• Tidak ada hasil yang ditemukan

Secara umum hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa perbandingan daun pandan dengan gula aren memberikan pengaruh terhadap kadar air (%), kadar abu (%) , daya larut, total soluble solid (0Brix), total solid (%), tinggi endapan (cm), uji organoleptik warna, uji organoleptik aroma, uji organoleptik aroma pandan dan uji organoleptik rasa seperti pada Tabel 6 berikut ini.

Tabel 6. Pengaruh perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap parameter yang diamati

Perbandingan Kadar Kadar Daya TSS Total solid Tinggi Uji organoleptik daun pandan air abu larut (0Brix) (TS) endapan (numerik)

dan gula aren (%) (%) (%) Warna Aroma Aroma Pandan Rasa

K1 = 4%:96% 2,41 1,65 21,38 65,60 97,94 1,62 2,11 2,08 2,11 2,11

K2 = 6%:94% 2,36 1,60 23,50 64,19 98,54 1,40 2,01 2,00 2,01 2,45

K3 = 8%:92% 2,35 1,58 23,63 58,18 98,59 0,97 2,48 2,23 2,21 2,50

K4 = 10%:90% 2,30 1,36 24,88 56,04 98,66 0,77 2,21 2,35 2,49 2,59

Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa perbandingan daun pandan dengan gula aren memberikan pengaruh terhadap parameter yang diuji. Persen kadar air yang tertinggi terdapat pada perlakuan K1 (4%:96%) yaitu sebesar 2,41% dan terendah

terdapat pada perlakuan K4 (10%:90%) yaitu sebesar 2,30%. Kadar abu yang

tertinggi terdapat pada perlakuan K1 (4%:96%)yaitu sebesar 1,65% dan terendah

terdapat pada perlakuan K4 (10%:90%) yaitu sebesar 1,36%. Daya larut yang

tertinggi terdapat pada perlakuan K4 (10%:90%) yaitu sebesar 24,88 dan terendah

terdapat pada perlakuan K1 (4%:96%) yaitu sebesar 21,38. total soluble solid

(0Brix) yang tertinggi terdapat pada perlakuan K1 (4%:96%) yaitu sebesar

65,60 0Brix dan terendah terdapat pada perlakuan K4 (10%:90%) yaitu sebesar

yaitu sebesar 98,66% dan terendah terdapat pada perlakuan K1 (4%:96%) yaitu

sebesar 97,94%. Tinggi endapan yang tertinggi terdapat pada perlakuan K1 (4%:96%) yaitu sebesar 1,62 dan terendah terdapat pada perlakuan

K4 (10%:90%) yaitu sebesar 0,77. Uji organoleptik warna yang tertinggi terdapat

pada perlakuan K3 (8%: 92%) yaitu sebesar 2,48 dan terendah terdapat pada

perlakuan K2 (6%:94%) yaitu sebesar 2,01. Uji organoleptik aroma yang tertinggi

terdapat pada perlakuan K4 (10%:90%) yaitu sebesar 2,35 dan terendah terdapat

pada perlakuan K2 (6%:94%) yaitu sebesar 2,00. Uji organoleptik aroma pandan

yang tertinggi yaitu terdapat pada perlakuan K4 (10%:90%) yaitu sebesar 2,49

dan terendah terdapat pada perlakuan K2 (6%:94%) yaitu sebesar 2,01. Uji

organoleptik rasa yang tertinggi terdapat pada perlakuan K4 (10%:90%) yaitu

sebesar 2,59 dan terendah terdapat pada perlakuan K1 (4%:96%) yaitu

sebesar 2,11.

Secara umum hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa konsentrasi gum arab memberikan pengaruh terhadap kadar air (%), kadar abu

(%), daya larut, total soluble solid (0Brix), total solid (%), tinggi endapan (cm), uji organoleptik warna, uji organoleptik aroma, uji organoleptik aroma pandan

dan uji organoleptik rasa seperti pada Tabel 7 berikut ini.

