• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor Internal Tingkat Pendidikan

Tingkat pendidikan pada penelitian ini sangat beragam dari lulusan SD sampai dengan lulus sarjana. Sebanyak 10 orang petani garam di Desa Aeng Sareh merupakan lulusan SD (Sekolah Dasar), 4 orang merupakan lulusan SMP (Sekolah Menengah Pertama), 16 orang lulusan SMA (Sekolah Menengah Atas), 1 orang petani lulusan Diploma, 2 orang petani lulusan sarjana dan 2 orang petani tidak tamat sekolah. Berdasarkan data tersebut dapat dilihat bahwa kebanyakan pendidikan petani garam di Desa Aeng Sareh merupakan lulusan SMA. Data selengkapnya bisa dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9 Sebaran responden berdasarkan tingkat pendidikan formal Tingkat Pendidikan Formal Jumlah (orang) Persentase (%)

Lulusan SD 10 28.60 Lulusan SMP 4 11.40 Lulusan SMA 16 45.70 Tidak Tamat 2 5.70 Lulusan Diploma 1 2.90 Lulusan Sarjana 2 5.70 Jumlah 35 100

Cukup tingginya lulusan SMA pada petani garam di Desa Aeng Sareh menunjukkan bahwa petani garam tersebut memiliki pendidikan yang cukup, apalagi ditambah dengan adanya lulusan sarjana didalamnya. Jadi dapat

21 disimpulkan bahwa seiring berkembangnya zaman, penduduk semakin peduli terhadap pentingnya pendidikan.

Lama Menjalankan Usaha

Petani garam di Desa Aeng Sareh ini merupakan petani garam yang melakukan usahanya secara turun menurun dan lebih mengandalkan pengalamannya dalam melakukan usahanya. Jadi kebanyakan dari petani garam tersebut merupakan petani garam yang sudah lama menjalankan usahanya. Hal ini berdasarkan data yang diperoleh dari responden seperti dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10 Sebaran responden berdasarkan lama menjalankan usaha Lama Menjalankan Usaha (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%)

3-16 18 51.40

17-29 11 31.40

30-40 5 14.30

41 > 1 2.90

Jumlah 35 100

Pada penelitian ini dibedakan menjadi beberapa kategori yaitu antara 3-16 tahun, 17 - 29 tahun, 30 - 40 tahun, dan lebih dari 41 tahun. Dari data diperoleh sebanyak 18 orang petani garam telah melakukan usahanya selama 3 - 16 tahun dengan persentase 51.40 persen. Sebanyak 11 orang petani garam melakukan usahanya selama 17 - 29 tahun dengan persentase 31.40 persen. Sebanyak 5 orang petani garam melakukan usahanya selama 30 - 42 tahun. Sedangkan sebanyak 1 orang petani garam telah melakukan usahanya selama lebih dari 41 tahun.

Pertumbuhan usaha berdasarkan lama menjalankan usaha bertani garam tertinggi diperoleh oleh pengusaha dengan lama 3 hingga 16 tahun dan terendah diperoleh oleh pengusaha dengan lama lebih dari 41 tahun.

Pendapatan

Pendapatan petani garam di Desa Aeng Sareh dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya petani garam dengan jumlah pendapatan Rp. 500.000 – Rp. 750.000 berjumlah 2 orang dengan persentase 5.70 persen. Rp. 750.001 – Rp. 1.000.000 berjumlah 4 orang dengan persentase 11.40 persen. Rp. 1.000.001 – Rp. 2.500.000 berjumlah 8 orang dengan persentase 22.90 persen. Rp. 2.500.001 – Rp. 5.000.000 berjumlah 16 orang dengan persentase 45.70 persen. Rp. 5.000.001 – Rp. 10.000.000 berjumlah 5 orang dengan persentase 14.30 persen. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 11.

