• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

4.1.1 Sejarah Perusahaan

Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi (PDAM Tirtanadi) merupakan salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Provinsi Sumatera Utara yang beroperasi di Medan dalam rangka melayani sebagian masyarakat Sumatera Utara dalam penyediaan jasa air minum dan pengelolaan limbah air. PDAM Tirtanadi dibangun oleh Pemerintahan Kolonial Belanda pada tanggal 8 Desember 1905 yang diberi nama NV Waterleiding Maatschappij Ajer Berisih. Pembangunan ini dilakukan oleh Hendrik Cornelius Van Den Honert selaku Direktur Deli Maatschappij, Pieter Kolff selaku Direktur Deli Steenkolen Maatschappij dan Charles Marie Hernkenrath selaku Direktur Deli Spoorweg Maatschappij. Kantor Pusat dari perusahaan air bersih ini berada di Amsterdam Belanda. Pada saat itu air yang diambil dari sumber utama mata air Rumah Sumbul di Sibolangit dengan kapasitas 3000 m3/hari. Air tersebut ditransmisikan ke Reservoir Menara yang memiliki kapasitas 1200 m3 yang terletak di Jalan Kapitan (sekarang kantor Pusat PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara). Reservoir ini memiliki ketinggian 42 m dari permukaan tanah. Reservoir ini dibuat dari besi dengan diameter 14 m. Setelah kemerdekaan Indonesia, perusahaan ini diserahkan kepada Pemerintah Provinsi Sumatera Utara melalui Pemerintah Indonesia.

Berdasarkan Perda Sumatera Utara No 11 tahun 1979, status perusahaan diubah menjadi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Sejak tahun 1991 PDAM Tirtanadi ditunjuk sebagai operator sistem pengelolaan air limbah Kota Medan. Dalam rangka pengembangan cakupan pelayanan air minum bagi masyarakat Sumatera Utara, PDAM Tirtanadi melaksanakan kerjasama operasi dengan 9 (Sembilan) PDAM di beberapa Kabupaten di Sumatera Utara, yaitu Kabupaten Simalungun, Kabupaten Deli Serdang, Kabupaten Toba Samosir, Kabupaten Tapanuli Selatan, Kabupaten Tapanuli Tengah, Kabupaten Mandailing Natal, Kabupaten Nias, Kabupaten Nias Selatan dan Kabupaten Samosir. Pada Februari 2009, PDAM Tirtanadi Cabang Nias dikembalikan ke Pemerintah Kabupaten Nias, dengan pertimbangan bahwa pihak Pemkab Nias dan PDAM Tirta Umbu telah memiliki kemampuan di dalam pengelolaan PDAM di Gunung Sitoli. Pada tanggal 10 September 2009, telah ditandatangani Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Utara No 10 Tentang Perusahaan Daerah Air Minum Tirtanadi yang menyatakan bahwa tujuan pokok PDAM Tirtanadi adalah untuk mengelola dan menyelenggarakan pelayanan air minum yang memenuhi persyaratan kesehatan dan untuk mengembangkan perekonomian daerah, meningkatkan pendapatan daerah, serta meningkatkan kualitas lingkungan dengan memberikan pelayanan pengumpulan dan penyaluran air limbah melalui sistem perpipaan dalam rangka untuk mencapai kesejahteraan masyarakat pada umumnya.

4.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

a. Visi

Menjadi salah satu perusahaan air minum unggulan di Asia Tenggara.

b. Misi

1. Memberikan pelayanan air minum kepada masyarakat Sumatera Utara dengan kuantitas, kontinuitas, kualitas yang memenuhi persyaratan. 2. Mengembangkan air siap minum secara berkesinambungan.

3. Meminimalkan keluhan pelanggan dengan mengutamakan pelayanan prima.

4. Memperlakukan pegawai sebagai aset strategis dan mengembangkannya secara optimal.

5. Mengelola perusahaan dengan menerapkan prinsip kewajaran, transparansi, akuntabilitas dan responsibilitas sebagai bentuk pelaksanaan Good Corporate Governance.

