• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 PT.Astra Agro Lestari Tbk

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang management bahan-bahan perkebunan, seperti kelapa sawit, karet, teh, cokelat dan minyak masak, Perusahaan yang telah berdiri sejak tanggal 3 Oktober 1988 ini merupakan produsen kelapa sawit terbesar di Indonesia yang telah memenuhi berbagai segmen pasar, baik di dalam dan luar negeri. Perusahaan ini memperluas cakupan bisnisnya dengan merangkul induk perusahaannya yakni PT Astra International Tbk yang memutuskan untuk menciptakan bisnis baru di sektor perkebunan singkong dan karet. Di samping itu, karena bisnis kelapa sawit terlihat sangat menjanjikan di pasaran membuat AALI mencoba peruntungan untuk lebih fokus dalam pengembangan bisnis kelapa sawit.

Pada tahun 1984, management bersama PT Tunggal Perkasa Plantations yang telah memiliki lebih dari 15.000 hektar perkebunan kelapa sawit yang terletak di Riau, Sumatera bekerja dalam pertumbuhan produksi kelapa sawit. Beberapa tahun kemudian, pada 1988 PT Astra International Tbk memutuskan untuk membentuk bisnis kelapa sawit terbaru yang berlabel PT Suryaraya Cakrawala untuk lebih memperkokoh kedudukan industri ini. Selanjutnya, pada tahun 1989 perusahaan ini kembali berubah nama menjadi PT Astra Agro Niaga yang pada akhirnya bersama PT Suryaraya Bahtera merger membentuk perusahaan baru bernama PT Astra Agro Lestari pada tahun 1997.

Sejak Desember 1997, perusahaan ini telah berhasil masuk dalam daftar saham di Bursa Efek Jakarta dengan kepemilikan saham publik sebesar 20,3%. Setelah mengalami merger, akuisisi dan mengalami beberapa perkembangan, PT Astra Agro Lestari Tbk berhasil membukukan total aset sebesar Rp. 12,42 triliun pada akhir 2012. Hingga sekarang, perusahaan ini telah mempekerjakan lebih dari 28.109 orang karyawan yang bertanggungjawab untuk mengelola lebih dari 272.994 hektar perkebunan kelapa sawit yang tersebar di Sumatera, Kalimantan dan sulawesi. Salah satu bentuk prestasi yang ditorehkan AAIL adalah berhasil mendapatkan sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) pada tanggal 8 Maret 2013. Dengan komitmen dan dedikasi yang tinggi terhadap perkembangan kelapa sawit Indonesia, AAIL ke depannya diharapkan bisa menjaga eksistensinya sebagai perusahaan sektor perkebunan yang paling produktif dan inovatif di dunia.

4.1.2 PT Gozco Plantation Tbk

PT Gozco Plantations Tbk (dahulu PT Surya Gemilang Sentosa) (GZCO)

didirikan tanggal 01 Oktober 2001. Kantor pusat Gozco terletak di Gedung Graha Permata Pancoran, Jln. Raya Pasar Minggu No. 32 C/10, Jakarta 12780.

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham GZCO adalah PT Golden Zaga Indonesia (27,53%), Wildwood Investment Pte., Limited (26,37%) dan Amfraser Securities Pte., Limited (7,84%).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan GZCO mencakup bidang usaha pertanian, perdagangan, perindustrian dan jasa yang

berkaitan dengan agrobisnis dan agroindustri. Saat ini kegiatan usaha GZCO adalah pengembangan dan pengoperasian perkebunan, perdagangan dan pengolahan kelapa sawit dan minyak nabati (crude palm oil) melalui anak-anak usaha.

4.1.3 PT Tunas Baru Lampung Tbk

PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) didirikan tanggal 22 Desember

1973. Perusahaan berdomisili di Jakarta, kantor pusat Perusahaan terletak di Wisma Budi, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-6, Jakarta. Pabrik Perusahaan berlokasi di Lampung, Surabaya, Tangerang, Palembang dan Kuala Enok, dengan

perkebunan yang terletak di Terbanggi Besar – Lampung Tengah dan Banyuasin –

Sumatera Selatan, sedangkan perkebunan anak perusahaan terletak di Lampung Tengah, Lampung Utara, dan Kalimantan Barat dengan jumlah lahan perkebunan kurang lebih seluas 99,60 ribu hektar. Adapun jumlah luas lahan yang ditanami kurang lebih seluas 57,32 ribu hektar.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang pertanian, industri, perdagangan, pembangunan, jasa dan pengangkutan. Perusahaan dan anak perusahaan (Grup) tergabung dalam kelompok usaha PT Sungai Budi. Perusahaan bergerak dalam bidang produksi minyak goreng sawit, minyak goreng kelapa, minyak kelapa, minyak sawit (Crude Palm Oil atau CPO) dan sabun, serta bidang perkebunan kelapa sawit, nanas, jeruk, kelapa hibrida dan tebu

