• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil

pH H2O

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa perlakuan tanah yang dicemari logam berat Pb pada minggu pertama berbeda sangat nyata terhadap perubahan pH H2O. Perlakuan pemberian biomassa azolla tanah dan interaksi antara pemberian biomassa azolla kedalam tanah dengan tanah yang dicemari logam berat berbeda tidak nyata terhadap pH tanah pada minggu pertama (Lampiran 2). Tabel 3. Pengaruh pemberian biomassa azolla dan tanah yang dicemari Pb

terhadap pH tanah pada minggu pertama setelah inkubasi

Perlakuan P0 (0 ppm Pb) P1 (150 ppm Pb) P2 (300 ppm Pb) Rataan A0 (0 g biomassa) 6.30 5.69 6.28 6.09 A1 (15 g biomassa) 6.35 5.78 6.49 6.21 A2 ( 30 g biomassa) 6.14 5.90 6.09 6.04 Rataan 6.26 a 5.79 b 6.29 a

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada

α = 0,05 menurut DMRT

Dari Tabel 1 dapat dilihat bahwa pH H2O setelah satu minggu inkubasi, nilai pH tertinggi pada perlakuan tanah yang dicemari Pb sebanyak 300 ppm yaitu 6,29. Nilai tersebut tidak berbeda nyata dengan perlakuan tanpa pemberian Pb, namun berbeda nyata dengan pH H2O pada tanah yang dicemari Pb 150 ppm. Pada perlakuan pemberian biomassa azolla tidak menunjukkan perbedaan yang nyata terhadap pH tanah. pH tanah tertinggi terdapat pada pemberian 15 g biomassa yaitu 6.21 dan pH tanah terendah pada pemberian biomassa 30 g yaitu 6.04.

xxxi

Perlakuan tanah yang dicemari logam berat Pb berbeda sangat nyata terhadap pH H2O pada pengamatan minggu kedua sedangkan perlakuan pemberian biomassa azolla dan interaksi antara pemberian biomassa azolla dengan tanah yang dicemari logam berat berbeda tidak nyata terhadap pH tanah (Lampiran 4).

Tabel 4.Pengaruh pemberian biomassa azolla dan tanah yang dicemari Pb terhadap pH tanah pada minggu kedua setelah inkubasi

Perlakuan P0 (0 ppm Pb) P1 (150 ppm Pb) P2 (300 ppm Pb) Rataan A0 (0 g biomassa) 5.67 5.45 5.52 5.55 A1 (15 g biomassa) 5.76 5.49 5.64 5.63 A2 ( 30 g biomassa) 5.77 5.56 5.68 5.67 Rataan 5.73 a 5.50 b 5.62 a

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada

α = 0,05 menurut DMRT

Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa setelah dua minggu inkubasi nilai pH tertinggi pada perlakuan tanah tanpa dicemari Pb yaitu 5.73 dan berbeda nyata dengan pH terendah pada perlakuan tanah yang dicemari Pb 150 ppm yaitu 5.5. Sementara perlakuan tanah tanpa dicemari Pb tidak berbeda nyata terhadap perubahan pH tanah yang dicemari 300 ppm Pb. Dari hasil uji statistik pemberian biomassa azolla tidak berbeda nyata terhadap pH tanah dan nilai pH tertinggi pada perlakuan pemberian azolla 30 g yaitu 5.67 dan terendah pada perlakuan tanpa pemberian biomassa azolla yaitu 5.55.

Bahan Organik Tanah

Perlakuan tanah yang dicemari logam berat Pb berbeda tidak nyata terhadap bahan organik tanah. Sedangkan pada perlakuan pemberian biomassa azolla dan interaksi pemberian biomassa azolla dengan pemberian logam berat Pb

xxxii

kedalam tanah berbeda nyata terhadap kandungan bahan organik tanah (Lampiran 6).

