• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan KG_EDITOR Berbasis Java Desktop untuk Modul Kata Keterangan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengembangan KG_EDITOR Berbasis Java Desktop untuk Modul Kata Keterangan"

Copied!
61
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN KG_EDITOR BERBASIS JAVA DESKTOP

UNTUK MODUL KATA KETERANGAN

MUSTHAFA TANFIZ SYARIAT WALAYATULLAH

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

PENGEMBANGAN KG_EDITOR BERBASIS JAVA DESKTOP

UNTUK MODUL KATA KETERANGAN

MUSTHAFA TANFIZ SYARIAT WALAYATULLAH

Skripsi

sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Komputer pada

Departemen Ilmu Komputer

DEPARTEMEN ILMU KOMPUTER

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

ABSTRACT

MUSTHAFA TANFIZ SYARIAT WALAYATULLAH. Development of Java Based KG_EDITOR for Adverbs. Supervised by SRI NURDIATI and AHMAD RIDHA

Knowledge Graph (KG) is one of natural languange processing representation methods in explaining and modeling natural languange. This method is able to cope with text ambiguity. BogorDelfConStruct is the first KG application developed in Indonesia using MATLAB; however, this application requires MATLAB which is a closed platform application. Previous research has produced 21 word graph patterns for adverbs. This research developed a Java desktop application called KG_Editor that can be used to analyze adverbs using KG. Modules needed by KG_EDITOR are word graph component module and adverb word graph generation module. Overally, KG_EDITOR development has been able to recognize 21 word graph patterns for adverbs in accordance with the previous research.

(4)

Judul skripsi : Pengembangan KG_EDITORBerbasis Java Desktop untuk Modul Kata Keterangan

Nama : Musthafa Tanfiz Syariat Walayatullah NRP : G64070024

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc Ahmad Ridha, S.Kom, MS NIP. 19601126 198601 2 001 NIP. 19800507 200501 1 001

Mengetahui, Ketua Departemen

Dr. Ir. Agus Buono, M.Si, M.Kom NIP. 19660702 199302 1 001

(5)

petolongan-Nya sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penyusunan karya ilmiah ini juga tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1 Ibu Endah Wahidah yang telah memberikan kasih sayang, dukungan, doa, pengorbanan, dan nasihat yang senantiasa mengiringi perjalanan penulis selama ini; kakakku Siti Satia Rahayu; adik-adikku: Dina Thorifah Rahmani, Felly Citia Iradati Yusrina, Rani Faizah, Apifah Susanti, dan Siti Rabiyah atas semangat, doa dan dukungannya; keluarga besar Duduh Abdillah atas doanya dan dukungannya;

2 Ibu Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc. selaku dosen pembimbing I (atas semua ilmu, kesabaran, dan bantuan selama penulisan karya ilmiah ini);

3 Bapak Ahmad Ridha, S.Kom, MS. selaku dosen pembimbing II (atas semua ilmu, kesabaran, dan bantuan selama penulisan karya ilmiah ini);

4 Bapak Sony Hartono Wijaya, S.Kom, M.Kom selaku dosen penguji (atas semua ilmu, saran, dan motivasinya);

5 Semua dosen Departemen Ilmu Komputer (atas semua ilmu yang telah diberikan); 6 Lingga Divika Anggiruling atas kasih sayang, dukungan, semangat, dan doanya;

7 Anak-anak kontrakan Kuraba97: Imus, Daonk, Awi, Cumi, Rusak, Alan, Riza, Roto, Ridha, dan Cacing atas semangat, doa, dan perhatiannya. Kebersamaan kita akan selalu dikenang; 8 Anak-anak Warkop Bateng: Gamma Satria Kurniawan, Achmad Rifai, Wisnugroho Agung

Pribadi, Otri Delvi, Ridwan Agung Prasetya, Rilan M Fikri, Adi Gunarso, Ijot, Sendi, Aa Warkop, Mumu, dan yang lainnya atas kebersamaan selama ini;

9 Teman-teman satu bimbingan: Rani, Dean, Nisa, Made, dan Ria atas bantuan dan motivasinya;

10 Teman-teman Ilkomerz 44: Fauzi, Aan, Fani, Abay, Tito, Arif, Rahman, Ira, Romi, Raden, Fandi, dan teman-teman lainnya yang tak bisa disebutkan satu persatu atas semangat dan kebersamaan selama 3 tahun di Ilkomerz 44;

11 Teman-teman IKAMASI: Dinda, Rina, Lida, Yoga, Pam-pam, Teguh, Ari, Kornel, Hasan, dan lainnya atas doa, dukungan, dan semangatnya;

12 Semua pihak yang telah memberikan dorongan, doa, semangat, bantuan dan kerja sama selama pengerjaan karya ilmiah ini.

Karya ilmiah ini masih jauh dari kesempurnaan, namun penulis berharap semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat.

Bogor, Januari 2012

(6)

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sukabumi pada tanggal 14 April 1990 dari pasangan Bapak Bambang Imam dan Ibu Endah Wahidah. Penulis merupakan anak kedua dari tujuh bersaudara.

Pendidikan formal yang ditempuh penulis yaitu MI MWB (Madrasah Wajib Belajar) lulus pada tahun 2002, SMP Negeri 1 Cisaat lulus pada tahun 2005, SMA Negeri 1 Kota Sukabumi lulus pada tahun 2007. Pada tahun yang sama diterima di Institut Pertanian Bogor Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Departemen Ilmu Komputer melalui Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI).

(7)

iv

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR GAMBAR ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... v

PENDAHULUAN Latar Belakang ... 1

Tujuan Penelitian ... 1

Ruang Lingkup ... 1

Manfaat ... 1

TINJAUAN PUSTAKA Knowledge Graph... 1

Aspek Ontologi ... 2

Java ... 2

Abstract Window Toolkit (AWT) ... 3

Metode Pengembangan Prototype ... 3

Kata Keterangan ... 3

Kata Keterangan dari Segi Perilaku Semantisnya... 3

METODE PENELITIAN Memahami Keinginan Klien ... 4

Membuat atau Memperbaiki Mock-up ... 4

Pengujian Mock-up ... 5

HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis ... 5

Membuat atau Memperbaiki Mock-up ... 6

Pengujian Mock-up ... 8

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 9

Saran ... 9

DAFTAR PUSTAKA ... 9

(8)

v

DAFTAR GAMBAR

Halaman

1 Word graph kata„kurang‟ ... 2

2 Word graph kata„sekarang‟ ... 2

3 Diagram metode pengembangan prototype ... 4

4 Use case untuk KG_EDITOR ... 6

5 Panelmenubar ... 8

6 Panel kanvas ... 8

7 Input dialog box kata keterangan ... 8

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1 Pola aturan word graph kata keterangan ... 12

2 Diagram alir pengembangan KG_EDITORmodul kata keterangan ... 16

3 Class diagram KG_EDITOR ... 17

4 Sequence diagram KG_EDITOR ... 19

5 Antarmuka dan menu pada KG_EDITOR ... 20

(9)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teks merupakan bahasa alami berupa tulisan. Ambiguitas dalam teks pun banyak dijumpai, sehingga pemahaman terhadap teks tersebut dapat bersifat subyektif. Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam teks salah satunya adalah dengan metode Knowledge Graph (KG).

Metode KG merupakan satu jenis dari representasi Natural Language Processing, yang mengarahkan pada cara baru dalam menjelaskan dan memodelkan bahasa alami dan juga sebagai langkah ke depan untuk pemahaman terhadap aspek semantik dari suatu kata (Zhang 2002). Dengan cara menganalisis teks diharapkan dapat menghasilkan sebuah pengetahuan baru. Berbagai penelitian KG yang dilakukan diharapkan mampu merancang suatu sistem yang dapat melakukan pembacaan terhadap sembarang dokumen yang diinginkan dan menginterpretasikan informasi yang didapat dalam bentuk graph.

Penelitian tentang KG teks bahasa Indonesia telah dikaji sebelumnya oleh beberapa mahasiswa di Departemen Matematika dan Departemen Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor. Romadoni (2009) mengembangkan BogorDelfConStruct, suatu sistem pembentuk word graph untuk teks bahasa Indonesia. Samba (2010) menganalisis pembentukan word graph kata keterangan menggunakan metode KG, yang menghasilkan pola aturan untuk kata keterangan.