4.1.4 PT.PP London Sumatera Indonesia Tbk

Sejarah PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk berawal lebih dari satu abad yang lalu di tahun 1906 dengan kiprah Harrisons & Crossfield Plc, perusahaan perkebunan dan perdagangan yang berbasis di London. Perkebunan London-Sumatra, yang kemudian lebih dikenal dengan nama "Lonsum", berkembang menjadi salah satu perusahaan perkebunan terkemuka di dunia, memiliki hampir 100.000 hektar perkebunan kelapa sawit, karet, teh dan kakao yang tertanam di empat pulau terbesar di Indonesia.

Di awal berdirinya, perusahaan mendiversifikasikan tanamannya menjadi tanaman karet, teh dan kakao. Di awal Indonesia merdeka Lonsum lebih memfokuskan usahanya kepada tanaman karet, yang kemudian dirubah menjadi kelapa sawit di era 1980. Pada akhir dekade ini, kelapa sawit menggantikan karet sebagai komoditas utama Perseroan.

Lonsum memiliki 38 perkebunan inti dan 14 perkebunan plasma di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Pengelolaan kebun dilakukan dengan menerapkan kemajuan penelitian dan pengembangan, keahlian di bidang agro- manajemen dan tenaga kerja yang terampil serta professional. Bidang bisnis Lonsum mencakup pemuliaan tanaman, penanaman, pemanenan, pengolahan, pemprosesan dan penjualan produk-produk kelapa sawit, karet, kakao dan teh. Perseroan saat ini memiliki 20 pabrik pengolahan yang sudah beroperasi di Sumatera, Jawa dan Sulawesi. Dalam dunia industri perkebunan Lonsum dikenal sebagai produsen bibit kelapa sawit dan kakao yang berkualitas baik. Bisnis berteknologi canggih tersebut adalah kunci utama pertumbuhan Perseroan.

Pada tahun 1994, Harrisons & Crossfield menjual seluruh saham Lonsum kepada PT Pan London Sumatra Plantations (PPLS), yang membawa Lonsum go public melalui pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tahun 1996. Pada bulan Oktober 2007, Indofood Agri Resources Ltd, anak perusahan PT Indofood Sukses Makmur Tbk, menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan melalui anak perusahaannya di Indonesia, yaitu PT Salim Ivomas Pratama.(http://www.londonsumatra.com/)

4.1.5 PT Sampoerna Agro Tbk

PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) didirikan 07 Juni 1993 dengan nama PT

Selapan Jaya dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Nopember 1998. Kantor pusat SGRO berlokasi di Jalan Basuki Rahmat No. 788, Palembang, Sumatera Selatan.

Sampoerna Agri Resources Pte. Ltd. merupakan induk SGRO (Entitas induk terakhir: Xian Investment Holding Ltd.).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SGRO adalah bergerak di bidang usaha perkebunan kelapa sawit dan karet, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik minyak inti sawit, produksi benih kelapa sawit, pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (sagu) dan lainnya, yang berlokasi di Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Riau. Di samping mengelola perkebunannya sendiri, SGRO dan Entitas Anak tertentu juga mengembangkan perkebunan Plasma dan membina kerjasama dengan petani Plasma.

4.1.6 PT Salim Ivomas Pratama Tbk

PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) didirikan dengan nama PT Ivomas

Pratama tanggal 12 Agustus 1992 dan memulai kegiatan komersial pada tahun 1994. Kantor Pusat Perusahaan beralamat di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 76-78, Jakarta. Kelompok Usaha memiliki perkebunan- perkebunan dan pabrik-pabrik di propinsi Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Maluku Utara.

