• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keadaaan Umum Lokasi Penelitian

Balai Pembibitan Ternak Unggul (BPTU) Siborongborong terletak pada dataran tinggi (>500 meter dari permukaan laut) memiliki ternak kerbau lumpur Desa Bahalbatu dan kerbau murrah Desa Silangit. Ternak kerbau milik BPTU diperoleh pada umumnya dari peternak Propinsi Sumatera Utara dan merupakan hasil seleksi dari ternak kerbau yang ada di propinsi tersebut. Dari hasil seleksi ternak kerbau yang ada di BPTU sebagai Balai Pembibitan Nasional diharapkan mampu menyebarkan bibit unggul ke seluruh Indonesia.

Sistem pemeliharaan dan reproduktifitas ternak kerbau di BPTU Siborongborong. Pemberian pakan tambahan berupa dedak yang dicampur dengan supplemen dan mineral rata-rata 1 kg/ekor/hari. Pada siang hari ternak digembalakan di padang rumput milik BPTU yang didominasi oleh campuran rumput alam dan leguminosa, Sedangkan pohon leguminosa ditanam sebagai pagar hidup dan diberikan untuk ternak kerbau. Rumput unggul yang sedang dikembangkan dan mulai diintroduksi pada lahan penggembalaan antara lain rumput Gajah dan rumput Raja. Perkawinan ternak secara alamia dengan rasio pejantan yang cukup dan pengaturan perkawinan untuk menghindari inbreeding telah diterapkan. Reproduktifitas ternak kerbau cukup baik dengan jarak beranak 1,5 – 2 tahun. Secara garis besar disimpulkan bahwa manajemen pakan dan perkawinan telah cukup baik dimana pengawasan kesehatan dengan cara pemberian obat cacing dan vaksin penyakit menular telah dilakukan.

Deskriptif Statistik Ukuran Linier Permukaan Tubuh Kerbau Murrah dan Kerbau Rawa

Ukuran-ukuran linear peubah ukuran tubuh kerbau murrah dan kerbau rawa yang diukur meliputi Tinggi pundak, Tinggi pinggul, Lebar pinggul, Panjang badan, Lingkar dada, Dalam dada, Lebar dada dan penimbangan bobot badan yang dikelompokkan menurut umur dan jenis kelamin berbeda, tabel berikut menyajikan nilai rataan, simpangan baku dan koefisien keragaman pada masing – masing peubah yang diamati disajikan pada table 1 dan table 2.

Rataan berat badan kerbau murrah jantan pada kelompok umur 2 – 3,5 tahun 258 kg dan pada kerbau rawa jantan 246 kg. Rawa jantan muda hasil pengamatan didapat tinggi pundak 115,5 cm, tinggi pinggul 117,5 cm, panjang badan 105,5 cm dan lingkar dada 182,5 cm, lebih rendah dibandingkan tinggi pundak 122,80 cm, tinggi pinggul 125,40 cm, panjang badan 123,20 cm dan lingkar dada 190,22 cm (Praharani, 2007). Kerbau murrah jantan muda memiliki rataan ukuran tubuh tidak jauh berbeda dengan kerbau rawa jantan muda kecuali pada lingkar dada. Dari hasil uji-t terdapat perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) pada jantan muda yaitu pada variabel panjang badan. Keragaman ukuran tubuh pada kerbau murrah jantan muda sekitar 1,113 – 8,096 % dan ukuran tubuh pada kerbau rawa jantan muda sekitar 1,771 – 4,470 %.

Ukuran tubuh (Tinggi pundak, Tinggi pinggul, Lebar pinggul, Panjang badan, Lingkar dada, Dalam dada, Lebar dada) dipengaruhi oleh umur ternak jenis kelamin. Secara umum, rataan ukuran tubuh kerbau muda lebih rendah dari ternak dewasa. Pada kerbau jantan dewasa ukuran tubuh kerbau rawa tidak berbeda jauh dengan kerbau murrah. Keragaman ukuran tubuh pada kerbau

murrah jantan dewasa sekitar 0,763 – 10,604% dan ukuran tubuh pada kerbau rawa jantan dewasa sekitar 1,283 – 6,453%.

