• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi kacang mete dan kacang tanah serta lama penyanggraian memberikan pengaruh terhadap parameter yang diamati. Pengaruh komposisi kacang mete dan kacang tanah serta lama penyangraian terhadap parameter yang diamati dapat dijelaskan di bawah ini.

Pengaruh komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap parameter yang diamati

Hasil penelitian menunjukkan bahwa komposisi kacang mete dan kacang tanah memberikan pengaruh terhadap kadar air, kadar lemak, kadar abu, daya lekat, pemisahan emulsi, dan uji organoleptik terhadap warna, aroma, rasa dan tekstur mentega kacang yang dihasilkan.

Pengaruh komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap parameter yang diamati dapat dilihat pada Tabel 13 berikut.

Tabel 13. Pengaruh komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap parameter yang diamati Komposisi mete dan kacang tanah Kadar air (%) Kadar abu (%) Kadar lemak (%) Daya lekat Pemisahan emulsi (ml)

Uji Organoleptik (numerik) Warna Aroma Rasa Tekstur M1 = 10:90 1,858 1,614 74,416 3,125 1,125 2,775 2,800 3,100 2,638 M2 = 20:80 1,729 1,635 74,961 3,238 2,163 2,838 2,875 3,163 3,013 M3 = 30:70 1,708 1,636 75,185 3,250 3,538 2,813 2,838 3,038 3,038 M4 = 40:60 1,693 1,646 75,533 3,413 3,575 2,788 2,825 3,000 3,050

Dari Tabel 13 memperlihatkan bahwa komposisi kacang mete dan kacang tanah memberikan pengaruh terhadap parameter yang diuji. Kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan M1 yaitu sebesar 1,858 % dan terendah terdapat pada perlakuan M4 yaitu sebesar 1,693 %. Kadar abu tertinggi terdapat pada perlakuan

M4 yaitu sebesar 1,646 % dan terendah terdapat pada perlakuan M1 yaitu sebesar 1,614 %. Kadar lemak tertinggi terdapat pada perlakuan M4 yaitu sebesar 75,533 % dan terendah terdapat pada perlakuan M1 yaitu sebesar 74,416 %. Daya lekat tertinggi terdapat pada perlakuan M4 yaitu sebesar 3,413 dan terendah terdapat pada perlakuan M1 yaitu sebesar 3,125. Pemisahan emulsi tertinggi terdapat pada perlakuan M4 yaitu sebesar 3,575 ml dan terendah pada perlakuan M1 yaitu sebesar 1,125 ml. Uji organoleptik terhadap warna tertinggi terdapat pada perlakuan M2 yaitu sebesar 2,838 dan terendah terdapat pada perlakuan M1 yaitu sebesar 2,775. Uji organoleptik terhadap aroma tertinggi terdapat pada perlakuan M2 yaitu sebesar 2,875 dan terendah terdapat pada perlakuan M1 yaitu sebesar 2,800. Uji organoleptik terhadap rasa tertinggi terdapat pada perlakuan M2 yaitu sebesar 3,163 dan terendah terdapat pada perlakuan M4 yaitu sebesar 3,000. Uji organoleptik terhadap tekstur tertinggi terdapat pada perlakuan M4 yaitu sebesar 3,050 dan terendah terdapat pada perlakuan M1 yaitu sebesar 2,638.

Pengaruh lama penyanggraian terhadap parameter yang diamati

Hasil penelitian menunjukkan bahwa lama penyanggraian memberikan pengaruh terhadap kadar air, kadar lemak, daya lekat, pemisahan emulsi, dan uji organoleptik terhadap warna, aroma, rasa dan tekstur mentega kacang yang dihasilkan. Pengaruh konsentrasi minyak kacang terhadap parameter yang diamati dapat dilihat pada Tabel 14.

