• Tidak ada hasil yang ditemukan

A.Kondisi Umum Lokasi 1. Sejarah Perusahaan

Perusahaaan CV. Agrobiz Abadi Jaya adalah perusahaan yang bergerak dibidang peternakan sapi potong (feedlot) yang berdiri pada bulan April tahun 2010 dan mulai beroperasi pada bulan Juli 2010. Pemilik dari peternakan ini beberapa orang yang berinvestasi di peternakan yang dikelolah oleh Bapak Fajar Isnantyo selaku manajer di peternakan ini. Peternakan sapi potong CV. Agrobiz Abadi Jaya pertama kali memelihara 12 ekor sapi dan terus bertambah hingga 58 ekor saat ini. Jenis sapi yang digunakan dipeternakan ini yaitu sapi Simbrah, Bragus, Ongole, Bramosin, Peranakan Ongole. Sapi-sapi tersebut berasal dari pasar sapi disekitar Peternakan ini melakukan pemeliharaan sapi potong 4-6 bulan. Tetapi karena pengalaman peternak belum begitu paham mengenai peternakan, saat pembelian bakalan terpengaruh dengan omongan pedagang dipasar. Akhirnya peternak membeli beberapa ekor sapi dengan ukuran yang terlalu kecil untuk digemukan, akibatnya peternak baru dapat menjual sapi setelah 2 tahun pemeliharaan. Selain itu ada pula sapi yang mati karena tranportasi yang kurang baik, pada saat pengiriman sapi dalam truk diisi dengan 9 ekor sapi padahal seharusnya maksimal 8 ekor sapi. Sapi ini dalam kondisi lemah, tidak mau makan dan akhirnya mati setelah beberapa hari berada dipeternakan.

Usaha peternakan ini dapat menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar dengan memberdayakan masyarakat sekitar menjadi tenaga kerja. Dengan begitu masyarakat sekitar sangat terbantu perekonomiannya. Peternakan ini dari awal berjalan telah melakukan sistem pemeliharaan secara intensif dengan menempatkan sapi didalam selama pemeliharaan.

Pemberian pakan berupa konsentrat yang diformulasi sendiri, beberapa bahan berasal dari limbah pertanian dan industri seperti bekatul,

commit to user

ampas tahu dan onggok dan beberapa bahan tambahan. Dari tahun ke tahun peternakan ini selalu menginovasi pakan yang langsung di ujikan pada ternak tanpa pengujian laboraturium. Sedangkan pengolahan limbah feses peternakan ini telah menerapkan pengolahan yang modern agar feses bernilai jual lebih tinggi.

Feses dulu hanya dimanfaatkan untuk memupuk tanaman rumput gajah yang ada dilahan dengan jumlah sapi yang banyak fesesnyapun semakin banyak dan terbuang, sehingga menimbulkan pencemaran. Dari situlah Bapak Fajar mulai mengolah pupuknya menjadi pupuk kompos. Pengolahan pupuk dengan mengunakan serbuk gergaji dan starbio. Pengolahan pupuk kompos yang pertama pemberikan terlalu banyak serbuk gergaji dengan tujuan agar tidak mengumpal dan cepat kering ternyata hasilnya pupuk kurang subur dan sulit pemasaranya. Berbekal dengan pengalaman-pengalaman diatas itu peternak terus mencari refrensi untuk mengembangkan peternakan ini.

2. Lokasi Perusahaan

Peternakan Sapi Potong CV. Agrobiz Abadi Jaya yang beralamatkan di Dusun Blimbing Desa Jeruk Sawit, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Kecamatan Gondangrejo berbatasan langsung dengan Surakarta bagian utara yaitu Kelurahan Mojosongo. Lokasi peternakan Sapi Potong ini cukup ideal dimana berdekatan dengan pasar dan berada 50 meter dari pemukiman penduduk dan bersebelahan dengan lahan hijauan sehingga memudahkan pelaksanaan kegiatan kandang.