Tabel 5. Pengaruh pemberian biomassa azolla dan tanah yang dicemari Pb terhadap bahan organik tanah pada minggu pertama setelah inkubasi

Perlakuan P0 (0 ppm Pb) P1 (150 ppm Pb) P2 (300ppm Pb) Rataan ……….%... A0 (0 g biomassa) 1.94 d 2.23 bc 2.03 cd 2.07 b A1 (15 g biomassa) 2.03 cd 2.13 bcd 2.64 a 2.27 a A2 ( 30 g biomassa) 2.31 b 2.35 b 2.30 b 2.32 a Rataan 2.10 b 2.24 a 2.33 a

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada

α =0,05 menurut DMRT

Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa tanpa pemberian biomassa azolla dengan nilai bahan organik tertinggi pada pemberian 30 g sebesar 2.32% dan bahan organik tanah terendah pada tanah tanpa pemberian biomassa azolla yaitu 2.07% pada masa inkubasi satu minggu. Pada perlakuan tanah yang dicemari Pb bahan

organik tertinggi terdapat pada perlakuan tanah yang dicemari 300 ppm Pb, 2.33% yaitu dan yang terendah pada perlakuan tanpa dicemari Pb yaitu 2.10%.

Interaksi pemberian biomassa azolla yang tercemar Pb dan pencemaran Pb pada tanah terhadap bahan organik tanah dapat dilihat pada gambar berikut:

xxxiii

Gambar 1. Interaksi pemberian biomassa azolla yang tercemar Pb dan pencemaran Pb pada tanah terhadap bahan organik tanah

Dari Gambar 1 terlihat bahwa pada semua perlakuan tanah menunjukkan perubahan kandungan bahan organik yang mengikuti garis linier menaik. Selain itu pada pemberian biomassa azolla 4 g pada tanah yang dicemari Pb 150 ppm berpotongan dengan tanah yang dicemari 300 ppm Pb. Pada grafik juga terlihat pemberian biomassa azolla 30 g terjadi perpotongan akibat pemberian logam berat Pb pada tanah pada. Hal ini menunjukkan kandungan bahan organik yang sama pada interaksi perlakuan tersebut.

Hasil uji statistik memperlihatkan bahwa pada minggu kedua setelah inkubasi perlakuan pemberian biomassa azolla berbeda sangat nyata terhadap bahan organik tanah dan pada tanah yang dicemari logam berat Pb berbeda nyata terhadap bahan organik tanah. Interaksi pemberian biomassa azolla dengan

1,00 1,25 1,50 1,75 2,00 2,25 2,50 2,75 0 15 30 Ba ha n O rg a ni k ( % ) Azolla (gram) 0 ppm Pb 150 ppm Pb 300 ppm Pb y = 0.012x + 1.910 R² = 0.913 y = 0.003x + 2.178 R² = 0.272 y = 0.008x + 2.192 R² = 0.190

xxxiv

pemberian logam berat Pb kedalam tanah tidak berbeda nyata pada minggu pertama terhadap peningkatan bahan organik tanah (Lampiran 8).

Tabel 6. Pengaruh pemberian biomassa azolla dan tanah yang dicemari Pb terhadap bahan organik tanah pada minggu kedua setelah inkubasi

Perlakuan P0 (0 ppm Pb) P1 (150 ppm Pb) P2 (300 ppm Pb) Rataan …………..………..%... A0 (0 g biomassa) 2.68 2.13 2.61 2.47 b A1 (15 g biomassa) 2.86 2.55 2.89 2.77 a A2 ( 30 g biomassa) 3.06 2.88 2.93 2.96 a Rataan 2.87 a 2.52 b 2.81 a

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada

α =0,05 menurut DMRT

Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa bahan organik tanah tertinggi setelah dua minggu masa inkubasi pada perlakuan pemberian biomassa azolla 30 g yaitu 2.96% dan berbeda nyata terhadap pH tanah yang terendah pada pemberian 0 g biomassa azolla yaitu 2.47%, sedangkan pada pemberian 15 g dan 30 g biomassa azolla tidak berbeda nyata terhadap pH H2O. Pada perlakuan tanah yang dicemari Pb bahan organik tertinggi pada perlakuan tanpa dicemari yaitu 2.87% menunjukkan perbedaan yang nyata dengan pH tanah terendah yaitu pada tanah yang dicemari Pb 150 ppm sebesar 2.52%.

