• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kelimpahan Serangga Pada Tanaman Belum Menghasilkan (TBM)

Kelimpahan serangga pada tanaman belum menghasilkan (TBM) yang diperoleh dari perangkap cahaya (light trap) dan perangkap lubang(pit fall trap) dapat dilihat pada tabel 1 berikut:

Serangga Pengamatan KM KR FM FR

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII (%)

Coleoptera Elateridae 11 8 16 2 16 9 8 7 11 8 5 5 106 6,773 12 4,819 Carabidae 3 5 8 6 11 3 14 6 11 5 14 4 90 5,570 12 4,819 Dystichidae 1 2 3 2 3 5 2 3 21 1,341 8 3,212 Cerambycidae 1 2 9 3 7 3 4 3 32 2,044 9 3,614 Coccinellidae 4 2 1 8 3 6 2 7 9 12 54 3,450 10 4,016 Curculionidae 4 4 8 9 4 1 7 7 5 49 3,130 9 3,614 Chrysomelidae 6 7 9 4 7 6 5 44 2,811 7 2,811 Orthoptera Gryllidae 6 2 7 3 4 4 8 5 6 2 2 2 51 3,258 12 4,819 Gryllotalpidae 2 9 2 7 9 10 39 2,492 6 2,409 Blatellidae 6 2 8 7 3 8 13 4 11 8 2 72 4,600 11 4,418 Acridiidae 3 3 3 3 2 1 3 3 21 1,341 8 3,212 Tettigonidae 3 5 5 5 5 5 2 5 2 37 2,364 9 3,614 Dermaptera Furficulidae 3 6 4 6 4 6 3 32 2,044 7 2,811 Hymenoptera Formicidae 8 11 9 12 7 10 15 11 16 17 18 12 146 9,33 12 4,819 Braconidae 3 1 5 10 7 2 10 16 3 15 8 80 5,112 11 4,418 Aphidae 3 3 1 8 7 3 1 4 30 1,916 8 3,212 Sphecidae 6 8 9 12 9 5 9 10 11 79 5,048 9 3,614 Siricidae 1 3 3 5 7 4 6 29 1,853 7 2,811 Ichneumonidae 2 1 4 5 6 3 6 5 3 35 2,236 9 3,614 Lepidoptera Noctuidae 12 7 9 9 8 7 16 18 11 26 9 17 149 9,52 12 4,819 Pieridae 7 10 7 14 7 5 8 6 14 9 11 8 106 6,774 12 4,819 Sphingidae 9 8 9 6 7 7 46 2,939 6 2,409 Hemiptera Pentatomidae 4 5 4 7 7 5 10 9 5 5 8 69 4,408 11 4,418 Coreidae 5 8 5 2 8 5 6 8 47 3,003 8 3,212 Homoptera Cicadellidae 2 3 4 2 2 1 2 4 4 6 30 1,916 10 4,016 Ephemeroptera Ephemeridae 5 8 4 4 8 12 5 7 8 61 3,897 9 3,614 Odonata Coenagrionidae 2 1 2 3 2 10 0,638 5 2,008 Total 82 102 113 146 138 106 159 152 134 153 145 135 1565 100 249 100

Dari Tabel 1. dapat diketahui bahwa jumlah keseluruhan serangga yang tertangkap dengan menggunakan berbagai perangkap ( perangkap lubang dan perangkap cahaya) pada tanaman belum menghasilkan cukup beranekaragam yaitu sebanyak 1565 ekor populasi serangga, yang terdiri dari 9 ordo dan 27 famili.

Dari Tabel juga dapat diketahui bahwa nilai Kerapatan Mutlak (KM) tertinggi adalah ordo Lepidoptera (Noctuidae) yaitu berjumlah 149 ekor dengan nilai Kerapatan Relatif (KR) sebesar 9,52% dan nilai KM yang paling rendah adalah ordo Odonata (Coenagrioidae) yaitu hanya 10 ekor dengan nilai KR sebesar 0,638 %. Nilai Frekuensi Mutlak (FM) yang paling rendah dari seluruh penangkapan yaitu ordo Odonata (Coenagrioidae) sebanyak 5 kali dengan nilai Frekuensi Relatif (FR) hanya sebesar 2,008 %.

