• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Konsentrasi Asam Sitrat terhadap Parameter yang Diamati

Secara umum hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa konsentrasi asam sitrat memberikan pengaruh terhadap kadar air, pH, kadar abu, daya larut, uji organoleptik warna, uji organoleptik (aroma dan rasa) pada tabel 6 berikut ini.

Tabel 6. Pengaruh konsentrasi asam sitrat terhadap parameter yang diamati Konsentrasi Kadar

pH

Kadar Daya Uji Organoleptik (numerik)

Asam Sitrat Air Abu Larut Warna Aroma

(%) (%) (%) (%) dan Rasa

A1 = 0,5% 4,86 5,90 1,70 80,83 2,85 2,63 A2 = 1% 4,88 5,80 2,42 81,53 2,63 2,76 A3 = 1,5% 4,89 5,68 2,55 82,93 2,16 2,88 A4 = 2% 4,92 5,63 2,93 87,46 1,78 2,91

Tabel 6 memperlihatkan bahwa konsentrasi asam sitrat memberikan pengaruh terhadap parameter yang diamati. Kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan A4 (4%) yaitu sebesar 4,92% dan terendah pada perlakuan A1 (0,5%) yaitu sebesar 4,86%. pH tertinggi terdapat pada perlakuan A1 (0,5%) yaitu sebesar 5,90 dan terendah pada perlakuan A4 (2%) yaitu sebesar 5,63. Kadar abu tertinggi terdapat pada perlakuan A4 (2%) yaitu sebesar 2,93% dan terendah pada perlakuan A1 (0,5%) yaitu sebesar 1,70%. Daya larut tertinggi terdapat pada perlakuan A4(2%) yaitu sebesar 87,46% dan terendah pada perlakuan A1 (0,5%) yaitu sebesar 80,83%. Uji organoleptik warna (numerik) tertinggi terdapat pada perlakuan A1 (0,5%) yaitu sebesar 2,85 (kuning kemerahan) dan terendah pada perlakuan A4 (2%) yaitu sebesar 1,78 (kuning) . Uji organoleptik aroma dan rasa

tertinggi terdapat pada perlakuan A4 (2%) yaitu sebesar 2,91(suka) dan terendah pada perlakuan A1 (0,5%) yaitu sebesar 2,63 (agak suka).

Pengaruh Konsentrasi Sodium Bikarbonat terhadap Parameter yang Diamati

Secara umum hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa konsentrasi sodium bikarbonat memberikan pengaruh terhadap kadar air, pH, kadar abu, daya larut, uji organoleptik warna (numerik), uji organoleptik aroma dan rasa (numerik) pada tabel 7 berikut ini.

Tabel 7. Pengaruh konsentrasi sodium bikarbonat terhadap parameter yang diamati

Konsentrasi Kadar

pH

Kadar Daya Uji Organoleptik (numerik) Sodium

Bikarbonat Air Abu Larut Warna Aroma

(%) (%) (%) (%) dan Rasa

B1 = 2% 5,29 5,53 2,33 79,45 2,25 2,63 B2 = 4% 5,08 5,65 2,39 82,06 2,35 2,71 B3 = 6% 4,77 5,84 2,40 84,05 2,36 2,84 B4 = 8% 4,41 5,99 2,48 87,20 2,45 2,98

Tabel 7 memperlihatkan bahwa konsentrasi sodium bikarbonat memberikan pengaruh terhadap parameter yang diamati. Kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan B1 (2%) yaitu sebesar 5,29% dan terendah pada perlakuan B4 (8%) yaitu sebesar 4,41%. pH tertinggi terdapat pada perlakuan B4 (8%) yaitu sebesar 5,99 dan terendah pada perlakuan B1 (2%) yaitu sebesar 5,53. Kadar abu tertinggi terdapat pada perlakuan B4 (8%) yaitu sebesar 2,48% dan terendah pada perlakuan B1 (2%) yaitu sebesar 2,33%. Daya larut tertinggi terdapat pada perlakuan B4 (8%) yaitu sebesar 87,20% dan terendah pada perlakuan B1 (2%) yaitu sebesar 79,45%. Uji organoleptik warna (numerik) tertinggi terdapat pada

perlakuan B4 (8%) yaitu sebesar 2,45 (kuning) dan terendah pada perlakuan B1

(2%) yaitu sebesar 2,25 (kuning) . Uji organoleptik aroma dan rasa (numerik) tertinggi terdapat pada perlakuan B4 (8%) yaitu sebesar 2,98 (suka) dan terendah pada perlakuan B1 (2%) yaitu sebesar 2,63 (agak suka).

