• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam dokumen JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA (2). pdf (Halaman 97-119)

Secara umum, pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah alat yang dapat dibuat dapat bekerja sesuai dengan spesifikasi perencanaan yang telah ditentukan. Pengujian dilakukan untuk mengetahui kerja dari perangkat keras pada masing-masing blok rangkaian penyusun sistem, antara lain pengujian sensivitas rangkaian sensor infrared (receiver IRM8510N dan transmitter), pengujian rangkaian sistem mikrokontroler AT89S51 dan pengujian kamera A4-Tech untuk mengetahui kecepatan kendaraan bermotor dan pemotretan terhadap nomor polisi. Adapun pengujiannya meliputi perangkat keras dan perangkat lunak yang telah dibuat.

4.1 Perangkat Keras

Perangkat keras yang dipergunakan dalam sistem ini berfungsi untuk mendeteksi kecepatan kendaraan bermotor. Perangkat keras yang dipergunakan meliputi modul infrared dan kamera.

4.1.1 Hasil Pengujian Sensivitas Rangkaian Sensor Infrared

Data hasil pengujain sensor infrared ditujukan pada table dibawah ini : Tabel 4.1 Hasil Pengujiian Infrared

No Jarak IR dengan benda Hasil V Ket

Y N 1 30 cm V 74 BISA 2 V 430 BISA 3 V 225 BISA 4 V 90 BISA

5 V 69 BISA 6 60 cm V 221 BISA 7 N T. BISA 8 N T. BISA 9 N T. BISA 10 N T. BISA 11 100 cm N T. BISA 12 N T. BISA 13 N T. BISA 14 N T. BISA 15 N T. BISA 16 150 cm N T. BISA 17 N T. BISA 18 N T. BISA 19 N T. BISA 20 N T. BISA

4.1.2 Hasil Pengujian Kamera

Dalam pengujian kamera dilakukan dengan memilih device kamera yang dipilih. Setelah itu kamera dihadapkan pada benda bergerak yang sedang melaju. Pengujian ini dilakukan didalam sebuah gang kecil dengan peletakan kamera yang dikondisikan dengan gang tersebut. Ini adalah tampilan awal sepeda motor yang melintas.

Gambar 4.1 Tampilan Awal Kamera setelah di select device (dipilih kameranya) Pengujian dilakukan dengan tombol capture manual untuk memproyeksikan kendaraan yang berjalan, dan agar dapat di capture sesuai dengan pengkondisian kamera. Adapun hasil pemotretannya adalah :

Gambar 4.2 Tampilan kamera setelah proses peng-capture-ansecara manual

4.2 Perangkat Lunak

Untuk mempermudah pengoprasiannya, maka dalam pengembangan perangkat lunak ini dirancang sedemikian rupa sehingga memudahkan dalam pengembangannya. Bahasa pemograman yang dipergunakan dalam sistem ini adalah Borland Delphi 7 beserta komponen-komponen yang dibutuhkan dalam program deteksi kecepatan ini, yakni komponen serial-ComPortLib dan DSPACK234. Semuanya itu dapat dijalankan pada sistem operasi windows XP.

4.3 Penjelasan Program

Dalam program yang dirancang terdapat button-button sebagai control dari program yang telah dibuat. Adapun penjelasan dari button tersebut ialah :

a. Pada Analisa detektor terdapat button setting, dimana ketika button setting dibuka maka akan ada form untuk pemilihan port dan boundrate. Yang berfungsi untuk mengkoneksikan software dengan hardware. Sedangkan button open berfungsi untuk membuka port hardware dan jika di push maka akan hardware terbuka/ terkoneksi dengan software. Dan terdapat button close connection yang berfungsi untuk menutup koneksi dengan hardware.

