• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Salatiga T1 132014705 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Hubungan antara Kecerdasan Emosional dengan Hasil Belajar pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Salatiga T1 132014705 BAB I"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah

Inteligensi merupakan bekal potensial yang akan memudahkan

dalam belajar. Hakikat inteligensi adalah kemampuan untuk menetapkan dan

mempertahankan suatu tujuan, dan untuk menilai keadaan diri sendiri secara

kritis dan objektif. Dalam kenyataannya, ada siswa yang mempunyai

inteligensi tinggi, tetapi memperoleh prestasi belajarnya yang relatif rendah.

Sebaliknya, ada siswa yang walaupun kemampuan inteligensinya rendah,

dapat meraih hasil belajar yang relatif tinggi (Goleman, 2006).

Kecerdasan intelektual (IQ) hanya menyumbang 20% bagi

kesuksesan, sedangkan 80% adalah sumbangan faktor kekuatan-kekuatan

lain, diantaranya kecerdasan emosional (EQ), yakni kemampuan memotivasi

dir sendiri, mengatasi frustasi, mengontrol desakan hati, mengatur suasana

hati (mood), berempati serta bekerjasama (Rasyid, 2004). Keseimbangan

antara IQ dan EQ merupakan kunci keberhasilan belajar siswa di sekolah.

Pendidikan sendiri bukan hanya perlu mengembangkan rational intelligence,

yaitu model pemahaman yang lazimnya dipahami siswa saja, melainkan juga

perlu mengembangkan emotional intelligence siswa.walaupun EQ

merupakan hal yang relatif baru dibandingkan IQ, namun beberapa

penelitian telah mengisyaratkan kecerdsan emosional tidak kalah penting

(2)

2 Menurut Suryabrata (2006) hasil belajar merupakan gambaran

tentang bagaimana siswa memahami materi yang disampaikan oleh guru.

Hasil belajar merupakan output nilai yang berbentuk angka atau huruf yang

didapat siswa setelah menerima materi pembelajaran melalui sebuah tes atau

ujian yang disampaikan guru. Dari hasil belajar tersebut guru dapat

menerima informasi seberapa jauh siswa memahami materi yang dipelajari.

Keberhasilan siswa dalam mencapai hasil belajar pada setiap siswa

berbedabeda. Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan siswa

dalam mencapai hasil belajar dikelompokkan menjadi dua yaitu faktor

internal dan faktor eksternal. Faktor internal adalah segala faktor yang

berasal dari dalam diri siswa, diantaranya tingkat intelegensi, minat,

motivasi dan sebagainya. Sedangkan faktor eksternal adalah segala faktor

dari luar diri siswa, diantaranya lingkungan keluarga, masyarakat, pergaulan,

fasilitas belajar, keadaan sosial ekonomi keluaraga dan sebagainya. Hasil

belajar berbentuk nilai yang diperoleh ketika anak mengikuti proses

pembelajaran di kelas.

Hasil belajar menurut Suryabrata (2006), dapat pula didefinisikan

sebagai berikut : “nilai merupakan perumusan terakhir yang dapat diberikan

oleh guru mengenai kemajuan/hasil belajar siswa selama masa tertentu”.

Jadi, prestasi adalah hasil usaha siswa selama masa tertentu melakukan

kegiatan. Proses belajar di sekolah adalah proses yang sifatnya kompleks

dan menyeluruh. Banyak orang yang berpendapat bahwa untuk meraih

(3)

3 Quotient (IQ) yang tinggi, karena inteligensi merupakan bekal potensial

yang akan memudahkan dalam belajar dan pada gilirannya akan

menghasilkan hasil belajar yang optimal.

Kemunculan istilah kecerdasan emosional dalam pendidikan, bagi

sebagian orang mungkin dianggap sebagai jawaban atas kejanggalan

tersebut. Teori Daniel Goleman, sesuai dengan judul bukunya, memberikan

definisi baru terhadap kata cerdas. Walaupun EQ merupakan hal yang relatif

baru dibandingkan IQ, namun beberapa penelitian telah mengisyaratkan

bahwa kecerdasan emosional tidak kalah penting dengan IQ (Goleman,

2006).