Ukuran tubuh kerbau murrah hasil penilitian lebih kecil dibanding pengamatan sebelumnya. Rataan tinggi pundak dan panjang badan dari kerbau murrah jantan dewasa pengamatan adalah 138,67 cm dan 148.3 cm, lebih rendah dibandingkan 142 dan 151cm (Mason, 1974), dan 132 cm dan 132,8 cm menurut Sitorus (2008). Ukuran lingkar dada kerbau murrah jantan (195 cm) yang diamati juga lebih kecil dari yang didapat Fahimuddin (1975) sebesar 220 cm dan lebih besar dari laporan Sitorus (2008) 185 cm.

Tabel 1. Rataan, simpangan baku, dan koefisien keragaman ukuran-ukuran tubuh kerbau murrah dan kerbau rawa jantan

Variabel Bangsa

Kelompok umur

2 – 3,5 3,5 – 7

n x ± S KK % n x ± S KK %

Bobot badan Murrah 2 258±14,71 5,701 3 474,2±73,06 15,392

Rawa 4 305,17±16,44 5,388 3 462,17±43,67 9,449

Lingkar dada Murrah 2 162,5±6,36 3,916 3 195±11,36 5,824

Rawa 4 182,5±3,69 2,025 3 203±6,56 3,230

Lebar dada Murrah 2 37±1,41 3,822 3 49±5,19 10,604

Rawa 4 39,5±1,29 3,628 3 50,33±2,08 4,135

Dalam dada Murrah 2 63,5±0,70 1,113 3 83±6,56 7,900

Rawa 4 64,25±2,87 4,470 3 82±5,29 6,453

Tinggi pundak Murrah 2 115,5±4,95 4,285 3 138,67±4,04 2,914

Rawa 4 115,5±2,08 1,802 3 135±1,73 1,283

Panjang badan Murrah 2 122±1,41

**

1,159 3 148,33±7,64 5,149

Rawa 4 105,5±1,70 1,614 3 141,67±4,16 2,939

Tinggi pinggul Murrah 2 111,5±5,65 8,096 3 131±1 0,763

Rawa 4 117,5±2,08 1,771 3 132,33±3,78 2,861

Lebar pinggul Murrah 2 44±2,82 6,428 3 57,33±5.50 9,606

Rawa 4 44±1,41 3,214 3 54,67±3,51 6,424

Keterangan: Notasi x adalah rataan, n adalah jumlah sampel, S adalah simpangan baku dan KK adalah koefisien keragaman..

Tanda * menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) antar bangsa dalam variabel sedangkan ** menunjukkan perbedaan sangat nyata (P<0,01) antar bangsa dalam variabel.

Kerbau rawa jantan dewasa hasil pengamatan didapat tinggi pundak 135,5 cm, tinggi pinggul 132,3 cm, panjang badan 141,6 cm dan lingkar dada 203 cm, lebih besar dibandingkan tinggi pundak 127,35 cm, tinggi pinggul 126,82 cm,

panjang badan 131 cm dan lingkara dada 196,5 cm (Praharani, 2007) sedangkan dari hasil penelitian Sitorus (2008) tinggi pundak 126,38 cm, tinggi pinggul 125,56 cm, panjang badan 129,5 cm dan lingkar dada 182,16 cm.

Tabel 2. Rataan, simpangan baku, dan koefisien keragaman ukuran-ukuran tubuh kerbau murrah dan kerbau rawa betina

