• Tidak ada hasil yang ditemukan

METODE PENELITIAN

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Aspek Non Finansial

A. Aspek Pasar

Analisis aspek pasar memegang peranan yang sangat penting sebelum memulai bisnis karena sumber pendapatan utama perusahaan berasal dari penjualan yang dihasilkan. Analisis aspek pasar meliputi permintaan, penawaran, dan strategi pemasaran.

1. Permintaan dan Penawaran

Penggilingan padi RMU Bonjo Alam merupakan jenis penggilingan yang memberikan output tidak hanya beras dan hasil sampingannya dan juga memberikan pelayanan jasa kepada konsumennya. Untuk layanan jasa sendiri, konsumen utama penggilingan padi RMU Bonjo Alam adalah pengumpul pad i yang sudah menjadi pelanggan tetap penggilingan padi dan juga masyarakat. Untuk masyarakat sendiri hanya melakukan penggilingan dalam jumlah kecil karena hanya digunakan untuk kebutuhan sehari- hari sedangkan para pengumpul melakukan jumlah penggilingan yang jauh lebih banyak karena menjual beras tidak hanya di masyarakat sekitar tetapi juga luar daerah. Jumlah mereka sebanyak 6 orang yang berasal dari Jorong Patangahan dan juga dari luar jorong yang lebih memilih menggunakan jasa penggilingan RMU Bonjo Alam karena pelayanan dan juga jasa yang diberikan dan juga kualitas beras yang dihasilkan tentunya. Untuk beras sendiri yang merupakan beras hasil dari sewa penggilingan yang diberikan kepada konsumen dijual kepada masyarakat sekitar dan menjadi konsumen utama dari penjualan beras RMU Bonjo Alam. Permintaan beras dari masyarakat dilingkungan penggilingan RMU Bonjo Alam perharinya rata-rata 50 kilogram yang sebagian besar menjadi konsumsi rumah tangga. Untuk beras para pengumpul yang ada di penggilingan selain kepada masyarakat sekitar juga dipasarkan keluar kota seperti Batam, Padang, Pekan Baru, Duri dimana beras tersebut dijual kepada pedagang beras eceran dan pedagang nasi baik rumah makan ataupun restoran padang yang ada di kota tersebut. Namun hasil penjualan dari beras pengumpul dinikmati pengumpul secara menyeluruh. RMU Bonjo Alam tidak menerima hasil penjualan dan sebatas hanya sebagai tempat menampung beras hasil penggilingan para pengumpul.

Penggilingan padi RMU Bonjo Alam hanya mempuyai satu pasar utama beras mereka yaitu masyarakat sekitar penggilingan. Masyarakat yang lebih menggunakan beras untuk kebutuhan sehari – hari mereka. Penawaran yang diberikan oleh penggilingan RMU Bonjo Alam rata – rata 30 - 50 kilogram perharinya untuk sekali transaksi. Untuk satu bulan rata-rata penjualan beras yang dilakukan oleh penggilingan RMU Bonjo Alam adalah 900 – 1 500 kilogram beras. Saat ini untuk penggilingan padi RMU Bonjo Alam hanya memiliki pangsa pasar sebesar 0.023 persen untuk Kecamatan Tilatang Kamang. Hal ini dikarenakan penggilingan padi RMU Bonjo Alam merupakan penggilingan padi skala kecil yang ruang lingkup pemasaran hanya di lokasi penggilingan padi saja yaitu jorong patangahan. Saat ini di Jorong Patangahan memiliki 2 unit penggilingan padi yang merupakan unit penggilingan padi skala kecil dan satu unit penggilingan padi keliling yang berkeliling ke rumah penduduk untuk menjajalkan jasa mereka. Namun dari kedua unit penggilingan padi tersebut hanya RMU Bonjo

Alam yang masih aktif dan kontiniu melakukan kegiatan penggilingan sehingga karena hal ini membuat penggilingan padi RMU Bonjo Alam mampu menyerap pasar di jorong patangahan sebesar 70 persen dan 30 persen lagi diambil oleh unit penggilingan keliling. Penggilingan padi RMU Bonjo Alam mampu menyerap pangsa pasar sebesar itu karena masyarakat masih jauh lebih memilih menggunakan jasa penggilingan RMU Bonjo Alam dari pada unit penggilingan padi berjalan karena kulitas beras yang dihasilkan penggilingan padi RMU Bonjo Alam jauh lebih baik dan bagus. Untuk beras hasil penggilingan unit penggilingan keliling masih kotor dan bahkan bercampur dengan dedak dan sekam sehingga butuh proses panjang untuk membersihkannya. Sedangkan untuk penggilingan padi RMU Bonjo Alam sudah menjadi beras putih yang bagus dan kulitas baik. Harga yang diberlakukan oleh penggilingan padi RMU Bonjo Alam mengikuti harga beras kuriak kusuik yang beredar di masyarakat dimana untuk November 2013 harga beras kuriak kusuik adalah Rp9 500 per kilogram.