Induk usaha dari Perusahaan adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) didirikan di Indonesia, dan Indofood Agri Resources Ltd. (IndoAgri), Singapura, sedangkan induk usaha terakhir dari Perusahaan adalah First Pacific Company Limited (FP), Hong Kong. Saat ini, Perusahaan memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), antara lain: PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SIMP dan Entitas-entitas Anak adalah produsen minyak dan lemak nabati serta produk turunannya yang terintegrasi secara vertikal, dengan kegiatan utama mencakup pemuliaan benih kelapa sawit, mengelola dan memelihara perkebunan kelapa sawit, produksi dan penyulingan minyak kelapa sawit mentah (MKS) dan minyak kelapa mentah (MK), pengelolaan dan pemeliharaan perkebunan karet serta proses pemasaran dan penjualan produk akhir terkait. Kelompok Usaha juga

mengelola dan memelihara perkebunan tebu terpadu, kakao, kelapa dan teh, serta memproses, memasarkan dan menjual hasil-hasil perkebunan tersebut.

4.1.7 PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk

PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP) didirikan tanggal 13

April 2005 dengan nama PT JO Perkasa Agro Technologies dan memulai kegiatan komersial pada tahun 2005. Kantor Pusat MAGP beralamat di Senayan

City – Boutique Office Panin Tower Lantai 11 Jalan Asia Afrika Lot. 19 Jakarta.

Induk usaha dan induk usaha terakhir MAGP adalah PT Santika Griya

Persada, berkedudukan di Jakarta – Indonesia. Pemegang saham yang memiliki

5% atau lebih saham MAGP adalah PT Santika Griya Persada (50,00%), PT Bengkayang Nabati Indonesia (16,61%), Dana Pensiun Karyawan Panin Bank (6,67%) dan PT Multi Karang Intan Permai (5,56%).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MAGP adalah mengembangkan dan mengoperasikan perkebunan kelapa sawit, pengolahan kelapa sawit dan perdagangan. Saat ini MAGP dan anak usaha mengembangkan, menanam (mayoritas penanaman baru dilakukan mulai tahun

2008), memanen dan memperdagangkan “Tandan Buah Segar”.

4.1.8 PT Smart Tbk (Sinar Mas Agro Resources and Technology)

PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (Smart) Tbk (SMAR)

didirikan 18 Juni 1962 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1962. Kantor pusat SMAR berlokasi di Sinar Mas Land Plaza, Menara II, Lantai 30 Jl. MH. Thamrin No. 51 Jakarta 10350. Pabrik dan kebun divisi perkebunan SMAR dan entitas anak berlokasi di Sumatra Utara, Jambi, Riau, Bangka, Kalimantan

Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, sedangkan pabrik pengolahannya berlokasi di Surabaya, Medan, Tarjun dan Jakarta.

PT Purimas Sasmita adalah entitas induk SMAR, sedangkan Golden Agri- Resources Ltd. (GAR), Perusahaan Publik di Singapore Exchange, adalah pemegang saham akhir SMAR. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SMAR dan entitas anak meliputi pengembangan perkebunan, pertanian, perdagangan, pengolahan hasil perkebunan, serta bidang jasa pengelolaan dan penelitian yang berhubungan dengan usaha. Hasil produksi SMAR dan entitas anak meliputi hasil olahan kelapa sawit antara lain minyak goreng, lemak nabati dan margarin serta minyak kelapa sawit (CPO), inti sawit (PK), minyak inti sawit (PKO), cocoa butter substitute (CBS), fatty acids, glycerine, sabun dan produk kemasan seperti botol dan tutup botol.

4.1.9 PT Agra Wattie Tbk (JAWA)

PT Jaya Agra Wattie Tbk. atau biasa disingkat dengan JAW merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang agribisnis dengan unit usahanya berupa pembudidayaan, pengolahan, logistik pertanian, dan kegiatan pemasaran. Perusahaan ini terfokus pada pengembangan bisnis bahan-bahan komoditi premium seperti karet, CPO, kopi, dan teh. JAW pertama kali berdiri pada tahun 1921 dengan nama Handel Maatschapij James Alexander Wattie anda Comapany Limited. Selanjutnya pada tahun 1958 perkebunan perusa haan diambil alih oleh pemerintah yang pada saat itu masih dalam era Dwikora. Perkebunan berhasil diambil alih kembali dari Pemerintah pada tahun 1968. Perkembangan perusahaan semakin meningkat saat saham mayoritas dikendalikan oleh Soedarjo

dan Hadi Surya yang bertindak sebagai pemegang saham sejak tahun 1987. Produk-produk perusahaan telah terbukti tidak hanya memenuhi konsumen yang ada di dalam negeri saja, namun sejak tahun 1993 penjualan produk perusahaan telah merambah hingga pasaran internasional.