Menurut tim teknis Pemerintah kota Sawahlunto, peternak harus mengetahui tentang bagaimana memilih lokasi penggemukan yang memenuhi syarat ideal. Lokasi ideal untuk membangun kandang adalah daerah yang letaknya cukup jauh dari pemukiman penduduk. Kandang harus terpisah dari rumah tinggal dengan jarak minimal 10 meter. Sinar matahari harus dapat menembus pelataran kandang dan dekat dengan lahan pertanian (Anonimus, 2008).

commit to user

Jarak lokasi kandang yang cukup dekat dengan pemukiman penduduk, mengharuskan membuat pagar keliling agar tidak terjadi pencemaran dari peternakan ini. Penampungan limbah yang berada jauh di bagian utara kandang, terbuat dari bambu dan beratapkan seng. Salah satu cara yang dilakukan peternakan ini menangulagi limbah yaitu mengunakan probiotik (starbio) untuk meningkatkan kecernaan mengurangi bau feses. Kandang dipeternakan ini dipagar keliling dengan mengunakan seng. Pagar berfungsi untuk mengurangi polusi udara dan sebagai pengamanan peternakan dari hal-hal yang tidak di inginkan.

Peternakan sapi potong CV. Agrobiz Abadi Jaya memiliki luas lahan 11.000 meter2 yang terbagi menjadi lahan hijauan seluas 8.000 meter2 dan dengan luas lokasi kandang 3.000 meter2. Pemeliharaan secara intensif yang mana pakan hujauan hanya 40% dari ransum dapat dipenuhi dari kebun hijauan. Lahan yang dimiliki CV. Agrobiz Abadi Jaya kontur tanahnya miring yaitu dari selatan ke utara sehingga dibikin terasering dengan arah yang berlawanan yaitu batar ke timur. Lokasi kandang berada paling selatan yang berada paling dekat dengan penduduk paling dekat dengan akses jalan. Jalan sepanjang 50 meter dibuat oleh CV. Agrobiz Abadi Jaya dengan biaya sendiri karena sebenarnya tidak ada akses ke peternakan ini.

3. Struktur Organisasi

Struktur organisasi sangat dibutuhkan untuk menunjang suatu kegiatan operasional perusahaan. Fungsi dari struktur organisasi adalah untuk menetapkan seseorang tenaga kerja yang disiplin dan bertangungjawab terhadap pekerjaan dan pada siapa pegawai harus melaporkan hasil kegiatannya. Ini sangat diperlukan agar setiap tenaga kerja mengetahui hak dan kewajibannya. Dibawah ini adalah bagan struktur organisasi perusahaan CV. Agrobiz Abadi Jaya seperti terlihat pada bagan berikut:

commit to user

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi CV. Agribiz Abadi Jaya

Pemilik dari perusahaan ini adalah Investor yang tidak diberitahukan namanya oleh manajer. Perusahaan CV. Agrobiz Abadi Jaya ini memiliki manajer yang merangkap sebagai mandor yang berhak atas segala keputusan dan bertanggung jawab atas dipeternakan ini. Manajer dari CV. Agrobiz Abadi Jaya adalah Fajar Isnantyo yang tinggal di perumahan Mojosongo. Perumahan mojosongo berjarak 3 KM dari peternakan ini sehingga Fajar Isnantyo hampir setiap hari ke kandang. Fajar isnantyo memantau langsung sapi dan memberikan keputusan akan semua hal, seperti sapi yang sakit, nafsu makan jelek, PBB tidak sesuai standar dan keputusan pemberian ransum.

