• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 PT.Astra Agro Lestari Tbk

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) merupakan sebuah perusahaan yang bergerak di bidang management bahan-bahan perkebunan, seperti kelapa sawit, karet, teh, cokelat dan minyak masak, Perusahaan yang telah berdiri sejak tanggal 3 Oktober 1988 ini merupakan produsen kelapa sawit terbesar di Indonesia yang telah memenuhi berbagai segmen pasar, baik di dalam dan luar negeri. Perusahaan ini memperluas cakupan bisnisnya dengan merangkul induk perusahaannya yakni PT Astra International Tbk yang memutuskan untuk menciptakan bisnis baru di sektor perkebunan singkong dan karet. Di samping itu, karena bisnis kelapa sawit terlihat sangat menjanjikan di pasaran membuat AALI mencoba peruntungan untuk lebih fokus dalam pengembangan bisnis kelapa sawit.

Pada tahun 1984, management bersama PT Tunggal Perkasa Plantations yang telah memiliki lebih dari 15.000 hektar perkebunan kelapa sawit yang terletak di Riau, Sumatera bekerja dalam pertumbuhan produksi kelapa sawit. Beberapa tahun kemudian, pada 1988 PT Astra International Tbk memutuskan untuk membentuk bisnis kelapa sawit terbaru yang berlabel PT Suryaraya Cakrawala untuk lebih memperkokoh kedudukan industri ini. Selanjutnya, pada tahun 1989 perusahaan ini kembali berubah nama menjadi PT Astra Agro Niaga yang pada akhirnya bersama PT Suryaraya Bahtera merger membentuk perusahaan baru bernama PT Astra Agro Lestari pada tahun 1997.

Sejak Desember 1997, perusahaan ini telah berhasil masuk dalam daftar saham di Bursa Efek Jakarta dengan kepemilikan saham publik sebesar 20,3%. Setelah mengalami merger, akuisisi dan mengalami beberapa perkembangan, PT Astra Agro Lestari Tbk berhasil membukukan total aset sebesar Rp. 12,42 triliun pada akhir 2012. Hingga sekarang, perusahaan ini telah mempekerjakan lebih dari 28.109 orang karyawan yang bertanggungjawab untuk mengelola lebih dari 272.994 hektar perkebunan kelapa sawit yang tersebar di Sumatera, Kalimantan dan sulawesi. Salah satu bentuk prestasi yang ditorehkan AAIL adalah berhasil mendapatkan sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) pada tanggal 8 Maret 2013. Dengan komitmen dan dedikasi yang tinggi terhadap perkembangan kelapa sawit Indonesia, AAIL ke depannya diharapkan bisa menjaga eksistensinya sebagai perusahaan sektor perkebunan yang paling produktif dan inovatif di dunia.

Visi:

menjadi perusahaan Agrobisnis yang paling produktif dan paling inovatif di Dunia Misi:

menjadi panutan dan berkontribusi untuk pembangunan serta kesejahteraan bangsa.

4.1.2 PT Gozco Plantation Tbk

PT Gozco Plantations Tbk (dahulu PT Surya Gemilang Sentosa) (GZCO) didirikan tanggal 01 Oktober 2001. Kantor pusat Gozco terletak di Gedung Graha Permata Pancoran, Jln. Raya Pasar Minggu No. 32 C/10, Jakarta 12780.

Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham GZCO adalah PT Golden Zaga Indonesia (27,53%), Wildwood Investment Pte., Limited (26,37%) dan Amfraser Securities Pte., Limited (7,84%).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan GZCO mencakup bidang usaha pertanian, perdagangan, perindustrian dan jasa yang berkaitan dengan agrobisnis dan agroindustri. Saat ini kegiatan usaha GZCO adalah pengembangan dan pengoperasian perkebunan, perdagangan dan pengolahan kelapa sawit dan minyak nabati (crude palm oil) melalui anak-anak usaha.