Pb Total Tanah

Hasil uji statistik menunjukkan bahwa pada minggu kedua setelah inkubasi. perlakuan pemberian biomassa azolla dan tanah yang dicemari logam berat Pb berbeda sangat nyata terhadap Pb total tanah. Interaksi pemberian biomassa azolla dengan pemberian logam berat ke dalam tanah berbeda nyata pada minggu pertama terhadap Pb total didalam tanah (Lampiran 12).

xxxv

Tabel 7. Pengaruh pemberian biomassa azolla dan tanah yang dicemari Pb terhadap Pb total tanah pada minggu kedua setelah inkubasi

Perlakuan P0 (0 ppm Pb) P1 (150 ppm Pb) P2 (300 ppm Pb) Rataan ………..……….ppm………. A0 (0 g biomassa) 97.78 e 280.44 c 316.42 b 231.55 c A1 (15 g biomassa) 176.89 c 323.11 b 322.49 b 274.16 b A2 ( 30 g biomassa) 273.63 c 339.82 b 451.23 a 354.89 a Rataan 182.76 c 314.46 b 363.38 a

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada

α =0,05 menurut DMRT

Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa Pb total tanah tertinggi pada interaksi pemberian biomassa azolla dengan tanah yang dicemari Pb pada perlakuan pemberian 30 g biomassa azolla ke dalam tanah yang dicemari Pb 300 ppm sebesar 451.23 ppm dan berbeda nyata dengan Pb total tanah terendah pada perlakuan tanah tanpa biomassa azolla dan dicemari Pb yaitu 97.78 ppm. Interaksi pemberian biomassa tanah dengan pencemaran Pb pada tanah terhadap bahan Pb total dapat dilihat pada gambar berikut:

Gambar 2. Interaksi pemberian biomassa azolla dengan tanah yang dicemari Pb terhadap Pb total tanah 0,00 50,00 100,00 150,00 200,00 250,00 300,00 350,00 400,00 450,00 500,00 0 15 30 Pb T ot a l ( p p m) Azolla (gram) 0 ppm Pb 150 ppm Pb 300 ppm Pb y = 5.861x + 94.84 R² = 0.996 y = 1.979x + 284.7 R² = 0.940 y = 4.493x + 295.9 R² = 0.783

xxxvi

Dari gambar 3 terlihat bahwa setelah dua minggu masa inkubasi pemberian biomassa azolla yang tercemar Pb dapat meningkatkan kadar Pb total mengikuti garis linear menaik dan terjadi perpotongan di antara perlakuan tanah yang dicemari 150 ppm dan 300 ppm pada pemberian 15 g biomassa azolla yang tercemar Pb. Hal tersebut menunjukkan bahwa kadar Pb total didalam tanah pada tanah yang dicemari 150 ppm Pb sama dengan tanah yang dicemari 300 ppm Pb setelah dua minggu setelah masa inkubasi.

Pb Tersedia Tanah

Hasil uji statistik didapat bahwa perlakuan pemberian biomassa azolla dan interaksi pemberian biomassa azolla dengan pemberian logam berat ke dalam tanah berbeda nyata terhadap ketersediaan Pb di dalam tanah. Pada minggu pertama setelah inkubasi dan pada perlakuan tanah yang dicemari logam berat Pb berbeda sangat nyata terhadap Pb tersedia tanah (Lampiran 14).

