1 - 1 R
REVEVIIEEWW RREENNCCAANNAA PPROROGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM)) T
TAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN BALANGAN
LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Kab. Balangan
1.1.
LATAR BELAKANG
Pembangunan nasional harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah
Indonesia, bersama seluruh wilayah tingkat pemerintahan dari pusat sampai dengan
pemerintah daerah dengan cara yang lebih terpadu, efisien, efektif serta memberikan
manfaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat. Salah satu perwujudan
pembangunan nasional tersebut adalah pelaksanaan pembangunan infrastruktur yang
disiapkan secara terencana dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan berkelanjutan.
Pendayagunaan sumber daya yang lebih optimal diharapkan mampu mendukung
pertumbuhan ekonomi nasional dan pemerataan pembangunan di daerah, penciptaan
lapangan pekerjaan dan penanggulangan kemiskinan dengan tetap menjaga daya dukung
lingkungan.
Untuk mewujudkan hal tersebut diperlukan perencanaan program infrastruktur
yang dapat mendukung kebutuhan sosial, ekonomi dan lingkungan secara terpadu melalui
perencanaan program yaitu Rencana Terpadu Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)
Bidang PU/Cipta Karya sebagai embrio terwujudnya perencanaan infrastruktur yang lebih
luas dan diharapkan mampu mendukung kebutuhan ekonomi, sosial dan lingkungan.
Rencana Terpadu Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta
Karya merupakan suatu pendekatan dan cara yang dapat digunakan untuk keseluruhan
sektor pembangunan permukiman, prasarana dan sarana PU/Cipta Karya. Prinsip
keterpaduan yang digunakan dalam penyusunan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya diharapkan
akan memudahkan mobilisasi sumber pembiayaan melalui kesepakatan bersama untuk
pengalokasian sumberdaya dalam jangka menengah, memudahkan kerjasama antara
instansi pusat dan daerah dan antara program dan pelaksanaan. Disamping itu RPIJM
Bidang PU/Cipta Karya ini disusun melalui proses partisipatif yang mengakomodasi
kebutuhan nyata masyarakat sesuai dengan strategi dan arah pembangunan yang
ditetapkan dalam Rencana Tata Ruang Kota dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah
1 - 2 R
REVEVIIEEWW RREENNCCAANNAA PPROROGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM)) T
TAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN BALANGAN
LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Kab. Balangan
Disamping itu, RPIJM Bidang PU/Cipta Karya disusun dengan mempertimbangkan
kemampuan keuangan/pendanaan dan kelembagaan dalam memenuhi kebutuhan
pembangunan dan memperhatikan aspek kelayakan program masing-masing sektor,
kelayakan spasial dan lingkungan.
Dengan adanya RPIJM Bidang PU/Cipta Karya diharapkan dapat mendorong
peningkatan pertumbuhan ekonomi lokal, penanggulangan kemiskinan dan peningkatan
kualitas pelayanan serta mendukung pembangunan permukiman, prasarana dan sarana PU
yang mempunyai ciri-ciri:
a. Memerlukan mobilisasi sumber pembiayaan yang besar
b. Memerlukan persiapan dan perencanaan teknis yang matang
c. Memerlukan pemantapan program dan penganggaran
d. Memerlukan manajemen pelaksanaan yang menjamin tercapainya tujuan, sasaran dan
manfaat secara efisien serta pemanfaatan sumberdaya
Dalam mendorong pembangunan permukiman, prasarana dan sarana PU/Cipta
Karya di Kabupaten Balangan telah dilakukan penyusunan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya
yang mencakup program tiap sektor secara keseluruhan. RPIJM tahap pertama telah
disusun tahun 2008, namun karena pertimbangan keterbatasan kemampuan pendanaan
dan waktu penyusunan serta prioritas mendesak untuk mendukung pelaksanaan
pembangunan tahun 2009, maka RPIJM Tahap Kedua disusun kembali pada Tahun 2009
yang lebih komprehensip meliputi seluruh kawasan prioritas di Kabupaten Balangan untuk
semua sektor Cipta Karya dan dalam jangka waktu 5 tahun yaitu mulai tahun 2017-2021.
Sebelum penyusunan RPIJM Kabupaten Balangan harus dilakukan review terlebih dahulu
terhadap hasil penyusunan RPIJM yang telah disusun berdasarkan kawasan tersebut.
Untuk mendukung penyusunan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Balangan
dibentuk satuan tugas (Satgas) RPIJM Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Balangan yang
melibatkan Ketua Bappeda selaku ketua tim dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum selaku
pelaksana harian satgas. Satgas akan bertugas mengarahkan konsultan dalam penyusunan
RPIJM Bidang PU/Cipta Karya sehingga RPIJM Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Balangan
yang disusun dapat mencerminkan keterpaduan program dan pembangunan Bidang
PU/Cipta Karya secara konkrit dengan mengakomodasi kebutuhan pembangunan sesuai
dengan karakteristik dan potensi daerah, mendorong pembangunan ekonomi lokal,
pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas pelayanan yang sesuai dengan
1 - 3 R
REVEVIIEEWW RREENNCCAANNAA PPROROGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM)) T
TAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN BALANGAN
LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Kab. Balangan
1.2.