6. Menjadikan perusahaan sebagai salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah Provinsi Sumatera Utara.

7. Melaksanakan seluruh aktivitas perusahaan yang berwawasan lingkungan. 8. Menjalankan pengelolaan air limbah kepada masyarakat Sumatera Utara

4.1.3 Kerjasama Perusahaan

1. Koperasi Karyawan Tirtanadi Penagihan Rekening Air.

2. PT. Tirta Lyonnaise Medan (TLM) Supply Air Minum IPA Belumai [BOT] kapasitas 500 l/det.

3. Enam Pemko/Pemkab Kerjasama Operasional.

4. PT. Tirta Sumut [WFI] Uprating IPA Seli ular [ROT] dari 80 l/det menjadi 120 l/det.

5. PDAM Tirta Bulian, Tebing Tinggi Kerjasama Manajemen [KSM], Direktur.

6. PDAM Tirta Madina, Mandailing Natal Kerjasama Manajemen [KSM], Direktur.

7. USAID (Amerika Serikat) Program Pengelolaan Air Bersih & Lingkungan.

8. Yokohama Waterworks Bureau, Japan Pendidikan & Pelatihan. 9. GTZ (Jerman) Pendidikan & Pelatihan.

10.PT. Angkasa Pura II Supply Air di Bandara Kuala Namu (FS) Capacity Building.

11.PT Bank SUMUT Kredit Mikro untuk pembayaran biaya pasang baru pelanggan.

12.Indah Water Konsortium [IWK] Malaysia Campaign, dan Public Campaign Bidang Pengelolaan sanitasi/air limbah kota

4.1.5 Unit Kerja Perusahaan

4.1.5.1 Cabang-Cabang Zona I

Wilayah Pelayanan Zona 1, yang melayani masyarakat Kota

Medan dan sekitarnya, antara lain:

1. Medan Kota 2. Medan Denai 3. Medan Labuhan 4. Sei Agul 5. Padang Bulan 6. Tuasan 7. Sunggal 8. Deli Tua 9. HM. Yamin 10.Diski 11.Amplas 12.Belawan Kota 13.Cemara 14.Sibolangit 15.Brastagi

4.1.5.2 Cabang-Cabang Zona II

Wilayah Pelayanan Zona 2, merupakan wilayah Kerjasama operasi (KSO) dengan beberapa Kabupaten di Provinsi Sumatera Utara, seperti:

1. Deli Serdang 2. Toba Samosir 3. Samosir 4. Tapanuli Tengah 5. Tapanuli Selatan 6. Nias Selatan

4.1.5.3 Instalasi Produksi Air Bersih (IPA)

Untuk melayani wilayah pelayanan Kota Medan dan sekitarnya PDAM Tirtanadi memiliki 6 unit Instalasi Pengolahan Air ditambah beberapa unit sumur bor dalam.Sumber air baku yang digunakan ada merupakan sumber mata air, air permukaan (sungai dan danau) dan air bawah tanah (sumur dalam)

a) IPA Sibolangit

Memiliki kapasitas 644 lt/det. IPA ini merupakan IPA pertama yang dimiliki oleh PDAM Tirtanadi yang dibangun pada tahun 1907 oleh Pemerintah Belanda.

b) IPA Sunggal

Merupakan Instalasi Pengolahan Air pertama dengan sistem pengolahan lengkap yang mengolah air Sungai Belawan. Dibangun pada tahun 1969 dengan kapasitas produksi 1800 lt/det.

c) IPA Deli Tua

DIbangun pada tahun 1989 dengan kapasitas produksi sebesar 1450 lt/det. Air baku yang digunakan diambil dari Sungai Deli.

d) IPA Belumai (PT Tirta Lyonaise Medan)

Air baku yang digunakan berasal dari Sungai Belumai. Instalasi Pengalahan Air lengkap ini dibangun oleh PT Tirta Lyonase Medan dengan sistem BOT (built, operate and transfer) Kapasitas produksi sebesar 500 lt/det.

e) IPA Limau Manis

Dioperasikan sejak tahun 2006 dengan kapasitas produksi 500 lt/det. IPA ini dibangun melalui proyek MMUDP III yang didanai oleh ADB.

f) IPA Hamparan Perak

Dioperasikan sejak tahun 2005 dengan kapasitas produksi 200 lt/det. IPA ini dibangun dengan menggunakan konsep turn key.