Tabel 11 Sebaran responden berdasarkan Pendapatan

Pendapatan Jumlah (Orang) Persentase (%)

Rp. 500.000 – Rp. 750.000 2 5.70 Rp. 750.001 – Rp. 1.000.000 4 11.40 Rp. 1.000.001 – Rp. 2.500.000 8 22.90 Rp. 2.500.001 – Rp. 5.000.000 16 45.70 Rp. 5.000.001 – Rp. 10.000.000 5 14.30 Total 35 100

22

Tabel 11menunjukkan bahwa 16 orang petani garam dari 35 responden di Desa Aeng Sareh memilik rata - rata pengasilan sebesar Rp. 2.500.001 sampai Rp. 5.000.000 perton setiap musimnya. Dengan pendapatan Rp. 2.500.001 sampai Rp. 5.000.000 para petani garam rakyat sudah mampu untuk menyekolahkan anaknya dan memenuhi kebutuhan sehari – harinya. Selain itu meraka juga sudah mampu menunaikan ibadah haji dari penghasilan usaha bertani garamnya tersebut.

Faktor Eksternal Faktor Lingkungan

Faktor lingkungan juga terkadang mempengaruhi tingkat karakteristik wirausaha petani garam dalam berbagai hal seperti dapat dilihat dalam Tabel 12.

Tabel 12 Pengaruh faktor lingkungan

Pengaruh Faktor Lingkungan Jumlah (Orang) Persentase (%)

Tidak 12 34.30

Ya 23 65.70

Total 35 100

Berdasarkan Tabel 12 diketahui bahwa faktor lingkungan mempengaruhi karakter dan juga keberhasilan suatu usaha sebesar 65.70 persen. Jadi keberhasilan ataupun kegagalan suatu usaha tidak dapat dilepaskan dari masalah lingkungan yang dihadapi oleh pelaku usaha, pelaku usaha disini yaitu para petani garam rakyat di Desa Aeng Sareh. Menurut petani garam rakyat di Desa Aeng Sareh faktor lingkungan disini merupakan faktor lingkungan sosial yang ada disekitar kehidupan petani garam. Ketika para petani garam memiliki lingkungan sosial yang baik maka akan sejalan dengan keberhasilan usahanya bengitupun sebaliknya apabila para petani garam memiliki lingkungan sosial yang tidak baik maka usahanya akan kurang baik. Karena menurut petani garam rakyat yang ada di Desa Aeng Sareh faktor lingkungan (sosial) sangat berpengaruh dengan keberhasilan usaha.

Faktor Iklim

Faktor iklim disini jelas sangat mempengaruhi pendapatan petani garam karena apabila curah hujan tinggi maka para petani garam akan gagal panen dan otomatis merugi karena kondisi tambak garam di Desa Aeng Sareh ini masih bersifat tradisional. Hal ini selengkapnya bisa dilihat pada Tabel 13.

Tabel 13 Pengaruh faktor iklim

Pengaruh Faktor Iklim Jumlah (Orang) Persentase (%)

Tidak 4 11.40

Ya 32 88.60

Total 35 100

Dari 35 responden dalam penelitian ini yang menjawab faktor iklim mempengararuhi pendapatan usaha sebanyak 31 orang dengan persentase 88.60 persen, sedangkan sebanyak empat orang menjawab faktor iklim tidak

23 mempengaruhi keberhasilan usaha dengan persentase 11.40 persen. Karena para petani garam rakyat di Desa Aeng Sareh masih melakukan usahanya dengan cara tradisional yang masih menggunakan energi panas matahari dan angin untuk menguapkan air laut menjadi kristal garam. Garam rakyat tradisional ini umumnya dibuat dengan cara menimba air laut, kemudian dimasukkan ke dalam ladang atau tambak penguapan sehingga langsung dihasilkan kristal garam. Keberhasilan pembuatan garam dengan sistem tradisional ini sangat ditentukan oleh kualitas air laut sebagai bahan baku utama dan juga faktor iklim. Desa Aeng Sareh memiliki iklim yang tropis yang ditandai dengan adanya dua musim, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Musim hujan berlangsung antara bulan Oktober sampai bulan April sedangkan musim kemarau berlangsung antara bulan April sampai bulan Oktober.

Rata – rata curah hujan di Kabupaten Sampang adalah 917. 8 mm/tahun, sedangkan rata – rata jumlah hari – hari hujan mencapai 6.47 hh/tahun. Dan rata – rata – rata hujan di Kecamatan Sampang sendiri sebesar 870.8 mm/tahun, sedangkan rata – rata jumlah hujan hari – hari mecapai 5.08 hh/tahun (Bappeda Sampang 2010). Curah hujan merupakan salah satu variabel penting didalam kesesuaian petani garam rakyat. Karena semakin rendah curah hujan, maka semakin baik untuk para petani garam melakukan usahanya.

