• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil

Lokasi Penelitian

Hasil survey yang dilakukan di tiga Kabupaten Sumatera Utara, yaitu Kabupaten Dairi, Kabupaten Tobasa dan Kabupaten Simalungun menunjukan bahwa andaliman tersebar di beberapa desa. Berikut nama-nama desa beserta andaliman yang ditemukan di daerah tersebut.

Tabel 1. Lokasi Penelitian Identifikasi Tanaman Andaliman

Kabupaten Kecamatan Desa Varietas Umur Tanaman

Jenis Andaliman yang di Temukan di Lokasi Penelitian

Tabel 2. Karakterisasi morfologi tanaman Andaliman Simanuk (AM) di Kabupaten Dairi

No Parameter Karakter

1 Tinggi tanaman 2,6 m

11 Bentuk duri Sangat cekung

12 Warna duri Coklat

13 Panjang duri 16-40 mm

14 Warna bunga Kuning muda

15 Kedudukan bunga Diatas duri

16 Diameter buah 3,5 mm

25 Permukaan biji Lembut

26 Warna biji muda Putih

27 Warna biji tua Hitam

Gambar 1. Karakter morfologi andaliman simanuk (AM) di Kabupaten Dairi : (a) pohon andaliman simanuk, (b) batang, (c) duri, (d) daun, (e) bunga, (f) buah, (g) biji

(a) (b)

(c) (d)

(e) (f) (g)

Tabel 3. Karakterisasi morfologi tanaman Andaliman Sihorbo (AH) di Kabupaten Dairi

No Parameter Karakter

1 Tinggi tanaman 2,2 m

2 Lingkaran batang 27 cm

3 Bentuk tajuk Bulat

4 Warna batang Hijau kemerahan

5 Bentuk daun Jorong

15 Kedudukan bunga Diatas duri

16 Diameter buah 5,73 mm

22 Aroma buah Sangat sangat tajam

23 Jumlah biji per buah 1

24 Bentuk biji Bulat

25 Permukaan biji Lembut

26 Warna biji muda Putih

27 Warna biji tua Hitam

Gambar 2. Karakter morfologi andaliman sihorbo (AH) di Kabupaten Dairi : (a) pohon andaliman sihorbo, (b) batang, (c) duri,(d) daun, (e) bunga, (f) buah, (g) biji

(a) (b)

(c) (d)

(e) (f)

(g)

Tabel 4. Karakterisasi morfologi tanaman Andaliman Simanuk/Simangkok (AM) di Kabupaten Tobasa

No Parameter Karakter

1 Tinggi tanaman 3,3 m

2 Lingkaran batang 16 cm

3 Bentuk tajuk Menjulang

4 Warna batang Hijau kemerahan

5 Bentuk daun Lanset

15 Kedudukan bunga Diantara duri

16 Diameter buah 4,3 mm

Gambar 3. Karakter morfologi andaliman simanuk (simangkok) di Kabupaten Tobasa : (a) pohon andaliman simanuk, (b) batang, (c) duri, (d) daun, (e) bunga, (f) buah, (g) biji

(a)

(b)

(c)

(d)

(e) (f) (g)

Tabel 5. Karakterisasi morfologi tanaman Andaliman Sihorbo/Silokkot (AH) di Kabupaten Tobasa

No Parameter Karakter

1 Tinggi tanaman 4,9 m

2 Lingkaran batang 36 cm

3 Bentuk tajuk Bulat

4 Warna batang Hijau bercak putih

5 Bentuk daun Lanset

15 Kedudukan bunga Diantara duri

16 Diameter buah 5,01 mm

25 Permukaan biji Lembut

26 Warna biji muda Putih

27 Warna biji tua Hitam

Gambar 4. Karakter morfologi andaliman sihorbo (silokkot) di Kabupaten Tobasa:

(a) pohon andaliman sihorbo, (b) batang, (c) duri,(d) daun, (e) bunga, (f) buah, (g) biji

(a) (b)

(c) (d)

(e) (f) (g)

Tabel 6. Karakterisasi morfologi tanaman Andaliman Simanuk/Sirapping (AM) di Kabupaten Simalungun