BogorDelfConStruct adalah sebuah tools yang berguna untuk pembentukan word graph dan melakukan analisis terhadap teks bahasa Indonesia. BogorDelfConStruct merupakan aplikasi KG yang pertama kali dikembangkan di Indonesia menggunakan bahasa pemrograman MATLAB. Namun, aplikasi ini tidak dapat dinikmati oleh semua orang secara mudah, karena aplikasi ini hanya dapat dijalankan menggunakan perangkat lunak MATLAB yang merupakan sebuah aplikasi closed platform. Dengan demikian diperlukan suatu aplikasi BogorDelfConStruct yang dapat dijalankan tanpa perangkat lunak MATLAB.

Karena terdapat keterbatasan pemakaian pada aplikasi BogorDelfConStruct yang menyebabkan BogorDelfConStruct tidak mudah diakses dan adanya pola aturan word graph kata keterangan hasil penelitian Samba

(2010), penelitian yang dilakukan adalah mengembangkan sebuah aplikasi pembentuk word graph kata keterangan yang berbasis Java desktop. Aplikasi ini berfungsi menampilkan setiap word graph yang sesuai dengan masukan kata keterangan.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan merintis pengembangan KG_EDITOR untuk kata keterangan berbasis Java desktop yang membentuk word graph kata keterangan dan dapat merepresentasikan makna suatu kata keterangan secara otomatis sesuai dengan pola aturan kata keterangan berdasarkan hasil penelitian sebelumnya.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada pengembangan modul kata keterangan pada KG_EDITOR yang berbasis Java desktop dengan pola aturan kata keterangan dari hasil penelitian sebelumnya. Penelitian tersebut menghasilkan pola aturan word graph jenis kata keterangan dari segi perilaku semantisnya dan menghasilkan 9 jenis bentuk word graph menurut bentuknya (Samba 2010). Pola aturan word graph kata keterangan terdapat pada Lampiran 1.

Manfaat

Implementasi nyata dari manfaat jangka panjang penelitian ini yaitu terbentuknya suatu sistem yang dapat membaca input berupa teks dan menghasilkan output berupa ringkasan teks tersebut. Manfaat jangka pendek dari penelitian ini protoype sistem yang mampu memberikan pengetahuan atau mempresentasikan makna kata keterangan dalam bentuk word graph.

TINJUAN PUSTAKA

Knowledge Graph

Menurut Zhang (2002), teori KG adalah jenis sudut pandang baru, yang digunakan untuk menggambarkan bahasa manusia saat lebih memfokuskan kepada aspek semantik daripada aspek sintaksis. KG mempunyai kemampuan lebih kuat untuk mengekspresikan dan menggambarkan pada lapisan semantis, meminimumkan penggunaan himpunan relasi, dan menirukan pengertian dari jalan pikiran manusia.

(10)

relationship (Zhang 2002). Concept terdiri atas token, type, dan name. Relationship terdiri atas binary relationship dan multivariate relationship.

Word graph merupakan graph dari kata. Dalam metode KG, setiap kata yang berhubungan dengan sebuah word graph menyatakan arti kata yang disebut dengan semantic word graph. Gabungan semantic word graph dalam sebuah kalimat akan membentuk sentence graph. Graph yang merepresentasikan gabungan dari sentence graph dalam sebuah teks disebut text graph yang terdapat pengetahuan di dalamnya (Hoede & Nurdiati 2008).

Aspek Ontologi

Ontologi adalah keterangan untuk menggambarkan beberapa konsep dan relasi-relasi di antaranya, dengan maksud untuk memberikan definisi yang cukup terhadap ide-ide yang dituangkan dengan komputer untuk merepresentasikan ide-ide tersebut dan logikanya (Hulliyah 2007). Sampai saat ini, ontologi word graph direpresentasikan dengan sebuah node, 8 binary relationships, ontologi F, dan 4 frame relationships. Berikut ini adalah gambaran dari 8 types relationship (Zhang 2002):

8 SKO (informational dependency)

Selain 8 binary relationships, ada ontologi F (Focus) yang digunakan untuk menunjukkan fokus dari suatu graph(Nurdiati & Hoede 2009). Ontologi F juga digunakan untuk menunjukkan kata atau kalimat yang diterangkan dalam suatu pernyataan (inti). Frame relationship merupakan verteks berlabel yang digunakan untuk mengelompokkan beberapa graph. Ada 4 frame relationships, yaitu Focusing on a situation (FPAR), Negation on a Situation (NEGPAR), Possibility on a Situation (POSPAR), Necessity on a Situation (NECPAR). Ada kalanya suatu objek tidak cukup direpresentasikan dengan sebuah token, sehingga diperlukan sebuah frame untuk pengelompokan tersebut. Gambar 1 dan Gambar 2 menunjukan bentuk word graph „kurang‟ dan „sekarang‟.

Gambar 1 Word graph kata„kurang‟.

Gambar 2 Word graph katasekarang‟.

Java

Java adalah bahasa pemrograman dan platform komputasi yang pertama kali dirilis oleh Sun Microsystem pada tahun 1995. Java merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi objek dan dapat dijalankan pada berbagai platform sistem operasi. Perkembangan Java tidak hanya berfokus pada suatu sistem operasi, tetapi dikembangkan untuk berbagai sistem operasi yang bersifat open source. Menurut definisi dari Sun Microsystem, Java adalah nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer standalone maupun pada lingkungan jaringan. Java memiliki karakteristik sebagai berikut (Horstmann & Cornell 2002):

 Sederhana

Bahasa pemrograman Java menggunakan sintaks mirip dengan C++ namun sintaks pada Java telah banyak diperbaiki terutama menghilangkan penggunaan pointer yang rumit dan multiple inheritance. Java juga menggunakan alokasi memori otomatis dan memory garbage collection.

 Berorientasi objek

(11)

dalam objek dan melakukan interaksi di antara objek-objek tersebut.

Interpreted

Program Java dijalankan menggunakan interpreter yaitu Java Virtual Machine (JVM). Hal ini menyebabkan source code Java yang telah dikompilasi menjadi Java bytecodes dapat dijalankan pada platform yang berbeda-beda.

Robust

Java memiliki reliabilitas yang tinggi. Compiler pada Java memiliki kemampuan mendeteksi error secara lebih teliti dibandingkan bahasa pemrograman lain. Java memiliki runtime exception handling untuk membantu mengatasi error pada pemrograman.

Portable

Source code maupun program Java dapat dengan mudah dibawa ke platform yang berbeda-beda tanpa harus dikompilasi ulang.

Architecture neutral

Program Java merupakan platform independent. Program cukup mempunyai satu buah versi yang dapat dijalankan pada platform berbeda dengan Java Virtual Machine.

Dynamic

Java didesain untuk dapat dijalankan pada lingkungan yang dinamis. Perubahan pada suatu class dengan menambahkan properties ataupun method dapat dilakukan tanpa mengganggu program yang menggunakan class tersebut.

Abstract Window Toolkit (AWT)

Java memiliki kumpulan class khusus untuk membuat aplikasi berbasis grafik dan membuat user interfaces. Class-class tersebut dikelompokkan ke dalam suatu package java.awt, java.awt.event, java.awt.image, java.applet, dan java.awt.datatransfer yang dinamakan AWT. Class-class pada AWT menyediakan platform independent, sehingga untuk setiap platform yang berbeda komponen AWT secara otomatis dipetakan ke komponen spesifik dari platform tersebut.

Metode Pengembangan Prototype

Metode prototype merupakan salah satu metode perangkat lunak yang sering digunakan ketika seorang pengguna hanya mendefinisikan secara umum mengenai apa yang dikehendakinya tanpa menjelaskan dengan detail input, proses, serta output yang

dibutuhkan. Sebaliknya, pengembang kurang memerhatikan efisiensi algoritme, serta kemampuan sistem operasi dan antarmuka yang menghubungkan manusia dan komputer (Pressman 2002).

Metode prototype berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Apabila suatu prototype dibangun, pihak pengembang akan berusaha untuk menggunakan bagian-bagian dari program tersebut atau menggunakan suatu tools yang memungkinkan program dapat dihasilkan dengan cepat (Pressman 2002).

Kata Keterangan

Kata keterangan menurut tatarannya dapat dibedakan dalam tataran frasa dan tataran klausa. Kata keterangan dalam tataran frasa merupakan kata yang menjelaskan kata kerja, kata sifat, atau kata keterangan lainnya. Dalam tataran klausa, kata keterangan adalah kata yang membatasi atau menjelaskan fungsi-fungsi sintaks. Pada umumnya, kata atau bagian kalimat yang dijelaskan oleh kata keterangan itu berfungsi sebagai predikat (Alwi et al. 2003).