Kadar Air (%)

Pengaruh Konsentrasi Asam Sitrat terhadap Kadar air Tablet Effervescent Jahe (%)

Dari daftar analisa sidik ragam (lampiran 1) diketahui bahwa konsentrasi asam sitrat memberi pengaruh yang berbeda tidak nyata (P<0,05) terhadap kadar air tablet effervescent jahe yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Pengaruh Konsentrasi Sodium Bikarbonat terhadap Kadar Air Tablet Effervescent Jahe (%)

Dari daftar analisa sidik ragam (lampiran 1) diketahui bahwa konsentrasi sodium bikarbonat memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar air tablet effervescent Jahe yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi bikarbonat terhadap kadar air tablet effervescent Jahe dapat dilihat pada tabel 8 berikut ini.

Tabel 8. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi sodium bikarbonat terhadap kadar air tablet effervescent Jahe (%)

Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi

0,05 0,01 Sodium Bikarbonat 0,05 0,01

- - - B1 = 2% 5,29 a A

2 0,051 0,070 B2 = 4% 5,08 b B

3 0,054 0,074 B3 = 6% 4,77 c C

4 0,055 0,076 B4 = 8% 4,41 d D

Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar)

Dari Tabel 8 dapat diketahui bahwa perlakuan B1 berbeda sangat nyata dengan B2, B3 dan B4. Perlakuan B2 berbeda sangat nyata dengan B3 dan B4. Perlakuan B3 berbeda sangat nyata dengan B4. Kadar air tertinggi diperoleh pada perlakuan B1 yaitu sebesar 5,29% dan terendah pada perlakuan B4 yaitu sebesar 4,41%.

Hubungan antara konsentrasi sodium bikarbonat dengan kadar air tablet

effervescent jahe dapat dilihat pada Gambar 3. Dari Gambar 3 dapat dilihat

hubungan bahwa semakin tinggi kosentrasi sodium bikarbonat maka kadar air pada tablet effervescent jahe yang dihasilkan akan semakin menurun. Hal ini dikarenakan semakin tinggi jumlah CO2 yang berasal dari NaHCO3 yang dapat menguapkan air dari bahan. Juga disebabkan karena NaHCO3 yang dapat menstabilkan asam yang bersifat higroskopis (Wikipedia3, 2004).

Gambar 3. Hubungan antara konsetrasi sodium bikarbonat terhadap kadar air tablet effervescent jahe (%)

Pengaruh Interaksi antara Konsentrasi Asam Sitrat dan Konsentrasi Sodium Bikarbonat terhadap Kadar Air Tablet Effervescent Jahe (%)

Dari daftar analisa sidik ragam (lampiran 1) dapat dilihat bahwa interaksi konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar air tablet effervescent jahe yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

pH

Pengaruh Konsentrasi Asam Sitrat terhadap pH Tablet Effervescent Jahe

Dari daftar analisa sidik ragam (lampiran 2) diketahui bahwa konsentrasi asam sitrat memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap pH tablet effevescent jahe yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi asam sitrat terhadap pH tablet effervescent jahe dapat dilihat pada tabel 9 berikut ini. Tabel 9. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi asam sitrat terhadap pH tablet

effervescent jahe

Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi

0,05 0,01 Asam Sitrat 0,05 0,01

- - - A1 = 0,5% 5,90 a A

2 0,053 0,073 A2 = 1% 5,80 b B

3 0,056 0,077 A3 = 1,5% 5,68 c C

4 0,057 0,079 A4 = 2% 5,63 c C

Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar)

Dari Tabel 9 dapat diketahui bahwa perlakuan A1 berbeda sangat nyata dengan A2, A3 dan A4. Perlakuan A2 berbeda sangat nyata dengan A3 dan A4. Perlakuan A3 berbeda tidak nyata dengan A4. pH tertinggi diperoleh pada perlakuan A1 yaitu sebesar 5,90 dan terendah pada perlakuan A4 yaitu sebesar 5,63.

