• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil Evaluate Existing Infrastructure KMS Pemilihan Pupuk

Menjelaskan proses evaluasi keberadaan infrastruktur yang tersedia dan yang dibutuhkan untuk pengembangan sistem. Hasil evaluasi infrastruktur di tempat penelitian sebagai bahan acuan pengembangan KMS yaitu PT Pupuk Kujang sebagai berikut ditunjukkan pada Tabel 3:

Tabel 3. Hasil Lingkup Evaluasi Infrastruktur

No Infrastruktur Hasil Evaluasi keberadaan infrastruktur 1 Perangkat Keras

(Hardware)

Sistem komputer dengan dilengkapi perangkat

input dan output yang sudah lengkap (Sudah

memadai) serta Laboratorium penelitian kimiawi pupuk.

2 Perangkat Lunak

(Software)

Seluruh komputer sudah terinstalasi dengan sistem operasi secara legal dan beberapa menggunakan aplikasi Open Source seperti penggunaan Web Server Apache, PHP dan

MySql untuk aktifasi KMS Pupuk.

3 Perangkat Jaringan

(Netware)

Terdiri dari jaringan intranet dengan perangkat komunikasi kabel RG-45 dan wireless access

point. Sedangkan untuk jaringan Internet dengan

kapasitas sudah di atas 100 Mbps. 4 Perangkat

Akal/Manusia

(Brainware)

Memiliki staff ahli bidang komputer yang sudah mengerti komputasi jaringan dan database serta staff ahli yang sangat paham tentang pupuk dan pemupukan sebagai pakar.

5 Perangkat Data

(Dataware)

Data berasal dari pakar dan pustaka ilmiah berupa buku.

6 Proses (Process) Data pupuk dan pemupukan berasal dari pakar dan para peneliti bidang pupuk dan didokumentasikan dalam basisdata oleh bagian staff ahli bidang komputer.

Hasil Form the KM Team KMS Pemilihan Pupuk

Hasil identifikasi sumber daya untuk pengembangan KMS pemilihan pupuk dilakukan dengan membentuk tim KM yang dibuat terdiri atas Pakar Pupuk,

Pengembang KMS, Admin, Anggota dan Tamu. Berikut penjelasan sumber daya tim KM terdapat didalam Tabel 4 dibawah ini :

Tabel 4. Hasil Identifikasi Sumber Daya No Tim KM Sumber Daya Keterangan

1 Pakar Pupuk Pakar Pupuk PT Pupuk Kujang Biro Penelitian dan Pengembangan:

Hoky Prasepta.

Orang yang memiliki pengetahuan tentang pupuk.

No Tim KM Sumber Daya Keterangan

2 Pengembang

KMS 1. Yessy (Analisis dan desain)Yanitasari 2. Irman Hermadi, SKom MS PhD (Analisis dan desain)

3. Dr Eng Wisnu Ananta

Kusuma, ST MT

(Analisis dan desain) 4. Supriyadi, ST MKom

(Programmer)

Orang yang mengembangkan sistem KMS Pemilihan pupuk.

3 Admin Staff IT / Karyawan IT PT Pupuk Kujang Biro Teknologi Informasi: Ferry Siswanto.

Orang yang mempunyai hak akses penuh terhadap sistem KMS Pemilihan Pupuk. 4 Anggota Petani, Distibutor pupuk,

agen pupuk, dll. Orang yang mencari dan berbagi pengetahuan tentang pupuk yang mendaftarkan diri sebagai anggota.

5 Tamu Petani, Distibutor pupuk,

agen pupuk, dll. Orang yang mencari dan berbagi pengetahuan tentang pupuk tidak mendaftarkan diri sebagai anggota.

Hasil Knowledge Capture KMS Pemilihan Pupuk

Hasil dari melakukan identifikasi sumber pengetahuan dari buku, karya ilmiah, pakar pupuk baik yang tacit maupun explicit yang dimiliki oleh pakar (Nonaka dan Takeuchi, 1995) dengan cara interview dan on-site observation ditunjukkan pada Tabel 5.

1. Studi Literatur dengan melakukan kajian terhadap karya ilmiah yang relevan dan buku pupuk dari Sutedjo (2010), Lingga (2011), Setyaningrum dan Saparinto (2011), Suwarto dan Octavianty (2012) .