b. Pada Analisa kecepatan terdapat 3 edit text yang masing-masing berfungsi untuk mengindai seberapa kecepatan, mengatur jarak dan hasil waktu yakni pembagian dari kecepatan itu sendiri dengan jarak. Yang kesemuanya otomatis disimpan dalam database. Dan tombol view Db tersebut berguna untuk menampilkan database kecepatan. Serta terdapat button clear untuk menghapus masukan awal yang didapat untuk kemudian menerima masukan selanjutnya.

c. Pada kotak Analisa gambar terdapat koneksi terhadap kamera yang mana ditandai dengan pemilihan selection device mana yang akan dipilih. Ada tombol manual yang difungsikan untuk memotret secara manual, gambar yang bergerak. Digunakan sebagai tombol penguji dalam pengujian

kamera. Dalam kotak ini juga terdapat button db pic yang mana berfungsi untuk menampilkan data base gambar. Serta ada kotak waktu yang

menampilkan waktu sekarang. Selain itu terdapat tombol terminated yang berfungsi untuk mengakhiri program.

d. Pada Form database gambar terdapat button delete yang berfungsi untuk menghapus gambar dari form database.

e. Pada masing-masing Form untuk tampilan database terdapat button back yang berfungsi untuk kembali ke form utama.

Gambar 4. 3 Tampilan Program Utama Setelah device-device terkoneksi. Untuk menampilkan database-database yang ada dipergunakan control button untuk menampilkannya. Seperti pada Analisa kecepatan view database kecepatan ditandai dengan tombol View DB dan akan tampil tampilan seperti dibawah ini :

Gambar 4. 4 Tampilan database kecepatan

Sedangkan dalam Analisa Gambar terdapat button view database untuk gambar. Tampilannya sebagai berikut :

Gambar 4.5 Tampilan Database Gambar 4.4 Sistem Kerja Software

Dalam pembuatannya, software dirancang agar dapat menganalisa kecepatan kendaraan bermotor serta memotret nomor polisinya. Sistem ini menggunakan dua pengendali, inti alat yakni infrared dan kamera. Dimana keduanya saling berhbungan dalam pemrosesannya. Ketika koneksi hardware sudah terbuka dan terkoneksi serta kamera telah standby, maka jika ada sebuah sepeda motor yang bergerak, system akan membaca dan memasukkan angka kecepatan yang otomatis ter-autosave-kan dan kamera juga akan memberikan gerakan yakni memotret secara otomatis. Dimana gambar yang dipeoleh juga akan disimpan dalam database. Penggunaan database dari inputan kecepatan dan gambar ini adalah satu database namun dengan pembedaan table. Karena dirancang ada aksi dalam database gambar, yakni penyimpanan gambar

kepada directori tersendiri. Karena file gambar yang berupa .bmp tidak dapat tersimpan dalam database access.

4.5 Pembahasan 4.5.1 Pembahasan Alat

Sensor infrared dirancanag untuk mendeteksi adanya benda bergerak yang mana dalam pengujiannya dilakukan dengan menggunakan mobil-mobilan dengan perbandingan mobil sesungguhnya dengan mobil tersebut adalah 1 : 15. Sensor tersebut mengeluarkan sinar dan menangkapnya apabila terjadi pemotongan sinar oleh benda bergerak. Adalah sensor pertama yang yakni modul infrared start sebagai penanda awal masuknya data awal, yakni waktu awal kemudian dilanjutkan dengan infrared stop yang menjadi akhir dari proses berjalannya deteksi atau waktu akhir. Dalam hal ini inputan berupa tembakan awal infrared pertama dan infrared kedua dianalisa dan diatur dalam program untuk menghitung kecepatan, dengan perhitungan menggunakan rumus V = s/t. yang mana dalam hal ini t1 ditandai dengan sensor awal dan t2 ditandai dengan sensor akhir, atau bisa dikatakan V = s/ t2 – t1. Jarak kedua inframerah tersebut adalah ±3 meter. Setelah dilakukan pendeteksian kecepatan tersebut secara otomatis kamera yang ada akan memotret dengan asumsi kecepatan yang dijalankan lebih besar dari 20 km / jam. Teknik analisa data hanya memasukkan jarak dan waktu tempuh untuk dibagi dengan memperoleh kecepatan dengan satuan km/jam.