Visi:

menjadi produsen produk kelapa sawit yang bermutu yang efisien dan produktif yang berkembang dan berkelanjutan yang melakukan investasi terbaik pada industrinya dan dikomunitasnya untuk meningkatkan nilai stakeholder.

Misi:

1. mengembangkan perusahaan perkebunan kelapa sawit secara mantap.

2. memelihara hubungan yang kuat pada masyarakat yang sudah ada dengan cara pengembangan program petani kecil kelapa sawit dan pengembangan komunitas yang berkelanjutan.

4.1.3 PT Tunas Baru Lampung Tbk

PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) didirikan tanggal 22 Desember 1973. Perusahaan berdomisili di Jakarta, kantor pusat Perusahaan terletak di Wisma Budi, Jl. H.R. Rasuna Said Kav. C-6, Jakarta. Pabrik Perusahaan berlokasi di Lampung, Surabaya, Tangerang, Palembang dan Kuala Enok, dengan perkebunan yang terletak di Terbanggi Besar – Lampung Tengah dan Banyuasin – Sumatera Selatan, sedangkan perkebunan anak perusahaan terletak di Lampung Tengah, Lampung Utara, dan Kalimantan Barat dengan jumlah lahan perkebunan kurang lebih seluas 99,60 ribu hektar. Adapun jumlah luas lahan yang ditanami kurang lebih seluas 57,32 ribu hektar.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama meliputi bidang pertanian, industri, perdagangan, pembangunan, jasa dan pengangkutan. Perusahaan dan anak perusahaan (Grup) tergabung dalam kelompok usaha PT Sungai Budi. Perusahaan bergerak dalam bidang produksi minyak goreng sawit, minyak goreng kelapa, minyak kelapa, minyak sawit (Crude Palm Oil atau CPO) dan sabun, serta bidang perkebunan kelapa sawit, nanas, jeruk, kelapa hibrida dan tebu.

Visi:

perusahaan berbasis sumber daya alam khususnya agribisnis dengan skala nasional yang mampu bersaing dalam era globalisasi.

Misi:

1. mengelola perusahaan berbasis sumber daya alam, khususnya agribisnis secara profesional dan dipercaya oleh pasar.

2. menggunakan teknologi tepat guna dan ramah linkungan. 3. Melaksanakan kemitraan yang serasi dan berkesinambungan .

4. melakukan perluasaan usaha perkebunan baik horizontal maupun vertikal. 5. membangun dan memberdayakan sumber daya manusia.

6. membangun budaya perusahaan untuk mendukung proses bisnis yang sehat. 7. memberikan manfaat bagi pemegang saham, karyawan dan stokeholder. 4.1.4 PT.PP London Sumatera Indonesia Tbk

Sejarah PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk berawal lebih dari satu abad yang lalu di tahun 1906 dengan kiprah Harrisons & Crossfield Plc, perusahaan perkebunan dan perdagangan yang berbasis di London. Perkebunan London-Sumatra, yang kemudian lebih dikenal dengan nama "Lonsum", berkembang menjadi salah satu perusahaan perkebunan terkemuka di dunia, memiliki hampir 100.000 hektar perkebunan kelapa sawit, karet, teh dan kakao yang tertanam di empat pulau terbesar di Indonesia.

Di awal berdirinya, perusahaan mendiversifikasikan tanamannya menjadi tanaman karet, teh dan kakao. Di awal Indonesia merdeka Lonsum lebih memfokuskan usahanya kepada tanaman karet, yang kemudian dirubah menjadi kelapa sawit di era 1980. Pada akhir dekade ini, kelapa sawit menggantikan karet sebagai komoditas utama Perseroan.