Usaha pengembangan bisnis perusahaan tidak berhenti sampai di situ. Perusahaan terus berupaya untuk melebarkan sayap bisnis-nya. Salah satunya pada tahun 1997 perusahaan mulai mengembangkan perkebunan kelapa sawit yang terletak di Kalimantan Selatan. Usaha kelapa sawit perusahaan nyatanya tumbuh dengan cepat seiring dengan pembangunan pabrik minyak sawit pertama yang berlokasi di Kintap, Kalimantan Selatan pada tahun 2008. Pada tahun 2011 perusahaan melakukan penawaran umum perdana dan berhasil mencatatkan saham-nya di Bursa Efek Indonesia. Pada akhir tahun 2012, perusahaan juga telah berhasil mengoperasikan pabrik karet remah yang ada di Kalimantan Selatan dengan kapasitas produksi sekitar lebih dari 3 ton/jam. Dengan dibangun-nya pabrik ini diharapkan dapat membantu peningkatan produksi dan keuangan perusahaan.

Di samping itu, perusahaan juga telah berhasil memperluas area tanam dengan penanaman baru sekitar 5.650 hektar yang meliputi 3.650 hektar tanaman karet dan 2000 hektar untuk tanaman kelapa sawit. Dengan penanaman baru ini, maka total luas tertanam untuk sebesar 13.140 hektar karet dan 23.088 hektar untuk kelapa sawit. Dengan ini perseroan mampu mencatatkan kenaikan dalam pendapatan bersih sebesar Rp 682 milyar atau naik 5% pada tahun 2012. Kerja keras dan dedikasi yang tinggi pada perusahaan telah membuahkan hasil dengan

diterima-nya penghargaan sebagai salah satu dari 200 perusahaan terbaik di Asia dengan aset di bawah USD 1 miliar dari Majalah Forbes Asia.

Perusahaan juga semakin mantap melangkah pada tahun 2013 dengan beberapa langkah yang telah disiapkan perusahaan, antara lain melakukan perluasan penanaman karet seluas 5.500 hektar dan kelapa sawit seluas 3.652 hektar serta membangun pabrik kelapa sawit dan karet lembaran di Pulau Jawa dengan kapasitas produksi kelapa sawit 45 ton/jam dan karet 300 kg/jam. Dengan visi "Menjadi perusahaan agribisnis terdepan yang menghasilkan produk bermutu tinggi dan bertanggungjawab secara lingkungan", perusahaan semakin siap menatap masa depan.

4.1.10 PT Provident Agro Tbk

PT Provident Agro Tbk (PALM) didirikan tanggal 26 Nopember 2006 dan

memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 2006. Kantor pusat PALM berlokasi Gedung International Financial Centre Lantai 3A, Jalan Jendral Sudirman Kav. 22-23 Jakarta.

Pemegang saham mayoritas PALM adalah PT Saratoga Sentra Business (SSB) dan PT Provident Capital Indonesia, dengan masing-masing persentase kepemilikan sebesar 44,66% dan 44,66%. SSB dimiliki 99,99 oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PALM meliputi usaha-usaha di bidang pertanian, perdagangan, industri, transportasi dan jasa yang berhubungan dengan agroindustri.

4.1.11 PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk

PT. Bakrie Sumatra Plantations Tbk adalah salah satu perusahaan perkebunan tertua di Indonesia. Pada tahun 1986, perusahaan ini diakuisisi oleh Bakrie and Brothers dan kemudian berganti nama menjadi PT Bakrie Sumatera Plantations.Saham perusahaan kemudian didaftarkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) pada tahun 1990.

Sejak awal berdirinya sebagai perusahaan perkebunan karet, PT. Bakrie Sumatra Plantations Tbk telah tumbuh dan diversifikasi menjadi salah satu produsen terkemuka di bidang produksi karet alam dan CPO di Indonesia. Pada 7 Desember, perusahaan telah mengelola sekitar 100.000 ha perkebunan kelapa sawit dan karet. Mayoritas perkebunannya saat ini berada di Pulau Sumatera. Perusahaan ini telah mulai memperluas ke Provinsi Kalimantan Tengah sejak awal 2007 dan saat ini sedang mengembangkan perkebunan greenfield di sana.