PENGERTIAN RPIJM
Rencana Terpadu Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang PU/Cipta
Karya adalah dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur Bidang
PU/Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan jangka waktu lima
tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah
Kabupaten/Kota, masyarakat, dan dunia usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang
dan kebijakan skala nasional , provinsi, dan kabupaten/kota untuk mewujudkan
keterpaduan pembanunan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan
RPIJM Bidang PU/Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikan berbagai dokumen
perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga
kabupaten/kota. RPIJM Bidang PU/Cipta Karya disusun sebagai dokumen teknis operasional
pembangunan infrastruktur Bidang PU/Cipta Karya sesuai dengan dokumen rencana yang
ada, dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas
Daerah.
Gambar 1.1.
1 - 4 R
REVEVIIEEWW RREENNCCAANNAA PPROROGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM)) T
TAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN BALANGAN
LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Kab. Balangan
Sesuai dengan skema di atas, integrasi dan sinkronisasi setiap strategi sektor sangat
penting, termasuk antara Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi
Sanitasi Kota (SSK), serta Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL).
Dokumen sektoral ini terintegrasi dalam Strategi Pembangunan Permukiman dan
Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) yang memberikan arahan pembangunan infrastruktur skala
kota/kabupaten. Selanjutnya, SPPIP ini akan diturunkan ke dalam Rencana Pembangunan
Kawasan Permukiman Prioritas (RPKPP) dengan skala kawasan. RPIJM perlu
mempertimbangkan dokumen-dokumen teknis ini sehingga perencanaan pembangunan
infrastruktur permukiman menjadi lebih terarah dan terpadu.
RPIJM yang telah disusun kemudian akan dituangkan ke dalam rencana program
tahunan berupa Memorandum Program yang merupakan kesepakatan bersama antara
pemerintah, provinsi, dan kabupaten/kota terkait rencana kegiatan di suatu
Kabupaten/Kota dalam jangka waktu 5 tahun.
Gambar 1.2.
Keterkaitan Substansi Antara Dokumen Teknis
1.3.
KETERKAITAN RPIJM BIDANG CIPTA KARYA DENGAN RPIJM BIDANG PU
Infrastruktur Pekerjaan Umum secara umum meliputi 4 sektor, yaitu sektor cipta
karya, sektor bina marga, sektor sumberdaya air dan sektor tata ruang, dari keempat sektor
1 - 5 R
REVEVIIEEWW RREENNCCAANNAA PPROROGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM)) T
TAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN BALANGAN
LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Kab. Balangan
fisik, sementara sektor lainnya langsung bersentuhan dengan penyediaan infrastruktur fisik.
Dalam pelaksanaannya, sektor bina marga dan sektor sumberdaya air lebih bersifat makro
atau regional dan umumnya memiliki volume kegiatan skala besar, sementara itu sektor
cipta karya merupakan penuyediaan infrastruktur yang langsung bersentuhan dengan
kehidupan masyarakat, bersifat masif, tersebar, sangat variatif jenis kegiatannya serta
memiliki volume fisik mulai dari yang kecil hingga besar.
Penyediaan infrastruktur sektor cipta karya yang meliputi sektor air minum, sektor
penyehatan lingkungan permukiman, sektor penataan bangunan dan lingkungan dan sektor
pengembangan permukiman memiliki lingkup pelayanan mulai dari perkotaan hingga
perdesaan. Sehingga dalam pelaksanaannya memerlukan dukungan sektor ke-PU-an lainnya
untuk implementasi dan optimalisasi pelaksanaan sektor cipta karya, atau pengembangan
infrastruktur sektor ke-PU-an lainnya akan lebih optimal dan operasional jika ditindaklanjuti
dengan pengembangan sektor Bidang PU/Cipta Karya. Sehingga dalam perencanaan dan
pemrogramannya terdapat keterkaitan yang kuat antara Rencana Terpadu Program
Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Sektor Bidang PU/Cipta Karya dengan
Rencana Terpadu Program Investasi Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Pekerjaan
Umum, karena RPIJM merupakan bagian dari pengembangan RPIJM secara keseluruhan,
dengan hubungan keterkaitan sebagai berikut:
Pengembangan dan penyediaan sektor air minum berupa pembangunan Instalasi Sistem
Penyediaan Air Minum (SPAM) harus didukung dengan penyediaan air baku yang
menjadi kewenangan dari Ditjend Sumber Daya Air
Pengembangan Permukiman Perdesaan berupa kawasan agropolitan, minapolitan,
perbatasan, pesisir dan lain lain memerlukan dukungan besar dari akses jaringan jalan
yang pelaksanaannya oleh Ditjen Bina Marga serta pengembangan sistem irigasi oleh
Ditjen Sumber Daya Air
Pengembangan sistem drainase perkotaan harus diintegrasikan dengan sistem
1 - 6 R
REVEVIIEEWW RREENNCCAANNAA PPROROGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM)) T
TAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN BALANGAN
LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Kab. Balangan
1.4.
MAKSUD, TUJUANDAN SASARAN
1.4.1. MAKSUD
Dari kegiatan ini adalah untuk mewujudkan kemandirian Kabupaten Balangan dalam
penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, baik di perkotaan maupun
perdesaan.