Hubungan antara konsentrasi asam sitrat dengan pH tablet effervescent dapat dilihat pada Gambar 4. Gambar 4 menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi asam sitrat yang ditambahkan maka pH dari tablet effervescent jahe yang dihasilkan akan semakin menurun. Hal ini sesuai dikarenakan asam dapat menurunkan pH makanan (Winarno dan Jenie, 1983).

Gambar 4. Hubungan antara konsentrasi asam sitrat terhadap pH tablet

effervescent jahe

Pengaruh Konsentrasi Sodium Bikarbonat terhadap pH Tablet Effervescent Jahe

Dari daftar analisa sidik ragam (lampiran 2) diketahui bahwa konsentrasi sodium bikarbonat memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap pH tablet effervescent jahe yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi sodium bikarbonat terhadap pH tablet effervescent jahe dapat dilihat pada tabel 10 berikut ini.

Tabel 10. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi sodium bikarbonat terhadap pH

Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi

0,05 0,01 Sodium Bikarbonat 0,05 0,01

- - - B1 = 2% 5,53 d D

2 0,053 0,073 B2 = 4% 5,65 c C

3 0,056 0,077 B3 = 6% 5,84 b B

4 0,057 0,079 B4 = 8% 5,99 a A

Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar) Dari tabel 10 dapat diketahui bahwa perlakuan B1 berbeda sangat nyata dengan B2, B3 dan B4. Perlakuan B2 berbeda sangat nyata dengan B3 dan B4. Perlakuan B3 berbeda sangat nyata dengan B4. pH tertinggi diperoleh pada perlakuan B4 yaitu sebesar 5,99 dan terendah pada perlakuan B1 yaitu sebesar 5,53.

Hubungan antara konsentrasi sodium bikarbonat dengan pH tablet

effervescent jahe dapat dilihat pada Gambar 5. Gambar 5 menunjukkan bahwa

semakin tinggi konsentrasi sodium bikarbonat (NaHCO3) yang ditambahkan maka pH dari tablet effervescent yang dihasilkan akan semakin meningkat . Hal ini disebabkan karena sifat sodium bikarbonat (NaHCO3) yang dapat mengikat asam dan membentuk garam sehingga garam dapat menetralisir pH dan meningkatkan pH.

Gambar 5. Hubungan antara konsentrasi sodium bikarbonat terhadap pH

Pengaruh Interaksi antara Konsentrasi Asam Sitrat dan Sodium Bikarbonat terhadap pH

Dari daftar analisa sidik ragam (lampiran 2) dapat dilihat bahwa interaksi konsentrasi asam sitrat dan sodium bikarbonat memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap pH tablet effervescent jahe yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Kadar Abu (%)

Pengaruh Konsentrasi Asam Sitrat terhadap Kadar Abu Tablet Effervescent Jahe (%)

Dari daftar analisa sidik ragam (lampiran 3) diketahui bahwa konsentrasi asam sitrat memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar abu tablet effervescent jahe yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi asam sitrat terhadap kadar tablet abu effervescent jahe dapat dilihat pada tabel 11 berikut ini.