Untuk produk sampingan seperti dedak dan sekam menjadi hak penuh penggilingan padi sedangkan menir menjadi hak pengumpul atau masyarakat yang menggunakan jasa penggilingan. Sehingga selain dari beras hasil sewa penggilingan, pendapatan utama penggilingan padi RMU Bonjo Alam berasal dari penjua lan dedak dan sekam karena 100 persen hasil sampingan berupa dedak dan sekam menjadi hak penuh penggilingan. Untuk penjualan dedak dan sekam penggilingan padi RMU Bonjo Alam sudah mempunyai pelanggan sendiri. Untuk penjualan dedak dijual ke masyarakat sekitar dan peternak ayam petelur dari Kota Payakumbuh. Sedangkan untuk sekam dijual ke pengrajin batu bata dari Jorong ganting dan kota Bukittinggi. Pembeli hasil sampingan penggilingan berupa dedak dan sekam lansung datang ke penggilingan padi RMU Bonjo Alam menggunakan kendaraan mereka masing- masing. Untuk penjualan dedak diberikan 2 alternatif harga. Untuk masyarakat sekitar diberikan harga dedak sebesar 800 per kilogram dan tetap setiap tahunnya sebagai bentuk kompensasi dari penggilingan untuk masyarakat sekitar. Untuk masyarakat luar seperti peternak ayam kota Payakumbuh menggunakan harga yang beredar di pasaran.

Gambar 7 Pembeli yang mengambil dedak di penggilingan

Untuk bulan November 2013 harga dedak yang diberikan sebesar Rp1 700 per kilogram. Untuk sekam sendiri dijual bukan dalam kilogram namun dalam satuan satu mobil pick up ¾. Untuk satu mobilnya diberikan harga Rp150 000 per mobil. Penjualan rata-rata untuk dedak yang dilakukan oleh RMU Bonjo Alam untuk masyarakat luar adalah 12 ton per bulan dan untuk masyarakat adalah 900 kilogram per bulan untuk

sekam rata – rata 3 mobil per bulannya. Namun, untuk sekam sendiri tidak dimasukan kedalam operasional penggilingan. Jika penjualan sekam dilakukan maka keuntungan yang didapatkan dibagikan kesemua karyawan secara merata sebagai bentuk santunan kepada karyawan.

Proses pemasaran produk hasil penggilingan RMU Bonjo Alam dapat dilihat pada gambar berikut :

Gambar 8 Alur pemasaran penggilingan padi RMU Bonjo Alam 2. Strategi pemasaran

Penggilingan padi RMU Bonjo Alam tidak menggunakan strategi pemasaran khusus untuk usaha yang dilakukan. Karena unit penggilingan padi RMU Bonjo Alam menerapkan sistem sewa untuk usahanya sehingga banyak nya pengumpul dan masyrakat yang menggunakan jasa mereka akan sangat mempengaruhi keberlansungan usaha mereka. Semakin banyak pengumpul yang menggunakan jasa mereka maka akan semakin banyak pendapatan sewa yang mereka dapatkan dari potongan beras dan jumlah hasil sampingan penggilingan yang mereka dapatkan berupa dedak dan sekam. Sehingga untuk menarik konsumen menggunakan jasa mereka maka penggilingan padi RMU Bonjo Alam menerapkan beberapa hal sebagai bentuk strategi mereka menarik konsumen :

a. Memberikan area penjemuran yang luas kepada konsumen pengguna jasa penggilingan tampa adanya pungutan biaya. Boleh digunakan oleh konsumen secara gratis

b. Jika selama penjemuran terjadi hujan maka penggilingan padi RMU Bonjo Alam memberikan bantuan berupa pemberian terpal dan plastik penutup untuk menutupi gabah dari air hujan yang turun. Bantuan tersebut diberikan secara gratis.

c. Memberikan area gudang sebagai tempat penyimpanan Gabah hasil panen petani untuk disimpan sebelum dijemur secara gratis.

d. Memberikan area penyimpanan gabah kering giling yang siap untuk di panen dan beras hasil penggilingan di area dekat mesin penggilingan yang dibagi sesuai dengan jumlah pengumpul dan masyrakat yang menggunakan jasa penggilingan.

