• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil

Berdasarkan data pengamatan dan hasil sidik ragam (Lampiran 8 - 69) diketahui bahwa pemberian pupuk P berpengaruh nyata terhadap peubah amatan tinggi tanaman jumlah cabang, saat muncul bunga, serapan P, bobot kering tajuk, bobot polong, bobot biji dan bobot 100 biji. Pemberian pupuk arang sekam padi berpengaruh nyata terhadap peubah amatan jumlah daun, jumlah cabang dan total luas daun. Interaksi antara pemberian pupuk P dengan arang sekam padi berpengaruh tidak nyata terhadap semua peubah amatan.

Tinggi Tanaman

Data dan sidik ragam tinggi tanaman kacang bogor umur 3 - 8 MST, masing-masing dapat dilihat pada Lampiran 6 - 17. Berdasarkan hasil sidik ragam diketahui bahwa pemberian pupuk P berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman kacang bogor dan pemberian arang sekam padi berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman kacang bogor pada umur 5 MST. Interaksi pemberian pupuk P dan arang sekam padi berpengaruh tidak nyata terhadap tinggi tanaman kacang bogor.

Rataan tinggi tanaman kacang bogor umur 3 - 8 MST pada pemberian pupuk P dan arang sekam padi dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1 menunjukkan tinggi tanaman pada 8 MST tertinggi terdapat pada taraf perlakuan P3 (pemberian pupuk P 90 kg/ha) yaitu 5,45 cm, yang berbeda nyata dengan taraf perlakuan P0 (pemberian pupuk P 0 kg/ha), P1 (pemberian pupuk P 30 kg/ha) dan P2 (pemberian pupuk P 60 kg/ha). Rataan tinggi tanaman

kacang bogor terendah terdapat pada taraf perlakuan P0 (pemberian pupuk P 0 kg/ha) yaitu 4,43 cm. Pemberian arang sekam padi menghasilkan rataan tinggi

Tabel 1. Tinggi tanaman kacang bogor 3 – 8 MST (cm) pada pemberian pupuk P dan arang sekam padi

MST Pupuk P (kg/ha)

Top Soil : Arang Sekam Padi

Rataan A1 (1 : 0) A2 (1 : 1) A3 (1 : 2) A4 (2 : 1) ...cm... P0 (0) 1.92 2.22 1.92 1.90 1.99b 3 P1 (30) 1.63 1.80 2.13 2.40 1.99b P2 (60) 2.30 2.32 2.67 2.35 2.41a P3 (90) 2.38 2.28 2.22 3.35 2.56a Rataan 2.06 2.15 2.23 2.50 P0 (0) 2.42 2.90 2.62 2.20 2.53c 4 P1 (30) 2.55 2.68 2.52 3.27 2.75bc P2 (60) 2.63 2.95 3.13 3.28 3.00ab P3 (90) 3.02 3.43 3.00 3.60 3.26a Rataan 2.65 2.99 2.82 3.09 P0 (0) 2.78 3.10 3.13 2.80 2.95c 5 P1 (30) 2.77 3.03 2.93 3.73 3.11bc P2 (60) 3.23 3.25 3.57 3.87 3.48b P3 (90) 3.70 4.23 3.77 4.23 3.98a

Rataan 3.12b 3.40ab 3.35ab 3.66 a

P0 (0) 3.58 4.08 4.15 3.75 3.89c 6 P1 (30) 4.00 4.27 4.13 4.68 4.27b P2 (60) 4.45 4.48 4.63 4.82 4.60b P3 (90) 4.82 5.20 4.95 5.07 5.01a Rataan 4.21 4.51 4.47 4.58 P0 (0) 3.87 4.28 4.43 4.00 4.14d 7 P1 (30) 4.40 4.48 4.47 4.87 4.55c P2 (60) 4.73 4.70 5.07 5.02 4.88b P3 (90) 5.02 5.45 5.18 5.30 5.24a Rataan 4.50 4.73 4.79 4.80 P0 (0) 4.12 4.45 4.75 4.40 4.43d 8 P1 (30) 4.68 4.73 4.67 5.00 4.77c P2 (60) 4.95 4.90 5.28 5.17 5.08b P3 (90) 5.22 5.62 5.47 5.52 5.45a Rataan 4.74 4.93 5.04 5.02

Keterangan :Angka yang diikuti notasi yang sama pada baris atau kolom pada minggu yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf = 5%

tanaman kacang bogor tertinggi yaitu terdapat pada taraf perlakuan A3 (top soil : arang sekam padi = 1 : 2) yaitu 5,04 cm, yang berbeda tidak nyata

dengan taraf perlakuan A1 (top soil : arang sekam padi = 1 : 0), A2 (top soil : arang sekam padi = 1 : 1) dan A4 (top soil : arang sekam padi = 2 : 1). Rataan tinggi tanaman kacang bogor terendah terdapat pada taraf perlakuan A1 (top soil : arang sekam padi = 1 : 0) yaitu 4,74 cm.

