• Tidak ada hasil yang ditemukan

1.1. Latar Belakang - DOCRPIJM 83af2c113a BAB IBab I Pendahuluan fix

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "1.1. Latar Belakang - DOCRPIJM 83af2c113a BAB IBab I Pendahuluan fix"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN AKHIR 2016

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA

MENENGAH (RPI2JM) KABUPATEN JEPARA I-1 1.1. Latar Belakang

Untuk dapat mewujudkan bangsa mandiri, maju, adil dan makmur seperti yang

dicita-citakan pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang nasional (RPJPN) 2005-2025,

diperlukan penyelenggaraan pembangunan Bidang Cipta Karya/Permukiman. Peran

pembangunan Bidang Cipta Karya khususnya dalam peningkatan sosial ekonomi

masyarakat Indonesia antara lain dengan : (i) mewujudkan kota tanpa permukiman

kumuh, (ii) mewujudkan lingkungan perkotaan dan perdesaan yang sesuai dengan

kehidupan yang baik, berkelanjutan serta mampu memberikan nilai tambah bagi

masyarakat, serta (iii) pembangunan dan penyediaan air minum dan sanitasi yang

diarahkan untuk mewujudkan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat serta

kebutuhan sektor-sektor terkait lainnya, seperti industri, perdagangan, transportasi,

pariwisata, dan jasa sebagai upaya mendorong pertumbuhan ekonomi.

Penyelenggaraan infrastruktur Bidang Cipta Karya, sesuai dengan amanat

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah

Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah,

Pemerintahan Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, merupakan

tanggung jawab bersama, antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, serta

Pemerintah Kabupaten/Kota, yang diselenggarakan bersama dengan masyarakat dan

dunia usaha. Pemerintah Pusat berperan dalam pengaturan, pembinaan dan

pengawasan, sedangkan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota memiliki peran lebih

besar dalam pelaksanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya.

Dalam rangka pengembangan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan, Direktorat

Jenderal Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

mengembangkan konsep perencanaan pembangunan Bidang Cipta Karya yang

terintegrasi berupa Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta

Karya sebagai upaya mewujudkan keterpaduan pembangunan di Kabupaten/Kota.

BAB

(2)

mengadakan kegiatan Penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

Bidang Cipta Karya. Dokumen RPIJM Bidang Cipta Karya ini bermanfaat sebagai dokumen

acuan dalam perencanaan, pemrograman, dan penganggaran pembangunan infrastruktur

Bidang Cipta Karya di Kabupaten Jepara.

1.2. Maksud dan Tujuan

1.2.1 Maksud

Maksud dari kegiatan penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM)

Kabupaten Jepara ini adalah mewujudkan kemandirian Kabupaten/Kota dalam

penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang berkelanjutan, baik di perkotaan dan

perdesaan.

1.2.2 Tujuan

Sedangkan tujuan dari disusunnya RPIJM Bidang Cipta Karya adalah sebagai dokumen

acuan dalam perencanaan, pemrograman, dan penganggaran pembangunan infrastruktur

Bidang Cipta Karya. RPIJM memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu

lima tahun yang mencakup multi sektor, multi sumber pendanaan dan multi stakeholders.

Disamping itu, dokumen RPIJM ini juga menjadi acuan penyusunan Rencana Kerja

Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Jepara.

1.2.3 Sasaran

Sasaran yang ingin dicapai adalah :

a. Teridentifikasinya kondisi kebijakan pembangunan dan kondisi profil wilayah

Kabupaten Jepara;

b. Teridentifikasinya kondisi eksisiting, isu strategis, permasalahan dan tantangan

pengelolaan infrastruktur lengkap dengan keterpaduan strategi, rencana dan

program pembangunan infastruktur bidang Cipta Karya;

c. Teranalisisnya aspek lingkungan dan sosial, aspek pembiayaan, danaspek

kelembagaan dalam merumuskan Rencana Program Investasi Jangka Menengah

(RPIJM) Bidang Cipta Karya Kabupaten Jepara; dan

d. Tersusunnya Memorandum ProgramInvestasi Jangka Menengah Bidang Cipta Karya

(3)

LAPORAN AKHIR 2016

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA

MENENGAH (RPI2JM) KABUPATEN JEPARA I-3 1.3. Kedudukan RPIJM

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya merupakan

dokumenperencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur BidangCipta Karya

yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota denganjangka waktu 5 (lima) tahun, dan

dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat,Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota,

masyarakat, dandunia usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang dan

kebijakanskala nasional, provinsi, dan kabupaten kota, untuk mewujudkanketerpaduan

pembangunan permukiman yang layak huni danberkelanjutan.