Tabel 14. Pengaruh lama penyanggraian terhadap parameter yang diamati Lama penyangraian (menit) Kadar air (%) Kadar abu (%) Kadar lemak (%) Daya lekat Pemisahan emulsi (ml)

Uji Organoleptik (numerik) Warna Aroma Rasa Tekstur L1 = 5 1,878 1,625 74,875 3,063 2.163 2,725 2,788 2,938 2,788 L2 = 10 1,790 1,634 75,051 3,300 2,350 2,800 2,850 3,150 2,875 L3 = 15 1,709 1,633 74,965 3,313 2,888 2,825 2,825 3,188 3,013 L4 = 20 1,610 1,640 75,533 3,350 3,000 2,850 2,875 3.025 3,063

Tabel 14 memperlihatkan bahwa lama penyanggraian memberikan pengaruh terhadap parameter yang diuji. Kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan L1 yaitu sebesar 1,878 % dan terendah terdapat pada perlakuan L4 yaitu sebesar 1,610 %. Kadar abu tertinggi terdapat pada perlakuan L4 yaitu sebesar 1,640 % dan terendah terdapat pada perlakuan L1 yaitu sebesar 1,625 % Kadar lemak tertinggi terdapat pada perlakuan L4 yaitu sebesar 75,533 % dan terendah terdapat pada perlakuan L1 yaitu sebesar 74,875 %. Daya lekat tertinggi terdapat pada perlakuan L4 yaitu sebesar 3,350 dan terendah terdapat pada perlakuan L1 yaitu sebesar 3,063. Pemisahan emulsi tertinggi terdapat pada perlakuan L4 yaitu sebesar 3,000 ml dan terendah pada perlakuan L1 yaitu sebesar 2,163 ml. Uji organoleptik terhadap warna tertinggi terdapat pada perlakuan L4 yaitu sebesar 2,850 dan terendah terdapat pada perlakuan L1 yaitu sebesar 2,725. Uji organoleptik terhadap aroma tertinggi terdapat pada perlakuan L2 yaitu sebesar 2,850 dan terendah terdapat pada perlakuan L1 yaitu sebesar 2,788. Uji organoleptik terhadap rasa tertinggi terdapat pada perlakuan L3 yaitu sebesar 3,188 dan terendah terdapat pada perlakuan L1 yaitu sebesar 2,938. Uji organoleptik terhadap tekstur tertinggi terdapat pada perlakuan L2 yaitu sebesar 2,875 dan terendah terdapat pada perlakuan L1 yaitu sebesar 2,788.

Kadar air (%)

Pengaruh komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap kadar air (%) Daftar analisis sidik ragam (Lampiran 1) memperlihatkan bahwa komposisi kacang mete dan kacang tanah memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar air yang dihasilkan.

Hasil pengujian LSR terhadap kadar air dari setiap perlakuan dengan konsentrasi minyak kacang dapat dilihat pada Tabel 15 berikut.

Tabel 15. Uji LSR efek utama hubungan komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap kadar air (%)

Jarak LSR Komposisi kacang mete Rataan Notasi 0,05 0,01 dan kacang tanah 0,05 0,01 - - - M1 = 10:90 1,858 a A 2 0,040 0,056 M2 = 20:80 1,729 b B 3 0,042 0,058 M3 = 30:70 1,708 bc B 4 0,044 0,060 M4 = 40:60 1,693 c B Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar)

Tabel 15 memperlihatkan bahwa M1 berbeda sangat nyata terhadap perlakuan M2, M3, dan M4. Perlakuan M2 berbeda tidak nyata dengan perlakuan M3 dan berbeda nyata terhadap M4. Perlakuan M3 berbeda tidak nyata dengan perlakuan M4. Kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan M1 yaitu sebesar 1,858 % dan terendah terdapat pada perlakuan M4 yaitu sebesar 1,693 %.

Hubungan komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap kadar air yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Hubungan komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap kadar air (%).