Lonsum memiliki 38 perkebunan inti dan 14 perkebunan plasma di Sumatera, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Pengelolaan kebun dilakukan dengan menerapkan kemajuan penelitian dan pengembangan, keahlian di bidang agro- manajemen dan tenaga kerja yang terampil serta professional. Bidang bisnis Lonsum mencakup pemuliaan tanaman, penanaman, pemanenan, pengolahan, pemrosesan dan penjualan produk-produk kelapa sawit, karet, kakao dan teh. Perseroan saat ini memiliki 20 pabrik pengolahan yang sudah beroperasi di Sumatera, Jawa dan Sulawesi. Dalam dunia industri perkebunan Lonsum dikenal sebagai produsen bibit kelapa sawit dan kakao yang berkualitas baik. Bisnis berteknologi canggih tersebut adalah kunci utama pertumbuhan Perseroan.

Pada tahun 1994, Harrisons & Crossfield menjual seluruh saham Lonsum kepada PT Pan London Sumatra Plantations (PPLS), yang membawa Lonsum go public melalui pencatatan saham di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya pada tahun 1996. Pada bulan Oktober 2007, Indofood Agri Resources Ltd, anak perusahan PT Indofood Sukses Makmur Tbk, menjadi pemegang saham mayoritas Perseroan melalui anak perusahaannya di Indonesia, yaitu PT Salim Ivomas Pratama.(http://www.londonsumatra.com/)

Visi:

menambah nilai bagi stakeholder dibidang agribisnis Misi:

menjadi perusahaan agribisnis terkemuka yang berkelanjutan dalam hal tanaman, biaya, linkungan yang berbasis penelitian dan pengembangan.

4.1.5 PT Sampoerna Agro Tbk

PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) didirikan 07 Juni 1993 dengan nama PT Selapan Jaya dan mulai beroperasi secara komersial pada bulan Nopember 1998. Kantor pusat SGRO berlokasi di Jalan Basuki Rahmat No. 788, Palembang, Sumatera Selatan.

Sampoerna Agri Resources Pte. Ltd. merupakan induk SGRO (Entitas induk terakhir: Xian Investment Holding Ltd.).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SGRO adalah bergerak di bidang usaha perkebunan kelapa sawit dan karet, pabrik minyak kelapa sawit, pabrik minyak inti sawit, produksi benih kelapa sawit, pemanfaatan hasil hutan bukan kayu (sagu) dan lainnya, yang berlokasi di Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah dan Riau. Di samping mengelola perkebunannya sendiri, SGRO dan Entitas Anak tertentu juga mengembangkan perkebunan Plasma dan membina kerjasama dengan petani Plasma.

Visi:

menjadi sebuah perusahaan agribisnis Indonesia yang terkemuka dan bertanggung jawab

Misi:

1. membangun tim professional dengan komitmen dan integritas tinggi yang didukung oleh karyawan terlatih dan termotivasi.

2. mendapatkan dan mengembangkan peluang pertumbuhan yang menguntungkan bagi bisnis utama kami dengan tetap menjaga kinerja yang efisien.

3. menjadi yang terbaik melalui inovasi dan investasi di bidang penelitian dan pengembangan.

4. memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitar. 5. menjaga dan mempromosikan standar lingkungan terbaik dalam semua aspek

pembangunan, produksi dan pengolahan.. 4.1.6 PT Salim Ivomas Pratama Tbk

PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) didirikan dengan nama PT Ivomas Pratama tanggal 12 Agustus 1992 dan memulai kegiatan komersial pada tahun 1994. Kantor Pusat Perusahaan beralamat di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Jl. Jenderal Sudirman Kav. 76-78, Jakarta. Kelompok Usaha memiliki perkebunan- perkebunan dan pabrik-pabrik di propinsi Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Riau, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan dan Maluku Utara.