Tabel 11. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi asam sitrat terhadap kadar abu tablet effervescen Jahe (%)

Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi

0,05 0,01 Asam Sitrat 0,05 0,01

- - - A1 = 0,5% 1,71 d C

2 0,102 0,140 A2 = 1% 2,42 c B

3 0,107 0,147 A3 = 1,5% 2,55 b B

4 0,110 0,151 A4 = 2% 2,93 a A

Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar)

Dari Tabel 11 dapat diketahui bahwa perlakuan A1 berbeda sangat nyata dengan A2, A3 dan A4. Perlakuan A2 berbeda nyata dengan A3 dan berbeda sangat nyata dengan A4. Perlakuan A3 berbeda sangat nyata dengan A4. Kadar abu tertinggi diperoleh pada perlakuan A4 yaitu sebesar 2,93% dan terendah pada perlakuan A1 yaitu sebesar 1,71%.

Hubungan antara konsentrasi asam sitrat dengan kadar abu tablet

effervescent jahe dapat dilihat pada Gambar 6. Gambar 6 menunjukkan bahwa

semakin besar konsentrasi asam sitrat maka kadar abu tablet effervescent jahe semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena konsentrasi asam sitrat memiliki sifat dapat mengikat atau mencengkram logam logam bivalen seperti Mn, Mg dan Fe (Buckle, 1987). Sehingga dengan penambahan asam sitrat dapat mengikat unsur Fe sehingga meningkatkan kadar abu.

Gambar 6. Hubungan antara asam sitrat terhadap kadar abu tablet effervescent jahe (%)

Pengaruh Sodium Bikarbonat terhadap Kadar Abu Tablet Effervescent Jahe (%)

Dari daftar analisa sidik ragam (lampiran 3) diketahui bahwa konsentrasi sodium bikarbonat memberi pengaruh yang berbeda tidak nyata (P<0,05) terhadap kadar abu tablet effervescent jahe yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Pengaruh Interaksi antara Konsentrasi Asam Sitrat dan Konsentrasi Sodium Bikarbonat terhadap Kadar Abu Tablet Effervescent Jahe (%)

Dari daftar analisa sidik ragam (lampiran 3) dapat dilihat bahwa interaksi konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar abu tablet effervescent jahe yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Daya Larut (%)

Pengaruh Konsentrasi Asam Sitrat terhadap Daya Larut Tablet Effervescent Jahe (%)

Dari daftar analisa sidik ragam (lampiran 4) diketahui bahwa konsentrasi asam sitrat memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap daya larut tablet effervescent jahe yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi asam sitrat terhadap daya larut tablet effervescent jahe dapat dilihat pada tabel 12 berikut ini.

Tabel 12. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi asam sitrat terhadap daya larut tablet effervescent jahe (%)

Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi

0,05 0,01 Asam Sitrat 0,05 0,01

- - - A1 = 0,5% 80,83 c C

2 0,882 1,215 A2 = 1% 81,53 c C

3 0,926 1,276 A3 = 1,5% 82,93 b B

4 0,950 1,309 A4 = 2% 87,46 a A

Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar)

Dari Tabel 12 dapat diketahui bahwa perlakuan A1 berbeda tidak nyata dengan A2, dan berbeda sangat nyata dengan A3 dan A4. Perlakuan A2 berbeda sangat nyata dengan A3 dan A4. Perlakuan A3 berbeda sangat nyata dengan A4. Daya larut tertinggi diperoleh pada perlakuan A4 yaitu sebesar 87,46% dan terendah pada perlakuan A1 yaitu sebesar 80,83%.

Hubungan antara konsentrasi asam sitrat dengan daya larut tablet

effervescent jahe dapat dilihat pada Gambar 7. Gambar 7 menunjukkan bahwa

semakin tinggi konsentrasi asam sitrat yang ditambahkan maka daya larut dari tablet effervescent jahe akan semakin meningkat. Hal ini dikarenakan asam

sitrat sangat mudah larut dalam air dan mempunyai pengaruh baik terhadap aroma (Purba dan Rusmarilin, 1989).

Gambar 7. Hubungan antara asam sitrat terhadap daya larut tablet effervescent jahe (%)

Pengaruh Konsentrasi Sodium Bikarbonat terhadap Daya Larut Tablet Effervescent Jahe (%)

Dari daftar analisa sidik ragam (lampiran 4) diketahui bahwa konsentrasi sodium bikarbonat memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap daya larut tablet effervescent jahe yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh sodium bikarbonat terhadap daya larut dapat dilihat pada tabel 13 berikut ini.

