• Tidak ada hasil yang ditemukan

Eksplorasi berhasil mengumpulkan 32 nomor koleksi dari 32 rumpun honje di Bogor, meliputi dua jenis honje yaitu E. elatior berjumlah 19 nomor koleksi dan E. hemisphaerica berjumlah 13 nomor koleksi. Jumlah rumpun honje yang ditemukan di Kelurahan Margajaya Kecamatan Dramaga ada 1 rumpun, di Kelurahan Baranangsiang Kecamatan Bogor Timur ada 1 rumpun, di Desa Gunung Leutik Kecamatan Ciampea ada 1 rumpun, Desa Taman Sari dan Desa Situ Daun di Kecamatan Tenjolaya ada 4 rumpun, Kampung Angsana di Kecamatan Leuwiliang ada 15 rumpun, Kampung Babakan dan Kampung Anyer Sari di Kecamatan Jasinga ada 2 rumpun, dan taman koleksi di Villa Botani di Desa Tajur Halang Kecamatan Cijeruk ada 5 rumpun, di Balai Penelitian Tanaman Obat dan Aromatik (BALITRO) ada 1 rumpun, di ECOPARK LIPI ada 2 rumpun.

Ciri pembeda antara E. elatior dengan E. hemisphaerica

Hasil pengamatan menunjukkan bahwa dua jenis honje, E. elatior dan E. hemisphaerica dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri berikut. Etlingera elatior memiliki pelepah daun dengan pola garis-garis tebal tanpa hiasan titik-titik, dan lapisan lilin beserbuk es tebal, warna kuncup daun hijau muda atau hijau kemerahan. Adapun E. hemisphaerica memiliki pelepah daun berpola garis-garis tipis dengan hiasan titik-titik, dan lapisan lilin beserbuk es tipis, warna kuncup daun merah keunguan (Tabel 1 dan Gambar 2). Ada dan tidaknya hiasan titik-titik pada permukaan pelepah daun dapat dilihat lebih jelas dengan alat kaca pembesar (handlens).

Tabel 1 Ciri pembeda antara E. elatior dengan E. hemisphaerica

Ciri E. elatior E. hemisphaerica

Garis pada pelepah daun tebal tipis

Hiasan titik-titik pada pelepah daun

tidak ada ada

Lapisan lilin pada pelepah daun menyerbuk es tebal menyerbuk es tipis

Kuncup daun hijau muda, hijau

kemerahan

merah keunguan

Ciri-ciri di atas dapat digunakan untuk membedakan E. elatior dan E. hemisphaerica sebelum tanaman berbunga. Adapun ciri-ciri tersebut tersusun dalam kunci menuju jenis di bawah ini.

Kunci menuju jenis honje di Bogor

1a. Pelepah daun berpola garis-garis tebal tanpa hiasan titik-titik dan lapisan lilin beserbuk es tebal; kuncup daun hijau muda atau hijau kemerahan...Etlingera elatior 1b. Pelepah daun berpola garis-garis tipis dengan hiasan titik-titik dan lapisan

lilin beserbuk es tipis; kuncup daun merah keunguan...Etlingera hemisphaerica

9

B

A C D E F G

Gambar 2 Pelepah daun dan kuncup daun pada E. elatior (A-D) dan E. hemisphaerica (E-G) di Bogor. Etlingera elatior memiliki pelepah daun bergaris tebal tanpa hiasan titik-titik, lapisan lilin beserbuk es tebal dengan variasi hijau kemerahan (A), dan hijau muda (B), kuncup daun hijau muda (C), dan hijau kemerahan (D). Etlingera hemisphaerica memiliki pelepah daun bergaris tipis dengan hiasan titik-titik, lapisan lilin beserbuk es tipis dengan variasi hijau kemerahan (E), dan hijau muda (F), kuncup daun merah keunguan (G).