Serangga yang banyak diperoleh adalah dari ordo Lepidoptera family Noctuidae yang diperoleh dari perangkap cahaya. Bahkan banyak juga serangga ini yang masuk ke perangkap lubang, hal ini di duga karena air pada pit fall trap memantulkan cahaya dari light trap pada malam hari. Hal ini mengakibatkan beberapa serangga tertatik masuk ke perankap lubang juga.

Ini menunjukkan bahwa keadaan ekosistem pada tanaman umur ini belum mengalami gangguan atau masih dalam keadaan yang seimbang, ini juga dapat dipengaruhi oleh keadaan vegetasi disekitar tanaman kelapa sawit masih ditutupi oleh Mucuna sebagai tanaman penutup tanah. Hal ini sesuai dengan pernyataan Rizali, Buchori dan Triwidodo (2002) yang menyatakan bahwa perbedaan

keanekaragaman seranggga di suatu tempat dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan yaitu: umur tanaman, keadaan cuaca saat pengambilan sampel dan keadaan habitat di sekitar tanaman (penggunaan tanaman penutup tanah).

Lokasi pengamatan pada daerah pengamatan ini terdapat pada daerah yang agak jauh dari daerah pemukiman masyarakat sehingga keanekaragaman serangga juga masih tinggi dan alami.

Kelimpahan Serangga Pada Tanaman Menghasilkan (TM)

Kelimpahan serangga pada tanaman menghasilkan (TM) yang diperoleh dari perangkap cahaya (light trap) dan perangkap lubang(pit fall trap) dapat dilihat pada tabel 2 berikut:

Serangga Pengamatan KM KR FM FR

I II III IV V VI VII VIII IX X XI XII (%) (%)

Coleoptera Scarabidae 3 2 1 2 2 3 13 0,745 6 2,352 Coccinellidae 2 6 7 2 3 8 10 9 4 8 3 62 3,557 11 4,313 Carabidae 2 4 6 7 4 7 9 3 4 8 54 3,098 10 3,921 Elateridae 11 18 7 19 21 19 11 15 12 14 5 17 169 9,695 12 4,705 Cerambycidae 9 9 8 13 6 4 4 6 2 9 4 74 4,245 11 4,313 Cincidellidae 2 4 10 1 10 7 16 15 3 7 6 81 4,461 11 4,313 Orthoptera Gryllidae 5 3 4 6 4 3 2 5 3 2 37 2,122 10 3,921 Acridiidae 3 5 7 14 1 7 9 7 7 3 9 72 4,130 11 4,313 Blattidae 2 8 1 6 3 7 6 3 36 2,065 8 3,137 Tettigonidae 2 2 4 6 5 7 4 9 39 2,237 8 3,137 Hemiptera Pentatomidae 7 11 9 10 6 22 1 13 16 16 5 13 129 7,401 12 4,705 Reduviidae 3 1 6 2 3 5 20 1,147 5 1,960 Hymenoptera Formicidae 8 13 13 18 16 17 15 10 20 13 12 16 171 9,810 12 4,705 Anthoridae 4 4 4 1 6 8 1 8 6 1 4 5 52 2,983 12 4,705 Aphididae 3 5 5 4 4 5 7 7 40 2,294 8 3,137 Siricidae 2 7 6 5 4 6 2 5 4 2 6 3 52 2,983 12 4,705 Sphecidae 4 5 6 7 5 8 5 5 7 52 2,983 9 3,529 Pompilidae 5 7 7 5 3 8 5 9 7 6 62 3,557 10 3,291 Lepidoptera Noctuidae 10 9 16 14 17 15 16 17 15 14 7 11 161 9,263 12 4,705 Sphingidae 6 9 9 10 12 13 10 14 4 8 5 100 5,737 11 4,313 Papilionidae 3 5 5 7 3 2 2 8 9 3 47 2,696 10 3,921 Odonata Coenagroidae 6 6 7 8 8 2 7 8 4 56 3,212 9 3,529 Libellulidae 3 3 4 1 3 3 5 5 8 35 2,100 9 3,529 Dermaptera Furficulidae 6 3 3 5 8 3 10 5 4 3 3 53 3,041 10 3,921 Diptera Muscidae 3 4 7 5 4 8 3 8 4 4 6 56 3,212 11 4,313 Lauxanidae 3 5 7 1 4 20 1,147 5 1,960 Total 100 142 137 165 147 189 136 168 147 142 132 138 1743 100 255 100

Jumlah keseluruhan serangga yang tertangkap dengan menggunakan berbagai perangkap ( perangkap lubang dan perangkap cahaya) pada tanaman menghasilkan adalah sebanyak 1743 ekor populasi serangga, yang terdiri dari 8 ordo dan 26 famili (Tabel 2).

