• Tidak ada hasil yang ditemukan

...3) Keterangan : rs = koefisien korelasi Rank Spearman

di = selisih besarnya rank dari variabel X dan variabel Y n = jumlah sampel

Besarnya nilai r terletak antara -1 < rs < 1, artinya :

rs = +1 Hubungan X dan Y sempurna positif ( mendekati 1 hubungan sangat kuat dan positif )

rs = -1 Hubungan X dan Y sempurna negatif (mendekati -1 hubungan sangat kuat dan negatif )

rs = 0 Hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan.

Kalau rs antara 0 sampai 1, maka kedua variabel berkorelasi dengan keeratan relatif. Semakin mendekati 1, maka keeratan hubungan semakin tinggi. Berdasarkan Umar (2003), ketentuan koefisien korelasi sebagai berikut :

Tabel 2 Rentang keeratan hubungan nilai r

Interval Koefisien Keeratan Hubungan

0.00 < r < 0.20 Sangat rendah 0.20 _ r < 0.40 Rendah 0.40 _ r < 0.60 Sedang 0.60 _ r < 0.80 Kuat 0.80 _ r < 1.00 Sangat kuat Perumusan Hipotesis :

Ho : Tidak ada hubungan antara kompetensi dengan kinerja H1 : Ada hubungan antara kompetensi dengan kinerja Dimana : H0 = Hipotesis observasi

H1 = Hipotesis alternatif

Ttabel

Untuk menguji hubungan hipotesis nol (Ho) kriterianya adalah : Tolak Ho : jika nilai peluang < tingkat signifikansi

Tolak H1 : jika nilai peluang > tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi yang dipilih adalah 0.05 (5%) karena angka ini dinilai cukup ketat untuk mewakili hubungan antara dua variabel.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambaran Umum Perusahaan

PT Sariwangi AEA (Agriculture Estate Agency) merupakan perusahaan industri yang bergerak dalam bidang pengelolahan teh didalam dan diluar negeri. Awal berdirinya, perusahaan ini bernama PT Sariwangi Tea and Coffe Trading Coy yang didirikan oleh Johan Alexander Supit tahun 1963 di Palmerah, Jakarta dalam bentuk perseroan komanditer (CV). Tahun 1973 bentuk perusahaan ini berubah menjadi Perseroan Terbatas (PT). Pada tahun 1980, perusahaan ini mengganti nama perusahaan menjadi PT Sariwangi Agriculture Estate Agency

14

(AEA). Tahun 1987 PT Sariwangi AEA pindah ke Jl. Mayor Oking Jayaatmaja No 7A Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, dengan alasan lokasi tersebut merupakan komplek industri dan dekat dengan gerbang tol Cibinong sehingga akses dari pelabuhan Tanjung Priok lebih dekat dan mudah. Pada tahun 1996 PT Sariwangi AEA membuka lokasi pabrik baru di Jl. Mercedes benz No. 288, Desa Cicadas, Kecamatan Gunung Putri, Bogor sampai sekarang. Lokasi tersebut dipilih karena daerah tersebut merupakan daerah industri yang relatif mudah dalam akses dari Tanjung Priok. Lokasi tersebut dibagi ke dalam empat blok yaitu : blok A terdapat Head Office, Production Departemen, dan Finish Product Departemen, blok B terdapat Technical Departement Manufacturing, Developing Maintenance, Coffe Roaster dan Flavoring, blok C terdapat Bulk Products dan Musholla sedangkan untuk blok D terdapat Trading Business Unit, Ware House,

Ruang Arsip dan Poliklinik.

Pada perusahaan ini terdapat enam departemen yaitu: HRD Departement,

Finished Product Departement, Finance and Accounting Departement, Technical Departement, Export/Import Document Departement, serta Trading Business Unit and Ware House Departement.

Visi dari PT Sariwangi AEA adalah menjadi perusahaan industri yang terkemuka, eksklusif, inovatif, terpercaya dan memiliki manajemen mutu terbaik. Perusahaan memiliki komitmen untuk selalu meningkatkan kepuasaan pelanggan dengan cara meningkatkan mutu produk, meningkatkan mutu proses produksi, meningkatkan mutu quality control, melakukan pengiriman dengan tepat waktu, menekan keluhan pelanggan dan meningkatkan kebersihan diri pribadi, tempat kerja, pabrik dan lingkungan.