Hubungan komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap kadar air memperlihatkan bahwa semakin tinggi komposisi kacang mete maka

kadar air akan semakin menurun. Hal ini sesuai pernyatan Indrasti (2003) yang menyatakan bahwa Pengurangan kandungan air ini dibarengi dengan keluarnya minyak dari permukaan kotiledon. Minyak kacang ini keluar melalui sitoplasma sehingga sitoplasma menjadi bebas dari minyak dan mempengaruhi kadar air dari mentega kacang yang dihasilkan.

Pengaruh lama penyanggraian terhadap kadar air (%)

Daftar analisis sidik ragam (Lampiran 1) memperlihatkan bahwa lama penyangraian memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar air mentega kacang yang dihasilkan.

Hasil pengujian LSR terhadap kadar air dari setiap perlakuan dengan lama penyangraian dapat dilihat pada Tabel 16 .

1,858 1,729 1,708 1,693 1,600 1,650 1,700 1,750 1,800 1,850 1,900 M1 M2 M3 M4 K a da r a ir (%)

Tabel 16. Uji LSR efek utama hubungan lama penyanggraian terhadap kadar air (%)

Jarak LSR Lama Rataan Notasi

0.05 0.01 Penyanggraian 0.05 0.01 - - - L1 = 5 menit 1,878 a A 2 0,040 0,056 L2 = 10 menit 1,790 b B 3 0,042 0,058 L3 = 15 menit 1,709 c C 4 0,044 0,060 L4 = 20 menit 1,610 d D Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar)

Tabel 16 memperlihatkan bahwa perlakuan L1 berbeda sangat nyata terhadap perlakuan L2, L3, dan L4. Perlakuan L2 berbeda sangat nyata dengan perlakuan L3 dan L4. Perlakuan L3 berbeda sangat nyata dengan perlakuan L4. Kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan L1 yaitu sebesar 1,878 % dan terendah terdapat pada perlakuan L4 yaitu sebesar 1,610 %.

Hubungan lama penyanggraian terhadap kadar air yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 3 berikut.

Gambar 3. Hubungan lama penyanggraian terhadap kadar air (%)

Hubungan lama penyanggraian terhadap kadar air memperlihatkan bahwa semakin lama penyanggraian maka kadar akan menurun. Hal ini disebabkan karena proses penyanggraian dapat menurunkan kadar air pada kacang tanah

ŷ = -0,017L + 1,968 r = - 0,998 1,550 1,600 1,650 1,700 1,750 1,800 1,850 1,900 0 5 10 15 20 K a da r a ir (%)

sehingga semakin lama penyanggraian maka kadar airnya semakin berkurang dan minyak kacang akan semakin cepat keluar dari kotiledon. Hal ini sesuai dengan pernyataan Mariah (2008) yang menyatakan bahwa kadar air kacang mete akan menurun pada saat pemasakan, karena pada suhu pemasakan yang lebih tinggi, panas yang diterima bahan pun lebih meningkat, sehingga banyak jumlah air yang diuapkan.

Pengaruh interaksi antara komposisi kacang mete dan kacang tanah serta lama penyanggraian terhadap kadar air (%)

Daftar analisis sidik ragam (Lampiran 1) memperlihatkan bahwa interaksi antara komposisi kacang mete dan kacang tanah serta lama penyanggraian memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar air yang dihasilkan sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Kadar abu (%)

Pengaruh komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap kadar abu (%)

Daftar analisis sidik ragam (Lampiran 3) memperlihatkan bahwa komposisi kacang mete dan kacang tanah memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar lemak yang dihasilkan. Hasil pengujian LSR terhadap kadar lemak dari setiap perlakuan dengan konsentrasi minyak kacang dapat dilihat pada Tabel 17 .