4.1.5.4 Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL)

Air limbah domestic merupakan air yang timbul dari sisa kegiatan di rumah tangga, seperti air bekas mandi, mencuci dan kakus serta juga kegiatan lainnya yang dilakukan di dalam rumah. Air hujan bukan merupakan bagian dari air limbah domestic, karenanya air hujan harus dipisahkan penanganannya dari air limbah domestic dengan menyalurkannya ke saluran drainase kota. Tujuan pengolahan air limbah domestic ini adalah dalam rangka untuk menjaga kualitas lingkungan badan air penerima, seperti sungai, sehingga air limbah domestic yang dibuang ke sungai tersebut telah memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan pemerintah. PDAM Tirtanadi telah mengoperasikan sistem pengelolaan air limbah untuk Medan sejak tahun 1995 yang memilki kapasitas pengolahan sebesar 60.000 m3 per hari. Selain di Medan PDAM Tirtanadi juga mengelola air limbah domestik kota Parapat sejak tahun 2000 dalam rangka menjaga kualitas air Danau Toba.

4.1.5.5 Kantor Perusahaan yang Ada di Sumatera Utara

Kotamadya :

1. Medan (Tirtanadi)

2. Tebing Tinggi (Tirta Bulian + KSM)

3. Pematang Siantar (Tirta Uli)

5. Binjai (Tirta Sari)

6. Tanjung Balai (Tirta Kualo + KSM)

Kabupaten :

1. Langkat (Tirta Wampu)

2. Karo (Tirta Malem)

3. Dairi (Tirta Nciho + KSM)

4. Deli Serdang (Tirta Deli + KSO)

5. Serdang Bedagai (Tirta Deli)

6. Labuhan Batu (Tirta Bina)

7. Simalungun (Tirta Lihou)

8. Asahan (PDAM Tirta Silau Piasa)

9. Tapanuli Utara (Mual Natio)

10. Samosir (Tirtanadi/KSO)

11. Pakpak Bharat (Tirta Nciho)

12. Humbang Hasundutan (Mual Natio)

13. Nias (Tirta Umbu)

15. Nias Selatan (Tirtanadi/KSO)

16. Tobasa (Tirtanadi/KSO)

17. Madina (Tirtanadi/KSO)

18. Tapanuli Selatan (Tirtanadi/KSO)

19. Tapanuli Tengah (Mual Nauli)

20. Batubara

4.1.6 Penghargaan Perusahaan

1. Piala Citra Pelayanan Prima dari Presiden RI pada tanggal 19 Desember 2002 dan tanggal 19 Desember 2002.

2. Up Grading ISO 9001 : 2000 untuk Deli Tua Water Treatment Plant, pada tanggal 7 Agustus 2003.

3. Certification ISO 9001:2000 untuk Sunggal Water Treatment Plant pada tanggal 18 Desember 2003.

4. BUMD AWARD Tanggal 22 Juli 2004.

5. AWARD Of Excellent dari Suez Environment Perancis tanggal 26 Agustus 2004.

6. Piala Citra Pelayanan Prima dari Presiden RI pada tanggal 19 Desember 2002 dan tanggal 06 Desember 2004.

7. Zero Accident Award tahun 2004 dari Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI untuk IPA Sunggal dan IPA Deli Tua tanggal 5 Januari 2005.

8. Penghargaan Sanggraha Krida dari Presiden RI yaitu Lembaga yang berjasa dalam Bidang Olahraga pada Hari Olahraga Nasional pada tanggal 9 September 2005.

9. Penghargaan dari DPP PERPAMSI sebagai PDAM yang telah berhasil menjalankan KSO dengan PDAM Tingkat II di Sumatera Utara pada tanggal 27 Nopember 2005 di Makassar oleh Menteri Pekerjaan Umum.

10.Penghargaan Pekerjaan Umum tahun 2005 dan tahun 2006 dari Menteri Pekerjaan Umum atas Pencapaian Kinerja Terbaik Peringkat Pertama Dalam Bidang Cipta Karya, Sub. Bidang Penyelenggaraan Air Minum. 11.Sertifikat Akreditasi SNI 19-17025-2000 dari Komite Akreditasi Nasional

(KAN) untuk Laboratorium Pengujian dan Laboratorium Kalibrasi pada tanggal 22 Juli 2005.