1.4.2. TUJUAN
Dari kegiatan ini adalah melakukan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka
Menengah (RPIJM) Kabupaten Balangan Tahun 2017-2021 dan Menyusun Revisi Rencana
Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Balangan Tahun 2016-2021 sebagai
dokumen acuan dalam perencanaan, pemrograman, dan penganggaran pembangunan
infrastruktur Bidang PU/Cipta Karya yang mencakup multi sektor, multi sumber pendanaan,
dan multi stakeholders.
1.4.3. SASARAN
Yang ingin dicapai dalam Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah
(RPIJM) Kabupaten Balangan Tahun 2017-2021 adalah:
1. Tersusunnya kesiapan program pembangunan yang menunjang kemandirian kawasan,
layak untuk dihuni dan mampu mendanai pembangunan wilayahnya sendiri
2. Tersusunnya program-program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhan
masyarakat secara berkelanjutan dan mendorong pertumbuhan ekonomi,
meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan menyediakan sarana dan prasarana
perkotaan yang memadai
3. Terjabarkannya operasionalisasi dari dokumen legal seperti RPJPD, RPJMD, Renstrada,
dan Renstra SKPD dalam kerangka tata ruang yang berlaku
4. Tersusunnya program investasi infrastruktur yang akan didanai dengan skema
pendanaan melalui pinjaman, hibah/ grant dan dana pendamping (equity)
5. Tersusunnya program reformasi dasar perkotaan yaitu partisipasi dan transparansi,
pengelolaan keuangan daerah dan reformasi pengadaan barang dan jasa yang
mendukun program utama
6. Tersusunnya program reformasi yang mendorong peningkatan pelayanan publik yang
1 - 7 R
REVEVIIEEWW RREENNCCAANNAA PPROROGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM)) T
TAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN BALANGAN
LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Kab. Balangan
1.5.
PRINSIP PENYUSUNAN RPIJM
Dalam penyusunan dan pembuatan dokumen RPIJM harus memiliki prinsip dasar
sebagai berikut:
1. Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka waktu 5 (lima) tahun untuk rencana
investasi yang disusun
2. Multi Sektor, yaitu mencakup sektor/bidang pengembangan kawasan permukiman,
pengembangan sistem penyediaan air minum, pengembangan sistem pelayanan
persampahan, pengembangan sistem pelayanan air limbah, pengembangan sistem
pematusan kota/drainase, peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan
permukiman, penanganan kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka
hijau, serta penanggulangan kebakaran dan penataan bangunan gedung
3. Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah, sumber
pendanaan swasta, dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah dapat terdiri dari
APBN, APBD Provinsi, APBD Kabupaten/Kota, sedangkan dana swasta dapat berupa
Kerjasama Pemerintah Swasta (KPS) dan Coorporate Social Responsibility (CSR).
Masyarakat pun dapat berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, misalnya dalam
bentuk barang dan jasa
4. Multi Stakeholder, yaitu melibatkan Masyarakat, Pemerintah, dan Swasta sebagai
pelaku pembangunan dalam proses penyusunan RPI2JM maupun pada saat pelaksanaan
program
5. Partisipatif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah (kabupaten/kota
dan provinsi) sesuai karakteristik setempat (bottom-up).
Diharapkan dengan 5 prinsip dasar tersebut, dapat diwujudkan pembangunan yang
efektif dan efisien, serta mendorong kemandirian daerah yang untuk menyusunprogram
yang layak dan handal sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
RPIJM ini juga bersifat dinamis, dimana setiap tahunnya diperlukan review terhadap
program-program pembangunan yang tercantum di dalam dokumen RPIJM, sehingga
dihasilkan rencana pembangunan infrastruktur yangmutakhir sesuai perkembangan
1 - 8 R
REVEVIIEEWW RREENNCCAANNAA PPROROGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM)) T
TAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN BALANGAN
LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Kab. Balangan
1.6.
MUATAN DOKUMEN RPIJM
1.6.1. LINGKUP WILAYAH PERENCANAAN
Lingkup wilayah perencanaan dalam penyusunan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya
Kabupaten Balangan meliputi 2 wilayah kajian, yaitu wilayah kajian kawasan prioritas yang
akan ditetapkan dan disepakati dalam studi ini serta wilayah kajian seluruh wilayah
Kabupaten Balangan. Kabupaten Balangan memiliki luas wilayah sebesar 1.878,30 Km2
terdiri dari atas 8 Kecamatan, yang merupakan bagian dari wilayah Provinsi Kalimantan
Selatan dengan ibukota kabupatennya berada di Kota Paringin. Dengan demikian
pertumbuhan dan perkembangannya tidak dapat lepas dari pertumbuhan dan
perkembangan wilayah eksternalnya ini.
