Penyajian data secara jelas dan terperinci bertujuan untuk memudahkan pembaca dalam memahami isi dari hasil penelitian.Penyajian data dengan melihat variabel-variabel yang ada pada penelitian ini meliputi variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas meliputi kecepatan spindle (spindle speed), laju pemakanan (feedrate), kedalaman pemotongan (depth of cut), dan arah potong serat kayu (longitudinal, radial dan tangensial). Variabel terikatnya adalah kekasaran permukaan. Penyajian data hasil penelitian sebagai berikut :
A. Hasil Pengujian Kadar Air
Hasil pengujian kadar air penelitian yang dilaksanakan di Laboratorium Bahan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta didapatkan data sebagai berikut:
Tabel 10. Hasil Uji Kadar Air Kering Udara
SAMPLE Berat Kering
Udara (N) Berat Kering Oven (N) KA (%) 1 2 3 1108,53 1167,39 1216,44 961,38 1020,24 1069,29 15,31 14,42 13,76 Jumlah 3492,36 3050,91 43,49 Rata-rata 1164,12 1016,97 14,50
Kadar air rata- rata yang terkandung dalam kayu sebagai berikut: KA t = : : :
= , , ,
commit to user sebagai penelitian adalah 14,50 %.
Berdasarkan data hasil penelitian kadar air pada kayu di Laboratorium Bahan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik, Universitas Sebelas Maret Surakarta, maka kayu yang digunakan sebagai material dapat dikategorikan dalam kondisi kering udara yaitu kandungan kadar air antara 12% sampai 25%.
B. Hasil Eksperimen
Untuk mendukung dan memperkuat hasil perhitungan secara manual, dilakukan perhitungan dengan menggunakan software Minitab. Minitab 15 merupakan software statistika untuk mengolah data hasil eksperimen kedalam suatu bentuk statistik. Salah satu feature Minitab 15 adalah dapat mengolah dan menganalisis data hasil eksperimen metode Taguchi. Tabel 11. menunjukkan desain eksperimen Taguchi menggunakan software Minitab 15.
Tabel 11. Desain Orthogonal Array L9 (34)
Randomisasi Eksperimen Taguchi L9 (34) Eksperimen 1
Kecepatan Spindle : 1000 rpm
Kecepatan Pemakanan : 400 mm/min Kedalaman Pemakanan : 2 mm
commit to user
56
Eksperimen 2
Kecepatan Spindle : 1000 rpm
Kecepatan Pemakanan : 800 mm/min Kedalaman Pemakanan : 4 mm
Arah Potong Serat Kayu : Radial
Eksperimen 3
Kecepatan Spindle : 1000 rpm
Kecepatan Pemakanan : 1200 mm/min Kedalaman Pemakanan : 6 mm
Arah Potong Serat Kayu : Tangensial
Eksperimen 4
Kecepatan Spindle : 2000 rpm
Kecepatan Pemakanan : 400 mm/min Kedalaman Pemakanan : 4 mm
Arah Potong Serat Kayu : Tangensial
Eksperimen 5
Kecepatan Spindle : 2000 rpm
Kecepatan Pemakanan : 800 mm/min Kedalaman Pemakanan : 6 mm
Arah Potong Serat Kayu : Longitudinal
Eksperimen 6
Kecepatan Spindle : 2000 rpm
Kecepatan Pemakanan : 1200 mm/min Kedalaman Pemakanan : 2 mm
commit to user Kecepatan Spindle : 3000 rpm
Kecepatan Pemakanan : 400 mm/min Kedalaman Pemakanan : 6 mm
Arah Potong Serat Kayu : Radial
Eksperimen 8
Kecepatan Spindle : 3000 rpm
Kecepatan Pemakanan : 800 mm/min Kedalaman Pemakanan : 2 mm
Arah Potong Serat Kayu : Tangensial
Eksperimen 9
Kecepatan Spindle : 3000 rpm
Kecepatan Pemakanan : 1200 mm/min Kedalaman Pemakanan : 4 mm
Arah Potong Serat Kayu : Longitudinal
Tabel 12 adalah hasil pengujian kekasaran permukaan menggunakan Surfcoder SE-1700:
Tabel 12. Hasil Pengukuran Kekasaran Permukaan (Ra) No. REPLIK A I REPLIKA II REPLIKA III Jumlah Keseluruhan Rata-rata Ra
Ra1 Ra2 Ra3
1 11,13 12,74 6,31 30,18 10,06 2 13,40 14,11 15,04 42,55 14,18 3 16,74 18,41 21,81 56,96 18,99 4 4,95 7,36 13,19 25,50 8,50 5 17,74 16,14 17,44 51,32 17,11 6 14,72 12,31 9,62 36,65 12,22 7 8,16 9,06 10,94 28,16 9,39 8 6,47 7,84 7,86 22,17 7,39 9 12,33 13,80 15,92 42,05 14,02
commit to user
58
C. Hasil Pengolahan Data
1. Analisis Varians Rata-rata Kekasaran Permukaan
Anava digunakan untuk membantu mengidentifikasi kontribusi faktor parameter pemesinan CNC Milling terhadap kekasaran permukan benda, sehingga akurasi perkiraan model dapat ditentukan. Parameter pemesinan CNC Milling yang di analisis adalah kecepatan spindle(spindle speed), kecepatan pemakanan (feed rate), kedalaman pemotongan (depth of cut), dan arah potong serat kayu. Anava untuk matriks ortogonal dilakukan berdasarkan perhitungan jumlah kuadrat untuk masing-masing kolom.