Tabel 7. Pengaruh konsentrasi gum arab terhadap parameter yang diamati

Konsentrasi Kadar Kadar Daya TSS Total solid Tinggi Uji organoleptik gum arab air abu larut (0Brix) (TS) endapan (numerik)

(%) (%) (%) Warna Aroma Aroma Pandan Rasa

C1 = 0,02% 2,59 1,39 21,75 56,29 98,09 1,60 2,10 2,08 2,10 2,26

C2 = 0,04% 2,45 1,49 22,88 58,93 98,46 1,28 2,19 2,15 2,19 2,40

C3 = 0,06% 2,26 1,61 24,00 63,09 98,69 1,05 2,20 2,16 2,21 2,44

C4 = 0,08% 2,12 1,70 24,75 65,70 98,48 0,83 2,33 2,26 2,33 2,55

Dari Tabel 7 dapat dilihat bahwa konsentrasi gum arab memberikan pengaruh terhadap parameter yang diuji. Persen kadar air yang tertinggi terdapat

pada perlakuan C1 (0,02%) yaitu sebesar 2,59 % dan terendah terdapat pada

perlakuan C4 (0,08%) yaitu sebesar 2,12%. Persen kadar abu yang tertinggi

terdapat pada perlakuan C4 (0,08%) yaitu sebesar 1,70% dan terendah terdapat

pada perlakuan C1 (0,02%) yaitu sebesar 1,39%. Daya larut yang tertinggi

terdapat pada perlakuan C4 (0,08%) yaitu sebesar 24,75 dan terendah terdapat

pada perlakuan C1 (0,02%) yaitu sebesar 21,75. total soluble solid (0Brix) yang

tertinggi terdapat pada perlakuan C4 (0,08%) yaitu sebesar 65,700Brix dan

terendah terdapat pada perlakuan C1 (0,02%) yaitu sebesar 56,290Brix. Total solid

(%) yang tertinggi terdapat pada perlakuan C3 (0,06%)yaitu sebesar 98,69% dan

terendah terdapat pada perlakuan C1 (0,02%) yaitu sebesar 98,09%. Tinggi

endapan yang tertinggi terdapat pada perlakuan C1 (0,02%) yaitu sebesar 1,60 dan

terendah terdapat pada perlakuan C4 (0,08%)yaitu sebesar 0,83. Uji organoleptik

warna yang tertinggi terdapat pada perlakuan C4 (0,08%) yaitu sebesar 2,33 dan

terendah terdapat pada perlakuan C1 (0,02%) yaitu sebesar 2,10. Uji organoleptik

aroma yang tertinggi terdapat pada perlakuan C4 (0,08%) yaitu sebesar 2,26 dan

terendah terdapat pada perlakuan C1 (0,02%)yaitu sebesar 2,08. Uji organoleptik

aroma pandan yang tertinggi terdapat pada perlakuan C4 (0,08%) yaitu sebesar

2,33 dan terendah terdapat pada perlakuan C1 (0,02%) yaitu sebesar 2,10. Uji

organoleptik rasa yang tertinggi terdapat pada perlakuan C4 (0,08%) yaitu sebesar

Kadar Air (%)

Pengaruh perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap kadar air (%)

Dari daftar analisis sidik ragam (Lampiran 1) dapat dilihat bahwa perbandingan daun pandan dengan gula aren memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar air bandrek instan yang dihasilkan. Hasil uji LSR perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap kadar air ditampilkan pada Tabel 8.

Tabel 8. Uji LSR efek utama pengaruh perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap kadar air (%)

Jarak LSR

Perbandingan daun

pandan dengan gula aren Rataan Notasi

0,05 0,01 0,05 0,01

- - - K1 = (4%:96%) 2,41 a A

2 0,057 0,078 K2 = (6%:94%) 2,36 ab AB

3 0,059 0,082 K3 = (8%:92%) 2,35 bc AB

4 0,061 0,084 K4 = (10%:90%) 2,30 c B

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Dari Tabel 8 dapat dilihat bahwa perlakuan K1 berbeda tidak nyata

terhadap perlakuan K2, berbeda nyata terhadap perlakuan K3 dan berbeda sangat

nyata terhadap perlakuan K4. Perlakuan K2 berbeda tidak nyata terhadap

perlakuan K3 dan berbeda nyata terhadap perlakuan K4. Perlakuan K3 berbeda

tidak nyata terhadap perlakuan K4. Kadar air (%) yang tertinggi terdapat pada

perlakuan K1 yaitu sebesar 2,41% dan terendah terdapat pada perlakuan K4 yaitu

Hubungan perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap kadar air (%) dapat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4. Hubungan perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap kadar air (%)

Kadar air (%) bandrek instan paling tinggi pada K1 (4%:96%) yaitu

sebesar 2,41% dan paling rendah pada K4 = (10%:90%) yaitu sebesar 2,30%.