Pekerjaan Fajar Isnatyo dibantu oleh adiknya yang bernama Danur Prastyo yang menjabat wakil manajer dari perusahaan ini. Peternakan ini juga memiliki satu orang mantri hewan yaitu Sri Haryanto yang bertugas mengawasi, mencegah dan mengobati sapi, untuk mencegah sapi sakit yang berkelanjutan Sri Haryanto berada dikandang 24 jam. Pelaksanaan

INVESTOR WAKIL MANAJER Danur Prastyo MANAJER Fajar Isnantyo MANTRI HEWAN Sri Harianto ANAK KANDANG 1. Dwi Irawan 2. Sunarto 3. Jimin 4. Parji Winarno

commit to user

aktivitas kandang Pak Fajar dibantu oleh empat orang karyawan kandang yang bertugas menyelesaikan semua aktivitas harian di peternakan.

Aktivitas harian di peternakan meliputi pemberian pakan, pembersihan kandang, pengolahan pupuk, penimbangan sapi, pengisian air dan lain-lain. Empat orang karyawan kandang ini meliputi dua orang (Dwi Irawan dan Sunarto) bertugas sebagai pembuat campuran konsentrat sampai diberikan kepada ternak. Sering kali dalam proses penimbangan konsentrat dibantu oleh Sri Haryanto. Sedangkan dua orang lagi yaitu Gimin dan Parji Winarno bertugas untuk membersihkan kandang dan mencacah rumput dengan mengunakan chopper. Pemotongan rumput, pengolahan jerami dan pengolahan pupuk dilakukan bersama-sama setelah tugas masing-masing telah diselesaikan.

a. Peluang Perusahaan

Jumlah penduduk Indonesia terus meningkat, selaras gaya hidup masyarakat yang sudah mulai modern dan kesadaran masyarakat akan kebutuhan nutrisi terutama protein hewani. Begitu luas pasar untuk daging sapi sehingga tidak ada keraguan untuk mengembangkan usaha sapi potong. Didukung dengan pakan sapi tidak terpaku dengan pakan yang tidak harus beli seperti rumput yang dapat ditanam sendiri. Pakan sapi potong selain hijauan yang mudah dibudidayakan, juga banyak mengunakan limbah yang cukup ekonomis untuk pakan ternak. Beberapa daerah melimpah limbah pertanian dan limbah industri yang dapat digunakan untuk pakan seperti kulit singkong, pelepah dan daun kelapa sawit,onggok, ampas tahu dan dedak padi.

Indonesia sampai saat ini belum dapat memenuhi kebutuhan daging dari dalam negeri hal ini merupakan peluang yang sangat baik untuk terus mengembangkan usaha beternak sapi potong. Bisnis sapi potong yang sangat luas ini ternyata hanya dikuasai oleh beberapa orang saja, yaitu orang-orang yang mengetahui peluang tersebut dan kebanyakan bukan orang yang memiliki latar belakang pendidikan peternakan.

commit to user b. Kendala Perusahaan

Kendala pada perusahaan ini adalah manajemen pemeliharaan dan bisnis yang kurang baik yang mana manajer bukan merupakan orang petenakan. Kurang mengerti tentang ternak dan pengelolaan tenaga kerja yang belum dapat optimal, biaya pakan terlalu tinggi, pemeliharaan terlalu lama sehingga biaya pengeluaran untuk pakan dan tenaga terlalu banyak. Kendala utamanya adalah belum dapat mengoptimalkan produksi daging dengan biaya yang ekonomis.

B.Uraian Kegiatan magang

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di perusahaan sapi potong CV. Agrobiz Abadi Jaya adalah usaha pengemukan (feedlot). Kegiatan-kegiatan rutin yang dilakukan di CV. Agrobiz Abadi Jaya selama

satu bulan melakukan kegiatan magang yaitu pemeliharaan, pemberian pakan, penanganan kesehatan, pembersihan tempat pakan, pembersihan kandang, pencampuran konsentrat, penimbangan bahan. Dilanjutkan dengan penimbangan konsentrat yang telah siap untuk diberikan pada sapi sampai pemberian pakan pada ternak sapi potong.