Tabel 13. Uji LSR efek utama pengaruh sodium biakarbonat terhadap daya larut tablet effervescent jahe (%)

Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi

0,05 0,01 Sodium Bikarbonat 0,05 0,01

- - - B1 = 2% 79,45 d D

2 0,882 1,215 B2 = 4% 82,06 c C

3 0,926 1,276 B3 = 6% 84,05 b B

4 0,950 1,309 B4 = 8% 87,20 a A

Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar)

Dari tabel 13 dapat diketahui bahwa perlakuan B1 berbeda sangat nyata dengan B2, B3 dan B4. Perlakuan B2 berbeda sangat nyata dengan B3 dan B4. Perlakuan B3 berbeda sangat nyata dengan B4. Daya larut tertinggi diperoleh pada perlakuan B4 yaitu sebesar 87,20% dan terendah pada perlakuan B1 yaitu sebesar 79,45%.

Hubungan antara konsentrasi sodium bikarbonat dengan daya larut tablet

effervescent jahe dapat dilihat pada Gambar 8. Gambar 8 menunjukkan bahwa

semakin besar konsentrasi sodium bikarbonat yang ditambahkan maka daya larut tablet effervescent jahe semakin meningkat. Hal ini dikarenakan oleh sifat NaHCO3 yang mudah larut dalam air sehingga terjadi pelepasan CO2 yang lebih cepat dan proses pelarutan effervescent juga semakin cepat Winarno, 2002)

Gambar 8. Hubungan antara konsentrasi sodium bikarbonat terhadap daya larut Tablet effervescent jahe (%)

Pengaruh Interaksi antara Asam Sitrat dan Sodium Bikarbonat terhadap Daya Larut Tabblet Effervescent Jahe (%)

Dari daftar analisa sidik ragam (lampiran 4) dapat dilihat bahwa interaksi konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap daya larut tablet effervescent jahe yang dihasilkan, dapat dilihat pada tabel 14.

Dari tabel 14 dapat dilihat bahwa kombinasi perlakuan antara konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap daya larut. Daya larut tertinggi terdapat pada perlakuan A4B4 yaitu sebesar 93,60% dan terendah pada perlakuan A1B1 yaitu sebesar 78,26%.

Tabel 14. Uji LSR efek utama pengaruh interaksi konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat terhadap daya larut (%)

Jarak LSR Perlakuan Rataan Notasi

0,05 0,01 0,05 0,01 - - - A1B1 78,26 k H 2 1,764 2,429 A1B2 79,74 hijk GH 3 1,853 2,553 A1B3 81,60 ghi EFG 4 1,900 2,617 A1B4 83,74 ef DE 5 1,941 2,670 A2B1 79,16 jk GH 6 1,964 2,705 A2B2 80,67 hij GH 7 1,982 2,747 A2B3 81,61 ghi EFG 8 1,994 2,776 A2B4 84,70 de CD 9 2,006 2,800 A3B1 79,68 ijk GH 10 2,017 2,817 A3B2 81,80 fgh EFG 11 2,017 2,835 A3B3 83,50 efg DEF 12 2,023 2,847 A3B4 86,77 c C 13 2,023 2,858 A4B1 80,71 hij FGH 14 2,029 2,870 A4B2 86,05 cd CD 15 2,029 2,882 A4B3 89,50 b B 16 2,035 2,888 A4B4 93,60 a A Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar)

Hubungan interaksi antara konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat terhadap daya larut dapat dilihat pada gambar 9. Gambar 9 menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat yang ditambahkan maka semakin tinggi daya larut tablet

effervescent yang dihasilkan. Hal ini disebabkan karena terjadinya reaksi kimia

antara sumber asam dan sumber karbonat tersebut sehingga menghasilkan gas dalam bentuk karbondioksida (CO2). Konsentrasi asam sitrat dengan konsentrasi sodium bikarbonat (NaHCO3) harus sesuai dengan tepat untuk memperoleh mutu tablet effervescent yang baik dan daya larut yang baik dalam air. Hal ini sesuai dengan literatur Winarno (2002) bahwa perbandingan asam dan NaHCO3 harus diperhatikan agar tidak menimbulkan rasa seperti sabun ataupun rasa asam dan pahit serta agar dapat menghasilkan pelepasan CO2 lebih cepat.