Tabel 8. Pengaruh pemberian biomassa azolla dan tanah yang dicemari Pb terhadap Pb tersedia tanah minggu pertama setelah inkubasi

Perlakuan P0 (0 ppm Pb) P1 (150 ppm Pb) P2 (300 ppm Pb) Rataan ………..………ppm………. A0 (0 g biomassa) 14.45 d 94.45 c 131.85 b 87.91 b A1 (15 g biomassa) 35.87 d 117.43 b 181.93 a 111.54 a A2 ( 30 g biomassa) 93.73 c 116.83 b 177.57 a 121.92 a Rataan 48.01 c 109.57 b 163.78 a

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada α =0,05 menurut DMRT

Dari Tabel 7 terlihat bahwa Pb tersedia tanah pada interaksi perlakuan pemberian biomassa azolla dengan tanah dicemari Pb setelah satu minggu inkubasi tertinggi pada pemberian biomassa 30 g pada tanah yang dicemari 300 ppm yaitu 177.57 ppm dan berbeda nyata dengan kadar Pb tersedia terendah pada

xxxvii

perlakuan tanpa pemberian biomassa azolla ke dalam tanah tanpa dicemari Pb, yaitu 14.45 ppm. Selain itu terlihat penambahan ketersediaan Pb sampai 80 ppm dan peningkatan Pb tersedia ± 20 ppm akibat pemberian biomassa azolla yang tercemar Pb pada tanah tanpa dicemari Pb dan tanah yang dicemari 300 ppm Pb. Namun pada pemberian 150 ppm Pb terjadi pengurangan ketersediaan Pb 1- 10 ppm. Interaksi pemberian biomassa tanah dengan pencemaran Pb pada tanah terhadap bahan Pb tersedia tanah dapat dilihat pada gambar berikut:

0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 120.00 140.00 160.00 180.00 200.00 0 15 30 P b T e rs e d ia ( p p m ) Azolla (gram) 0 ppm Pb 150 ppm Pb 300 ppm Pb y = 2.642x + 8.371 R² = 0.934 y = 0.015x + 101.5 R² = 0.003 y = 1.523x + 140.9 R² = 0.679

Gambar 3. Interaksi pemberian biomassa azolla dengan tanah yang dicemari Pb terhadap Pb total tanah

Dari Gambar 3 terlihat bahwa pada tanah tanpa dan yang dicemari Pb 300 ppm menghasilkan ketersediaan Pb tanah mengikuti garis linear menaik pada. Sedangkan pada tanah yang dicemari 150 Pb akibat pemberian biomassa azolla yang tercemar Pb meningkatkan kemudian menurunkan ketersediaan Pb sehingga

xxxviii

menunjukkan garis linear datar. Selain itu juga terlihat pertemuan titik pada pemberian 30 g biomassa azolla pada tanah yang dicemari 150 ppm dan tanpa dicemari Pb seminggu setelah inkubasi. Hal ini menunjukkan bahwa ketersediaan Pb yang sama pada minggu kedua akibat pemberian biomassa azolla 30 g pada tanah 150 dan 300 ppm.

Dari hasil uji statistik pada Lampiran 16 diperoleh pada minggu kedua setelah inkubasi bahwa perlakuan pemberian biomassa azolla tidak berbeda nyata terhadap Pb tersedia tanah. Sedangkan pada perlakuan tanah yang dicemari logam berat Pb berbeda sangat nyata terhadap Pb tersedia tanah dan interaksi pemberian biomassa azolla dengan pemberian logam berat kedalam tanah tidak berbeda nyata terhadap ketersediaan Pb di dalam tanah.