Faktor Pesaing

Faktor pesaing disini menurut para petani garam di Desa Aeng Sareh tidak berpengaruh terhadap keberhasilan usaha, karena sebagian besar petani garam di Desa Aeng Sareh ini masih ada hubungan saudara atau hubungan darah antara petani satu dengan petani lainnya. Selain itu juga para petani di Desa Aeng Sareh ini juga mendapatkan lahannya dari turun menurun dan juga harta warisan. Hal ini bisa dilihat didalam Tabel 14 faktor pesaing.

Tabel 14 Pengaruh faktor pesaing

Pengaruh Faktor Pesaing Jumlah (Orang) Persentase (%)

Tidak 25 71.40

Ya 10 28.60

Total 35 100

Dari Tabel 13dapat dijelaskan bahwa faktor pesaing tidak mempengaruhi keberhasilan usaha, hal ini bisa dilihat dari jawaban responden sebanyak 25 orang dari 35 responden menjawab tidak berpengaruh dengan persentase 71.40 persen dan sebanyak 10 orang menjawab ya berpengaruh dengan persentase 28.60 persen. Jadi faktor pesaing tidak mempengaruhi keberhasilan usaha petani garam di Desa Aeng Sareh. Karena sebagian besar para petani yang berada di Desa Aeng Sareh ini memiliki hubungan keluarga antara para petani garam satu dengan yang lainnya, jadi mereka menjunjung tinggi asas kekeluargaan. Para petani garam yang menjawab “ya” yakni para petani garam yang beranggapan adanya pesaing usaha dari desa – desa yang berdekatan dengan Desa Ang Sareh.

Faktor Sarana dan Prasarana

Faktor sarana dan prasarana disini sangat mempengaruhi tingkat keberhasilan usaha, karena sarana dan prasarana merupakan alat penunjang

24

keberhasilan suatu usaha. Sarana dan prasarana juga sangat berpengaruh dalam strategi untuk menuju keberhasilan usaha. Pengaruh faktor sarana dan prasarana dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15 Pengaruh faktor sarana dan prasarana

Pengaruh Faktor Sarana dan Prasarana

Jumlah (Orang) Persentase (%)

Tidak 8 22.90

Ya 27 77.10

Total 35 100

Tabel 15 menunjukkan bahwa faktor sarana dan prasarana mempengaruhi tingkat keberhasilan usaha di Desa Aeng Sareh menurut 27 orang petani. Sesuai dengan apa yang ditemukan di Desa Aeng Sareh seperti akses jalan menuju tambak – tambak garam yang masih rusak, hal ini menghambat akses perdagangan garam. Karena para pengepul hanya mau membayar diatas truk yang berada dijalan raya, hal ini yang menyebabkan para petani garam harus mengeluarkan biaya lagi untuk membayar buruh angkut. Namun apabila akses jalan menuju tambak garam dalam kondisi bagus maka akan menguntungkan petani karena petani garam tidak perlu mengeluarkan biaya untuk membayar buruh angkut.

Karakter Wirausaha Petani Garam Rakyat di Desa Aeng Sareh Fokus pada penelitian ini adalah para petani garam rakyat di Desa Aeng Sareh. Hal–hal yang diteliti meliputi kepercayaan diri, berorientasi tugas dan hasil, keberanian terhadap risiko, kepemimpinan, keorisinilan, dan berorientasi masa depan. Setiap karakter diukur menggunakan kuesioner, dengan masing–masing karakter diwakili oleh lima pernyataan.Setiap indikator pada kuesioner akan dihitung skornya dan juga rataannya. Rataan skor untuk setiap indikator karakter wirausaha bisa dilihat didalam Tabel 16.