12.Sertifikat ISO 14001 dalam bidang Manajemen Lingkungan untuk IPA Sunggal dan IPA Deli Tua , yang diserahkan kepada Wagubsu pada tgl 20 September 2005.

13.Penghargaan dari Water Fund Indonesia BV, Belanda sebagai mitra yang sangat baik dalam mencapai kerjasama pada tanggal 14 Desember 2005. 14.Sertifikat ISO 9001:2000 untuk sistem Manajemen Mutu pada

Cabang Pelayanan Padang Bulan dan Sunggal dari PT TÜV Nord Indonesia, tanggal 14 Juni 2006.

15.Piala Citra Pelayanan Prima tahun 2006 dari Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara di Jakarta pada tgl 22 Desember 2006. 16.Penghargaan dan piala pekerjaan umum atas 3 kali berturut-turut terbaik

nasional dalam pelayanan air minum di kota metropolitan tgl 5 Desember 2007.

17.Penyerahan ISO 9001:2000 Tanggal 18 Desember 2007 dalam kategori sistem manajemen mutu untuk Kantor Pusat.

18.Sertifikat ISO 9001 : 2000 untuk IPA Deli Tua Dan IPA Sunggal pada tgl 7 Agustus dan 18 Desember 2003 serta IPA Limau Manis dan IPA Hamparan Perak bulan Mei 2008.

19.Sertifikat ISO 9001 : 2008 untuk PDAM Tirtanadi (ISO Corporate) pada Bulan Juli 2009.

4.2 Hasil Analisis

Telah dilakukan observasi di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara pada Januari – Maret 2012. Dan wawancara dengan 10 orang narasumber, dengan rincian 1 orang kepala Divisi SIM, 5 orang pegawai Divisi SIM, dan 4 orang pelanggan PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara. Dalam hal ini peneliti menggunakan metode depth interview untuk memperoleh data. Dimana responden yang diwawancarai sebanyak 10 orang, dengan aturan dasar dimana hasil dari wawancara apabila data telah jenuh maka wawancara di hentikan. Dapat diartikan jawaban yang di peroleh dari responden sebelumnya tergolong sama dan tidak terdapat perbedaan yang signifikan. Laporan akan diawali dengan menyajikan data karakteristik responden. Laporan ini akan dilanjutkan dengan pembahasan data-data yang berkaitan dengan penerapan SIM pada PDAM Tirtanadi Sumatera Utara guna mendukung efektivitas komunikasi di perusahaan tersebut. Karakteristik pegawai dan pelanggan yang diminta jawabannya ditinjau dari segi jabatan, jenis kelamin, usia, lama bekerja, dan pendidikan.

Tabel 4.1

KARAKTERISTIK RESPONDEN (KEPALA DIVISI DAN PEGAWAI DIVISI SIM) BERDASARKAN JABATAN, JENIS KELAMIN, USIA,

LAMA BEKERJA, DAN PENDIDIKAN

No Kategori Data Demografi Jumlah Persentase

1 Jabatan 6 (orang) 100 (%) a. Kepala Divisi b. Programmer c. Asisten II 1 4 1 16,67 66,67 16,67 2 Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Wanita 5 1 83,33 16,67 3 Usia a. 26 - 35 tahun b. 36 - 45 tahun c. 46 - 55 tahun d. 50 - 60 tahun 2 3 1 0 33,33 50 16,67 - 4 Lama Bekerja a. <7 tahun b. 7-15 tahun c. 16-23 tahun d. 24-31 tahun e. >31 tahun 0 4 1 1 0 - 66,67 16,67 16,67 - 5 Pendidikan a. SMA b. Diploma c. Sarjana (S1) d. Pasca Sarjana (S2-S3) 0 0 6 0 - - 100 - Sumber: Data Primer

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa dari 6 pegawai Divisi SIM PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera yang menjadi responden penelitian ini, sebanyak 5 orang atau 83,33% responden adalah laki-laki, dan 1 orang 16,67% responden.