No Parameter Karakter

1 Tinggi tanaman 2,95 m

2 Lingkaran batang 29 cm

3 Bentuk tajuk Bulat membujur

4 Warna batang Hijau kemerahan

5 Bentuk daun Lanset

11 Bentuk duri Sangat cekung

12 Warna duri Coklat

13 Panjang duri 16-40 mm

14 Warna bunga Kuning muda

15 Kedudukan bunga Diatas duri

16 Diameter buah 4,47 mm

25 Permukaan biji Lembut

26 Warna biji muda Putih

27 Warna biji tua Hitam

Gambar 5. Karakter morfologi andaliman simanuk (sirapping) di Kabupaten Simalungun: (a) pohon andaliman simanuk, (b) batang, (c) duri, (d) daun, (e) bunga, (f) buah, (g) biji

(a) (b)

(c) (d)

(e)

(f) (g)

Tabel 7. Karakterisasi morfologi tanaman Andaliman Sihorbo/Sipelnet (AH) di Kabupaten Simalungun

No Parameter Karakter

1 Tinggi tanaman 2,5 m

2 Lingkaran batang 25 cm

3 Bentuk tajuk Bulat

4 Warna batang Hijau kemerahan

5 Bentuk daun Lanset

11 Bentuk duri Sangat cekung

12 Warna duri Coklat

13 Panjang duri 6-15 mm

14 Warna bunga Kuning muda

15 Kedudukan bunga Diatas duri

16 Diameter buah 5,32 mm

22 Aroma buah Sangat sangat tajam

23 Jumlah biji per buah 1

24 Bentuk biji Bulat

25 Permukaan biji Lembut

26 Warna biji muda Putih

27 Warna biji tua Hitam

Gambar 6. Karakter morfologi andaliman sihorbo (sipelnet) di Kabupaten Simalungun: (a) pohon andaliman sihorbo, (b) batang, (c) duri, (d) daun, (e) bunga, (f) buah, (g) biji

(a) (b)

(c) (d)

(e) (f) (g)

Hubungan Kekerabatan

Berdasarkan karakter morfologis 20 jenis andaliman simanuk yang berasal dari tiga Kabupaten di Sumatera Utara diperoleh nilai hubungan kekerabatan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 8. Hubungan kekerabatan 20 jenis andaliman simanuk di tiga Kabupaten di Sumatera Utara dilihat dari Dissimilarity matrix

No Nilai Koefisien Hubungan Kekerabatan

1 1,882 AM1 AM18

Pada tabel 8, berdasarkan nilai jarak koefisien diperoleh kesimpulan bahwa semakin kecil nilai koefisien antara variabel satu dengan variabel lainnya maka semakin mirip hubungan kekerabatan pada kedua variabel tersebut.

Sehingga diketahui bahwa tingkat kemiripan (kesamaan) tertinggi yang memiliki hubungan kekerabatan terdekat yaitu pada sampel AM1 dan AM18 sebesar 1,882 sedangkan tingkat kemiripan (kesamaan) terendah yang memiliki hubungan kekerabatan terjauh yaitu pada sampel AM3 dan AM10 sebesar 49,671.

Hasil penelitian andaliman simanuk di tiga Kabupaten di Sumatera Utara diperoleh hubungan kekerabatan andaliman simanuk di beberapa desa pada masing-masing sampel dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 7. Dendogram hubungan kekerabatan andaliman simanuk di tiga Kabupaten di Sumatera Utara

Berdasarkan karakter morfologis 10 jenis andaliman sihorbo yang berasal dari tiga Kabupaten di Sumatera Utara diperoleh nilai hubungan kekerabatan yang dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 9. Hubungan kekerabatan 10 jenis andaliman sihorbo di tiga Kabupaten di Sumatera Utara dilihat dari Dissimilarity matrix

No Nilai Koefisien Hubungan Kekerabatan

1 3,600 AH6 AH8

Pada tabel 9, berdasarkan nilai jarak koefisien diperoleh kesimpulan bahwa semakin kecil nilai koefisien antara variabel satu dengan variabel lainnya maka semakin mirip hubungan kekerabatan pada kedua variabel tersebut.