Karakteristik Karyawan

Berdasarkan Gambar 3 dapat dilihat sebagian besar karyawan (65%) berada pada rentang usia 20-29 tahun yaitu sebanyak 26 orang, 20% atau sebanyak 8 orang, usia karyawan berada pada rentang usia 30-39 tahun dan 15% atau sebanyak 6 orang, usia karyawan berada pada 40-49 tahun dengan rata-rata usia 29 tahun. Hal ini dapat terjadi karena dalam bidang produksi membutuhkan karyawan dengan usia yang muda dan produktif. Usia terendah karyawan adalah 20 tahun dan usia tertinggi adalah 48 tahun.

Berdasarkan Gambar 4 dapat dilihat persentase terbesar pendidikan karyawan sebanyak 36 orang (90%) adalah SMA/sederajat dan sisanya adalah SMP/sederajat. Dillihat dari tingkat pendidikannya, lulusan SMA jauh lebih memiliki pengetahuan yang luas dan memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan dengan lulusan SMP. Dalam hal ini dapat disimpulkan perusahaan cenderung lebih banyak merekrut karyawan lulusan SMA dibandingkan dengan lulusan SMP.

15

Gambar 3 Karakteristik usia karyawan

Gambar 4 Karakteristik tingkat pendidikan karyawan

Dari Gambar 5 menunjukkan bahwa 65% atau sebanyak 26 orang karyawan sudah bekerja selama 2 sampai 7 tahun, sebanyak 12.5% atau sebanyak 5 orang bekerja selama 8-13 tahun, sebanyak 7.5% atau sebanyak 3 orang bekerja selama 14-19 tahun, sebanyak 5% atau sebanyak 2 orang bekerja selama 20-25 tahun dan sebanyak 10% atau sebanyak 4 orang bekerja selama kurang dari 1 tahun. Dari hasil data diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan PT Sariwangi AEA memiliki karyawan dengan lama kerja 2 sampai 7 tahun.

Gambar 5 Karakteristik lama kerja karyawan 65% 20% 15% Usia 20-29 30-39 40-49 90% 10% Tingkat Pendidikan SMA SMP 10% 65% 12,5% 7,5% 5% Lama Kerja ≤1 tahun 2-7 tahun 8-13 tahun 14-19 tahun 20-25 tahun

16

Gambar 6 Karakteristik jenis kelamin karyawan

Dari Gambar 6 karakteristik jenis kelamin responden yang bekerja pada PT Sariwangi AEA di bagian produksi mayoritas laki-laki sebesar 67.5% sedangkan perempuan sebesar 32.5%. Jumlah tenaga kerja laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan tenaga kerja perempuan karena untuk pekerjaan dibagian produksi, tenaga kerja laki-laki lebih dibutuhkan daripada tenaga kerja perempuan. PT Sariwangi AEA dibagian produksi dalam bidang pengelolahan (mesin), mengangkut bahan-bahan yang digunakan untuk pengelolahan dibutuhkan tenaga kerja laki-laki dibandingkan dengan tenaga kerja perempuan.

Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Uji Validitas

Uji validitas kuesioner dilakukan untuk mengetahui sejauh mana alat ukur pengukur tersebut mengukur apa yang ingin diukur. Rumus yang digunakan dalam uji validitas adalah korelasi Product Moment dan alpha r (0.312) hasilnya akan dibandingkan dengan angka kritik tabel kolerasi nilai r . Uji coba kuesioner ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah pertanyaan dalam kuesioner sudah memenuhi syarat atau tidak untuk dijadikan alat memperoleh data dalam penelitian.

Pada awal penelitian, kuesioner disebar kepada 10 orang responden. Kuesioner terdiri dari 47 pertanyaan yang dibagi menjadi 16 pertanyaan untuk variabel kompetensi dan 31 pertanyaan untuk variabel kinerja. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS 16.0. Sebagian besar hasil yang diperoleh pertanyaan yang valid, namun ada juga beberapa pertanyaan yang tidak valid seperti variabel kompetensi pada pertanyaan pengetahuan 2 dan 6, pertanyaan keterampilan 1,3,4 dan 5 serta variabel kinerja pada pertanyaan kualitas 1,3 dan 5, kuantitas 3,4 dan 5, inisiatif 3,4 dan 6, kepercayaan 3 dan 4, kerjasama 1,3 dan 4. Pada pertanyaan yang tidak valid dihapus karena kemungkinan besar pertanyaan yang tidak valid tersebut kurang dimengerti oleh responden.

Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas yang digunakan teknik Cronbach’s Alpha. Hasil perhitungan pada variabel kompetensi dihasilkan Cronbach’s Alpha 0.630 dan variabel kinerja dihasilkan Cronbach’s Alpha 0,749 sehingga, dapat disimpulkan bahwa kuesioner yang disebar sudah reliabel dan dapat dijadikan sebagai alat ukur pada penelitian. 67,5% 32,5% Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan

17 Hasil Analisis Persepsi

Analisis Persepsi Karyawan terhadap Kompetensi

Hasil analisis persepsi karyawan PT Sariwangi AEA mengenai kompetensi yang ditentukan berdasarkan beberapa pernyataan dalam kuesioner terdiri dari pengetahuan, keterampilan dan perilaku. Nilai skor rataan pada perhitungan persepsi menunjukkan penilaian tingkat kesetujuan karyawan terhadap pernyataan dalam kuesioner, yaitu dengan batasan sebagai berikut : nilai 1,0-1,8 menujukkan penilaian sangat tidak setuju; 1,8-2,6 menunjukkan penilaian tidak setuju; 2,6-3,4 menunjukkan penilain cukup setuju; 3,5-4,2 menunjukkan penilaian setuju; 4,2-5,0 menunjukkan penilaian sangat setuju.

Dengan menggunakan hasil analisis persepsi maka akan diketahui informasi tentang kompetensi dan kinerja karyawan tersebut baik atau tidak. Persepsi karyawan tentang kompetensi dapat dilihat pada Tabel 4, Tabel 5 dan Tabel 6 dan perhitungannya terdapat pada lampiran 5.

Pada Tabel 3 skor rataan yang dihasilkan berdasarkan penyataan yang sesuai dari indikator pengetahuan adalah sebesar 3.9. Nilai tersebut menunjukkan tingkat kesetujuan karyawan terhadap penyataan-penyataan tersebut. Menurut analisis persepsi, Pengetahuan karyawan tentang visi misi, prosedur kerja dan pengetahuan karyawan tentang pekerjaan diperoleh dari perusahaan. Dimana pengetahuan karyawan tentang visi misi, prosedur kerja dan pengetahuan tentang pekerjaan yang diterapkan oleh perusahaan mempengaruhi tinggi rendahnya hasil kinerja atau produktivitas perusahaan. Pengetahuan karyawan tentang pekerjaan secara langsung akan bertambah ketika karyawan sudah bekerja di perusahaan tersebut. Dengan adanya pengetahuan tentang pekerjaan akan membuat karyawan dan atasan merasa puas dengan hasil kinerja, karena pengetahuan karyawan mampu meningkatkan produktivitas perusahaan. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan melakukan pekerjaan berdasarkan pengetahuan yang sesuai dengan apa yang diterapkan oleh perusahaan dengan tujuan mencapai tingkat produktivitas perusahaan yang tinggi dan baik.

Tabel 3Persepsi Karyawan terhadap pengetahuan

No Indikator Sistem Kompetensi Skor Rataan

a. Pengetahuan

1 Pengetahuan visi misi dan prosedur kerja diperoleh dari perusahaan

4.02 2 Pengetahuan anda tentang pekerjaan diperoleh dari

perusahaan

4.17 3 Pengetahuan karyawan tentang pekerjaan mempengaruhi

tinggi rendahnya hasil kinerja atau produktivitas.