Kata Keterangan dari Segi Perilaku Semantisnya

Berdasarkan perilaku semantisnya, kata keterangan dapat dibedakan menjadi 10 jenis kata, yaitu:

1 Kata keterangan kualitatif 2 Kata keterangan kuantitatif 3 Kata keterangan limitatif 4 Kata keterangan frekuentif 5 Kata keterangan kewaktuan 6 Kata keterangan kecaraan 7 Kata keterangan kontrastif 8 Kata keterangan keniscayaan 9 Kata keterangan lokatif 10 Kata keterangan instrumental.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini diawali dengan mengkaji lebih dalam tentang konsep dan cara mengimplementasikan KG dalam teks berbahasa Indonesia, serta menganalisis pembentukan pola word graph jenis kata keterangan. Beberapa literatur yang digunakan dalam konsep KG teks bahasa Indonesia di antaranya adalah tesis Samba (2010) yang

berjudul “Analisis Pembentukan Word Graph

(12)

(2009) dengan judul “Pengembangan Sistem

Pembentukan Word Graph untuk Teks Berbahasa Indonesia”. Hasil pengkajian ini kemudian digunakan untuk membangun sistem KG_EDITOR sesuai dengan konsep KG.

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah kata keterangan berbahasa Indonesia dari segi perilaku semantisnya. Pola umum pembentukan word graph kata keterangan berdasarkan kelompok bentuk word graph berjumlah 9 jenis, dengan jumlah pola sebanyak 21 pola. Pola tersebut didapat dari penelitian yang dilakukan oleh Samba (2010).

Metode yang dilakukan dalam tahap pengembangan KG_EDITOR adalah metode prototype. Menurut Pressman (2002), terkadang klien mendefinisikan tujuan perangkat lunak secara umum, namun tidak menjelaskan secara detail kebutuhan masukan, proses, dan keluaran dari perangkat lunak tersebut. Pada metode prototype, langkah yang dilakukan dimulai dari komunikasi pengembang perangkat lunak dengan pengguna untuk mendiskusikan tujuan keseluruhan dari perangkat lunak tersebut, mengidentifikasi kebutuhan, dan menguraikan permintaan klien. Kemudian dilakukan perencanaan dan perancangan yang mengarah kepada pembuatan prototype dari perangkat lunak yang akan dibuat. Selanjutnya prototype tersebut diserahkan dan dievaluasi oleh klien. Feedback yang diberikan dari klien yang berupa kritik maupun saran akan digunakan untuk menyempurnakan permintaan kebutuhan dari perangkat lunak tersebut. Diagram metode pengembangan prototype dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Diagram metode pengembangan prototype.

Memahami Keinginan Klien

Memahami keinginan klien dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap kebutuhan, batasan, dan tujuan perangkat lunak. Analisis dilakukan terhadap BogorDelfConStruct dengan melihat fungsi yang sudah relevan maupun yang harus diperbaiki kembali. Analisis dilanjutkan dengan mendefinisikan kebutuhan yang seharusnya ada pada KG_EDITOR untuk modul kata keterangan.

Konsep penting dari graph sendiri adalah terdapatnya verteks dan edge. Verteks merepresentasikan sebuah token, sedangkan edge merepresentasikan relasi antar-token atau teks dari word graph. Kebutuhan sistem dalam membentuk word graph merupakan fungsi dari sistem ini. Pada KG_EDITOR yang dikembangkan ini, pembuatan komponen word graph sesuai dengan konsep KG yang akan digambarkan pada sebuah kanvas.

Analisis kebutuhan sistem dilakukan dengan melihat fungsi dari KG_EDITOR modul kata keterangan sebagai tools untuk menganalisis teks dalam bentuk word graph. Hal utama yang dibutuhkan adalah kemampuan sistem untuk merepresentasikan makna suatu kata keterangan secara otomatis dalam bentuk graph yang sesuai dengan konsep KG. Proses pembangkitan word graph kata keterangan pun didefinisikan sebagai kebutuhan sistem.

Membuat atau Memperbaiki Mock-up

Tahapan ini mencakup proses perancangan dan pemrograman perangkat lunak secara keseluruhan. Perancangan KG_EDITOR berdasarkan pendefinisian kebutuhan sistem adalah sebagai berikut:

1 Perancangan Fungsional

Perancangan fungsional pada KG_EDITOR meliputi 2 modul, yaitu:

a Pembuatan komponen word graph

(13)

b Pembangkitan word graph kata keterangan

Pembentukan pola word graph kata keterangan harus sesuai dengan aturan-aturan pembentukan kata keterangan dari hasil analisis Samba (2010). Pada penelitian ini diperoleh 10 jenis daftar pola kata keterangan berdasarkan maknanya. Proses praproses, tokenisasi, pengecekan KBBI, dan penentuan pola word graph menjadi satu kesatuan dalam modul ini.

2 Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka utama KG_EDITOR yang akan ditampilkan, yaitu sebuah kanvas sebagai media visualisasi graph dan menubar sebagai menu utama yang terdapat menu “File” dan “Kamus”. Pada menu bar“kamus” terdapat menu item “kata

keterangan”, “kata benda”, dan “kata kerja”.

3 Lingkungan Pengembangan

Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak diimplementasikan sebagai serangkaian program atau unit program. KG_EDITOR dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Hal tersebut dikarenakan Java cukup representatif digunakan untuk pengembangan algoritme dan visualisasi.

KG_EDITOR dikembangkan dalam lingkungan pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak dengan spesifikasi sebagai berikut:

oWindows 7 Operating System oNetBeans IDE 7.0

Pengujian Mock-up

Pengujian Mock-up bertujuan menunjukkan bahwa sistem sesuai dengan spesifikasinya dan memenuhi harapan pengguna. Pada tahap ini, unit sistem diintegrasikan dan diuji sebagai suatu sistem yang sudah utuh. Pengujian dilakukan untuk mendeteksi kesalahan dan memastikan bahwa seluruh persyaratan yang telah didefinisikan sudah terpenuhi. Pengujian dilakukan menggunakan metode black box. Pemeliharaan terhadap sistem mencakup koreksi dari error, perbaikan implementasi

dan pengembangan, serta penambahan spesifikasi baru yang dianggap relevan.

Setelah sistem selesai dibangun, selanjutnya dilakukan proses penghitungan akurasi. Penghitungan akurasi dilakukan dengan menghitung jumlah kata yang dikenali dan sesuai dengan pola word graph.

Akurasi=Ʃ Kata yang benar

Ʃ Kata yang diuji x 100%

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis

Tahap pertama pengembangan KG_EDITOR yang dilakukan adalah mencoba memahami keinginan klien. Tahapan ini dilakukan untuk mendapatkan spesifikasi KG_EDITOR. Analisis terdiri atas deskripsi umum sistem, batasan sistem, dan proses sistem. Berikut penjelasan dari masing-masing bagian tersebut:

1 Deskripsi Umum Sistem

KG_EDITORmerupakan perangkat lunak berbasis desktop yang dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. KG_EDITOR adalah sebuah tools yang digunakan untuk menganalisis kata keterangan menggunakan metode KG. Pada awalnya telah dikembangkan BogorDelfConStruct sebagai tools yang sama tetapi dikembangkan dengan bahasa pemrograman MATLAB.

Pengguna KG_EDITOR adalah orang yang memahami konsep KG. Hal ini dikarenakan KG_EDITORmerupakan sistem untuk menganalisis word graph sesuai dengan konsep KG.

2 Deskripsi Batasan Sistem

KG_EDITOR dikembangkan untuk mendukung terbentuknya word graph yang sesuai dengan konsep KG. Beberapa perintah mungkin saja tidak sesuai dengan konsep KG, sehingga sistem menolak proses untuk perintah tersebut. Berikut ini dijelaskan batasan-batasan sistem dan beberapa kondisi yang akan ditolak sistem, yaitu:

a Sistem tidak membedakan huruf kapital atau bukan.

(14)

c Sistem tidak bisa memodifikasi pembentukan word graph.

d Sistem tidak bisa membedakan sifat kata benda alat dan tempat.

3 Deskripsi Proses Sistem

Pada saat dibuka, keadaan default KG_EDITOR hasil pengembangan adalah sebuah lembar kerja berupa kanvas kosong yang siap menampilkan sebuah word graph. Operasi pembentukan word graph kata keterangan dapat dilakukan dengan cara menekan tombol kiri mouse pada menu “Kamus” dan memilih menu item “kata keterangan”. Setelah itu, akan muncul input dialog box untuk memasukkan kata. Setelah kata dimasukkan, sistem akan memproses sesuai dengan pola aturan word graph kata keterangan. Tahapan proses KG_EDITOR kata keterangan secara detail dapat dilihat pada Lampiran 2.