Menurut Goleman (2006), kecerdasan emosional adalah

kemampuan seseorang mengatur kehidupan emosinya dengan inteligensi (to

manage our emotional life with intelligence); menjaga keselarasan emosi

dan pengungkapannya (the appropriateness of emotion and its expression)

melalui keterampilan kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati

dan keterampilan sosial.

Menurut Goleman (2006) khusus pada orang-orang yang murni

hanya memiliki kecerdasan akademis tinggi, mereka cenderung memiliki

rasa gelisah yang tidak beralasan, terlalu kritis, rewel, cenderung menarik

diri, terkesan dingin dan cenderung sulit mengekspresikan kekesalan dan

kemarahannya secara tepat. Bila didukung dengan rendahnya taraf

kecerdasan emosionalnya, maka orang-orang seperti ini sering menjadi

(4)

4 namun taraf kecerdasan emosionalnya rendah maka cenderung akan terlihat

sebagai orang yang keras kepala, sulit bergaul, mudah frustrasi, tidak mudah

percaya kepada orang lain, tidak peka dengan kondisi lingkungan dan

cenderung putus asa bila mengalami stress. Kondisi sebaliknya, dialami oleh

orang-orang yang memiliki taraf IQ rata-rata namun memiliki kecerdasan

emosional yang tinggi.

SMP Negeri 9 merupakan SMP yang memiliki banyak siswa dari

berbagai macam latar belakang keluarga dan kemampuan intelegensia yang

berbeda-beda. Di SMP 9 belum pernah dilakukan penelitian tentang

kecerdasan emosional. Studi pendahuluan yang penulis lakukan di kelas VII

SMP Negeri 9 Salatiga berdasarkan nilai rata-rata nilai UAS kelas masih ada

yang dibawah rata-rata. Hasil wawancara dengan guru masih ada anak yang

prestasi belajarnya bagus tetapi mudah stress dan ada anak yang sebenarnya

pandai tetapi prestasi belajarnya rendah. Salah satu faktor untuk mengatasi

permasalahan ini adalah peningkatan kecerdasan emosional pada diri siswa

untuk meraih prestasi akademik yang baik dan tidak mudah stres, maka

dalam penyusunan skripsi ini penulis tertarik untuk meneliti :”Hubungan

yang Signifikan antara Kecerdasan Emosional dengan Hasil belajar pada

Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Salatiga”.

1.2 Rumusan masalah

Bertitik tolak dari latar belakang masalah yang telah diuraikan di

(5)

5 “Apakah ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan

hasil belajar pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Salatiga?”

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dalam penulisan ini adalah untuk mengetahui

hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar

pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 9 Salatiga.

1.4 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini mempunyai beberapa manfaat, antara lain ialah :

1) Dari segi teoritis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan bagi psikologi pendidikan dan memperkaya hasil penelitian

yang telah ada dan dapat memberi gambaran mengenai hubungan

kecerdasan emosional dengan prestasi belajar.

2) Dari segi praktis, hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu

memberikan informasi khususnya kepada para orang tua, konselor

sekolah dan guru dalam upaya membimbing dan memotivasi siswa

Referensi

Dokumen terkait

Hasil tersebut menunjukkan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara kecerdasan emosional dengan prestasi belajar yaitu apabila kecerdasan emosi tinggi maka

sangat signifikan kecerdasan emosional dengan motivasi belajar siswa. kelas 8 SMP N

emosional dengan hasil belajar siswa kelas VII SMP Negeri 9 Salatiga..

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan kesiapan belajar mandiri pada siswa kelas XI SMA Negeri 1

Berdasarkan latar belakang sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : apakah ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan spiritual dengan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan yang positif dan signifikan antara: (1) kecerdasan emosional dengan prestasi belajar mahasiswa;

Untuk menjawab hipotesis penelitian yang telah dirumuskan yaitu bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar IPA siswa

Penelitian ini bertujuan mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan perilaku asertif mahasiswa Program Studi BK - FKIP - UKSW Angkatan