Induk usaha dari Perusahaan adalah PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) didirikan di Indonesia, dan Indofood Agri Resources Ltd. (IndoAgri), Singapura, sedangkan induk usaha terakhir dari Perusahaan adalah First Pacific Company Limited (FP), Hong Kong. Saat ini, Perusahaan memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), antara lain: PT Perusahaan Perkebunan London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SIMP dan Entitas-entitas Anak adalah produsen minyak dan lemak nabati serta produk turunannya yang terintegrasi secara vertikal, dengan kegiatan utama mencakup

pemuliaan benih kelapa sawit, mengelola dan memelihara perkebunan kelapa sawit, produksi dan penyulingan minyak kelapa sawit mentah (“MKS”) dan minyak kelapa mentah (“MK”), pengelolaan dan pemeliharaan perkebunan karet serta proses pemasaran dan penjualan produk akhir terkait. Kelompok Usaha juga mengelola dan memelihara perkebunan tebu terpadu, kakao, kelapa dan teh, serta memproses, memasarkan dan menjual hasil-hasil perkebunan tersebut.

4.1.7 PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk

PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP) didirikan tanggal 13 April 2005 dengan nama PT JO Perkasa Agro Technologies dan memulai kegiatan komersial pada tahun 2005. Kantor Pusat MAGP beralamat di Senayan City – Boutique Office Panin Tower Lantai 11 Jalan Asia Afrika Lot. 19 Jakarta.

Induk usaha dan induk usaha terakhir MAGP adalah PT Santika Griya Persada, berkedudukan di Jakarta – Indonesia. Pemegang saham yang memiliki 5% atau lebih saham MAGP adalah PT Santika Griya Persada (50,00%), PT Bengkayang Nabati Indonesia (16,61%), Dana Pensiun Karyawan Panin Bank (6,67%) dan PT Multi Karang Intan Permai (5,56%).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan MAGP adalah mengembangkan dan mengoperasikan perkebunan kelapa sawit, pengolahan kelapa sawit dan perdagangan. Saat ini MAGP dan anak usaha mengembangkan, menanam (mayoritas penanaman baru dilakukan mulai tahun 2008), memanen dan memperdagangkan “Tandan Buah Segar”.

Visi:

menjadi Perusahaan Perkebunan Sawit Yang Terintegrasi dan Berwawasan Lingkungan serta Memberikan Manfaat Kepada Stakeholder."

Misi:

• melakukan pembangunan kebun sawit secara berkelanjutan sesuai dengan ISPO / RSPO.

• memberikan pelatihan ketenagakerjaan dibidang industri sawit. • pembangunan PKS.

• membantu pemberdayaan masyarakat sekitar melalui program CSR yang tepat sasaran dan tepat guna.

4.1.8 PT Smart Tbk (Sinar Mas Agro Resources and Technology)

PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (Smart) Tbk (SMAR) didirikan 18 Juni 1962 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1962. Kantor pusat SMAR berlokasi di Sinar Mas Land Plaza, Menara II, Lantai 30 Jl. MH. Thamrin No. 51 Jakarta 10350. Pabrik dan kebun divisi perkebunan SMAR dan entitas anak berlokasi di Sumatra Utara, Jambi, Riau, Bangka, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, sedangkan pabrik pengolahannya berlokasi di Surabaya, Medan, Tarjun dan Jakarta.

PT Purimas Sasmita adalah entitas induk SMAR, sedangkan Golden Agri- Resources Ltd. (GAR), Perusahaan Publik di Singapore Exchange, adalah pemegang saham akhir SMAR.

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan SMAR dan entitas anak meliputi pengembangan perkebunan, pertanian, perdagangan,

pengolahan hasil perkebunan, serta bidang jasa pengelolaan dan penelitian yang berhubungan dengan usaha. Hasil produksi SMAR dan entitas anak meliputi hasil olahan kelapa sawit antara lain minyak goreng, lemak nabati dan margarin serta minyak kelapa sawit (CPO), inti sawit (PK), minyak inti sawit (PKO), cocoa butter substitute (CBS), fatty acids, glycerine, sabun dan produk kemasan seperti botol dan tutup botol.

