• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat 1.1. Latar Belakang - DOCRPIJM 1504004864Bab 1 Pendahuluan Rev00

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Bantuan Teknis Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Langkat 1.1. Latar Belakang - DOCRPIJM 1504004864Bab 1 Pendahuluan Rev00"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1.1.Latar Belakang

Untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan yang didasarkan dengan suatu sistem yang dilaksanakan berkesinambungan dan dengan tujuan memeberikan mafaat yang sebesar-besarnya bagi seluruh masyarakat, harus dilaksanakan secara merata di seluruh wilayah Indonesia. Bersama seluruh tingkat pemerintahan dari Pusat sampai dengan pemerintah daerah dengan cara yang terpadu, efisien, efektif. Salah satu perwujudan pembangunan Nasional tersebut adalah melaksanakan pembangunan infrastruktur yang direncanakan secara matang, terencana dan terpadu sesuai dengan kaidah pembangunan yang berkelanjutan.

Pendayagunaan sumber daya yang optimal diharapkan mampu mendukung pertumbuhan ekonomi nasional dan pemerataan pembangunan di berbagai daerah, menciptakan lapangan kerja, menanggulangi kemiskinan dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan Untuk mencapai tujuan diatas, perlu disiapkan perencanaan program infrastruktur yang dapat mendukung kebutuhan ekonomi, sosial dan lingkungan dengan sistem yang terpadu dan berkelanjutan. Dalam penyiapan perencanaan program yang dimaksud khususnya bidang Cipta Karya disiapkan Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) bidang Cipta Karya.

Rencana program infrastruktur bidang Cipta Karya yang akan disusun daerah harus mempertimbangkan kemampuan keuangan/pendanaan dan kelembagaan dalam memenuhi kebutuhan pembangunannya. Disamping itu, RPIJM harus juga memperhatikan kelayakan program masing-masing sektor dan kelayakan spasialnya sesuai dengan tata ruang yang ada serta kelayakan sosial dan lingkungan. RPIJM yang disusun harus dapat mengakomodasikan dan merumuskan kebutuhan pembangunan kabupaten secara spesifik sesuai dengan karakteristik dan potensi wilayah, yang berpedoman pada Visi dan Misi Kabupaten tanpa melupakan tujuan utama program ini yaitu mendorong pembangunan ekonomi lokal, pengentasan kemiskinan dan peningkatan kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan nyata.

Dengan adanya Rencana Program ini diharapkan :

 meningkatknya efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan pembangunan di Daerah

PENDAHULUAN

(2)

 mewujudkan hasil pembangunan yang lebih optimal melalui perencanaan pembangunan infrastruktur terpadu

 Sebagai dokumen kelayakan & kerjasama program dan anggaran pembangunan Bid Cipta Karya di Daerah antara Pemerintah Pusat, Propinsi, dan Kab/kota.

 Mendorong pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya di daerah dalam rangka memacu pertumbuhan kota/kab dan pemerataan pembangunan

 Mendukung pencapaian sasaran pembangunan lima tahun Bidang Cipta Karya sebagaimana dimaksud dalam NAWACITA Presiden, RPJMN 2015-2019, RPJMD Provinsi dan Kab/Kota, Renstra DJCK 2015-2019 dan Renstra Cipta Karya/RAD Gerakan Nasional 100-0-100.

Dalam proses pelaksanaan keterpaduan program bidang infrastruktur permukiman perlu mengacu pada Amanat Penataan Ruang/Spasial, Amanat Pembangunan Nasional, dan Amanat Pembangunan bidang PU/CK, Rencana Pembangunan Daerah dan Amanat Internasional. Amanat Penataan Ruang:

 UU No. 26/2007 tentang Penataan Ruang.

 PP No. 26/2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional. (RTRW Nasional).

Amanat Pembangunan Nasional:

 UU No. 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional.

 UU No. 17/2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025.

 PP No. 5/2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2015-2019.

 UU 32/2004 tentang Pemerintah Daerah.

 PP 26/2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional 2008-2028.

 PP 38/2007 tentang Pembagian Urusan pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Daerah Kab/Kota.

Amanat Pembangunan bidang PU/CK:

 UU No 1 /2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

 UU 20/2011 tentang Rumah Susun.

 UU 28/2002 tentang Bangunan Gedung.

 UU 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah.

 UU 11/1974 tentang Sumber Daya Air

 PP 16/2005 tentang Pengembangan SPAM.