RPIJM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikanberbagai dokumen

perencanaan spasial maupun sektoral, mulai daritingkat pusat, provinsi, hingga

kabupaten/kota. RPIJM Bidang CiptaKarya disusun sebagai dokumen teknis operasional

pembangunaninfrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan dokumen rencana yangada,

dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengankebutuhan dan kapasitas Daerah.

Gambar 1.1 memaparkan kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karyapada sistem perencanaan

pembangunan infrastruktur Bidang CiptaKarya. Dapat dilihat bahwa RPIJM Bidang Cipta

Karya, selain mengacu pada rencana spasial dan arah pembangunan nasional/daerah,

juga mengintegrasikan rencana sektoral Bidang Cipta Karya, antara lain Rencana Induk

Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), serta Rencana Tata

Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan

permukiman yang berkelanjutan.

LAPORAN AKHIR 2016

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA

MENENGAH (RPI2JM) KABUPATEN JEPARA I-3 1.3. Kedudukan RPIJM

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya merupakan

dokumenperencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur BidangCipta Karya

yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota denganjangka waktu 5 (lima) tahun, dan

dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat,Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota,

masyarakat, dandunia usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang dan

kebijakanskala nasional, provinsi, dan kabupaten kota, untuk mewujudkanketerpaduan

pembangunan permukiman yang layak huni danberkelanjutan.

RPIJM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikanberbagai dokumen

perencanaan spasial maupun sektoral, mulai daritingkat pusat, provinsi, hingga

kabupaten/kota. RPIJM Bidang CiptaKarya disusun sebagai dokumen teknis operasional

pembangunaninfrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan dokumen rencana yangada,

dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengankebutuhan dan kapasitas Daerah.

Gambar 1.1 memaparkan kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karyapada sistem perencanaan

pembangunan infrastruktur Bidang CiptaKarya. Dapat dilihat bahwa RPIJM Bidang Cipta

Karya, selain mengacu pada rencana spasial dan arah pembangunan nasional/daerah,

juga mengintegrasikan rencana sektoral Bidang Cipta Karya, antara lain Rencana Induk

Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), serta Rencana Tata

Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan

permukiman yang berkelanjutan.

LAPORAN AKHIR 2016

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA

MENENGAH (RPI2JM) KABUPATEN JEPARA I-3 1.3. Kedudukan RPIJM

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya merupakan

dokumenperencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur BidangCipta Karya

yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota denganjangka waktu 5 (lima) tahun, dan

dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat,Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota,

masyarakat, dandunia usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang dan

kebijakanskala nasional, provinsi, dan kabupaten kota, untuk mewujudkanketerpaduan

pembangunan permukiman yang layak huni danberkelanjutan.

RPIJM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikanberbagai dokumen

perencanaan spasial maupun sektoral, mulai daritingkat pusat, provinsi, hingga

kabupaten/kota. RPIJM Bidang CiptaKarya disusun sebagai dokumen teknis operasional

pembangunaninfrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan dokumen rencana yangada,

dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengankebutuhan dan kapasitas Daerah.

Gambar 1.1 memaparkan kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karyapada sistem perencanaan

pembangunan infrastruktur Bidang CiptaKarya. Dapat dilihat bahwa RPIJM Bidang Cipta

Karya, selain mengacu pada rencana spasial dan arah pembangunan nasional/daerah,

juga mengintegrasikan rencana sektoral Bidang Cipta Karya, antara lain Rencana Induk

Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), serta Rencana Tata

Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan

(4)

Sumber : Direktorat Bina Program Kementrian PU, 2014

GAMBAR 1.1

GAMBAR 1.1

Kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karya Pada Sistem Perencanaan Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) adalah rencana penyelenggaraan

pembangunan prasarana dan sarana kota Kabupaten/Kota yang disusun sebagai

Considated Feasibility Studydengan keterpaduan penanganan fisik dan bukan fisik untuk mendukung perwujudan wilayah perkotaan. RPIJM Bidang PU/ Cipta Karya merupakan

dokumen teknis bidang PU/Cipta Karya sebagai Considated Feasibility Study (CFS) yang berisi rencana penyelenggaraan pembangunan infrastruktur bidang PU/ Cipta Karya

dengan pendekatan keterpaduan dan pengembangan wilayah berkelanjutan.

