1.1. LATAR BELAKANG
Program investasi Kabupaten Hulu Sungai Tengah merupakan rekapitulasi dari dokumen
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) yang disusun dengan
mempertimbangkan kemampuan Kabupaten Hulu Sungai Tengah dari aspek teknis, biaya, dan
waktu. Selain itu, rencana program investasi harus dilengkapi dengan kesepakatan pendanaan
yang diwujudkan melalui persetujuan dan tanda tangan dari Bupati selaku kepala daerah dan
ketua DPRD Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Program investasi bidang PU/Cipta Karya
disusun berdasarkan prioritas menurut kebutuhan Kabupaten Hulu Sungai Tengah yang telah
disusun. Dari dokumen RPIJM diharapkan dapat menyampaikan rencana program dalam sebuah
ringkasan rencana investasi dan mekanisme pembiayaan yang merupakan bagian dari sinkronisasi
dan prioritas program untuk semua kegiatan perencanaan pembangunan secara umum di
Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Penyusunan rencana program investasi hendaknya ditekankan pada aspek
keterpaduan antara pengembangan wilayah/kawasan dengan pengembangan sektor bidang
PU/Cipta Karya, yang akan mencakup Koordinasi Pengaturan, Integrasi Perencanaan, dan
Sinkronisasi Program berdasarkan Skala Prioritas tertentu atau ditetapkan yang paling sesuai
dalam rangka menjawab tantangan pembangunan. Aspek keterpaduan didalam penyusunan Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar
rencana pengembangan wilayah/kawasan. Keterpaduan Program diharapkan dapat terwujud dari
hasil penyusunan rencana pendanaan yang akan sangat mempengaruhi dalam keterpaduan
pelaksanaan. Selain itu, juga perlu dijelaskan dalam hal keterpaduan kelembagaan dalam
mendukung pembangunan dengan mengacu kepada Rencana Pembangunan Kabupaten
Hulu Sungai Tengah.
Penentuan skala proritas program merupakan hasil iterasi antara analisis yang
dilakukan terhadap rencana pembangunan Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan analisis
kebutuhan dan rencana pengembangan sektor/komponen, kemampuan keuangan, maupun
kemampuan kelembagaan. Penentuan skala prioritas program secara eksplisit perlu
dituangkan di dalam Skenario Pembangunan Perkotaan yang merupakan bagian dari
Rencana Pembangunan Kabupaten. Rencana program investasi harus menjabarkan secara
singkat mengenai :
a.
Skenario pengembangan Kabupaten Hulu Sungai Tengah dan pengembangan sektorbidang PU/Cipta Karya;
b.
Usulan Kebutuhan Investasi yang disusun dengan berbasis demand ataupun targetpencapaian sesuai dengan tujuan dan sasaran pembangunan daerah;
c.
Mekanisme pendanaan, dan kemungkinan pembiayaan pembangunan;d.
Skala prioritas penanganan dan rencana pelaksanaan program investasi.Dengan demikian, RPIJM Bidang PU Cipta Karya Kabupaten Hulu Sungai Tengah diharapkan
dapat mengkomodasikan dan merumuskan kebutuhan pembangunan kota, secara spesifik
sesuai dengan karakteristik dan potensi Kabupaten Hulu Sungai Tengah agar dapat
mendorong pembangunan ekonomi lokal, pengentasan kemiskinan, penanganan kawasan
kumuh dan peningkatan kualitas pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan nyata dapat
tercapai. Dalam hal ini mekanisme pembiayaan APBN yang cukup ketat yang tercermin dari
readiness criteria program yang harus dipenuhi. Penilaian terhadap kelayakan usulan kegiatan
didasarkan pada hasil evaluasi kinerja sektor dan kinerja daerah dalam memenuhi readiness
criteria dari usulan yang diajukan yang meliputi kesiapan dokumen RPIJM, ketersediaan DDUB,
Berkaitan dengan hal tersebut dan adanya pengembangan konsep perencanaan
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang terintegrasi oleh Direktorat Jenderal
Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum, maka Pemerintah Kabupaten Hulu Sungai
Tengah, dalam hal ini Dinas Pekerjaan Umum Bidang Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Hulu
Sungai Tengah melaksanakan penyusunan Rencana Program Investasi Jangka Menengah
(RPIJM) Kabupaten Hulu Sungai Tengah. Hal ini sebagai upaya mewujudkan keterpaduan
pembangunan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah. RPIJM Bidang Cipta Karya yang disusun
mengintegrasikan kebijakan skala nasional, provinsi, dan kabupaten, baik kebijakan spasial
maupun sektoral. Melalui perencanaan yang rasional dan inklusif, diharapkan keterpaduan
pembangunan Bidang Cipta Karya dapat terwujud, dengan mempertimbangkan aspek lingkungan,
kelembagaan, dan kemampuan keuangan daerah.