Adapun batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Balangan adalah sebagai
berikut:
Sebelah Utara : Kab. Tabalong dan Kab. Pasir Propinsi Kalimantan Timur
Sebelah Timur : Kab. Pasir Propinsi Kalimantan Timur dan Kab. Kota Baru
Sebelah Selatan : Kabupaten Hulu Sungai Tengah
Sebelah Barat : Kabupaten Hulu Sungai Utara
1.6.2. MUATAN MATERI PERENCANAAN
Secara umum materi perencanaan ini berisi kondisi infrastruktur Bidang PU/Cipta
Karya di Kabupaten Balangan, gambaran strategi pengembangan kawasan, rencana
program investasi Bidang PU/Cipta Karya dan ketentuan lain yang termuat dalam
penyusunan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya. Pada hakekatnya mencakup proses, kerangka
pembahasan, analisa kelayakan program serta sintesis program dan anggaran dalam rangka
mewujudkan perencanaan program infrastrukur yang berkualitas (RPIJM yang berkualitas),
sehingga mampu meningkatkan kemampuan manajemen pembangunan daerah dalam
bidang PU/Cipta Karya. Muatan materi Perencanaan Penyusunan RPIJM Bidang PU/Cipta
Karya di Kabupaten Balangan secara umum meliputi 4 sektor utama yaitu:
a. Pembangunan Perumahan dan Permukiman
Pengembangan sektor permukiman dimaksudkan untuk mewujudkan kondisi perkotaan
di Kabupaten Balangan yang layak huni (livable), aman, nyaman, damai dan sejahtera
serta berkelanjutan. Pengembangan permukiman ini meliputi pengembangan prasarana
dan sarana dasar perkotaan, pengembangan permukiman yang terjangkau, khususnya
bagi masyarakat berpenghasilan rendah, proses penyelenggaraan lahan, pengembangan
1 - 9 R
REVEVIIEEWW RREENNCCAANNAA PPROROGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM)) T
TAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN BALANGAN
LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Kab. Balangan b. Penyediaan dan Pengelolaan Air Minum
Penyediaan dan pengelolaan air minum bertujuan untuk meningkatkan pelayanan Air
Minum di Kabupaten Balangan, khususnya bagi masyarakat miskin di kawasan rawan air
selain itu meningkatkan keikutsertaan swasta dalam investasi dalam pembangunan PS
Air Minum di perkotaan. Sasaran program komponen Air Minum dibuat untuk mengisi
kesenjangan kondisi pada permasalahan yang mencuat dalam RPJMN dan kondisi yang
diinginkan pada sasaran kebijakan RPJMN, selain itu harus menunjang dan memenuhi
kebutuhan pembangunan ekonomi di Kabupaten Balangan.
c. Penataan Bangunan dan Lingkungan
Penataan bangunan dan lingkungan adalah serangkaian kegiatan yang diperlukan
sebagai bagian dari upaya pengendalian pemanfaatan ruang, terutama untuk
mewujudkan lingkungan binaan di Kabupaten Balangan, khususnya wujud fisik
bangunan gedung dan lingkungannya.
d. Penyehatan Lingkungan Permukiman
Melalui Program Penyehatan Lingkungan Permukiman diharapkan prasarana
permukiman, seperti drainase, saluran air limbah, dan persampahan dapat tersedia
secara layak dalam memenuhi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Balangan sehingga
diharapkan terjadi penurunan prosentase permukiman kumuh di Kabupaten Balangan
secara keseluruhan. Sektor Penyehatan Lingkungan Permukiman terbagi menjadi 3 (tiga)
sektor lagi, yaitu:
1. Pengelolaan air limbah
Pengelolaan Air Limbah bertujuan untuk mencapai kondisi masyarakat hidup sehat
dan sejahtera dalam lingkungan yang bebas dari pencemaran air limbah
permukiman, yaitu air limbah permukiman (municipal wastewater) yang berasal dari
limbah domestik/rumah tangga (air sisa mandi, cuci, dapur dan tinja manusia) dan
air limbah industri rumah tangga yang tidak mengandung Bahan Beracun dan
Berbahaya (B3).
2. Pengelolaan persampahan
Bidang Pengelolaan Persampahan bertujuan untuk mencapai masyarakat hidup
sehat dan sejahtera dalam lingkungan yang bersih dari sampah. Sasaran program
1 - 10 R
REVEVIIEEWW RREENNCCAANNAA PPROROGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM)) T
TAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN BALANGAN
LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Kab. Balangan a. Meningkatkan jumlah sampah terangkut
b. Meningkatnya kinerja pengelolaan tempat pembuangan akhir (TPA) yang
berwawasan lingkungan (environmental friendly) pada semua kota metropolitan,
kota besar dan sedang.
3. Penanganan drainase
Bidang Drainase bertujuan untuk mencapai masyarakat hidup sehat dan sejahtera
dalam lingkungan yang bebas dari genangan, mengingat pertumbuhan penduduk
yang cepat menimbulkan tekanan terhadap ruang dan lingkungan untuk kebutuhan
perumahan dan kawasan jasa/industri, yang sering kurang terkendali dan tidak
sesuai dengan Rencana Tata Ruang maupun konsep pembangunan di Kabupaten
Balangan yang berkelanjutan.
1.7.