Berdasarkan jabatan kerja, sebanyak 1 orang atau 16,67% responden adalah kepala divisi, 4 orang atau 66,67% responden adalah programmer, dan 1 orang atau 16,67% responden adalah asisten II.

Berdasarkan usia, 2 orang atau 33,35% responden berusia 26-35 tahun, 3 orang atau 50% responden berusia 36-45 tahun, dan 1 orang atau 16,67% responden berusia 46-55 tahun.

Berdasarkan lama kerja, 4 orang atau 66,67% responden bekerja selama 7- 15 tahun, 1 orang atau 16,67% responden bekerja selama 16-23 tahun, 1 orang atau 16,67% responden bekerja selama 24-31 tahun. Sedangkan berdasarkan tingkat pendidikan 6 orang atau 100% responden semuanya adalah sarjana.

Tabel 4.2

KARAKTERISTIK RESPONDEN (PELANGGAN) BERDASARKAN JENIS KELAMIN, USIA, LAMA BERLANGGANAN

No Kategori Data Demografi Jumlah Persentase

1 Jenis Kelamin 4 (orang) 100 (%) a. Laki-Laki b. Wanita 2 2 50 50 2 Usia a. 42 tahun b. 50 tahun c. 52 tahun d. 54 tahun 1 1 1 1 25 25 25 25 3 Lama Berlangganan a. 20 tahun b. 22 tahun c. 24 tahun d. 45 tahun 1 1 1 1 25 25 25 25 Sumber: Data Primer

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa dari 4 pelanggan PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara yang menjadi responden penelitian ini, sebanyak 2 orang atau 50% responden adalah laki-laki, dan 2 orang atau 50% adalah wanita.

Berdasarkan usia, 1 orang atau 25% responden berusia 42 tahun, 1 orang atau 25% responden berusia 50 tahun, dan 1 orang atau 25% responden berusia 52 tahun, serta 1 orang atau 25% responden berusia 54 tahun..

Berdasarkan lama berlangganan, 1 orang atau 25% responden telah berlangganan selama 20 tahun, 1 orang atau 25% responden telah berlangganan selama 22 tahun, dan 1 orang atau 25% responden telah berlangganan selama 24 tahun, serta 1 orang atau 25% responden telah berlangganan selama 45 tahun.

4.2.1 Peranan Sistem Informasi Manajemen dalam Meningkatkan Efektivitas Komunikasi

Berdasarkan aplikasi SIM di PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara, maka peran SIM dalam meningkatkan efektivitas komunikasi secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian. Pertama, sebagai suatu sistem yang mendukung proses manajerial melalui kemampuannya di dalam mengolah dan menghasilkan informasi yang cepat, andal, dan teliti bagi setiap tingkatan manajemen sehingga proses-proses manajemen dapat lebih efektif dan efisien. Kedua, SIM juga berperan meningkatkan efektivitas komunikasi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara kepada pelanggan maupun sebaliknya, karena di sini SIM merupakan pemenuh fasilitas yang menghubungkan perusahaan dengan pelanggan.

Dan untuk menjawab pertanyaan penelitian mengenai peranan SIM dalam meningkatkan efektivitas komunikasi pada PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera. Berdasarkan in-depth interview dengan kepala Divisi SIM, pegawai Divisi SIM,

serta pelanggan PDAM. Maka peranan SIM dalam meningkatkan efektivitas komunikasi pada PDAM Tirtanadi dapat dijabarkan sebagai berikut.

4.2.1.1 Peranan SIM Pada Perusahaan

PDAM Tirtanadi dapat dikatakan merupakan perusahaan yang maju dalam pengembangan inovasi. Ini terbukti dengan adanya suatu bidang yang menangani suatu sistem yang mengatur segala bentuk informasi untuk diolah maupun dikembangkan untuk kepentingan bagi perusahaan maupun pelanggan dari perusahaan tersebut yaitu Divisi SIM. Karena secara jelas divisi inilah yang menciptakan, mengatur, memperbaharui informasi yang yang diperlukan untuk manajemen perusahaan tersebut.