Sejarah PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (BSP) dimulai dengan

pembentukan sebuah perkebunan karet pada tahun 1911, bernama NV Hollandsch

Amerikaanse Plantage Maatschapij. Pada tahun 1986, PT Bakrie & Brothers mengakuisisi saham dan berubah nama menjadi Uniroyal Sumatra Plantations. Sejak sahamnya terdaftar secara publik, nama perusahaan menjadi PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. Pada tahun 1990, Bakrie Sumatera Plantations mulai ekspansi ke bisnis kelapa sawit dengan mendirikan proyek Greenfield. Pada akhir tahun 2008, BSP mengelola area perkebunan dengan total luas sekitar 90.643 hektar kelapa sawit (termasuk ARBV) dan lahan karet 18.827 hektar.

Untuk menjadi perusahaan nomor satu dan perusahaan terpadu yang paling dikagumi di Indonesia, perusahaan memiliki fasilitas produksi yang terdiri dari pabrik pengolahan kelapa sawit dengan total kapasitas 390 ton TBS / jam (termasuk ARBV) dan pabrik pengolahan karet dengan kapasitas gabungan sekitar 81.340 tpa. Saat ini semua produksi kelapa sawit dan berbagai macam produk karet dari BSP diserap oleh pasar domestik dan ekspor yang kuat. Misi perusahaan adalah memelihara dan mempertahankan kekayaan Indonesia dengan mengekstrak kreasi nilai optimum melalui operasi ramah lingkungan dan memanfaatkan keahlian dalam operasi global dan penanaman multi.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai karakteristik variabel penelitian yang diamati. Data yang diperoleh dari hasil analisis statistik deskriptif, menunjukkan nilai tertinggi (maksimum), nilai terendah (minimum), rata- rata (mean), dan standar deviasi dari setiap variabel yang diteliti baik variabel dependen maupun variabel independen. (Ghozali,2006:19). Data yang dilihat adalah jumlah data,nilai rata- rata, standar deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum dari variabel dependen Deviden, dan dari variabel independen Hutang,

Operating Ratio, Earning Power of Total Invesment,Working Capital, Quick Ratio pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009- 2013.

Gambar 4.1 Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

HUTANG 55 73421,00 9954999,00 3133984,2909 2849806,84291 OP 55 -2,07 7,92 1,9151 2,19634 EPTI 55 ,02 4,85 ,9364 1,05044 MK 55 -7078823,00 6130127,00 303546,6727 2229617,41717 QR 55 ,11 8,85 1,5724 1,71798 DEVIDEN 55 1008,00 8865264,00 1996085,3091 2140664,05859 Valid N (listwise) 55

1. Variabel Hutang pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia selama tahun 2009- 2013 relatif berfluktuatif dimana nilai hutang memiliki nilai minimum 73421,00 dan nilai maksimum 9954999,00. Sementara nilai standar deviasi sebesar 2849806,84291 dan nilai rata- rata (mean) sebesar 3133984,2909. Indikator ini menunjukkan bahwa pendanaan modal perusahaan tercukupi dengan baik karena nilai rata- rata (mean) lebih besar dibandingkan dengan nilai standar deviasi.

2. Variabel Operating Ratio memiliki nilai minimum -2,07 dan nilai maksimum

7,92 sedangkan nilai rata- rata sebesar 1,9151dan standar deviasi sebesar 2,19634. Dari nilai rata- rata diatas menunjukkan bahwa tingkat operasional

perusahaan kurang memuaskan karena nilai rata- rata (mean) lebih kecil

dibandingkan dengan standar deviasi.

3. Variabel Earning Power of Total Invesment memiliki nilai minimum 0,02 dan

nilai maksimum 4,85 dengan nilai rata- rata 0,9364 sedangkan standar deviasi sebesar 1,05044. Dari nilai rata- rata diatas menunjukkan bahwa kemampuan manajemen perusahan dalam mengelola perusahaan yang diinvestasikan dalam

keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bagi semua investor kurang baik karena nilai rata- rata (mean) lebih kecil dibandingkan dengan nilai standar deviasi.