2. Wawancara (interview) berdialog langsung dengan pakar, baik dengan pertanyaan terstruktur atau pertanyaan bebas. Pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan pemilihan pupuk yang sesuai dengan komoditas tanaman yang melingkupi klasifikasi pupuk, jenis pupuk, jenis tanaman, dosis pupuk dan waktu aplikasi pemberian pupuk terhadap tanaman.

3. Teknik on-site observation, teknik menangkap pengetahuan dengan cara mengamati, merekam dan menafsirkan proses pemecahan masalah yang dilakukan pakar pupuk.

Tabel 5 . Hasil Transformasi Pengetahuan KMS Pemilihan Pupuk Ke Dari Hasil Tacit Explicit Tacit

1. Melakukan diskusi dan wawancara dengan pakar pupuk.

2.Melakukan presentasi dan diskusi dengan pakar pupuk. 3.Melakukan entri data

pengetahuan dan Unggah

(upload) dokumen baru.

1. Mencetak dokumen dalam bentuk kertas.

2. Data pengetahuan disimpan dalam database KMS pupuk menggunakan DBMS MYSQL.

Explicit

1. Pemeriksaan dokumen oleh pakar.

2. Hasil diskusi disimpan dalam repositori atau histori pesan dan chatting.

3. Pengatahuan baru yang ditemukan di lapangan disimpan dalam database.

1. Dokumen kertas menjadi dokumen digital.

2. Laporan atau data digital ke dalam bentuk kertas.

Hasil Design KM Blue Print KMS Pemilihan Pupuk Perancangan Kodifikasi Pengetahuan

Hasil dari kodifikasi pengetahuan yang dibangun dalam penelitian ini yaitu menggunakan Knowledge Map dan Production Rules (Awad dan Ghaziri 2010).

Knowledge Map

Representasi visual pengetahuan knowledge map ini berdasarkan pemetaan pengetahuan klasifikasi pupuk, jenis senyawa pupuk, nama pupuk, jenis tanaman, dosis pupuk dan waktu aplikasi (yanitasari et al. 2014). Data pupuk yang diambil secara tacit dan explicit dari pakar dan buku yaitu pakar pupuk dari Kujang dan buku pupuk dan pemupukan dari Sutedjo (2010), Lingga (2011), Setyaningrum dan Saparinto (2011), Suwarto dan Octavianty (2012) .

Pakar, Artikel dan Buku (Expert, Article and Books)

Sumber pengetahuan pengembangan K-Map ini berasal dari data tacit dan explicit

dengan kriteria seperti berikut ditunjukkan pada Tabel 6:

Tabel 6. Hasil Daftar Sumber Pegetahuan Pengembangan K-Map No Sumber Pengetahuan Jenis Kriteria 1 Pakar Tacit dan Explicit

Pakar merupakan orang yang ahli dalam bidang pupuk dan pemupukan, yaitu pakar pupuk dari PT Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat.

2 Artikel Ilmiah Explicit Dalam bentuk jurnal yang meneliti tentang pupuk, pemupukan dan knowledge map.

No Sumber Pengetahuan

Jenis Kriteria

3 Buku Explicit Merupakan buku tentang teori pupuk, pemupukan, tanaman dan budi daya tanaman.

Penangkapan Pengetahuan (Knowledge Capture)

Data pupuk dan pemupukan sebagai bahan pembuatan K-Map diperoleh dengan cara sebagai berikut:

1. Studi literatur yaitu melalui kajian karya ilmiah yang sudah ada sebagai sumber data explicit .

2. Wawancara (interview) berdialog langsung dengan pakar, baik dengan pertanyaan terstruktur atau pertanyaan bebas. Pertanyaan yang diajukan berkaitan dengan pemilihan pupuk yang sesuai dengan komoditas tanaman yang melingkupi klasifikasi pupuk, jenis pupuk, jenis tanaman, dosis pupuk dan waktu aplikasi pemberian pupuk terhadap tanaman.

3. Teknik on-site observation, teknik menangkap pengetahuan dengan cara mengamati, merekam dan menafsirkan proses pemecahan masalah yang dilakukan pakar pupuk.