Variabel Bangsa

Kelompok umur

2 – 3,5 3,5 – 7

n x ± S KK % n x ± S KK %

Bobot badan Murrah 6 241,67±32,85 13,592 21 402,98±52,17 12,945

Rawa 4 223,65±16,28 7,282 57 398±38,46 9,662

Lingkar dada Murrah 6 155,33±7,17 4,618 21 182,71±12,77 6,992

Rawa 4 152±4,69 3,086 57 188,74±7,76 4,113

Lebar dada Murrah 6 35±1,67 4,780 21 40,33±2,56 6.337

Rawa 4 36,75±0.96 2,606 57 39,98±3 7,510

Dalam dada Murrah 6 65,33±4,80 7,351 21 75,43±7,26 9,620

Rawa 4 63,5±1,91 3,015 57 75±2,91 3,887

Tinggi pundak Murrah 6 122±5,02

**

4,115 21 133±4,60* 3,461

Rawa 4 112,75±0,5 0,443 57 125,14±2,44 1,954

Panjang badan Murrah 6 119,17±7,73 6,487 21 137,28±5,57

**

4,063

Rawa 4 118,25±1,5 1,268 57 127,98±2,41 1,888

Tinggi pinggul Murrah 6 115,83±8,23 7,107 21 130,28±3,94

**

3,019

Rawa 4 113,25±1,5 1,324 57 124,49±2,46 1,979

Lebar pinggul Murrah 6 41,5±4,13 9,964 21 53,80±4.8 9,097

Rawa 4 41,75±1,26 3,014 57 47,35±3,23 6,825

Keterangan: Notasi x adalah rataan, n adalah jumlah sampel, S adalah simpangan baku dan KK adalah koefisien keragaman.

Tanda * menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) antar bangsa dalam variabel sedangkan ** menunjukkan perbedaan sangat nyata (P<0,01) antar bangsa dalam variabel.

Kerbau rawa betina muda hasil pengamatan didapat tinggi pundak 112,75 cm, tinggi pinggul 113,25 cm, panjang badan 118,25 cm dan lingkar dada 152 cm, lebih rendah dibandingkan tinggi pundak 117,29 cm, tinggi pinggul 117,88 cm, panjang badan 118,91 cm, lingkar dada 179,44 cm (Praharani, 2007). Dari hasil uji-t terdapat perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) pada betina muda yaitu pada variabel tingggi pundak. Kerbau murrah betina muda memiliki rataan ukuran tubuh lebih besar dibanding kerbau rawa betina muda. Keragaman ukuran tubuh pada kerbau murrah betina muda sekitar 4,115 – 9,964% dan ukuran tubuh pada

Kerbau murrah betina dewasa hasil pengamatan didapat tinggi pundak 133 cm, tinggi pinggul 130,28 cm, panjang badan 137,28 cm dan lingkar dada 182,71 cm, tidak jauh berbeda dibandingkan laporan Sitorus (2008) yaitu didapati tinggi pundak 133,13 cm, tinggi pinggul 132,5 cm, panjang badan 131,87 cm, kecuali pada lingkar dada 202,59 cm.

Kerbau Rawa betina dewasa hasil pengamatan didapat tinggi pundak 125,14 cm, tinggi pinggul 124,49 cm, panjang badan 127,98 cm dan lingkar dada 188,74 cm, lebih besar dibandingkan tinggi pundak 122,91 cm, tinggi pinggul 122,72 cm, panjang badan126,96cm, lingkar dada 186,14 cm (Praharani, 2007) sedangkan dari hasil penelitian Sitorus (2008) tinggi pundak 122,26 cm, tinggi pinggul 121,38 cm, panjang badan 119,14 cm dan lingkar dada 176,6 cm. Keragaman ukuran tubuh pada kerbau murrah betina dewasa sekitar 3,019 – 9,662% dan ukuran tubuh pada kerbau rawa betina dewasa sekitar 1,888 – 7,510 %. Dari hasil uji-t terdapat perbedaan yang nyata (P<0,05) pada betina induk yaitu pada variabel tinggi pundak sedangkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01) ditunjukkan pada variabel panjang badan dan tinggi pinggul.

Jika kedua bangsa dipisah menurut jenis kelamin kemudian dibandingkan menurut variabel-variabel yang ada maka hasilnya dapat dilihat pada tabel 3. Pada tabel 3 terlihat bahwa kerbau jantan dari kedua bangsa memiliki ukuran tubuh yang sama. Ini dibuktikan dengan hasil uji-t (lampiran 2) yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan pada ukuran tubuh kedua bangsa untuk jenis kelamin jantan. Koefesien keragaman untuk kerbau murrah jantan adalah 8,243 – 15,304% dan 6,213 – 16,002% untuk kerbau rawa jantan. Pada kerbau betina tampak perbedaan

pada ukuran tubuh kedua bangsa yakni pada lingkar dada, tinggi pundak dan tinggi pinggul. Dari hasil uji-t (lampiran 3) didapat bahwa lingkar dada dari betina kedua bangsa berbeda nyata (P<0,05) sedangkan pada tinggi pundak dan tinggi pinggul menunjukkan perbedaan yang sangat nayata (P<0,01). Koefesian keragaman untuk kerbau murrah betina adalah 5,015 – 13,694% dan untuk kerbau rawa betina adalah 2,985 – 7,306%.