a. Tujuan, Tanggung Jawab, Tugas-Tugas Divisi SIM

Kepala Divisi SIM mengungkapkan bahwa “Tujuan SIM

itu meningkatkan sistem informasi untuk keperluan perusahaan. Di Tirtanadi ini SIMnya ini makek program-program aplikasi gitu lah, didalamnya juga ada sistem informasi akuntansi. Nah, kalo ada SIM ini kan informasi pengelolaannya kan mudah mau informasi yang masuk dari cabang-cabang ataupun informasi dari pusat sini yang mau di sebarkan ke cabang-cabang pun jadi lebih mudah lah kalo ada SIM ini apalagi kan sekarang udah main online-online ajakan. Jadi informasinya tersusun rapi terus terintegrasi jadi

Dari segi tanggung jawab sendiri Divisi SIM diwajibkan untuk merencanakan pengembangan sumber daya manusia dalam bidang sistem informasi, serta senantiasa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dalam lingkup tugasnya.

Tugas-tugas yang harus dilakukan di dalam divisi ini adalah sebagai berikut:

1. Melakukan koordinasi dengan divisi lain yang berhubungan dengan tugasnya.

2. Merencanakan dan melaksanakan program kerja Divisi SIM.

3. Merencanakan, membuat dan merawat setiap program yang dibangun menurut kebutuhan perusahaan.

4. Membuat dan mengembangkan seluruh sistem informasi yang diperlukan perusahaan.

5. Menerapkan dan mensosialisasikan program terbaru yang dibutuhkan sesuai dengan perkembangan teknologi dan informasi.

6. Mengelola dan mengevaluasi data sistem informasi yang dipergunakan.

7. Memelihara seluruh data yang berhubungan dengan sistem informasi.

8. Menyerahkan hasil pengolahan data sesuai dengan kebutuhan perusahaan.

9. Memberikan saran dan pertimbangan mengenai langkah- langkah yang perlu diambil kepada Direktur Perencanaan dan produksi.

10.Membuat dan menyampaikan laporan bulanan

perkembangan Divisi Sistem Informasi Manajemen dilengkapi dengan evaluasinya.

11.Membantu Direktur Perencanaan dan Produksi untuk menyediakan data dan informasi yang diperlukan oleh pihak intern maupun ekstern.

b. Manfaat SIM

Kepala Divisi SIM menungkapkan bahwa “SIM ini

sebetulnya sangat penting keberadaannya di suatu perusahaan, terutama di Tirtanadi ini. Kan memang belum semua yah perusahaan yang ada bagian SIMnya, kalo tirtanadi ini kan cakupannya Sumut jadi kalo saya rasa SIM itu keharusan. Soalnya diakan bermanfaat besar terutama untuk menampung tuh semua informasi yang baru terus diolah terus informasi yang udah di olah itu lah yang dikeluarkan untuk perusahaan. Karena SIM ini jugalah Tirtanadi jadi mudah untuk berkoneksi baik internal perusahaan atopun eksternal. Mau ke cabang-cabang sampe ke pelanggan, jadi mudahlah kita disini berinteraksi dengan pelanggan. Kan udah ada

Hal senada juga disampaikan oleh pegawai Divisi SIM,

dimana pegawain Divisi SIM megungkapkan bahwa “Kalo

menurut saya...SIM sangat bermanfaatlah bagi Tirtanadi ini. Terutama untuk kemudahan pihak manajemen mangambil

keputusan kan.” Dan disisi lain pun SIM juga dapat meningkatkan

kinerja bagi perusahaan, menyediakan aksesibilitas data secara up- to-date untuk manajemen, membantu proses pekerjaan sehingga efisiensi waktu tercipta dengan pengolahan data yang tidak manual lagi, memperbaiki produktivitas pekerjaan dalam aplikasi pengembangan dan pemeliharaan sistem, serta merencanakan dan menganalisis dan menerapkan sistem TI yang akan diterapkan pada perusahaan yang haru sejalan dengan visi-misi perusahaan.

Sedangkan manfaat SIM itu sendiri bagi pribadi pegawai

Divisi SIM mengungkapkan bahwa “Kalo untuk saya pribadi,

sangat-sangat bermanfaat soalnya untuk kelancaran operasional pekerjaan. Ya..dimana hampir tidak ada lagi kan orang pekerjaan

yang dilakukan secara manual sekarang. Ada pun minim lah.”