Poulsen (2007) menggunakan warna permukaan bawah daun dan beberapa ciri perbungaan dan bunga untuk membedakan E. elatior dan E. hemisphaerica. Dari penelitian ini terungkap bahwa warna permukaan bawah daun saja tidak cukup untuk mengenali atau membedakan E. elatior dan E. hemisphaerica pada saat tanaman belum berbunga. Hal ini karena beberapa koleksi E. elatior dijumpai juga mempunyai warna permukaan bawah daun hijau kemerahan seperti pada E. hemisphaerica. Selain itu, warna permukaan bawah daun dapat berubah seiring pertumbuhan dan perkembangan serta dapat dipengaruhi kondisi lingkungan.

Identifikasi jenis pada saat sebelum berbunga diperlukan terutama jika tanaman tersebut dimanfaatkan sebagai tanaman hias atau bunga potong. Pemanfaatan honje sebagai tanaman hias atau bunga potong berpotensi untuk dikembangkan karena masing-masing jenis mempunyai perbungaan yang berbeda, namun honje mulai berbunga pada tahun kedua setelah penanaman dari rimpang (Ibrahim dan Setyowati 1999). Sehingga ciri-ciri pembeda kedua honje tersebut dapat membantu masyarakat untuk membedakan keduanya sebelum berbunga.

Variasi karakter vegetatif

Hasil pengamatan morfologi menunjukkan variasi morfologi dari E. elatior dan E. hemisphaerica. Variasi morfologi pada E. elatior dijumpai pada warna sisik rimpang (Gambar 3), pelepah daun, ligula, permukaan bawah daun, tepi daun (Tabel 2). Variasi morfologi pada E. hemisphaerica dijumpai pada warna sisik rimpang, pelepah daun, ligula (Tabel 2).

10

A B C D

Tabel 2 Variasi ciri vegetatif E. elatior dan E. hemisphaerica

Ciri E. elatior E. hemisphaerica

Sisik rimpang hijau kekuningan, merah terang

hijau kekuningan, merah terang

Pelepah daun hijau muda, hijau kemerahan

hijau muda, hijau kemerahan

Ligula hijau muda, hijau

kemerahan

hijau muda, hijau kemerahan Permukaan bawah daun hijau muda, hijau

kemerahan

hijau kemerahan

Tepi daun merah, kuning merah

Gambar 3 Variasi sisik rimpang pada E. elatior (A-B) dan E. hemisphaerica (C-D) di Bogor. Etlingera elatior memiliki sisik rimpang merah terang (A), dan hijau kekuningan (B). Etlingera hemisphaerica memiliki sisik rimpang merah terang (C), dan hijau kekuningan (D).

Variasi karakter generatif

Dua jenis honje di Bogor dapat juga dibedakan berdasarkan bentuk perbungaan, bentuk daun gagang steril, dan orientasi daun gagang steril saat mekar. Variasi morfologi pada E. elatior dijumpai pada warna perbungaan, panjang dan warna tangkai perbungaan, rambut di pangkal tangkai perbungaan, jumlah daun gagang steril, jumlah dan bentuk daun gagang fertil, bentuk ujung daun gagang fertil, jumlah cuping dan bentuk ujung daun gantilan, jumlah dan bentuk ujung kelopak, rambut di ujung kelopak, jumlah dan bentuk ujung cuping mahkota, posisi cuping samping mahkota, warna bibir bunga, rambut di

permukaan bibir bunga, posisi bantalan „V‟ pada tabung mahkota, pembukaan

ruang sari pada kepala sari, bentuk kepala putik (Tabel 3 dan Gambar 4, 5, 6, 7, 8). Variasi morfologi pada E. hemisphaerica dijumpai pada warna perbungaan, panjang dan warna tangkai perbungaan, jumlah daun gagang steril, jumlah dan bentuk daun gagang fertil, bentuk ujung daun gagang fertil, jumlah cuping dan bentuk ujung daun gantilan, jumlah kelopak, jumlah dan bentuk ujung cuping mahkota, posisi cuping samping mahkota, rambut di permukaan bibir bunga, bentuk kepala putik (Tabel 3 dan Gambar 4, 5, 6, 7, 8).