3.80 4 Pengetahuan anda akan bertambah selama bekerja 4.00 5 Pengetahuan tentang pekerjaan membuat anda dan atasan

puas dengan hasil kinerja anda

3.72 6 Pengetahuan anda mampu meningkatkan hasil kinerja

atau produktivitas

3.67

18

Pada Tabel 4 skor rataan yang dihasilkan berdasarkan penyataan yang sesuai dari indikator keterampilan adalah 3.72. Nilai tersebut menunjukkan tingkat kesetujuan karyawan terhadap penyataan-pernyataan tersebut. Berdasarkan analisis persepsi, karyawan melakukan pekerjaan dengan terampil, kreatif dan inovatif untuk menghasilkan produk yang berkualitas. Dengan adanya keterampilan dalam melakukan pekerjaan akan mempercepat penyelesaian pekerjaan. Ketika bekerja karyawan selalu memanfaatkan kesempatan untuk menggunakan sarana dan prasarana dalam bekerja dan karyawan juga selalu cermat dalam melakukan pekerjaan. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan memiliki keterampilan yang baik. Karyawan memiliki keterampilan dalam melakukan pekerjaan sehingga mampu mencapai target kerja yang ditetapkan perusahaan setiap harinya.

Tabel 4 Persepsi karyawan terhadap keterampilan

No Indikator Sistem Kompetensi Skor Rataan

b. Keterampilan

1 Anda terampil dalam melakukan pekerjaan 3.47 2 Anda kreatif dan inovatif dalam melakukan pekerjaan

untuk mencapai hasil yang berkualitas

3.52 3 Keterampilan karyawan dalam bekerja akan

mempercepat penyelesaian pekerjaan

3.90 4 Anda memamfaatkan kesempatan untuk menggunakan

sarana dan prasarana dalam bekerja

4.10 5 Anda cermat dalam melakukan pekerjaan 3.62

Total Rataan 3.72

Tabel 5 Persepsi karyawan terhadap perilaku

No Indikator Sistem Kompetensi Skor Rataan

c. Perilaku

1 Perilaku karyawan sangat mempengaruhi hasil kinerja atau produktivitas

4.00 2 Anda memberikan respon yang baik ketika anda

ditegor oleh atasan

4.00 3 Anda menunjukkan sikap profesional kepada rekan

kerja maupun atasan ketika suasana hati anda tidak baik 3.55 4 Anda bertanggungjawab atas pekerjaan untuk mencapai

hasil yang memuaskan

4.27 5 Anda menerapkan kedisiplinan untuk menyelesaikan

perkerjaan tepat pada waktunya

4.25

Total Rataan 4.01

Pada Tabel 5 menunjukkan skor rataan yang dihasilkan pada indikator perilaku berdasarkan pernyataan yang sesuai adalah sebesar 4.01. Nilai tersebut menunjukkan tingkat kesetujuan karyawan terhadap pernyataan-pernyataan tessebut. Menurut analisis persepsi, perilaku karyawan dalam bekerja sangat mempengaruhi tingkat produktivitas perusahaan sehingga karyawan harus

19 memberikan respon yang baik ketika ditegor oleh atasan. Pada saat suasana hati karyawan sedang tidak baik atau dalam keadaan buruk, karyawan lebih menunjukkan sikap profesional kepada rekan kerja maupun kepada atasan untuk menjaga kenyaman dalam bekerja bersama rekan kerja ataupun atasan. Hal ini dikarenakan karyawan bertanggungjawab untuk setiap pekerjaan demi tercapainya hasil yang memuaskan. Dalam bekerja karyawan juga menerapkan kedisiplinan supaya pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Berdasarkan hal tersebut disimpulkan bahwa karyawan menerapkan perilaku yang baik dalam bekerja. Terbukti dari sebagian besar karyawan menilai baik bahwa perilaku karyawan dalam bekerja mempengaruhi hasil kinerja. Sebagian besar karyawan dapat menyesuaikan diri dalam situasi apapun dan mempunyai hubungan yang baik dengan rekan kerja dan atasan.

Persepsi Karyawan terhadap Kinerja

Persepsi karyawan mengenai kinerja yang meliputi kualitas, kuantitas, inisiatif, loyalitas, kepemimpinan dan kerjasama dapat dilihat pada Tabel 7 sampai dengan Tabel 12.