Membuat atau Memperbaiki Mock-up

Membuat prototype dari sistem dilakukan setelah ada gambaran yang jelas mengenai sistem secara umum, pengguna sistem, batasan sistem, dan proses sistem. Pembuatan mock-up terbagi menjadi perancangan fungsional, implementasi fungsional dan implementasi antar muka.

1 Perancangan Fungsional

Modul yang dibutuhkan sebagai sebuah perancangan fungsional sistem yang memiliki fungsi-fungsi, yaitu:

a Modul komponen word graph

Berdasarkan konsep KG, word graph yang dibentuk mempunyai sebuah edge sebagai relasi yang menghubungkan antar-token dan juga menghubungkan antara token dengan kata. Komponen-komponen ini akan digambarkan dalam sebuah kanvas yang mempunyai kelas turunan JComponent. Fungsi-fungsi yang digunakan untuk menggambarkan komponen pada kanvas, yaitu:

Menggambarkan relasi

Fungsi ini melakukan penggambaran 8 binary relationship yang menunjukkan relasi antar-token dan relasi antara teks dengan token.

Menggambarkan token

Fungsi ini melakukan penggambaran token sebagai verteks dari sebuah graph dan ontologi F suatu token sebagai fokus token.

Menggambarkan frame

Fungsi ini melakukan penggambaran 4 frame relationships yang digunakan untuk mengelompokkan graph.

b Modul pembangkitan word graph kata keterangan

Modul pembangkitan word graph kata keterangan digunakan sebagai penentuan pola word graph kata keterangan yang akan digambarkan pada kanvas. Penggambaran pola kata keterangan ini disesuaikan dengan kata yang dimasukkan. Pembangkitan word graph kata keterangan meliputi:

 Praproses

Fungsi ini sebagai langkah pertama untuk mendapatkkan pola pembangkitan word graph kata keterangan, yaitu kata yang tidak mengandung numerik, simbol, tidak boleh kosong, dan tidak boleh lebih dari dua kata. Pada langkah ini kata keterangan akan dipecah untuk proses selanjutnya.

 KBBI

Fungsi KBBI dibuat sesuai kebutuhan penelitian sehingga mampu memeriksa apakah kata tersebut ada pada KBBI atau tidak dan memeriksa kata tersebut termasuk kata benda atau kata numerik. KBBI tersimpan di database kamus yang terdapat pada tabel entry. Selain tabel entry terdapat juga tabel kata_keterangan untuk memeriksa jenis kata keterangan.

 Pola kata keterangan

Fungsi ini sebagai penentuan pola word graph kata keterangan yang akan menampilkan word graph dari pola yang membentuknya. Kata masukan yang memenuhi kondisi pola word graph kata keterangan tertentu akan memanggil fungsi untuk menggambarkan pola word graph kata masukan.

Gambar 4 Use case untuk KG_EDITOR.

(15)

Gambar 4 menjelaskan deskripsi KG_EDITOR yang telah dituangkan dalam use case. Class diagram dan sequence diagram dapat dilihat pada Lampiran 3 dan Lampiran 4.

2 Implementasi Fungsional

Implementasi fungsional KG_EDITOR untuk modul kata keterangan adalah sebagai berikut:

 Implementasi modul komponen word graph

Hasil dari komponen word graph digunakan untuk pembentukan word graph kata keterangan. Setiap pola merupakan kumpulan dari class komponen ini. Pada setiap class, komponen word graph yang digunakan selalu berhubungan dengan data yang disimpan dalam 2 variabel bertipe integer. Hal tersebut dikarenakan penggambaran word graph dalam kanvas selalu menggunakan koordinat.

Setiap class komponen relasi terdapat pula method yang berfungsi menggambarkan arah panah relasi. Beberapa contoh method yang digunakan yaitu DrawAliAtas(), DrawCauBawah(), dan DrawParKiri(). Arah panah relasi digambarkan ke arah kiri, kanan, atas, dan bawah. Selain itu relasi juga bisa digambarkan tanpa panah tetapi hanya garis lurus horizontal dan vertikal.

Pada class komponen token terdapat 2 method, yaitu drawToken() dan drawTokenF. Kedua method tersebut berfungsi untuk menggambarkan token dan token fokus. Untuk menggambarkan teks digunakan method drawString(), yang terdapat pada class Graphic2D yang merupakan turunan dari class AWT.

Penggambaran frame relationships pada kanvas menggunakan method drawFrameFokus(), drawNegPar(), drawPosPar(), dan drawNecPar(). Selain koordinat, penggambaran frame pada kanvas ditentukan juga oleh 2 variabel bertipe integer yang berfungsi sebagai penyimpan data panjang dan lebar sebuah frame.

 Implementasi modul pembangkitan word graph kata keterangan

Praproses merupakan tahap awal pengembangan KG_EDITOR untuk modul kata keterangan. Praproses dilakukan untuk membatasi nilai masukan pada sistem. Class yang digunakanuntuk memeriksa apakah nilai

masukan berupa numerik, simbol, atau kosong adalah classCekInputKata. Jika nilai masukan berupa numerik, simbol, dan kosong, sistem akan menampilkan peringatan pada user untuk memasukkan input yang berupa kata yang tidak mengandung numerik, simbol, dan tidak lebih dari dua kata. Setelah kata keterangan melakukan proses pembatasan masukan, kata keterangan akan ditokenisasi agar mendapatkan dua buah kata yang disimpan pada dua variabel bertipe String. Proses ini dilakukan oleh class Tokenisasi.

Kata keterangan yang telah melalui tahap praproses diperiksa ke dalam database kamus untuk mendapatkan datanya. Database ini adalah database KBBIyang telah disesuaikan. Data yang didapatkan pada tabel entry berupa jenis kata yang tersimpan dalam field ‘Category’. Proses pengecekan pada KBBI dilakukan oleh classCekKBBI. Selain mencari jenis kata pada database kamus, kata keterangan dasar akan diperiksa ke dalam tabel kata_keterangan untuk mendapatkan sifat kata keterangan tersebut. Data sifat kata keterangan diambil pada field ‘jenis’ di tabel kata_keterangan.

Sifat kata yang didapatkan akan digunakan untuk mengenali pola word graph pembentuk kata keterangan menggunakan class PolaKataKet. Untuk mengetahui sifat kata dasar dilakukan pengecekan terhadap kata dasar pada database kamus menggunakan class CekJenis.

Class PolaKataKet akan membandingkan apakah kata dasar yang terkandung dari kata masukan sesuai dengan pola word graph yang ada atau tidak. Jika ya, class akan mengembalikan salah satu nama pola dari 21 daftar pola word graph yang memenuhi

kondisi. Misalnya, kata masukan „di bogor‟ jika dilakukan tokenisasi akan menghasilkan kata „di‟ dan „bogor‟. Kata „bogor‟ akan dikenali sebagai kata benda, maka kata masukan akan dikenali sebagai pola di+lokasi. Pola di+lokasi termasuk salah satu pola word graph kata keterangan, yaitu pola „8a‟. Class PolaKataKet akan memeriksa jenis pola ada atau tidak. Jika ada, sistem akan menampilkan bentuk pola word graph. Jika tidak, maka akan menampilkan peringatan kata tersebut bukan merupakan kata keterangan.

(16)

Tabel 1 Pola pembentukan word graph kata

Kualitatif 1a KataKet1a 1b KataKet1b Limitatif 3 KataKet3 Frekuentif 4a KataKet4a

4b KataKet4b

Cara ajakan 6c KataKet6c Cara

pengingkaran / cara larangan

6d KataKet6d

Kontrastif 7 KataKet7 Lokatif

keberadaaan

8a KataKet8a

Lokatif tujuan 8b KataKet8b

Lokatif tempat asal

8c KataKet8c

Instrumental 9 KataKet9a

3 Implementasi Antarmuka

Antarmuka KG_EDITOR untuk kata keterangan terdiri atas menubar dan panel kanvas sebagai tempat menampilkan bentuk word graph. Menu bar terdiri atas menu File” dan “Kamus” yang berada di bagian

atas, sedangkan panel kanvas berada di sebagian besar jendela aplikasi KG_EDITOR. Gambar kedua panel tersebut dapat dilihat pada Gambar 5 dan Gambar 6 yang memperlihatkan contoh sebuah word graph yang berhasil ditampilkan. Antarmuka KG_EDITORdilihat pada Lampiran 3.