Tabel 1 menunjukkan tinggi tanaman pada 8 MST tertinggi terdapat pada taraf perlakuan P3 (pemberian pupuk P 90 kg/ha) yaitu 5,45 cm, yang berbeda nyata dengan taraf perlakuan P0 (pemberian pupuk P 0 kg/ha), P1 (pemberian pupuk P 30 kg/ha) dan P2 (pemberian pupuk P 60 kg/ha). Rataan tinggi tanaman

kacang bogor terendah terdapat pada taraf perlakuan P0 (pemberian pupuk P 0 kg/ha) yaitu 4,43 cm. Pemberian arang sekam padi menghasilkan rataan tinggi

tanaman kacang bogor tertinggi yaitu terdapat pada taraf perlakuan A3 (top soil : arang sekam padi = 1 : 2) yaitu 5,04 cm, yang berbeda tidak nyata

dengan taraf perlakuan A1 (top soil : arang sekam padi = 1 : 0), A2 (top soil : arang sekam padi = 1 : 1) dan A4 (top soil : arang sekam padi = 2 : 1). Rataan tinggi tanaman kacang bogor terendah terdapat pada taraf perlakuan A1 (top soil : arang sekam padi = 1 : 0) yaitu 4,74 cm.

Interaksi pupuk P dan arang sekam padi menghasilkan rataan tinggi tanaman kacang bogor tertinggi yaitu terdapat pada taraf perlakuan kombinasi P3A2 (pemberian pupuk P 90 kg dan top soil : arang sekam padi = 1 : 1) yaitu 5,62 cm yang berbeda tidak nyata terhadap semua taraf perlakuan kombinasi lainnya. Rataan tinggi tanaman kacang bogor terendah terdapat pada taraf

perlakuan kombinasi P0A1 (pemberian pupuk P 0 kg dan top soil : arang sekam padi = 1 : 0) yaitu 4,12 cm.

Gambar 1. Tinggi tanaman (cm) kacang bogor 8 MST terhadap pupuk P (kg/ha) Jumlah Daun (helai)

Data dan sidik ragam jumlah daun tanaman kacang bogor 3 - 8 MST masing-masing dapat dilihat pada Lampiran 18 - 29. Berdasarkan hasil sidik ragam diketahui bahwa pemberian pupuk P berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun tanaman kacang bogor dan pemberian arang sekam padi berpengaruh nyata terhadap jumlah daun tanaman kacang bogor umur 4 – 8 MST. Interaksi pemberian pupuk P dan arang sekam padi berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah daun tanaman kacang bogor.

Tabel 2 menunjukkan jumlah daun pada 8 MST tertinggi terdapat pada taraf perlakuan P3 (pemberian pupuk P 90 kg/ha) yaitu 24, 67 helai, yang berbeda

tidak nyata dengan taraf perlakuan P0 (pemberian pupuk P 0 kg/ha), P1 (pemberian pupuk P 30 kg/ha) dan P2 (pemberian pupuk P 60 kg/ha). Rataan

jumlah daun tanaman kacang bogor terendah terdapat pada taraf perlakuan P0 (pemberian pupuk P 0 kg/ha) yaitu 20,17 helai.

y = 0.337x + 4.087 r = 0.998 4,00 4,50 5,00 5,50 6,00 P0 (0) P1 (30) P2 (60) P3 (90) T ing g i Ta na m a n 8 M ST Pupuk P (kg/ha)

Rataan jumlah daun tanaman kacang bogor 3 - 8 MST pada pemberian pupuk P dan arang sekam padi dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Jumlah daun kacang bogor 3 – 8 MST (helai) pada pemberian pupuk P dan arang sekam padi

MST Pupuk P (kg/ha)

Top Soil : Arang Sekam Padi

Rataan A1 (1 : 0) A2 (1 : 1) A3 (1 : 2) A4 (2 : 1) ...helai... P0 (0) 3.00 3.33 3.00 3.17 3.13 3 P1 (30) 3.00 3.83 3.00 3.33 3.29 P2 (60) 3.17 3.33 3.00 3.33 3.21 P3 (90) 3.17 3.33 3.00 3.00 3.13 Rataan 3.08 3.46 3.00 3.21 P0 (0) 4.67 6.00 6.33 4.67 5.42 4 P1 (30) 4.00 7.67 5.83 5.50 5.75 P2 (60) 5.00 5.67 6.67 5.33 5.67 P3 (90) 5.17 5.83 5.17 5.00 5.29

Rataan 4.71b 6.29a 6.00a 5.13b

P0 (0) 7.67 11.00 10.17 8.17 9.25

5 P1 (30) 6.83 12.83 11.00 9.83 10.13

P2 (60) 7.83 9.67 10.67 9.67 9.46

P3 (90) 9.17 11.00 10.17 8.67 9.75

Rataan 7.87b 11.13a 10.50a 9.08b

P0 (0) 8.50 10.50 11.83 12.67 10.88

6 P1 (30) 8.33 14.00 11.83 10.50 11.17

P2 (60) 9.00 10.00 12.50 11.17 10.67

P3 (90) 9.50 12.50 11.83 11.67 11.38

Rataan 8.83b 11.75a 12.00a 11.50a

P0 (0) 14.17 22.00 22.33 20.00 19.63

7 P1 (30) 14.50 26.83 22.50 17.67 20.38

P2 (60) 14.33 21.50 23.83 20.50 20.04

P3 (90) 15.33 24.17 24.67 20.33 21.13

Rataan 14.58b 23.62a 23.33a 19.62a

P0 (0) 15.33 22.50 22.50 20.33 20.17

8 P1 (30) 18.00 27.50 24.50 20.50 22.63

P2 (60) 17.17 23.00 26.00 22.67 22.21

P3 (90) 19.50 28.17 27.50 23.50 24.67

Rataan 17.50b 25.29a 25.13a 21.75a

Keterangan :Angka yang diikuti notasi yang sama pada baris yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf

Pemberian arang sekam padi menghasilkan rataan jumlah daun tanaman kacang bogor tertinggi yaitu terdapat pada taraf perlakuan A2 (top soil : arang sekam padi = 1 : 1) yaitu 25,29 helai, yang berbeda nyata dengan taraf perlakuan A1 (top soil : arang sekam padi = 1 : 0) dan berbeda tidak nyata pada perlakuan

A3 (top soil : arang sekam padi = 1 : 2), dan A4 (top soil : arang sekam padi = 2 : 1). Rataan jumlah daun tanaman kacang bogor terendah terdapat pada taraf

perlakuan A1 (top soil : arang sekam padi = 1 : 0) yaitu 17,50 helai.

Interaksi pupuk P dan arang sekam padi menghasilkan rataan jumlah daun tanaman kacang bogor tertinggi yaitu terdapat pada taraf perlakuan kombinasi P3A2 (pemberian pupuk P 90 kg/ha dan top soil : arang sekam padi = 1 : 1) yaitu 28,17 helai yang berbeda tidak nyata terhadap semua taraf perlakuan kombinasi lainnya. Rataan jumlah daun tanaman kacang bogor terendah terdapat pada taraf perlakuan kombinasi P0A1 (pemberian pupuk P 0 kg/ha dan top soil : arang sekam padi = 1 : 0) yaitu 15,33 helai.

Jumlah Cabang (cabang)

Data dan sidik ragam jumlah cabang tanaman kacang bogor 4 – 8 MST, masing-masing dapat dilihat pada Lampiran 30 - 39. Berdasarkan hasil sidik ragam diketahui bahwa pemberian pupuk P berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang tanaman kacang bogor pada umur 5 – 8 MST dan pemberian arang sekam padi berpengaruh nyata terhadap jumlah cabang pada 4 - 8 MST, interaksi antara pemberian pupuk P dan arang sekam padi berpengaruh tidak nyata terhadap jumlah cabang tanaman kacang bogor.

Rataan jumlah cabang tanaman kacang bogor 3 - 8 MST pada pemberian pupuk P dan arang sekam padi dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Jumlah cabang kacang bogor 3 – 8 MST (cm) pada pemberian pupuk P dan arang sekam padi

MST Pupuk P (kg/ha)

Top Soil : Arang Sekam Padi

Rataan A1 (1 : 0) A2 (1 : 1) A3 (1 : 2) A4 (2 : 1) ...cabang... P0 (0) 3.17 4.67 4.83 4.00 4.17 4 P1 (30) 3.67 4.67 4.50 3.33 4.04 P2 (60) 4.00 3.83 4.50 3.83 4.04 P3 (90) 3.83 4.50 5.17 4.00 4.38

Rataan 3.67b 4.42ab 4.75a 3.79b

P0 (0) 3.17 4.67 4.83 3.50 4.04b

5 P1 (30) 3.33 4.50 4.67 4.00 4.13b

P2 (60) 4.33 4.00 5.00 4.83 4.54ab

P3 (90) 4.67 6.17 5.17 4.33 5.08a

Rataan 3.87b 4.83ab 4.91a 4.16b

P0 (0) 3.50 4.67 5.00 4.17 4.33b

6 P1 (30) 3.67 4.50 4.67 4.33 4.29b

P2 (60) 4.50 4.33 5.17 5.00 4.75ab

P3 (90) 4.67 6.17 5.17 5.00 5.25a

Rataan 4.08b 4.92a 5.00a 4.63a

P0 (0) 4.00 4.67 5.17 4.17 4.50b

7 P1 (30) 4.00 4.50 4.83 4.83 4.54b

P2 (60) 4.50 4.83 5.17 5.17 4.91ab

P3 (90) 4.67 6.17 5.33 5.00 5.29a

Rataan 4.25b 5.04a 5.13a 4.79a

P0 (0) 4.00 4.67 5.17 4.17 4.50b

8 P1 (30) 4.00 4.50 4.83 4.83 4.54b

P2 (60) 4.50 4.83 5.17 5.17 4.91ab

P3 (90) 4.67 6.17 5.33 5.00 5.29a

Rataan 4.29b 5.04a 5.13a 4.79a

Keterangan :Angka yang diikuti notasi yang sama pada baris atau kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf = 5%

Tabel 3 menunjukkan jumlah cabang pada 8 MST tertinggi terdapat pada taraf perlakuan P3 (pemberian pupuk P 90 kg/ha) yaitu 5,29 cabang, yang berbeda

P1 (pemberian pupuk P 30 kg/ha) dan P2 (pemberian pupuk P 60 kg/ha). Rataan jumlah cabang tanaman kacang bogor terendah terdapat pada taraf perlakuan P0 (pemberian pupuk P 0 kg/ha) yaitu 4,50 cabang. Pemberian arang sekam padi menghasilkan rataan jumlah cabang tanaman kacang bogor tertinggi yaitu terdapat pada taraf perlakuan A3 (top soil : arang sekam padi = 1 : 2) yaitu 5,13 cabang,

yang berbeda nyata dengan taraf perlakuan A1 (top soil : arang sekam padi = 1 : 0) dan tidak berbeda nyata dengan taraf perlakuan A2 (top soil : arang

sekam padi = 1 : 0) dan A4 (top soil : arang sekam padi = 2 : 1). Rataan jumlah

cabang tanaman kacang bogor terendah terdapat pada taraf perlakuan A1 (top soil : arang sekam padi = 1 : 0) yaitu 4,29 cabang.