Tabel 13. Analisis Varians Rata-rata Kekasaran Permukaan
Faktor V SS MS F-Rasio F-Tabel SS’ P (%)
A 2 25,37 12,68 140,05 6,01 25,19 20,31 B 2 51,07 25,53 281,97 6,01 50,89 41,04 C 2 39,49 19,74 218,03 6,01 39,31 31,70 D 2 8,09 4,04 44,65 6,01 7,91 6,38 Error 18 1,63 0,09 - - - - Total 26 125,64 - - - - 100
Berdasarkan rangkuman hasil Uji F untuk anava dua jalan pada Tabel 13. dapat diambil keputusan uji sebagai berikut:
a. Fobservasi = 140,05 dan dengan taraf signifikasi 1%, F tabel = 6,01 sehingga Fobservasi > F tabel. Jadi kecepatan spindel berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kekasaran kayu Jati hasil proses pemesinan CNC milling type ZK 7040. Hipotesis pertama diterima. b. Fobservasi = 281,97 dan dengan taraf signifikasi 1%, F tabel = 6,01
sehingga Fobservasi > F tabel. Jadi kecepatan pemakanan berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kekasaran kayu Jati hasil proses pemesinan CNC milling type ZK 7040. Hipotesis kedua diterima. c. Fobservasi = 218,03 dan dengan taraf signifikasi 1%, F tabel = 6,01
commit to user
pemesinan CNC milling type ZK 7040. Hipotesis ketiga diterima. d. Fobservasi = 44,65 dan dengan taraf signifikasi 1%, F tabel = 6,01
sehingga Fobservasi > F tabel. Jadi arah potong serat kayu berpengaruh secara signifikan terhadap tingkat kekasaran kayu Jati hasil proses pemesinan CNC milling type ZK 7040. Hipotesis keempat diterima.
2. Prediksi Nilai Kekasaran Permukaan
Prediksi nilai kekasaran optimum dilakukan untuk mengetahui perkiraan nilai kekasaran permukaan rata-rata yang mungkin bisa dicapai dari hasil eksperimen. Penghitungan nilai prediksi sebagai berikut:
µ
prediksi = y6+ A666 − y6 + B666 − y6 + C666 − y6 + (D6666 − y6)= A666+ B+ C666+ D6666 − 3 y6
= 10,26 + 9,32 + 9,89 + 11,93 - 3. 12,43 = 4,12 µm
3. Interval Kepercayaan Kekasaran Permukaan Rata-rata
n
eff=
ÓǴƼ30 ,2,03 semgsrnƼsN ÓǴƼ30 ɔsr0Ó0, esoso0m0N gsrenr00N r0,0 r0,0n
eff=
=
3 CI = ± FĚ,Ě; ; x MSs nsff CI = ± 6,01 x 0,09 3 = ± 0,42Interval kepercayaan untuk kekasaran permukaan rata-rata adalah: Raprediksi – Cl ≤ Raprediksi ≤ Raprediksi + Cl
4,12 – 0,42 ≤ 4,12 ≤ 4,12 + 0,42 3,70 ≤ 4,12 ≤ 4,54
commit to user
60 Didapat kekasaran optimal dari parameter proses proses CNC Milling type ZK 7040 pada kayu Jati, yaitu pada Interval kekasaran permukaan = 4,12 ± 0,42 µm.