Tabel 9. Pengaruh pemberian biomassa azolla dan tanah yang dicemari Pb terhadap Pb tersedia tanah pada minggu kedua setelah inkubasi

Perlakuan P0 (0 ppm Pb) P1 (150 ppm Pb) P2 (300 ppm Pb) Rataan ………..………..ppm………. A0 (0 g biomassa) 15.65 90.58 170.91 107.62 A1 (15 g biomassa) 72.57 136.29 179.04 126.38 A2 ( 30 g biomassa) 88.83 127.52 159.14 112.85 Rataan 59.02 c 118.13 b 169.70 a

Keterangan : Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada

α =0,05 menurut DMRT

Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa Pb tersedia tanah pada pemberian biomassa azolla setelah dua minggu inkubasi tertinggi pada perlakuan tanah yang dicemari Pb 300 ppm sebesar 169.70 ppm dan berbeda nyata dengan tanah yang dicemari 150 ppm dan tanpa dicemari Pb masing – masing sebesar 118.13 ppm dan 59.02 ppm. Ketersediaan Pb pada minggu kedua mengalami peningkatan akibat pemberian biomassa azolla hingga 70 ppm pada tanah tanpa dicemari Pb.

xxxix

Namun mengalami penurunan akibat pemberian biomassa azolla sampai 10 ppm Pb pada tanah dicemari Pb150 ppm dan juga menurun hingga 20 ppm pada tanah dicemari 300 ppm.

Pembahasan

Pada tanah yang dicemari logam berat Pb pada konsentrasi yang tinggi yaitu 300 ppm akan menekan kandungan bahan organik tanah walaupun aplikasi biomassa azolla diberikan pada dosis tertinggi 30 g. Sebaliknya pada tanah tanpa pemberian biomassa azolla yang tercemar Pb meningkatkan bahan organik tanah sama halnya dengan tanah yang dicemari Pb 150 ppm. Hal ini dikarenakan pencemaran tanah akibat keracunan Pb pada konsentrasi yang tinggi dapat menekan kandungan bahan organik tanah. Namun pada tanah yang dicemari Pb konsentrasi yang rendah tidak mempengaruhi bahan organik tanah karena kemampuan tanah sebagai penyangga (daya buffer tanah). Hal ini sesuai dengan literatur Kunaefi, Oginawati, dan Madiati (2010) yang menyatakan bahwa setiap tanah memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda- beda, sehingga berbeda dalam kemampuan untuk menyangga berbagai macam pencemar. Daya sanggah tanah terhadap Pb tergantung dari kandungan bahan organik, tekstur, serta ada tidaknya tanaman yang tumbuh di atasnya.

Akibat pemberian biomassa azolla sebanyak 15 dan 30 g kedalam tanah menunjukkan pengaruh yang nyata dalam meningkatkan kandungan bahan organik dalam tanah baik minggu pertama maupun minggu kedua. Hal ini dikarenakan biomassa azolla merupakan sumber bahan organik tanah dapat terdekomposisi setelah dua minggu masa inkubasi. Hal ini sesuai dengan pernyataan Djojosiwito (2000) yang menyatakan bahwa biomassa azolla segar

xl

mempunyai kadar air sebesar 70 hingga 80 % dari berat tubuhnya sehingga proses dekomposisi azolla berlangsung lebih cepat yakni sekitar 15 – 25 hari.

Bahan organik tanah pada minggu kedua mengalami peningkatan dari minggu pertama inkubasi hal ini dikarenakan proses dekomposisi sudah mulai matang atau stabil pada akhir minggu kedua masa inkubasi. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Tan (1997) yang menyatakan bahwa bahan organik tanah yang telah terhumifikasi akan menghasilkan asam humat, fulfat dan humin. Asam-asam organik ini telah terhumifikasi sehingga lebih stabil.

Pada minggu kedua masa inkubasi bahan organik mengalami penurunan akibat pemberian Pb 150 ppm namun mengalami peningkatan kembali pada tanah yang dicemari 300 ppm. Hal ini dikarenakan proses dekomposisi belum berakhir sehingga terjadi peningkatan dan penurunan kandungan bahann organik tanah pada setiap perlakuan. Hal ini sesuai dengan literatur Djojosiwito (2000) yang menyatakan bahwa biomassa azolla segar mempunyai kandungan bahan organik sebesar 70 hingga 80 % dari berat tubuhnya sehingga proses dekomposisi azolla berlangsung lebih cepat yakni sekitar 15 – 25 hari masa inkubasi.

