• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Restoran KFC

4.1.1. Sejarah Restoran KFC di Indonesia

PT Fastfood Indonesia Tbk. adalah pemilik tunggal waralaba KFC di Indonesia, didirikan oleh Gelael Group pada tahun 1978 sebagai pihak pertama yang memperoleh waralaba KFC untuk Indonesia. Perseroan mengawali operasi restoran pertamanya pada bulan Oktober 1979 di Jalan Melawai, Jakarta, dan sukses outlet ini kemudian diikuti dengan pembukaan outlet-outlet selanjutnya di Jakarta dan perluasan area cakupan hingga ke kota-kota besar lain di Indonesia antara lain Bandung, Semarang, Surabaya, Medan, Makassar, dan Manado. Keberhasilan yang terus diraih dalam pengembangan merek menjadikan KFC sebagai bisnis waralaba cepat saji yang dikenal luas dan dominan di Indonesia.

Bergabungnya Salim Group sebagai pemegang saham utama telah meningkatkan pengembangan Perseroan pada tahun 1990, dan pada tahun 1993 terdaftar sebagai emiten di Bursa Efek Jakarta sebagai langkah untuk semakin mendorong pertumbuhannya. Kepemilikan saham mayoritas pada saat ini adalah 79,6% dengan pendistribusian 43,8% kepada PT Gelael Pratama dari Gelael Group, dan 35,8% kepada PT Megah Eraraharja dari Salim Group; sementara saham minoritas (20,4%) didistribusikan kepada Publik dan Koperasi.

Perseroan memperoleh hak waralaba KFC dari Yum! Restaurants

International (YRI), sebuah badan usaha milik Yum! Brands Inc., yaitu sebuah

merek ternama lainnya, yakni Pizza Hut, Taco Bell, A&W, dan Long John Silvers. Lima merek yang bernaung dibawah satu kepemilikan yang sama ini telah memproklamirkan Yum! Group sebagai fast food chain terbesar dan terbaik di dunia dalam memberikan berbagai pilihan restoran ternama, sehingga memastikan kepemimpinannya dalam bisnis multi-branding. Untuk kategori produk daging ayam cepat saji, KFC tak terkalahkan.

Memasuki 28 tahun keberhasilan Perseroan dalam membangun pertumbuhannya, posisi KFC sebagai pemimpin pasar restoran cepat saji tidak diragukan lagi. Untuk mempertahankan kepemimpinan, Perseroan terus memperluas area cakupan restorannya dan hadir di berbagai kota kabupaten tanpa mengabaikan persaingan ketat di kota-kota metropolitan. Perseroan baru saja meresmikan pembukaan outlet KFC yang ke 300 di Cireundeu pada bulan Oktober 2007, bertepatan pada bulan yang sama ulang tahun KFC Indonesia yang ke 28. Perseroan mengakhiri tahun 2007 dengan total 307 outlet termasuk mobile catering, yang tersebar di 78 kota di seluruh Indonesia, mempekerjakan total 11.835 karyawan dengan hasil penjualan tahunan di atas Rp. 1,590 triliun

4.1.2. Sejarah Restoran KFC Cabang Gajah Mada Medan

KFC Cabang Gajah Mada Medan diperhitungkan bagi pihak manajemen restoran KFC Medan, karena KFC Cabang Gajah Mada merupakan pusat outlet KFC yang ada di kota Medan. KFC Cabang Gajah Mada Medan terletak di Jl. Gajah Mada No. 14 Medan. KFC Cabang Gajah Mada ini berdiri sejak pertengahan Tahun 1989, tetapi kemudian direnovasi pada awal Tahun 2006 dan

dibuka kembali 10 Oktober 2006. Hal ini dikarenakan struktur bangunan yang sudah tua dan kurang menarik minat konsumen untuk datang membeli produk KFC. KFC Cabang Gajah Mada ini mempunyai luas area 766,1 m2dengan kapasitas 270 sit dan 8 sofa, dan memiliki jumlah karyawan sebanyak 56 orang.