 PP 81/2012 tentang Pengelolaan Sampah RT dan Sampah Sejenis.

 PP 36/2005 tentang Peraturan Pelaksanaan UU BG.

(3)

 SE Dirjen Cipta Karya No. 6/ SE/DC/2014 tentang RPIJM bidang Cipta karya.

Amanat Internasional:

 Agenda Habitat I dan II.

 RIO + 20.

 SDGs.

RPIJM sebagai dokumen perencanaan bidang Cipta Karya juga merupakan integrasi dari strategi pembangunan sektor bidang Cipta Karya (Rencana Induk Sektor). Masterplan Infrastruktur Bidang Cipta Karya diantaranya; Strategi Pengembangan Infrastruktur Permukiman yaitu Strategi Pembangunan Permukiman dan Infrastruktur Perkotaan (SPPIP) atau Rencana Kawasan Permukiman (RKP), Strategi Sanitasi Kota (SSK), Rencana Tata Bangunan Lingkungan (RTBL), dan Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota, dan Visi Misi Pemimpin Daerah Kabupaten/Kota di dalam RPJMD/Renstra SKPD Kabupaten/Kota yang membidangi bidang Cipta Karya.

RPIJM yang disusun harus dapat menggambarkan multi sumber pendanaan dan multi stakeholders di dalam investasi infrastruktur permukiman baik dari Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah (Provinsi dan Kabupaten/Kota), Swasta (Dunia Usaha), Masyarakat, dan Pinjaman / Hibah Luar Negeri. Dengan demikian RPIJM yang disusun merupakan consolidated

Feasibility Study yang dapat diterima oleh semua pihak.

Arahan kebijakan pembangunan infrastruktur permukiman menekankan kepada penerapan pembangunan kawasan permukiman yang layak huni (livable) dan berkelanjutan (sustainable). Pembangunan kawasan permukiman harus dimulai dengan pendekatan entitas, serta tidak hanya sektoral. Pembangunan juga harus melihat prospek ke depan dengan membaca perkembangan global (agenda sustainable cities and human settlements), serta pembangunan di wujudkan secara inklusif, mewujudkan kelembagaan yang efektif, serta menjalin kemitraan internasional. Ditjen Cipta Karya memiliki tanggung jawab yang besar dalam melakukan fungsi koordinasi dan fasilitasi terhadap Provinsi dan Kab/kota dalam mewujudkan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan dengan mengawal implementasi kebijakan keterpaduan program pembangunan bidang infrastruktur permukiman.

(4)

1.2.Maksud dan Tujuan

1.2.1. Maksud

Maksud pekerjaan ini adalah menyusun dokumen Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Langkat Khususnya Bidang Cipta Karya sesuai dengan pedoman penyusunan RPIJM dan kebijakan keterpaduan program bidang Infrastruktur permukiman.

1.2.2. Tujuan

Tujuan pekerjaan ini adalah sebagai dokumen acuan dalam perencanaan, pemrograman dan penganggaran pembangunan infrastruktur bidang Cipta Karya dalam jangka waktu 5 tahun dengan mengacu pada rencana pembangunan, rencana tata ruang dan rencana Wilayah Pengembangan Strategis (WPS) .

1.3.Kedudukan RPIJM

Rencana Terpadu dan Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya merupakan dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dan dunia usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang dan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten kota, untuk mewujudkan keterpaduan pembangunan permukiman yang layak huni dan berkelanjutan.

(5)

Gambar.1.1.

Kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karya secara Nasional, Provinsi dan Kab/Kota

Pada gambar 2.1. dapat dilihat bahwa kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karya dapat

m

endukung pencapaian sasaran pembangunan lima tahun Bidang Cipta Karya sebagaimana dimaksud dalam NAWACITA Presiden, RPJMN 2015-2019, RPJMD Provinsi dan Kab/Kota, Rensta Kemen PUPR 2015-2019, Renstra DJCK 2015-2019, Renstra Cipta Karya melalui Gerakan Nasional 100-0-100 dan Renstra SKPD Kabupaten Langkat melalui Dokumen RPIJM Kabupaten Langkat dan Memorandum Program.

1.4. Muatan RPIJM Bidang Cipta Karya

Secara substansi muatan RPIJM Bidang Cipta Karya terdiri dari 8 (delapan) Bab, antara lain:

Bab 1 Pendahuluan

Pada bab ini menjelaskan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, RPIJM Bidang Cipta Karya, serta muatan RPIJM Bidang Cipta Karya.