4. Analisis Varian Rasio S/N
Rasio S/N (Rasio Signal to Noise) digunakan untuk memilih faktor atau parameter yang memiliki kontribusi pada pengurangan variansi suatu respon. Selain itu juga untuk meminimumkan “error variance” yaitu variansi yang disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak dapat dikendalikan. Taguchi menggunakan ANAVA (analisis varian) untuk memperkirakan rasio S/N untuk mengidentifikasi setting parameter kontrol yang akan menghasilkan performansi yang kokoh (robust), sehingga dapat juga untuk menentukan kondisi yang optimal. Karakter kualitas yang cocok diaplikasikan untuk kekasaran permukaan adalah “smaller the better”, karena kekasaran permukaan semakin mendekati angka 0 (non negatif), semakin baik.
a. Perhitungan Main Effect Plot for S/N Rasio Secara Manual
Ratio S/N untuk Smaller the better:
MSD= ∑
S/N= -10 log10 (MSD) Dimana:
= Hasil dari percobaan n = Jumlah pengulangan
MSD (Mean Squared Deviation) dan rasio S/N dihitung untuk setiap percobaan karena ada 9 percobaan, maka ada 9 nilai MSD dan rasio S/N. a. Nilai MSD (Mean Squared Deviation)
MSD1 =(11,13 +12,74 + 6,31 )/3 = 108,67 MSD2 =(13,40 +14,11 + 15,04 )/3 = 201,62 MSD3 =(16,74 +18,41 + 21,81 )/3 = 364,94
commit to user MSD5 =(17,74 +16,14 +17,44 )/3 = 293,12 MSD6 =(14,72 +12,31 + 9,62 )/3 = 153,59 MSD7 =(8,16 +9,06 + 10,94 )/3 = 89,45 MSD8 =(6,47 +7,84 + 7,86 )/3 = 55,04 MSD9 =(12,33 +13,80 + 15,92 )/3 = 198,64 b. Nilai rasio S/N S/N1 = -10 log10 (108,67) = -20,36 S/N2 = -10 log10 (201,62) = -23,05 S/N3 = -10 log10 (364,94) = -25,62 S/N4 = -10 log10 (84,22) = -19,25 S/N5 = -10 log10 (293,12) = -24,67 S/N6 = -10 log10 (153,59) = -21,86 S/N7 = -10 log10 (89,45) = -19,52 S/N8 = -10 log10 (55,04) = -17,41 S/N9 = -10 log10 (198,64) = -22,98
commit to user
62 Gambar 22 menunjukkan grafik line pengaruh 4 faktor utama terhadap Rasio S/N:
Gambar 22. Diagram Garis dari Respon Faktor Utama
Berdasarkan perhitungan manual di atas, maka setting parameter pemesinan CNCmilling optimumnya adalah :
a. Kecepatan Spindel : Level 3 (3000 rpm) b. Kecepatan Pemakanan : Level 1 (400 mm/min) c. Kedalaman Pemakanan : Level 1 (2 mm)
d. Arah Potong Serat Kayu : Level 3 (Arah Tangensial)
Untuk mendapatkan setting optimum seperti hasil di atas, pada metode Rasio S/N ini pemilihannya tergantung dari karakteristik kualitas. Jadi karakteristik kualitasnya, selalu melihat nilai yang paling besar. Sebagai contoh, untuk faktor kecepatan spindel mempunyai nilai Rasio S/N -19,97 pada level 3, untuk faktor laju pemakanan mempunyai nilai Rasio S/N -19,71 pada level 1, untuk faktor kedalaman pemakanan mempunyai nilai Rasio S/N -19,88 pada level 1, dan untuk faktor arah potong serat kayu mempunyai nilai Rasio S/N -20,76 pada level 3.
Rasio S/N
commit to user
Berikut ini tahapan-tahapan yang dilakukan dalam melakukan perhitungan dengan menggunakan software Minitab 15 :
1. Open Worksheet
Gambar 23. Worksheet Minitab 15 2. Stat → DOE → Taguchi → Create Taguchi Design
commit to user
64 Keterangan :
a. Type of Design
Pilihan ini digunakan untuk menentukan jenis level yang akan digunakan dalam suatu percobaan.
b. Number of Factors
Pilihan ini digunakan untuk menentukan berapa banyak faktor utama yang akan dipergunakan di dalam percobaan tersebut.
c. Display Available Designs
Pilihan ini akan membantu dalam memilih desain yang paling tepat berdasarkan jumlah faktor yang digunakan serta jumlah trial dalam satu percobaan.
d. Designs
Pilihan ini digunakan untuk memilih Orthogonal Array yang akan digunakan.