Input dialog box digunakan sebagai masukan kata KG_EDITOR untuk kata keterangan. Gambar 7 menunjukkan input dialog box ketika menu item kata keterangan dipilih.

Gambar 5 Panelmenu bar.

Gambar 6 Panel kanvas.

Gambar 7 Input dialog box kata keterangan.

Pengujian Mock-up

Pengujian dilakukan menggunakan metode black box. Hasil pengujian menunjukkan kesesuaian antara hasil yang seharusnya dengan hasil pengujian. Analisis hasil pengujian KG_EDITOR untuk modul kata keterangan akan disajikan dalam bentuk persentase akurasi yang dihasilkan dari pengujian modul pembangkitan word graph kata keterangan.

(17)

ketidaksesuaian. Empat pola tersebut memiliki pola penulisan “di<spasi>lokasi”,

“ke<spasi>lokasi”, “dari<spasi>lokasi”, dan

“dengan<spasi>alat”. kata benda jenis lokasi dan alat termasuk kata benda. Hal ini menjadi salah satu kekurangan sistem yang tidak bisa membedakan jenis kata benda lokasi dan jenis kata benda alat. Kondisi terssebut disebabkan pada database KBBI tidak terdapat sifat jenis kata benda. Hasil pengujian KG_EDITOR dapat dilihat pada Lampiran 4.

Beberapa pola word graph kata keterangan yang telah berhasil dibuat dalam modul tidak persis sama dengan word graph yang ada pada penelitian Samba (2010). Misalnya, pola 4a menggunakan relasi ALI ke satu token secara berulang untuk menyatakan pengulangan

suatu kegiatan, yang disimbolkan dengan . Pada sistem, word graph tidak menghasilkan relasi seperti simbol tersebut melainkan

disimbolkan dengan pada token yang memiliki makna pengulangan suatu kegiatan.

Kelebihan dari sistem ini, yaitu telah berhasil mengimplementasikan 21 pola word graph kata keterangan sesuai dengan penelitian Samba (2010). Sistem ini belum dilengkapi dengan beberapa modul, yaitu modul pembangkitan word gaph dari masukan berupa sebuah frasa kata atau kalimat, modul untuk penggabungan word graph dari class yang sudah ada, dan pembentukan XML yang berguna untuk perpindahan, penyimpanan, dan pertukaran data sehingga menjadi suatu kekurangan dari sistem ini.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Pengembangan KG_EDITOR untuk modul kata keterangan telah mampu mengenali 21 pola aturan word graph kata keterangan sesuai dengan penelitian Samba (2010). Setiap pola aturan word graph telah dibentuk oleh komponen yang dikembangkan menurut aspek ontologi word graph dalam metode knowledge graph.

Pengujian modul untuk pola word graph kata keterangan secara keseluruhan menghasilkan akurasi 97,917%. Meskipun memiliki akurasi yang cukup baik, sistem ini masih memiliki kekurangan. Salah satunya adalah sistem ini tidak bisa membedakan jenis kata benda lokasi dan jenis kata benda alat

untuk digunakan pada pola word graph kata keterangan 8a, 8b, 8c, dan 9.

Sistem ini secara garis besar telah cukup berhasil karena telah mampu membangkitkan pola aturan word graph kata keterangan yang sesuai dengan hasil penelitian yang dilakukan Samba (2010).

Saran

Sebagai pengembangan dari penelitian ini beberapa hal yang dapat disarankan adalah:

1 Pengembangan editor word graph diharapkan lebih dinamis dalam pembentukan word graph.

2 Pengembangan modul untuk modifikasi bentuk word graph pada KG_EDITOR. 3 Penambahan bagian atau fungsi dalam

modul agar dapat membedakan jenis kata benda lokasi dan kata benda alat agar bisa menghasilkan word graph yang sesuai. 4 Pengembangan modul serupa untuk aturan

lain dalam bahasa Indonesia selain kata keterangan, seperti kata tugas, frasa kata, atau klausa.

5 Pembentukan XML sebagai penyimpanan, perpindahan, dan pertukaran data agar dapat menggabungkan antarpola.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi H, Dardjowidjojo S, Lapowila H, Moeliono AM. 2003. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Ed ke-3. Jakarta: Balai Pustaka.

Horstmann CS, Cornell G. 2002. Core Java™ 2: Volume I – Fundamentals. Ed ke-6. Kalifornia: Prentice Hall.

Hulliyah K. 2007. Rekayasa memahami teks menggunakan teori knowledge graph [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

Nurdiati S, C Hoede. 2009. Word graph construction of certain aspects of indonesian language. Di dalam: Rudolph S, editor. Supplementary Proceedings of The 17th International Conference on Conceptual Structures; Moskow, 26-31 Jul 2009. Moskow: CEUR-WS.org.

(18)

Romadoni D. 2009. Pengembangan sistem pembentukan word graph untuk teks berbahasa Indonesia [skripsi]. Bogor: Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Samba R. 2010. Analisis pembentukan word graph kata keterangan menggunakan metode knowledge graph [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.

(19)
(20)

Lampiran 1 Pola aturan word graph kata keterangan

No

Pola Pembentukan

Kata Keterangan

Kata Pola Aturan Word graph

Kata Keterangan

1 1a kurang

2 1b lebih

3 1c paling, sangat, amat

4 2a

Kata keterangan kuantitatif dapat

dihitung

5 2b1 kira-kira

(21)

Lampiran 1 (lanjutan) Pola aturan word graph kata keterangan

No Pola Pembentukan

Kata Keterangan Kata

Pola Aturan Word graph

Kata Keterangan

7 3a hanya, saja

8 4a selalu, sering

9 4b jarang, kadang-kadang

10 5a sekarang, kini

11 5b nanti, besok, lusa

(22)

Lampiran 1 (lanjutan) Pola aturan word graph kata keterangan

No Pola Pembentukan

Kata Keterangan Kata

Pola Aturan Word graph

Kata Keterangan

13 6a pasti, sungguh, benar, betul, niscaya, tentu

14 6b

agaknya, entah, mungkin, rasanya,

kalau-kalau, jangan-jangan, barangkali, mudah-mudahan, moga-moga,

hendaknya

15 6c mari, silakan, sudilah

16 6d tak, tidak, jangan

17 7a bahkan, malahan, justru

18 8a di + lokasi

19 8b ke + lokasi

(23)

Lampiran 1 (lanjutan) Pola aturan word graph kata keterangan

No Pola Pembentukan

Kata Keterangan Kata

Pola Aturan Word graph

Kata Keterangan

20 8c dari + lokasi

(24)
(25)

Lampiran 3 Class diagram KG_EDITOR

(26)

Lampiran 3 (lanjutan) Class diagram KG_EDITOR

(27)

Lampiran 3 (lanjutan) Class diagram KG_EDITOR

(28)
(29)

Lampiran 5 Antarmuka dan menu pada KG_EDITOR

a Antramuka KG_EDITOR

b Dialog input kata

c Dialog peringatan bahwa input kata kosong

(30)

Lampiran 5 (lanjutan) Antarmuka dan menu pada KG_EDITOR

e Dialog peringatan bahwa input kata lebih dari dua kata

(31)

Lampiran 6 Hasil pengujian KG_EDITOR untuk modul kata keterangan

No Kata Jenis Kata Katerangan Pola Kata Hasil Pengujian

1 kurang

24 kadang-kadang sesuai

25 sekarang Kewaktuan sedang

(32)

Lampiran 6 (lanjutan) Hasil pengujian KG_EDITOR untuk modul kata keterangan

No Kata Jenis Kata Katerangan Pola Kata Hasil Pengujian

33 pasti

Cara kesungguhan / cara

keniscayaan 6a

39 agaknya Cara kesangsian / cara

keinginan 6b

Sesuai

40 entah Sesuai

41 mungkin

Cara kesangsian / cara

keinginan 6b

sesuai

42 rasanya sesuai

43 kalau-kalau sesuai

44 jangan-jangan sesuai

45 barangkali sesuai

46 mudah-mudahan sesuai

47 moga-moga sesuai

Cara pengingkaran / cara

larangan 6d

Lokatatif keberadaaan 8a

sesuai

59 di perpustakaan sesuai

(33)