Penggilingan padi RMU Bonjo Alam Beras Sekam Dedak Masyarakat Pengrajin batu bata Masyarakat Peternak ayam petelur kota payakumbuh Jorong ganting Kota Bukittingi gi

Penyimpanan yang dilakukan oleh pengumpul dan masyrakat diberikan secara gratis.

Dengan menerapkan sistem tersebut diharapkan masyarakat dan pengumpul lebih tertarik menggunakan jasa penggilingan padi RMU Bonjo Alam. Untuk penjualan beras dan hasil sampingan berupa dedak dan sekam tidak dilakukan strategi pemasaran khusus. Para pembeli datang sendiri ke penggilingan padi RMU Bonjo Alam dengan sendirinya karena imformasi dari pengumpul dan juga masyarakat yang pernah menggunakan jasa penggilingan di RMU Bonjo Alam.

Gambar 9 Pembeli beras yang datang lansung ke penggilingan

Berdarkan uraian hasil analisis aspek pasar, pada aspek ini penggilingan padi RMU Bonjo Alam layak untuk dijalankan. Walaupun penjualan beras yang dilakukan oleh penggilingan sangat sedikit karena hanya didapatkan dari hasil sewa penggilingan sebesar dua persen dari total beras yang dihasilkan namun penggilingan padi RMU Bonjo Alam memiliki jumlah dedak dan sekam yang melimpah dari hasil penggilingan padi para pengumpul. Hal ini disebapkan dari semua penggilingan yang dilakukan oleh pengumpul, hasil sampingan berupa dedak dan sekam dikuasai 100 persen oleh penggilingan padi RMU Bonjo Alam. Selain itu untuk dedak dan sekam sendiri selain kepada masyarakat, penggilingan padi RMU Bonjo Alam memiliki langganan sendiri sehingga mereka tidak kesulitan dalam memasarkan dedak dan sekam yang mereka punya.

B. Aspek Teknis

Aspek teknis yang akan dikaji berkaitan dengan sumberdaya produksi yang digunakan oleh penggilingan padi RMU Bonjo Alam untuk menghasilkan beras dan hasil sampingannya. Pada penelitian ini, aspek teknis yang akan dianalisis meliputi lokasi usaha perusahaan, sumberdaya produksi, luas produksi dan tata letak (layout). 1. Lokasi usaha

Penggilingan padi RMU Bonjo Alam berada di jorong patangahan kecamatan tilatang kamang kabupaten agam. Penggilingan padi RMU Bonjo Alam memiliki berbagai alas an untuk mendirikan usaha dilokasi tersebut diantaranya :

a. Lokasi Penggilingan padi RMU Bonjo Alam

Lokasi penggilingan padi RMU Bonjo Alam akan sangat mepengaruhi jumlah output yang akan dihasilkan. Apabila lingkungan sekitar penggilingan maupun iklimnya sesuai maka produksi beras dan hasil sampingannya akan lebih maksimal. Saat ini di

kecamatan tilatang kamang terdapat area sawah yang cukup besar yaitu 2 499 ha. Sehingga dengan adanya area sawah yang cukup besar tersebut membuka peluang usaha penggilingan untuk meningkatkan produksi dan produktifitasnya. Penggilingan padi RMU Bonjo Alam berada tidak jauh dari area persawahan atau tanam padi yaitu kurang lebih 100 m dari lokasi penggilingan. Hal tersebut didukung oleh iklim kecamatan tilatang kamang yang merupakan dataran rendah dengan curah hujan yang cukup tinggi yaitu 174.58 ml pada tahun 2012. Keberadaan area sawah di sekitar kecamatan tilatang kamang khususnya Jorng patangahan didukung oleh aliran irigasi dari sungai batang agam yang jaraknya relative dekat. Sehingga dengan kemudahan input tersebut lokasi penggilingan padi RMU Bonjo Alam dapat berkembang dengan baik.

b. Akses menuju lokasi

Penggilingan padi RMU Bonjo Alam berada di jalan labuah ampek suku, kecamatan tilatang kamang kabupaten agam yang merupakan akses menuju pusat kecamatan tilatang kamang, kota bukittinggi dan juga penghubung antara jorong patangahan dengan jorong yang lain.