Gambar 25. Taguchi Design – Design
Add a signal factor for dynamic characteristics, digunakan untuk menambahkan signal faktor percobaan dengan hasil yang bersifat dinamis (hasil percobaan yang bersifat dinamis berupa range).
commit to user
Pilihan ini digunakan untuk memberikan nama, nilai level, kolom penugasan pada faktor-faktor utama percobaan, selain itu juga digunakan untuk memasukkan faktor interaksinya.
Gambar 26. Taguchi Design – Factors
1) To collumns of the array as specified bellow, dipilih jika pada percobaan tidak mempunyai interaksi.
2) To allow estimation of selected interaction, dipilih jika pada percobaan terdapat interaksi.
f. Options
Pilihan ini dipergunakan untuk menentukan apakah ingin menyimpan data-data yang telah dimasukkan ke dalam worksheet atau tidak.
commit to user
66
Gambar 27. Taguchi Design – Options
3. Masukan Hasil Percobaan pada Worksheet
Setelah tampil worksheet yang berisi Taguchi Orthogonal Array Design, masukkan 3 hasil percobaan yang dilakukan pada kolom berikutnya.
.
Gambar 28. Worksheet Hasil Percobaan Worksheet
commit to user
Gambar 29. Analyze Taguchi Design
Keterangan : a. Graphs
Pilihan ini digunakan untuk memplot grafik main effect dan interaksi, yang dapat digunakan untuk menunjukkan efek masing-masing faktor utama dan juga interaksinya. Grafik ini dapat dipergunakan untuk Signal to Noise Ratios, Means, dan Standard Deviations.
commit to user
68 b. Analysis
Pilihan ini digunakan untuk menampilkan hasil dari Signal to Ratios, Means, dan Standard Deviation pada tabel hasil.
Gambar 31. Analyze Taguchi Design – Analysis c. Options
Pilihan ini digunakan untuk menentukan karakteristik kualitas yang akan dipergunakan untuk perhitungan.
commit to user
Pilihan ini digunakan untuk menampilkan hasil dari Signal to Noise Ratios, Means, Standard Deviations pada worksheet.
Gambar 33. Analyze Taguchi Design – Storage
5. Hasil Akhir
Berikut adalah tabel 14. hasil perhitungan Minitab pada percobaan Taguchi :
Tabel 14. Hasil Perhitungan Minitab 15
Taguchi Analysis: Ra1; Ra2; ... versus KECEPATAN SP; KECEPATAN PE; ...
Response Table for Signal to Noise Ratios Smaller is better
KECEPATAN LAJU KEDALAMAN ARAH POTONG
Level SPINDLE PEMAKANAN PEMAKANAN SERAT KAYU 1 -23,01 -19,71 -19,88 -22,67 2 -21,93 -21,71 -21,76 -21,47 3 -19,97 -23,49 -23,27 -20,76 Delta 3,04 3,78 3,39 1,91 Rank 3 1 2 4
Berdasarkan hasil perhitungan percobaan dengan menggunakan software Minitab 15, didapatkan hasil untuk setting optimum mesin yang sama seperti dengan perhitungan yang manual yaitu memilih nilai yang paling besar (tergantung pada karakteristik kualitasnya) pada setiap faktor yang terdapat pada gambar di atas.