Tabel 16 Rataan skor karakter wirausaha petani garam rakyat di Desa Aeng Sareh

Karakter Wirausaha Rataan Skor Kategori Kepercayaan diri 66.86 Sedang

Orientasi tugas 51.77 Tidak sesuai Risiko Kepempinan Keorisinilan Masa depan 68.23 72.57 70.29 70.06 Sesuai Sesuai Sesuai Sesuai

Berdasarkan enam komponen karakter wirausaha diatas digolongkan sesuai, kecuali pada bagian karakter orientasi tugas memiliki skor kecil atau tidak sesuai dibandingkan yang lainnya yaitu hanya sebesar 51.77. hal ini terjadi karena sebagian responden kurang setuju atau tidak sesuai dengan beberapa pertanyaan yang menyangkut orientasi tugas tersebut. Namun berbeda dengan karakter kepemimpinan yang memiliki skor tinggi (sesuai) sebesar 72.57, karena sebagian

25 responden setuju dengan beberapa pertanyaan yang menyangkut kepemimpinan. Begitu pula dengan kepercayaan 66.86, risiko 68.23, keorisinilan 70.29 , dan juga masa depan 70.06. Keempat karakter ini juga menunjukkan skor yang tinggi sehingga menunjukkan bahwa responden setuju dengan beberapa pertanyaan mengenai keempat karakter tersebut.

Kepemimpinan

Berdasarkan penilaian petani garam rakyat di Desa Aeng Sareh Kecamatan Sampang, karakter kepemimpinan merupakan prioritas utama karakter wirausaha yang sesuai karena memiliki nilai mean sebesar 72.57. Artinya, kepemimpinan memiliki kesesuaian yang tinggi dengan karakteristik diri petani. Karakteristik kepemimpinan dibutuhkan oleh petani untuk mengkoordinasi dan memberi arahan kepada pegawai dalam mengelola usaha pertanian garam rakyat. Pemimpin sangat diperlukan untuk menjalankan suatu usaha karena menurut Kartono (1991), pemimpin adalah seorang yang memiliki kecakapan dan kelebihan sehingga mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi mencapai tujuan tertentu. Kepemimpinan petani sangat diperlukan terutama dalam proses perekrutan pekerja, proses bertani, dan penjualan sehingga dapat menghasilkan keuntungan yang maksimal. Karakter kepemimpinan seperti bergaul untuk mencari peluang, terbuka untuk menerima kritik dan saran yang kemudian dijadikan peluang bermakna bahwa petani menghargai setiap potensi pekerja yang berbeda-beda sesuai kemampuan yang dimiliki oleh setiap karyawan, tidak membeda-bedakan karyawan dalam bergaul, mendengar keluhan dan terbuka terhadap kritik serta saran yang disampaikan oleh pekerja. Karakter ahli dibidangnya dan berpandangan luas didasari oleh kecerdasan yang memadai berguna untuk memperdalam pengetahuan petani tentang usaha pertanian garam rakyat sehingga dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam mengambil keputusan. Bertanggung jawab dalam mengambil keputusan, konsekuen, disiplin dan bijaksana merupakan karakter kepemimpinan yang penting dalam berwirausaha guna menggerakkan dan mengorganisasikan pekerja dan sebagai panutan pekerja dalam memimpin usaha pertanian garam rakyat.

Keorisinilan

Karakter wirausaha yang menjadi prioritas kedua dalam menjalankan usaha pertanian garam rakyat menurut petani garam rakyat di Desa Aeng Sareh, Kecamatan Sampangadalah keorisinilan dengan nilai mean sebesar 70.29.Karakter keorisinilan merupakan karakter wirausaha yang sesuai dengan karakter diri petani, karena petani melakukan banyak inovasi pada produk garam rakyat yang dijual. Pada umumnya inovasi dilakukan petani pada penerapan cara baru dalam bertani garam dan hasil produksi. Karakter keorisinilan seperti tidak pernah puas dengan cara-cara yang diterapkan saat ini,fleksibel dalam mengemukakan bermacam-macam pemecahan atau pendekatan terhadap masalah, keaslian dan mampu mencetuskan gagasan dengan cara-cara yang asli sangat berguna dalam pengembangan usaha pertanian garam rakyat khususnya dalam hal karakteristik produk dan usaha.Wirausaha harus memiliki kemampuan kreatif, kreatif disini merupakan menciptakan ide - ide berupa inovasi - inovasi yang bersifat pembaruan yang sesuai dengan kebutuhan yang ada dipasar.