MEKANISME PENYUSUNAN RPIJM
Pada penyusunan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya Kabupaten Balangan, perlu
memperhatikan mekanisme yang mendasarinya. Mekanisme pada laporan ini dibagi
menjadi dua, yaitu pendekatan yang digunakan, dan tahapan penyusunan RPIJM. Agar
penyusunan kebutuhan RPIJM sesuai dengan harapan, hendaknya mampu mengakomodasi
pembangunan infrastruktur Bidang PU/Cipta Karya. Dengan demikian, perlu
memperhatikan beberapa pendekatan, antara lain:
1. Proses perencanaan berbasis partisipatif
2. Perencanaan berlandaskan transparansi dan persepsi bersama
3. Perencanaan dilakukan secara terpadu dan bersifat berkelanjutan
4. Perencanaan menggunakan pertimbangan aspek kelayakan, meliputi: kelayakan teknis,
kelayakan sosial, kelayakan ekonomi, dan kelayakan lingkungan
5. Perencanaan harus memperhitungkan kemampuan penyediaan dana yang dapat
dipertanggungjawabkan.
1.7.1. HUBUNGAN KERJA PENYUSUNAN RPIJM
Penyusunan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya kabupaten/kota pada dasarnya
melibatkan pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah kabupaten/kota.
Pemerintah pusat, dalam hal ini Ditjen Cipta Karya, bertindak sebagai pembina. Sedangkan,
pemerintah provinsi berperan sebagai fasilitator, dan pemerintah kabupaten/kota
1 - 11 R
REVEVIIEEWW RREENNCCAANNAA PPROROGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM)) T
TAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN BALANGAN
LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Kab. Balangan
Di dalam mekanisme penyusunanan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya terdapat unit
pelaksanaan di Pusat dan Daerah. Pada tingkat pusat dibentuk Satgas RPIJM/Randal yang
terdiri dari pejabat yang mewakili Direktorat Bina Program, Direktorat Pengembangan
Permukiman, Direktorat Tata Bangunan dan Lingkungan, Direktortat Pengembangan Air
Minum, Direktorat Pengembangan PLP, dan Sekretariat Ditjen Cipta Karya. Dalam Direktorat
Bina Program Bidang PU/Cipta Karya juga terdapat Koordinator Wilayah (Korwil) yangterdiri
dari Kasubdit Program dan Anggaran (Korwil Sumatera), Kasubdit Evaluasi Kinerja (Korwil
Jawa), Kasubdit Kerjasama Luar Negeri (Korwil Kalimantan, Bali dan Nusa Tenggara),
Kasubdit Data dan Informasi (Korwil Sulawesi), serta Kasubdit Kebijakan dan Strategi (Korwil
Maluku dan Papua), sesuai dengan SK Dirjen Cipta Karya No. 25/KPTS/DC/2012.
Pada tingkat provinsi, dibentuk satgas RPI2JM yang berfungsi memfasilitasi antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penyusunan RPIJM. Satgas
Provinsi dapat dibentuk melalui SK Gubernur/Sekda. Adapun anggotanya terdiri dariunsur
Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD terkait pembangunan Cipta
Karya, dan Satker-Satker Cipta Karya Provinsi.
Sementara di tingkat kabupaten/kota, dibentuk satgas RPIJM Kabupaten/Kota
yangbertugas menyusun RPIJM. Satgas dibentuk dengan SK Bupati/Walikota dengan
anggota terdiri dari unsur Bappeda, Dinas PU/CK/Permukiman, BPLHD, Dispenda, SKPD
1 - 12
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Kab. Balangan
Gambar 1.3.
Hubungan Kerja Penyusunan RPIJM
1.7.2. LANGKAH PENYUSUNAN RPIJM
Dalam penyusunan RPIJM Kabupaten/Kota harus mengacu pada dokumen
perencanaan spasial yang dituangkan dalam RTRW serta perencanaan pembangunan yang
dijabarkan dalam RPJMD. Di samping itu, RPIJM juga mengacu pada dokumen perencanaan
teknis bidang Cipta Karya seperti dokumen RPKPP, RI-SPAM, SSK, RTBL, dan dokumen
Strategi yang lain yang terkait dengan pengembangan wilayah.
Keseluruhan rencana teknis ini, terintegrasi dan tersinkronisasi dalam Strategi
Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP). SPPIP inimemberikan
arahan strategi makro pembangunan infrastruktur permukiman,sedangkan RPIJM
merupakan penjabaran program dari strategi tersebut.
Setelah memahami arahan yang ada dalam dokumen kebijakan dan rencana,
dilakukan analisis teknis untuk menghasilkan rencana program dan investasi di setiap
sektor. Proses analisis teknis ini diawali identifikasi isu strategis yang dapat berpengaruh
terhadap penyediaan infrastruktur permukiman, kondisi eksisting infrastruktur
1 - 13 R
REVEVIIEEWW RREENNCCAANNAA PPROROGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM)) T
TAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN BALANGAN
LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Kab. Balangan
permukiman, permasalahan yang menghambat, serta tantangan kedepan. Setelah itu,
dilakukan analisis kebutuhan infrastruktur permukiman disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi lokal. Dari analisis tersebut akan muncul program program pembangunan sektoral
yang perlu dilakukan di kabupaten/kota tersebut. Apabila readiness criteria sudah
terpenuhi, maka program-program sektoral yang telah teridentifikasi tersebut dapat
dikembangkan menjadi usulan program dan kegiatan dalam bentuk rencana program dan
investasi sektoral.