Adanya perbedaan persen kadar air ini adalah dari penggunaan air bebas yang di gunakan berbeda-beda. Air merupakan sumber utama yang paling di perlukan dalam pengolahan bandrek instan Berdasarkan Standar Nasional Indonesia (SNI) (1995), bahwa kadar air (%) gula aren maksimal 10%.

Pengaruh konsentrasi gum arab terhadap kadar air (%)

Dari daftar analisis sidik ragam (Lampiran 1) dapat dilihat bahwa konsentrasi gum arab memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar air bandrek instan yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi gum arab terhadap kadar air ditampilkan pada Tabel 9.

Tabel 9. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi gum arab terhadap kadar air (%)

Jarak LSR Konsentrasi gum arab Rataan Notasi

0,05 0,01 0,05 0,01

- - - C1 = 0,02% 2,59 a A

2 0,057 0,078 C2 = 0,04% 2,45 b B

3 0,059 0,082 C3 = 0,06% 2,26 c C

4 0,061 0,084 C4 = 0,08% 2,12 d D

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Dari Tabel 9 dapat dilihat bahwa perlakuan C1 berbeda sangat nyata

terhadap perlakuan C2, C3 dan C4. Perlakuan C2 berbeda sangat nyata terhadap

perlakuan C3 dan C4. Perlakuan C3 berbeda sangat nyata terhadap perlakuan C4.

Persen kadar air (%) yang tertinggi terdapat pada perlakuan C1 yaitu sebesar

2,59% dan terendah terdapat pada perlakuan C4 yaitu sebesar 2,12%.

Hubungan konsentrasi gum arab dengan kadar air (%) dapat dilihat pada Gambar 5

Gambar 5. Hubungan konsentrasi gum arab terhadap kadar air (%)

Semakin tinggi konsentrasi gum arab yang digunakan maka kadar air akan

semakin rendah. Penurunan kadar air (%) ini terjadi karena adanya jumlah air

bebas, dan hal ini dapat disebabkan karena fungsi gum arab sebagai pemantap, (Winarno dan Rahayu, 1994), dimana semakin tinggi konsentrasi gum arab

sebagai pemantap, gum arab juga membantu terbentuknya sistem dispersi yang homogen pada makanan dan minuman. Pada saat pemanasan kadar air yang terdapat pada bandrek instan akan semakin menurun dan ini disebabkan proses pemanasan akan menyebabkan perubahan fisik dan kimia dari bandrek instan yaitu penguapan air. Hal ini sesuai dengan pernyataan Ciptadi dan Nasution (1978), bahwa perubahan fisik dan kimia yang terjadi selama pemanasan seperti penguapan air, terbentuknya senyawa volatil, kamarelisasi, denaturasi protein, terbentuknya gas CO2 dan aroma khas pada bandrek instan.

Pengaruh interaksi antara daun pandan dengan gula aren dan konsentrasi gum arab terhadap kadar air (%)

Dari daftar sidik ragam (Lampiran 1) dapat dilihat bahwa interaksi daun pandan dengan gula aren dan konsentrasi gum arab memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar air yang dihasilkan. Sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Kadar Abu (%)

Pengaruh perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap kadar abu (%)

Dari daftar analisis sidik ragam (Lampiran 2) dapat dilihat bahwa perbandingan daun pandan dengan gula aren memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar abu bandrek instan yang dihasilkan. Hasil uji LSR perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap kadar abu ditampilkan pada Tabel 10.

Tabel 10. Uji LSR efek utama pengaruh perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap kadar abu (%)

Jarak LSR

Perbandingan daun

pandan dengan gula aren Rataan Notasi

0,05 0,01 0,05 0,01

- - - K1 = (4%:96%) 1,65 a A

2 0,146 0,202 K2 = (6%:94%) 1,60 a A

3 0,154 0,212 K3 = (8%:92%) 1,58 a A

4 0,158 0,217 K4 = (10%:90%) 1,36 b B

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Dari Tabel 10 dapat dilihat bahwa perlakuan K1 berbeda tidak nyata

terhadap perlakuan K2, K3 dan berbeda sangat nyata terhadap perlakuan K4.