Data Dasar/Mentah (Basic/Raw Data)

Dari hasil penangkapan pengetahuan diperoleh data dasar sebagai acuan pertama dalam pembuatan K-Map, contoh data tersebut adalah sebagai berikut (tidak semua disajikan) ditunjukkan pada Tabel 7:

Tabel 7. Hasil Contoh Data Dasar Untuk Pengembangan K-Map. No Jenis Pupuk Komoditas

Tanaman Dosis Waktu Aplikasi 1 Urea Bawang Merah 300 kg/ha Diberikan 2 kali setelah

tanaman mulai tumbuh, jangan melebihi 35 hari. 2 Urea Bawang Daun 300 kg/ha Diberikan 2-4 minggu

setelah tanam.

3 Urea Bawang Putih 192 kg/ha Dicampur 192 kg TSP dan 272 kg KCL, sebelum dan saat tanam.

4 NPK 18-10-10 Bawang Merah 700 kg/ha 300 kg/ha sebagai pupuk dasar, 400 kg/ha pada saat 30 HST.

5 NPK 24-8-8 Bawang Putih 600 kg/ha 300 kg/ha sebagai pupuk dasar, 300 kg/ha pada saat 30 HST.

6 NPK 18-10-15 Brukoli, Kol Bunga

600 kg/ha 250 kg/ha sebagai pupuk dasar, 150 kg/ha pada saat 15 HST, 150 kg/ha pada saat 30 HST

Kodifikasi Pengetahuan (Knowledge Codification)

Sebelum melakukan kodifikasi terlebih dahulu dilakukan penentuan aspek kriteria visualisasi sebagai hasil akhir kodifikasi dalam bentuk K-Map (Yanitasari et al.

2014), ditunjukkan pada Tabel 8 yaitu:

Tabel 8. Hasil Pemenuhan Kriteria Pengembangan K-Map. No Kriteria Penyelesaian

1 Tujuan Visualisasi Untuk memberikan pemetaan data dalam bentuk grafis atau visual agar lebih mudah dimengerti. 2 Relevansi Data Data yang disajikan adalah data pupuk dan

pemupukan berta takaran dosisnya.

3 User Data visualisasi ini sangat berguna bagi

pengembang KMS terutama pada bidang pupuk dan pemupukan.

4 Minat User Mencari solusi mengenai pemilihan pupuk yang tepat dengan berbagai pilihan takaran dan jenis pupuk.

5 Metode Visualisasi Menggunakan Hierarchical knowledge map.

Dari hasil penangkapan pengetahuan diperoleh klasifikasi pupuk, dosis pemupukan dan waktu aplikasi pemupukan dengan rincian sebagai berikut: 1. Jenis Pupuk

Terbagi menjadi dua jenis pupuk yaitu pupuk Anorganik dan Organik. 2. Pupuk Anorganik

Merupakan pupuk buatan hasil penyampuran unsur kimia hara tanah tertentu, terdiri dari pupuk tunggal dan majemuk.

Pupuk tunggal adalah pupuk yang memiliki satu kandungan unsur hara

diantaranya pupuk nitrogen terdapat pada urea dan ZA, pupuk fosfor terdapat pada TSP dan SP 36, pupuk kalium terdapat pada kalium klorida.

Pupuk majemuk merupakan pupuk campuran yang sengaja dibuat oleh pabrik

dengan cara mencampurkan dua atau lebih unsur hara terdapat pada pupuk Nitrogen Phospor Kalium (NPK).

3. Pupuk Organik

Adalah bahan yang dihasilkan dari pelapukan sisa-sisa tanaman, hewan, dan manusia diantaranya yaitu pupuk kandang, kompos, pupuk hijau, humus, guano, pupuk organik buatan.

4. Dosis

Dosis pupuk merupakan takaran pupuk yang akan diberikan kepada tanaman. 5. Jenis Tanaman

Adalah jenis tanaman yang dibudidayakan dan akan diberikan pupuk sesuai dengan dosisnya.

6. Waktu aplikasi

Adalah waktu untuk pemberian pupuk. Kodifikasi pengetahuan dalam bentuk

knowledge map pemilihan pupuk dimana didalamnya tergambarkan sebuah

representasi pengetahuan yang merupakan konversi pengetahuan tacit ke dalam bentuk pengetahuan explicit.

Setelah mengidentifikasi dan mendefinisikan sumber pengetahuan dari pakar baik yang tacit maupun explicit dengan cara melakukan diskusi, wawancara dengan pakar pupuk dan menangkap pengetahuan pupuk dari buku pupuk maka langkah selanjutnya adalah melakukan visualisasi data dengan Hierarchical knowledge map.