Dari Tabel juga dapat diketahui bahwa nilai Kerapatan Mutlak (KM) tertinggi adalah ordo Hymenoptera (Formicidae) yaitu berjumlah 171 ekor dengan nilai Kerapatan Relatif (KR) sebesar 9,810% dan nilai KM yang paling rendah adalah ordo Coleoptera (Scarabeidae) yaitu hanya 13 ekor dengan nilai KR sebesar 0,745 %. Nilai FM terendah dari seluruh penangkapan adalah ordo Diptera (Lauxanidae) yang hanya terdiri dari 5 penangkapan dengan nilai FR sebesar 1,47%.

Pada tanaman menghasilkan ini serangga terbanyak adalah dari Hymenoptera (Formicidae). Hal ini karena pada perangkap yang digunakan terutama pada pit fall trap semut saring sekali masuk ke dalam perangkap. Hal ini karena serangga semakin tertarik karena ada pantulan cahaya lampu pada air di pit fall trap.

Apabila Tabel 1 dan 2 dibandingkan maka dapat diketahui bahwa populasi serangga lebih banyak ditemukan pada tanaman umur menghasilkan dibandingkan dengan tanaman belum menghasilkan, hal ini sangat dipengaruhi oleh keadaan lingkungan fisik yang heterogen misalnya vegetasi disekitar pertanaman dan juga lingkungan pertanaman yang dekat dengan perumahan penduduk dan pada daerah tersebut terdapat tanaman karet. Hal seperti yang dinyatakan oleh Michael (1995) semakin heterogen keadaan suatu lingkungan fisik maka semakin tinggi

tanaman mempengaruhi keanekaragaman serangga. Pada tanaman belum menghasilkan, lingkungan jauh dari penduduk dan tanaman kelapa sawit dikelilingi oleh Mucuna yang merupakan tanaman penutup tanah (cover crop).

Bila diamati kembali kondisi dilapangan, ada perbedaan diantara keduanya. Pada tanaman belum menghasilkan di Afdelin I lokasi jauh dari pemukiman dan keadaan lingkungan yang stabil. Pertanaman kelapa sawit di Afdelin I juga merupakan lahan konversi bekas pertanaman karet. Hal ini menyebabkan beberapa hama khusus kelapa sawit kurang diperoleh kehadirannya, misalkan kehadiran hama Oryctes rhinoceros yang merupakan hama utama kelapa sawit.

Pada kondisi pertanaman Afdelin II terdiri dari kelapa sawit dan karet. Umur tanaman kelapa sawit juga beragam, terdapat tahun tanam 1994, 1997, dan 2003. Pada afdelin ini juga terdapat buangan tandan kosong dari Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Rambutan. Sisa-sisa tandan kosong ini juga akan menjadi tempat yang baik untuk bertelurnya hama, terutama hama Oryctes rhinoceros yang merupakan hama utama tanaman kelapa sawit. Hama ini juga diperoleh pada saat pengambilan data light trap di lapangan.

Seperti yang terlihat pada tabel, jumlah populasi serangga yang tertangkap lebih tinggi pada TM dari pada TBM. Rizali, Buchori dan Triwidodo (2002) menyatakan perbedaan populasi serangga dapat disebabkan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan yaitu: umur tanaman, keadaan cuaca saat pengambilan sampel dan keadaan habitat di sekitar tanaman. Misalkan pada saat pengambilan data Light Trap pada minggu I populasi serangga yang diperoleh cukup sedikit karena pada saat pengamatan cuaca sedang hujan.