Data inputan berupa kecepatan akan disimpan dalam database, sedangkan hasil penjepretan kamera juga demikian. Dalam hal ini dilakukan uji coba dengan hasil sebagai berikut :

4.2 Tabel IR dengan Kecepatan Random dan Pengukuran Jarak dengan Kamera

No Jarak IR1 dengan IR2 Jarak kamera dengan IR2 Hasil

V Ket (cm) s (jarak dg IR 2) h (ketinggian) Y N 1 50 10 cm 9 cm V 114,8 BISA 2 V 63 BISA 3 V 75 BISA 4 V 51,9 BISA 5 V 90 BISA 6 100 V 140 BISA 7 V 47,5 BISA 8 V 43,2 BISA 9 V 107,8 BISA 10 V 142 BISA 11 200 V 100 BISA 12 V 191 BISA 13 V 37,5 BISA 14 V 93 BISA 15 V 46,7 BISA 16 250 10 cm / 15 cm 20 cm V 166 BISA 17 V 51,3 BISA 18 V 33,75 BISA 19 V 67,5 BISA 20 V 98,18 BISA

Dimana dalam table diatas dilakukan percobaan dengan menggunakan jarak infrared 1 dengan infrared 2 yakni dengan jarak 50 cm, jarak infrared 2 dengan kamera adalah 10 cm dengan ketinggian 9 cm, dan yang digambarkan dalam rangkaian berikut :

Gambar 4.6 Uji Coba Alat Keseluruhan I Hasil pengujian tersebut didapatkan gambar mobil :

Tabel 4. 3 Gambar Hasil Uji Coba I

V

(km/jam) Gambar

114,8

75

51,9

90

Kemudian dilakukan pengujian yang kedua, yakni dengan infrared pertama dan kedua dengan jarak 100 cm dan menggunakan jarak tetap antara kamera dengan infrared kedua, seperti di awal yakni dengan jarak 10 cm dan ketinggian 10 cm, yang digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.7 Uji Coba Alat Keseluruhan II

Hasil pengujian diatas diperoleh kecepatan dan gambar hasil pemotretan sebagai berikut :

Table 4.4 Gambar hasil Uji coba II V

(km/jam) Gambar

140

43,2

107,8

142

Setelah dilakukan pengujian yang kedua, dilakukanlah pengujian yang ketiga dengan jarak infrared pertama dan infrared kedua sebesar 250 cm, sedangkan jarak infrared kedua dengan kamera yakni 10 cm, dengan ketinggian 9 cm, sebagaimana dalam gambar dibawah ini :

Gambar 4.8 Uji Coba Alat Keseluruhan III

Dalam percobaan ketiga tersebut didapatkan hasil gambar sebagai berikut : Tabel 4.5 Gambar Hasil Uji Coba III

V

(km/jam) Gambar

100

37,5

93

46,7

Kemudian dilakukan pengujian yang keempat. Dimana dalam pengujian ini menggunakan formasi infrared pertama dan kedua dengan jarak 250 cm, sedangkan jarak infrared kedua dengan kamera berjarak 10 cm, namun kali ini kamera dipasang 15 cm didepan infrared dengan menggunakan bantuan plang untunk melihat tampilan depan mobil uji coba. Dimana digambarkan sebagai berikut :

Gambar 4.9 Uji Coba Alat keseluruhan IV

Dalam uji coba terakhir ini dihasilkan gambar sebagai berikut : Table 4.6 Gambar hasil Uji coba IV V