commit to user
70 Berdasarkan hasil perhitungan tabel 14, maka setting optimumnya adalah :
a. Kecepatan Spindel : Level 3 (3000 rpm) b. Kecepatan Pemakanan : Level 1 (400 mm/min) c. Kedalaman Pemakanan : Level 1 (2 mm)
d. Arah Potong Serat Kayu : Level 3 (Arah Tangensial)
5. Prediksi Rasio S/N Kekasaran Permukaan
Prediksi nilai kekasaran optimum dilakukan untuk mengetahui perkiraan nilai kekasaran permukaan rata-rata yang mungkin bisa dicapai dari hasil eksperimen. Penghitungan nilai prediksi sebagai berikut:
S/N prediksi = y6+ A666 − y6 + B666 − y6 + C666 − y6 + (D6666 − y6) = A666+ B+ C666+ D6666 − 3 y6
= (-19,97)+ (-19,71)+ (-19,88)+ (-21,47)- 3. (-21,64) = (-16,11) dB
6. Interval Kepercayaan Rasio S/N Kekasaran Permukaan Rata-rata
n
eff=
ÓǴƼ30 ,2,03 semgsrnƼsN ÓǴƼ30 ɔsr0Ó0, esoso0m0N gsrenr00N r0,0 r0,0n
eff=
=
3 CI = ± FĚ,Ě; ; x MSs nsff CI = ± 6,01 x 0,0014 3 = ± 0,05Interval kepercayaan untuk kekasaran permukaan rata-rata adalah: S/Nprediksi – Cl ≤ S/Nprediksi≤ S/Nprediksi + Cl
(-16,11) – 0,05 ≤ (-16,11) ≤ (-16,11) +0,05 (-16,16) ≤ (-16,11) ≤ -16,06)
commit to user
Berdasarkan hasil perhitungan main effects secara manual dan software Minitab 15 sebelumnya, didapatkan hasil untuk setting optimum mesin yaitu memilih nilai yang paling besar (tergantung pada karakteristik kualitasnya) pada setiap faktor yang terdapat pada gambar 22.
1. Kecepatan Spindle
Gambar 22 menunjukkan nilai rasio S/N tertinggi berada pada level ketiga yaitu 3000 rpm. Seiring meningkatnya kecepatan spindel, maka nilai kekasaran permukaan yang didapatkan semakin rendah. Hal ini karena dengan semakin besar kecepatan spindel maka gesekan (gerak pemakanan) yang terjadi antara permukaan benda kerja dan pahat akan lebih cepat, sehingga permukaannya akan menjadi lebih halus. Nilai kekasaran permukaan yang terbaik adalah pada level ketiga (3000 rpm). Dipandang dari segi getaran mesin, ternyata pada kecepatan tinggi kondisi mesin masih tetap stabil (tool holder dan konstruksi mesin). Hal ini terbukti ketika mesin bekerja getaran mesin tidak begitu besar.
2. Kecepatan Pemakanan
Gambar 22 menunjukkan menunjukkan nilai rasio S/N semakin meningkat, seiring menurunnya kecepatan pemakanan terhadap benda kerja. Berarti nilai kekasaran permukaan semakin meningkat, seiring menurunnya nilai rasio S/N dan semakin meningkatnya kecepatan pemkanan. Nilai kekasaran permukaan yang terbaik adalah pada level kesatu (400 mm/min). Hal ini karena pergerakan pahat untuk melakukan pemakanan pada permukaan benda kerja akan semakin besar, sehingga akan meninggalkan alur pengerjaan yang besar dan akan semakin kasar. Pergerakan pemakanan pahat yang rendah, maka proses pemakanan akan meninggalkan bekas yang cenderung mengikuti gerak pahat. Jika gerak pemakanan terlalu besar, maka akan meninggalkan alur pengerjaan yang besar yang membentuk suatu tekstur permukaan.
commit to user
72
3. Kedalaman Pemakanan
Gambar 22 menunjukkan nilai rasio S/N semakin meningkat, seiring menurunnya kedalaman pemakanan (depth of cut) terhadap benda kerja. Hal ini berarti nilai kekasaran permukaan semakin meningkat, seiring menurunnya kedalaman pemakanan (depth of cut). Kedalaman pemakanan berkaitan dengan pembentukan geram. Jika kedalaman pemakanan rendah, maka geram yang dihasilkan bentuk permukaannya ada sisi seperti serabut, dengan kata lain permukaan benda kerja akan kasar karena adanya sisa proses pemesinan yang tertinggal. Jika kedalaman terlalu besar, maka hal ini akan menghasilkan geram yang tebal dan akan menyebabkan getaran pahat yang besar serta keausan pahat akan cepat terjadi sehingga permukaan menjadi kasar. Hasil permukaan terbaik ditunjukkan pada kedalaman pemakanan level kesatu (2 mm).
4. Arah Potong Serat Kayu
Gambar 22 menunjukkan nilai rasio S/N semakin meningkat, seiring menurunya besar penyusutan kayu (arah potong serat kayu) kondisi kering udara 14,50 %. Hal ini berarti nilai kekasaran permukaan semakin meningkat, seiring meningkatnya besar penyusutan kayu. Arah pemotongan serat kayu dari longitudinal ke radial dan radial ke tangensial, maka besarnya penyusutan akan semakin besar. Semakin besarnya penyusutan maka semakin cepat proses evaporasinya, sehingga kayu semakin kering dan pori-pori kayu semakin kecil.