Lokasi KFC Cabang Gajah Mada Medan ini merupakan tempat yang sangat strategis karena letaknya dekat dengan sekolah, daerah perkantoran dan daerah bisnis lainnya (seperti Toko buku Gramedia, toko jual beli mobil, dan lainnya). Sehingga tempat ini selalu rame dikunjungi oleh masyarakat luas baik anak sekolahan, karyawan perusahaan, ataupun pengunjung dari Toko buku Gramedia.

KFC Cabang Gajah Mada ini menyediakan fasilitas yang lebih lengkap dan luas dibandingkan dengan outlet KFC lainnya yaitu terdapat suatu ruangan/tempat khusus bagi konsumen yang ingin merayakan ulang tahun. Konsumen yang ingin merayakan ulang tahun tersebut akan diberikan potongan harga bila memesan minimal 30 paket combo dan akan disediakan master

ceremony (MC) dan tape music oleh pihak KFC Jalan Gajah Mada tersebut.

Selain itu di KFC Cabang Gajah Mada ini terdapat fasilitas musholla, tempat permainan anak-anak serta sofa yang besar yang membuat konsumen merasa nyaman di tempat tersebut selama menikmati produk KFC.

Cabang-cabang KFC memiliki kebebasan untuk menyediakan fasilitasnya masing-masing agar menarik konsumen membelinya. Namun fasilitas yang diberikan juga harus disesuaikan dengan kondisi yang tersedia, misalnya KFC Cabang Plaza Medan Fair dengan lokasi ramai dikunjungi dan sempit karena

berada di dalam Mall hanya bisa menyediakan fasilitas kursi dengan 2 jenis kursi yaitu kursi panjang dengan bahan kayu ini akan memberikan kenyamanan bagi pembeli yang dating bersama keluarga ataupun teman-teman dalam jumlah banyak. Di lokasi Cabang Medan Mall memanfaatkan tempat yang seefisien mungkin dengan menyediakan banyak kursi sehingga tidak bisa menyediakan fasilitas tambahan lain seperti di cabang KFC lainnya. Strategi ini dilakukan oleh pihak KFC untuk mengantisipasi ramainya pembeli yang datang pada waktu siang hari dan pada hari-hari libur seperti hari Sabtu dan Minggu.

4.1.3. Struktur Organisasi Restoran KFC Cabang Gajah Mada Medan

Seluruh kegiatan restoran KFC Cabang Gajah Mada Medan dilayani oleh 56 orang karyawan dengan posisi yang berbeda, tanggung jawab yang berbeda, dan mempunyai shift masing-masing sesuai dengan keputusan dari manajernya. Sesuai dengan struktur organisasi dan tata kerjanya, restoran KFC Cabang Gajah Mada Medan dipimpin oleh 1 orang Manajer cabang dan membawahi 3 orang asisten manajer, 1 orang kepala gudang (stock kepper), 2 orang chip kasir, dan sisanya sebanyak 49 orang adalah karyawan biasa. Setiap karyawan memiliki shift yang ditentukan manajer, dimana kerja shift I adalah jam 08.00-15.00 dan shift II dari jam 15.00-22.00. adapun struktur organisasi restoran KFC Cabang Gajah Mada Medan adalah:

Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi Restoran KFC Cabang Gajah Mada Medan Sumber: Restoran KFC Cabang Gajah Mada Medan (2011)

Adapun uraian pekerjaan struktur organisasi tersebut antara lain : 1. Manajer

Adapun tugas pokok dari manajer KFC Cabang Gajah Mada Medan yaitu: a. Memiliki kewenangan yang membawahi seluruh karyawan di KFC

Cabang Gajah Mada Medan.

b. Mengatur jadwal kerja karyawan KFC Cabang Gajah Mada Medan. c. Mengawasi seluruh bagian administrasi, penjualan, maupun gudang

KFC Cabang Gajah Mada Medan.