Selain kegiatan harian ada juga kegiatan yang dilakukan secara berkala seperti pengolahan pupuk dari feses, mengambil dan menaik turunkan ampas tahu yang diambil dari daerah Kartasura. Selain itu juaga pengantian tali kontrol (keloh) bila dirasa perlu dan melakukan penimbangan sapi. Penanganan sapi potong di CV. Agrobiz Abadi Jaya ini ditangani oleh empat anak kandang. Aktifitas harian kandang dilakukan mulai pukul 07.30-12.00 WIB dan dilanjutkan lagi pada pukul 15.30-17.45 WIB.

Peternakan CV. Agrobiz Abadi Jaya ini ikut serta dalam pemberdayaan masyarakat sekitar lokasi peternakan dalam memperbaiki perekonomian dengan melibatkan masyarakat sekitar dalam kegiatan kandang sebagai tenaga kerja. Dari anak kandang maupun tenaga pembangunan kandang dilakukan oleh warga sekitar. Empat tenaga kerja tetap telah dibagi tugaskan dua orang

commit to user

07.30-09.30 WIB anak kandang telah memulai melakukan tugasnya masing-masing, dua orang mencampur konsentrat sampai memberikan pada ternak, dan dua orang membersihkan kandang. Pukul 09.30-10.00 WIB istirahat, dilanjutkan dengan menjemur jerami,mengolah pupuk, atau memotong rumput sampai pukul 12.00 WIB. Pukul 12.00-15.30 WIB pekerja dipersilahkan pulang, biasanya dimanfaatkan untuk mengarap sawah dan mencari rumput untuk sapi atau kambing peliharaan mereka masing-masing. Pukul 15.30-17.30 WIB melakukan pencampuran konsentrat, pemberian konsentrat dan hijauan seperti pada pagi hari.

Tanaga kerja yang bekerja di peternakan CV. Agrobiz Abadi Jaya tidak memperoleh bagian makan selama bekerja, namun pada pukul 10.00 WIB ada pedagang datang ke peternakan ini dan di persilahkan untuk pekerja yang mau makan ataupun sekedar minum. Pekerja rata-rata berasal dari warga sekitar sehingga dapat sarapan dan makan dirumah masing-masing. Pekerja dipeternakan ini mendapatkan gaji Rp. 30.000,00 sedangkan gaji mantri hewan Rp. 50.000,00 setiap hari. Pengambilan gaji di bagi menjadi dua yaitu pengambilan mingguan dan pengambilan bulanan. Pengambilan mingguan untuk pekerja yang berasal dari daerah sekitar sedangkan untuk pekerja yang berasal dari daerah lain pengambilan dilakukan setiap bulan.

C.Pembahasan Kegiatan Magang 1. Pengadaan Sapi Bakalan

a. Sapi bakalan

Sapi pada umumnya digolongkan menjadi tiga kelompok yaitu Bos Indicus (zebu atau berpunuk) dan Bos Taurus. Bos Indicus merupakan bangsa sapi yang terdapat di daerah tropis, Bos Taurus merupakan bangsa sapi yang terdapat didaerah dingin dan Bos Sundaicus merupakan bangsa sapi yang berada didaerah tropis. Sapi yang diusahakan sebagai sapi potong memiliki ciri antara lain: ukuran tubuh besar, bentuk persegi panjang atau balok, kualitas daging baik, laju pertumbuhan cepat, sepat dewasa, efesiensi pakan tinggi (Santoso, 1995).

commit to user

Setiap bangsa sapi mempunyai kemampuan tumbuh yang berbeda, namun terdapat bangsa-bangsa sapi yang mampu memberikan produksi daging yang optimal. Pertumbuhan ternak sapi sangat bervariasi, untuk sapi lokal di Indonesia (Ongole, peranakan Ongole) rendah, sedangkan sapi import terutama sapi eropa atau Bos Taurus pertumbuhanya cukup tinggi. Sekarang peternak banyak yang mengawinkan dengan sistem inseminasi buatan sehingga hasilnya didapatkan hampir menyerupai pejantan (semen sapi Bos Taurus).