Selain karakter vegetatifnya, kedua jenis honje tersebut juga dapat dibedakan berdasarkan karakter generatifnya seperti bentuk perbungaan, panjang tangkai perbungaan, dan posisi daun gagang steril (Poulsen 2007). Etlingera

11

A B C D

E F G

A B C D

elatior memiliki perbungaan gasing dengan daun gagang steril melengkung sedangkan E. hemisphaerica mempunyai perbungaan cangkir dengan daun gagang steril tidak melengkung. Bentuk perbungaan, kondisi melengkung dan tidak melengkungnya daun gagang steril hanya terlihat pada saat perbungaan mekar (Poulsen 2007).

Gambar 4 Variasi perbungaan pada E. elatior (A-D) dan E. hemisphaerica (E-G) di Bogor. Etlingera elatior memiliki perbungaan gasing dengan variasi warna: merah tangkai merah (A), merah muda tangkai merah (B), merah muda keputihan tangkai hijau keputihan (C), dan putih tangkai hijau keputihan (D). Etlingera hemisphaerica memiliki perbungaan cangkir dengan variasi perbungaan merah tangkai hijau (E), merah muda tangkai hijau (F), dan merah tangkai merah (G).

Gambar 5 Variasi bentuk ujung daun gagang fertil pada E. elatior (A-B) dan E. hemisphaerica (C-D) di Bogor. Etlingera elatior memiliki bentuk ujung daun gagang fertil membundar (A), dan bertusuk (B). Etlingera hemisphaerica memiliki bentuk ujung daun gagang fertil membundar (C), dan bertusuk (D).

12

Tabel 3 Ciri generatif E. elatior dan E. hemisphaerica

Ciri E. elatior E. hemisphaerica

Bentuk perbungaan gasing cangkir

Warna perbungaan merah, merah muda, merah muda keputihan, putih

merah, merah muda Panjang tangkai perbungaan 53-144 cm 17.5-99.5 cm Warna tangkai perbungaan merah, hijau keputihan hijau, merah Pangkal tangkai perbungaan berambut, gundul berambut Jumlah daun gagang steril 6-20 helai 4-12 helai

Bentuk daun gagang steril menjorong, melonjong membundar telur Orientasi daun gagang steril saat

mekar

melengkung ke arah luar

tegak (tidak melengkung) Jumlah daun gagang fertil 88-300 helai 48-260 helai Bentuk daun gagang fertile menjorong, melonjong,

melanset, melanset sungsang

menjorong, melonjong, melanset sungsang Bentuk ujung daun gagang

fertile

membundar, bertusuk membundar, bertusuk Jumlah cuping daun gantilan 2-3 berlekatan 2-3 berlekatan

Bentuk ujung daun gantilan runcing, membundar, rata

runcing, membundar Jumlah cuping pada kelopak 2-3 berlekatan 2-3 berlekatan Bentuk ujung cuping kelopak bertusuk, runcing bertusuk Rambut di ujung cuping kelopak ada, tidak ada tidak ada Jumlah cuping mahkota 1 cuping belakang, 2

cuping samping

1 cuping belakang, 2 cuping samping Bentuk ujung cuping mahkota bertusuk, membundar bertusuk

Posisi kedua cuping samping mahkota

garis miring dan memusat, garis miring dan memencar

garis miring dan memusat, garis miring dan memencar

Warna bibir bunga merah tua tepi kuning, kuning memudar menjadi putih di bagian tengah sampai pangkal

merah tua tepi kuning

Bentuk bibir bunga membundar telur sungsang

membundar telur sungsang

Permukaan luar bibir bunga berambut, gundul berambut, gundul Posisi bantalan "V" di tabung