2. Asisten Manajer

Tugas-tugas yang diberikan kepada asisten manajer adalah:

a. Membantu pekerjaan dari Manajer KFC Cabang Gajah Mada Medan. b. Mewakili tugas Manajer apabila Manajer sedang tidak ada di lokasi

KFC.

c. Mengawasi pekerjaan para karyawan KFC Cabang Gajah Mada Medan. 3. Chip Kasir

a. Membantu dan membuat laporan keuangan yang akan diberikan kepada Manajer.

b. Mengawasi pekerjaan kasir.

c. Membuat laporan penjualan KFC Cabang Gajah Mada Medan setiap pagi.

d. Melakukan setoran uang ke bank. 4. Kepala Gudang (Stock Kepper)

Tugas yang diberikan kepada Kepala Gudang adalah: a. Mengawasi seluruh barang-barang yang ada. b. Mengatur dan membuat stock barang. 5. Karyawan

Tugas yang diberikan kepada karyawan umum adalah:

a. Kasir bertugas melayani konsumen yang akan datang untuk membeli dengan sistem antrian serta melakukan transaksi penjualan.

b. Cook yaitu karyawan yang bertugas memasak dibagian dapur KFC

c. Back up yaitu karyawan yang berada di belakang kasir dan bertugas

membantu kerja kasir.

d. Dinning yaitu karyawan yang bertugas untuk membersihkan meja,

kursi, lantai, kaca, mencuci piring serta seluruh ruangan dari KFC Cabang Gajah Mada Medan.

4.1.4. Strategi Manajer Restoran KFC

Survei Brand Image Tracking Study (BITS) menyatakan salah satu perusahaan dengan sistem manajemen yang professional dan mampu bersaing secara kompetitif dalam pasar global adalah perusahaan restoran makanan cepat saji KFC. Survei ini mengungkapkan bahwa KFC secara konsisten berada pada posisi tertinggi dan paling menonjol dalam ingatan konsumen untuk Top of Mind

Awareness dibandingkan dengan merek utama lainnya.

KFC melakukan Study Customer Experience Monitoring (CEM) untuk mengetahui bagaimana pengalaman konsumen terhadap pelayanan dan fasilitas KFC, dan sudi CHAMPSCHECK untuk menilai kualitas pelayanan dan fasilitas yang tersedia di KFC. Perseroan ini menerima penghargaan KADIN Award 2005 di bidang Parawista untuk kategori restoran. Surat penghargaan ini dianugerahkan oleh Kamar Dagang dan Industri dari pemerintah DKI Jakarta untuk perusahaan- perusahaan dalam kategori hotel, restoran, dan hiburan yang memberikan kontribusi signifikan terhadap pemasukan pemerintah setempat, dan juga atas perhatian yang besar dalam memelihara dan melindungi kelestarian lingkungan.

Perusahaan KFC sepenuh hati berkomitmen untuk mempertahankan visi kepemimpinan dengan terus memberikan kepuasan kepada konsumen. Visi

perusahaan ini adalah “we are the owner the chaki club Indonesia”. Dapat dijelaskan visi perusahaan adalah menjadi pemimpin atau leader dalam pangsa pasar dibandingkan dengan perusahaan saingannya. Dukungan para pemegang saham, keahlian manajemen, loyalitas dan dedikasi karyawanm serta kontinuitas kunjungan konsumen dapat membantu tercapainya visi ini.

Perseroan ini yakin bahwa dengan menciptakan dan membangun satu budaya yang kokoh di mana setiap orang di perusahaan membuat perbedaan, membentuk opini konsumen dan sales mania, memberikan differensial brand yang kompetitif, menjalin kontinuitas hubungan dengan masyarakat, serta mempertahankan konsistensi keberhasilan yang telah dicapai, pada akhirnya akan menjadikan KFC sebuah brand yang paling digemari di seluruh Indonesia, dan sebuah perusahaan yang baik dan kokoh.

Perusahaan memperoleh hak waralaba KFC dari perusahaan restoran yang memiliki system unit terbesar di dunia (yang dulu dikenal sebagai Tricon Global

Restaurant) adalah pemilik waralaba merek dagang KFC, Pizza Hut, Traco Bell, A&W dan Long John Silvers. Nama ini dipilih karena melambangkan harapan

perusahaan untuk memberikan kepuasan bagi konsumennya di seluruh dunia. Dengan lima merek dagang yang beroperasi di bawah naungan satu perusahaan yang sama, perusahaan ini akan menjadi yang terbaik dalam memberikan berbagai pilihan kepada konsumen, dan secara pasti akan memimpin dalam usaha multi-

branding.

