &

Mustanda, (2014), Wahyudi et al (2016) dan Anita & Yulianto (2016) dengan hasil penelitian yang menunjukan bahwa kebijakan dividen yang diproksi dengan DPR tidak mempengaruhi nilai perusahaan, Anita &

Yulianto (2016) juga menambahkan bahwa kebijakan dividen tidak mempengaruhi nilai perusahaan karena para pemegang saham hanya ingin mengambil keuntungan jangka pendek dan juga cenderung menghindari pajak melalui capital gains. Hasil penelitian ini bertolak belakang dengan penelitian milik Wati, Sriyanto, & Khaerunnisa (2018), Mardiyati (2012) dan Senata (2016).

(31)

Pengungkapan sustainability memoderasi hubungan kebijakan dividen dan nilai perusahaan.

Berdasarkan pengujian yang dilakukan dapat diketahui bahwa hipotesis kedua yang menyatakan bahwa pengungkapan sustainability memoderasi hubungan kebijakan dividen dan nilai perusahaan dan setelah dilakukan pengujian didapati hasil dan hipotesis yang bertolak belakang yaitu nilai probabilitas sebesar 0.5890 dimana nilai tersebut lebih besar dari nilai Alfa sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesis kedua ditolak. Hasil ini sejalan dengan hasil dari Habibi & Andraeny (2018) yang menyatakan bahwa sustainability tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan dikarenakan biaya yang muncul akibat tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan pada kondisi yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan perusahaan yang memiliki tanggung jawab sosial yang rendah.

(32)

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa kebijakan dividen tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di indeks sri kehati periode 2016-2019. Hal ini dapat diartikan bahwa semakin tinggi atau rendahnya pembayaran dividen yang dilakukan kepada para pemegang saham tidak akan mempengaruhi nilai perusahaan. Selanjutnya, pengungkapan sustainability tidak memoderasi hubungan kebijakan dividen dan nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di indeks sri kehati periode 2016-2019, artinya pengungkapan sustainability tidak dapat memperkuat maupun memperlemah hubungan kebijakan dividen dan nilai perusahaan.

Penelitian ini terbatas pada perusahaan yang terdaftar dalam indeks sri kehati periode 2016-2019 karena sebagian besar perusahaan tidak mengungkapkan sustainability secara berkelanjutan dari tahun ke tahun. Hal tersebut dikarenakan pengungkapan sustainability di Indonesia masih bersifat sukarela. Oleh karena itu, diharapkan untuk penelitian selanjutnya dapat menambahkan variabel ataupun sampel.

(33)

DAFTAR PUSTAKA

Anita, A., & Yulianto, A. (2016). Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kebijakan Dividen terhadap Nilai perusahaan. Journal of Reproduction and Infertility, 15(4), 229–232.

Astakonmi, I., Wardita, P., & Nursiani, W. (2019). Efek Moderasi Kebijakan Dividen pada Pengaruh Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan

Manufaktur. Bisnis Dan Akuntansi), 18(2), 134–145.

Basyarewan, U. N., & Munawar, A. (2018). Analisis Kebijakan Dividen Terhadap Pertumbuhan Dan Harga Saham Perusahaan. (October 2014).

Esana, R., & Darmawan, A. (2017). Pengaruh Kebijakan Dividen Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan Serta Dampaknya Terhadap Profitabilitas. Jurnal Administrasi Bisnis, 50(6), 1–10.

Firmansari, F. (2015). Konsep sustainability dalam pelaporan corporate social responsibility.

Gayatri, N., & Mustanda, I. (2014). Pengaruh Struktur Modal, Kebijakan Dividen Dan Keputusan Investasi Terhadap Nilai Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 3(6).

Gunawan, Y., & Mayangsari, S. (2015). Pengaruh Sustainability Reporting Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Investment Opportunity Set Sebagai Variabel Moderating. Jurnal Akuntansi Trisakti, 2(1), 1.

Habibi, M., & Andraeny, D. (2018). Pengaruh Profitabilitas dan

Sustainability Reporting terhadap Nilai Perusahaan degan Investment Opportunity Set sebagai Variabel Moderating. Seminar Nasional I Universitas Pamulang.

Kartika Dewi, N. P. I., & Abundanti, N. (2019). Pengaruh Leverage Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Mediasi. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 8(5), 3028.

Kuhlman, T., & Farrington, J. (2010). What is sustainability? Sustainability, 2(11), 3436–3448.

Latifah, S. W., & Luhur, M. B. (2017). Pengaruh Laporan Keberlanjutan Pada Nilai Perusahaan Dan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderasi.

(34)

López, M. V., Garcia, A., & Rodriguez, L. (2007). Sustainable development and corporate performance: A study based on the Dow Jones

sustainability index. Journal of Business Ethics, 75(3), 285–300.

Manisa, D. E., Defung, F., & Global, I. P. (2017). The Influence of Disclosure of Sustainability Report on Financial Performance of Infrastructure Companies Listed on Indonesia Stock Exchange. Forum Ekonomi, 19(2), 174–187.