Perlakuan K2 berbeda tidak nyata terhadap perlakuan K3 dan berbeda sangat nyata

terhadap perlakuan K4. Perlakuan K3 berbeda sangat nyata terhadap perlakuan K4.

Kadar abu (%) yang tertinggi terdapat pada perlakuan K1 yaitu sebesar 1,65% dan

terendah terdapat pada perlakuan K4 yaitu sebesar 1,36%.

Hubungan perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap kadar abu (%) dapat dilihat pada Gambar 6.

Gambar 6. Hubungan perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap kadar abu (%)

Kadar abu (%) bandrek instan paling tinggi pada K1 (4%:96%) yaitu

Adanya perbedaan kadar abu (%) karena air merupakan sumber utama yg paling di perlukan dalam pengolahan bandrek instan. Pada proses pemanasan kadar abu (%) yang terdapat pada bandrek instan akan semakin meningkat hal ini disebabkan proses pemanasan kemungkinan akan terbentuk garam-garam anorganik semakin tinggi. Hal ini sesuai dengan pernyataan (Sudarmadji et al., 1989), bahwa abu terdiri dari garam-garam anorganik sisa pembakaran dari suatu bahan organik. Bandrek instan atau yang berbentuk bubuk instan memiliki standar Internasional menurut EOA (The Essential Oil Association Of America) adalah abu yang larut dalam air minimum 1,9%, kadar abu (%) yang tidak larut dalam asam maksimum 2,3%, bahan yang larut dalam alkohol minimum 5,1%, dan bahan yang larut dalam air dingin 11,4%. Kemungkinan ini dipengaruhi oleh kadar abu (%) gula aren dan daun pandan. Hal ini juga sesuai dengan pernyataan Standar Nasional Indonesia (SNI) (1995), bahwa kadar abu (%) gula aren yaitu maksimal 2,00%

Pengaruh konsentrasi gum arab terhadap kadar abu (%)

Dari daftar analisis sidik ragam (Lampiran 2) dapat dilihat bahwa konsentrasi gum arab memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kadar abu bandrek instan yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi gum arab terhadap kadar abu ditampilkan pada Tabel 11.

Tabel 11. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi gum arab terhadap kadar abu (%)

Jarak LSR Konsentrasi gum arab Rataan Notasi

0,05 0,01 0,05 0,01

- - - C1 = 0,02% 1,39 c B

2 0,146 0,202 C2 = 0,04% 1,49 bc AB

3 0,154 0,212 C3 = 0,06% 1,61 ab A

4 0,158 0,217 C4 = 0,08% 1,70 a A

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Dari Tabel 11 dapat dilihat bahwa perlakuan C1 berbeda tidak nyata

terhadap perlakuan C2 dan berbeda sangat nyata terhadap perlakuan C3 dan C4.

Perlakuan C2 berbeda tidak nyata terhadap perlakuan C3 dan berbeda nyata

terhadap perlakuan C4. Perlakuan C3 berbeda tidak nyata terhadap perlakuan C4.

Persen kadar abu yang tertinggi terdapat pada perlakuan C4 yaitu sebesar 1,70%

dan terendah terdapat pada perlakuan C1 yaitu sebesar 1,39%.

Hubungan konsentrasi gum arab dengan kadar abu (%) dapat dilihat pada Gambar 7

Gambar 7. Hubungan konsentrasi gum arab terhadap kadar abu (%)

Hubungan antara konsentrasi gum arab terhadap kadar abu (%) dapat dilihat pada Gambar 7. Semakin tinggi konsentrasi gum arab maka kadar abu (%) yang terdapat pada bandrek instan akan semakin meningkat. Hal ini sesuai dengan gum arab merupakan golongan polisakarida, dimana gum yang berasal dari tanaman laut memilki gugus sulfatnya terdapat dalam bentuk garam Ca (Winarno, 1992). Dimana kandungan mineral-mineral paling tinggi pada bandrek instan adalah kalsium dan phospor (Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI,

1981), sehingga dengan penambahan gum arab akan meningkatkan mineral- mineral garam Ca sehingga akan meningkatkan kadar abu (%).