KFC sebagai pemimpin global dalam kategori restoran cepat saji yang menyajikan produk ayam dan produk lain yang berkaitan dengan daging ayam,

secara khusus dimiliki oleh KFC International Holdings, Inc, di Louisville,

Kentucky.

4.1.5. Produk-produk KFC

1. Produk Unggulan

Produk unggulan dari restoran KFC adalah Colonel’s Original Recipe dan

Hot & Crispy Chicken. Produk unggulan ini merupakan ayam goreng yang terdiri

dari dua jenis yaitu biasa dan pedas dengan yang paling lezat menurut survei konsumen di Indonesia. Jika produk unggulan KFC berkualitas tinggi ini maka dapat diterima baik di Indonesia, sebuah Negara dengan konsumsi daging ayam jauh lebih tinggi daripada daging jenis lain.

2. Produk Tambahan

Restoran KFC juga menyediakan hidangan sampingan seperti salad kubis, berbagai makanan berdasarkan kentang (termasuk kentang jejari, kentang sandal, dan kentang putar dengan kuah), jagung dan biscuit. KFC juga menyediakan tambahan yang lain seperti Ayam bertih jagung, Hamburger, rusuk babi dan berbagai jenis pembasuh mulut. Walaupun bukan semuanya didapati di setiap tempat, khususnya dalam kawasan-kawasan di luar Amerika Serikat. Sebagian hidangan sampingan tergolong unik dan hanya terdapat di kawasan tertentu saja.

KFC di Indonesia memenuhi selera konsumen local dengan menawarkan menu pilihan seperti perkedel, nasi, salad dan jagung manis. Selain itu terdapat menu yang lain seperti Colonel Yakiniku, Golden Crispy, Promo goceng, Super panas jumbo, Wings bucket, Foam party, Super panas Sayang, Kombo Hitlist, Bubur ayam, twister,spaghetti yang diterima dengan sangat baik oleh pasar kita.

Menu kombinasi hemat dan bermutu dapat member nilai tambah kepada konsumen seperti KFC attack dan super panas senantiasa ditawarkan.

Pengembangan brand melalui pengenalan produk-produk baru, produk lanjutan, dan promosi paket murah meriah (secara permanen atau waktu terbatas) member kontribusi besar terhadap pertumbuhan KFC dan meningkatkan

differensiasi brand KFC yang kompetitif.

4.2. Hasil Penelitian

4.2.1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan instrumen dapat menjawab tujuan penelitian. Reliabel artinya konsisten atau stabil. Agar data yang diperoleh valid dan reliabel maka dilakukan uji reliability. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan terhadap alat penelitian, yakni kuesioner. Penyebaran kuesioner khusus uji validitas dan reliabilitas diberikan kepada 30 orang responden di Texas Fried Chicken Cabang Medan Mall.

1. Uji Validitas

Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 17.0 dengan kriteria sebagai berikut:

a. Jika rhitung positif dan rhitung > rtabel maka pernyataan dinyatakan valid.

b. Jika rhitung negatif atau rhitung < rtabel maka pernyataan tersebut dinyatakan

tidak valid.

Berdasarkan survei, kuesioner berisikan masing-masing 6 butir pertanyaan yang menyangkut variabel independen (bebas) yaitu Co-Branding (X) dan variabel dependen (terikat) yaitu Persepsi Konsumen tentang Kualitas Produk (Y).

Tabel 4.1

Validitas untuk Variabel Co-Branding (X)

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Pernyataan_1 20.1667 7.040 .548 .767 Pernyataan_2 20.6667 5.954 .726 .719 Pernyataan_3 20.5000 6.741 .423 .788 Pernyataan_4 20.4000 6.800 .397 .794 Pernyataan_5 20.4333 5.426 .557 .768 Pernyataan_6 20.6667 5.954 .726 .719

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS versi 17.00 (Maret 2011)

Tabel 4.2

Validitas untuk Variabel Persepsi Konsumen Tentang Kualitas Produk (Y)

Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item- Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted Pernyataan_1 21.0333 5.068 .723 .733 Pernyataan_2 20.9000 5.817 .584 .770 Pernyataan_3 20.7000 6.079 .621 .762 Pernyataan_4 20.5667 6.254 .515 .785 Pernyataan_5 20.5667 6.737 .565 .780 Pernyataan_6 21.0667 6.616 .409 .807

Uji validitas yang dilakukan pada 12 butir pernyataan yang diuji menunjukkan bahwa keseluruhan butir pernyataan memperoleh nilai rhitung > rtabel atau nilai

Corrected Item-Total Correlation diatas 0,361 sehingga dapat disimpulkan semua

pernyataan tersebut valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas diartikan sebagai keterpercayaan, keterandalan atau konsistensi. Hasil suatu pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran terhadap subjek yang sama diperoleh hasil yang relatif sama, artinya mempunyai konsistensi pengukuran yang baik, dan suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel.

Tabel 4.3

Nilai Ralpha untuk Variabel Co-Branding dan Persepsi Konsumen

Instrumen Cronbach’s Alpha Keterangan

Co-Branding 0,792 Reliabel

Persepsi Konsumen 0,805 Reliabel

Sumber : Hasil Pengolahan SPSS versi 17.00 (Maret 2011)

Hasil uji coba tersebut menunjukkan nilai ralpha Co-Branding (0,792) dan

ralpha Persepsi Konsumen tentang Kualitas Produk (0,805) lebih besar

dibandingkan dengan nilai rtabel (rtabel = 0,361) maka dapat disimpulkan bahwa

4.2.2. Analisis Deskriptif

1. Deskriptif Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh konsumen yang membeli produk KFC Cabang Gajah Mada. Sampel yang diambil dengan rumus Slovin sebanyak 100 orang konsumen KFC Cabang Gajah Mada.

2. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah Pelanggan Persentase

Laki-laki 46 46 %

Perempuan 54 54 %

Total 100 100 %

Sumber : Data primer diolah (2011)

Tabel 4.4 terlihat bahwa jumlah konsumen terbanyak adalah berjenis kelamin perempuan yaitu 54 orang atau 54%, sedangkan jenis kelamin laki-laki berjumlah 46 orang atau 46%.

3. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Tabel 4.5

Karakteristik Responden Berdasarkan Umur

Umur Jumlah Konsumen/Pelanggan Persentase Di atas 15-20 tahun 0 0% 21-30 tahun 42 42 % 31-40 tahun 35 35 % 41-50 tahun 23 23 % Total 100 100 %

Sumber : Data primer diolah (2011)

Tabel 4.5 terlihat bahwa jumlah konsumen terbanyak berusia 21-30 tahun yaitu 42 responden atau 42 %, kemudian usia 31-40 tahun sebanyak 35 responden atau 35 %, sedangkan yang paling sedikit berusia 41-50 tahun yaitu 23 orang atau 23 %.

4. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Tabel 4.6

Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Pendidikan Jumlah Konsumen/Pelanggan Persentase SD 0 0% SMP 0 0 % SMU 45 45 % DIPLOMA 35 35 % SARJANA 20 20 % Total 100 100 %

Sumber : Data primer diolah (2011)

Tabel 4.5 terlihat bahwa jumlah konsumen terbanyak dengan pendidikan SMU yaitu 45 responden atau 45%, kemudian DIPLOMA sebanyak 35 responden atau 35%, sedangkan yang paling sedikit berpendidikan SARJANA sebanyak 20 responden atau 20%.

4.2.3. Analisa Jawaban Responden

Kategori nilai jawaban responden terhadap pernyataan variabel X (Co-

Branding) dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini: Tabel 4.7

Kategori Nilai Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Variabel X

Item No. Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS) Kurang Setuju (KS) Setuju (S) Sangat Setuju (SS) Total F % F % F % F % F % F % 1 0 0 18 18 0 0 66 66 16 16 100 100 2 0 0 0 0 25 25 75 75 0 0 100 100 3 0 0 2 2 12 12 57 57 29 29 100 100 4 0 0 0 0 18 18 82 82 0 0 100 100 5 0 0 0 0 6 6 76 76 18 18 100 100 6 0 0 0 0 18 18 82 82 0 0 100 100