Interaksi pupuk P dan arang sekam padi menghasilkan rataan jumlah cabang tanaman kacang bogor tertinggi yaitu terdapat pada taraf perlakuan kombinasi P3A2 (pemberian pupuk P 90 kg/ha dan top soil : arang sekam padi = 1 : 1) yaitu 6,17 cabang yang berbeda tidak nyata terhadap semua taraf perlakuan kombinasi lainnya. Rataan jumlah cabang tanaman kacang bogor

terendah terdapat pada taraf perlakuan kombinasi P0A1 (pemberian pupuk P 0 kg/ha dan top soil : arang sekam padi = 1 : 0) dan P1A1 (pemberian pupuk P 30 kg/ha dan top soil : arang sekam padi = 1 : 0) yaitu 4,00 cabang.

Gambar 2. Jumlah cabang (cabang) tanaman kacang bogor 8 MST terhadap pupuk P (kg/ha y = 0.291x + 4.041 r = 0.890 4,00 4,50 5,00 5,50 6,00 P0 (0) P1 (30) P2 (60) P3 (90) J um la h C a ba ng 8 M ST Pupuk P (kg/ha)

Saat Muncul Bunga (hari)

Data dan sidik ragam saat muncul bunga tanaman kacang bogor, masing-masing dapat dilihat pada Lampiran 40 dan 41. Berdasarkan hasil sidik ragam diketahui bahwa pemberian pupuk P berpengaruh nyata terhadap saat muncul bunga tanaman kacang bogor dan pemberian arang sekam padi berpengaruh tidak nyata terhadap saat muncul bunga tanaman kacang bogor. Interaksi pemberian pupuk P dan arang sekam padi berpengaruh tidak nyata terhadap saat muncul bunga tanaman kacang bogor.

Rataan saat muncul bunga tanaman kacang bogor pada pemberian pupuk P dan arang sekam padi dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Saat muncul bunga 7 MST (hari) pada pemberian pupuk P dan arang sekam padi

Pupuk P (kg/ha)

Top Soil : Arang Sekam Padi

Rataan A1 (1 : 0) A2 (1 : 1) A3 (1 : 2) A4 (2 : 1) ...hari... P0 (0) 50.83 51.00 51.00 50.83 50.92a P1 (30) 50.33 50.17 49.67 49.83 50.00b P2 (60) 49.33 49.17 49.33 49.50 49.33c P3 (90) 49.00 49.00 49.00 49.00 49.00d Rataan 49.88 49.83 49.75 49.79

Keterangan: Angka yang diikuti notasi yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf = 5%

Tabel 4 menunjukkan saat muncul bunga tanaman kacang bogor pada 7 MST tercepat terdapat pada taraf perlakuan P3 (pemberian pupuk P 90 kg/ha)

yaitu 49,00 hari, yang berbeda nyata dengan taraf perlakuan P0 (pemberian pupuk P 0 kg/ha), P1 (pemberian pupuk P 30 kg/ha) dan P2 (pemberian pupuk P 60 kg/ha). Rataan saat muncul bunga tanaman kacang bogor terlama terdapat

pada taraf perlakuan P0 (pemberian pupuk P 0 kg/ha) yaitu 50,92 hari. Pemberian arang sekam padi menghasilkan rataan saat muncul bunga tanaman kacang bogor

tercepat yaitu terdapat pada taraf perlakuan A3 (top soil : arang sekam padi = 1 : 2) yaitu 49,75 hari, yang berbeda tidak nyata dengan taraf perlakuan A1 (top

soil : arang sekam padi = 1 : 0), A2 (top soil : arang sekam padi = 1 : 1), dan A4 (top soil : arang sekam padi = 2 : 1). Rataan saat muncul bunga tanaman kacang

bogor terlama terdapat pada taraf perlakuan A1 (top soil : arang sekam padi = 1 : 0) yaitu 49,88 hari.

Interaksi pupuk P dan arang sekam padi menghasilkan rataan saat muncul bunga tanaman kacang bogor tercepat yaitu terdapat pada taraf perlakuan

kombinasi P3A1 (pemberian pupuk P 90 kg/ha dan top soil : arang sekam padi = 1 : 0) , P3A2 (pemberian pupuk P 90 kg/ha dan top soil : arang sekam padi = 1 : 1), P3A3 (pemberian pupuk P 90 kg dan top soil : arang sekam padi = 1 : 2)

dan P3A4 (pemberian pupuk P 90 kg/ha dan top soil : arang sekam padi = 2 : 1) yaitu 49,00 hari yang berbeda tidak nyata terhadap semua taraf perlakuan kombinasi lainnya. Rataan saat muncul bunga kacang bogor terlama terdapat pada taraf perlakuan kombinasi P0A2 (pemberian pupuk P 0 kg/ha dan top soil : arang sekam padi = 1 : 1) dan P0A3 (pemberian pupuk P 0 kg/ha dan top soil : arang sekam padi = 1 : 2) yaitu 51,00 hari yang berbeda tidak nyata dengan semua taraf perlakuan.