Usaha ternak sapi potong merupakan usaha yang harus diperhitungkan secara matang. Dalam pengembangananya ternak sapi potong memerlukan bakalan yang tersedia secara kontinyu. Bilamana ketersedian bakalan kurang maksimal maka yang akan ditimbulkan adalah terhentinya usaha sapi potong ini. Dalam hal ini maka akan sangat merugikan para pengusaha.

Jenis sapi yang digunakan seperti sapi Simbrah, Bramosin, Bragus, Ongole, Peranakan Ongole. Sapi-sapi di CV. Agrobiz Abadi Jaya sebagian besar merupakan sapi hasil persilangan sapi lokal dengan sapi import (Bos Taurus) yang menghasilkan bakalan sapi cross yang berkualitas. Sapi cross ini memiliki daya tahan tubuh yang baik, tahan terhadap caplak (serangga penghisap darah), pertambahan berat badan tinggi sehingga sapi ini menjadi incaran para perusahaan pengemukan sapi potong.

Sapi silangan atau cross ini diperoleh dari pasar sapi dibeberapa daerah sekitar Surakarta dan daerah Jawa Timur seperti Magetan, Ngawi dan Jombang. Sapi-sapi bakalan cross dari Jawa Timur lebih digemari karena genetik Bos Taurus lebih banyak sehingga memiliki postur badan yang tinggi, besar, dada lebar dan dalam. Sapi dengan PBB baik, maka waktu pemeliharaan akan lebih cepat dan biaya pakan akan lebih sedikit sehingga lebih menguntungkan. Sapi bakalan yang digunakan pada peternakan ini rata-rata telah berumur 2-4 tahun, yang ditandai dengan telah berganti gigi (poel) 2 kali (gambar 5). Bakalan Sapi Potong

commit to user

memiliki berat badan berkisar 350-450 kg. Berat badan sapi ini diketahui dengan cara menimbang sapi pada saat sapi telah tiba di kandang untuk sapi-sapi dari pasar sapi disekitar Surakarta. Sedangkan untuk sapi dari Jawa Timur pembelian sudah melalui pengepul sehingga telah diketahui berat badannya.

Pemilihan sapi bakalan dengan usia 2-4 tahun sangat tepat untuk pemeliharaan dengan tujuan pengemukan karena sapi sudah tidak dalam masa pertumbuhan. Sehingga nutrisi yang diperoleh dari pakan akan diserap tubuh untuk memproduksi daging. Dengan begitu proses pengemukan sapi akan lebih cepat dan menghemat biaya pakan.

b. Seleksi Sapi Bakalan

Sapi bakalan yang yang digunakan di CV. Agrobiz Abadi Jaya diperoleh dari seleksi bakalan yang dilakukan oleh manajer. Kriteria sapi yang digunakan sebagai bakalan adalah sapi potong Silangan (Cross) jantan yang memiliki tingkat genetik Bos Taurus yang cukup tinggi seperti seperti simbrah, bramosin dan brangus. Pemilihan sapi jantan karena diangap lebih cepat besar, memiliki PBB yang lebih tinggi dibandingkan betina dan memiliki berat dewasa yang jauh lebih tinggi. Sapi dengan kualitas genetik yang baik akan tumbuh dengan baik atau cepat sehingga produksi daging menjadi lebih tinggi. Selain itu juga diperhatikan postur tubuh besar dan dalam, mata jernih, bulu halus dan mengkilap, kuku (tracak) vertikal dan badan panjang, lebar dan dalam.