Peta Pengetahuan (Knowledge Map)

Proses awal pembentukan K-Map ditentukan oleh level konsep sebelum direpresentasikan kedalam bentuk visual K-Map seperti pada Tabel 9 berikut ini (Yanitasari et al. 2014):

Tabel 9. Hasil Level Proses Pembentukan K-Map

No Level Nama Sub-level /Child Concept

1 Top-level Klasifikasi Pupuk Pupuk Anorganik, Pupuk Organik

2 Sub-Level 1.1 Pupuk Anorganik Pupuk Tunggal, Pupuk Majemuk

3 Sub-Level 1.2 Pupuk Organik Pupuk Kandang, Kompos, Pupuk Hijau, Humus, Guano, Pupuk Organik Buatan 4 Sub-Level 1.1.1 Pupuk Tunggal Pupuk Nitrogen, Pupuk

Foshpor, Pupuk Kalium 5 Sub-Level 1.1.2 Pupuk Majemuk Pupuk NPK

6 Sub-Level 1.2.1 Pupuk Kandang Jenis Tanaman 7 Sub-Level 1.2.2 Kompos Jenis Tanaman 8 Sub-Level 1.2.3 Pupuk Hijau Jenis Tanaman 9 Sub-Level 1.2.4 Humus Jenis Tanaman 10 Sub-Level 1.2.5 Guano Jenis Tanaman 11 Sub-Level 1.2.6 Pupuk Organik Buatan Jenis Tanaman 12 Sub-Level 3.1 Pupuk Nitrogen Urea, ZA 13 Sub-Level 3.2 Pupuk Foshpor TSP, SP36 14 Sub-Level 3.3 Pupuk Kalium Kaliumklorida

15 Sub-Level 3.4 NPK Jenis Tanaman

16 Sub-Level 4.1 Urea Jenis Tanaman

17 Sub-Level 4.2 ZA Jenis Tanaman

18 Sub-Level 4.3 TSP Jenis Tanaman

19 Sub-Level 4.4 SP36 Jenis Tanaman

20 Sub-Level 4.5 Kaliumklorida Jenis Tanaman 21 Sub-Level 5.1 Jenis Tanaman Dosis Pupuk 22 Sub-Level 6.1. Dosis Pupuk Waktu Aplikasi 23 Sub-Level 7.1. Waktu Aplikasi -

Dari proses pembentukan konsep level K-Map diatas menghasil representasi dalam bentuk visual pada kodifikasi knowledge map (K-Map) pemilihan pupuk ditunjukan pada Gambar 5 berikut ini (Yanitasari et al. 2014) :

Klasifikasi Pupuk Pupuk Anorganik Pupuk Organik Pupuk Tunggal Pupuk Majemuk Pupuk Nitrogen Pupuk Fosfor Pupuk Kalium Pupuk NPK Pupuk Kandang Kompos Pupuk Hijau Humus Guano Pupuk Organik Buatan Urea ZA TSP SP 36 Kaliumklorida Jenis Tanaman Dosis Pupuk Waktu Aplikasi

Gambar 5. Hasil kodifikasi Knowledege Map Pemilihan Pupuk

Production Rules

Production Rules representasi dari pengetahuuan yang merupakan bentuk

popular dari pengetahuan tacit. Rule yang digunakan berupa pernyataan yang menentukan tindakan yang akan diambil dalam kasus tertentu. Sintaksnya adalah : IF(premise) THEN (action) dengan rincian sebagai berikut:

1. Rule 1 untuk pemilihan pupuk anorganik tunggal

IF ((klasifikasi = anorganik) and (senyawa = tunggal) and (nama_pupuk = nama_pupuk))

THEN Keputusan = {nama_tanaman},{dosis},{waktu_aplikasi} 2. Rule 2 untuk pemilihan pupuk anorganik majemuk

IF ((klasifikasi=anorganik) and (senyawa=majemuk) and (nama_pupuk= nama_pupuk))

THEN Keputusan = {nama_tanaman},{dosis},{waktu_aplikasi} 3. Rule 3 untuk pemilihan pupuk organik

IF ((klasifikasi = organik) and (senyawa = organik) and (nama_pupuk = nama_pupuk))

THEN Keputusan = {nama_tanaman},{dosis},{waktu_aplikasi}

Rules dalam bentuk query database:

1. Implementasi IF(premise):

$perintah = " select * from pemupukan

where klasifikasi = '$kriteria1' and senyawa = '$kriteria2' and nama_pupuk = '$kriteria3’ ”

2. Implementasi THEN(action):

$data = $pemupukan->fetch_array();//konversi ke array $keputusan = Nama tanaman = $data[nama_tanaman] .