Gambar 3. Saat muncul bunga (hari) 7 MST terhadap pupuk P (kg/ha) y = 0.145x2 - 1.370x + 52.14 R² = 0.999 47,50 48,50 49,50 50,50 51,50 P0 (0) P1 (30) P2 (60) P3 (90) Sa a t M un cul B un g a ( ha ri) Pupuk P (kg/ha)

Total Luas Daun (cm2)

Data dan hasil sidik ragam total luas daun tanaman kacang bogor masing - masing dapat dilihat pada Lampiran 42 dan 43. Berdasarkan hasil sidik

ragam diketahui bahwa pemberian pupuk P berpengaruh tidak nyata terhadap total luas daun tanaman kacang bogor dan pemberian arang sekam padi berpengaruh nyata terhadap total luas daun tanaman kacang bogor. Interaksi pemberian pupuk P dan arang sekam padi berpengaruh tidak nyata terhadap total luas daun tanaman kacang bogor.

Rataan total luas daun tanaman kacang bogor pada pemberian pupuk P dan arang sekam padi dapat dilihat pada Tabel 5

Tabel 5. Total luas daun tanaman kacang bogor 7 MST (cm2) pada pemberian pupuk P dan arang sekam padi

Pupuk P (kg/ha) Top Soil : Arang Sekam Padi Rataan

A1 (1 : 0) A2 (1 : 1) A3 (1 : 2) A4 (2 : 1) ... cm2... P0 (0) 22.28 27.36 29.42 28.92 26.99 P1 (30) 25.72 27.60 31.23 26.68 27.81 P2 (60) 24.40 27.87 32.08 31.88 29.05 P3 (90) 24.66 24.36 32.72 35.52 29.31

Rataan 24.26b 26.80b 31.36a 30.75ab

Keterangan: Angka yang diikuti notasi yang sama pada baris yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf = 5%

Tabel 5 menunjukkan total luas daun tanaman kacang bogor pada 7 MST tertinggi terdapat pada taraf perlakuan P3 (pemberian pupuk P 90 kg/ha) yaitu

29.31 cm2, yang berbeda tidak nyata dengan taraf perlakuan P0 (pemberian pupuk P 0 kg/ha), P1 (pemberian pupuk P 30 kg/ha) dan P2 (pemberian pupuk P 60 kg/ha). Rataan total luas daun tanaman kacang bogor terendah terdapat pada

taraf perlakuan P0 (pemberian pupuk P 90 kg/ha) yaitu 26.99 cm2. Pemberian arang sekam padi menghasilkan rataan total luas daun tanaman kacang bogor

tertinggi yaitu terdapat pada taraf perlakuan A3 (top soil : arang sekam padi = 1 : 2) yaitu 31,36 cm2, yang berbeda tidak nyata dengan taraf perlakuan A1 (top soil : arang sekam padi = 1 : 0), A2 (top soil : arang sekam padi = 1 : 1) dan A4 (top soil : arang sekam padi = 2 : 1). Rataan total luas daun tanaman kacang bogor terendah terdapat pada taraf perlakuan A1 (top soil : arang sekam padi = 1 : 0) yaitu 24,26 cm2.

Interaksi pupuk P dan arang sekam padi menghasilkan rataan total luas daun tanaman kacang bogor tertinggi yaitu terdapat pada taraf perlakuan

kombinasi P3A4 (pemberian pupuk P 90 kg/ha dan top soil : arang sekam padi = 2 : 1) yaitu 35,52 cm2 yang berbeda tidak nyata terhadap semua taraf perlakuan

kombinasi lainnya. Rataan total luas daun tanaman kacang bogor terendah terdapat pada taraf perlakuan kombinasi P0A1 (pemberian pupuk P 0 kg/ha dan top soil : arang sekam padi = 1 : 0) yaitu 22,28 cm2.

Serapan P (%)

Data dan hasil sidik ragam serapan P tanaman kacang bogor, masing-masing dapat dilihat pada Lampiran 44 dan 45. Berdasarkan hasil sidik

ragam diketahui bahwa pemberian pupuk P berpengaruh nyata terhadap serapan P tanaman kacang bogor dan pemberian arang sekam padi berpengaruh tidak nyata terhadap serapan P tanaman kacang bogor. Interaksi pemberian pupuk P dan arang sekam padi berpengaruh tidak nyata terhadap serapan P tanaman kacang bogor.

Rataan serapan P tanaman kacang bogor pada pemberian pupuk P dan arang sekam padi dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Serapan P tanaman kacang bogor 7 MST (%) pada pemberian pupuk P dan arang sekam padi

Pupuk P (kg/ha)

Top Soil : Arang Sekam Padi

Rataan A1 (1 : 0) A2 (1 : 1) A3 (1 : 2) A4 (2 : 1) ...%... P0 (0) 1.63 1.93 2.06 1.99 1.90b P1 (30) 1.75 1.98 2.10 2.27 2.022b P2 (60) 2.01 2.42 2.57 2.02 2.25b P3 (90) 2.23 2.62 3.55 2.75 2.78a Rataan 1.90 2.24 2.57 2.26

Keterangan: Angka yang diikuti notasi yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf = 5%