Tabel 3. Rataan, simpangan baku, dan koefisien keragaman ukuran-ukuran tubuh kerbau murrah dan kerbau rawa

Variabel Bangsa

Jenis kelamin

Jantan Betina

n x ± S KK % n x ± S KK %

Bobot badan Murrah 5 388±115,95 29,885 27 367,13±83,49 22,743

Rawa 7 372,45±88,38 23,732 61 386,65±57,35 14,834

Lingkar dada Murrah 5 182±17,69 9,723 27 176,62±16,43 9,303

Rawa 7 191,28±11,88 6,213 61 186,32±11,89** 6,382

Lebar dada Murrah 5 44,2±6,76 15,304 27 39,15±3,26 8,343

Rawa 7 44,14±5,98 13,556 61 39,77±3,01 7,590

Dalam dada Murrah 5 75,2±10,42 13,565 27 73,18±7,95 10,865

Rawa 7 71,85±10,17 14,156 61 74,24±4,04 5,446

Tinggi pundak Murrah 5 129,4±11,84 9,512 27 130,56±6,55

* 5,015

Rawa 7 123,85±10,57 8,537 61 124,32±3,89 3,131

Panjang badan Murrah 5 137,8±13,79 10,007 27 133,26±9,71 7,289

Rawa 7 121,14±19,38 16,002 61 127,34±3,38 2,658

Tinggi pinggul Murrah 5 123±10,13 8,243 27 127,44±8,06

**

6,327

Rawa 7 123,85±8,35 6,745 61 123,75±3,69 2,985

Lebar pinggul Murrah 5 52±7,51 14,442 27 51,07±6,99 13,694

Rawa 7 48,57±6,13 12,627 61 46,98±3,43 7,306

Keterangan: Notasi x adalah rataan, n adalah jumlah sampel, S adalah simpangan baku dan KK adalah koefisien keragaman.

Tanda * menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05) antar bangsa dalam variabel sedangkan ** menunjukkan perbedaan sangat nyata (P<0,01) antar bangsa dalam variabel.

Persamaan Ukuran dan Bentuk Tubuh Kerbau Murrah dan Kerbau Rawa

Perasaan ukuran, persamaan bentuk, keragaman total, dan nilai eigen pada kerbau murrah dan kerbau rawa disajikan pada tabel 4 dan tabel 5.

Tabel 4. Persamaan skor ukuran dan bentuk tubuh dengan keragaman total dan nilai eigen pada kerbau murrah

Persamaan Keragaman total (%) Nilai eigen Ukuran = 0,377X1 + 0,364X2 + 0,368X3 + 0,401X4 + 0,375X5 + 0,386X6 + 0,373X7 78,9 5,526 Bentuk = 0,258X1 + 0,515X2− 0,378X3 – 0,341X4 + 0,102X5 – 0,498X6 + 0,388X7 6,7 0,468 Keterangan: X

1 = Lingkar dada; X2 = Lebar dada; X3 = Dalam dada; X4 = Tinggi pundak; X5 =

Panjang badan; X6 = Tinggi Pinggul; X7 = Lebar Pinggul

Persamaan skor ukuran tubuh kerbau murrah memiliki keragaman total sebesar 78,9 yang merupakan proporsi keragaman terbesar diantara komponen – komponen utama yang diperoleh. Nilai eigen yang diperoleh pada persamaan skor ukuran adalah 5,526. Vektor eigen tertingi pada persamaan ukuran ditemukan pada tinggi pundak (X4) sebesar 0,401. Korelasi antara skor ukuran dan tinggi pundak ditemukan sebesar +0,123. Tanda positif menunjukkan peningkatan ukuran lingkar dada akan meningkatkan skor ukuran atau sebaliknya. Persamaan bentuk memiliki keragaman total sebesar 6,7 yang merupakan proporsi keragaman terbesar setelah keragaman total pada persamaan ukuran. Nilai eigen pada persamaan skor bentuk ditemukan sebesar 0,468. Vektor eigen tertinggi pada persamaan bentuk ditemukan pada lebar dada (X2) sebesar 0,515 yang merupakan penciri bentuk pada kerbau murrah. Korelasi antara skor bentuk dan lebar dada ditemukan sebesar +0,079.