Takaran dosis = $data[dosis] .

Waktu aplikasi = $data[waktu_aplikasi];

Setelah mengidentifikasi dan mendefinisikan sumber pengetahuan dari pakar baik yang tacit maupun explicit dengan cara melakukan diskusi, wawancara dengan pakar pupuk dan menangkap pengetahuan pupuk dari buku pupuk maka langkah selanjutnya adalah melakukan representasi dari pengetahuan

tacit yang menggunakan aturan pada proses pembentukan production rule seperti

Tabel 10 berikut ini :

Tabel 10. Hasil Production Rule Pemilihan Pupuk

No Attribute Premise IFObject Value Attribute Action THENObject Value

1 Klasifikasi Kimiawi Anorganik Nama Tanaman Nama Tanaman

Jenis Senyawa Tunggal Takaran Dosis Jumlah Dosis

Nama Pupuk Nama Pupuk Tingkat Usia Waktu Aplikasi

2 Klasifikasi Kimiawi Anorganik Nama Tanaman Nama Tanaman

Jenis Senyawa Majemuk Takaran Dosis Jumlah Dosis

Nama Pupuk Nama Pupuk Tingkat Usia Waktu Aplikasi

3 Klasifikasi Kimiawi Organik Nama Tanaman Nama Tanaman

Jenis Senyawa Organik Takaran Dosis Jumlah Dosis

Nama Pupuk Nama Pupuk Tingkat Usia Waktu Aplikasi

Proses pembentukan klasifikasi pemupukan berdasrkan production rule seperti berikut ditunjukkan pada Tabel 11:

Tabel 11. Klasifikasi Pemupukan Berdasarkan Production Rule

No Klasifikasi Senyawa Nama Keputusan

1 Anorganik Tunggal Urea {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

2 Anorganik Tunggal ZA {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

3 Anorganik Tunggal TSP {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

4 Anorganik Tunggal KCL {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

5 Anorganik Majemuk NPK 12-6-27 {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

6 Anorganik Majemuk NPK 12-9-16 {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

7 Anorganik Majemuk NPK 13-13-17 {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

8 Anorganik Majemuk NPK 14-10-18 {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

No Klasifikasi Senyawa Nama Keputusan

9 Anorganik Majemuk NPK 14-14-21 {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

10 Anorganik Majemuk NPK 14-6-23 {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

11 Anorganik Majemuk NPK 15-10-20 {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

12 Anorganik Majemuk NPK 15-10-22 {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

13 Anorganik Majemuk NPK 15-15-6-4 {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

14 Anorganik Majemuk NPK 16-11-11 {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

15 Anorganik Majemuk NPK 18-10-10 {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

16 Anorganik Majemuk NPK 18-10-15 {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

17 Anorganik Majemuk NPK 19-6-23 {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

18 Anorganik Majemuk NPK 19-6-8 {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

19 Anorganik Majemuk NPK 20-10-10 {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

20 Anorganik Majemuk NPK 20-14-12 {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

21 Anorganik Majemuk NPK 24-10-6 {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

22 Anorganik Majemuk NPK 24-8-8 {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

23 Anorganik Majemuk NPK 24-9-11 {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

24 Anorganik Majemuk NPK 24-9-12 {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

25 Anorganik Majemuk NPK 27-6-14 {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

26 Anorganik Majemuk NPK 30-6-8 {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

27 Anorganik Majemuk NPK 8-8-16 {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

28 Organik Organik Kandang {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

29 Organik Organik Kompos {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

30 Organik Organik Pupuk Hijau {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

31 Organik Organik Humus {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

32 Organik Organik Guano {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

No Klasifikasi Senyawa Nama Keputusan

33 Organik Organik Pupuk Buatan {Nama Tanaman},{ Dosis},{Waktu Aplikasi}

Perancangan Arsitektur Sistem Manajemen Pengetahuan

Hasil arsitektur sistem manajemen pengetahuan didalam sistem tersedia tujuh lapisan yang dirancang didalam mengembangkan sistem manajemen pengetahuan pemilihan pupuk yang ditunjukan pada Gambar 6 dibawah ini :