Komponen RPIJM bidang PU/ Cipta Karya terdiri dari pengembangan permukiman,

penataan bangunan dan lingkungan, penyehatan lingkungan permukiman (terdiri dari

(5)

LAPORAN AKHIR 2016

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA

MENENGAH (RPI2JM) KABUPATEN JEPARA I-5 Namun selanjutnya diharapkan komponen RPIJM mencakup seluruh sektor bidang PU

lainnya yaitu jaringan jalan, pengairan, dan penataan ruang

Kedudukan RPIJM bidang PU/ Cipta Karya yaitu berada dibawah kebijakan spasial dan

kebijakan sektoral yang ada di setiap daerah sebagai Rencana Pembangunan Infrastruktur

(Infrastructure Development Plan) di masing-masing daerah baik pada skala Provinsi maupun kabupaten/kota. RPIJM pada hakekatnya merupakan operasionalisasi dari

RPJMN dan RPJMD. Kebijakan spasial dalam RPIJM mengacu pada RTRW Nasional,

Provinsi, kabupaten/kota sedangkan kebijakan sektoral/ program dalam RPIJM mengacu

pada RPJMN dan RPJMD 2012-2017 atau lanjutannya serta Masterplan sektor yang ada.

Bilamana suatu daerah belum mempunyai Rencana Tata Ruang maupun Masterplan

sektor (RIS) masih dapat dilakukan assessment berdasarkan kebijakan tata ruang maupun

kebijakan sektoral yang ada.

1) Kedudukan RPIJM dalam Rencana Pembangunan Nasional

RPIJM dimaksudkan bukan untuk menggantikan fungsi RPJMD sebagai dokumen

politik sebagaimana Repelitada pada masa yang lalu, akan tetapi RPIJM merupakan

dokumen teknis kelayakan program (Feasibility Study) untuk rencana pembangunan infrastruktur.

GAMBAR 1.2

(6)

2) Kedudukan RPIJM secara Historis

GAMBAR 1.3

(7)

LAPORAN AKHIR 2016

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA

MENENGAH (RPI2JM) KABUPATEN JEPARA I-7 3) Diagram Penyusunan RPIJM

GAMBAR 1.4

(8)

4) Alur Pikir Kelayakan Program RPIJM

GAMBAR 1.5

AlurPikirKelayakan Program

1.4. Muatan RPIJM

Secara substansi muatan RPIJM Bidang Cipta Karya terdiri 8 (delapan) bab yaitu:

Bab 1 Pendahuluan

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan

RPIJM Bidang Cipta Karya, serta muatan RPIJM Bidang Cipta Karya.

Bab 2 Profil Kabupaten/Kota

Bagian ini membahas mengenai wilayah administrasi, potensi wilayah,

demografidanurbanisasi, serta isu strategis Kabupaten/Kota.

Bab 3 Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Pada bab ini berisi arahan kebijakan pembangunan Bidang Cipta Karya dan

(9)

LAPORAN AKHIR 2016

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA

MENENGAH (RPI2JM) KABUPATEN JEPARA I-9 Bab 4 Analisis Sosial, Ekonomi, danLingkungan

Pada Bagian ini membahas tentang analisis sosial, ekonomi, dan lingkungan

antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan analisis kemiskinan.

Bab 5 Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Bagian ini membahas mengenai kebutuhan investasi, potensi pendanaan, dan

alternatif pendanaan

Bab 6 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten/Kota

Bagian ini membahas mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka regulasi

yang ada di kabupaten/kota.

Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya

Bagian ini membahas mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang

Cipta Karya untuk masing-masing sektor, yaitu sektor Pengembangan Kawasan

Permukiman, Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengembangan SPAM, dan

Pengembangan PLP. Pada setiap sektor dijelaskan kondisi eksisting, analisis

kebutuhan, serta usulan kebutuhan program dan pendanaan masing-masing

sektor.

Bab 8 Memorandum Program JangkaMenengahBidang Cipta Karya

Pada bab ini berisi mengenai matriks program investasi RPIJM Kabupaten/Kota

dan matriks keterpaduan program pada kawasan prioritas Kabupaten/Kota

1.5. Prinsip Penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya

Pendekatan penyusunan RPIJM pada hakekatnya perlu mempertimbangkan beberapa hal

antara lain:

1. Multi Tahun, yang diwujudkan dalam kerangka 5 (lima) tahun untuk rencana

investasi yang disusun.