1.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud disusunnya RPIJM Bidang Cipta Karya adalah untuk mewujudkan
kemandirian kabupaten/kota dalam penyelenggaraan infrastruktur permukiman yang
berkelanjutan, baik di perkotaan maupun perdesaan.
Adapun tujuan dari disusunnya RPIJM Bidang Cipta Karya adalah sebagai dokumen acuan
dalam perencanaan, pemrograman, dan penganggaran pembangunan infrastruktur Bidang
Cipta Karya. RPIJM memuat rencana program dan investasi dalam jangka waktu lima tahun
yang mencakup multi sektor, multi sumber pendanaan, dan multi stakeholders.
1.3. KEDUDUKAN RPIJM
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Bidang Cipta Karya merupakan
dokumen perencanaan dan pemrograman pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya yang
disusun oleh Pemerintah Kabupaten/Kota dengan jangka waktu 5 (lima) tahun, dan dilaksanakan
oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, masyarakat, dan dunia
usaha dengan mengacu pada rencana tata ruang dan kebijakan skala nasional, provinsi, dan
kabupaten kota, untuk mewujudkanketerpaduan pembangunan permukiman yang layak huni
RPIJM Bidang Cipta Karya disusun dengan mengintegrasikan berbagai dokumen
perencanaan spasial maupun sektoral, mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga
kabupaten/kota. RPIJM Bidang Cipta Karya disusun sebagai dokumen teknis operasional
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya sesuai dengan dokumen rencana yang ada,
dengan perkuatan pada rencana investasi sesuai dengan kebutuhan dan kapasitas daerah.
Gambar 1.1 memaparkan kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karya pada sistem perencanaan
pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya. Pada Gambar 1.1 dapat dilihat bahwa RPIJM
Bidang Cipta Karya, selain mengacu pada rencana spasial dan arah pembangunan
nasional/daerah, juga mengintegrasikan rencana sektoral Bidang Cipta Karya, antara lain Rencana
Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi Sanitasi Kota (SSK), serta Rencana Tata
Bangunan dan Lingkungan (RTBL), dalam rangka mewujudkan keterpaduan pembangunan
permukiman yang berkelanjutan.
Gambar 1.1 Kedudukan RPIJM Bidang Cipta Karya
Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) adalah rencana dan program
pembangunan infrastruktur tahunan dalam periode lima tahun, yang mensinkronkan
kegiatan pembangunan infrastruktur, baik yang dilaksanakan dan dibiayai pemerintah,
pemerintah daerah, maupun oleh masyarakat/dunia usaha. Khusus untuk Bidang Cipta
Karya, rencana dan program pembangunan infrastruktur yang terdapat pada RPIJM
dioperasionalkan melalui RPIJM Bidang Cipta Karya, untuk selanjutnya dilaksanakan
memaparkan Keterkaitan RPIJM Bidang Cipta Karya dengan RPIJM Bidang Pekerjaan Umum
dan dokumen perencanaan pembangunan di daerah
Pada Gambar 1.2 dapat dilihat bahwa arahan kebijakan, rencana, dan indikasi program
terkait khusus untuk Bidang Cipta Karya yang tercantum pada Perda RTRWK, Perda
Perbup/Perwali RPJMD, RPIJM Bidang PU, dan Perda Bangunan Gedung merupakan acuan
dasar integrasi rencana pembangunan permukiman.
Integrasi rencana pembangunan permukiman berisikan arahan kebijakan pengembangan
permukiman di kabupaten/kota tersebut, untuk selanjutnya diterjemahkan pada rencana induk
masing-masing sektor, seperti Rencana Induk Sistem Penyediaan Air Minum (RISPAM), Strategi
Sanitasi Kota (SSK), dan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL). Khusus untuk
Kawasan Strategis Kabupaten/Kota (KSK), yaitu wilayah yang penataan ruangnya
diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup kabupaten/kota
terhadap pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan sosial masyarakat, budaya, dan/atau
lingkungan, rencana pembangunan infrastruktur permukiman dapat dikembangkan
lebih rinci melalui Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan di Kawasan Strategis
Kabupaten/Kota (RTBL KSK). RTBL KSK berisikan rencana aksi program strategis dalam
penanganan kegiatan permukiman dan pembangunan infrastruktur Bidang Cipta Karya pada
kawasan prioritas di perkotaan, dalam hal ini di KSK berdasarkan RTRW Kabupaten/Kota.