Nilai Indeks Keanekaragaman Serangga

Hasil perhitungan indeks keanekaragaman jenis serangga dari beberapa lokasi Pengkajian di areal PTPN III unit Kebun Rambutan pada jenis perangkap cahaya (light trap) dan perangkap lubang (pit fall trap) pada tanaman belum menghasilkan (TBM) dan tanaman menghasilkan (TM) disajikan dalam tabel 3 berikut ini :

No. Lokasi Indeks

Keanekaragaman Keterangan

1

Tanaman Belum Menghasilkan tahun tanam 2007

(Afdelin I)

3,068 Tinggi

2

Tanaman sudah Menghasilkan Tahun tanam 2003

(Afdelin II)

3,045 Tinggi

Tabel 3. Nilai Indeks Keanekaragaman Serangga

Menurut Michael (1995), ada 3 kriteria keanekaragaman jenis serangga yaitu, bila H’<1 berarti keanekaragaman serangga tergolong rendah., bila H’ 1-3 berarti keanekaragaman serangga tergolong sedang, bila H’>3 berarti keanekaragaman serangga tergolong tinggi.

Berdasarkan kriteria tersebut maka keanekaragaman jenis serangga pada stanaman belum menghasilkan dan tanaman menghasilkan tergolong tinggi, hal ini menunjukkan keadaan pada ekosistem yang ada di pertanaman tersebut antara hama dan predator (musuh alaminya) dan keadaan lingkungan fisik adalah tergolong stabil (seimbang). Hal ini sesuai dengan Oka (1995) yang menyatakan bahwa ekosistem yang stabil semua makhluk hidup berada dalam keadaan seimbang dan saling mengendalikan sehingga tidak terjadi hama.

Indeks Keseragaman Serangga pada Tanaman Belum Menghasilkan(TBM)

Indeks keseragaman serangga yang terdapat pada ekosistem tanaman belum Menghasilkan berdasarkan Magguran dapat kita lihat pada table 6. berikut:

No. Lokasi Indeks Keseragaman Keterangan

1

Tanaman Belum Menghasilkan tahun tanam 2007

(Afdelin I)

0,917 Merata

2

Tanaman sudah Menghasilkan Tahun tanam 2003

(Afdelin II)

0,922 Merata

Tabel 4. Nilai indeks keseragaman Serangga pada TBM

Pada indeks keseragaman serangga dapat kita lihat bahwa nilai indeks keseragaman pada tanaman belum menghasilkan adalah 0,917 dan pada tanaman menghasilkan adalah 0,922. Berdasarkan Magguran (1982), indeks keseragaman berkisar antara 0 – 1 apabila nilai mendekati 1 maka sebaran individu antar jenis pada suatu daerah merata. Nilai indeks keseragaman (E) mendekati nol apabila sebaran individu antar jenis tidak merata atau ada jenis tertentu yang dominan pada suatu daerah. Dari data tesebut, dapat kita lihat bahwa nilai Indeks keseragaman mendekati 1 maka kemerataan atau sebaran keseragaman serangga pada kedua daerah termasuk dalam kategori merata.

Hal ini juga dapat kita lihat pada jumlah serangga di kedua daerah bahwa jumlah serangga pada tiap spesies masih ada beberapa spesies yang tidak begitu berbeda jauh yang tertangkap jumlahnya.

Nilai Kerapatan Mutlak dan Kerapatan Relatif pada perangkap Pit Fall Trap

Pada table berikut ini akan disajikan data tentang kerapatan mutlak dan kerapatan relative pada perangkap lubang (pit fall trap). Data ini menyajikan jumlah serangga yang tertangkap pada perangkap lubang (Pit fall trap) dari dua daerah penangkapan yaitu tanaman belum menghasilkan (TBM) dan tanaman menghasilkan (TM). Seranggga KM KR(%) Coleoptera Elateridae 155 10,90 Cerambycidae 68 4,78 Cincidellidae 81 5,70 Carabidae 47 3,31 Dystichidae 21 1,47 Orthoptera Gryllidae 85 5,98 Blattidae 77 5,41 Gryllotalpidae 39 2,74 Dermaptera Furficulidae 74 5,20 Hymenoptera Formicidae 285 20,05 Anthoridae 52 3,66 Braconidae 30 2,11 Aphidae 70 4,92 Lepidoptera Noctuidae 136 9,57 Sphingidae 67 4,71 Pieridae 40 2,81 Hemiptera Pentatomidae 64 4,50 Homoptera Cicadellidae 30 2,11 Total 1421 100

Tabel 5. Kerapatan Mutlak dan Kerapatan Relatif Serangga pada perangkap lubang (Pit Fall Trap)

.