Tabel 6 menunjukkan serapan P tanaman kacang bogor pada 7 MST tertinggi terdapat pada taraf perlakuan P3 (pemberian pupuk P 90 kg/ha) yaitu

2,78%, yang berbeda nyata dengan taraf perlakuan P0 (pemberian pupuk P 0 kg/ha), P1 (pemberian pupuk P 30 kg/ha) dan P2 (pemberian pupuk P 60 kg/ha). Rataan serapan P tanaman kacang bogor terendah terdapat pada taraf

perlakuan P0 (pemberian pupuk P 0 kg/ha) yaitu 1,90%. Pemberian arang sekam padi menghasilkan rataan serapan P tanaman kacang bogor tertinggi yaitu terdapat pada taraf perlakuan A3 (top soil : arang sekam padi = 1 : 2) yaitu 2,57%, yang

berbeda tidak nyata dengan taraf perlakuan A1 (top soil : arang sekam padi = 1 : 0), A2 (top soil : arang sekam padi = 1 : 1) dan A4 (top soil : arang sekam

padi = 2 : 1). Rataan serapan P tanaman kacang bogor terendah terdapat pada taraf perlakuan A1 (top soil : arang sekam padi = 1 : 0) yaitu 1,90%.

Interaksi pupuk P dan arang sekam padi menghasilkan rataan serapan P tanaman kacang bogor tertinggi yaitu terdapat pada taraf perlakuan kombinasi P3A3 (pemberian pupuk P 90 kg/ha dan top soil : arang sekam padi = 1 : 2) yaitu 3,35% yang berbeda tidak nyata terhadap semua taraf perlakuan kombinasi

lainnya. Rataan serapan P tanaman kacang bogor terendah terdapat pada taraf perlakuan kombinasi P0A1 (pemberian pupuk P 0 kg/ha dan top soil : arang sekam padi = 1 : 0) yaitu 1,63%.

Gambar 4. Serapan P (%) tanaman kacang bogor 7 MST terhadap pupuk P (kg/ha) Bobot Kering Tajuk (g)

Data dan sidik ragam bobot kering tajuk tanaman kacang bogor, masing-masing dapat dilihat pada Lampiran 46 dan 47. Berdasarkan hasil sidik ragam diketahui bahwa pemberian pupuk P berpengaruh nyata terhadap bobot kering tajuk tanaman kacang bogor dan pemberian arang sekam padi berpengaruh tidak nyata terhadap bobot kering tajuk tanaman kacang bogor. Interaksi pemberian pupuk P dan arang sekam padi berpengaruh tidak nyata terhadap bobot kering tajuk tanaman kacang bogor.

Rataan bobot kering tajuk tanaman kacang bogor pada pemberian pupuk P dan arang sekam padi dapat dilihat pada Tabel 7.

y = 0.287x + 1.523 r = 0.903 1,50 1,70 1,90 2,10 2,30 2,50 2,70 2,90 P0 (0) P1 (30) P2 (60) P3 (90) Sera pa n P Pupuk P (kg/ha)

Tabel 7. Bobot kering tajuk kacang bogor 7 MST (g) pada pemberian pupuk P dan arang sekam padi

Pupuk P (kg/ha)

Top Soil : Arang Sekam Padi

Rataan A1 (1 : 0) A2 (1 : 1) A3 (1 : 2) A4 (2 : 1) ...g... P0 (0) 2.30 2.60 2.65 2.20 2.44c P1 (30) 2.70 3.05 3.65 4.40 3.45c P2 (60) 3.80 5.20 4.85 4.25 4.53b P3 (90) 4.85 5.55 6.85 5.75 5.75a Rataan 3.41 4.10 4.50 4.15 4.04

Keterangan: Angka yang diikuti notasi yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf = 5%

Tabel 7 menunjukkan bobot kering tajuk tanaman kacang bogor pada 7 MST tertinggi terdapat pada taraf perlakuan P3 (pemberian pupuk P 90 kg/ha) yaitu 5.75 g, yang berbeda tidak nyata dengan taraf perlakuan P0 (pemberian pupuk P 0 kg/ha), P1 (pemberian pupuk P 30 kg/ha) dan P2 (pemberian pupuk P 60 kg/ha). Rataan bobot kering tajuk tanaman kacang bogor tanaman kacang bogor terendah terdapat pada taraf perlakuan P0 (pemberian pupuk P 0 kg/ha) yaitu 2.44 g. Pemberian arang sekam padi menghasilkan rataan bobot kering tajuk

tanaman kacang bogor tertinggi yaitu terdapat pada taraf perlakuan A3 (top soil : arang sekam padi = 1 : 2) yaitu 4.50 g yang berbeda tidak nyata dengan

taraf perlakuan A1 (top soil : arang sekam padi = 1 : 0), A2 (top soil : arang sekam padi = 1 : 1) dan A4 (top soil : arang sekam padi = 2 : 1). Rataan bobot kering tajuk tanaman kacang bogor terendah terdapat pada taraf perlakuan A1 (top soil : arang sekam padi = 1 : 0) yaitu 3.41 g.

Interaksi pupuk P dan arang sekam padi menghasilkan rataan bobot kering tajuk tanaman kacang bogor tertinggi yaitu terdapat pada taraf perlakuan

kombinasi P3A3 (pemberian pupuk P 90 kg/ha dan top soil : arang sekam padi = 1 : 2) yaitu 6.85 g yang berbeda tidak nyata terhadap semua taraf perlakuan

kombinasi lainnya. Rataan bobot kering tajuk tanaman kacang bogor terendah terdapat pada taraf perlakuan kombinasi P0A1 (pemberian pupuk P 0 kg/ha dan top soil : arang sekam padi = 1 : 0) yaitu 2.30 g.