26

Masa Depan

Karakter masa depanmenempati prioritas ketiga sebagai karakter wirausaha yang diperlukan dalam menjalankan usaha pertanian garam rakyat menurut petani garam rakyat di Desa Aeng Sareh, Kecamatan Sampang dengan nilai rataan (mean) sebesar 70.06 yang terkategori sesuai dengan karakter petani.

Petani garam rakyat yang berorientasi masa depan memiliki perspektif, visi, misi, dan berpandangan jauh kedepan yang jelas agar langkah-langkah yang disusun untuk mengelola usaha jelas dan dapat direlisasikan. Sikap perspektif membuat petani tidak terlalu mempersoalkan apa yang terjadi kemarin, tetapi lebih mempersoalkan apa yang akan terjadi besok. Dengan demikian petani selalu berusaha mencapai hasil yang lebih baik setiap harinya. Visi dan misi digunakan sebagai pedoman dalam menetapkan langkah yang tepat bagi kelangsungan usaha pertanian garam rakyat yang dikelola.Pada umumnya visi dan misi petani tidak pernah didokumentasikan secara tertulis.Walaupun tidak didokumentasikan secara tertulis, setiap petani telah memiliki gambaran tentang visi dan misi dalam pikirannya sejak awal mendirikan usaha pertanian garam rakyat. Dalam menjalankan usahanya, petani berpedoman kepada visi dan misi. Berpandangan jauh kedepan bermakna bahwa petani telah memikirkan bagaimana kondisi usahanya 10 tahun yang akan datang. Hal ini membuat petani akan berusaha untuk mengembangkan usahanya secara bertahap menjadi bisnis usaha yang potensial di masa depan.

Risiko

Karakter wirausaha yang menjadi prioritas keempat dalam menjalankan usaha pertanian garam rakyat menurut petanigaram rakyat di Desa Aeng Sareh, Kecamatan Sampangadalah risiko yakni dalam hal pengambilan risiko dengan nilai mean sebesar 68.23 yang terkategori sesuai dengan karakter petani. Karakter risiko yang sesuai pada diri petani juga mengidentifikasikan bahwa petani memiliki kecenderungan untuk mencari peluang dan memperoleh keuntungan, berani terhadap risiko (risk taker), dan memiliki keyakinan pada diri sendiri yang sangat tinggi.Kemampuan mencari peluang dan memperoleh keuntungan sangat berguna dalam menghadapi persaingan bisnis sehingga dapat memanfaatkan kesempatan dan peluang usaha semaksimal mungkin. Keberanian menghadapi risiko dan keyakinan pada diri sendiri membuat petani berani mengambil tantangan dengan memperhitungkan risiko yang mungkin terjadi secara realistis.Karakteristik menyukai tantangan juga semakin memperkuat karakteristik keberanian mengambil risiko pada diri petani.Keberanian pengambilan risiko merupakan modal penting dalam berwirausaha pertanian garam rakyat, sesuai dengan pendapat Alma (2003) bahwa kemauan dan kemampuan untuk mengambil risiko merupakan salah satu nilai utama wirausaha.

Tidak ada usaha yang tidak berisiko. Berbagai macam risiko mungkin saja timbul sehingga diperlukan sikap mental yang tangguh.Apalagi jika ingin usahanya berkelanjutan, sikap mental yang tangguh ditunjukkan petani dengan berani memulai usaha pertanian garam rakyat yang memiliki risiko yang besar. Risiko yang dihadapi petani garam rakyat antara lain risiko finansial, risiko produksi, dan risiko pasar. Risiko finansial yang dihadapi petani adalah besarnya biaya yang diperlukan untuk memulai usaha pertanian garam rakyat. Risikoproduksi merupakan risiko yang kemungkinan terjadi selama proses bertani

27 garam. Pada umumnya risiko produksi yang terjadi sektor pertanian diakibatkan oleh adanya ketergantungan yang tinggi terhadap alam seperti cuaca dan iklim, hamadan penyakit, temperatur udara, serta pergantian musim. Risiko produksi berpengaruh secara nyata terhadap penurunan produksi dan dapat menyebabkan kematian pada tanaman garam rakyat. Risiko pasar menurut petani adalah risiko yang terjadi karena hasil produksi garam rakyat tidak laku terjual di pasaran. Kepercayaan Diri