Gambar 9. Hubungan Interaksi Konsentrasi Asam Sitrat dan Konsentrasi Sodium Bikarbonat terhadap Daya Larut (%)

Uji Organoleptik Warna (numerik)

Pengaruh Konsentrasi Asam Sitrat terhadap Uji Organoleptik Warna (numerik)

Dari daftar analisa sidik ragam (lampiran 5) diketahui bahwa konsentrasi asam sitrat memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap uji organoleptik warna (numerik) tablet effervescent jahe yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi asam sitrat terhadap uji organoleptik warna (numerik) tablet effervescent jahe dapat dilihat pada tabel 15 berikut ini.

Tabel 15. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi asam sitrat terhadap uji organoleptik warna (numerik)

Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi

0,05 0,01 Asam Sitrat 0,05 0,01

- - - A1 = 0,5% 2,85 a A

2 0,131 0,181 A2 = 1% 2,63 b B

3 0,138 0,190 A3 = 1,5% 2,16 c C

4 0,141 0,195 A4 = 2% 1,78 d D

Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar)

Dari Tabel 15 dapat diketahui bahwa perlakuan A1 berbeda sangat nyata dengan A2, A3 dan A4. Perlakuan A2 berbeda sangat nyata dengan A3 dan A4. Perlakuan A3 berbeda sangat nyata dengan A4. Uji organoleptik warna (numerik) tertinggi diperoleh pada perlakuan A1 yaitu sebesar 2,85 (kuning kemerahan) dan terendah pada perlakuan A4 yaitu sebesar 1,78 (kuning).

Hubungan antara konsentrasi asam sitrat dengan uji organoleptik warna (numerik) tablet effervescent jahe dapat dilihat pada Gambar 10. Gambar 10 menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi asam sitrat yang ditambahkan maka semakin menurun nilai organoleptik warna (numerik) yang dihasilkan pada tablet effervescent jahe yaitu semakin menjadi warna kuning. Hal ini karena asam

sitrat berperan dalam perubahan warna larutan menjadi kuning jernih. Hal ini sesuai dengan literatur Wahyuningsi (2004) bahwa asam sitrat dan asam tartarat berperan dalam perubahan warna larutan menjadi kuning jernih.

Gambar 10. Hubungan antara konsentrasi asam sitrat terhadap uji organoleptik warna (numerik) effervescent Jahe.

Pengaruh Konsentrasi Sodium Bikarbonat terhadap Uji Organoleptik Warna (numerik) Tablet Effervescent Jahe

Dari daftar analisa sidik ragam (lampiran 5) diketahui bahwa konsentrasi sodium bikarbonat memberi pengaruh yang berbeda tidak nyata (P<0,05) terhadap uji organoleptik warna (numerik) tablet effervescent jahe yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Pengaruh Interaksi antara Konsentrasi Asam Sitrat dan Konsentrasi Sodium Bikarbonat terhadap Uji Organolepti Warna (numerik) Tablet Effervescent Jahe (%)

Dari daftar analisa sidik ragam (lampiran 5) dapat dilihat bahwa interaksi konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap uji organoleptik warna (numerik) tablet

effervescent jahe yang dihasilkan, sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Uji Organoleptik Aroma dan Rasa (numerik)

Pengaruh Konsentrasi Asam Sitrat terhadap Uji Organoleptik Aroma dan Rasa (numerik).