2. Multi Sektor, yaitu mencakup sektor/ bidang pengembangan sistem penyediaan air

minum, pengembangan sistem pelayanan persampahan, pengembangan sistem

pelayanan air limbah, pengembangan sistem pematusan kota / drainase,

peningkatan kualitas kawasan kumuh dan peremajaan permukiman, penanganan

kawasan kumuh, pengembangan kawasan dan ruang terbuka hijau, serta

penanggulangan kebakaran dan penataan bangunan gedung.

3. Multi Sumber Pendanaan, yaitu memadukan sumber pendanaan pemerintah, swasta

dan masyarakat. Sumber pendanaan pemerintah terdiri dari APBN, APBD Provinsi,

(10)

berkontribusi dalam pemberdayaan masyarakat, antara lain dalam bentuk barang

dan jasa.

4. Multi Stakeholder, yaitu melibatkan masyarakat, pemerintah dan swasta sebagai

pelaku pembangunan dalam proses penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya maupun

peda saat pelaksanaan program.

5. Partisipasif, yaitu memperhatikan kebutuhan dan kemampuan daerah

(Kabupaten/Kota dan Provinsi) sesuai karakteristik setempat (bottom-up)

Dengan 5 (lima) prinsip dasar tersebut, diharapkan kemandirian daerah dapat terwujud,

sehingga pembangunan yang efektif dan efisian dapat tercapai. RPIJM Bidang Cipta Karya

bersifat dinamis dan dapat dikaji (review) setiap tahunnya dalam rangka penyesuaian

dengan arahan pembangunan yang ada sesuai dengan kebutuhan daerah.

1.6. Landasan Hukum

Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Rencana Program Investasi

Infrastruktur Jangka Menengah (RPI2JM) Kabupaten Jepara adalah sebagai berikut:

1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 1974 tentang Pengairan;

2. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung;

3. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

4. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional;

6. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antar

Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;

7. Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan;

8. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional;

9. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

10. Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Persampahan;

11. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan

Permukiman;

(11)

LAPORAN AKHIR 2016

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA

MENENGAH (RPI2JM) KABUPATEN JEPARA I-11 13. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana

telah beberapakali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015

tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintah Daerah;

14. Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2012 tentang Pengelolaan sampah Rumah

Tangga dan Sampah Lainnya;

15. Peraturan Pemerintah Nomor 122 Tahun 2015 tentang Sistem Penyediaan Air

Minum;

16. Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional Tahun 2015-2019;

17. Peraturan Menteri PU Nomor 494/PRT/M/2005 tentang Kebijakan Nasional Strategi

Pengembangan (KNSP) Perumahan dan Permukiman;

18. Peraturan Menteri PU Nomor 20/PRT/M/2006 tentang Kebijakan Nasional Strategi

Pengembangan (KNSP) Sistem Penyediaan Air Minum;

19. Peraturan Menteri PU Nomor 21/PRT/M/2006 tentang Kebijakan Nasional Strategi

Pengembangan (KNSP) Sistem Pengelolaan Peersampahan;

20. Peraturan Menteri PU Nomor 06/PRT/M/2007 tentang Pedoman Umum Rencana

Tata Bangunan dan Lingkungan;

21. Peraturan Menteri PU Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Sistem

Penyediaan Air Minum;

22. Peraturan Menteri PU Nomor 10/PRT/M/2008 tentang Penetapan Jenis Rencana

Usaha dan Kegiatan Bidang PU yang wajib dilengkapi dengan UKL dan UPL;

23. Peraturan Menteri PU nomor 16/PRT/M/2008 Tentang Kebijakan dan Strategi

Nasional Pengembangan Sistem Pengelolaan Air Limbah Permukiman (KSNP-SPALP);

24. Peraturan Menteri PU nomor 01/PRT/M/2009 Tentang Penyelenggaraan

Pengembangan SPAM Bukan Jaringan Perpipaan;

25. Peraturan Menteri PU nomor 12/PRT/M/2010 Tentang Pedoman Kerjasama

Pengusahaan Pengembangan SPAM;

26. Peraturan Menteri PU nomor 19/PRT/M/2011 Tentang Persyaratan Teknis Jalan Dan

Kriteria Perencanaan Teknis Jalan

27. Peraturan Menteri PU nomor 03/PRT/M/2012 Tentang Pedoman Penetapan Fungsi

dan Status Jalan;

28. Peraturan Menteri PU nomor 01/PRT/M/2014 Tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum

(12)

Ruang Di Dalam Bumi;