Pengaruh interaksi antara daun pandan dengan gula aren dan konsentrasi gum arab terhadap kadar abu (%)

Dari daftar sidik ragam (Lampiran 1) dapat dilihat bahwa interaksi daun pandan dengan gula aren dan konsentrasi gum arab memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap kadar abu yang dihasilkan. Sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Daya Larut

Pengaruh perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap daya larut Dari daftar analisis sidik ragam (Lampiran 3) dapat dilihat bahwa perbandingan daun pandan dengan gula aren memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap daya larut bandrek instan yang dihasilkan. Hasil uji LSR perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap daya larut ditampilkan pada Tabel 12.

Tabel 12. Uji LSR efek utama pengaruh perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap daya larut

Jarak LSR

Perbandingan daun

pandan dengan gula aren Rataan Notasi

0,05 0,01 0,05 0,01

- - - K1 = (4%:96%) 21,38 c C

2 0,676 0,931 K2 = (6%:94%) 23,50 b B

3 0,710 0,978 K3 = (8%:92%) 23,63 b B

4 0,728 1,003 K4 = (10%:90%) 24,88 a A

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Dari Tabel 12 dapat dilihat bahwa perlakuan K1 berbeda sangat nyata

terhadap perlakuan K2, K3, dan K4. Perlakuan K2 berbeda tidak nyata terhadap

berbeda sangat nyata terhadap perlakuan K4. Daya larut yang tertinggi terdapat

pada perlakuan K4 (10%:90%) yaitu sebesar 24,88 dan terendah terdapat pada

perlakuan K1 (4%:96%) yaitu sebesar 21,38.

Hubungan perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap daya larut dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Hubungan perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap daya larut

Daya larut bandrek instan paling tinggi pada K4 = (10%:90%) yaitu

sebesar 24,88 dan paling rendah pada K1 = (4%:96%) yaitu sebesar 21,38. Adanya

perbedaan daya larut ini adalah dari penggunaan air bebas yang di gunakan berbeda-beda. Air merupakan sumber utama yang paling penting di perlukan dalam pengolahan bandrek instan. Di samping itu juga gula aren mampu meningkatkan daya larut dalam air, dimana dengan meningkatnya kelarutan protein maka daya larut dalam air semakin meningkat disebabkan oleh protein memiliki sifat salting in, yang memiliki gugus hidrofil dengan kelarutannya dalam air baik (Winarno, 1992).

Pengaruh konsentrasi gum arab terhadap daya larut

Dari daftar analisis sidik ragam (Lampiran 3) dapat dilihat bahwa konsentrasi gum arab memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap daya larut bandrek instan yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi gum arab terhadap daya larut ditampilkan pada Tabel 13.

Tabel 13. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi gum arab terhadap daya larut Jarak LSR Konsentrasi gum arab Rataan Notasi

0,05 0,01 0,05 0,01

- - - C1 = 0,02% 21,75 d C

2 0,676 0,931 C2 = 0,04% 22,88 c B

3 0,710 0,978 C3 = 0,06% 24,00 b A

4 0,728 1,003 C4 = 0,08% 24,75 a A

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Dari Tabel 13 dapat dilihat bahwa perlakuan C1 berbeda sangat nyata

terhadap perlakuan C2, C3,dan C4.Perlakuan C2 berbeda sangat nyata terhadap

perlakuan C3 dan C4. Perlakuan C3 berbeda nyata terhadap perlakuan C4. Persen

daya larut yang tertinggi terdapat pada perlakuan C4 yaitu sebesar 24,75 dan

terendah terdapat pada perlakuan C1 yaitu sebesar 21,75.

Hubungan konsentrasi gum arab dengan daya larut dapat dilihat pada Gambar 9.

Hubungan antara konsentrasi gum arab terhadap daya larut dapat dilihat pada Gambar 9. Semakin tinggi konsentrasi gum arab maka daya larut yang terdapat pada bandrek instan akan semakin meningkat. Di samping itu juga gum arab mampu meningkatkan daya larut dalam air, dimana dengan meningkatnya kelarutan protein maka daya larut dalam air semakin meningkat disebabkan oleh protein memiliki sifat salting in, yang memiliki gugus hidrofil dengan kelarutannya dalam air baik (Winarno, 1992). Hal ini juga sesuai dengan gum arab merupakan golongan polisakarida, dimana gum yang berasal dari tanaman laut memiliki gugus sulfatnya terdapat dalam bentuk garam Ca (Winarno, 1992).