Gambar 5. Bobot kering tajuk (g) terhadap pupuk P (kg/ha) Bobot Polong (g)

Data dan sidik ragam bobot polong tanaman kacang bogor, masing-masing dapat dilihat pada Lampiran 48 dan 49. Berdasarkan hasil sidik ragam diketahui bahwa pemberian pupuk P berpengaruh nyata terhadap bobot polong tanaman kacang bogor dan pemberian arang sekam padi berpengaruh tidak nyata terhadap bobot polong tanaman kacang bogor. Interaksi pemberian pupuk P dan arang sekam padi berpengaruh tidak nyata terhadap bobot polong tanaman kacang bogor.

Rataan bobot polong tanaman kacang bogor pada pemberian pupuk P dan arang sekam padi dapat dilihat pada Tabel 8.

y = 1.101x + 1.287 r = 0.998 1,50 2,00 2,50 3,00 3,50 4,00 4,50 5,00 5,50 6,00 P0 (0) P1 (30) P2 (60) P3 (90) B o bo t K er ing T a juk Pupuk P (kg/ha)

Tabel 8. Bobot polong tanaman kacang bogor 16 MST (g) pada pemberian pupuk P dan arang sekam padi

Pupuk P (kg/ha)

Top Soil : Arang Sekam Padi

Rataan A1 (1 : 0) A2 (1 : 1) A3 (1 : 2) A4 (2 : 1) ...g... P0 (0) 27.99 28.04 30.72 31.58 29.58b P1 (30) 29.45 31.84 31.21 30.27 30.69b P2 (60) 31.31 32.92 34.70 33.27 33.05ab P3 (90) 30.82 31.85 35.74 36.85 33.81a Rataan 29.90 31.16 33.09 32.99

Keterangan: Angka yang diikuti notasi yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf = 5%

Tabel 8 menunjukkan bobot polong tanaman kacang bogor pada 16 MST

tertinggi terdapat pada taraf perlakuan P3 (pemberian pupuk P 90 kg/ha) yaitu 33,81 g, yang berbeda tidak nyata dengan taraf perlakuan P0 (pemberian pupuk P

0 kg/ha), P1 (pemberian pupuk P 30 kg/ha) dan P2 (pemberian pupuk P 60 kg/ha). Rataan bobot polong tanaman kacang bogor terendah terdapat pada taraf perlakuan P0 (pemberian pupuk P 0 kg/ha) yaitu 29,58 g. Pemberian arang sekam padi menghasilkan rataan bobot polong tanaman kacang bogor tertinggi yaitu

terdapat pada taraf perlakuan A3 (top soil : arang sekam padi = 1 : 2) yaitu 33,09 g yang berbeda tidak nyata dengan taraf perlakuan A1 (top soil : arang

sekam padi = 1 : 0), A2 (top soil : arang sekam padi = 1 : 1) dan A4 (top soil : arang sekam padi = 2 : 1). Rataan bobot polong tanaman kacang bogor terendah

terdapat pada taraf perlakuan A1 (top soil : arang sekam padi = 1 : 0) yaitu 29,90 g.

Interaksi pupuk P dan arang sekam padi menghasilkan rataan bobot polong tanaman kacang bogor tertinggi yaitu terdapat pada taraf perlakuan kombinasi P3A3 (pemberian pupuk P 90 kg/ha dan top soil : arang sekam padi = 1 : 1) yaitu 35,74 g yang berbeda tidak nyata terhadap semua kombinasi

perlakuan lainnya . Rataan bobot polong tanaman kacang bogor terendah terdapat pada taraf perlakuan kombinasi P0A1 (pemberian pupuk P 0 kg/ha dan top soil : arang sekam padi = 1 : 0).

Gambar 6. Bobot polong (g) tanaman kacang bogor terhadap pupuk P (kg/ha) Bobot Biji (g)

Data dan sidik ragam bobot kering biji tanaman kacang bogor, masing-masing dapat dilihat pada Lampiran 52 dan 53. Berdasarkan hasil sidik

ragam diketahui bahwa pemberian pupuk P berpengaruh nyata terhadap bobot biji tanaman kacang bogor dan pemberian arang sekam padi berpengaruh tidak nyata terhadap bobot biji tanaman kacang bogor. Interaksi pemberian pupuk P dan arang sekam padi berpengaruh tidak nyata terhadap bobot biji tanaman kacang bogor.

