• Tidak ada hasil yang ditemukan

5.4.1. Pengukuran Fisik pada Etiket Indomie Jumbo

Pada pengukuran fisik salah satunya adalah uji ketebalan. Uji ketebalan ini diperlukan alat pengukur yang bernama digital thickness gauge, alat tersebut dapat mengukur ketebalan plastik ataupun kertas pada ketebalan dalam satuan inch dan hasil yang tertera akan ditampilkan secara digital. Standar kemasan Indomie Jumbo memiliki standar ketebalan etiket yaitu antara 38-42 𝜇, berat lembaran etiket yaitu 19-21 kg, panjang pitch yaitu 194-196 mm, dan lebar yaitu 359-361 mm. Hal ini semua sudah diatur dalam ukuran standar yang senantiasa digunakan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang. Pengukuran tidak hanya dengan mengukur ketebalan dari plastik etiket akan tetapi dengan mengukur panjang dari pitch dan lebar tersebut menggunakan penggaris panjang, untuk berat diukur dengan timbangan dan kemasan etiket masih dalam kondisi 1 gulungan (roll). Pitch adalah garis batas antara kemasan etiket yang memiliki warna hitam dari ujung kanan ke ujung kiri dan diukur serta disesuaikan dengan standar yang ada. Selain dari segi ukuran, pengukuran fisik juga meliputi pengecekan kondisi etiket, spesifikasi warna dan desain pada kemasan etiket. Pada kemasan wajib memiliki fisik yang baik (tidak terjadi lecet pada etiket), warna yang sesuai dengan standar, dan desain yang harus meliputi nama produk, gambar produk, nama perusahaan, nomor SNI, barcode, kehalalan produk, dan nomor BPOM RI. Apabila tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan maka akan dilakukan penolakan terhadap barang incoming oleh QC.

Pengukuran fisik etiket pada kemasan Indomie Jumbo memiliki nilai tebal, pitch, berat, lebar yang lebih besar dibandingkan Indomie reguler. Hal ini disesuaikan dengan konten blok mi yang terbungkus di dalamnya, Indomie Jumbo memiliki ukuran blok mi yang jauh lebih besar apabila di bandingkan Indomie reguler. Maka dari itu, kemasan etiket yang digunakan pun memiliki standar yang berbeda pula dengan kemasan etiket Indomie reguler. Menurut teori Khomsan, (2003) keamanan gizi dalam pangan yang terdapat pada mi instan tersebut dapat dipegaruhi oleh kemasan yang sesuai pula. Kemasan yang buruk dapat berdampak buruk pula pada konten dalam kemasan. Dalam hal ini, PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang telah

32

sangat mengontrol keamanan kemasan dan dampak yang akan ditimbulkan pada konten kemasan yaitu blok mi yang akan dipasarkan. Maka dari itu, peran penting QC atau Team Quality Control sangat dibutuhkan dalam pengecekan kemasan ini, mulai dari bahan baku hingga finish good semua tidak jauh dari peran QC.

5.4.2. Pengukuran Fisik Cup Popmie Jumbo

Pembuatan cup Pop Mie diproduksi sendiri oleh PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk Divisi Noodle Cabang Semarang untuk keperluan produksi Pop Mie di pabrik tersebut. Bahan yang digunakan adalah EPS yang diimpor dari beberapa negara dengan beberapa brand. Pada tempat produksi cup Pop Mie harus menggunakan alat pelindung berupa masker untuk meminimalkan kontak langsung pada hidung. Pembuatannya dimulai dari beads dimasukkan ke dalam hopper dan masuk ke bak penampung, setelah itu beads dimasukkan ke dalam screw setelah dari bak penampung, screw di sini berfungsi untuk mendorong beads masuk dalam barrel kemudian ditambahakan N-pentana, angin, dan uap air yang lalu dikeringkan dengan bak pengering. Beads yang sudah dikeringkan masuk ke dalam silo 1 dan didiamkan (aging), tujuannya untuk menghilangkan uap air pada beads, setelah itu masuk ke dalam silo 2 dan didiamkan kembali sesaat. Beads lalu diayak dengan mesin sifter, masuk ke silo 3 yang berfungsi sebagai penampung sementara beads, baru dilanjutkan ke mesin moulding EPS cup, pada tahap ini adalah pembuatan cup yang masih polos, dengan cycle time selama 10-16 detik dengan tekanan dan uap air. Lalu dilanjutkan ke mesin unscramble EPS cup untuk meluruskan cup agar masuk secara rata. Kemudian terdapat unit inspector cup, pada bagian ini berfungsi untuk mengecek keadaan cup dengan prinsip tekanan, apabila ukuran cup tidak sesuai maka cup akan jatuh dan masuk sebagai limbah. Cup yang berhasil melewati unit inspector cup dilanjutkan ke unit stacker and counter EPS cup untuk menyusun dan menghitung cup. Kemudian apabila jumlah penyusunan cup sudah cukup per susun maka akan dibawa secara manual ke mesin printing untuk memberi warna dan desain pada cup. Setelah itu, ada proses pendiaman cup yang baru dibuat selama 3 hari, ini dilakukan untuk menetralisir bau pada cup yang baru dibuat, baru setelah itu cup dapat digunakan untuk proses produksi. Bau ini disebabkan oleh EPS yang dipanaskan ketika dibentuk dan dilebarkan. Setelah aging dan airing, baunya akan hilang.

33

Pengukuran fisik dilakukan pada cup Pop Mie Jumbo dan pada lid seal atau penutup atas Pop Mie. Pengukuran fisik dapat berupa ukuran, spesifikasi fisik, warna, dan desain. Nilai pada pengukuran fisik cup Pop Mie Jumbo berupa ukuran diukur dengan menggunakan penggaris panjang, dan jangka sorong. Pada Cup Pop Mie Jumbo memiliki standar berat 7,9-8,1 gram, tinggi 110,0-110,3 mm, diameter atas 105-107 mm, diameter bawah 77-79 mm, tebal bibir 4,1-4,4 mm, dan diameter dinding 1,9-2,2 mm. Sedangkan ketidaksesuaian fisik meliputi kerusakan pada cup yang menyebabkan kecacatan ataupun patah pada cup sehingga ukuran menjadi tidak sesuai. Ketidaksesuaian warna dan desain meliputi pengecekan secara organoleptik dari gambar desain, warna pada cup, nama produk, nama perusahaan sesuai dengan standar yang ada. Apabila pada pengecekan ukuran, fisik, warna, dan desain secara organoleptik ada ketidaksesuaian standar maka akan langsung terjadi penolakan baik di bagian produksi cup maupun di bagian QC. Semua ini sudah diatur dalam ukuran standar yang senantiasa digunakan PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang.

5.4.3. Pengukuran Fisik Lid Seal Cup Popmie Jumbo

Pada pengukuran fisik lid seal diukur dengan menggunakan penggaris panjang dan pengecekan spesifikasi warna dan desain secara organoleptik. Standar pada lid seal PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. Divisi Noodle Cabang Semarang adalah diameter 109-111 mm, tebal 110-120 mm, dan berat 1,04-1,44 gram dan akan disesuaikan dengan jenis produk Pop Mie-nya

Selain itu Pop Mie yang sudah ditutup dengan lid seal dibungkus dengan plastik polipropilen (PP). Rochman (2007) menyatakan bahwa plastik PP memiliki sifat terang dan kuat. Selain itu PP dapat dibentuk sesuai dengan produk yang diinginkan, artinya plastik ini dapat juga dikerutkan untuk lebih melindungi produk Pop Mie di dalamnya dari gesekan ataupun goncangan eksternal.

34 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

Dokumen terkait