Tabel 17. Uji LSR efek utama hubungan komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap kadar abu (%)

Jarak LSR Komposisi kacang mete Rataan Notasi 0,05 0,01 dan kacang tanah 0,05 0,01 - - - M1 = 10:90 1,614 a A 2 0,010 0,014 M2 = 20:80 1,635 ab A 3 0,011 0,015 M3 = 30:70 1,636 b A 4 0,011 0,015 M4 = 40:60 1,646 c B Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar)

Tabel 17 memperlihatkan bahwa perlakuan M1 berbeda tidak nyata terhadap perlakuan M2, berbeda nyata terhadap M3, dan berbeda sangat nyata terhadap M4. Perlakuan M2 berbeda tidak nyata dengan perlakuan M3 dan berbeda nyata terhadap M4. Perlakuan M3 berbeda sangat nyata dengan perlakuan M4. Kadar abu tertinggi terdapat pada perlakuan M4 yaitu sebesar 1,646 % dan terendah terdapat pada perlakuan M2 yaitu sebesar 1,614 %.

Hubungan komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap kadar abu mentega kacang yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 4 berikut.

Gambar 4. Hubungan komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap kadar abu (%). 1,614 1,635 1,636 1,646 1,590 1,600 1,610 1,620 1,630 1,640 1,650 M1 M2 M3 M4 K a da r a b u (%)

Hubungan komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap kadar abu memperlihatkan bahwa semakin tinggi komposisi kacang mete dan kacang tanah maka kadar abu akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena jumlah kandungan mineral yang terdapat pada kacang mete meningkat, sehingga kadar abunya akan semakin meningkat.

Pengaruh lama penyanggraian terhadap kadar abu (%)

Daftar analisis sidik ragam (Lampiran 2) dapat dilihat bahwa lama penyanggraian memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar abu yang dihasilkan sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Pengaruh interaksi antara komposisi kacang mete dan kacang tanah serta lama penyanggraian terhadap kadar abu (%)

Daftar analisis sidik ragam (Lampiran 1) memperlihatkan bahwa interaksi antara komposisi kacang mete dan kacang tanah serta lama penyanggraian memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar abu yang dihasilkan sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Kadar lemak (%)

Pengaruh komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap kadar lemak (%)

Daftar analisis sidik ragam (Lampiran 3) memperlihatkan bahwa komposisi kacang mete dan kacang tanah memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar lemak yang dihasilkan. Hasil pengujian LSR terhadap kadar lemak dari setiap perlakuan dengan konsentrasi minyak kacang dapat dilihat pada Tabel 18.

Tabel 18. Uji LSR efek utama hubungan komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap kadar lemak (%)

Jarak LSR Komposisi kacang mete Rataan Notasi 0,05 0,01 dan kacang tanah 0,05 0,01 - - - M1 = 10:90 74,416 c C 2 0,223 0,306 M2 = 20:80 74,961 b B 3 0,234 0,322 M3 = 30:70 75,185 b B 4 0,240 0,330 M4 = 40:60 75,533 a A Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar)

Tabel 18 memperlihatkan bahwa perlakuan M1 berbeda sangat nyata terhadap perlakuan M2, M3, dan M4. Perlakuan M2 berbeda tidak nyata dengan perlakuan M3 dan berbeda sangat nyata terhadap M4. Perlakuan M3 berbeda sangat nyata dengan perlakuan M4. Kadar lemak tertinggi terdapat pada perlakuan M4 yaitu sebesar 75,533 % dan terendah terdapat pada perlakuan M1 yaitu sebesar 74,416 %.

Hubungan komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap kadar lemak mentega kacang yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 5 berikut.

Gambar 5. Hubungan komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap kadar lemak (%) 74,416 74,961 75,185 75,533 73,600 74,100 74,600 75,100 75,600 M1 M2 M3 M4 K a da r L em a k (%)

Hubungan komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap kadar lemak memperlihatkan bahwa semakin tinggi komposisi kacang mete maka kadar lemaknya akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan kacang mete mempunyai kandungan asam lemak tak jenuh yang tinggi sebesar 82%. Hal ini sesuai dengan literatur wikipedia (2010) yang mengatakan bahwa bahwa lemak pada kacang mete tersusun atas 18% asam lemak jenuh dan 82% asam lemak tak jenuh .