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat disimpulkan:

1. Pernyataan “KFC bekerjasama dengan perusahaan lain yang memiliki merek agar lebih menguntungkan” menunjukkan bahwa 18 orang responden (18%) menyatakan tidak setuju, 66 orang responden (66%) menyatakan setuju dan 16 orang responden (16%) menyatakan sangat setuju. Hal ini berarti bahwa responden lebih banyak yang setuju terhadap pernyataan KFC bekerjasama dengan perusahaan lain yang memiliki merek agar lebih menguntungkan. 2. Pernyataan ”Produk yang dijual oleh KFC baik yang berasal dari dalam

maupun luar perusahaan melakukan promosi besar-besaran agar masyarakat membeli” menunjukkan bahwa 25 orang responden (25%) menyatakan kurang setuju dan 75 orang responden (75%) menyatakan setuju. Hal ini berarti bahwa responden lebih banyak yang setuju terhadap pernyataan produk yang dijual oleh KFC baik yang berasal dari dalam maupun luar perusahaan melakukan promosi besar-besaran agar masyarakat membeli.

3. Pernyataan ”KFC bekerjasama dengan perusahaan minuman seperti Pepsi karena dinilai telah disukai oleh masyarakat” menunjukkan 2 orang responden (2%) menyatakan tidak setuju, 12 orang responden (12%) menyatakan kurang setuju, 57 orang responden (57%) menyatakan setuju dan sisanya sebanyak 29 orang responden (29%) menyatakan sangat setuju. Hal ini berarti bahwa responden lebih banyak yang setuju terhadap pernyataan KFC bekerjasama dengan perusahaan minuman seperti Pepsi karena dinilai telah disukai oleh masyarakat.

4. Pernyataan ”Pepsi dan Milo sangat cocok dikonsumsi bersamaan dengan ayam goreng KFC” menunjukkan bahwa 18 orang responden (18%) menyatakan kurang setuju sedangkan 82 orang responden menyatakan setuju. Hal ini berarti bahwa responden lebih banyak yang setuju terhadap pernyataan Pepsi dan Milo sangat cocok dikonsumsi bersamaan dengan ayam goreng KFC.

5. Pernyataan ”KFC menjadi terkenal karena bukan hanya menyediakan ayam goreng yang rasanya enak tetapi juga minuman-minuman yang aman untuk dikonsumsi” menunjukkan bahwa 6 orang responden (6%) menyatakan kurang setuju, 76 orang responden (76%) menyatakan setuju, dan 18 orang responden (18%) menyatakan sangat setuju. Hal ini berarti bahwa responden lebih banyak yang setuju terhadap pernyataan KFC menjadi terkenal karena bukan hanya menyediakan ayam goreng yang rasanya enak tetapi juga minuman-minuman yang aman untuk dikonsumsi.

6. Pernyataan ”KFC telah menyediakan menu makanan yang berkualitas semenjak melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan minuman” menunjukkan bahwa 18 orang responden (18%) menyatakan kurang setuju sedangkan 82 orang responden (82%) menyatakan setuju. Hal ini berarti bahwa responden lebih banyak yang setuju terhadap pernyataan KFC telah menyediakan menu makanan yang berkualitas semenjak melakukan kerjasama dengan beberapa perusahaan minuman.

Kategori nilai jawaban responden terhadap pernyataan variabel Y (Persepsi Konsumen Tentang Kualitas Produk) dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.8

Kategori Nilai Jawaban Responden Terhadap Pernyataan Variabel Y

Item No. Sangat Tidak Setuju (STS) Tidak Setuju (TS) Kurang Setuju (KS) Setuju (S) Sangat Setuju (SS) Total F % F % F % F % F % F % 1 0 0 0 0 17 17 66 66 17 17 100 100 2 0 0 0 0 25 25 65 65 10 10 100 100 3 0 0 0 0 25 25 75 75 0 0 100 100 4 0 0 0 0 35 35 65 65 0 0 100 100 5 0 0 1 1 16 16 33 33 50 50 100 100 6 0 0 2 2 3 3 32 32 56 56 100 100

Sumber : Pengelolahan Kuesioner Penelitian (2011)

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat disimpulkan:

1. Pernyataan “Produk KFC memiliki banyak variasi produk” menunjukkan bahwa 17 orang responden (17%) menyatakan kurang setuju, 66 orang responden (66%) menyatakan setuju, dan 17 orang responden (17%) menyatakan sangat setuju. Hal ini berarti bahwa responden lebih banyak yang setuju terhadap pernyataan KFC memiliki banyak variasi produk.