mahkota

di ujung, di kedua sisi di ujung Pembukaan ruang sari di kepala

sari

1/2-1 bagian 1/2 bagian Bentuk kepala putik bersegi tiga, bersegi

lima

bersegi tiga, bersegi lima

Bentuk dan posisi mulut putik menjorong dengan posisi melintang

menjorong dengan posisi melintang

13

G

A B C D

E F

A B C

Gambar 6 Variasi jumlah cuping daun gantilan pada E. elatior (A-B) dan E. hemisphaerica (C-D) di Bogor. Etlingera elatior memiliki jumlah cuping daun gantilan dua (A) atau tiga saling berlekatan (B). Etlingera hemisphaerica memiliki jumlah cuping daun gantilan dua (C) atau tiga saling berlekatan (D).

Gambar 7 Variasi warna bibir bunga pada E. elatior (A-D) dan E. hemisphaerica (E-G) di Bogor. Bibir bunga merah tua dengan pinggiran kuning (A-C dan E-G). Bibir bunga kuning memudar menjadi putih di bagian tengah sampai pangkal (D).

Gambar 8 Variasi posisi bantalan “V” pada E. elatior (A-B) dan E. hemisphaerica (C) di Bogor. Etlingera elatior memiliki posisi

bantalan “V” di ujung bagian dalam tabung mahkota (A), dan di kedua

sisi bagian dalam tabung mahkota (B). Etlingera hemisphaerica memiliki posisi bantalan “V” di ujung bagian dalam tabung mahkota

(C).

14

Ciri-ciri yang dicetak miring pada pencirian baru untuk E. elatior dan E. hemisphaerica merupakan ciri yang tidak dijelaskan oleh Poulsen (2006, 2007).

Pencirian baru E. elatior

Etlingera elatior memiliki rimpang merayap pendek dengan sisik hijau kekuningan atau merah terang, diameter sekitar 2.8-6.4 cm. Batang semu mencapai 146-450 cm, jarak antar batang 5-25 cm dan jumlah per rumpun mencapai 5-60 batang; pelepah daun berwarna hijau muda atau hijau kemerahan, berpola garis-garis tebal tanpa hiasan titik-titik dan lapisan lilin menyerbuk es tebal (Gambar 2). Ligula dan kuncup daun memiliki warna yang sama yaitu hijau muda atau hijau kemerahan. Helaian daun berjumlah 5-29, berukuran 16.3-75 x 8.6-15.4 cm, bentuk melanset atau melonjong, bentuk ujung meruncing, pangkal meruncing atau menjantung, permukaan atas hijau tua, permukaan bawah hijau muda atau hijau kemerahan, tepi kuning atau merah. Perbungaan berbentuk gasing berwarna merah, merah muda, merah muda keputihan dan putih (Gambar 4), tangkai perbungaan berwarna merah atau hijau keputihan dengan panjang sekitar 53-144 cm, berambut atau gundul. Daun gagang steril berjumlah 6-20 helai, ukuran 6-13.3 x 1.8-6.5 cm, melengkung ke arah luar pada saat mekar, berbentuk menjorong atau melonjong, bentuk ujung bertusuk. Daun gagang fertil berjumlah 88-300 helai, ukuran 3.1-9.3 x 0.5-2 cm, bentuk menjorong, melonjong, melanset atau melanset sungsang, ujung membundar atau bertusuk (Gambar 5), dan berambut. Daun gantilan memiliki dua atau tiga cuping yang saling berlekatan (Gambar 6), ukuran 1.2-3.1 x 0.4-0.8 cm, ujung runcing, membundar atau rata. Bunga berjumlah 88-300, panjang 1.3-5.6 cm. Kelopak memiliki tiga cuping berlekatan, ukuran 1.7-4 x 0.4-0.7 cm, ujung bertusuk atau runcing, berambut atau gundul, tipis seperti selaput. Mahkota berbentuk tabung dengan tiga cuping (satu cuping belakang, dan dua cuping samping), ukuran cuping belakang 1.2-4 x 0.3-0.8 cm, ukuran cuping samping kanan dan kiri sama yaitu 1.1-4.3 x 0.2-0.4 cm, ujung ketiga cuping bertusuk atau membundar, tipis seperti selaput, cuping belakang menutupi putik dan benang sari, dua cuping samping membentuk garis miring memusat atau garis miring memencar. Bibir bunga merah tua dengan pinggiran kuning atau kuning memudar putih di bagian tengah sampai pangkal (Gambar 7), ukuran 1.1-3.6 x 0.7-1.7 cm, berbentuk membundar telur sungsang, permukaan berambut atau gundul. Posisi bantalan “V”di ujung atau di kedua sisi bagian dalam tabung mahkota (Gambar 8). Benang sari berjumlah satu, berbentuk melonjong dengan dua kepala sari, pembukaan ruang sari½ atau 1 bagian penuh di kepala sari. Putik berjumlah satu, kepala bersegi tiga atau bersegi lima, mulut menjorong dengan posisi melintang, panjang tangkai 0.9-3.5 cm dan berambut.