30. Peraturan Menteri LH nomor 13 Tahun 2010 Tentang UKL – UPL dan SPPLH;

31. Peraturan Menteri LH nomor 14 Tahun 2010 Tentang Dokumen Lingkungan Hidup

Bagi Usaha dan/atau Kegiatan yang Telah Memiliki Izin Usaha dan/atau Kegiatan

Tetapi Belum Memiliki Dokumen Lingkungan Hidup;

32. Peraturan Menteri LH nomor 09 Tahun 2011 Tentang Pedoman Umum KLHS;

33. Peraturan Menteri LH nomor 05 Tahun 2012 Tentang Jenis Rencana Usaha dan/atau

Kegiatan Wajib AMDAL;

34. Pedoman Penyusunan Rencana Terpadu dan Program Investasi Infrastruktur Jangka

Menengah (RPI2-JM) Bidang Cipta Karya Tahun 2014;

35. Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana Tata

Ruang Wilayah Kabupaten Jepara Tahun 2011-2031;

36. Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor 26 Tahun 2011 tentang Bangunan

Gedung;

37. Peraturan Daerah Kabupaten Jepara Nomor 11 Tahun 2012 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Jepara Tahun 2012-2017;

38. Peraturan Bupati Jepara nomor 50 Tahun 2014 tentang Rencana Induk Sistem

Penyediaan Air Minum (RISPAM) Kabupaten jepara Tahun 2014-2028

39. Peraturan Bupati Jepara Nomor 26 Tahun 2015 tentang Kebijakan dan Strategi

Daerah Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum Kabupaten Jepara.

1.7. Sistematika Penulisan Laporan

BAB 1 PENDAHULUAN

Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan

RPIJM Bidang Cipta Karya, serta muatan RPIJM Bidang Cipta Karya.

BAB 2 PROFIL KABUPATEN/KOTA

Bagian ini membahas mengenai wilayah administrasi, potensi wilayah,

demografidanurbanisasi, serta isu strategis Kabupaten/Kota.

BAB 3 ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA

KARYA

Pada bab ini berisi arahan kebijakan pembangunan Bidang Cipta Karya dan

(13)

LAPORAN AKHIR 2016

PENYUSUNAN RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR JANGKA

MENENGAH (RPI2JM) KABUPATEN JEPARA I-13 BAB 4 ANALISIS SOSIAL, EKONOMI, DAN LINGKUNGAN

Pada Bagian ini membahas tentang analisis sosial, ekonomi, dan lingkungan

antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan analisis kemiskinan.

BAB 5 KERANGKA STRATEGI PENDANAAN INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA

Bagian ini membahas mengenai kebutuhan investasi, potensi pendanaan, dan

alternatif pendanaan

BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN KABUPATEN JEPARA

Bagian ini membahas mengenai kerangka kelembagaan yang ada di kabupaten

Jepara.

BAB 7 RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA

Bagian ini membahas tentang usulan pembangunan infrastruktur bidang cipta

karya pada masing-masing sektor

BAB 8 MEMORANDUM PROGRAM JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA

Bagian ini berisikan tentang rencana program dan investasi bidang cipta karya

Gambar

GAMBAR 1.2Kedudukan RPIJM dalamRencana Pembangunan Nasional
GAMBAR 1.3
GAMBAR 1.4
GAMBAR 1.5AlurPikirKelayakan Program

Referensi

Dokumen terkait

Laporan ringkas adalah laporan pendek yang disusun oleh sekolah untuk kepentingan laporan pelaksanaan program dan disampaikan kepada: (1) Direktorat Pembinaan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning (PBL) berbantuan alat peraga diterapkan secara optimal

Persamaan di atas menunjukkan bahwa perubahan positif untuk variabel independen dalam hal ini metode pemberian tugas terstruktur akan memberikan perubahan yang positif

juga apakah aspirasi Ioper koran usia remaja realistis atau tidak, hal tersebut. membutuhkan bantuan, bimbingan dan pengarahan dari orangtua maupun

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Analisis Preferensi Konsumen Terhadap Buah Apel Manalagi Di Transmart

Guru bersama peserta didik untuk membuat kesimpulan dari materi belajar dengan mengunggahnya pada google classroom di tautan yang sudah disediakan. Guru melakukan refleksi

e) pelarangan kepada pengurus tersebut untuk mendirikan korporasi dalam bidang usaha yang sama. Sanksi pidana ini juga diancamkan terhadap tindak pidana perdagangan

1) Untuk mengetahui variabel tingkat kecerdasan intelektual yang dimiki karyawan berpengaruh pada kinerja karyawan dalam perusahaan. 2) Untuk mengetahui variabel tingkat