2. Pernyataan ”Produk KFC memiliki jenis produk yang inovatif” menunjukkan bahwa 25 orang responden (25%) menyatakan kurang setuju, 65 orang responden (65%) menyatakan setuju, dan 10 orang responden (10%) menyatakan sangat setuju. Hal ini berarti bahwa responden lebih banyak yang setuju terhadap pernyataan KFC memiliki jenis produk yang inovatif.

3. Pernyataan ”Kemasan produk KFC memiliki desain kemasan yang menarik” menunjukkan bahwa 25 orang responden (25%) menyatakan kurang setuju sedangkan 75 orang responden (75%) menyatakan setuju. Hal ini berarti bahwa responden lebih banyak yang setuju terhadap pernyataan kemasan produk KFC memiliki desain kemasan yang menarik.

4. Pernyataan ”Produk KFC sangat aman untuk di konsumsi” menunjukkan bahwa 35 orang responden (35%) menyatakan kurang setuju sedangkan 75 orang responden (75%) menyatakan setuju. Hal ini berarti bahwa responden lebih banyak yang setuju terhadap pernyataan produk KFC sangat aman untuk di konsumsi.

5. Pernyataan ”Produk KFC tahan untuk dikonsumsi untuk beberapa hari” menunjukkan bahwa 1 orang responden (1%) menyatakan tidak setuju, 16 orang responden (16%) menyatakan kurang setuju, 33 orang responden (33%) menyatakan setuju dan 50 orang responden (50%) menyatakan sangat setuju. Hal ini berarti bahwa responden lebih banyak yang setuju terhadap pernyataan produk KFC tahan untuk dikonsumsi untuk beberapa hari.

6. Pernyataan ”Bumbu ayam goreng KFC sudah tepat untuk dikonsumsi” menunjukkan bahwa 2 orang responden (2%) menyatakan tidak setuju, 10 orang responden (10%) menyatakan kurang setuju, 32 orang responden (32%) menyatakan setuju, dan 56 orang responden (56%) menyatakan sangat setuju. Hal ini berarti bahwa responden lebih banyak yang sangat setuju terhadap pernyataan bumbu ayam goreng KFC sudah tepat untuk dikonsumsi.

4.2.4. Regresi Linear Sederhana

Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh co-

branding terhadap persepsi konsumen tentang kualitas produk pada KFC Cabang

Gajah Medan. Model persamaan dari regresi linear sederhana yang digunakan pada penelitian ini adalah: Y = a + bX. Hasil perhitungan regresi linear sederhana yang diperoleh dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and

Service Solution) versi 17.00 for windows dapat dilihat pada Tabel 4.9 berikut ini: Tabel 4.9

Hasil Perhitungan Regresi Linear Sederhana

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 12.397 1.501 8.257 .000 Co_Branding .495 .064 .618 7.772 .000

a. Dependent Variable: Persepsi_Konsumen

Sumber : Pengelolahan Kuesioner Penelitian (2011)

Tabel 4.9 menunjukkan bahwa:

1. Hasil perhitungan pada Tabel 4.9 diperoleh nilai konstanta (a) sebesar 12,397 satuan dan nilai b sebesar 0,495 satuan sehingga persamaan regresi linier sederhana yang diperoleh adalah: Y = 12,397 + 0,495X.

2. Koefisien regresinya sebesar 0,495 satuan menyatakan bahwa jika co- branding sebesar 1 satuan akan mempengaruhi persepsi konsumen tentang kualitas produk pada KFC Cabang Gajah Mada Medan sebesar 0,495 satuan.

Dokumen terkait