Selain melihat rencana investasi dari masing-masing sektor dalam penyusunan
RPIJM Kabupaten/Kota diperlukan suatu analisis terhadap keuangan daerah, kelembagaan
serta perlindungan terhadap lingkungan dan sosial. Analisis keuangan daerah dimaksudkan
untuk melihat kapasitas keuangan daerah dan sumber-sumber pendanaan keuangan daerah
dalam investasi pembangunan jangka menengah. Sedangkan aspek kelembagaan
menganalisis keorganisasian, tata laksana, dan sumber daya manusia dalam implementasi
RPIJM, dan analisis perlindungan lingkungan dan sosial dimaksudkan untuk melindungi
lingkungan dan sosial seperti diperlukannya KLHS, AMDAL, atau konsultasi masyarakat.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa pada dasarnya RPI2JM
dirumuskan oleh Satgas tingkat Kabupaten/Kota, untuk kemudian direview oleh Satgas
tingkat provinsi dan pusat. Adapun, skema koordinasi dalam RPIJM dapat terlihat pada
gambar dibawah ini.
Adapun alur kegiatan penyusunan RPIJM yang dilakukan pada setiap tingkatan
Satgas adalah sebagai berikut:
1. Penyusunan Draft I RPIJM (tingkat Satgas Kabupaten/Kota)
Penyusunan RPIJM di tingkat Kabupaten/Kota dilakukan berdasarkan kebutuhan dan
kondisi lokal, termasuk mempertimbangkan aspirasi masyarakat. Oleh karena itu, dalam
perumusan Draft I RPIJM ini perlu mengundang tokoh masyarakat setempat, dunia
usaha dan organisasi berbasis komunitas
2. Penyusunan Draft II RPIJM (tingkat Satgas Provinsi)
Di tingkat provinsi, satgas provinsi akan melakukan penilaian kelengkapan dokumen
RPIJM dan memberikan masukan terutama terkait dengan keterpaduan infrastruktur
permukiman berskala regional. Pembahasan Draft II ini perlu mengikutsertakan unsur
akademisi, asosiasi profesi, dan pemerintah kabupaten/kota yang berbatasan
3. Penyusunan Draft Final RPIJM (tingkat Satgas Pusat)
Satgas pusat melakukan penilaian kelayakan terhadap draft yang disusun pemerintah
kabupaten/kota. Setelah melakukan review, maka akan dilakukan pembahasan yang
1 - 14 R
REVEVIIEEWW RREENNCCAANNAA PPROROGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM)) T
TAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN BALANGAN
LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Kab. Balangan
Tabel 1.1.
Proses Penyusunan RPIJM
Sumber : Dit. Bina Program, DJCK 2015
1.8.
LANDASAN HUKUM
Peraturan/ Acuan/ Pedoman dalam Penyusunan Review Rencana Program Investasi
Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Balangan Tahun 2017-2021 ini adalah:
A. Undang-Undang (UU)
1. UU Nomor 5 Tahun 1960 tentang Ketentuan Pokok-Pokok Agraria
2. UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan
Ekosistemnya.
1 - 15 R
REVEVIIEEWW RREENNCCAANNAA PPROROGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM)) T
TAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN BALANGAN
LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Kab. Balangan 4. UU No. 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
5. UU No. 07 Tahun 2004 Tentang Sumberdaya Air
6. UU No. 25 Tahun 2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
7. UU No. 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah
8. UU No. 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
dan Pemerintah Daerah
9. UU No. 38 Tahun 2004 Tentang Jalan
10. UU No. 17 Tahun 2007 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional;
11. UU No. 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman Modal
12. UU No. 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang
13. UUNomor 27 Tahun 2007 tentang Pengelolaan Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau
Kecil
14. UUNomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas UU Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah
15. UU No. 18 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sampah
16. UU No. 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
17. UU No. 01 Tahun 2011 Tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman
18. UU No. 20 Tahun 2011 Tentang Rumah Susun
19. UU No. 02 Tahun 2012 Tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk
Kepentingan Umum
B. Peraturan Pemerintah (PP)
1. PP No. 5 Tahun 2005 Tentang Dana Perimbangan
2. PP No. 16 Tahun 2005 Tentang Pengembangan Pengembangan Sistem Penyediaan
Air Minum dan Sanitasi
3. PP No. 36 tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 28
Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung
4. PP No. 58 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
5. PP No. 65 Tahun 2005 Tentang Pedoman Penyusunan Penerapan SistemPenyediaan
Air Minum
6. PP No. 2 Tahun 2006 Tentang Tata Cara Pengadaan Pinjaman dan/atauPenerimaan
Hibah serta Penerusan Pinjaman dan/atau Hibah Luar Negeri
1 - 16 R
REVEVIIEEWW RREENNCCAANNAA PPROROGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM)) T
TAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN BALANGAN
LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Kab. Balangan
8. PP No. 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara
Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah
Kabupaten/Kota
9. PP No. 41 Tahun 2007 Tentang Organisasi Perangkat Daerah
10. PP No. 07 Tahun 2008 Tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan
11. PPNomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan
Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah
12. PP No. 26 Tahun 2008 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional
13. PP No. 42 Tahun 2008 Tentang Pengelolaan Sumber Daya Air
14. PPNomor 43 tahun 2008 tentang Air Tanah
15. PP No. 34 Tahun 2009 Tentang Pedoman Pengelolaan Kawasan Perkotaan
16. PP No. 71 Tahun 2010 Tentang Standar Akuntansi Pemerintahan
17. PP No. 30 Tahun 2011 Tentang Pinjaman Daerah
18. PP No. 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah
Sejenis Sampah Rumah Tangga.