Sehingga diketahui bahwa tingkat kemiripan (kesamaan) tertinggi yang memiliki hubungan kekerabatan terdekat yaitu pada sampel AH6 dan AH8 sebesar 3,600 sedangkan tingkat kemiripan (kesamaan) terendah yang memiliki hubungan kekerabatan terjauh yaitu pada sampel AH3 dan AH9 sebesar 26,594.

Hasil penelitian andaliman sihorbo di tiga di Kabupaten Sumatera Utara diperoleh hubungan kekerabatan andaliman sihorbo di beberapa desa pada masing-masing sampel dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 8. Dendogram hubungan kekerabatan andaliman sihorbo di tiga Kabupaten di Sumatera Utara

Pembahasan

Karakter-karakter Morfologi Andaliman Simanuk

Pengamatan terhadap karakter morfologis batang meliputi tinggi tanaman, lingkaran batang, bentuk tajuk dan warna batang. Pada karakter tinggi tanaman diketahui bahwa tinggi tanaman yang tertinggi terdapat pada AM7 sebesar 5,6 m, sedangkan tinggi tanaman terendah terdapat pada AM18 sebesar 2,1 m. Pada karakter lingkaran batang diketahui bahwa lingkaran batang tertinggi terdapat pada sampel AM7 sebesar 66 cm, sedangkan lingkaran batang terendah terdapat pada sampel AM10 sebesar 16 cm. Pada karakter bentuk tajuk digolongkan menjadi 3 yaitu menjulang terdapat pada sampel AM3, AM9, AM10, AM12 dan AM13, bulat terdapat pada sampel AM1, AM2, AM4 dan AM14 dan bulat membujur terdapat pada sampel AM5, AM6, AM7, AM8, AM11, AM15, AM16, AM17, AM18, AM19 dan AM20. Pada karakter warna batang tergolong menjadi 3 yaitu hijau terdapat sampel AM1, AM3, AM4, AM8, AM11, AM12 dan AM18, hijau kemerahan terdapat pada sampel AM10, AM16 dan AM19, dan hijau bercak putih terdapat pada sampel AM2, AM5, AM6, AM13, AM14 dan AM15.

Pengamatan terhadap karakter morfologis daun meliputi bentuk daun, ukuran daun (panjang dan lebar), warna daun, permukaan daun dan tepi daun.

Pada karakter bentuk daun digolongkan menjadi 3 yaitu bulat jorong terdapat pada sampel AM2, AM3, AM4, AM5, AM9, AM11, AM12, AM13, AM18, AM19 dan AM20, bulat telur terdapat pada AM1, AM7 dan AM8, dan lanset terdapat pada sampel AM6, AM10, AM14, AM15, AM16 dan AM17. Pada karakter ukuran daun, panjang daun tertinggi terdapat pada sampel AM11 sebesar 21,3 cm sedangkan panjang daun terendah terdapat pada sampel AM18 sebesar

12,4 cm dan lebar daun tertinggi terdapat pada sampel AM11 sebesar 15,8 cm sedangkan lebar daun terendah terdapat pada sampel AM18 sebesar 8,7 cm. Pada karakter intensitas warna hijau daun digolongkan menjadi 3 yaitu hijau muda terdapat pada sampel AM2, AM4, AM7, AM12 dan AM14, hijau sedang terdapat pada sampel AM3, AM5, AM6, AM8, AM10, AM13, AM16 dan AM18, dan hijau tua terdapat pada sampel AM1, AM9, AM11, AM15, AM17, AM18 dan AM19. Pada karakter permukaan daun hanya digolongkan menjadi satu yaitu kasap yang terdapat pada semua sampel. Pada karakter tepi daun juga hanya digolongkan menjadi satu yaitu bergerigi yang terdapat pada semua sampel andaliman simanuk.

Pengamatan terhadap karakter morfologis duri meliputi bentuk duri, warna duri dan panjang duri. Pada karakter bentuk duri digolongkan menjadi 3 yaitu datar yang hanya terdapat pada sampel AM10, cekung terdapat pada sampel AM5, AM6, AM7, AM12, AM15 dan AM19, dan sangat cekung terdapat pada sampel AM1, AM2, AM3, AM4, AM8, AM9, AM11, AM13, AM14, AM16, AM17, AM18 dan AM20. Pada karakter warna duri hanya digolongkan menjadi satu yaitu coklat yang terdapat pada semua sampel andaliman simanuk. Pada karakter panjang duri digolongkan menjadi 2 yaitu 6-15 mm terdapat pada sampel AM3, AM5, AM6, AM7, AM8, AM10, AM11, AM14, AM15 dan AM19, dan 16-40 mm terdapat pada sampel AM1, AM2, AM4, AM9, AM12, AM13, AM16, AM17, AM18 dan AM20.