(km/jam) Gambar

166

33,75

67,5

98,18

Pengujian ini dilakukan dengan prototype, yakni menggunakan mobil remote control, yang diumpamakan mobil sesungguhnya. Dengan jarak sensor yang diperkecil dan jarak kamera juga diperkecil dengan perbandingan 1 : 15 dalam keadaan sesungguhnya. Dalam keempat pengujian diatas, kecepatan yang didapatkan adalah random, diatas 20 km/jam, yakni berkisar antara 30 km/jam hingga 170

km/jam. Dilakukan empat kali pengujian dengan spesifikasi yang berbeda antara keempat pengujian alat keseluruhan tersebut yang mana menghasilkan gambar yang berbeda. Gambar yang diambil adalah gambar depan dari mobil uji coba karena delay (waktu jeda) yang dipergunakan dalam pengambilan gambar adalah 1000 milisecond, dengan penjelasan yakni ketika infrared kedua meembakkan sinarnya dan memantulkannya sebagai inputan yang kedua, dalam program sudah diatur sedemikkian rupa untuk langsung memotret.

Dalam kondisi diatas, percobaan pertama, kedua dan ketigalah yang dirasa cukup memungkinkan untuk pengujian lebih lanjut dalam menghasilkan gambar plat nomor mobil yang seragam. Yakni dengan ketentuan jarak infrared pertama dan infrared kedua 50 cm,100 cm dan 250 cm kemudian jarak infrared kedua dengan kamera adalah 10 cm dengan ketinggian 9cm, dan posisi kamera menjepret bagian depan mobil. Sedangkan pada pengujian keempat gambar yang dihasilkan adalah gambar bagian atas mobil, dan bagian plat nomor tidak dapat dipotret dengan baik.

4.2.2 Integrasi Alat dengan Al-Quran

%

%

+ )

,

-&'

&

'

'

(-) .

1*

-*

1+

!

*$ )/

0 #

-$ 1

-,

-!

$ $22

-+, .

0

59. Dan pada sisi Allah-lah kunci-kunci semua yang ghaib; tidak ada yang mengetahuinya kecuali dia sendiri, dan dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan dia mengetahuinya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun

dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering, melainkan tertulis dalam Kitab yang nyata (Lauh Mahfudz)"

Al-Qur’an surat Al-An’am pada ayat 59 diatas menyatakan bahwa : Sesungguhnya Kami menghidupkan kembali orang-orang yang telah mati hatinya maupun yang telah terhenti denyut jantungnya dan tidak lagi berfungsi otaknya, dan Kami melalui malaikat-malaikat yang Kami tugaskan, terus menerus mencatat apa yang telah mereka kerjakan selama mereka hidup di dunia, yang baik dan yang buruk. Bukan berarti Kami khawatir lupa tetapi untuk menjadi bukti bagi setiap yang bermaksud mengajukan keberatan dan demikian juga Kami mencatat berkas-berkas yang mereka tinggalkanyakni amal-amal mereka yang diikuti oleh generasi sesudah mereka, sehingga jika baik, mereka ikut memperoleh juga ganjaran seperti ganjaran orang-orang yang mengamalkannya sesudah mereka dan sebaliknya pun demikian. (Quraish Shihab, 2007 :127).

Kaitannya dengan detektor kecepatan ini adalah pencatatan kecepatan dan nomor polisi yang ditangkap oleh kamera sehingga menjadi bukti bagi pelanggar yang melanggar batas kecepatan yang telah ditentukan. Kesemuanya itu akan direkam dan disimpan dalam database yang dapat dilihat dan diketahui sebagai bukti pelanggaran. Dijelaskan lebih dalam Al-Quran surat Yasin,

3 3$'

/

45

64

# (2

7 %&

8

'&

9&

# (2

7 ))0

%

9&

& #5:

!;%

< ' & 6

<=> 6

=7

< 6

& 82

& 0

0

63. Inilah Jahannam yang dahulu kamu diancam (dengannya).

64. Masuklah ke dalamnya pada hari Ini disebabkan kamu dahulu mengingkarinya.

65. Pada hari Ini kami tutup mulut mereka; dan berkatalah kepada kami tangan mereka dan memberi kesaksianlah kaki mereka terhadap apa yang dahulu mereka usahakan.