Pengaruh lama penyanggraian terhadap kadar lemak (%)

Daftar analisis sidik ragam (Lampiran 3) dapat dilihat bahwa lama penyanggraian memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar lemak yang dihasilkan sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Pengaruh interaksi antara komposisi kacang mete dan kacang tanah serta lama penyanggraian terhadap kadar lemak (%)

Daftar analisis sidik ragam (Lampiran 1) memperlihatkan bahwa interaksi antara komposisi kacang mete dan kacang tanah serta lama penyanggraian memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar lemak yang dihasilkan sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Daya lekat

Pengaruh komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap daya lekat Daftar analisis sidik ragam (Lampiran 4) memperlihatkan bahwa konsentrasi minyak kacang memberikan pengaruh berbeda nyata (P<0,05) terhadap daya lekat yang dihasilkan. Hasil pengujian LSR terhadap daya lekat dari setiap perlakuan dengan komposisi kacang mete dan kacang tanah dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Uji LSR efek utama hubungan komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap daya lekat (numerik)

Jarak LSR Komposisi kacang mete Rataan Notasi 0.05 0.01 dan kacang tanah 0.05 0.01

- - - M1 = 10:90 3,125 c B

2 0,088 0,121 M2 = 20:80 3,238 b B 3 0,092 0,127 M3 = 30:70 3,250 b B 4 0,095 0,130 M4 = 40:60 3,413 a A Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar)

Tabel 19 memperlihatkan bahwa perlakuan M1 berbeda nyata terhadap perlakuan M2, M3,dan berbeda sangat nyata terhadap M4. Perlakuan M2 berbeda tidak nyata dengan perlakuan M3 dan berbeda sangat nyata M4. Perlakuan M3 berbeda sangat nyata dengan perlakuan M4. Daya lekat tertinggi terdapat pada perlakuan M4 yaitu sebesar 3,413 dan terendah terdapat pada perlakuan M1 yaitu sebesar 3,125.

Hubungan komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap daya lekat yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 6 berikut.

Gambar 6. Hubungan komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap daya lekat (numerik) 3,125 3,238 3,250 3,413 3,000 3,100 3,200 3,300 3,400 3,500 M1 M2 M3 M4 D a y a l eka t (n um er ik)

Hubungan komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap daya lekat memperlihatkan bahwa semakin tinggi komposisi kacang mete dan kacang tanah yang ditambahkan maka daya lekat akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena pada kacang mete banyak terdapat asam lemak tak jenuh sehingga pada saat proses homogenisasi lebih cepat membentuk pasta dan apabila dioleskan ke roti maka akan lebih cepat juga melekat pada roti tersebut.

Pengaruh lama penyanggraian terhadap daya lekat

Daftar analisis sidik ragam (Lampiran 4) memperlihatkan bahwa lama penyangraian memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap daya lekat yang dihasilkan. Hasil pengujian LSR terhadap daya lekat dari setiap perlakuan dengan lama penyangraian dapat dilihat pada Tabel 20 berikut.

Tabel 20. Uji LSR efek utama hubungan lama penyanggraian terhadap daya lekat

Jarak LSR Lama Rataan Notasi

0,05 0,01 Penyanggraian 0,05 0,01 - - - L1 = 5 menit 3,063 b C 2 0,088 0,121 L2 = 10 menit 3,300 a B 3 0,092 0,127 L3 = 15 menit 3,313 a B 4 0,095 0,130 L4 = 20 menit 3,350 a A Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar)

Tabel 20 memperlihatkan bahwa perlakuan L1 berbeda sangat nyata terhadap perlakuan L2 dan L3 dan L4. Perlakuan L2 berbeda tidak nyata terhadap perlakuan L3 dan berbeda nyata terhadap L4. Perlakuan L3 berbeda nyata terhadap perlakuan L4. Daya lekat tertinggi terdapat pada perlakuan L4 yaitu sebesar 3,350 dan terendah terdapat pada perlakuan L1 yaitu sebesar 3,063.