Pengamatan terhadap karakter morfologis bunga meliputi warna bunga dan kedudukan bunga. Pada karakter warna bunga digolongkan menjadi 2 yaitu kuning muda yang terdapat pada sampel AM1, AM2, AM3, AM5, AM6, AM7,

AM8, AM10, AM13, AM14, AM15, AM16, AM17, AM18, AM19 dan AM20, dan kuning terdapat pada sampel AM4, AM9, AM11, dan AM12. Pada karakter kedudukan bunga digolongkan menjadi 2 yaitu diatas duri terdapat pada sampel AM1, AM2, AM3, AM8, AM13, AM15, AM16, AM17, AM18, AM19 dan AM20, dan diantara duri terdapat pada sampel AM4, AM5, AM6, AM7, AM9, AM10, AM11, AM12 dan AM14.

Pengamatan terhadap karakter morfologis buah meliputi diameter buah, berat 100 buah, warna buah muda, warna buah tua, bentuk buah, rasa buah dan aroma buah. Pada karakter diameter buah tertinggi terdapat pada sampel AM15 sebesar 4,65 mm, sedangkan diameter buah terendah terdapat pada sampel AM7 sebesar 3,06 mm. Pada karakter berat 100 buah tertinggi terdapat pada sampel AM15 sebesar 4,47 gr, sedangkan berat 100 buah terendah terdapat pada sampel AM2 sebesar 3,02 gr. Pada karakter warna buah muda dan warna buah tua hanya digolongkan menjadi satu yaitu hijau saat muda dan merah saat tua yang terdapat pada semua sampel andaliman simanuk. Pada karakter bentuk buah hanya digolongkan menjadi satu yaitu bulat yang terdapat pada semua sampel andaliman simanuk. Pada karakter rasa buah digolongkan menjadi dua yaitu getir yang terdapat pada sampel AM9, AM10, AM11, AM12, AM13 dan AM14, dan sangat getir yang terdapat pada sampel AM1, AM2, AM3, AM4, AM5, AM6, AM7, AM8, AM15, AM16, AM17, AM18, AM19 dan AM20. Pada karakter aroma buah juga digolongkan menjadi dua yaitu tajam dan sangat tajam yang terdapat pada sampel yang sama pada karakter rasa buah.

Pengamatan terhadap karakter morfologis biji meliputi jumlah biji per buah, bentuk biji, permukaan biji, warna biji muda dan warna biji tua. Pada

karakter jumlah biji per buah diperoleh bahwa semua sampel hanya memiliki 1 biji per buah. Pada karakter bentuk biji diperoleh bahwa semua sampel memiliki bentuk biji yang bulat. Pada karakter warna biji muda dan warna biji tua hanya digolongkan menjadi satu yaitu putih saat muda dan hitam saat tua yang terdapat pada semua sampel andaliman simanuk yang diidentifikasi.

Karakter-karakter Morfologi Andaliman Sihorbo

Pengamatan terhadap karakter morfologis batang meliputi tinggi tanaman, lingkaran batang, bentuk tajuk dan warna batang. Pada karakter tinggi tanaman diketahui bahwa tinggi tanaman yang tertinggi terdapat pada AH7 sebesar 4,9 m, sedangkan tinggi tanaman terendah terdapat pada AH2 sebesar 2,2 m. Pada karakter lingkaran batang diketahui bahwa lingkaran batang tertinggi terdapat pada sampel AH8 sebesar 36 cm, sedangkan lingkaran batang terendah terdapat pada sampel AH4 sebesar 21 cm. Pada karakter bentuk tajuk digolongkan menjadi 3 yaitu menjulang terdapat pada sampel AH3, AH5, AH6 dan AH8, bulat terdapat pada sampel AH2, AH4, AH7 dan AH10, dan bulat membujur yang hanya terdapat pada sampel AH1. Pada karakter warna batang tergolong menjadi 2 yaitu hijau kemerahan terdapat pada sampel AH2, AH9 dan AH10, dan hijau bercak putih terdapat pada sampel AH1, AH3, AH4, AH5, AH6, AH7 dan AH8.