Pada malaikat-malaikat penyiksa berkata kepada mereka yang disesatkan etan, sesaat sebelum mereka dihempaskan ke neraka : “Inilah yang berada dihadapan kamu nraka jahanam, yang dahulu ketika kamu hidup di dunia telah dijanjikan kepada kamu. Masuklah ke dalamnya, dan rasakan kepedihannya pada hari ini, disebabkan karena kamu dahulu senantiasa kufur, yakni tidak mempercayai ajaran ilahi dan tidak juga mensyukuri nikmat-Nya.

Jangan duga bahwa sanksi itu, sewenang-wenang, atau mereka dijatuhi hukumna tanpa diadili. Tidak! Ada saksi-saksi yang memberatkan mereka, bahkan anggota badan mereka sendiri yang mengkui sendiri kesalahannya dan menjadi saksi yang memberatkan mereka. Pada hari itu kami yakin Allah SWT menutup mulut mereka sehingga mulut itu terdiam tidak dapat berbohong bahkan tidak dapat berbicara; dan bercakap kepada KAmi tangan mereka mengakui dan menyaksikan kedurhakaan yang pernah diperbuat pelakunya melalui tangan itu dan bercakap juga serta memberi kesaksian kaki mereka atas dosa-dosa yang pernah dikerjakannya. Demikian juga semua bagian dari totalitas diri manusia, seperti mata, telinga dan hati – semua tampil- mengaku dan bersaksi menyangkut apa yang dahulu mereka selalu lakukan. (Quraish Shihab, Vol. 11, 2007 : 564)

Selain ayat diatas ada beberapa ayat yang telah disebutkan dalam bab-bab sebelumnya yang menerangkan tentang sinar, dimana dalam Q.S Al An’am ayat 96, diterangkan bahwa Allah menjadikan peredaran matahari dan bulan sebagai alat untuk melakukan perhitungan waktu, tahun, bulan, minggu dan hari bahkan menit dan detik. (Quraish Shihab, 2007 : 210). Disini dijelaskan ada pehitungan waktu yang dihasilkan oleh detektor tersebut, yang nantinya akan dicatat dan disimpan dalam database. Selain ayat tersebut juga dijelaskan dalam Q.S Al-zalzalah yakni disanalah mereka masing-masing menyadari bahwa semua diperlakukan secara adil, maka barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrah yakni butir debu sekalipun, kapan dan dimanapun niscaya dia akan melihatnya. Demikian juga sebaliknya barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat dzarrah sekalipun, niscaya dia akan melihatnya pula. Semua pengerjaan yang akan dilakukan dalam sistem, dicatat dan dianalisa sebagai sebuah akhir dari proses yang akan dijalankan. Sabagaimana amal perbuatan manusia, kecepatan kendaraan pun dapat dihitung, kemudian nomor polisinya pun dapat dicatat sebagai suatu bahan untuk pengerjaan sistem.

4.5.3 Integrasi Alat dan Manfaatnya untuk Manusia

Deteksi kecepatan yang dibuat ini sejatinya adalah untuk membantu manusia dalam merekan kecepatan, yakni kecepatan sebuah benda yang bergerak yang ditujukan kepada kendaraan bermotor. Dengan memanfaatkan inframerah sebagai salah satu properti yang dipergunakan untuk menembakkan sinarnya dan dihasilkan

sebuah inputan untuk mengetahui waktu kecepatan benda tesebut sehingga munculah kecepatan. Dari sini juga didapatkan gambar dari benda tersebut yang terpotret ketika inframerah kedua menangkap benda tersebut.

Deteksi kecepatan ini bermanfaat sebagai studi pengembangan tentang security system, pencitraan, dan pengembangan hardware-nya tersendiri yang bermanfaat bagi peneliti lain untuk mengamankan wilayah maupun instansi.

BAB V

Dalam dokumen JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA (2). pdf (Halaman 97-119)

Dokumen terkait