Gambar 10 Lokasi penggilingan dekat dengan akses transportasi

Salah satu factor yang mempengaruhi pemilihan lokasi penggilingan padi RMU Bonjo Alam adalah karena kemudahan lokasi penggilingan dijangkau oleh sarana transportasi dan juga dekat dengan area persawahan sehingga jarak tempuh pengangkutan gabah petani tidak terlalu jauh. Sehingga memudahkan para pengumpul dan masyrakat mengantarkan gabah mereka ke penggilingan padi RMU Bonjo Alam. Lokasi penggilingan padi RMU Bonjo Alam yang dekat dengan jalan raya juga memudahkan para pengumpul dan masyrakat untuk pengangkutan hasil giling mereka ke tempat mereka memasarkan hasil gilingan mereka.

c. Letak pasar yang dituju

Pasar dari beras hasil penarikan biaya sewa yang diberikan kepada pengumpul atau masyrakat yang menggunakan jasa penggilingan adalah masyarakat sekitar penggilingan. Penggilingan padi RMU Bonjo alam hanya menjual beras mereka kepada masyrakat sekitar penggilingan karena jumlahnya yang sedikit sehingga beras yang didapatkan hanya digunakan untuk memenuhi tingkat permintaan masyarakat sekitar. Dimana masyarakat lansung datang ke penggilingan untuk membeli beras dengan

menggunakan alat transportasi mereka sendiri karena penggilingan tidak menyediakan alat transportasi untuk pengangkutan beras.

Gambar 11 Perumahan masyarakat disekitar penggilingan

Sedangkan untuk pasar dari dedak dan sekam yang merupakan hasil sampingan dari proses penggilingan yang mereka dapatkan dijual kemasyarakat, unit usaha pengrajin batu merah yang berada di jorong ganting dan kota bukittingi dan peternak ayam petelur yang berada di kota payakumbuh. Dimana para pembeli lansung datang untuk mengambil Dedak dan Sekam tersebut menggunakan alat transportasi mereka sendiri.

d. Letak sumber bahan baku

Sumber bahan baku utama penggilingan padi RMU Bonjo Alam adalah padi yang diolah menjadi beras dan hasil sampingannya. Namun untuk ketersedian bahan baku tidak menjadi tanggung jawab penggilingan karena mereka hanya menyediakan jasa sewa sehingga untuk bahan baku gabah disediakan oleh pengumpul atau masyrakat yang akan menggunakan jasa penggilingan. Penggilingan padi RMU Bonjo Alam hanya menyediakan tempat bagi para pengumpul dan masyarakat untuk menyimpan gabah mereka, menjemur gabah mereka hingga gabah tersebut siap untuk digiling. Setelah dilakukan penggilingan baru penggilingan padi RMU Bonjo Alam mendapatkan beras dan hasil sampingan berupa dedak dan sekam dari biaya sewa yang didapatkan.

Untuk gabah sendiri, para pengumpul dan masyarakat tidak mengalami kesulitan dalam mendapatkannya. Karena di kecamatan tilatang kamang , petani di setiap Jorong menggunakan pola tanam dengan melihat jadwal tanam disetiap jorong yang ada untuk menanam padi mereka sehingga untuk satu bulan selalu ada suplay gabah karena jika satu jorong belum ada panen padi dapat dilihat di jorong yang lain. Untuk bahan baku pendukung lainnya seperti karung, benang, karung plastik, terpal, terpal plastik dan perlengkapan dalam penggilingan lain mudah untuk didapatkan. Bahan – bahan tersebut di beli di toko – toko yang menjual aneka saprodi dan kebutuhan penggilingan padi di Kota Bukittinggi yang jaraknya tidak terlalu jauh dari penggilingan padi RMU Bonjo Alam. Namun untuk perlengkapan onderdil mesin penggilingan, penggilingan padi RMU Bonjo Alam mempunyai langganan sendiri yaitu toko onderdil mesin penggilingan yang ada di Kota Payakumbuh.

e. Sarana dan prasarana

Tersedianya sarana dan prasarana yang dimiliki oleh penggilingan padi RMU Bonjo Alam , dimiliki dan digunakan untuk mendukung kelancaran usaha penggilingan padi yang dijalankan. Adapun sarana dan prasarana tersebut antara lain :

i. Tenaga listrik dan air

Tenaga listrik menggunakan listrik dari PLN dengan daya 900 KWH yang digunakan untuk penerangan mesin penggilingan baik siang atau malam hari. Dan juga untuk sumber energy untuk ruang karyawan, pompa air dan mesin jahit karung. Sumber air berasal dari sumur bor yang berada dibelakang penggilingan.