Visi:

kami bertujuan untuk menjadi yang terbaik untuk menjadi yang terbesar dan paling terintegrasi menguntungkan perusahaan konsumen berbasis kelapa sawit. Misi:

1. melebihi standart kualitas tertinggi

2. mempertahankan tingkat tertinggi keberlanjutan dan integritas pemberdayaan masyarakat dan komunitas.

3. pengaturan trendinovasi dan teknologi chieving nilai maksimal bagi pemegang saham.

4.1.9 PT Agra Wattie Tbk (JAWA)

PT Jaya Agra Wattie Tbk. atau biasa disingkat dengan JAW merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang agribisnis dengan unit usahanya berupa pembudidayaan, pengolahan, logistik pertanian, dan kegiatan pemasaran. Perusahaan ini terfokus pada pengembangan bisnis bahan-bahan komoditi premium seperti karet, CPO, kopi, dan teh. JAW pertama kali berdiri pada tahun 1921 dengan nama Handel Maatschapij James Alexander Wattie anda Comapany Limited. Selanjutnya pada tahun 1958 perkebunan perusahaan diambil

alih oleh pemerintah yang pada saat itu masih dalam era Dwikora. Perkebunan berhasil diambil alih kembali dari Pemerintah pada tahun 1968. Perkembangan perusahaan semakin meningkat saat saham mayoritas dikendalikan oleh Soedarjo dan Hadi Surya yang bertindak sebagai pemegang saham sejak tahun 1987. Produk-produk perusahaan telah terbukti tidak hanya memenuhi konsumen yang ada di dalam negeri saja, namun sejak tahun 1993 penjualan produk perusahaan telah merambah hingga pasaran internasional.

Usaha pengembangan bisnis perusahaan tidak berhenti sampai di situ. Perusahaan terus berupaya untuk melebarkan sayap bisnis-nya. Salah satunya pada tahun 1997 perusahaan mulai mengembangkan perkebunan kelapa sawit yang terletak di Kalimantan Selatan. Usaha kelapa sawit perusahaan nyatanya tumbuh dengan cepat seiring dengan pembangunan pabrik minyak sawit pertama yang berlokasi di Kintap, Kalimantan Selatan pada tahun 2008. Pada tahun 2011 perusahaan melakukan penawaran umum perdana dan berhasil mencatatkan saham-nya di Bursa Efek Indonesia. Pada akhir tahun 2012, perusahaan juga telah berhasil mengoperasikan pabrik karet remah yang ada di Kalimantan Selatan dengan kapasitas produksi sekitar lebih dari 3 ton/jam. Dengan dibangun-nya pabrik ini diharapkan dapat membantu peningkatan produksi dan keuangan perusahaan.

Di samping itu, perusahaan juga telah berhasil memperluas area tanam dengan penanaman baru sekitar 5.650 hektar yang meliputi 3.650 hektar tanaman karet dan 2000 hektar untuk tanaman kelapa sawit. Dengan penanaman baru ini, maka total luas tertanam untuk sebesar 13.140 hektar karet dan 23.088 hektar

untuk kelapa sawit. Dengan ini perseroan mampu mencatatkan kenaikan dalam pendapatan bersih sebesar Rp 682 milyar atau naik 5% pada tahun 2012. Kerja keras dan dedikasi yang tinggi pada perusahaan telah membuahkan hasil dengan diterima-nya penghargaan sebagai salah satu dari 200 perusahaan terbaik di Asia dengan aset di bawah USD 1 miliar dari Majalah Forbes Asia.

Perusahaan juga semakin mantap melangkah pada tahun 2013 dengan beberapa langkah yang telah disiapkan perusahaan, antara lain melakukan perluasan penanaman karet seluas 5.500 hektar dan kelapa sawit seluas 3.652 hektar serta membangun pabrik kelapa sawit dan karet lembaran di Pulau Jawa dengan kapasitas produksi kelapa sawit 45 ton/jam dan karet 300 kg/jam. Dengan visi "Menjadi perusahaan agribisnis terdepan yang menghasilkan produk bermutu tinggi dan bertanggungjawab secara lingkungan", perusahaan semakin siap menatap masa depan.