DBMS My SQL

Halaman User B Halaman User A

User Interface Layer

Authorized Access Control Search Collaborative Intelligence and Filtering Database Server Data dan Mail Server Knowledge Enabling Aplications Transport Layer Middleware Login Physical Layer User

Gambar 6. Perancangan Arsitektur Sistem Manajemen Pengetahuan Perancangan Pemodelan Sistem

Hasil rancangan yang direpresentasikan berupa :

1. Usecase Diagram

Terdiri satu atau lebih dari aktor dan usescase yaitu empat aktor dan sembilan

usecase serta memilliki aksi antara usecase yaitu extend dan include. Aktor

pada sistem ini terdiri dari tamu, anggota, pakar dan admin yang disebut sebagai pengguna dengan deskripsi semua pengguna sistem. Diantaranya yaitu

usecase registrasi, usecase cari data pengetahuan yang memiliki generalisasi

terhadap usecase pratinjau pengetahuan dan usecase unduh pengetahuan,

usecase komunikasi, usecase unggah pengetahuan, usecase validasi

pengetahuan, usecase notifikasi, usecase perbaharui pengetahuan yang ditunjukan pada Gambar 7 dibawah ini :

Gambar 7. Use Case Pemilihan Pupuk Identifikasi Actor

Actorr pada sistem ini terdiri dari empat actor yang disebut dengan pengguna

(user) dengan deskripsi nya adalah semua pengguna sistem yang bisa

menggunakan sistem KMS Pemilihan Pupuk dengan memiliki hak akses yang berbeda, ditujukkan pada Tabel 12.

Tabel 12. Identifikasi Actor

No Actor Deskripsi Actor

1 Pakar Orang yang memiliki hak akses terhadap sistem KMS untuk melakukan pencarian, memperbaharui dan memvalidasi pengetahuan tentang pupuk.

2 Admin Orang yang memiliki hak akses terhadap sistem KMS untuk melakukan unggah pengetahuan pupuk, konfirmasi registrasi, pencarian pengetahuan tentang pupuk dan dapat mengembangkan sistem KMS Pemilihan pupuk.

3 4

Anggota Tamu

Orang yang mencari dan berbagi pengetahuan tentang pupuk yang mendaftarkan diri sebagai anggota.

Orang yang mencari dan berbagi pengetahuan tentang pupuk tidak mendaftarkan diri sebagai anggota.

Identifikasi Use Case

Use case pada sistem ini terdiri dari sembilan use case merupakan rangkaian

sekelompok sistem saling terkait dan menggambarkan interaksi sistem dengan

actor ditunjukkan pada Tabel 13.

Anggota

Cari Pengetahuan

Registrasi

Unggah Pengetahuan Perbaharui Pengetahuan

Validasi Pengetahuan

Notifikasi Pratinjau Pengetahuan Unduh Pengetahuan

Admin Pakar Komunikasi Tamu <<include>> <<include>> <<extend>> <<extend>> <<extend>>

Tabel 13. Identifikasi Use Case

No Use Case Deskripsi Use Case

1 Registrasi Proses melakukan pendaftaran user untuk menjadi anggota pada sistem.

2 Cari Pengetahuan Proses melakukan pencarian data tentang pengetahuan pemilihan pupuk.

3 Unduh Pengetahuan Proses melakukan ambil data pengetahuan pupuk .

4 Pratinjau Pengetahuan Proses menampilkan data pengetahuan pupuk. 5 Unggah Pengetahuan Proses melakukan mengirim data pengetahuan

pupuk.

6 Perbaharui Pengetahuan Proses melakukan memperbaharui terhadap pengetahuan pupuk.

7 Validasi Pengetahuan Proses melakukan kebenaran atau keabsahan terhadap pengetahuan pupuk.

8 Notifikasi Proses melakukan pemberitahuan oleh sistem tentang pengetahuan pupuk.

9 Komunikasi Proses interaksi antara user, admin dan pakar melalui pesan dan chatting.

Identifikasi Fungsi Sistem KMS Pemilihan Pupuk

Fungsi sistem KMS Pemilihan Pupuk terdiri dari 26 fungsi yang bisa diakses oleh

user pada aplikasi KMS Pemilihan Pupuk, ditunjukkan pada Tabel 14. Tabel 14. Identifikasi Fungsi