Gambar 12 Sumber listrik dan air

Dimana untuk menggunakan air disumur tersebut digunakan pompa air merek

Shimizu yang dialirkan ke bak penampungan air aerator mesin, bak mandi dan kran – kran air yang ada disekitar penggilingan. Sehingga untuk kebutuhan a ir dapat terpenuhi dengan baik.

Gambar 13 Bak penampungan air aerator mesin ii. Mesin penggilingan

Mesin penggilingan yang ada terdiri dari mesin Husker, mesin Polisher dan mesin penggerak. Mesin tersebut tergabung dalam satu satuan sistem yang mengolah gabah menjadi beras sebagai output utama.

Gambar 14 Husker, Polisher dan Motor Penggerak

Motor penggerak untuk menggerakkan mesin penggilingan p;adi menggunakan bahan bakar solar. Harga solar untuk Oktober 2013 adalah Rp5 500 per liter. Jenis pelumas yang digunakan pada kedua motor penggerak adalah sama yaitu

Meditran SC dari Pertamina. Pelumas digunakan sekali 2 bulan untuk mesin penggilingan. Untuk perawatan mesin dilakukan dalam waktu yang berbeda. Untuk mesin penggerak motor dan mesin penggilingan dilakukan perawatan satu kali setahun. Besarnya biaya yang dikeluarkan berbeda-beda tergantung permasalahan yang terjadi di mesin- mesin tersebut.

iii. Transportasi

Transportasi yang dibutuhkan oleh penggilingan padi RMU Bonjo Alam adalah hanya untuk membeli perlengkapan input penggilingan dan mesin penggilingan. Dimana untuk membeli input tersebut penggilingan padi RMU Bonjo Alam menggunakan sepeda motor pegawai karena penggilingan padi RMU Bonjo Alam tidak mempunyai alat trasportasi sendiri. Sedangkan untuk transportasi gabah yang merupakan bahan baku utama penggilingan disediakan oleh pengumpul dan masyarakat yang menggunkan jasa penggilingan RMU Bonjo Alam. Biaya transportasi bagi karyawan yang membeli perlengkapan input penggilingan sebagai biaya untuk membeli bahan bakar motor yaitu Rp10 000.

iv. Tenaga kerja

Tenaga kerja penggilingan padi RMU Bonjo Alam terdiri dari 3 orang. Satu orang sebagai koordinator dan 2 orang sebagai operator. Satu orang yang bertindak sebagai koordinator berasal dari masyarakat sekitar penggilingan yaitu warga asli Jorong Patangahan. Koordinator dipilih dari masyarakat sekitar karena kepercayaan dan dedikasi yang ditampilkan di masyarakat sehingga menarik minat pemilik untuk merekrut menjadi Koordinator usaha. Sedangkan untuk operator didatangkan oleh pemilik dari luar daerah yaitu Riau dan Palupuh. Operator direkrut dari luar daerah karena sudah berpengalaman sebelumnya di bagian operasi dan teknisi mesin penggilingan di daerah mereka. Upah tenaga kerja sesuai dengan jenis pekerjaan yang dilakukan. Untuk Koordinator adalah Rp1 500 000 per bulan, operator Rp1 100 000 per bulan dan pembantu operator Rp800 000 per bulan.

v. Tata letak (Layuot) Bangunan

Bangunan tempat penggilingan padi RMU Bonjo Alam terletak tidak jauh dari rumah pemilik penggilingan yaitu Bapak Ir. Zulfa Arasj yaitu kurang lebih 300 m.