Visi:

menjadi perusahaan agribisnis terdepan yang menghasilkan produk bermutu tinggi dan bertanggungjawab secara lingkungan.

Misi:

 menjadi perusahaan yang dapat dipercaya dengan komitmen yang kuat untuk memelihara lingkungan.

 memiliki manajemen yang sangat peduli terhadap kesejahteraan karyawan.

 berpartisipasi dalam pembangunan nasional melalui produk bermutu tinggi untuk memenuhi permintaan pasar lokal dan ekspor sebagaimana komitmen perusahaan untuk meningkatkan standar kehidupan masyarakat sekitar.

4.1.10 PT Provident Agro Tbk

PT Provident Agro Tbk (PALM) didirikan tanggal 26 Nopember 2006 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 2006. Kantor pusat PALM berlokasi Gedung International Financial Centre Lantai 3A, Jalan Jendral Sudirman Kav. 22-23 Jakarta.

Pemegang saham mayoritas PALM adalah PT Saratoga Sentra Business (SSB) dan PT Provident Capital Indonesia, dengan masing-masing persentase kepemilikan sebesar 44,66% dan 44,66%. SSB dimiliki 99,99 oleh PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG).

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PALM meliputi usaha-usaha di bidang pertanian, perdagangan, industri, transportasi dan jasa yang berhubungan dengan agroindustri.

Visi:

menjadi perusahaan induk yang kokoh bagi pemangku kepentingan melalui pengembangan industri strategis di bidang sumber daya alam dan usaha- usaha pendukung terkait,dengan berpegang pada komitmen atas kelangsungan usaha, keharmonisan dengan masyarakat dan kelestarian lingkungan.

Misi:

1. mengembangkan perseroan secara berkelanjutan guna meningkatkan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan.

2. memberikan layanan terbaik bagi pelanggan dan mitra usaha.

3. membangun organisasi yang kuat melalui pengembangan sumber daya manusia.

4.1.11 PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk

PT. Bakrie Sumatra Plantations Tbk adalah salah satu perusahaan perkebunan tertua di Indonesia. Pada tahun 1986, perusahaan ini diakuisisi oleh Bakrie and Brothers dan kemudian berganti nama menjadi PT Bakrie Sumatera Plantations.Saham perusahaan kemudian didaftarkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) pada tahun 1990.

Sejak awal berdirinya sebagai perusahaan perkebunan karet, PT. Bakrie Sumatra Plantations Tbk telah tumbuh dan diversifikasi menjadi salah satu produsen terkemuka di bidang produksi karet alam dan CPO di Indonesia. Pada 7 Desember, perusahaan telah mengelola sekitar 100.000 ha perkebunan kelapa sawit dan karet. Mayoritas perkebunannya saat ini berada di Pulau Sumatera. Perusahaan ini telah mulai memperluas ke Provinsi Kalimantan Tengah sejak awal 2007 dan saat ini sedang mengembangkan perkebunan greenfield di sana.

Sejarah PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (BSP) dimulai dengan pembentukan sebuah perkebunan karet pada tahun 1911, bernama NV Hollandsch Amerikaanse Plantage Maatschapij. Pada tahun 1986, PT Bakrie & Brothers mengakuisisi saham dan berubah nama menjadi Uniroyal Sumatra Plantations.

Sejak sahamnya terdaftar secara publik, nama perusahaan menjadi PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. Pada tahun 1990, Bakrie Sumatera Plantations mulai ekspansi ke bisnis kelapa sawit dengan mendirikan proyek Greenfield. Pada akhir tahun 2008, BSP mengelola area perkebunan dengan total luas sekitar 90.643 hektar kelapa sawit (termasuk ARBV) dan lahan karet 18.827 hektar.