Tabel 6 Persepsi karyawan terhadap kuantitas

No Indikator Sistem Kinerja Skor Rataan

a. Kuantitas

1 Anda memahami target kerja yang ditetapkan oleh perusahaan

3.97 2 Anda mampu mengerjakan pekerjaan sesuai target yang

ditetapkan oleh perusahaan

3.50 3 Anda berusaha dan memberikan sebagian besar waktu

anda mengerjakan pekerjaan untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan

3.42 4 Anda pernah tidak mencapai target walau anda sudah

berusaha keras

3.97 5 Anda mampu mencapai hasil yang lebih tinggi dari

jumlah target yang ditentukan oleh perusahaan

3.55

Total Rataan 3.68

Pada Tabel 6 menunjukkan skor rataan yang dihasilkan pada indikator kuantitas berdasarkan pernyataan yang sesuai adalah sebesar 3.86. Nilai tersebut menunjukkan tingkat kesetujuan karyawan terhadap pernyataan-pernyataan pada indikator kuantitas. Karyawan memahami target kerja dan karyawan mampu mengerjakan pekerjaan sesuai dengan target yang ditetapkan tersebut. Pada saat bekerja karyawan memberikan sebagian besar waktu di luar jam kerja untuk menyelesaikan pekerjaan demi mencapai target kerja yang ditetapkan oleh perusahaan. Di samping itu, karyawan tidak selalu bisa mencapai target yang ditetapkan perusahaan walaupun karyawan sudah berusaha keras. Hal ini kemungkinan besar dikarenakan adanya kendala dalam bekerja seperti, kondisi tubuh karyawan yang tidak baik, peralatan untuk bekerja ada yang rusak atau bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat produk rusak. Dengan adanya kuantitas yang dimiliki, karyawan juga bisa mencapai hasil yang lebih tinggi dari

20

target yang sudah ditentukan oleh perusahaan. Berdasarkan hal tersebut, berarti karyawan PT Sariwangi AEA memiliki kuantitas kerja yang baik.

Pada Tabel 7 menunjukkan skor rataan yang dihasilkan pada indikator kualitas berdasarkan pernyataan yang sesuai adalah sebesar 4,01. Nilai tersebut menunjukkan tingkat kesetujuan karyawan terhadap pernyataan-pernyataan pada indikator kualitas. Menurut analisis persepsi, Standar kerja yang diterapkan perusahaan dipahami oleh karyawan sehingga, karyawan dapat mengerjakan pekerjaan sesuai dengan standar yang sudah ditetapkan oleh perusahaan. Untuk menjamin kualitas dan kuantitas mutu produk karyawan selalu menjaga kebersihan alat dan bahan serta kebersihan lingkungan kerja. Karyawan juga selalu teliti dalam menggunakan alat dan bahan yang sudah terjamin kebersihannya dalam melakukan pekerjaan. Dengan demikian karyawan mampu mencapai hasil yang maksimal dan berkualitas sesuai dengan standar yang ditetapkan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan kualitas kerja karyawan dalam bekerja mempengaruhi mutu produk yang dihasilkan perusahaan.

Tabel 7 Persepsi karyawan terhadap kualitas

No Indikator Sistem Kinerja Skor Rataan

b. Kualitas

1 Anda memahami standar kerja yang ditetapkan oleh perusahaan

4.30 2 Anda mengerjakan pekerjaan sesuai dengan standar kerja

yang ditetapkan oleh perusahaan untuk hasil yang berkualitas

4.02 3 Anda selalu menjaga kebersihan alat, bahan serta

kebersihan lingkungan kerja

4.10 4 Anda teliti dalam mengerjakan pekerjaan dengan

menggunakan alat dan bahan yang terjamin kebersihannya

3.95 5 Anda mampu mencapai hasil yang maksimal dan

berkualitas sesuai standar yang ditetapkan oleh perusahaan

3.70

Total Rataan 4.01

Pada Tabel 8 menunjukkan skor rataan yang dihasilkan pada indikator inisiatif berdasarkan pernyataan yang sesuai adalah sebesar 3,96. Nilai tersebut menunjukkan tingkat kesetujuan karyawan terhadap pernyataan-pernyataan pada indikator inisiatif. Menurut analisis persepsi, dalam melakukan pekerjaan karyawan mempunyai inisiatif untuk meningkatkan kinerja. Dengan demikian karyawan dapat menghindari kejenuhan dalam bekerja dan memberikan sesuatu yang baru dan bermanfaat bagi perusahaan. Karyawan juga mampu berusaha untuk memberikan masukan atau saran kepada atasan ataupun kepada rekan kerja demi tercapainya target kerja dan kualitas produk yang diingikan oleh perusahaan. Karyawan selalu memiliki inisiatif untuk menjaga dan memperhatikan penampilan demi terwujudnya kenyamanan dan kebersihan dalam bekerja. Alat dan bahan yang digunakan oleh karyawan untuk bekerja juga dijaga kebersihannya sehingga, alat dan bahan tersebut dapat digunakan secara efektif dan efisien. Berdasarkan