Proses seleksi ini dilakukan bertujuan agar terhidar dari kerugian yang disebabkan sapi yang sakit dan pertumbuhan lambat (kuntet). Sapi yang telah lulus seleksi diangkut dengan truk dan langsung dibawa kekandang. Sapi selama perjalanan tidak diberikan pakan, oleh sebab itu begitu sapi datang sapi langsung ditempatkan dikandang dan diberi pakan berupa hijauan segar berupa rumput gajah. Sebelum pemberikan hijauan segar pada sapi yang baru datang biasanya kondisinya cukup lemah. Sapi-sapi ini harus dipulihkan dulu kondisinya dengan memberikan air gula ataupun pemberian suntikan B-komplek.

commit to user

Pemberian hijauan segar ini bertujuan agar sapi langsung mau makan baik sapi yang berasal dari petani maupun dari peternakan intensif yang diberi pakan berupa konsentrat. Tidak semua sapi langsung mau memakan konsentrat karena sebagian sapi-sapi yang berasal dari peternak tradisional pemberian pakan hanya hijuan saja. Dengan begitu sapi harus beradaptasi terlebih dahulu baik dengan lingkungan maupun pakan. Adaptasi pakan biasanya berlangsung 1-2 minggu, adaptasi pakan dilakukan dengan pemberian hijauan lebih banyak dan konsentratnya lebih sedikit. Namun dengan seiring waktu jumlah konsentrat terus ditambah hingga persentase konsentrat dan hijauan 60:40.

Lama atau tidaknya masa adaptasi dipengaruhi oleh pemeliharaan sebelumnya. Apabila berasal dari peternakan yang menerapkan sistem dry lot feetening maka akan lebih cepat karena dipeternakan ini juga menerapkan sistem tersebut. Sedangkan bila sapi berasal dari peternak tradisional yang mengunakan rumput sebagai pakan utama, proses adaptasi pakan akan lebih lama. Selama masa adaptasi sapi-sapi tidak dapat memproduksi daging dengan optimal, bahkan cenderung terjadi penurunan berat badan.

Tabel 1. Populasi ternak sapi potong di CV. Agobiz Abadi Jaya

No Jenis Sapi Potong Jumlah

1 Simbrah 11 Ekor

2 Bramosin 12 Ekor

3 Bragus 9 Ekor

4 Brahman 10 Ekor

5 Peranakan Ongole 8 Ekor

6 Ongole 2 Ekor

7 Red Brahman 6 Ekor

Jumlah 58 Ekor

Sumber : CV. Agobiz Abadi Jaya

2. Manajemen Perkandangan

Kandang merupakan tempat tinggal ternak selama pemeliharaan dan merupakan tempat untuk segala aktifitas seperti makan, istirahat dan

commit to user

kegiatan lain. Kandang diharapkan dapat berguna sebagai tempat yang nyaman bagi ternak selama berada didalamnya.

a. Tipe Kandang

Menentukan tipe kandang yang sesuai untuk semua daerah memang sangat sulit. Tipe kandang sapi pada dasarnya tergantung jumlah sapi yang pelihara, selera peternak dan keadaan iklimnya. Dewasa ini dikenal dua tipe kandang yang dipergunakan di Indonesia, yakni kandang tipe tunggal dan kandang tipe ganda. Kandang tipe tunggal, penempatan sapi-sapi dilakukan pada satu baris atau satu jajar. Sedangkan kandang tipe ganda, penempatan sapi-sapi dilakukan pada dua jajar yang saling berhadapan atau saling bertolak belakang. Apabila jumlah sapi yang akan dipelihara berkisar 5-10 ekor lebih tepat mengunakan kandang tunggal. Sedangkan bila sapi lebih dari 10 ekor sebaiknya mengunakan kandang tipe ganda untuk memudahkan dalam pelaksanaan kegiatan kandang (Sori Basyar, 2008).