Lampiran 6 (lanjutan) Hasil pengujian KG_EDITOR untuk modul kata keterangan

No Kata Jenis Kata Katerangan Pola Kata Hasil Pengujian

68 ke sungai

Lokatatif tujuan 8b

sesuai

69 ke kampus sesuai

70 ke kantor sesuai

71 ke bandung sesuai

72 ke pantai sesuai

73 ke peternakan sesuai

74 ke kebun sesuai

75 ke pasar sesuai

76 ke kandang sesuai

77 ke terminal sesuai

78 dari bogor

Lokatatif tempat asal 8c

sesuai

79 dari lapangan sesuai

80 dari sawah sesuai

81 dari kampung sesuai

82 dari kota sesuai

83 dari desa sesuai

84 dari gunung sesuai

85 dari hutan sesuai

86 dari laut sesuai

87 dari kolam sesuai

88 dengan pisau

Instrumental 9

sesuai

89 dengan cangkul sesuai

90 dengan pensil sesuai

91 dengan mata sesuai

92 dengan gunting sesuai

93 dengan palu sesuai

94 dengan piring sesuai

95 dengan lem sesuai

96 dengan bogor tidak sesuai

97 dengan gelas sesuai

Akurasi = Ʃ Kata yang benar

Ʃ Kata yang diuji × 100%=

94 kata

(34)

ABSTRACT

MUSTHAFA TANFIZ SYARIAT WALAYATULLAH. Development of Java Based KG_EDITOR for Adverbs. Supervised by SRI NURDIATI and AHMAD RIDHA

Knowledge Graph (KG) is one of natural languange processing representation methods in explaining and modeling natural languange. This method is able to cope with text ambiguity. BogorDelfConStruct is the first KG application developed in Indonesia using MATLAB; however, this application requires MATLAB which is a closed platform application. Previous research has produced 21 word graph patterns for adverbs. This research developed a Java desktop application called KG_Editor that can be used to analyze adverbs using KG. Modules needed by KG_EDITOR are word graph component module and adverb word graph generation module. Overally, KG_EDITOR development has been able to recognize 21 word graph patterns for adverbs in accordance with the previous research.

(35)

relationship (Zhang 2002). Concept terdiri atas token, type, dan name. Relationship terdiri atas binary relationship dan multivariate relationship.

Word graph merupakan graph dari kata. Dalam metode KG, setiap kata yang berhubungan dengan sebuah word graph menyatakan arti kata yang disebut dengan semantic word graph. Gabungan semantic word graph dalam sebuah kalimat akan membentuk sentence graph. Graph yang merepresentasikan gabungan dari sentence graph dalam sebuah teks disebut text graph yang terdapat pengetahuan di dalamnya (Hoede & Nurdiati 2008).

Aspek Ontologi

Ontologi adalah keterangan untuk menggambarkan beberapa konsep dan relasi-relasi di antaranya, dengan maksud untuk memberikan definisi yang cukup terhadap ide-ide yang dituangkan dengan komputer untuk merepresentasikan ide-ide tersebut dan logikanya (Hulliyah 2007). Sampai saat ini, ontologi word graph direpresentasikan dengan sebuah node, 8 binary relationships, ontologi F, dan 4 frame relationships. Berikut ini adalah gambaran dari 8 types relationship (Zhang 2002):

8 SKO (informational dependency)

Selain 8 binary relationships, ada ontologi F (Focus) yang digunakan untuk menunjukkan fokus dari suatu graph(Nurdiati & Hoede 2009). Ontologi F juga digunakan untuk menunjukkan kata atau kalimat yang diterangkan dalam suatu pernyataan (inti). Frame relationship merupakan verteks berlabel yang digunakan untuk mengelompokkan beberapa graph. Ada 4 frame relationships, yaitu Focusing on a situation (FPAR), Negation on a Situation (NEGPAR), Possibility on a Situation (POSPAR), Necessity on a Situation (NECPAR). Ada kalanya suatu objek tidak cukup direpresentasikan dengan sebuah token, sehingga diperlukan sebuah frame untuk pengelompokan tersebut. Gambar 1 dan Gambar 2 menunjukan bentuk word graph „kurang‟ dan „sekarang‟.

Gambar 1 Word graph kata„kurang‟.

Gambar 2 Word graph katasekarang‟.

Java

Java adalah bahasa pemrograman dan platform komputasi yang pertama kali dirilis oleh Sun Microsystem pada tahun 1995. Java merupakan bahasa pemrograman yang berorientasi objek dan dapat dijalankan pada berbagai platform sistem operasi. Perkembangan Java tidak hanya berfokus pada suatu sistem operasi, tetapi dikembangkan untuk berbagai sistem operasi yang bersifat open source. Menurut definisi dari Sun Microsystem, Java adalah nama untuk sekumpulan teknologi untuk membuat dan menjalankan perangkat lunak pada komputer standalone maupun pada lingkungan jaringan. Java memiliki karakteristik sebagai berikut (Horstmann & Cornell 2002):

 Sederhana

Bahasa pemrograman Java menggunakan sintaks mirip dengan C++ namun sintaks pada Java telah banyak diperbaiki terutama menghilangkan penggunaan pointer yang rumit dan multiple inheritance. Java juga menggunakan alokasi memori otomatis dan memory garbage collection.

 Berorientasi objek

(36)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Teks merupakan bahasa alami berupa tulisan. Ambiguitas dalam teks pun banyak dijumpai, sehingga pemahaman terhadap teks tersebut dapat bersifat subyektif. Metode yang digunakan untuk memecahkan masalah dalam teks salah satunya adalah dengan metode Knowledge Graph (KG).

Metode KG merupakan satu jenis dari representasi Natural Language Processing, yang mengarahkan pada cara baru dalam menjelaskan dan memodelkan bahasa alami dan juga sebagai langkah ke depan untuk pemahaman terhadap aspek semantik dari suatu kata (Zhang 2002). Dengan cara menganalisis teks diharapkan dapat menghasilkan sebuah pengetahuan baru. Berbagai penelitian KG yang dilakukan diharapkan mampu merancang suatu sistem yang dapat melakukan pembacaan terhadap sembarang dokumen yang diinginkan dan menginterpretasikan informasi yang didapat dalam bentuk graph.

Penelitian tentang KG teks bahasa Indonesia telah dikaji sebelumnya oleh beberapa mahasiswa di Departemen Matematika dan Departemen Ilmu Komputer Institut Pertanian Bogor. Romadoni (2009) mengembangkan BogorDelfConStruct, suatu sistem pembentuk word graph untuk teks bahasa Indonesia. Samba (2010) menganalisis pembentukan word graph kata keterangan menggunakan metode KG, yang menghasilkan pola aturan untuk kata keterangan.

BogorDelfConStruct adalah sebuah tools yang berguna untuk pembentukan word graph dan melakukan analisis terhadap teks bahasa Indonesia. BogorDelfConStruct merupakan aplikasi KG yang pertama kali dikembangkan di Indonesia menggunakan bahasa pemrograman MATLAB. Namun, aplikasi ini tidak dapat dinikmati oleh semua orang secara mudah, karena aplikasi ini hanya dapat dijalankan menggunakan perangkat lunak MATLAB yang merupakan sebuah aplikasi closed platform. Dengan demikian diperlukan suatu aplikasi BogorDelfConStruct yang dapat dijalankan tanpa perangkat lunak MATLAB.

Karena terdapat keterbatasan pemakaian pada aplikasi BogorDelfConStruct yang menyebabkan BogorDelfConStruct tidak mudah diakses dan adanya pola aturan word graph kata keterangan hasil penelitian Samba

(2010), penelitian yang dilakukan adalah mengembangkan sebuah aplikasi pembentuk word graph kata keterangan yang berbasis Java desktop. Aplikasi ini berfungsi menampilkan setiap word graph yang sesuai dengan masukan kata keterangan.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan merintis pengembangan KG_EDITOR untuk kata keterangan berbasis Java desktop yang membentuk word graph kata keterangan dan dapat merepresentasikan makna suatu kata keterangan secara otomatis sesuai dengan pola aturan kata keterangan berdasarkan hasil penelitian sebelumnya.

Ruang Lingkup

Ruang lingkup penelitian ini dibatasi pada pengembangan modul kata keterangan pada KG_EDITOR yang berbasis Java desktop dengan pola aturan kata keterangan dari hasil penelitian sebelumnya. Penelitian tersebut menghasilkan pola aturan word graph jenis kata keterangan dari segi perilaku semantisnya dan menghasilkan 9 jenis bentuk word graph menurut bentuknya (Samba 2010). Pola aturan word graph kata keterangan terdapat pada Lampiran 1.

Manfaat

Implementasi nyata dari manfaat jangka panjang penelitian ini yaitu terbentuknya suatu sistem yang dapat membaca input berupa teks dan menghasilkan output berupa ringkasan teks tersebut. Manfaat jangka pendek dari penelitian ini protoype sistem yang mampu memberikan pengetahuan atau mempresentasikan makna kata keterangan dalam bentuk word graph.