Pemilihan lokasi penggilingan dikarenakan lahan yang dimiliki penggilingan adalah lahan sendiri dan terletak di samping jalan raya pedesaan yang banyak dilalui oleh kendaraan dan orang. Layout bangunan penggilingan padi RMU Bonjo Alam memiliki luas lahan sebesar 4000 m2 dengan luas lahan jemur 2700 m2, luas bangunan mesin 900 m2 dan 400 m2 untuk fasilitas lain (mushola, kamar mandi, kantor, rumah pegawai, gudang, ruang radio, ruang penyimpanan sekam dan dedak). Bangunan mesin tempat melakukan penggilingan dan penyimpanan Gabah Kering Giling (GKG) beserta beras hasil penggilingan dijadikan satu ruangan. Untuk kantor, rumah pegawai, gudang, ruang penyimpanan sekam dan dedak berada dalam ruang terpisah namun tetap dalam satu atap dengan ruangan utama yaitu ruangan mesin. Untuk mushola dan kamar mandi berada dalam satu atap yang jaraknya tidak terlalu jauh dengan ruangan mesin ,untuk ruangan radio berada di sebelah mushola dan mempunyai bagian ruangan sendiri yang terpisah dari ruangan mesin dan mushola. Rincian ruangan tersebut dapat dilihat pada gambar berikut :

Uraian Gambar luar Gambar dalem

Lahan jemur Bangunan mesin Mushola Kamar mandi

Kantor Rumah pegawai Gudang Ruang Radio Ruang penyimpanan sekam

Ruang penyimpanan dedak

Gambar 15 Layout bangunan penggilingan padi RMU Bonjo Alam 2. Alur kegiatan penggilingan padi

Tahapan proses penggilingan padi yang ada di penggilingan padi RMU Bonjo Alam adalah persiapan bahan baku, proses pemecahan kulit, proses penyosohan beras, proses pengemasan, proses penyimpanan, dan pembayaran sewa penggilingan. Adapun rincian prosesnya adalah sebagai berikut :

a. Persiapan bahan baku

Sebelum dilakukan proses penggilingan, gabah kering panen (GKP) dijemur dibawah terik matahari selama 1-2 hari hingga gabah mencapai kadai air 14 persen, setelah itu baru besoknya dilakukan penggilingan. Dimana gabah yang sudah kering didiamkan satu malam terlebih dahulu agar beras yang dihasilkan tidak patah ketika digiling. Gabah yang digiling adalah gabah dari masyarakat dan pengumpul yang menggunakan jasa penggilingan padi RMU Bonjo Alam sebagai tempat pengolahan gabah mereka.

Gambar 16 Aktifitas penjemuran gabah

Gabah yang sudah kering dimasukan ke dalam karung goni ukuran besar dengan berat satu karung goni adalah lebih kurang 78 kg /karung. Kemudian gabah yang siap untuk digiling disimpan di area dekat mesin penggilingan untuk memudahkan pada saat proses penggilingan.

Gambar 17 Penyimpanan Gabah Kering Giling (GKG) b. Proses penggilingan

Kegiatan penggilingan dimulai dengan memanaskan mesin terlebih dahulu sebelum digunakan lebih kurang selama 15 menit agar semua perlengkapan mesin siap untuk digunakan. Setelah itu baru dilakukan penggilingan :

i. Proses pemecahan kulit

Gabah kering giling yang siap untuk digiling diletakkan dan dimasukan kedalam area penampungan gabah yang berbentuk segiempat dan corong dibawahnya untuk tempat masuk gabah ke elevator. Setelah gabah dimasukan ke dalam tempat penampungan gabah, secara otomatis gabah tersebut dibawa dengan elevator ke bagian atas corong Husker yang bewarna merah.

Gambar 18 Area penampungan gabah dan Corong Husker

Setelah masuk kedalam corong, Husker akan mengolah gabah tersebut menjadi beras pecah kulit. Dimana hasil sampingan dari olahan Husker

berupa sekam lansung disalurkan ke area penampungan sekam di belakang ruang mesin. Untuk gabah yang kosong / tidak punya isi akan jatuh kembali ke area penampungan gabah untuk diolah kembali agar mendapatkan hasil yang benar-benar beras pecah kulit. Sisanya menjadi sekam yang dibawa dengan corong ke belakang area mesin.

ii. Proses penyosohan beras

Beras pecah kulit hasil dari olahan Husker lansung masuk ke mesin penyosohan beras (Polisher) secara lansung. Polisher akan mengolah beras pecah kulit tersebut menjadi beras putih. Beras hasil penyosohan lansung ditampung dibagian keluaran beras menggunakan alat penampung dari kaleng biskuit beras.

Gambar 19 Proses penyosohan dan penampungan beras hasil penyosohan

Namun sebelum dimasukan ke dalam karung untuk dikemas, beras

Dokumen terkait