Kandang bagi sapi yang digemukan tidak hanya berfungsi sebagai tempat tinggal selama proses pengemukan. Tetapi juga berfungsi sebagai perlindungan terhadap beberapa aspek yang mengganggu sapi seperti cuaca, yang menimbulkan ketidaknyamanan bagi sapi, kehujanan dan angin keras. Cuaca akan sangat berpengaruh terhadap produksi, bila cuaca sangat panas sapi akan membutuhkan energi dan banyak nimum untuk mempertahankan suhu tubuhnya. Cuaca dingin sapi membutuhkan banyak energi untuk memproduksi panas agar suhu tubuh normal. Pada peternakan ini mengunakan kandang ganda, sapi saling berhadapan (head to head). Sapi diikat dengan dua tali untuk membatasi ruang gerak sapi dan tidak berebut pakan antara sapi satu dengan sapi yang lain.

Kandang dipeternakan ini membujur dari timur kebarat karena menyesuaikan kontur tanah yang terasering membujur selatan ke utara. Kandang dibuat permanen terbuat dari kayu, dan cor, beratapkan asbes dan lantai cor semen. Kandang dipeternakan ini merupakan kandang terbuka, bertujuan agar sinar matahari dapat masuk ke kandang dan

commit to user

sirkulasi udara lancar. Peternakan CV. Agrobiz Abadi Jaya memiliki 3 kandang tipe ganda (head to head). Kandang I ukuran 8x24 meter2 dan 2 kandang ukuran 8x16 meter2. Pemberian tanda kandang I, II, III bertujuan agar memudahkan pelaksanaan kegiatan kandang. Kandang terdiri dari 2 baris yaitu A dan B, dan setiap baris diberi tanda setiap masing-masing individu ternak dengan mengunakana angka. Kandang dibuat sedemikian rupa agar memudahkan aktifitas kandang seperti pemberian pakan, pembersihan kandang dan penanganan kesehatan.

Setiap individu sapi menempati tempat berukuran 2,5x1,5 m didalam kandang kelompok. Tipe ini dapat memacu pertumbuhan lebih pesat, karena tidak terjadi kompetisi dalam mendapatkan pakan dan memiliki ruang gerak terbatas, sehingga energi yang diperoleh dari pakan digunakan untuk hidup pokok dan produksi daging tidak hilang karena banyak bergerak. Peternakan ini mengunakan tali diikatkan pada leher yang dihubungkan dengan keloh atau tali hidung, walaupun sapi telah diikat namun perlu diperhatiakan pula penempatan sapi.

Sapi bakalan mengunakan sapi yang memiliki ukuran badan yang sama atau mendekati agar sapi tidak merasa stres dengan keberadaan sapi yang lebih besar disampingnya. Sapi yang terhimpit dengan sapi yang berukuran besar akan banyak diam, sedikit makan dan pakan direbut sapi yang besar yang berakibat sapi tidak dapat memproduksi daging dengan optimal, bahkan terjadi penurunan berat badan. Kelemahan tipe kandang ini yaitu terjadi kompetisi dalam mendapatkan pakan sehingga sapi yang lebih kuat cenderung cepat tumbuh dari pada yang lemah, karena lebih banyak mendapatkan pakan.

b. Konstruksi kandang

Konstruksi kandang di CV. Agrobiz Abadi Jaya sudah cukup baik dan kuat hal ini ditunjukan dengan kandang yang dikelilingi oleh seng dan sekarang dalam proses pembuatan dinding permanen. Kandang dipeternakan ini merupakan kandang terbuka dengan atap semi monitor (Lampiran, gambar 4). Pembuatan atap mengunakana asbes memiliki

commit to user

beberapa kelebihan diataranya tidak membutuhkan kayu banyak, dapat dipasang lebih datar dan tidak perlu takut air masuk kekandang. Pelaksanaannya pun relatif mudah dan tidak membutuhkan waktu yang lama. Kandang yang seperti ini cukup baik karena sinar matahari dapat masuk kekandang dan siskulasi lancar dan kandang tidak terlalu lembab

Dokumen terkait