21 hal tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan memiliki inisiatif dalam setiap melakukan pekerjaan, karyawan cekatan, tekun dan memiliki banyak ide kreatif sehingga pekerjaan dapat diselesaikan. Dengan inisiatif yang tinggi karyawan mampu meningkatkan kinerja, bertindak cepat dalam keadaan darurat.

Tabel 8 Persepsi karyawan terhadap inisiatif

No Indikator Sistem Kinerja Skor Rataan

c. Inisiatif

1 Anda mempunyai inisiatif meningkatkan kinerja dalam melakukan pekerjaan

3.62 2 Anda memberikan sesuatu yang baru, yang bermanfaat

bagi perusahaan untuk menghindari kejenuhan dalam bekerja

3.45 3 Anda memberikan masukan atau saran demi mencapai

target kerja yang ditetapkan oleh perusahaan

3.55 4 Anda mempunyai inisiatif menjaga penampilan dalam

bekerja

4.92 5 Anda mempunyai inisiatif menggunakan alat dan bahan

secara efektif dan efisien

4.12

Total 3.96

Tabel 9 Persepsi karyawan terhadap loyalitas

No Indikator Sistem Kinerja Skor Rataan

d. Loyalitas

1 Anda bersedia meluangkan waktu menyelesaikan pekerjaan untuk dapat mencapai target kerja yang ditetapkan perusahaan

3.20 2 Anda selalu menjaga rahasia dan nama baik perusahaan 4.27 3 Anda selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk

perusahaan

4.07 4 Loyalitas anda terhadap pekerjaan mampu

meningkatkan kinerja atau produktivitas

4.07 5 Anda merawat sarana prasarana dengan baik 4.17

Total 3.96

Pada Tabel 9 menunjukkan skor rataan yang dihasilkan pada indikator loyalitas berdasarkan pernyataan yang sesuai adalah sebesar 3.96. Nilai tersebut menunjukkan tingkat kesetujuan karyawan terhadap pernyataan-pernyataan pada indikator loyalitas. Berdasarkan analisis persepsi, untuk menyelesaikan pekerjaan, karyawan bersedia meluangkan waktu di luar jam kerja demi tercapainya target kerja yang ditetapkan oleh perusahaan. Rahasia dan nama baik perusahaan selalu dijaga oleh karyawan. Hal ini terbukti ketika karyawan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk perusahaan. Dengan adanya loyalitas karyawan terhadap pekerjaan, karyawan mampu meningkatkan kinerja dan produktivitas perusahaan. Untuk sarana dan prasarana perusahaan, karyawan merawat dan

22

menggunakannya dengan baik. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karyawan PT Sariwangi AEA memiliki loyalitas yang tinggi terhadap perusahaan. Loyalitas kerja karyawan pada perusahaan terjadi dikarenakan karyawan itu sendiri merasakan adanya kesenangan dan kenyamanan terhadap pekerjaan yang dilakukan. Hal ini terbukti ketika karyawan selalu berusaha memberikan yang terbaik untuk perusahaan.

Pada Tabel 10 menunjukkan skor rataan yang dihasilkan pada indikator kepemimpinan berdasarkan pernyataan yang sesuai adalah sebesar 3.61. Nilai tersebut menunjukkan tingkat kesetujuan karyawan terhadap pernyataan-pernyataan pada indikator kepemimpinan. Berdasarkan analisis persepsi, Karyawan mampu mempengaruhi rekan kerja untuk dapat bekerja secara efektif, karyawan juga mampu memberikan semangat kepada rekan kerja. Pada saat bekerjasama dengan tim, karyawan mampu memperngaruhi tim untuk dapat bekerja dengan baik demi mencapai target kerja. Karyawan selalu menjalin hubungan yang baik dengan rekan kerja agar dapat bekerjasama mencapai target kerja. Karyawan menciptakan kerjasama dan kenyamanan dalam bekerja dan karyawan mampu menjadi contoh baik bagi rekan kerja. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karyawan memiliki sifat kepemimpinan yang baik dalam bekerja. Dalam hal ini kepemimpinan merupakan kemampuan karyawan dalam memecahkan masalah, memotivasi dan membina bawahan maupun sesama rekan kerja, keteladanan dalam menyelesaikan tugas dan tanggungjawab terhadap kinerja. Karyawan mampu mempengaruhi rekan kerja untuk dapat bekerja secara efektif, karyawan mampu memberi semangat dan bekerjasama dengan rekan kerja untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan.