Seluruh dokumen perencanaan yang ada selanjutnya dioperasionalkan melalui RPIJM
Bidang Cipta Karya, memuat rencana investasi yang melibatkan Pemerintah Pusat, Pemerintah
Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota, dunia usaha, masyarakat, dan bantuan pembiayaan
pembangunan lainnya. Seluruh rencana investasi, yang disusun dengan mempertimbangkan
aspek lingkungan dan sosial, kelembagaan, serta kapasitas keuangan daerah, kemudian disusun
dalam matriks program lima tahunan dan untuk selanjutnya dibagi dalam rencana tahunan.
1.4. MUATAN RPIJM
Penyusunan RPIJM Kabupaten/Kota pada hakekatnya mencakup proses, kerangka
pembahasan, analisis kelayakan program serta sintesis program dan anggaran dalam
rangka mewujudkan perencanaan program investasi yang berkualitas (RPIJM yang
berkualitas), sehingga mampu meningkatkan kemampuan manajemen pembangunan
daerah dalam Bidang PU/Cipta Karya.
Panduan RPIJM Bidang PU/Cipta Karya pada dasarnya mencakup penjelasan yang
mencakup hal-hal yang perlu diperhatikan sebagai rambu-rambu dalam penyusunan RPIJM,
kebijakan, prioritas program, format dan muatan substansi yang perlu dikandung di dalam
sebuah dokumen RPIJM. Adapun muatan dalam RPIJM Bidang Cipta Karya Kabupaten Hulu
Sungai Tengah terdiri dari 8 bab, yaitu :
BAB 1 PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan penjelasan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan RPIJM
Bidang Cipta Karya, dan mekanisme penyusunan RPIJM Bidang Cipta Karya serta
sistematika penyusunan RPIJM.
BAB 2 PROFIL KABUPATEN/KOTA
Pada bagian ini berisikan penjelasan profil umum Kabupaten Hulu Sungai Tengah
seperti batas administrasi wilayah, potensi wilayah, demografi,
urbanisasigeografi, topografi, geohidrologi, geologi, klimatologi, kondisi sosial dan
ekonomi wilayah serta isu strategis Kabupaten/ Kota.
BAB 3 ARAHAN KEBIJAKAN DAN RENCANA STRATEGIS INFRASTRUKTUR BIDANG CIPTA
KARYA.
BAB 4 ANALISIS SOSIAL, EKONOMI DAN LINGKUNGAN
Bab ini menguraikan penjelasan mengenai analisis sosial, ekonomi, dan lingkungan
antara lain Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) dan analisis kemiskinan
BAB 5 KERANGKA STRATEGI PENDANAAN INFRSTRUKTUR BIDANG CIPTA KARYA
Bab ini menguraikan penjelasan mengenai kebutuhan investasi, potensi pendanaan
dan alternatif pendanaan
BAB 6 KERANGKA KELEMBAGAAN REGULASI KABUPATEN/ KOTA
Bagian ini membahas mengenai kerangka kelembagaan dan kerangka regulasi yang
ada di kabupaten/kota
BAB 7 RENCANA PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR CIPTA KARYA
Pada bab ini berisikan mengenai rencana program investasi Bidang Cipta Karya untuk
masing-masing sektor, yaitu sektor pembangunan kawasan permukiman, penataan
bangunan dan lingkungan, pembangunan SPAM, dan pengembangan PLP. Pada bab ini
setiap sektor akan dijelaskan kondisi eksisting, analisis kebutuhan, serta usulan kebutuhan
program dan pendanaan masing-masing sektor.
BAB 8 MEMORANDUM PROGRAM JANGKA MENENGAH BIDANG CIPTA KARYA
Pada bab ini berisikan matriks program investasi RPIJM Kabupaten Hulu Sungai Tengah
dan matriks keterpaduan program pada kawasan prioritas Kabupaten Hulu Sungai