Pencirian baru E. hemisphaerica

Etlingera hemisphaerica memiliki rimpang merayap pendek dengan sisik hijau kekuningan atau merah terang, diameter sekitar 3.4-7.2 cm. Batang semu mencapai 188-500 cm, jarak antar batang 5-25 cm dan jumlah per rumpun mencapai 9-32 batang; pelepah daun berwarna hijau muda atau hijau kemerahan, berpola garis-garis tipis dengan hiasan titik-titik dan lapisan lilin menyerbuk es tipis (Gambar 2). Ligula berwarna hijau muda atau hijau kemerahan. Kuncup daun

15

merah keunguan. Helaian daun berjumlah 4-23, berukuran 17.5-76 x 5.8-16.1 cm, bentuk melanset atau melonjong, bentuk ujung meruncing, pangkal meruncing atau menjantung, permukaan atas hijau tua, permukaan bawah hijau kemerahan, tepi merah. Perbungaan berbentuk cangkir berwarna merah atau merah muda (Gambar 4), tangkai perbungaan berwarna hijau atau merah dengan panjang sekitar 17.5-99.5 cm, pangkal berambut. Daun gagang steril berjumlah 4-12 helai, ukuran 3.8-9.5 x 2.8-6.3 cm, tegak pada saat mekar dan berbentuk membundar telur, ujung bertusuk. Daun gagang fertilberjumlah 48-260 helai, ukuran 2.6-5.7 x 0.4-1.9 cm, bentuk menjorong, melonjong atau melanset sungsang, ujung membundar atau bertusuk (Gambar 5). Daun gantilan memiliki dua atau tiga cuping yang saling berlekatan (Gambar 6), ukuran 1.8-3.2 x 0.5 cm, ujung runcing atau membundar. Bunga berjumlah 48-260, panjang 1.3-5.1 cm. Kelopak memiliki tiga cuping berlekatan, 2.3-4.3 x 0.3-0.7 cm, ujung bertusuk dan gundul, tipis seperti selaput. Mahkota berbentuk tabung dengan tiga cuping (satu cuping belakang, dan dua cuping samping), ukuran cuping belakang 1.7-4.2 x 0.3-0.5 cm, ukuran cuping kanan dan kiri sama yaitu 1.6-4.2 x 0.2-0.4 cm, ujung bertusuk, tipis seperti selaput, cuping belakang menutupi putik dan benang sari, dua cuping samping membentuk garis miring memusat atau garis miring memencar. Bibir bunga merah tua dengan pinggiran kuning (Gambar 7), ukuran 1.1-3.2 x 0.5-1.5 cm, bentuk membundar telur sungsang, permukaan luar berambut atau gundul. Posisi bantalan “V” di ujung bagian dalam tabung mahkota (Gambar 8). Benang sari berjumlah satu berbentuk melonjong dengan dua kepala sari, pembukaan ruang sari ½ bagian di kepala sari. Putik berjumlah satu, kepala bersegi tiga atau bersegi lima, mulut menjorong dengan posisi melintang, panjang tangkai 0.8-3.3 cm dan berambut.