C. Peraturan Presiden (Perpres)
1. Perpres No. 67 Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha
Dalam Penyediaan Infrastruktur
2. Perpres No. 05 Tahun 2010 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Nasional 2010-2014
3. Perpres No. 13 Tahun 2010 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden Nomor
67Tahun 2005 Tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha
DalamPenyediaan Infrastruktur
4. Perpres No. 81 Tahun 2010 Tentang Grand Design Reformasi Birokrasi 2010-2025
5. Perpres No. 32 Tahun 2011 tentang Masterplan Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Indonesia
6. Perpres No. 56 Tahun 2011 Tentang Perubahan Kedua Perpres No. 67 Tahun 2005
Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan
Infrastruktur
7. Perpres No. 61 Tahun 2011 tentang Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas
1 - 17 R
REVEVIIEEWW RREENNCCAANNAA PPROROGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM)) T
TAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN BALANGAN
LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Kab. Balangan
D. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
1. Permen PU No. 494/PRT/M/2005 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan Perkotaan (KSNP Kota)
2. Permen PU No. 20/PRT/M/2006 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (KSNP-SPAM)
3. Permen PU No. 21/PRT/M/2006 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan Sistem Pengelolaan Persampahan (KSNP-SPP)
4. Permen PU No. 06/PRT/M/2007 Tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan
5. Permen PU No. 18/PRT/M/2007 Tentang Penyelenggaraan Sistem Penyediaan Air
Minum
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor : 05/PRT/M/2008 tentang Pedoman
Penyediaan Dan Pemanfaatan Ruang Terbuka Hijau Di Kawasan Perkotaan
7. Permen PU No. 10/PRT/M/2008 Tentang Penetapan Jenis Rencana Usaha dan/atau
Kegiatan Bidang PU yang Wajib Dilengkapi Dengan UKL dan UPL
8. Permen PU No. 16/PRT/M/2008 Tentang Kebijakan dan Strategi Nasional
Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman (KSNP-SPALP)
9. Permen PU No. 01/PRT/M/2009 Tentang Penyelenggaraan Pengembangan SPAM
Bukan Jaringan Perpipaan
10. Permen PU No. 02/PRT/M/2010 Tentang Rencana Strategis Kementerian Pekerjaan
Umum Tahun 2010-2014
11. Permen PU No. 12/PRT/M/2010 Tentang Pedoman Kerjasama Pengusahaan
Pengembangan SPAM
12. Permen PU No. 14/PRT/M/2010 Tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang
13. Permen PU No. 15/PRT/M/2010 Tentang Penggunaan DAK Bidang Infrastruktur;
14. Permen PU No. 16/PRT/M/2010 Tentang Pedoman Teknis Pemeriksaan Berkala
Bangunan Gedung
15. Permen PU No. 14/PRT/M/2011 Tentang Pedoman Pelaksanaan Kegiatan
Kementerian PU yang Merupakan Kewenangan Pemerintah dan Dilaksanakan
1 - 18 R
REVEVIIEEWW RREENNCCAANNAA PPROROGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM)) T
TAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN BALANGAN
LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Kab. Balangan
E. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup (Permen LH)
1. Permen LH No. 13 Tahun 2010 Tentang UKL-UPL dan SPPLH
2. Permen LH No. 14 Tahun 2010 Tentang Dokumen Lingkungan Hidup Bagi Usaha
dan/atau Kegiatan yang Telah Memiliki Izin Usaha dan/atau Kegiatan Tetapi Belum
Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup
3. Permen LH No. 09 Tahun 2011 Tentang Pedoman Umum KLHS
4. Permen LH No. 05 Tahun 2012 Tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau
KegiatanWajib AMDAL
F. Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri)
1. Permendagri No. 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah
yang direvisi menjadi Permendagri Nomor 59 Tahun 2007
2. Permendagri No. 57 Tahun 2007 Tentang Petunjuk Teknis Penataan Organisasi
Perangkat Daerah
3. Permendagri No. 33 Tahun 2008 Tentang Pedoman Hubungan Kerja Organisasi
Perangkat Daerah dalam Penyelenggaraan Pemerintah Daerah
4. Permendagri No. 57 Tahun 2010 Tentang Standar Pelayanan Perkotaan
G. Peraturan Kementerian Lainnya
1. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 492/Menkes/Per/IV/2010 Tentang
Persyaratan Kualitas Air Minum
2. Peraturan Menteri Bappenas No 3 Tahun 2012 Tentang Panduan
UmumPelaksanaan KPS dalam Pembangunan Infrastruktur.