Bab 2 Profil Kabupaten Langkat

Bagian ini membahas mengenai wilayah administrasi, potensi wilayah, demografi dan urbanisasi, serta isu strategis Kabupaten Langkat.

Bab 3 Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukktur Bidang Cipta Karya

Pada bab ini berisi arahan kebijakan pembangunan Bidang Cipta Karya dan rencana strategis infrastruktur Bidang Cipta Karya.

(6)

Bab 4 Analisis Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

Pada bagian ini membahas tentang analisis sosial, ekonomi dan lingkungan antara lain Kajian Lingkungan Strategis (KLHS) dan analisis kemiskinan

Bab 5 Kerangka Strategi Pendanaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Bagian ini membahas mengenai kebutuhan investasi, potensi pendanaan dan alternatif pendanaan.

Bab 6 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten/Kota

Bagian ini membahas mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka regulasi yang ada di kabupaten/kota.

Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Cipta Karya

Bagian ini membahas mengenai rencana program investasi infrastruktur Bidang Cipta Karya untuk masing-masing sektor, yaitu sektor Pengembangan Kawasan Permukiman, Penataan Bangunan dan Lingkungan, Pengembangan SPAM, dan Pengembangan PLP. Pada setiap sektor dijelaskan kondisi eksisting, analisis kebutuhan, serta usulan kebutuhan program dan pendanaan masing-masing sektor.

Bab 8 Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya

Pada bab ini berisi mengenai matriks program investasi RPIJM Kabupaten/Kota dan matriks keterpaduan program pada kawasan prioritas Kabupaten/Kota

1.5. Ruang Lingkup Kegiatan

Sesuai Kerangka Acuan Kerja (KAK) ruang lingkup kegiatan Bantuan Teknis Penyusunan Dokumen RPIJM Kabupaten Langkat ini antara lain:

1. Persiapan Pekerjaan

a. Melakukan persiapan pelaksanaan kegiatan, termasuk di dalamnya melakukan koordinasi tim untuk pelaksanaan kegiatan, penyepakatan rencana kerja dan metodologi pelaksanaan kegiatan, sampai dengan pengumpulan data dan informasi.

b. Melakukan konsolidasi dengan semua pemangku kepentingan dalam proses penyamaan tujuan dan rencana kerja Penyusunan RPIJM Kabupaten Langkat.

Output:

 Rencana kerja dan metodologi pelaksanaan kegiatan

 Data dan Informasi yang diperlukan

 Desain pengumpulan data dan informasi

2. Melakukan identifikasi potensi dan permasalahan

a. Melakukan identifikasi terhadap kualitas dokumen RPIJM Kabupaten Langkat

 Penilaian terhadap kelengkapan dokumen

(7)

 Penilaian kelayakan aspek teknis per sektor

 Penilaian terhadap keterpaduan program berdasarkan entitas

 Penilaian Kelayakan lingkungan dan sosial

 Penilaian kelayakan pendanaan

 Penilaian kelayakan kelembagaan

 Penilaian terhadap matriks program

b. Melakukan identifikasi pelaksanaan keterpaduan program di Kabupaten Langkat c. Melakukan identifikasi perencanaan keterpaduan program di KSK Kab.Langkat

d. Melakukan identifikasi perencanaan percepatan pencapaian SDGs dan SPM di Kab. Langkat

e. Melakukan identifikasi kegiatan-kegiatan yang masuk dalam kategori inovasi baru/creative program Kab Langkat

f. Melakukan identifikasi kegiatan-kegiatan yang potensial didanai melalui PHLN, CSR, dan Non APBN lainnya di Kab. Langkat

3. Melakukan analisis

Memfasilitasi Kabupaten Langkat dalam melakukan analisis perencanaan keterpaduan program infrastruktur permukiman.

4. Rapat Koordinasi

Penyedia Jasa melakukan rapat koordinasi yang terdiri dari : a. Koordinasi rutin kepada Dinas terkait bidang Pekerjaan Umum;

b. Koordinasi periodik dengan Pemerintah Daerah, Pemerintah Provinsi/Pusat (Satker Direktorat Jenderal Cipta Karya di Provinsi Sumatera Utara) dan Satuan Tugas RPIJM Kabupaten Langkat;

5. Rapat Pembahasan Laporan

Penyedia Jasa melakukan ekspose dan pembahasan kepada pihak Pemerintah Daerah serta menjaring masukan penyempurnaan.