Pengelompokan berdasarkan variasi morfologi

Hasil analisis berdasarkan 69 ciri morfologi menggunakan metode UPGMA menghasilkan empat kelompok honje (E. elatior dan E. hemisphaerica). Koleksi E. elatior mengelompok dengan koefisien keserupaan sebesar 63% dan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok 1 (perbungaan merah dan merah muda) dan 2 (perbungaan merah muda keputihan dan putih). Koefisien kesamaan dalam kelompok 1 sebesar 74% sedangkan dalam kelompok 2 sebesar 70% (Gambar 9). Kelompok 1 memiliki kesamaan ciri kuncup daun hijau kemerahan, bibir bunga merah tua dengan pinggiran kuning, bantalan “V” di

ujung bagian dalam tabung mahkota, dan tangkai perbungaan merah. Kelompok 2 memiliki kesamaan ciri kuncup daun hijau muda dan tangkai perbungaan hijau keputihan. Bibir bunga dan posisi bantalan “V” pada E. elatior perbungaan merah muda keputihan berbeda dengan E. elatior perbungaan putih. Etlingera elatior perbungaan merah muda keputihan memiliki bibir bunga merah tua dengan

pinggiran kuning dan posisi bantalan “V” di ujung bagian dalam tabung mahkota.

Etlingera elatior perbungaan putih memiliki bibir bunga kuning memudar menjadi putih di bagian tengah sampai pangkal dan posisi bantalan “V” di kedua bagian dalam tabung mahkota.

16

Beberapa ciri vegetatif pada E. elatior dapat memprediksi warna perbungaan. Adapun ciri-ciri tersebut tersusun dalam kunci identifikasi variasi di bawah ini.

Kunci identifikasi variasi perbungaan E. elatior

1a. Kuncup daun hijau kemerahan dengan tepi daun merah; pelepah daun hijau kemerahan; sisik rimpang merah terang; tangkai perbungaan merah...E. elatior perbungaan merah atau merah muda 1b. Kuncup daun hijau muda dengan tepi daun kuning; pelepah daun hijau

muda; sisik rimpang hijau kekuningan; tangkai perbungaan hijau keputihan...E. elatior perbungaan merah muda keputihan atau putih

Etlingera elatior perbungaan merah dengan tangkai merah

Perbungaan; gasing; merah; tangkai perbungaan; 72-144 cm; merah; pangkal berambut atau gundul; daun gagang steril; 6-20 helai; 6.5-11.7 x 3-5.6 cm; menjorong atau melonjong; ujung bertusuk; posisi melengkung ke arah luar pada saat mekar; daun gagang fertil; 110-300 helai; 3.1-9.3 x 0.5-2 cm; melonjong, melanset, atau melanset sungsang; ujung membundar atau bertusuk, ujung berambut; daun gantilan; dua atau tiga cuping saling berlekatan; 1.3-2.9 x 0.4- 0.8 cm; ujung membundar atau rata; kelopak; dua atau tiga cuping saling berlekatan; 1.8-3.6 x 0.3-0.6 cm; ujung bertusuk, ujung berambut; mahkota; cuping mahkota; tiga cuping saling berlepasan (satu cuping belakang, dua cuping samping);ukuran cuping belakang 1.2-3.8 x 0.3-0.8 cm; cuping kanan dan kiri berukuran sama yaitu 1.1-4.3 x 0.2-0.4 cm; ujung ketiga cuping bertusuk; posisi kedua cuping samping menyerong dan menumpu atau menyerong dan menyebar; tabung mahkota; posisi bantalan “V” di ujung bagian dalam tabung

mahkota; bibir bunga; 1.3-3.4 x 0.6-1.7 cm; membundar telur sungsang; merah tua dengan tepi kuning; permukaan luar berambut atau gundul; tepi di bagian pangkal berambut atau gundul; benang sari; satu; melonjong dengan dua kepala sari; ruang sari; membuka ½ bagian di kepala sari; putik; satu, kepala putik;

bersegi tiga atau bersegi lima, mulut putik; menjorong dengan posisi melintang,

tangkai putik; panjang 0.9-3.5 cm; berambut (Lampiran 1–2).