Kadar Pb total mengalami peningkatan akibat pemberian biomassa azolla yang tercemar Pb kedalam tanah. Hal ini dikarenakan biomassa azolla pada perlakuan ini yang diberikan sebelumnya telah dicemari Pb 70 ppm, sehingga kadar Pb total tanah tersebut akan meningkat. Hal ini sesuai yang dikemukakan oleh Hidayat (2011a) bahwa azolla yang diberi perlakuan logam berat Pb 140 ppm mampu diserap azolla dan diakumulasikan didalam tubuhnya sampai 4.68%. Hal ini karena terdapatnya sejumlah besar pektin berupa gugus heteropolisakarida pada dinding sel berperan sebagai fitokhelatin.

xli

Lamanya inkubasi mempengaruhi ketersediaan Pb didalam tanah. Ketersediaan Pb minggu kedua akibat pemberian biomassa azolla tercemar Pb mengalami peningkatan dari minggu pertama kecuali pada pemberian biomassa azolla yang tercemar Pb 15 g dan 30 g ke dalam tanah yang dicemari 300 ppm Pb yang mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan pada tanah mempunyai daya buffer atau kemampuan memulihkan dari keracunan bahan pencemar yang ada di dalam tanah pada waktu tertentu. Hal ini sesuai dengan yang dikemukakan oleh Kunaefi, Oginawati, dan Madiati (2010) yang menyatakan bahwa setiap tanah memiliki sifat fisik dan kimia yang berbeda - beda, sehingga berbeda dalam kemampuan untuk menyangga berbagai macam pencemar. Daya sanggah tanah terhadap Pb tergantung dari kandungan bahan organik, tekstur, serta ada tidaknya tanaman yang tumbuh di atasnya.

Akibat pemberian biomassa azolla yang dicemari Pb 70 ppm menunjukkan peningkatan ketersediaan Pb tanah sekitar 20% pada tanah yang dicemari 150 ppm. Peningkatan juga terjadi sekitar 9% pada minggu pertama dan penurunan ketersediaan Pb sekitar 5% pada minggu kedua. Hal ini menunjukkan bahwa bahan organik tanah dari biomassa azolla yang diberikan pada tanah mampu mengurangi ketersedian Pb dalam tanah. Dekomposisi yang terjadi akan menghasilkan asam-asam organik tanah yang mampu mengkhelat logam berat di dalam tanah.

Pada pemberian biomassa azolla yang tercemar Pb pada tanah yang dicemari Pb minggu pertama, Total Pb didalam tanah dapat meningkatkan dan berpotensi menurunkan ketersediaan Pb tanah tersebut. Sedangkan Pada tanah yang tidak tercemar Pb bila diberikan biomassa azolla yang telah tercemar maka

xlii

Pb total dan ketersediaan Pb di dalam tanah tersebut meningkat setelah dua minggu masa inkubasi. Hal ini menunjukkan biomassa azolla yang telah tercemar Pb berpotensi melepaskan Pb yang telah diadsorbsinya pada tanah yang tidak tercemar Pb setelah dua minggu inkubasi. Namun mampu mengurangi ketersediaan Pb dalam tanah tersebut pada tanah yang telah tercemar Pb.

Untuk pemberian 15 g dan 30 g biomassa azolla yang telah tercemar Pb menunjukkan peningkatan Pb sama seperti pencemaran Pb 150 ppm tanpa aplikasi biomassa azolla yang tercemar Pb pada tanah tersebut. Sama halnya dengan pencemaran 150 ppm Pb untuk pemberian biomassa azolla yang telah tercemar Pb sebanyak 15 g dan 30 g mempunyai efek penambahan total yang sama dengan efek penambahan konsentrasi Pb ke dalam tanah 300 ppm.

xliv

Dokumen terkait