Menurut petani garam rakyatdi Desa Aeng Sareh, Kecamatan Sampang, karakterkepercayaan diri menempati posisi kelima sebagai karakter wirausaha dengan mean sebesar 66.86 dan termasuk kategori sedang atau cukup sesuai dengan karakter diri petani. Karakter kepercayaan diri pada petani terlihat dari sikap berani memulai usaha pertanian garam rakyat hingga berjalan sampai saat ini.

Karakter kepercayaan diri dalam diri petani garam rakyat antara lainberpandangan optimis dan bekerja secara optimal, tanggung jawabdan percaya dengan kemampuan yang dimiliki. Karakter selalu berpandangan optimis pada diri petani menjadikan petani garam rakyat memiliki semangat pantang menyerah dalam menjalankan usahanya dan selalu berfikiran positif terhadap hasil kerja keras yang telah dilakukan.Karakter selalu berpandangan optimis diperkuat dengan adanya karakter bekerja secara optimal guna menghasilkan produk pertanian garam rakyat yang terbaik.Kedua karakter yang saling melengkapi ini membuat petani garam rakyat merupakan sosok pengusaha pekerja keras dalam menjalankan usaha pertanian garam rakyat dengan pemikiran yang positif. Sikap bertanggung jawab dan percaya dengan kemampuan yang dimiliki. Sikap bertanggung jawab ditunjukkan petani dengan berani menerima konsekuensi dari setiap keputusan yang diambil. Sikap percaya pada kemampuan yang dimiliki merupakan modal dasar dalam menumbuhkan sikap percaya diri pada petani garam rakyat. Dengan percaya pada kemampuan yang dimiliki, membuat petani garam rakyat berani menghadapi persaingan usaha di pasaran.

Orientasi Tugas

Karakter orientasi tugas merupakan karakter wirausaha yang tidak sesuai dengan karakter pada diri petani garam rakyatdi Desa Aeng Sareh, Kecamatan Sampang dengan nilai mean sebesar 51.77. Petani garam rakyat tidak memprioritaskan orientasi tugas dalam menjalankan pertanian garam rakyat.Hal ini disebabkan karena orientasi hasil jauh lebih dibutuhkan dalam menjalankan usaha pertanian garam rakyat. Petani melakukan berbagai usaha dalam pencapaian hasil produksi yang semaksimal mungkin yang berimbas pada peningkatan hasil pendapatan yang diperoleh. Karena wirausahawan selalu berpedoman terhadap prinsip ekonomi yaitu berusaha untuk menggunakan modal sekecil - kecilnya untuk mendapatkan hasil atau untung yang sebesar - besarnya. Maka dari itu petani garam di Desa Aeng Sareh lebih mementingkan hasil dari pada orientasi tugasnya yang menyebabkan nilai meantermasuk didalam katagori tidak sesuai.

28

Hubungan Antara Faktor Internal dengan Karakter Wirausaha Tabel 17 Uji korelasi Rank Spearman hubungan antara faktor internal dengan

karakter wirausaha Faktor Internal Karakter Wirausaha Kepercaya an Diri Berorienta

si Tugas Risiko Kepemimpi

nan Keorisinil an Masan Depan Pendidikan Correlati on Coefficie nt Sig. (2-tailed) 0.327* 0.055 -0.074 0.061 0.082 0.638 0.051 0.756 0.045 0.797 0.286 0.120 Lama Bertani Pendapatan N Correlati on Coefficie nt Sig. (2-tailed) N Correlati on Coefficie nt Sig. (2-tailed) 35 -0.020 0.911 35 0.073 0.678 35 -0.324* 0.058 35 -0.080 0.647 35 0.322* 0.059 35 0.165 0.343 35 0.097 0.578 35 -0.162 0.351 35 0.100 0.569 35 -0.290* 0.091 35 0.026 .883 35 -0.043 0.806 N 35 35 35 35 35 35

*. Correlation is significant at the 0.10 level (2-tailed).