Distribusi (Nomor koleksi) : Kampung Angsana Kecamatan Leuwiliang (Dina1, Dina2, Dina3, Dina4, Dina5), Villa Botany di Desa Tajur Halang Kecamatan Cijeruk (Dina42), dan Desa Taman Sari di Kecamatan Tenjolaya (Dina22).

Etlingera elatior perbungaan merah muda dengan tangkai merah

Perbungaan; gasing; merah muda; tangkai perbungaan; 54-135 cm; merah; pangkal berambut atau gundul; daun gagang steril; 8-20 helai; 6-11.3 x 4-6.1 cm; menjorong atau melonjong; ujung bertusuk; posisi melengkung ke arah luar pada saat mekar; daun gagang fertil; 88-300 helai; 2.9-9 x 0.8-2 cm; melonjong atau melanset sungsang; ujung membundar atau bertusuk, ujung berambut atau gundul; daun gantilan; dua atau tiga cuping saling berlekatan; 1.3-3.1 x 0.3- 0.7 cm; ujung membundar atau runcing; kelopak; dua atau tiga cuping saling berlekatan; 1.9-3.8 x 0.4-0.6 cm; ujung bertusuk, ujung berambut atau gundul;

mahkota; cuping mahkota; tiga cuping saling berlepasan (satu cuping belakang, dua cuping samping); ukuran cuping belakang 1.2-4 x 0.3-0.8 cm; cuping kanan dan kiri berukuran sama yaitu 1.1-4.3 x 0.2-0.4 cm; ujung ketiga cuping bertusuk atau membundar; posisi kedua cuping samping menyerong dan menumpu atau

17

menyerong dan menyebar; tabung mahkota; posisi bantalan “V” di ujung bagian

dalam tabung mahkota; bibir bunga; 1.3-3.6 x 0.8-1.7 cm; membundar telur sungsang; merah tua dengan tepi kuning; permukaan luar berambut atau gundul; tepi di bagian pangkal berambut atau gundul; benang sari; satu; melonjong dengan dua kepala sari; ruang sari; membuka ½ -1 bagian penuh; putik; satu,

kepala putik; bersegi tiga atau bersegi lima, mulut putik; menjorong dengan posisi melintang, tangkai putik; panjang 1.1-3.4 cm; berambut (Lampiran 1–2).

Distribusi (Nomor koleksi) : Kampung Angsana Kecamatan Leuwiliang (Dina15), Villa Botany di Desa Tajur Halang Kecamatan Cijeruk (Dina41), Desa Gunung Leutik Kecamatan Ciampea (Dina18), Kampung Babakan dan Anyer Sari di Kecamatan Jasinga (Dina20, Dina21), Kecamatan Dramaga (Dina30).

Etlingera elatior perbungaan merah muda keputihan dengan tangkai hijau

keputihan

Perbungaan; gasing; merah muda keputihan; tangkai perbungaan; 65-120 cm; hijau keputihan; pangkal berambut dan gundul; daun gagang steril; 12-20 helai; 6-13.3 x 1.8-6.5 cm; melonjong; ujung membundar atau bertusuk; posisi melengkung ke arah luar pada saat mekar; daun gagang fertil; 115-300 helai; 3.5-7.8 x 0.7-2 cm; melonjong atau melanset; ujung membundar atau bertusuk, ujung berambut; daun gantilan; dua atau tiga cuping saling berlekatan; 1.4-3.1 x 0.4-0.7 cm; ujung runcing atau membundar; kelopak; tiga cuping saling berlekatan; 1.9-4 x 0.3-0.7 cm; ujung bertusuk, ujung berambut atau gundul;