Hubungan lama penyanggraian terhadap daya lekat yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 7. Hubungan lama penyanggraian terhadap daya lekat

Hubungan lama penyanggraian terhadap daya lekat memperlihatkan bahwa semakin lama penyanggraian maka daya lekat mentega kacang akan semakin meningkat. Hal ini karena pada saat penyanggraian kacang akan mengeluarkan minyak yang terkandung di dalamnya dimana semakin lama disangrai maka minyak yang terkandung di dalam kacang tanah akan semakin banyak keluar dan akan mempengaruhi juga pada saat proses homogenisasi.

Pengaruh interaksi antara komposisi kacang mete dan kacang tanah serta lama penyanggraian terhadap daya lekat

Daftar analisis sidik ragam (Lampiran 4) memperlihatkan bahwa interaksi antara komposisi kacang mete dan kacang tanah serta lama penyanggraian memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap daya lekat yang dihasilkan.

Hasil pengujian LSR menunjukkan pengaruh interaksi antara komposisi kacang mete dan kacang tanah serta lama penyanggraian terhadap daya lekat mentega kacang yang dihasilkan pada setiap perlakuan dapat dilihat pada

ŷ = 0.0175L + 3.0375 r = 0,862 2,950 3,050 3,150 3,250 3,350 3,450 0 5 10 15 20 25 D a y a l eka t (n um er ik)

Tabel 21. Nilai daya lekat tertinggi berada pada kombinasi perlakuan M4L2 yaitu sebesar 3,500 dan terendah berada pada kombinasi perlakuan M1L1 yaitu sebesar 2,650.

Tabel 21. Uji LSR efek utama hubungan interaksi antara komposisi kacang mete dan kacang tanah serta lama penyanggraian terhadap daya lekat

Jarak LSR Perlakuan Rataan Notasi

0,05 0,01 0,05 0,01 - - - M1L1 2,650 d D 2 0,176 0,242 M1L2 3,250 bc ABC 3 0,185 0,254 M1L3 3,250 bc ABC 4 0,189 0,261 M1L4 3,350 abc ABC 5 0,193 0,266 M2L1 3,150 c C 6 0,196 0,270 M2L2 3,250 bc ABC 7 0,198 0,274 M2L3 3,250 bc ABC 8 0,199 0,277 M2L4 3,300 abc ABC 9 0,200 0,279 M3L1 3,200 c BC 10 0,201 0,281 M3L2 3,200 c BC 11 0,201 0,283 M3L3 3,300 abc ABC 12 0,202 0,284 M3L4 3,300 abc ABC 13 0,202 0,285 M4L1 3,250 bc ABC 14 0,202 0,286 M4L2 3,500 a A 15 0,202 0,287 M4L3 3,450 ab AB 16 0,203 0,288 M4L4 3,450 ab AB Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar)

Pengaruh interaksi antara lama penyangraian dan konsentrasi minyak kacang terhadap daya lekat mentega kacang yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8 memperlihatkan bahwa hubungan antara komposisi kacang mete dan kacang tanah serta lama penyanggraian sangat mempengaruhi maka daya lekat mentega kacang akan semakin meningkat.

Peningkatan ini dapat dilihat dari lama penyanggraian 5 menit meningkat daya lekatnya pada waktu penyangraian 10 menit dan terus meningkat sampai lama penyangraian 20 menit. Hal ini sangat mempengaruhi pada penerimaan

terhadap konsumen. Semakin banyak komposisi kacang mete dan kacang tanah maka mentega kacang akan lebih mudah dioleskan pada roti.

Gambar 8. Hubungan interaksi antara lama penyangraian dan komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap daya lekat

Pemisahan emulsi (ml)

Pengaruh komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap pemisahan emulsi (ml)

Daftar analisis sidik ragam (Lampiran 5) dapat dilihat bahwa komposisi kacang mete dan kacang tanh memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap pemisahan emulsi yang dihasilkan. Hasil pengujian LSR terhadap pemisahan emulsi dari setiap perlakuan dengan komposisi kacang mete dan kacang tanah dapat dilihat pada Tabel 22 berikut.