Berdasarkan Tabel 17 menjelaskan bahwa pendidikan berkorelasi positif dengan kepercayaan diri sebesar 0.327 pada taraf α = 0.10. Hal ini menujukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendidikan seorang petani garam di Desa Aeng Sareh maka akan semakin meningkatkan kepercayan diri dari petani itu sendiri. Pendidikan formal memiliki peranan penting pada saat petani garam di Desa Aeng Sareh mencoba mengatasi permasalahan dan mengoreksi kinerja atau penyimpangan dalam menjalankan usaha garamnya. Dengan adanya lulusan sarjana dan diploma pada tingkat pendidikan petani garam rakyat di Desa Aeng Sareh sudah menunjukkan betapa pentingnya pendidikan dikalangan para petani garam tersebut. Sedangkan,lama bertani berkorelasi positif dengan risiko sebesar 0.332 pada taraf α = 0.10 artinya semakin lama pengalaman bertani maka semakin tinggi keberanian terhadap risiko yang dihadapi karena pengalaman merupakan salah satu unsur penting dalam berwirausaha.Semakin lama petani garam di Desa Aeng Sareh menjalankan usaha bertani garam, maka semakin banyak pula pengalaman yang diperoleh petani garam sehingga semakin mampu mengelola usaha dengan baik untuk menuju keberhasilan usahanya. Namun, terhadap orientasi tugas berkorelasi negatif artinya jika semakin lama pengalaman bertani maka semakin menurunkan orientasi tugas. Karena menurut para petani garam yang sudah lama melakukan usaha bertani garamnya berorientasi hasil utama dibandingkan berorientasi tugas. Pendapatan berkorelasi negatif dengan

29 keorisinilan sebesar -0.162 pada taraf α = 0.10, artinya semakin tinggi pendapatan maka menurunkan keorisinilan pada usaha yang dijalankan. Karena para petani garam rakyat di Desa Aeng Sareh sudah melakukan beberapa inovasi dalam menjalankan usaha garamnya dengan cara melakukan penambahan teknologi seperti mesin pompa air yang mempunyai kegunaan untuk mempercepat pengaliran air laut kedalam tambak – tambak garam yang sudah disediakan sebelumnya oleh para petani.

Hubungan Antara Faktor Ekternal dengan Karakter Wirausaha

Tabel 18 Uji korelasi Rank Spearman hubungan antara faktor eksternal dengan karakter wirausaha Faktor Eksternal Karakter Wirausaha Kepercaya an Diri Berorient

asi Tugas Risiko Kepemim

pinan Keorisinil an Masan Depan Lingkungan Correl ation Coeffi cient Sig. (2-tailed) 0.424** 0.011 -0.042 0.810 0.432** 0.010 -0.355** 0.037 -0.054 0.757 0.136 0.436 Iklim Pesaing N Correl ation Coeffi cient Sig. (2-tailed) N Correl ation Coeffi cient Sig. (2-tailed) 35 0.530*** 0.001 35 0.256 0.137 35 -0.404** 0.016 35 0.028 0.871 35 0.505** * 0.002 35 0.209 0.227 35 0.113 0.518 35 0.197 0.256 35 0.467*** 0.005 35 0.139 0.425 35 0.329* 0.054 35 0.343** 0.044 Sarana & Prasarana N Correl ation Coeffi cient Sig. (2-tailed) N 35 0.476*** 0.004 35 35 -0.201 0.247 35 35 0.406** 0.015 35 35 -0.151 0.387 35 35 0.129 0.459 35 35 -0.123 0.482 35 *. Correlation is significant at the 0.10 level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). ***. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan Tabel 18, faktor eksternal lingkungan berkorelasi dengan kepercayaan diri, risiko, kepemimpinan. Jika pengaruh lingkungan meningkat

30

maka kepercayaan diri dan risiko meningkat namun kepemimpinan menurun. Artinya, bahwa semakin tinggi kepercayaan diri untuk mengambil keputusan maka untuk menghadapi risiko juga akanmeningkat namun kepemimpinan menurun. Kepercayaan diri dari responden dapat dilihat dari tidak bergantungnya mereka pada orang lain, terutama didalam pemasaran. Dalam pemasaran petani

Dokumen terkait