No Nama Fungsi Deskripsi Fungsi

1 Fungsi daftar/registrasi Proses melakukan pendaftaran user untuk menjadi anggota pada sistem

2 Fungsi login admin Proses memasuki halaman KMS Pemilihan Pupuk sebagai admin.

3 Fungsi login pakar Proses memasuki halaman KMS Pemilihan Pupuk sebagai pakar.

4 Fungsi login anggota Proses memasuki halaman KMS Pemilihan Pupuk sebagai anggota.

5 Fungsi notifikasi Proses melakukan pemberitahuan oleh sistem tentang data pengetahuan pupuk, pemupukan dan berkas.

6 Fungsi cari pengetahuan Proses melakukan pencarian data tentang pengetahuan pemilihan pupuk, pemupukan dan berkas.

7 Fungsi statistika Proses menampilkan rating berkas.

8 Fungsi data pupuk admin Proses melakukan pencarian, penambahan, pemutakhiran dan penghapusan data tentang pengetahuan pupuk.

9 Fungsi data pemupukan admin Proses melakukan pencarian, penambahan, pemutakhiran dan penghapusan data tentang pengetahuan pemupukan.

No Nama Fungsi Deskripsi Fungsi

10 Fungsi data berkas admin Proses melakukan pencarian, penambahan, pemutakhiran, penghapusan, unggah, unduh dan pratinjau berkas.

11 Fungsi data user admin Proses melakukan penambahan dan pemutakhiran data user.

12 Fungsi akun admin Proses melakukan pemutakhiran data akun admin.

13 Fungsi keluar admin Proses keluar dari sistem halaman KMS Pemilihan Pupuk.

14 Fungsi chating admin Proses interaksi antar user.

15 Fungsi data pupuk pakar Proses melakukan pencarian dan validasi data pengetahuan pupuk.

16 Fungsi data pemupukan pakar Proses melakukan pencarian dan validasi data pengetahuan pemupukan.

17 Fungsi data berkas pakar Proses melakukan pencarian, unggah, unduh, pratinjau dan validasi data berkas pupuk.

18 Fungsi akun pakar Proses melakukan pemutakhiran data akun pakar.

19 Fungsi keluar pakar Proses keluar dari sistem halaman KMS Pemilihan Pupuk.

20 Fungsi chating pakar Proses interaksi antar user.

21 Fungsi lihat data pupuk anggota

Proses melakukan pencarian data pengetahuan pupuk.

22 Fungsi lihat data pemupukan anggota

Proses melakukan pencarian data pengetahuan pemupukan.

23 Fungsi lihat berkas anggota Proses melakukan pencarian, unggah, unduh, pratinjau dan lihat status validasi berkas.

24 Fungsi lihat data akun anggota Proses melakukan pemutakhiran data akun anggota.

25 Fungsi chating anggota Proses interaksi antar user.

26 Fungsi keluar anggota Proses keluar dari sistem halaman KMS Pemilihan Pupuk.

2. Domain Model Class Diagram

Menggambarkan diagram keterhubungan antara class data yang memiliki atribut diantaranya yaitu rekam_logmasuk, status_login, pengguna, rating_berkas, berkas, isi_file, validasi, pupuk_organik, pupuk_anorganik, pemupukan, percakapan, pesan, notifikasi, ditunjukkan pada Gambar 8.

Gambar 8. Domain Model Class Diagram Pemilihan Pupuk berkas +id (Key) +nama +tipe +ukuran +isi +pengirim +tanggal +status isi_file +id (Key) +judul +penulis1 +penulis2 +penulis3 +penullis4 +penulis5 +email1 +email2 +email3 +email4 +email5 +alamat +abstrak +kata_kunci +tahun_terbit +penerbit +keterangan notifikasi +id +pengirim +isi +tgl +pembaca +stat pemupukan +id (Key) +klas +j1 +j2 +tanaman +dosis +waktu pengguna +id (Key) +nama +sandi +tempat +tanggal +alamat +profesi +hp +kelompok +ket percakapan +id_percakapan (Key) +id_pengirim +id_penerima +pesan +tanggal_pesan +status pesan +id_pesan (Key) +pengirim +penerima +tanggal_kirim +isi_pesan +status +subyek

Dokumen terkait