TINJUAN PUSTAKA

Knowledge Graph

Menurut Zhang (2002), teori KG adalah jenis sudut pandang baru, yang digunakan untuk menggambarkan bahasa manusia saat lebih memfokuskan kepada aspek semantik daripada aspek sintaksis. KG mempunyai kemampuan lebih kuat untuk mengekspresikan dan menggambarkan pada lapisan semantis, meminimumkan penggunaan himpunan relasi, dan menirukan pengertian dari jalan pikiran manusia.

(37)

dalam objek dan melakukan interaksi di antara objek-objek tersebut.

Interpreted

Program Java dijalankan menggunakan interpreter yaitu Java Virtual Machine (JVM). Hal ini menyebabkan source code Java yang telah dikompilasi menjadi Java bytecodes dapat dijalankan pada platform yang berbeda-beda.

Robust

Java memiliki reliabilitas yang tinggi. Compiler pada Java memiliki kemampuan mendeteksi error secara lebih teliti dibandingkan bahasa pemrograman lain. Java memiliki runtime exception handling untuk membantu mengatasi error pada pemrograman.

Portable

Source code maupun program Java dapat dengan mudah dibawa ke platform yang berbeda-beda tanpa harus dikompilasi ulang.

Architecture neutral

Program Java merupakan platform independent. Program cukup mempunyai satu buah versi yang dapat dijalankan pada platform berbeda dengan Java Virtual Machine.

Dynamic

Java didesain untuk dapat dijalankan pada lingkungan yang dinamis. Perubahan pada suatu class dengan menambahkan properties ataupun method dapat dilakukan tanpa mengganggu program yang menggunakan class tersebut.

Abstract Window Toolkit (AWT)

Java memiliki kumpulan class khusus untuk membuat aplikasi berbasis grafik dan membuat user interfaces. Class-class tersebut dikelompokkan ke dalam suatu package java.awt, java.awt.event, java.awt.image, java.applet, dan java.awt.datatransfer yang dinamakan AWT. Class-class pada AWT menyediakan platform independent, sehingga untuk setiap platform yang berbeda komponen AWT secara otomatis dipetakan ke komponen spesifik dari platform tersebut.

Metode Pengembangan Prototype

Metode prototype merupakan salah satu metode perangkat lunak yang sering digunakan ketika seorang pengguna hanya mendefinisikan secara umum mengenai apa yang dikehendakinya tanpa menjelaskan dengan detail input, proses, serta output yang

dibutuhkan. Sebaliknya, pengembang kurang memerhatikan efisiensi algoritme, serta kemampuan sistem operasi dan antarmuka yang menghubungkan manusia dan komputer (Pressman 2002).

Metode prototype berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Apabila suatu prototype dibangun, pihak pengembang akan berusaha untuk menggunakan bagian-bagian dari program tersebut atau menggunakan suatu tools yang memungkinkan program dapat dihasilkan dengan cepat (Pressman 2002).

Kata Keterangan

Kata keterangan menurut tatarannya dapat dibedakan dalam tataran frasa dan tataran klausa. Kata keterangan dalam tataran frasa merupakan kata yang menjelaskan kata kerja, kata sifat, atau kata keterangan lainnya. Dalam tataran klausa, kata keterangan adalah kata yang membatasi atau menjelaskan fungsi-fungsi sintaks. Pada umumnya, kata atau bagian kalimat yang dijelaskan oleh kata keterangan itu berfungsi sebagai predikat (Alwi et al. 2003).

Kata Keterangan dari Segi Perilaku Semantisnya

Berdasarkan perilaku semantisnya, kata keterangan dapat dibedakan menjadi 10 jenis kata, yaitu:

1 Kata keterangan kualitatif 2 Kata keterangan kuantitatif 3 Kata keterangan limitatif 4 Kata keterangan frekuentif 5 Kata keterangan kewaktuan 6 Kata keterangan kecaraan 7 Kata keterangan kontrastif 8 Kata keterangan keniscayaan 9 Kata keterangan lokatif 10 Kata keterangan instrumental.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini diawali dengan mengkaji lebih dalam tentang konsep dan cara mengimplementasikan KG dalam teks berbahasa Indonesia, serta menganalisis pembentukan pola word graph jenis kata keterangan. Beberapa literatur yang digunakan dalam konsep KG teks bahasa Indonesia di antaranya adalah tesis Samba (2010) yang

berjudul “Analisis Pembentukan Word Graph

(38)

(2009) dengan judul “Pengembangan Sistem

Pembentukan Word Graph untuk Teks Berbahasa Indonesia”. Hasil pengkajian ini kemudian digunakan untuk membangun sistem KG_EDITOR sesuai dengan konsep KG.

Data yang digunakan pada penelitian ini adalah kata keterangan berbahasa Indonesia dari segi perilaku semantisnya. Pola umum pembentukan word graph kata keterangan berdasarkan kelompok bentuk word graph berjumlah 9 jenis, dengan jumlah pola sebanyak 21 pola. Pola tersebut didapat dari penelitian yang dilakukan oleh Samba (2010).

Metode yang dilakukan dalam tahap pengembangan KG_EDITOR adalah metode prototype. Menurut Pressman (2002), terkadang klien mendefinisikan tujuan perangkat lunak secara umum, namun tidak menjelaskan secara detail kebutuhan masukan, proses, dan keluaran dari perangkat lunak tersebut. Pada metode prototype, langkah yang dilakukan dimulai dari komunikasi pengembang perangkat lunak dengan pengguna untuk mendiskusikan tujuan keseluruhan dari perangkat lunak tersebut, mengidentifikasi kebutuhan, dan menguraikan permintaan klien. Kemudian dilakukan perencanaan dan perancangan yang mengarah kepada pembuatan prototype dari perangkat lunak yang akan dibuat. Selanjutnya prototype tersebut diserahkan dan dievaluasi oleh klien. Feedback yang diberikan dari klien yang berupa kritik maupun saran akan digunakan untuk menyempurnakan permintaan kebutuhan dari perangkat lunak tersebut. Diagram metode pengembangan prototype dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Diagram metode pengembangan prototype.

Memahami Keinginan Klien

Memahami keinginan klien dilakukan dengan cara melakukan analisis terhadap kebutuhan, batasan, dan tujuan perangkat lunak. Analisis dilakukan terhadap BogorDelfConStruct dengan melihat fungsi yang sudah relevan maupun yang harus diperbaiki kembali. Analisis dilanjutkan dengan mendefinisikan kebutuhan yang seharusnya ada pada KG_EDITOR untuk modul kata keterangan.

Konsep penting dari graph sendiri adalah terdapatnya verteks dan edge. Verteks merepresentasikan sebuah token, sedangkan edge merepresentasikan relasi antar-token atau teks dari word graph. Kebutuhan sistem dalam membentuk word graph merupakan fungsi dari sistem ini. Pada KG_EDITOR yang dikembangkan ini, pembuatan komponen word graph sesuai dengan konsep KG yang akan digambarkan pada sebuah kanvas.

Analisis kebutuhan sistem dilakukan dengan melihat fungsi dari KG_EDITOR modul kata keterangan sebagai tools untuk menganalisis teks dalam bentuk word graph. Hal utama yang dibutuhkan adalah kemampuan sistem untuk merepresentasikan makna suatu kata keterangan secara otomatis dalam bentuk graph yang sesuai dengan konsep KG. Proses pembangkitan word graph kata keterangan pun didefinisikan sebagai kebutuhan sistem.

Membuat atau Memperbaiki Mock-up

Tahapan ini mencakup proses perancangan dan pemrograman perangkat lunak secara keseluruhan. Perancangan KG_EDITOR berdasarkan pendefinisian kebutuhan sistem adalah sebagai berikut:

1 Perancangan Fungsional

Perancangan fungsional pada KG_EDITOR meliputi 2 modul, yaitu:

a Pembuatan komponen word graph

(39)

b Pembangkitan word graph kata keterangan

Pembentukan pola word graph kata keterangan harus sesuai dengan aturan-aturan pembentukan kata keterangan dari hasil analisis Samba (2010). Pada penelitian ini diperoleh 10 jenis daftar pola kata keterangan berdasarkan maknanya. Proses praproses, tokenisasi, pengecekan KBBI, dan penentuan pola word graph menjadi satu kesatuan dalam modul ini.