E. Pembahasan dan Analisis Hasil Eksperimen
Berdasarkan gambar 22 grafik respon nilai rasio S/N terhadap level dari masing-masing faktor hasil eksperimen yang dilakukan diketahui kondisi optimum adalah:
1. Kecepatan Spindel : Level 3 (3000 rpm) 2. Kecepatan Pemakanan : Level 1 (400 mm/min) 3. Kedalaman Pemakanan : Level 1 (2 mm)
commit to user
metode rasio S/N ini pemilihannya tergantung dari karakteristik kualitasnya. Jadi karakteristik kualitasnya, selalu melihat nilai yang paling besar.
Tabel 15. Analisis Varians Rasio S/N
FAKTOR V SS MS F-Rasio F-Tabel SS' P%
A 2 14,260 7,130 5226,389 6,01 14,257 24,333 B 2 21,430 10,715 7854,244 6,01 21,427 36,547 C 2 17,334 8,667 6352,968 6,01 17,331 29,560 D 2 5,580 2,790 2045,109 6,01 5,577 9,513 ERROR 18 0,025 0,001 TOTAL 26 58,628 29,303
Kondisi optimum untuk eksperimen konfirmasi dapat dilihat di tabel 16 :
Tabel 16. Hasil Pengukuran Kekasaran Rata-rata Optimum
Pengukuran Replika Ra Rata-rata Mean Rasio
S/N 1 2 3 1 3,89 3,79 4,05 3,91 3,89 -11,81 2 3,83 3,82 3,70 3,78 3 4,54 3,70 3,72 3,99
1. Eksperimen Konfirmasi Kekasaran Permukaan Rata-rata
CI = ± FĚ,Ě; ; x MSsx 1 nsff+ 1 r
n
eff=
ÓǴƼ30 ,2,03 semgsrnƼsN ÓǴƼ30 ɔsr0Ó0, esoso0m0N gsrenr00N r0,0 r0,0n
eff=
=
3Dimana: r = jumlah replika
Untuk nilai FĚ,Ě; ; diambil dari tabel Appendiks dengan toleransi
commit to user 74 CI = ± 6,01 x 0,09 x 1 3+ 1 3 CI = ± 6,01 x 0,09 x 2 3 = ± 0,60 µm
Interval kepercayaan untuk kekasaran permukaan rata-rata adalah: Raprediksi – Cl ≤ Raprediksi ≤ Raprediksi + Cl
3,89 – 0,60 ≤ 3,89≤ 3,89 + 0,60 3,29 ≤ 3,89≤ 4,49
2. Interval Kepercayaan Rasio S/N
CI = ± FĚ,Ě; ; x MSsx 1 nsff+ 1 r
n
eff=
ÓǴƼ30 ,2,03 semgsrnƼsN ÓǴƼ30 ɔsr0Ó0, esoso0m0N gsrenr00N r0,0 r0,0n
eff=
=
3Dimana: r = jumlah replika
Untuk nilai FĚ,Ě; ; diambil dari tabel Appendiks dengan toleransi error sebesar 1% = 6,01 (Arikunto, 2010: 410).
CI = ± 6,01 x 0,0014 x 1 3+ 1 3 CI = ± 6,01 x 0,0014 x 2 3 = ± 0,07 dB
commit to user
S/Nprediksi – Cl ≤ S/Nprediksi≤ S/Nprediksi + Cl (-11,81) – 0,07 ≤ (-11,81) ≤ (-11,81) +0,07
(-11,88) ≤ (-11,81) ≤ (-11,82)
Tabel 17. Interpretasi Hasil Eksperimen Konfirmasi dan Eksperimen Taguchi
Respon (kekasaran permukaan) Prediksi Optimasi
Eksperimen Taguchi Rata-rata (µm) 4,12 4,12± 0,42 Rasio S/N (dB) -16,11 -16,11 ± 0,05 Eksperimen konfirmasi Rata-rata (µm) 3,89 3,89 ± 0,60 Rasio S/N (dB) -11,81 -11,81 ± 0,07
Berdasarkan interpretasi hasil perhitungan kekasaran permukaan kayu Jati yang tertera pada tabel 17, yaitu eksperimen Taguchi ke eksperimen konfirmasi mengalami peningkatan rata-rata dan rasio S/N. Dengan demikian kombinasi faktor-faktor tersebut di atas terbukti dapat menurunkan kekasaran permukaan kayu Jati.
commit to user
76
BAB V