Jumlah serangga yang tertangkap dengan menggunakan perangkap lubang (fit fall trap) adalah sebanyak 1421 ekor yang terdiri dari 7 ordo dan 18 famili. Pada Tabel juga dapat dilihat bahwa famili yang paling banyak tertangkap

adalah dari family Formicidae dari ordo Hymenoptera. Dengan nilai Kerapatan Relatif dari seluruh penangkapan adalah 20,05%. Jumlah dari serangga yang tertangkap juga cukup bervariasi dan banyak. Hal ini membuktikan bahwa perangkap lubang cukup efektif dan efisien digunakan sebagai alat untuk menduga keanekaragaman serangga di suatu tempat, terutama yang aktif di permukaan tanah.

Pada perangkap ini family formicidae (semut) merupakan yang paling banyak ditemukan. Hal ini karena pada perangkap lubang (pit fall trap) ditanamkan ke dalam tanah dan permukaan lubangnya diletakkan sejajar dengan tanah, sehingga serangga yang memiliki aktifitas di permukaan tanah mudah masuk ke dalam perangkap. Kemudian pantulan lampu pada malam hari pada air pit fall trap menarik serangga untuk masuk ke dalam perangkap.

Kerapatan Mutlak dan Kerapatan Relatif Serangga pada perangkap Cahaya (Light Trap).

Pada table berikut ini akan disajikan data kerapatan mutlak dan kerapatan relative pada perangkap cahaya (light trap). Data ini menyajikan jumlah serangga yang tertangkap pada perangkap cahaya (light trap) dari dua daerah penangkapan yaitu tanaman belum menghasilkan (TBM) dan tanaman menghasilkan (TM).

Serangga KM KR(%) Coleoptera Elateridae 126 6,64 Scarabaeidae 13 0,68 Carabidae 97 5,11 Coccinellidae 116 6,12 Cerambycidae 38 2,00 Curculionidae 49 2,58 Chrysomelidae 44 2,32 Hemiptera Pentatomidae 122 6,43 Coreidae 47 2,48 Diptera Muscidae 56 2,95 Lauxanidae 20 1,05 Stratiomydae 39 2,05 Bombyliidae 41 2,16 Orthoptera Acridiidae 71 3,57 Tettigonidae 76 4,01 Blattellidae 27 1,42 Hymenoptera Formicidae 26 1,37 Siricidae 81 4,27 Sphecidae 131 6,92 Pompilidae 62 3,27 Ichneumonidae 35 1,84 Braconidae 50 2,63 Lepidoptera Noctuidae 174 9,18 Sphingidae 89 4,69 Papilionidae 47 2,48 Pieridae 66 3,48 Odonata Coenagrionidae 56 2,95 Libellulidae 35 1,84 Ephemeroptera Ephemeridae 61 3,22 Total 1895 100

Tabel 6. Kerapatan mutlak dan kerapatan relatif Serangga pada perangkap cahaya (Light Trap).

Dari Tabel 6. diketahui bahwa jumlah serangga yang tertangkap dengan menggunakan perangkap cahaya adalah 1895 ekor, yang terdiri dari 8 ordo dan 29 famili. Serangga yang paling banyak tertangkap adalah ordo Lepidoptera (Noctuidae) yaitu sebayak 174 ekor dengan nilai KR sebesar 9,18%.

Dibandingkan dengan semua perangkap, perangkap cahaya memiliki jumlah serangga yang berada diantara Hand picking dan pitt fall trap, hal ini karena pengambilan data hanya dilaksanakan pada pukul 18.00-21.00. Disamping itu perekat yang digunakan yaitu Vaseline kurang efektif untuk perekat serangga. Namun perangkap cahaya cukup efektif untuk mengamati serangga yang aktif di malam hari, karena cahaya begitu mencolok dimalam hari.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa keanekaragaman populasi serangga di suatu tempat sangat dipengaruhi oleh waktu pengambilan sampel atau pemasangan perangkap, keadaan cuaca seperti curah hujan, dsb. Hal ini sesuai dengan pendapat Rizali, Buchori dan Triwidodo (2002) perbedaan populasi serangga dapat dipengaruhi oleh umur tanaman, keadaan cuaca saat pengambilan sampel, waktu pengambilan sampel dan keadaan habitat di sekitar tanaman.

Dokumen terkait