Pengamatan terhadap karakter morfologis daun meliputi bentuk daun, ukuran daun (panjang dan lebar), warna daun, permukaan daun dan tepi daun.

Pada karakter bentuk daun digolongkan menjadi 2 yaitu jorong terdapat pada sampel AH2, AH4, AH6 dan AH8, dan lanset terdapat pada sampel AH1, AH3, AH5, AH7, AH9 dan AH10. Pada karakter ukuran daun, panjang daun tertinggi terdapat pada sampel AH10 sebesar 18,5 cm sedangkan panjang daun terendah

terdapat pada sampel AH5 sebesar 7,8 cm dan lebar daun tertinggi terdapat pada sampel AH1 sebesar 15,3 cm sedangkan lebar daun terendah terdapat pada sampel AH5 sebesar 6,3 cm. Pada karakter intensitas warna hijau daun digolongkan menjadi 3 yaitu hijau muda terdapat pada sampel AH4 dan AH5, hijau sedang terdapat pada sampel AH1 dan AH7, dan hijau tua terdapat pada sampel AH2, AH3, AH6, AH8, AH9 dan AH10. Pada karakter permukaan daun hanya digolongkan menjadi satu yaitu kasap yang terdapat pada semua sampel andaliman sihorbo. Pada karakter tepi daun juga hanya digolongkan menjadi satu yaitu bergerigi yang terdapat pada semua sampel andaliman sihorbo.

Pengamatan terhadap karakter morfologis duri meliputi bentuk duri, warna duri dan panjang duri. Pada karakter bentuk duri digolongkan menjadi 2 yaitu cekung terdapat pada sampel AH2, AH4, AH7, AH8 dan AH9, dan sangat cekung terdapat pada sampel AH1, AH3, AH5, AH6 dan AH10. Pada karakter warna duri hanya digolongkan menjadi satu yaitu coklat yang terdapat pada semua sampel andaliman sihorbo. Pada karakter panjang duri digolongkan menjadi 2 yaitu 6-15 mm terdapat pada sampel AH1, AH2, AH3, AH4, AH5, AH8 dan AH9, dan 16-40 mm terdapat pada sampel AH6, AH7 dan AH10.

Pengamatan terhadap karakter morfologis bunga meliputi warna bunga dan kedudukan bunga. Pada karakter warna bunga digolongkan menjadi 3 yaitu kuning muda yang terdapat pada sampel AH2, AH5, AH6, AH7, AH8, AH9 dan AH10, kuning terdapat pada sampel AH1 dan AH4, dan merah yang hanya terdapat pada sampel AH3. Pada karakter kedudukan bunga digolongkan menjadi 2 yaitu diatas duri terdapat pada sampel AH1, AH2, AH3, AH4, AH9 dan AH10, dan diantara duri terdapat pada sampel AH5, AH6, AH7 dan AH8.

Pengamatan terhadap karakter morfologis buah meliputi diameter buah, berat 100 buah, warna buah muda, warna buah tua, bentuk buah, rasa buah dan aroma buah. Pada karakter diameter buah tertinggi terdapat pada sampel AH2 sebesar 5,73 mm, sedangkan diameter buah terendah terdapat pada sampel AH7 sebesar 5,01 mm. Pada karakter berat 100 buah tertinggi terdapat pada sampel AH10 sebesar 5,29 gr, sedangkan berat 100 buah terendah terdapat pada sampel AH4 sebesar 5,17 gr. Pada karakter warna buah muda dan warna buah tua hanya digolongkan menjadi satu yaitu hijau saat muda dan merah saat tua yang terdapat pada semua sampel andaliman sihorbo. Pada karakter bentuk buah hanya digolongkan menjadi satu yaitu bulat yang terdapat pada semua sampel andaliman sihorbo. Pada karakter rasa buah hanya digolongkan menjadi satu yaitu getir yang terdapat pada semua sampel andaliman sihorbo. Pada karakter aroma buah juga digolongkan menjadi dua yaitu sangat tajam yang terdapat pada sampel AH5, AH6, AH7 dan AH8, dan sangat sangat tajam yang terdapat pada sampel AH1, AH2, AH3, AH4, AH9, dan AH10.