Untuk menjadi perusahaan nomor satu dan perusahaan terpadu yang paling dikagumi di Indonesia, perusahaan memiliki fasilitas produksi yang terdiri dari pabrik pengolahan kelapa sawit dengan total kapasitas 390 ton TBS / jam (termasuk ARBV) dan pabrik pengolahan karet dengan kapasitas gabungan sekitar 81.340 tpa. Saat ini semua produksi kelapa sawit dan berbagai macam produk karet dari BSP diserap oleh pasar domestik dan ekspor yang kuat. Misi perusahaan adalah memelihara dan mempertahankan kekayaan Indonesia dengan mengekstrak kreasi nilai optimum melalui operasi ramah lingkungan dan memanfaatkan keahlian dalam operasi global dan penanaman multi.

Visi:

menjadi perusahaan usaha Agro terpadu no satu yang paling dukagumi di Indonesaia.

Misi:

mengembangkan dan menjaga kesinambungan kesejahteraan komunitas dengan ekstraksi penciptaan nilai optimal melalui kegiatan operasi yang ramah lingkungan dan memanfaatkan keahlian kunci dalam operasi multi tanaman dan operasi global.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif memberikan gambaran mengenai karakteristik variabel penelitian yang diamati. Data yang diperoleh dari hasil analisis statistik deskriptif, menunjukkan nilai tertinggi (maksimum), nilai terendah (minimum), rata- rata (mean), dan standar deviasi dari setiap variabel yang diteliti baik variabel dependen maupun variabel independen. (Ghozali,2006:19). Data yang dilihat adalah jumlah data,nilai rata- rata, standar deviasi, nilai minimum, dan nilai maksimum dari variabel devenden ROE, dan dari variabel independen Modal kerja dan perputaran modal kerja pada perusahaan perkebunan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008- 2012.

Tabel 4.1

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation MK 55 -2858198,00 3691595,00 379171,4727 1001837,43535

PMK 55 -19,90 37,68 5,4938 9,52266

ROE 55 -,03 ,38 ,1517 ,09700

Valid N

(listwise) 55

Sumber : Hasil Penelitian, 2014 (Data diolah) Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa:

1. variabel Return On Equity pada perusahaan perkebunan di Bursa Efek Indonesia selama tahun 2008- 2012 relatif berfluktuatif dimana nilai Return On Equity memiliki nilai minimum -0,3 dan nilai maksimum 0,38. Sementara nilai standar deviasi sebesar 0,09700 dan nilai rata- rata (mean) sebesar 0,1517. Indikator ini menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan perkebunan yang

terdaftar di BEI dalam mengembalikan ekuitas pemegang saham relatif baik karena nilai rata- rata (mean) lebih besar dibandingkan dengan nilai standar deviasi.

2. variabel modal kerja memiliki nilai minimum -2858198,00 dan nilai maksimum 2680280,00 sedangkan nilai rata- rata sebesar 3691595,00 dan standar deviasi sebesar 1001837,43535. Dari nilai rata- rata diatas menunjukkan bahwa penyediaan modal kerja perusahaan tidak terpenuhi dengan baik karena nilai rata- rata (mean) lebih kecil dibandingkan dengan standar deviasi.

3. variabel perputaran modal kerja memiliki nilai minimum -19,90 dan nilai maksimum 37,68 dengan nilai rata- rata 5,4938 sedangkan standar deviasi sebesar 9,52266. Dari nilai rata- rata diatas menunjukkan bahwa perputaran modal kerja kurang baik karena nilai rata- rata (mean) lebih kecil dibandingkan dengan nilai standar deviasi.

4.2.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mendapatkan model regresi yang baik. Model regresi berganda akan lebih cepat digunakan dan menghasilkan perhitungan yang lebih akurat, apabila beberapa asumsi berikut dapat terpenuhi.

Dokumen terkait