Tabel 10 Persepsi karyawan terhadap kepemimpinan

No Indikator Sistem Kinerja Skor Rataan

e. Kepemimpinan

1 Anda mampu mempengaruhi rekan kerja anda untuk dapat bekerja secara efektif

3.57 2 Anda mampu memberikan semangat kepada rekan kerja

anda dalam bekerja

3.47 3 Anda mampu mempengaruhi tim anda dalam mencapai

target kerja

3.67 4 Anda selalu bekerjasama dengan rekan kerja anda untuk

mencapai target yang ditetapkan perusahaan

4.10 5 Anda mampu menjadi contoh yang baik buat rekan kerja

anda

3.25

Total 3.61

Pada Tabel 11 menujukkan skor rataan yang dihasilkan pada indikator kerjasama berdasarkan pernyataan yang sesuai adalah sebesar 4.01. Nilai tersebut menunjukkan tingkat kesetujuan karyawan terhadap pernyataan-pernyataan pada indikator kerjasama. Berdasarkan analisis persepsi, dalam bekerja karyawan mampu bekerjasama dengan rekan kerja, tim ataupun dengan atasan, sehingga dengan adanya kerjasama antar reken kerja, tim maupun atasan akan sangat mempengaruhi produktivitas perusahaan. Karyawan selalu mengutamakan

23 kepentingan kerja bersama dengan rekan kerja, tim ataupun atasan daripada kepentingan pribadi. Hal ini dapat membangun hubungan yang baik dengan rekan kerja, tim atau atasan, sehingga terciptanya rasa nyaman dan senang untuk bekerjasama dengan rekan kerja, tim ataupun atasan. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa karyawan PT Sariwangi AEA memiliki kerjasama yang baik antar rekan kerja dan atasan. Kerjasama yang baik dalam sebuah organisasi dapat terjadi ketika antar karyawan maupun karyawan dengan atasan memiliki hubungan yang baik dalam bekerja. Karyawan bersedia untuk bekerjasama dengan rekan kerja, tim atau atasan karena akan mempengaruhi tinggi rendahnya produktivitas perusahaan.

Tabel 11 Persepsi karyawan terhadap kerjasama

No Indikator Sistem Kinerja Skor Rataan

f. Kerjasama

1 Anda mampu kerjasama bersama dengan rekan kerja, tim atau atasan anda

4.05 2 Dengan adanya kerjasama akan sangat

memperngaruhi peningkatan hasil kinerja.

4.12 3 Anda selalu mengutamakan kepentingan kerja

bersama dengan rekan kerja, tim atau atasan anda daripada kepentigan pribadi anda.

3.62 4 Anda senang bekerja sama dengan rekan kerja, tim

atau atasan anda dalam bekerja

4.02 5 Anda menjalin hubungan yang baik dengan rekan

kerja anda

4.25

Total 4.01

Hasil Analisis Korelasi Rank Spearman

Analisis hubungan kompetensi dengan kinerja karyawan dilakukan dengan menggunakan uji korelasi rank Spearman dimana pengolahan datanya menggunakan bantuan program software SPSS versi 16.0. Metode ini digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel kompetensi dengan variabel kinerja karyawan PT Sariwangi AEA dengan langkah awal melakukan pengujian hipotesis sebagai berikut:

Ho : tidak ada hubungan H1 : ada hubungan

Dengan menggunakan taraf signifikansi 0.05 (5%).

Uji korelasi rank spearman akan diujikan antara semua faktor-faktor yang mempengaruhi kompetensi dengan kinerja. Hubungan masing-masing faktor

Dokumen terkait