Pengamatan terhadap karakter morfologis biji meliputi jumlah biji per buah, bentuk biji, permukaan biji, warna biji muda dan warna biji tua. Pada karakter jumlah biji per buah diperoleh bahwa semua sampel hanya memiliki 1 biji per buah. Pada karakter bentuk biji diperoleh bahwa semua sampel memiliki bentuk biji yang bulat. Pada karakter warna biji muda dan warna biji tua hanya digolongkan menjadi satu yaitu putih saat muda dan hitam saat tua yang terdapat pada semua sampel andaliman sihorbo yang diidentifikasi.

Hubungan Kekerabatan Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Varietas Simanuk di Tiga Kabupaten di Sumatera Utara

Berdasarkan hasil dendogram hubungan kekerabatan andaliman simanuk yang dilakukan di tiga Kabupaten di Sumatera Utara (gambar 7) menunjukkan bahwa andaliman simanuk dikelompokkan menjadi dua, tiga dan empat kelompok hubungan kekerabatan pada skala jarak kekerabatan (euclidean distance scale) 18, 19 dan 23.

Berdasarkan skala jarak 23 diperoleh dua kelompok kekerabatan andaliman simanuk (gambar 7). Kelompok pertama terdiri dari tujuh sampel yaitu AM4, AM9, AM10, AM11, AM12, AM13 dan AM14. Kelompok pertama disatukan oleh karakter morfologis yang sama yaitu permukaan daun. Kelompok kedua terdiri dari tiga belas sampel yaitu AM1, AM2, AM3, AM5, AM6, AM7, AM8, AM15, AM16, AM17, AM18, AM19 dan AM20. Kelompok kedua disatukan oleh karakter morfologis yang sama yaitu warna bunga.

Berdasarkan skala jarak 19 diperoleh tiga kelompok kekerabatan andaliman simanuk (gambar 7). Kelompok pertama terdiri dari tiga sampel yaitu AM10, AM13 dan AM14. Kelompok pertama disatukan oleh karakter morfologis yang sama yaitu rasa buah. Kelompok kedua terdiri dari empat sampel yaitu AM4, AM9, AM11 dan AM12. Kelompok kedua disatukan oleh karakter morfologis yang sama yaitu bentuk daun. Kelompok ketiga terdiri dari anggota sampel andaliman simanuk dan karakter pemersatu yang sama seperti analisis yang dilakukan pada skala jarak 23.

Berdasarkan skala jarak 18 diperoleh empat kelompok kekerabatan andaliman simanuk (gambar 7). Kelompok pertama dan kedua terdiri dari anggota sampel andaliman simanuk dan karakter pemersatu yang sama seperti analisis

pada skala jarak 19. Kelompok ketiga hanya terdiri dari dua sampel yaitu AM5 dan AM8. Kelompok ketiga disatukan oleh karakter morfologis yang sama yaitu warna biji muda. Kelompok keempat terdiri dari sebelas sampel yaitu AM1, AM2, AM3, AM6, AM7, AM15, AM16, AM17, AM18, AM19 dan AM20. Kelompok keempat disatukan oleh karakter morfologis yang sama yaitu aroma buah.

Dari hubungan kekerabatan andaliman simanuk di tiga Kabupaten Sumatera Utara dilihat dari dissimilarity matrix (tabel 8) diketahui bahwa hubungan kekerabatan terdekat terdapat pada sampel AM1 dan AM18 dengan nilai koefisien ketidaksamaan terendah sebesar 1,882 (nilai similaritas 98,118) dengan 2 perbedaan karakter morfologis yaitu bentuk tajuk dan bentuk daun.