Pengaruh interaksi antara daun pandan dengan gula aren dan konsentrasi gum arab terhadap daya larut

Dari daftar sidik ragam (Lampiran 3) dapat dilihat bahwa interaksi daun pandan dengan gula aren dan konsentrasi gum arab memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap daya larut yang dihasilkan. Sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Total Soluble Solid (0Brix)

Pengaruh perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap total soluble solid (0Brix)

Dari daftar analisis sidik ragam (Lampiran 4) dapat dilihat bahwa perbandingan daun pandan dengan gula aren memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap total soluble solid (0Brix) bandrek instan yang dihasilkan. Hasil uji LSR perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap

Tabel 14. Uji LSR efek utama pengaruh perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap total soluble solid (0Brix)

Jarak LSR

Perbandingan daun

pandan dengan gula aren Rataan Notasi

0,05 0,01 0,05 0,01

- - - K1 = (4%:96%) 65,60 a A

2 4,767 6,562 K2 = (6%:94%) 64,19 a AB

3 5,005 6,896 K3 = (8%:92%) 58,18 b BC

4 5,132 7,071 K4 = (10%:90%) 56,04 b C

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Dari Tabel 14 dapat dilihat bahwa perlakuan K1 berbeda tidak nyata

terhadap perlakuan K2, dan berbeda sangat nyataterhadap perlakuan K3 dan K4..

Perlakuan K2 berbeda nyata terhadap perlakuan K3 dan berbeda sangat nyata

terhadap perlakuan K4. Perlakuan K3 berbeda tidak nyata terhadap perlakuan K4.

total soluble solid (0Brix) yang tertinggi terdapat pada perlakuan K1 (4%:96%)

yaitu sebesar 65,600Brix dan terendah terdapat pada perlakuan K4 (10%:90%)

yaitu sebesar 56,040Brix.

Hubungan perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap total

soluble solid (0Brix) dapat dilihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Hubungan perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap

Total soluble solid (0Brix) bandrek instan paling tinggi pada K1 = (4%:96%) yaitu sebesar 65,600Brix dan paling rendah terdapat pada

K4 = (10%:90%) yaitu sebesar 56,040Brix. Dari Gambar 10 diatas dapat dilihat

bahwa dengan semakin rendahnya daun pandan pada sari jahe dan semakin tingginya konsentrasi gula aren yang digunakan maka total soluble solid (0Brix) semakin meningkat. Hal ini disebabkan hampir semua bahan kandungan sukrosa (gula aren) selain air adalah total padatan. Total padatan terlarut merupakan padatan-padatan yang terdiri dari karbohidrat, protein, mineral-mineral, dan vitamin yang larut dalam air sehingga total padatan terlarut dapat dianggap sebagai total gula (Winarno, 1992).

Pengaruh konsentrasi gum arab terhadap total soluble solid (0Brix)

Dari daftar analisis sidik ragam (Lampiran 4) dapat dilihat bahwa konsentrasi gum arab memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap total soluble solid (0Brix) bandrek instan yang dihasilkan. Hasil uji LSR pengaruh konsentrasi gum arab terhadap total soluble solid (0Brix) ditampilkan pada Tabel 15.

Tabel 15. Uji LSR efek utama pengaruh konsentrasi gum arab terhadap TSS Jarak LSR Konsentrasi gum arab Rataan Notasi

0,05 0,01 0,05 0,01

- - - C1 = 0,02% 56,29 c B

2 4,767 6,562 C2 = 0,04% 58,93 bc AB

3 5,005 6,896 C3 = 0,06% 63,09 ab AB

4 5,132 7,071 C4 = 0,08% 65,70 a A

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Dari Tabel 15 dapat dilihat bahwa perlakuan C1 berbeda tidak nyata

terhadap perlakuan C2, berbeda nyata terhadap perlakuan C3 dan berbeda sangat

C3 dan berbeda nyata terhadap perlakuan C4. Perlakuan C3 berbeda tidak nyata

terhadap perlakuan C4. Persen total soluble solid (0Brix) yang tertinggi terdapat

pada perlakuan C4 yaitu sebesar 65,700Brix dan terendah terdapat pada perlakuan

C1 yaitu sebesar 56,290Brix.

