• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis

Tahap pertama pengembangan KG_EDITOR yang dilakukan adalah mencoba memahami keinginan klien. Tahapan ini dilakukan untuk mendapatkan spesifikasi KG_EDITOR. Analisis terdiri atas deskripsi umum sistem, batasan sistem, dan proses sistem. Berikut penjelasan dari masing- masing bagian tersebut:

1 Deskripsi Umum Sistem

KG_EDITORmerupakan perangkat lunak berbasis desktop yang dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. KG_EDITOR adalah sebuah tools yang digunakan untuk menganalisis kata keterangan menggunakan metode KG. Pada awalnya telah dikembangkan BogorDelfConStruct sebagai tools yang sama tetapi dikembangkan dengan bahasa pemrograman MATLAB.

Pengguna KG_EDITOR adalah orang yang memahami konsep KG. Hal ini dikarenakan KG_EDITORmerupakan sistem untuk menganalisis word graph sesuai dengan konsep KG.

2 Deskripsi Batasan Sistem

KG_EDITOR dikembangkan untuk mendukung terbentuknya word graph yang sesuai dengan konsep KG. Beberapa perintah mungkin saja tidak sesuai dengan konsep KG, sehingga sistem menolak proses untuk perintah tersebut. Berikut ini dijelaskan batasan-batasan sistem dan beberapa kondisi yang akan ditolak sistem, yaitu:

a Sistem tidak membedakan huruf kapital atau bukan.

b Penggambaran relasi hanya bisa digambarkan secara horizontal dan vertikal.

c Sistem tidak bisa memodifikasi pembentukan word graph.

d Sistem tidak bisa membedakan sifat kata benda alat dan tempat.

3 Deskripsi Proses Sistem

Pada saat dibuka, keadaan default KG_EDITOR hasil pengembangan adalah sebuah lembar kerja berupa kanvas kosong yang siap menampilkan sebuah word graph. Operasi pembentukan word graph kata keterangan dapat dilakukan dengan cara menekan tombol kiri mouse pada menu “Kamus” dan memilih menu item “kata keterangan”. Setelah itu, akan muncul input dialog box untuk memasukkan kata. Setelah kata dimasukkan, sistem akan memproses sesuai dengan pola aturan word graph kata keterangan. Tahapan proses KG_EDITOR kata keterangan secara detail dapat dilihat pada Lampiran 2.

Membuat atau Memperbaiki Mock-up

Membuat prototype dari sistem dilakukan setelah ada gambaran yang jelas mengenai sistem secara umum, pengguna sistem, batasan sistem, dan proses sistem. Pembuatan mock-up terbagi menjadi perancangan fungsional, implementasi fungsional dan implementasi antar muka.

1 Perancangan Fungsional

Modul yang dibutuhkan sebagai sebuah perancangan fungsional sistem yang memiliki fungsi-fungsi, yaitu:

a Modul komponen word graph

Berdasarkan konsep KG, word graph yang dibentuk mempunyai sebuah edge sebagai relasi yang menghubungkan antar-token dan juga menghubungkan antara token dengan kata. Komponen-komponen ini akan digambarkan dalam sebuah kanvas yang mempunyai kelas turunan JComponent. Fungsi-fungsi yang digunakan untuk menggambarkan komponen pada kanvas, yaitu:

Menggambarkan relasi

Fungsi ini melakukan penggambaran 8 binary relationship yang menunjukkan relasi antar-token dan relasi antara teks dengan token.

Menggambarkan token

Fungsi ini melakukan penggambaran token sebagai verteks dari sebuah graph dan ontologi F suatu token sebagai fokus token.

Menggambarkan frame

Fungsi ini melakukan penggambaran 4 frame relationships yang digunakan untuk mengelompokkan graph.

b Modul pembangkitan word graph kata keterangan

Modul pembangkitan word graph kata keterangan digunakan sebagai penentuan pola word graph kata keterangan yang akan digambarkan pada kanvas. Penggambaran pola kata keterangan ini disesuaikan dengan kata yang dimasukkan. Pembangkitan word graph kata keterangan meliputi:

 Praproses

Fungsi ini sebagai langkah pertama untuk mendapatkkan pola pembangkitan word graph kata keterangan, yaitu kata yang tidak mengandung numerik, simbol, tidak boleh kosong, dan tidak boleh lebih dari dua kata. Pada langkah ini kata keterangan akan dipecah untuk proses selanjutnya.

 KBBI

Fungsi KBBI dibuat sesuai kebutuhan penelitian sehingga mampu memeriksa apakah kata tersebut ada pada KBBI atau tidak dan memeriksa kata tersebut termasuk kata benda atau kata numerik. KBBI tersimpan di database kamus yang terdapat pada tabel entry. Selain tabel entry terdapat juga tabel kata_keterangan untuk memeriksa jenis kata keterangan.