mahkota; cuping mahkota; tiga cuping saling berlepasan (satu cuping belakang, dua cuping samping); ukuran cuping belakang 1.6-3.5 x 0.3-0.5 cm; cuping kanan dan kiri berukuran sama yaitu 1.6-3.9 x 0.2-0.4 cm; ujung ketiga cuping bertusuk; posisi kedua cuping samping menyerong dan menumpu; tabung mahkota; posisi

bantalan “V” di ujung bagian dalam tabung mahkota; bibir bunga; 1.1-3.2 x 0.7-1.5 cm; membundar telur sungsang; merah tua dengan tepi kuning; permukaan luar gundul; tepi di bagian pangkal gundul; benang sari; satu; melonjong dengan dua kepala sari; ruang sari; membuka ½ bagian; putik; satu, kepala putik;

bersegi tiga atau bersegi lima, mulut putik; menjorong dengan posisi melintang,

tangkai putik; panjang 0.9-3.3 cm; berambut (Lampiran 1–2).

Distribusi (Nomor koleksi) : Kampung Angsana Kecamatan Leuwiliang (Dina6, Dina7, Dina9, Dina14).

Etlingera elatior perbungaan putih dengan tangkai hijau keputihan

Perbungaan; gasing; putih; tangkai perbungaan; 53-117 cm; hijau keputihan; pangkal gundul; daun gagang steril; 14-16 helai; 6-10.6 x 1.5-4.5 cm; menjorong atau melonjong; ujung bertusuk; posisi melengkung ke arah luar pada saat mekar;

daun gagang fertil; 254-300 helai; 3.5-8.5 x 0.8-2.1 cm; melonjong atau menjorong; ujung membundar, ujung berambut; daun gantilan; dua cuping saling berlekatan; 1.2-3.1 x 0.4-0.7 cm; ujung runcing atau membundar; kelopak; tiga cuping saling berlekatan; 1.7-4 x 0.4-0.7 cm; ujung bertusuk atau runcing, ujung berambut; mahkota; cuping mahkota; tiga cuping saling berlepasan (satu cuping belakang, dua cuping samping); ukuran cuping belakang 1.6-3.7 x 0.3-0.5 cm; cuping kanan dan kiri berukuran sama yaitu 1.6-4 x 0.2-0.4 cm; ujung ketiga cuping bertusuk atau membundar; posisi kedua cuping samping menyerong dan menyebar; tabung mahkota; posisi bantalan “V” di kedua sisi bagian dalam

18

tabung mahkota; bibir bunga; 1.3-3.2 x 0.5-1.2 cm;membundar telur sungsang; kuning memudar putih di bagian tengah sampai pangkal; permukaan luar berambut; tepi di bagian pangkal gundul; benang sari; satu; melonjong dengan dua kepala sari; ruang sari; membuka ½ bagian; putik; satu, kepala putik;

bersegi tiga, mulut putik; menjorong dengan posisi melintang, tangkai putik;

panjang 1.1-3 cm; berambut (Lampiran 1–2).

Distribusi (Nomor koleksi) : Villa Botany di Desa Tajur Halang Kecamatan Cijeruk (Dina37, Dina39).

Koleksi E. hemisphaerica mengelompok dengan koefisien keserupaan sebesar 80% dan dapat dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok 1 (tangkai perbungaan hijau) dan 2 (tangkai perbungaan merah). Koefisien kesamaan ciri morfologi dalam kelompok 1 sebesar 82%, dalam kelompok 2 sebesar 89% (Gambar 9). Kelompok 1 memiliki kesamaan ciri sisik rimpang hijau kekuningan dan tangkai perbungaan hijau. Kelompok 2 memiliki kesamaan ciri sisik rimpang merah terang dan tangkai perbungaan merah. Etlingera hemisphaerica perbungaan merah memisah menjadi dua kelompok karena perbedaan warna sisik

Dokumen terkait