Mardiyati, U. G. N. A. P. (2012). Pengaruh Kebijakan Dividen, Kebijakan Hutang Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (Bei) Periode 2005-2010. Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia (JRMSI), Vol. 3(1), No. 1.

Marwati, Y. C. P. (2015). Analisis Pengungkapan Sustainability Report Pada Perusahaan Non-Keuangan Tahun 2009-2013. Jurnal Dinamika

Akuntansi, 7(2), 167–181.

Novari, P., & Lestari, P. (2016). Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Sektor Properti Dan Real Estate. E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana, 5(9), 5671–

5694.

Nur Muhammad Yusuf Wakhiri. (2017). ANALISIS PERDEKATAN PADA MODEL REGRESI DATA PANEL BERGANDA. 24–32.

Orsato, R. J., Garcia, A., Mendes-Da-Silva, W., Simonetti, R., & Monzoni, M. (2015). Sustainability indexes: Why join in? A study of the

“corporate sustainability index (ISE)” in Brazil. Journal of Cleaner Production, 96, 161–170.

Perdana. (2018). Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap Kebijakan Dividen.

Journal of Chemical Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.

Pratama, A., & Wiksuana. (2018). PERUSAHAAN DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Udayana , Bali , Indonesia Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana , Bali , Indonesia ABSTRAK PENDAHULUAN Ketatnya persaingan yang muncul menuntut perusahaan. 5, 1289–1318.

Prihatin, P., Ningsih, & Indarti, I. (2012). Dan Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan ( Studi Kasus Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2007-2009 ) The Influence of Investment Decision , Financing Decision , And Dividend Policy on

(35)

Firm Value ( Case Study. Journal of Financial and Banking, 1(1), 1–23.

Puspita, I. L., & Fairuz, P. D. (2016). Pengaruh Kebijakan Dividen, Sustainability Report Terhadap Nilai Perusahaan. 7(1), 34–39.

Puspita, I. L., & Fairuz, P. D. (2018). Pengaruh Kebijakan Dividen, Sustainibility Report Terhadap Nilai Perusahaan. 7(1), 34–39.

Rahmadeni, & Yonesta, E. (2016). Analisis regresi data panel pada pemodelan produksi panen kelapa sawit di kebun sawit plasma

kampung buatan baru. Jurnal Sains Matematika Dan Statistika, 2(I), 1–

12.

Rayan, I. (2018). Ismi Rayyan. ANALISIS REGRESI DATA PANEL PADA FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT

KEMISKINAN.

Senata, M. (2016). Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Yang Tercatat Pada Indeks Lq-45 Bursa Efek Indonesia. Jurnal Wira Ekonomi Mikrosil, 6(01), 73–84.

Susanto, Y. K., & Tarigan, J. (2015). Pengaruh Pengungkapan Sustainability Report Terhadap. Diponegoro Journal Of Accounting, 4, 1–12.

Utomo, M. N., Borneo, U., Amal, P., & Tarakan, K. (2019). Strategi penciptaan nilai perusahaan melalui investasi berbasis green. 49–59.

Wahyudi, H. D., Chuzaimah, C., & Sugiarti, D. (2016). PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PROFITABILITAS, KEBIJAKAN DEVIDEN, DAN KEPUTUSAN INVESTASI TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Penggunaan Indeks LQ-45 Periode 2010 - 2014). Benefit: Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 1(2), 156.

Wati, T. K., Sriyanto, S., & Khaerunnisa, E. (2018). Pengaruh Kebijakan Dividen Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Kebijakan Hutang Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Sub Sektor Industri Barang Konsumsi Periode 2011-2016. Sains: Jurnal Manajemen Dan Bisnis, 11(1), 49–74.

Zakia, D. (2018). PENGARUH SUSTAINABILITY REPORTING TERHADAP HARGA SAHAM. 2, 227–249.

Referensi

Dokumen terkait

A- 81.01-85 Merupakan perolehan mahasiswa yang mengikuti perkuliahan dengan sangat baik, memahami materi dengan sangat baik, memiliki tingkat proaktif dan kreatifitas tinggi

Berat total material struktur utama pada perencanaan modifikasi apartemen Purimas Surabaya menggunakan sistem rangka pengaku eksentris didapatkan 1105.136 ton,

untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, teknik pengambilan sampel pada umummya dilakukan secara random, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian,

5 Tahun 2010 menyebutkan bahwa infrastruktur merupakan salah satu prioritas pembangunan nasional untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial yang berkeadilan

Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan koagulan asam (asam asetat dan asam sitrat) pada tahu yang disubstitusi dengan kacang hijau tehadap karakteristik

Pengembangan software atau dikenal juga sebagai software engineering menurut IEEE adalah aplikasi sistematik, disiplin, pendekatan kuantitatif untuk pengembangan,

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui proses negosiasi identitas masyarakat keturunan Samin dengan masyarakat Jawa dominan, apa saja masalah komunikasi yang muncul

Dari keseluruhan jamaah yang mengikuti kegiatan program pembinaan manasik ibadah haji terdapat sekitar 80% jamaah yang sudah lebih paham dalam bimbingan manasik ibadah