Tabel 22. Uji LSR efek utama hubungan komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap pemisahan emulsi (ml)

Jarak LSR Komposisi kacang mete Rataan Notasi 0,05 0,01 dan kacang tanah (g) 0,05 0,01

- - - M1 = 10:90 1,125 c C

2 0,122 0,167 M2 = 20:80 2,163 b B 3 0,128 0,176 M3 = 30:70 3,538 a A 4 0,131 0,180 M4 = 40:60 3,575 a A Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar)

ŷL1= 0.042L + 2.6; r = 0.847 ŷL2 = 0.009L + 3.125; r = 0.923 ŷL3 = 0.008L + 3.15; r = 0.894 ŷL4 = 0.011L + 3.275; r = 0.640 2,500 2,750 3,000 3,250 3,500 0 5 10 15 20 D a y a l eka t (n um er ik)

Lama penyanggraian (menit)

M1

M2

M3

Tabel 22 memperlihatkan bahwa perlakuan M1 berbeda sangat nyata terhadap perlakuan M2, M3, dan M4. Perlakuan M2 berbeda sangat nyata dengan perlakuan M3 dan perlakuan M4. Perlakuan M3 berbeda tidak nyata dengan perlakuan M4. Pemisahan emulsi tertinggi terdapat pada perlakuan M4 yaitu sebesar 3,575 ml dan terendah terdapat pada perlakuan M1 yaitu sebesar 1,125 ml.

Hubungan komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap pemisahan emulsi yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 9 berikut.

Gambar 9. Hubungan komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap pemisahan emulsi (ml)

Hubungan komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap pemisahan emulsi memperlihatkan bahwa semakin tinggi komposisi kacang mete dan kacang tanah maka pemisahan emulsi semakin meningkat juga. Hal ini disebabkan karena adanya proses homogenisasi sehingga mentega kacang lebih cepat membentuk pasta dan juga adanya penambahan minyak kacang.

1,125 2,163 3,538 3,575 0,0 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 M1 M2 M3 M4 P emis ah an Emul si (ml)

Pengaruh lama penyanggraian terhadap pemisahan emulsi (ml)

Dari daftar analisis sidik ragam (Lampiran 5) dapat dilihat bahwa lama penyanggraian memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap pemisahan emulsi yang dihasilkan.

Hasil pengujian LSR terhadap pemisahan emulsi dari setiap perlakuan dengan lama penyanggraian dapat dilihat pada Tabel 23 berikut.

Tabel 23. Uji LSR efek utama hubungan lama penyanggraian terhadap pemisahan emulsi (ml)

Jarak LSR Lama Rataan Notasi

0,05 0,01 Penyangraian 0,05 0,01 - - - L1 = 5 menit 2,163 c C 2 0,122 0,167 L2 = 10 menit 2,350 b B 3 0,128 0,176 L3 = 15 menit 2,888 a A 4 0,131 0,180 L4 = 20 menit 3,000 a A Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar)

Tabel 23 memperlihatkan bahwa perlakuan L1 berbeda sangat nyata terhadap perlakuan L2, L3, dan L4. Perlakuan L2 berbeda sangat nyata dengan perlakuan L3 dan L4. Perlakuan L3 berbeda tidak nyata dengan perlakuan L4. Pemisahan emulsi tertinggi terdapat pada perlakuan L4 yaitu sebesar 3,000 ml dan terendah terdapat pada perlakuan L1 yaitu sebesar 2,163 ml.

Hubungan lama penyanggraian terhadap pemisahan emulsi yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Hubungan lama penyanggraian terhadap pemisahan emulsi (ml) Hubungan lama penyanggraian terhadap pemisahan emulsi memperlihatkan bahwa semakin lama penyangraian maka pemisahan emulsi juga meningkat. Hal ini karena selama proses penyanggraian, kacang tanah akan mengeluarkan minyak sehingga akan mempengaruhi kestabilan emulsi mentega kacang pada saat dihomogenisasi.