1.6. Ruang Lingkup Wilayah

Paket kontraktual pekerjaan Penyusunan Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) ini berlokasi di Kabupaten Langkat.

1.7. Keluaran

Keluaran Pekerjaan Penyusunan Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) ini berupa dokumen yang terdiri dari:

a) Laporan Pendahuluan

(8)

b) Laporan Antara

Laporan ini diserahkan paling lambat 2 (dua) bulan setelah dikeluarkan Surat Perintah Kerja (SPK) sebanyak 5 eksemplar berisi hasil-hasil pekerjaan yang telah dilaksanaan mulai dari hasil kajian awal, permasalahan yang dihadapi, kompilasi data, dan hasil survey.

c) LaporanFinal

Laporan ini diserahkan paling lambat 3 (tiga) bulan setelah dikeluarkan Surat Perintah Kerja (SPK) sebanyak 5 eksemplar berisi seluruh hasil kegiatan dan telah didiskusikan dengan tim teknis, diserahkan sesudah dilakukan perbaikan dan penyempurnaan dari laporan draft final yang telah memperoleh masukan dari para ahli dan nara sumber lainnya. Laporan final juga dibuat dalam bentuk soft copy berupa CD sebanyak 5 keping.

1.8. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan Laporan Antara pekerjaan Penyusunan Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Langkat terdiri dari:

Bab 1 Pendahuluan

Bab ini berisikan tentang latar belakang, Maksud dan Tujuan, Kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karya, Muatan RPIJM, Ruang Lingkup Kegiatan, Ruang Lingkup Wilayah, Keluaran dan Sistematika Pembahasan.

Bab 2 Profil Kabupaten Langkat

Bagian ini membahas mengenai wilayah administrasi, potensi wilayah, demografi dan urbanisasi, serta isu strategis Kabupaten Langkat.

Bab 3 Arahan Kebijakan dan Rencana Strategis Infrastrukktur Bidang Cipta Karya

Pada bab ini berisi arahan kebijakan pembangunan Bidang Cipta Karya dan rencana strategis infrastruktur Bidang Cipta Karya.

Bab 4 Analisis Sosial Ekonomi dan Lingkungan

Pada bagian ini berisikan analisis sosial, ekonomi dan lingkungan sebagai dampak pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya, mulai pada tahap perencanaan, pelaksanaan maupun pasca pelaksanaan.

Bab 5 Kerangka Strategi Pembiayaan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

Bagian ini berisikan potensi pendanaan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya pada APBD Kabupaten Langkat dan Provinsi dan Potensi Pendanaan APBN.

Bab 6 Kerangka Kelembagaan dan Regulasi Kabupaten Langkat

Bagian ini berisi kondisi kelembagaan di Kabupaten Langkat mengenai organisasi, tata laksana dan sumber daya manusia.

Bab 7 Rencana Pembangunan Infrastruktur Bidang Cipta Karya

(9)

Bab 8 Memorandum Program Jangka Menengah Bidang Cipta Karya

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa model Problem Based Learning (PBL) berbantuan alat peraga diterapkan secara optimal

Göz ucuyla Murat’ın Hayat’ın arkasındaki derinlikte belirdiğini fark eden Didem, genç adamı görmemiş gibi yapıp konuşmayı sürdürecek ve yine o masum/mazlum

e) pelarangan kepada pengurus tersebut untuk mendirikan korporasi dalam bidang usaha yang sama. Sanksi pidana ini juga diancamkan terhadap tindak pidana perdagangan

1) Untuk mengetahui variabel tingkat kecerdasan intelektual yang dimiki karyawan berpengaruh pada kinerja karyawan dalam perusahaan. 2) Untuk mengetahui variabel tingkat

Yang dimaksud dengan kontraktor dalam peraturan dan syarat-syarat adalah yang diserahi tugas pelaksanaan pekerjaan, yang disebut sebagai pihak kedua dalam surat

juga apakah aspirasi Ioper koran usia remaja realistis atau tidak, hal tersebut. membutuhkan bantuan, bimbingan dan pengarahan dari orangtua maupun

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa terdapat terdapat perbedaan kemampuan disposisi matematis peserta didik kelas eksperimen dan kelas kontrol, hal ini menunjukkan

Secara ekonomis, penggunaan faktor produksi ternak, konsentrat, tenaga kerja dan perawatan biogas belum mencapai efisiensi ekonomi, sedangkan faktor produksi hijauan, biaya