Tabel 5. Persamaan skor ukuran dan bentuk tubuh dengan keragaman total dan nilai eigen pada kerbau rawa

Persamaan Keragaman total (%) Nilai eigen Ukuran = 0,380X1 + 0,347X2 + 0,370X3 + 0,410X4 + 0,369X5 + 0,391X6 + 0,376X7 73,5 5,114 Bentuk = –0,217X1 – 0,573X2 + 0,169X3 + 0,305X4 + 0,422X5 + 0,304X6 – 0,481X7 13,5 0,944 Keterangan: X

1 = Lingkar dada; X2 = Lebar dada; X3 = Dalam dada; X4 = Tinggi pundak; X5 =

Panjang badan; X6 = Tinggi Pinggul; X7 = Lebar Pinggul

Tabel 5 menyajikan persamaan skor ukuran tubuh kerbau rawa yang memiliki keragaman total sebesar 73,5 merupakan proporsi keragaman terbesar diantara komponen – komponen utama yang diperoleh. Nilai eigen yang diperoleh pada persamaan skor ukuran adalah 5,114. Vektor eigen tertinggi pada persamaan ukuran ditemukan pada tinggi pundak (X4) sebesar 0,410 merupakan penciri ukuran kerbau rawa. Korelasi antara skor ukuran dan tinggi pundak ditemukan sebesar +0,190. Persamaan bentuk memiliki keragaman total sebesar 13,5 yang merupakan proporsi keragaman terbesar setelah keragaman total pada persamaan ukuran. Nilai eigen pada persamaan skor bentuk ditemukan sebesar 0,944. Vektor eigen yang tinggi pada persamaan bentuk ditemukan pada lebar dada (X2) sebesar 0,573 merupakan penciri bentuk pada kerbau rawa. Korelasi antara skor bentuk dan lebar dada ditemukan sebesar –0,153.

Rekapitulasi Penciri Ukuran dan Bentuk Tubuh pada Kerbau Murrah dan Kerbau Rawa serta Pembentukan Diagram Kerumunan

Tabel 6 menyajikan rekapitulasi penciri ukuran dan bentuk pada kerbau murrah dan kerbau rawa yang diamati berdasarkan persamaan ukuran dan bentuk. Gambar 2 menyajikan diagram kerumunan data kerbau murrah dan kerbau rawa berdasarkan perolehan skor ukuran dan skor bentuk. Berdasarkan Tabel 6, Tinggi pundak merupakan penciri ukuran pada semua bangsa kerbau yang diamati. Hal ini divisualisasikan dalam bentuk diagram kerumunan pada Gambar 2.

Tabel 6. Rekapitulasi penciri ukuran dan bentuk tubuh pada kerbau murrah dan kerbau rawa

Bangsa Penciri ukuran Penciri bentuk

Murrah Tinggi pundak (X4) Lebar dada (X2) Rawa Tinggi pundak (X4) Lebar dada (X2)

Berdasarkan skor ukuran (sumbu-X), kerumunan data kerbau murrah dengan jumlah sampel 32 ekor (5 jantan, 27 betina) berkisar antara 236 – 320; sedangkan dengan jumlah sampel 68 ekor (7 jantan, 61 betina) kerbau rawa menyebar pada rentang 244 – 310. Tampak bahwa kedua bangsa kerbau menempati rentang yang sama, hanya saja pada kerbau rawa kerumunan data lebih terpusat. Hal ini menggambarkan bahwa secara ukuran kerbau murrah dan kerbau rawa adalah sama.

Bentuk (fenotipik) dipengaruhi faktor genetik dan lingkungan (Hardjosubroto, 1998). Berdasarkan Tabel 6, penciri bentuk ditemukan pada kerbau murrah dan kerbau rawa adalah lebar dada

Gambar 2. Diagram kerumunan data skor ukuran dan bentuk tubuh kerbau murrah dan kerbau rawa

Berdasarkan Gambar 2, bentuk kedua kelompok kerbau yang diamati tampak berbeda dilihat dari kerumunan data yang ada. Hal ini dapat dijelaskan dengan tidak adanya komponen yang saling berhimpit antara kerbau murrah dan kerrbau rawa. Berdasarkan skor bentuk (sumbu-Y), kerumunan data kerbau murrah terlihat berada pada posisi bawah yaitu pada -47,5 – -22,5; sedangkan kerbau rawa tampak pada posisi diatasnya yaitu pada 42,5 – 65,1.

Dokumen terkait