4. Variabel Modal Kerja memiliki nilai minimum -7078823,00 dan nilai

maksimum 6130127,00 sedangkan nilai rata- rata sebesar 303546,6727 dan standar deviasi sebesar 2229617,41717. Dari nilai rata- rata diatas menunjukkan bahwa penyediaan modal kerja dalam suatu perusahaan kurang

terpenuhi dengan maksimal karena nilai rata- rata (mean) lebih kecil

dibandingkan dengan standar deviasi.

5. Variabel Quick Ratio memiliki nilai minimum 0,11 dan nilai maksimum 8,85

dengan nilai rata- rata 1,5724 sedangkan standar deviasi sebesar 1,71798. Dari nilai rata- rata diatas menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban tidak terpenuhi dengan baik karena nilai rata- rata (mean) lebih kecil dibandingkan dengan nilai standar deviasi.

6. Variabel Deviden Tunai pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2009- 2013 relatif berfluktuatif dimana nilai hutang memiliki nilai minimum 1008,00 dan nilai maksimum 8865264,00. Sementara nilai standar deviasi sebesar 2140664,05859 dan nilai rata- rata (mean) sebesar 1996085,3091 Indikator ini menunjukkan bahwa pembagian deviden tunai terhadap investor setiap tahunnya kurang baik karena nilai rata- rata (mean) lebih kecil dibandingkan dengan nilai standar deviasi.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mendapatkan model regresi yang baik. Model regresi berganda akan lebih cepat digunakan dan menghasilkan perhitungan yang lebih akurat, apabila beberapa asumsi berikut dapat terpenuhi. Uji asumsi klasik yang dimaksud dan yang harus terpenuhi adalah Uji Normalitas, Uji Multikolineritas, Uji Autokorelasi, Uji Heterokedastisitas.

4.2.2.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi variabel residual memiliki distribusi data yang normal atau tidak. Ada dua cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi apakah data terdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik.

1. Analisis Grafik

Analisis grafik dapat dilakukan dengan menggunakan grafik histogram dan

grafik probability plot. Berikut akan disajikan grafik histogram dan grafik P-plot

Gambar 4.1 Grafik Histogram

Sumber : Hasil Penelitian, 2014 (Data diolah)

Gambar grafik histogram pada gambar 4.1 merupakan grafik histogram yang disajikan untuk melihat pengaruh variabel dependen deviden tunai. Dari gambar grafik histogram tersebut dapat dilihat bahwa kemiringan kurva seimbang tidang cenderung menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Dapat disimpulkan bahwa data persamaan regresi telah terdistribusi normal dan akan disajikan pula

gambar grafik plotting probability plot yang akan melengkapi uji normalitas data

Gambar 4.2 Normal P- Plot

Sumber : Hasil Penelitian, 2014 (Data diolah).

Berdasarkan gambar 4.2 normal probability plot dapat disimpulkan bahwa

model regresi memenuhi asumsi normalitas karena data menyebar disekitar garis diagonal dan penyebaran data mengikuti garis diagonal. Namun uji normalitas dengan menggunakan analisis grafik dapat menyesatkan karena terkadang data kelihatan normal, padahal belum tentu data tersebut terdistribusi normal. Sehingga untuk memastikan apakah data terdistribusi normal atau tidak maka perlu disajikan uji statistik.

2. Uji Statistik Kolmogorov- Smirnov.

Uji normalitas dengan metode statistik menggunakan uji kolmogorov –

smirnov. Uji ini dilakukan untuk memastikan apakah plotting data residual yang menyebar disekitar garis diagonal terdistribusi normal atau tidak . distribusi data

dikatakan normal apabila nilai asymptonic significance diatas 0.05( > 0.05). Hal

tersebut mengindikasikan bahwa variabel independen yang digunakan dalam

penelitian ini tidak terdapat data yang outlier yang dapat mengakibatkan hasil

penelitian menjadi bias sehingga dapat digunakan untuk memprediksi Deviden tunai pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di BEI periode 2009- 2013.

Untuk lebih jelas Hasil uji Kolmogorov – Smirnov dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

Tabel 4.3

Hasil Uji Kolmogorov Smirnov Deviden Tunai One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardiz ed Residual

N 25

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .66239252 Most Extreme Differences Absolute .072 Positive .063 Negative -.072 Test Statistic .072

Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

Dokumen terkait