Dari daftar analisa sidik ragam (lampiran 6) diketahui bahwa konsentrasi asam sitrat memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap uji organoleptik aroma dan rasa (numerik) tablet effervescent jahe yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi asam sitrat terhadap uji organoleptik aroma dan rasa (numerik) tablet effervescent jahe dapat dilihat pada tabel 16 berikut ini. Tabel 16. Uji LSR efek utama pengaruh asam sitrat terhadap uji organoleptik

aroma dan rasa (numerik).

Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi

0,05 0,01 Asam Sitrat 0,05 0,01

- - - A1 = 0,5% 2,63 c C

2 0,030 0,041 A2 = 1% 2,76 b B

3 0,031 0,043 A3 = 1,5% 2,88 a A

4 0,032 0,044 A4 = 2% 2,91 a A

Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar)

Dari Tabel 16 dapat diketahui bahwa perlakuan A1 berbeda sangat nyata dengan A2, A3 dan A4. Perlakuan A2 berbeda sangat nyata dengan A3 dan A4. Perlakuan A3 berbeda tidak nyata dengan A4. Nilai uji organoleptik aroma dan

rasa (numerik) tertinggi diperoleh pada perlakuan A4 yaitu sebesar 2,91 (suka) dan terendah pada perlakuan A1 yaitu sebesar 2,63 (agak suka).

Hubungan antara konsentrasi asam sitrat dengan uji organoleptik aroma dan rasa (numerik) tablet effervescent jahe dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11 menunjukkan bahwa semakin besar asam sitrat yang ditambahkan maka uji organoleptik aroma dan rasa (numerik) tablet effervescent jahe meningkat. Hal ini dikarenakan asam sitrat sebagai bahan pemicu rasa sehingga organoleptik aroma dan rasa yang dihasilkan akan disukai panelis. Hal ini sesuai dengan literatur Alhafidz (2010) bahwa asam sitrat sebagai bahan pemicu rasa, banyak digunakan dalam industri, terutama industri makanan karena memiliki tingkat kelarutan yang tinggi, memberikan rasa asam yang enak dan tidak bersifat racun.

Gambar 11. Hubungan antara konsentrasi asam sitrat terhadap uji organoleptik aroma dan rasa (numerik) tablet effervescent jahe.

Pengaruh Konsentrasi Sodium Bikarbonat terhadap Uji Organoleptik Aroma dan Rasa (numerik) Tablet Effervescent Jahe

Dari daftar analisa sidik ragam (lampiran 6) diketahui bahwa konsentrasi sodium bikarbonat memberi pengaruh yang berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap uji organoleptik aroma dan rasa (numerik) tablet effervescent jahe yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi sodium bikarbonat terhadap uji organoleptik aroma dan rasa (numerik) tablet effervescent jahe dapat dilihat pada tabel 17 berikut ini.

Tabel 17. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi sodium bikarbonat terhadap uji organoleptik aroma dan rasa tablet effervescent jahe

Jarak LSR Konsentrasi Rataan Notasi

0,05 0,01 Sodium Bikarbonat 0,05 0,01

- - - B1 = 2% 2,63 d D

2 0,030 0,041 B2 = 4% 2,71 c C

3 0,031 0,043 B3 = 6% 2,84 b B

4 0,032 0,044 B4 = 8% 2,98 a A

Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar)

Dari tabel 17 dapat diketahui bahwa perlakuan B1 berbeda sangat nyata dengan B2, B3 dan B4. Perlakuan B2 berbeda sangat nyata dengan B3 dan B4. Perlakuan B3 berbeda sangat nyata dengan B4. Uji organoleptik aroma dan rasa (numerik) tertinggi diperoleh pada perlakuan B4 yaitu sebesar 2,98 (suka) dan terendah pada perlakuan B1 yaitu sebesar 2,63 (agak suka).