Rataan bobot biji tanaman kacang bogor pada pemberian pupuk P dan arang sekam padi dapat dilihat pada Tabel 10.

y = 1.505x + 28.02 r = 0.963 28,50 29,00 29,50 30,00 30,50 31,00 31,50 32,00 32,50 33,00 33,50 34,00 P0 (0) P1 (30) P2 (60) P3 (90) B o bo t P o lo ng ( g ) Pupuk P (kg/ha)

Tabel 9.Bobot biji tanaman kacang bogor 17 MST (g) pada pemberian pupuk P dan arang sekam padi

Pupuk P (kg/ha)

Top Soil : Arang Sekam Padi

Rataan A1 (1 : 0) A2 (1 : 1) A3 (1 : 2) A4 (2 : 1) ...g... P0 (0) 25.26 25.24 27.34 28.11 26.48b P1 (30) 26.21 28.77 27.77 26.94 27.42b P2 (60) 27.87 29.30 31.55 30.19 29.72ab P3 (90) 28.10 28.35 31.81 32.79 30.26a Rataan 26.86 27.92 29.62 29.51

Keterangan: Angka yang diikuti notasi yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf 5%

Tabel 10 menunjukkan bobot biji tanaman kacang bogor pada 17 MST tertinggi terdapat pada taraf perlakuan P3 (pemberian pupuk P 90 kg/ha) yaitu 30,26 g, yang berbeda tidak nyata dengan taraf perlakuan P0 (pemberian pupuk P 0 kg/ha), P1 (pemberian pupuk P 30 kg/ha) dan P2 (pemberian pupuk P 60 kg/ha). Rataan bobot biji tanaman kacang bogor terendah terdapat pada taraf perlakuan P0 (pemberian pupuk P 0 kg/ha) yaitu 26,48 g. Pemberian arang sekam padi menghasilkan rataan bobot biji tanaman kacang bogor tertinggi terdapat pada taraf perlakuan A3 (top soil : arang sekam padi = 1 : 2) yaitu 29,62 g yang berbeda tidak nyata dengan semua taraf perlakuan. Rataan bobot biji tanaman kacang bogor terendah terdapat pada taraf perlakuan A1 (top soil : arang sekam padi = 1 : 0) yaitu 26,86 g.

Interaksi pupuk P dan arang sekam padi menghasilkan rataan bobot biji tanaman kacang bogor tertinggi yaitu terdapat pada taraf perlakuan kombinasi P3A4 (pemberian pupuk P 90 kg/ha dan top soil : arang sekam padi = 2 : 1) yaitu 32,79 g yang berbeda tidak nyata terhadap semua taraf perlakuan kombinasi lainnya. Rataan bobot biji polong tanaman kacang bogor terendah terdapat pada

taraf perlakuan kombinasi P0A2 (pemberian pupuk P 0 kg/ha dan top soil : arang sekam padi = 1 : 2) yaitu 25,24 g.

Gambar 7. Bobot biji (g) tanaman kacang bogor terhadap pupuk P (kg/ha) Bobot 100 Biji (g)

Data dan sidik ragam bobot 100 biji tanaman kacang bogor, masing-masing dapat dilihat pada Lampiran 54 dan 55. Berdasarkan hasil sidik ragam diketahui bahwa pemberian pupuk P berpengaruh nyata terhadap bobot 100 biji tanaman kacang bogor dan pemberian arang sekam padi berpengaruh tidak nyata terhadap bobot 100 biji tanaman kacang bogor. Interaksi pemberian pupuk P dan arang sekam padi berpengaruh tidak nyata terhadap bobot 100 biji tanaman kacang bogor.

Rataan bobot 100 biji tanaman kacang bogor pada pemberian pupuk P dan arang sekam padi dapat dilihat pada Tabel 11.

y = 1.362x + 25.06 r = 0.946 24,00 25,00 26,00 27,00 28,00 29,00 30,00 31,00 P0 (0) P1 (30) P2 (60) P3 (90) B o bo t B ij i ( g) Pupuk P (kg/ha)

Tabel 10. Bobot 100 biji tanaman kacang bogor 17 MST (g) pada pemberian pupuk P dan arang sekam padi

Pupuk P (kg/ha)

Top Soil : Arang Sekam Padi

Rataan A1 (1 : 0) A2 (1 : 1) A3 (1 : 2) A4 (2 : 1) ...g... P0 (0) 50.99 52.15 53.86 52.66 52.41b P1 (30) 50.04 57.55 53.66 53.87 53.77b P2 (60) 54.99 51.85 61.06 53.71 55.40b P3 (90) 53.29 59.03 68.32 62.25 60.72a Rataan 52.33 55.14 59.23 55.62

Keterangan: Angka yang diikuti notasi yang sama pada kolom yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Jarak Berganda Duncan pada taraf = 5%

Tabel 11 menunjukkan bobot kering biji tanaman kacang bogor pada 17 MST tertinggi terdapat pada taraf perlakuan P3 (pemberian pupuk P 90 kg/ha) yaitu 60,72 g, yang berbeda nyata dengan taraf perlakuan P0 (pemberian pupuk P 30 kg/ha), P1 (pemberian pupuk P 30 kg/ha), P2 (pemberian pupuk P 60 kg/ha). Rataan bobot 100 biji tanaman kacang bogor terendah terdapat pada taraf perlakuan P0 (pemberian pupuk P 0 kg/ha) yaitu 52,41 g. Pemberian arang sekam padi menghasilkan rataan bobot 100 biji tanaman kacang bogor tertinggi terdapat pada taraf perlakuan A3 (top soil : arang sekam padi = 1 : 2) yaitu 59,23 g yang

berbeda tidak nyata dengan taraf perlakuan A1 (top soil : arang sekam padi = 1 : 0), A3 (top soil : arang sekam padi = 1 : 2) dan A4 (top soil : arang sekam

padi = 2 : 1). Rataan bobot 100 biji tanaman kacang bogor terendah terdapat pada

Dokumen terkait