Pengaruh interaksi antara komposisi kacang mete dan kacang tanah serta lama penyanggraian terhadap pemisahan emulsi (ml)

Daftar analisis sidik ragam (Lampiran 5) dapat dilihat bahwa interaksi antara komposisi kacang mete dan kacang tanah serta lama penyanggraian memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap pemisahan emulsi yang dihasilkan.

Hasil pengujian LSR menunjukkan pengaruh interaksi antara komposisi kacang mete dan kacang tanah serta lama penyanggraian terhadap pemisahan emulsi mentega kacang yang dihasilkan pada setiap perlakuan dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24 memperlihatkan bahwa nilai pemisahan emulsi tertinggi berada pada kombinasi perlakuan L4M4 yaitu sebesar 4,500 ml dan terendah

ŷ = 0,1745L + 0,4188 r = 0,952 0,5 1,0 1,5 2,0 2,5 3,0 3,5 4,0 0 5 10 15 20 P em is ahan E m ul s i ( m l)

berada pada kombinasi perlakuan L1M1 yaitu sebesar 0,900 ml. Hubungan interaksi antara komposisi kacang mete dan kacang tanah serta lama penyanggraian terhadap pemisahan emulsi yang dihasilkan dapat dilihat pada Gambar 11.

Hal ini disebabkan jika komposisi kacang mete yang ditambahkan semakin meningkat maka pemisahan emulsi yang terjadi akan meningakat juga. Tabel 24. Uji LSR efek utama hubungan interaksi antara lama penyanggraian dan

konsentrasi minyak kacang terhadap pemisahan emulsi (ml) Jarak LSR Perlakuan Rataan Notasi 0,05 0,01 0,05 0,01 - - - M1L1 0,900 g H 2 0,243 0,335 M1L2 1,150 g H 3 0,255 0,352 M1L3 1,200 g H 4 0,262 0,360 M1L4 1,250 g H 5 0,267 0,368 M2L1 1,900 f G 6 0,271 0,373 M2L2 2,150 ef G 7 0,273 0,378 M2L3 2,200 e FG 8 0,275 0,382 M2L4 2,400 e EF 9 0,276 0,386 M3L1 3,150 c CD 10 0,278 0,388 M3L2 3,300 c C 11 0,278 0,390 M3L3 3,850 b B 12 0,279 0,392 M3L4 3,850 b B 13 0,279 0,394 M4L1 2,500 d E 14 0,279 0,395 M4L2 2,600 d DE 15 0,279 0,397 M4L3 4,100 a A 16 0,280 0.398 M4L4 4,300 a A Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar)

Gambar 11. Hubungan interaksi antara komposisi kacang mete dan kacang tanah serta lama penyanggraian terhadap pemisahan emulsi (ml)

Hubungan interaksi antara komposisi kacang mete dan kacang tanah serta lama penyanggraian terhadap pemisahan emulsi (ml) memperlihatkan bahwa semakin lama penyanggraian maka pemisahan emulsi semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena selama penyangraian, minyak yang terkandung di dalam kacang tanah semakin cepat keluar dan hal ini mempengaruhi proses homogenisasi pada proses pembuatan mentega kacang.

Uji organoleptik warna

Pengaruh komposisi kacang mete dan kacang tanah terhadap uji organoleptik aroma

Daftar analisis sidik ragam (Lampiran 8) dapat dilihat bahwa komposisi kacang mete dan kacang tanah memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap uji organoleptik warna yang dihasilkan sehingga uji LSR tidak dilanjutkan. ŷL1= 0,022L + 0,85; r = 0,913 ŷL2= 0,031L + 1,775; r= 0,972 ŷL3 = 0,053L + 2,875; r = 0,934 ŷL4 = 0,138x + 1,85; r= 0,930 0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5 5 0 5 10 15 20 P emis

Dokumen terkait