Hubungan antara konsentrasi sodium bikarbonat dengan uji organoleptik aroma dan rasa (numerik) tablet effervescent jahe dapat dilihat pada Gambar 12. Gambar 12 menunjukkan bahwa semakin besar konsentrasi sodium bikarbonat yang ditambahkan maka nilai uji orgaoleptik aroma dan rasa (numerik) tablet

menghasilkan rasa yang enak karena adanya karbonat sehingga menghasilkan

aroma dan rasa semakin disukai. Hal ini sesuai dengan literatur Banker dan Anderson (1986),bahwa disamping menghasilkan larutan

yang jernih, tablet juga menghasilkan rasa yang enak karena adanya karbonat yang dapat membantu memperbaiki rasa obat-obat tertentu.

Gambar 12. Hubungan antara konsentrasi sodium bikarbonat terhadap uji organoleptik aroma dan rasa (numerik) tablet effervescent jahe

Pengaruh Interaksi antara Konsentrasi Asam Sitrat dan Konsentrasi Sodium Bikarbonat terhadap Uji Organoleptik Aroma dan Rasa (numerik) Tablet Effervescent Jahe

Dari daftar analisa sidik ragam (lampiran 6) dapat dilihat bahwa interaksi konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap uji organoleptik aroma dan rasa (numerik) tablet effervescent jahe yang dihasilkan, dapat dilihat pada tabel 18.

Dari tabel 18 dapat dilihat bahwa kombinasi perlakuan antara konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap uji organoleptik aroma dan rasa. Uji organoleptik

aroma dan rasa tertinggi terdapat pada perlakuan A4B4 yaitu sebesar 3,10 (suka) dan terendah pada perlakuan A1B1 yaitu sebesar 2,43 (agak suka).

Tabel 18. Uji LSR efek utama pengaruh interaksi antara konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat terhadap uji organoleptik aroma dan rasa tablet effervescent jahe

Jarak LSR Perlakuan Rataan Notasi

0,05 0,01 0,05 0,01 - - - A1B1 2,43 j J 2 0,059 0,082 A1B2 2,53 i I 3 0,062 0,086 A1B3 2,73 gh GH 4 0,064 0,088 A1B4 2,83 ef DEF 5 0,065 0,090 A2B1 2,55 i I 6 0,066 0,091 A2B2 2,68 h H 7 0,067 0,092 A2B3 2,85 e CDE 8 0,067 0,093 A2B4 2,95 c B 9 0,067 0,094 A3B1 2,75 g FGH 10 0,068 0,095 A3B2 2,83 ef DEF 11 0,068 0,095 A3B3 2,88 de BCD 12 0,068 0,096 A3B4 3,05 b A 13 0,068 0,096 A4B1 2,78 fg EFG 14 0,068 0,096 A4B2 2,83 ef DEF 15 0,068 0,097 A4B3 2,93 cd BC 16 0,068 0,097 A4B4 3,10 a A Keterangan: Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar)

Hubungan interaksi antara konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat terhadap uji organoleptik aroma dan rasa (numerik) dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 13 menunjukkan bahwa setiap penambahan konsentrasi asam sitrat dan sodium bikarbonat terjadi peningkatan nilai organoleptik aroma dan rasa (numerik) pada tablet effervescent jahe. Hal ini disebabkan karena effervescent menghasilkan gelembung gas sebagai hasil reaksi kimia larutan yang mengadung asam dan senyawa karbonat yang dapat memiliki rasa yang enak. Hal ini sesuai dengan literatur Lieberman, et al. (1992) bahwa effervescent sebagai bentuk

sediaan tablet yang menghasilkan gelembung gas sebagai hasil reaksi kimia larutan yang mengadung asam dan senyawa karbonat. Gas yang dihasilkan saat pelarutan effervescent adalah karbon dioksida sehingga dapat memberikan efek

sparkling (rasa seperti air soda) dan memiliki rasa yang enak karena adanya

karbonat yang akan memperbaiki rasa pada larutan.

Gambar 13.Hubungan interaksi antara interaksi konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat terhadap uji organoleptik aroma dan rasa tablet effervescent jahe

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dari hasil penelitian pengaruh konsentrasi asam sitrat dan konsentrasi sodium bikarbonat terhadap parameter yang diamati dapat diambil kesimpulan

Dokumen terkait