 Pola kata keterangan

Fungsi ini sebagai penentuan pola word graph kata keterangan yang akan menampilkan word graph dari pola yang membentuknya. Kata masukan yang memenuhi kondisi pola word graph kata keterangan tertentu akan memanggil fungsi untuk menggambarkan pola word graph kata masukan.

Gambar 4 Use case untuk KG_EDITOR. Berdasarkan spesifikasi pengembangan KG_EDITOR yang ada dibuatlah use case, class diagram, dan sequence diagram.

Gambar 4 menjelaskan deskripsi KG_EDITOR yang telah dituangkan dalam use case. Class diagram dan sequence diagram dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4.

2 Implementasi Fungsional

Implementasi fungsional KG_EDITOR untuk modul kata keterangan adalah sebagai berikut:

 Implementasi modul komponen word graph

Hasil dari komponen word graph digunakan untuk pembentukan word graph kata keterangan. Setiap pola merupakan kumpulan dari class komponen ini. Pada setiap class, komponen word graph yang digunakan selalu berhubungan dengan data yang disimpan dalam 2 variabel bertipe integer. Hal tersebut dikarenakan penggambaran word graph dalam kanvas selalu menggunakan koordinat.

Setiap class komponen relasi terdapat pula method yang berfungsi menggambarkan arah panah relasi. Beberapa contoh method yang digunakan yaitu DrawAliAtas(), DrawCauBawah(), dan DrawParKiri(). Arah panah relasi digambarkan ke arah kiri, kanan, atas, dan bawah. Selain itu relasi juga bisa digambarkan tanpa panah tetapi hanya garis lurus horizontal dan vertikal.

Pada class komponen token terdapat 2 method, yaitu drawToken() dan drawTokenF. Kedua method tersebut berfungsi untuk menggambarkan token dan token fokus. Untuk menggambarkan teks digunakan method drawString(), yang terdapat pada class Graphic2D yang merupakan turunan dari class AWT.

Penggambaran frame relationships pada kanvas menggunakan method drawFrameFokus(), drawNegPar(), drawPosPar(), dan drawNecPar(). Selain koordinat, penggambaran frame pada kanvas ditentukan juga oleh 2 variabel bertipe integer yang berfungsi sebagai penyimpan data panjang dan lebar sebuah frame.

 Implementasi modul pembangkitan word graph kata keterangan

Praproses merupakan tahap awal pengembangan KG_EDITOR untuk modul kata keterangan. Praproses dilakukan untuk membatasi nilai masukan pada sistem. Class yang digunakanuntuk memeriksa apakah nilai

masukan berupa numerik, simbol, atau kosong adalah classCekInputKata. Jika nilai masukan berupa numerik, simbol, dan kosong, sistem akan menampilkan peringatan pada user untuk memasukkan input yang berupa kata yang tidak mengandung numerik, simbol, dan tidak lebih dari dua kata. Setelah kata keterangan melakukan proses pembatasan masukan, kata keterangan akan ditokenisasi agar mendapatkan dua buah kata yang disimpan pada dua variabel bertipe String. Proses ini dilakukan oleh class Tokenisasi.

Kata keterangan yang telah melalui tahap praproses diperiksa ke dalam database kamus untuk mendapatkan datanya. Database ini adalah database KBBIyang telah disesuaikan. Data yang didapatkan pada tabel entry berupa jenis kata yang tersimpan dalam field ‘Category’. Proses pengecekan pada KBBI dilakukan oleh classCekKBBI. Selain mencari jenis kata pada database kamus, kata keterangan dasar akan diperiksa ke dalam tabel kata_keterangan untuk mendapatkan sifat kata keterangan tersebut. Data sifat kata keterangan diambil pada field ‘jenis’ di tabel kata_keterangan.

Sifat kata yang didapatkan akan digunakan untuk mengenali pola word graph pembentuk kata keterangan menggunakan class PolaKataKet. Untuk mengetahui sifat kata dasar dilakukan pengecekan terhadap kata dasar pada database kamus menggunakan class CekJenis.

Class PolaKataKet akan membandingkan apakah kata dasar yang terkandung dari kata masukan sesuai dengan pola word graph yang ada atau tidak. Jika ya, class akan mengembalikan salah satu nama pola dari 21 daftar pola word graph yang memenuhi

kondisi. Misalnya, kata masukan „di bogor‟ jika dilakukan tokenisasi akan menghasilkan kata „di‟ dan „bogor‟. Kata „bogor‟ akan dikenali sebagai kata benda, maka kata masukan akan dikenali sebagai pola di+lokasi. Pola di+lokasi termasuk salah satu pola word graph kata keterangan, yaitu pola „8a‟. Class PolaKataKet akan memeriksa jenis pola ada atau tidak. Jika ada, sistem akan menampilkan bentuk pola word graph. Jika tidak, maka akan menampilkan peringatan kata tersebut bukan merupakan kata keterangan.