Sedangkan hubungan kekerabatan terjauh terdapat pada sampel AM12 dan AM17 dengan nilai koefisien ketidaksamaan tertinggi sebesar 44,744 (nilai similaritas 55,256) dengan 9 perbedaan karakter morfologis yaitu bentuk tajuk, warna batang, bentuk daun, warna daun, bentuk duri, warna bunga, kedudukan bunga, rasa buah dan aroma buah. Hal ini sesuai dengan literatur Suratman et al (2000) yang menyatakan bahwa dari hubungan ini dapat dianalisa, semakin jauh hubungan kekerabatan maka semakin tinggi tingkat keragaman dan semakin rendah tingkat keseragamannya.

Hubungan Kekerabatan Andaliman (Zanthoxylum acanthopodium DC.) Varietas Sihorbo di Tiga Kabupaten di Sumatera Utara

Berdasarkan hasil dendogram hubungan kekerabatan andaliman sihorbo yang dilakukan di tiga Kabupaten di Sumatera Utara (gambar 8) menunjukkan bahwa andaliman sihorbo dikelompokkan menjadi dua, tiga dan empat kelompok hubungan kekerabatan pada skala jarak kekerabatan (euclidean distance scale) 16, 21 dan 24.

Berdasarkan skala jarak 24 diperoleh dua kelompok kekerabatan andaliman sihorbo (gambar 8). Kelompok pertama terdiri dari tiga sampel yaitu AH1, AH3 dan AH4. Kelompok pertama disatukan oleh karakter morfologis yang sama yaitu warna batang. Kelompok kedua terdiri dari tiga belas sampel yaitu AH2, AH5, AH6, AH7, AH8, AH9 dan AH10. Kelompok kedua disatukan oleh karakter morfologis yang sama yaitu warna bunga.

Berdasarkan skala jarak 21 diperoleh tiga kelompok kekerabatan andaliman sihorbo (gambar 8). Kelompok pertama terdiri dari anggota sampel andaliman sihorbo dan karakter pemersatu yang sama seperti analisis pada skala jarak 24. Kelompok kedua terdiri dari tiga sampel yaitu AH2, AH9 dan AH10.

Kelompok kedua disatukan oleh karakter morfologis yang sama yaitu warna daun.

Kelompok ketiga terdiri dari empat sampel yaitu AH5, AH6, AH7 dan AH8.

Kelompok ketiga disatukan oleh karakter morfologis yang sama yaitu kedudukan bunga.

Berdasarkan skala jarak 16 diperoleh empat kelompok kekerabatan andaliman sihorbo (gambar 8). Kelompok pertama hanya terdiri dari satu sampel yaitu AH3. Sampel ini memiliki satu karakter khusus yang tidak terdapat pada sampel lainnya yaitu warna bunga merah. Kelompok kedua terdiri dari dua sampel yaitu AH1 dan AH4. Kelompok kedua disatukan oleh karakter morfologis yang sama yaitu aroma buah. Kelompok ketiga dan keempat terdiri dari anggota sampel andaliman sihorbo dan karakter pemersatu yang sama seperti analisis pada skala jarak 21.

Dari hubungan kekerabatan andaliman sihorbo di tiga Kabupaten Sumatera Utara dilihat dari dissimilarity matrix (tabel 9) diketahui bahwa

hubungan kekerabatan terdekat terdapat pada sampel AH6 dan AH8 dengan nilai koefisien ketidaksamaan terendah sebesar 3,600 (nilai similaritas 96,400) dengan 1 perbedaan karakter morfologis yaitu bentuk duri. Sedangkan hubungan kekerabatan terjauh terdapat pada sampel AH3 dan AH9 dengan nilai koefisien ketidaksamaan tertinggi sebesar 27,594 (nilai similaritas 72,406) dengan 4 perbedaan karakter morfologis yaitu bentuk tajuk, warna batang, bentuk daun, bentuk duri dan warna bunga. Hal ini sesuai dengan Sokal dan Sneath (1963) dalam Fatimah (2013) yang menyatakan bahwa semakin banyak persamaan karakter yang dimiliki maka semakin besar nilai similaritasnya berarti semakin dekat hubungan kekerabatannya diantara kelompok yang diperbandingkan.

Sebaliknya semakin banyak perbedaan karakter yang dimiliki maka semakin kecil nilai similaritasnya berarti semakin jauh hubungan kekerabatannya diantara kelompok yang diperbandingkan.

Dokumen terkait