Hubungan konsentrasi gum arab dengan total soluble solid (0Brix) dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Hubungan konsentrasi gum arab terhadap total soluble solid (0Brix) Hubungan antara konsentrasi gum arab terhadap total soluble solid (0Brix) dapat dilihat pada Gambar 11. Semakin tinggi konsentrasi gum arab maka total

soluble solid (0Brix) yang terdapat pada bandrek instan akan semakin meningkat. Hal ini disebabkan karena kemampuan gum arab mengikat air. Semakin tinggi konsentrasi gum arab, maka semakin banyak air yang terikat sehingga padatan yang terlarut dalam air juga semakin tinggi. Di samping itu juga gum arab mampu meningkatkan total soluble solid (0Brix) dalam air, dimana dengan meningkatnya kelarutan protein maka total soluble solid (0Brix) dalam air semakin meningkat disebabkan oleh protein memiliki sifat salting in, yang memiliki gugus hidrofil dengan kelarutannya dalam air baik (Winarno, 1992).

Pengaruh interaksi antara daun pandan dengan gula aren dan konsentrasi gum arab terhadap total soluble solid (0Brix)

Dari daftar sidik ragam (Lampiran 4) dapat dilihat bahwa interaksi daun pandan dengan gula aren dan konsentrasi gum arab memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap total soluble solid (0Brix) yang dihasilkan. Sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Total Solid (%)

Pengaruh perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap total solid (%)

Dari daftar analisis sidik ragam (Lampiran 5) dapat dilihat bahwa perbandingan daun pandan dengan gula aren memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap total solid (%) bandrek instan yang dihasilkan. Hasil uji LSR perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap total solid (%) ditampilkan pada Tabel 16.

Tabel 16. Uji LSR efek utama pengaruh perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap total solid (%)

Jarak LSR

Perbandingan daun

pandan dengan gula aren Rataan Notasi

0,05 0,01 0,05 0,01

- - - K1 = (4%:96%) 97,94 b B

2 0,478 0,658 K2 = (6%:94%) 98,54 a AB

3 0,502 0,691 K3 = (8%:92%) 98,59 a AB

4 0,514 0,709 K4 = (10%:90%) 98,66 a A

Keterangan : Notasi huruf yang berbeda menunjukkan pengaruh yang berbeda nyata pada taraf 5% (huruf kecil) dan berbeda sangat nyata pada taraf 1% (huruf besar).

Dari Tabel 16 dapat dilihat bahwa perlakuan K1 berbeda nyata terhadap

perlakuan K2, K3 dan berbeda sangat nyata terhadap perlakuan K4. Perlakuan K2

berbeda tidak nyata terhadap perlakuan K3 dan K4. Perlakuan K3 berbeda tidak

perlakuan K4 yaitu sebesar 98,66% dan terendah terdapat pada perlakuan K1 yaitu

sebesar 97,94%.

Hubungan perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap total

solid (%) dapat dilihat pada Gambar 12.

Gambar 12. Hubungan perbandingan daun pandan dengan gula aren terhadap

total solid (%)

Dari Gambar 12 dapat dilihat bahwa total solid (%) bandrek instan paling tinggi pada perlakuan K4 (10%:90%) yaitu sebesar 98,79% dan paling rendah

pada K1 = (4%:96%) yaitu sebesar 97,94%. Dengan semakin tingginya daun

pandan dan semakin sedikit konsentrasi gula aren serta dipengaruhi penambahan gum arab yang semakin tinggi maka total solid (%) (total padatan) bandrek instan akan semakin tinggi. Hal ini disebabkan karena daun pandan dan penambahan gum arab tinggi yang paling banyak terdapat pada perlakuan K4, sementara gula

aren pada perlakuan K4 adalah yang paling rendah. Sehingga pada saat

Pengaruh konsentrasi gum arab terhadap total solid (%)

Dari daftar analisis sidik ragam (Lampiran 5) dapat dilihat bahwa konsentrasi gum arab memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap total solid (%) bandrek instan yang dihasilkan sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Pengaruh interaksi antara daun pandan dengan gula aren dan konsentrasi gum arab terhadap total solid (%)

Dari daftar sidik ragam (Lampiran 8) dapat dilihat bahwa interaksi daun pandan dengan gula aren dan konsentrasi gum arab memberikan pengaruh berbeda tidak nyata (P>0,05) terhadap total solid (%) bandrek instan yang dihasilkan sehingga uji LSR tidak dilanjutkan.

Tinggi Endapan (cm)

Dokumen terkait