Hasil pembangkitan word graph kata keterangan ditampilkan pada kanvas KG_EDITOR. Hasil pembangkitan word graph berupa kumpulan class setiap jenis pola kata keterangan ditunjukkan pada Tabel 1.

Tabel 1 Pola pembentukan word graph kata keterangan Jenis Kata Keterangan Pola Word Graph Nama Class Pola Kualitatif 1a KataKet1a 1b KataKet1b 1c KataKet1c Kuantitatif dapat dihitung 2a KataKet2a Kuantitatif tidak dapat dihitung 2b1 KataKet2b1 2b2 KataKet2b2 Limitatif 3 KataKet3 Frekuentif 4a KataKet4a 4b KataKet4b Kewaktuan sedang berlangsung 5a KataKet5a Kewaktuan akan berlangsung 5b KataKet5b Kewaktuan sudah berlangsung 5c KataKet5c Cara kesungguhan / keniscayaan 6a KataKet6a Cara kesangsian / cara keinginan 6b KataKet6b

Cara ajakan 6c KataKet6c Cara pengingkaran / cara larangan 6d KataKet6d Kontrastif 7 KataKet7 Lokatif keberadaaan 8a KataKet8a Lokatif tujuan 8b KataKet8b Lokatif tempat

asal

8c KataKet8c Instrumental 9 KataKet9a 3 Implementasi Antarmuka

Antarmuka KG_EDITOR untuk kata keterangan terdiri atas menubar dan panel kanvas sebagai tempat menampilkan bentuk word graph. Menu bar terdiri atas menu File” dan “Kamus” yang berada di bagian

atas, sedangkan panel kanvas berada di sebagian besar jendela aplikasi KG_EDITOR. Gambar kedua panel tersebut dapat dilihat pada Gambar 5 dan Gambar 6 yang memperlihatkan contoh sebuah word graph yang berhasil ditampilkan. Antarmuka KG_EDITORdilihat pada Lampiran 3.

Input dialog box digunakan sebagai masukan kata KG_EDITOR untuk kata keterangan. Gambar 7 menunjukkan input dialog box ketika menu item kata keterangan dipilih.

Gambar 5 Panelmenu bar.

Gambar 6 Panel kanvas.

Gambar 7 Input dialog box kata keterangan. Pengujian Mock-up

Pengujian dilakukan menggunakan metode black box. Hasil pengujian menunjukkan kesesuaian antara hasil yang seharusnya dengan hasil pengujian. Analisis hasil pengujian KG_EDITOR untuk modul kata keterangan akan disajikan dalam bentuk persentase akurasi yang dihasilkan dari pengujian modul pembangkitan word graph kata keterangan.

Dari hasil pengujian modul pembangkitan word graph kata keterangan didapatkan akurasi pengujian sebesar 97,917% dari jumlah masukan 96 kata keterangan. Kesalahan dikarenakan pada word graph kata keterangan pola 8a, 8b, 8c, dan 9 terjadi

ketidaksesuaian. Empat pola tersebut memiliki pola penulisan “di<spasi>lokasi”,

“ke<spasi>lokasi”, “dari<spasi>lokasi”, dan

“dengan<spasi>alat”. kata benda jenis lokasi dan alat termasuk kata benda. Hal ini menjadi salah satu kekurangan sistem yang tidak bisa membedakan jenis kata benda lokasi dan jenis kata benda alat. Kondisi terssebut disebabkan pada database KBBI tidak terdapat sifat jenis kata benda. Hasil pengujian KG_EDITOR dapat dilihat pada Lampiran 4.

Beberapa pola word graph kata keterangan yang telah berhasil dibuat dalam modul tidak persis sama dengan word graph yang ada pada penelitian Samba (2010). Misalnya, pola 4a menggunakan relasi ALI ke satu token secara berulang untuk menyatakan pengulangan suatu kegiatan, yang disimbolkan dengan . Pada sistem, word graph tidak menghasilkan relasi seperti simbol tersebut melainkan disimbolkan dengan pada token yang memiliki makna pengulangan suatu kegiatan.

Kelebihan dari sistem ini, yaitu telah berhasil mengimplementasikan 21 pola word graph kata keterangan sesuai dengan penelitian Samba (2010). Sistem ini belum dilengkapi dengan beberapa modul, yaitu modul pembangkitan word gaph dari masukan berupa sebuah frasa kata atau kalimat, modul untuk penggabungan word graph dari class yang sudah ada, dan pembentukan XML yang berguna untuk perpindahan, penyimpanan, dan pertukaran data sehingga menjadi suatu kekurangan dari sistem ini.

Dokumen terkait