H. Peraturan Daerah Kabupaten Balangan
1. Peraturan daerah Kabupaten Balangan Nomor 02 Tahun 2008 tentang urusan
Pemerintah yang menjadi kewenangan pemerintah daerah Kabupaten Balangan
(lembaran daerah Kabupaten Balangan Tahun 2008 Nomor 02, tambahan lembaran
daerah Kabupaten Balangan Nomor 43)
2. Peraturan Daerah Kabupaten Balangan Nomor 06 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Balangan Tahun 2011-2015
3. Peraturan Daerah Kabupaten Balangan Nomor 18 Tahun 2011 tentang perubahan
kedua atas peraturan Daerah Kabupaten Balangan Nomor 03 Tahun 2008 tentang
pembentukan, organisasi dan tata kerja perengkat daerah Kabupaten Balangan
4. Peraturan daerah Kabupaten Balangan Nomor 01 Tahun 2013 tentang anggaran
pendapatan daerah dan belanja Daerah Kabupaten Balangan Tahun 2013
1 - 19 R
REVEVIIEEWW RREENNCCAANNAA PPROROGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM)) T
TAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN BALANGAN
LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Kab. Balangan
1.9.
SISTEMATIKA PENYUSUNAN
Sistematika review penyusunan RPIJM Kabupaten Balangan 2017-2021 mengacu
pada nomenlatur baru dan pedoman penyusunan RPIJM Tahun 2016 yang diterbitkan oleh
Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, yang terdiri dari 8 bab,
sebagai berikut:
BAB. 1 PENDAHULUAN
Bab ini berisi mengenai latar belakang, dasar hukum, tujuan dan pentingnya
RPIJM, ruang lingkup, dan sistematika pembahasan.
BAB. 2 PROFIL KABUPATEN BALANGAN
Bab ini menggambarkan kondisi daerah dari berbagai aspek, terkait permasalahan
dan trend yang dihadapi. Gambaran kondisi wilayah mencakup beberapa hal,
yaitu gambaran umum dan gambaran prasarana. Gambaran umum, meliputi :
gambaran geografis, gambaran demografis, perekonomian daerah, dan gambaran
kondisi sosial dan budaya. Sedangkan gambaran prasarana mencakup gambaran
kondisi seluruh sektor yang ada dalam lingkup infrastruktur Bidang PU/Cipta
Karya.
BAB. 3 ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG
PU/CIPTA KARYA
Bab ini berisi tentang arahan rencana pembangunan Bidang PU/Cipta Karya, yang
meliputi 3 hal yaitu arahan amanat pembangunan nasional, amanat peraturan
perundangan dan amanat internasional.
BAB. 4 ANALISIS SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN
Bab ini berisi analisis mengenai kajian terhadap aspek sosial mulai dari tahap
perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pasca pelaksanaan serta aspek
lingkungan (kajian lingkungan hidup strategis, Amdal, UKL UPL, SPPLH).
BAB. 5 KERANGKA STRATEGIS PEMBIAYAAN INFRASTRUKTUR BIDANG PU/CIPTA
KARYA
Berisikan penjelasan mengenai strategi peningkatan investasi pembangunan
infrastruktur bidang cipta karya, peningkatan DDUB Kabupaten Balangan,
peningkatan penerimaan daerah dan efisiensi penggunaan anggaran, peningkatan
kinerja keuangan perusahaan daerah Kabupaten Balangan dan peningkatan
peran masyarakat dan dunia usaha dalam pembiayaan pembangunan bidang
1 - 20 R
REVEVIIEEWW RREENNCCAANNAA PPROROGGRRAAMM IINNVVEESSTTAASSII JJAANNGGKKAA MMEENNEENNGGAAHH ((RRPPIIJJMM)) T
TAAHHUUNN 22001166
KABUPATEN BALANGAN
LAPORAN AKHIR
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM), Kab. Balangan
BAB. 6 KERANGKA KELEMBAGAAN DAN REGULASI KABUPATEN/KOTA
Bab ini berisi tentang kondisi keorganmisasian, aspek ketatalaksanaan dan aspek
sumberdaya manusia pengembangan dan pembangunan sektor kecipta karyaan
di Kabupaten Balangan.
BAB. 7 RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR BIDANG PU/CIPTA KARYA
Bab ini menguraikan tentang rencana rencana pembangunan Infrastruktur setiap
sektor Cipta Karya yaitu terdiri dari sektor pengembangan permukiman, sektor
penyehatan lingkungan permukiman, sektor penataan bangunan dan lingkungan
dan sektor pengembangan air minum. Pada laporan antara ini substansi bahasan
hanya meliputi arahan kebijakan, isu strategis, kondisi eksisting, permasalahan
dan tantangan serta analisa kebutuhan.
BAB. 8 MEMORANDUM PROGRAM JANGKA MENENGAH BIDANG PU/CIPTA KARYA
Pada bab ini berisikan Memorandum Rencana Program Investasi Jangka
Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Balangan, terdiri dari sektor
pengembangan permukiman, sektor penyehatan lingkungan permukiman, sektor