2 Perancangan Antarmuka

Perancangan antarmuka utama KG_EDITOR yang akan ditampilkan, yaitu sebuah kanvas sebagai media visualisasi graph dan menubar sebagai menu utama yang terdapat menu “File” dan “Kamus”. Pada menu bar“kamus” terdapat menu item “kata

keterangan”, “kata benda”, dan “kata kerja”.

3 Lingkungan Pengembangan

Pada tahap ini, perancangan perangkat lunak diimplementasikan sebagai serangkaian program atau unit program. KG_EDITOR dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Hal tersebut dikarenakan Java cukup representatif digunakan untuk pengembangan algoritme dan visualisasi.

KG_EDITOR dikembangkan dalam lingkungan pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak dengan spesifikasi sebagai berikut:

oWindows 7 Operating System oNetBeans IDE 7.0

Pengujian Mock-up

Pengujian Mock-up bertujuan menunjukkan bahwa sistem sesuai dengan spesifikasinya dan memenuhi harapan pengguna. Pada tahap ini, unit sistem diintegrasikan dan diuji sebagai suatu sistem yang sudah utuh. Pengujian dilakukan untuk mendeteksi kesalahan dan memastikan bahwa seluruh persyaratan yang telah didefinisikan sudah terpenuhi. Pengujian dilakukan menggunakan metode black box. Pemeliharaan terhadap sistem mencakup koreksi dari error, perbaikan implementasi

dan pengembangan, serta penambahan spesifikasi baru yang dianggap relevan.

Setelah sistem selesai dibangun, selanjutnya dilakukan proses penghitungan akurasi. Penghitungan akurasi dilakukan dengan menghitung jumlah kata yang dikenali dan sesuai dengan pola word graph.

Akurasi=Ʃ Kata yang benar

Ʃ Kata yang diuji x 100%

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis

Tahap pertama pengembangan KG_EDITOR yang dilakukan adalah mencoba memahami keinginan klien. Tahapan ini dilakukan untuk mendapatkan spesifikasi KG_EDITOR. Analisis terdiri atas deskripsi umum sistem, batasan sistem, dan proses sistem. Berikut penjelasan dari masing-masing bagian tersebut:

1 Deskripsi Umum Sistem

KG_EDITORmerupakan perangkat lunak berbasis desktop yang dikembangkan dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. KG_EDITOR adalah sebuah tools yang digunakan untuk menganalisis kata keterangan menggunakan metode KG. Pada awalnya telah dikembangkan BogorDelfConStruct sebagai tools yang sama tetapi dikembangkan dengan bahasa pemrograman MATLAB.

Pengguna KG_EDITOR adalah orang yang memahami konsep KG. Hal ini dikarenakan KG_EDITORmerupakan sistem untuk menganalisis word graph sesuai dengan konsep KG.

2 Deskripsi Batasan Sistem

KG_EDITOR dikembangkan untuk mendukung terbentuknya word graph yang sesuai dengan konsep KG. Beberapa perintah mungkin saja tidak sesuai dengan konsep KG, sehingga sistem menolak proses untuk perintah tersebut. Berikut ini dijelaskan batasan-batasan sistem dan beberapa kondisi yang akan ditolak sistem, yaitu:

a Sistem tidak membedakan huruf kapital atau bukan.

(40)

c Sistem tidak bisa memodifikasi pembentukan word graph.

d Sistem tidak bisa membedakan sifat kata benda alat dan tempat.

3 Deskripsi Proses Sistem

Pada saat dibuka, keadaan default KG_EDITOR hasil pengembangan adalah sebuah lembar kerja berupa kanvas kosong yang siap menampilkan sebuah word graph. Operasi pembentukan word graph kata keterangan dapat dilakukan dengan cara menekan tombol kiri mouse pada menu “Kamus” dan memilih menu item “kata keterangan”. Setelah itu, akan muncul input dialog box untuk memasukkan kata. Setelah kata dimasukkan, sistem akan memproses sesuai dengan pola aturan word graph kata keterangan. Tahapan proses KG_EDITOR kata keterangan secara detail dapat dilihat pada Lampiran 2.

Membuat atau Memperbaiki Mock-up

Membuat prototype dari sistem dilakukan setelah ada gambaran yang jelas mengenai sistem secara umum, pengguna sistem, batasan sistem, dan proses sistem. Pembuatan mock-up terbagi menjadi perancangan fungsional, implementasi fungsional dan implementasi antar muka.

1 Perancangan Fungsional

Modul yang dibutuhkan sebagai sebuah perancangan fungsional sistem yang memiliki fungsi-fungsi, yaitu:

a Modul komponen word graph

Berdasarkan konsep KG, word graph yang dibentuk mempunyai sebuah edge sebagai relasi yang menghubungkan antar-token dan juga menghubungkan antara token dengan kata. Komponen-komponen ini akan digambarkan dalam sebuah kanvas yang mempunyai kelas turunan JComponent. Fungsi-fungsi yang digunakan untuk menggambarkan komponen pada kanvas, yaitu:

Menggambarkan relasi

Fungsi ini melakukan penggambaran 8 binary relationship yang menunjukkan relasi antar-token dan relasi antara teks dengan token.

Menggambarkan token

Fungsi ini melakukan penggambaran token sebagai verteks dari sebuah graph dan ontologi F suatu token sebagai fokus token.

Menggambarkan frame

Fungsi ini melakukan penggambaran 4 frame relationships yang digunakan untuk mengelompokkan graph.

b Modul pembangkitan word graph kata keterangan

Modul pembangkitan word graph kata keterangan digunakan sebagai penentuan pola word graph kata keterangan yang akan digambarkan pada kanvas. Penggambaran pola kata keterangan ini disesuaikan dengan kata yang dimasukkan. Pembangkitan word graph kata keterangan meliputi:

 Praproses

Fungsi ini sebagai langkah pertama untuk mendapatkkan pola pembangkitan word graph kata keterangan, yaitu kata yang tidak mengandung numerik, simbol, tidak boleh kosong, dan tidak boleh lebih dari dua kata. Pada langkah ini kata keterangan akan dipecah untuk proses selanjutnya.

 KBBI

Fungsi KBBI dibuat sesuai kebutuhan penelitian sehingga mampu memeriksa apakah kata tersebut ada pada KBBI atau tidak dan memeriksa kata tersebut termasuk kata benda atau kata numerik. KBBI tersimpan di database kamus yang terdapat pada tabel entry. Selain tabel entry terdapat juga tabel kata_keterangan untuk memeriksa jenis kata keterangan.

 Pola kata keterangan

Fungsi ini sebagai penentuan pola word graph kata keterangan yang akan menampilkan word graph dari pola yang membentuknya. Kata masukan yang memenuhi kondisi pola word graph kata keterangan tertentu akan memanggil fungsi untuk menggambarkan pola word graph kata masukan.

Gambar 4 Use case untuk KG_EDITOR.

Gambar

Gambar 1  Word graph kata „kurang‟.
Gambar 4  Use case untuk KG_EDITOR.
Tabel 1  Pola pembentukan word graph kata
Gambar 1  Word graph kata „kurang‟.
+3

Referensi

Dokumen terkait

Sedangkan metode analisa yang digunakan sesuai dengan analisa prioritas pengembangan infrastruktur berdasarkan preferensi pengunjung dan masyarakat melalui

Guru memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin pertanyaan , yang berkaitan dengan materi/gambar yang terdapat pada buku siswa atau

Misalnya Steers (Sopiah, 2008: 163) mengidentifikasi ada tiga faktor yang mempengaruhi komitmen karyawan pada perusahaan, yaitu a) ciri pribadi pekerja, termasuk

Sistem ini belum dilengkapi dengan beberapa modul, yaitu modul pembangkitan word gaph dari masukan berupa sebuah frasa kata atau kalimat, modul untuk penggabungan word

Data dari kedua kata langsung didapat jika kedua kata terdapat dalam KBBI, sama seperti pengecekan langsung kata masukan pada KBBI yang dilakukan pada iterasi

Lampiran 2 Diagram alir pembuatan modul word graph kata benda pada sistem KG_EDITOR.. Lampiran 3 Class diagram modul word graph kata benda 1 Class diagram

penelitian yang saya ajukan.Judul penelitian ini adalah “ Pengaruh Pelatihan Pengembangan Karyawan, Lingkungan Kerja terhadap Motivasi Kerja dan Kinerja Karyawan pada

Dokumen adalah data sekunder dan informasi yang telah diolah dan diperolah dari litelatur-litelatur serta dokumen yang berkaitan dengan masalah yang dikaji, yaitu