Dengan adanya SIM jugalah pegawai terbantu untuk memperoleh data serta ilmu-ilmu yang baru untuk diterapkan dalam pekerjaan, serta mengetahui kemajuan TI yang selalu berkembang di jamannya.

4.2.1.2 Stuktur Organisasi Divisi SIM

Gambar 4.2: Struktur Organisasi Divisi SIM PDAM Tirtanadi

a) Kepala Divisi SIM : Ir. H. Hamdani Siregar.

b) Kepala bidang analisa program sistem : Ahmad Baihaqi, SE. Tugas-tugas dari kepala bidang analisa program sistem adalah:

1. Melakukan koordinasi dengan bidang lain yang berhubungan dengan tugasnya.

2. Merencanakan dan mengendalikan program kerja bidangnya.

3. Menganalisa kebutuhan program yang dibutuhkan perusahaan.

4. Merencanakan, membuat, mengembangkan dan memperbaiki program-program yang dibutuhkan perusahaan berikut LAN dan servernya.

5. Menyusun petunjuk, prosedur dan standarisasi pengembangan program.

6. Menginventarisir dan menganalisa program-program yang berlaku di setiap kerja.

7. Membuat dan menyampaikan laporan bulanan

perkembangan bidang dilengkapi dengan evaluasinya. 8. Membantu Kepala Divisi Sistem Informasi Manajemen

untuk menyediakan data dan informasi yang diperlukan oleh pihak intern maupun ekstern.

9. Senantiasa mengikuti perkembangan teknologi informasi dan mengusulkan penerapannya.

10.Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan kepada Kepala Bidang Sistem Informasi Manajemen sesuai dengan bagiannya.

c) Kepala bidang pengolahan data elektronik : Ir. Nikita Ginting. Tugas-tugas dari kepala bidang pengolahan data elektronik adalah:

1. Melakukan koordinasi dengan bidang lain yang berhubungan dengan tugasnya.

2. Merencanakan dan mengendalikan program kerja tugasnya.

3. Menerima, mendistribusikan dan memelihara data elektronik.

4. Mencetak, mensortir dan menyerahkan rekening ke penagih.

5. Membuat rekapitulasi jumlah rekening setiap bulan. 6. Senantiasa mengikuti perkembangan teknologi

sistem informasi dan mengusulkan penerapannya. 7. Membuat dan menyampaikan laporan bulanan

perkembangan bidang dilengkapi dengan

evaluasinya.

8. Membantu Kepala Divisi Sistem Informasi Manajemen untuk menyediakan data dan informasi yang diperlukan oleh pihak intern maupun ekstern.

4.2.1.3 Sistem Jaringan Komputerisasi PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara

Gambar 4.3: Sistem Jaringan Komputerisasi PDAM Provinsi Sumatera Utara

Sistem jaringan LAN (Local Area Network):

1) Proses transaksi dan penyimpanan data berada di masing- masing kantor cabang.

2) Proses transfer /pengiriman data melalui koneksi dial-up, menggunakan media modem dan sambungan telepon:

a. Biaya koneksi data berdasarkan durasi waktu.

b. Proses pengiriman relatif lebih lambat dengan kecepatan maksimum 56 Kbps.

c. Proses pengiriman hanya bisa satu line pada waktu bersamaan/ satu arah/sistem antrian.

d. Pertukaran data hanya dapat dilakukan pada lokasi yang sudah ditentukan/disetting

4.2.1.4 Program-Program Divisi SIM

Tabel 4.3

Sumber: Data Primer

a) Pencapaian Divisi SIM di Tahun 2011

1. Melakukan upgrade Server Tower menjadi IBM Server X3550 M3 (Rack System) untuk aplikasi aplikasi yang

berbasis online yang beroperasi 24 jam termasuk infrastrukturnya ( Ruangan Server, AC) .

2. Penerapan Layanan Call Center 500444 bekerjasama dengan PT.Telkom dan PT .Infomedia.

3. Melakukan upgrade layanan Akses internet dari 1 Mbps menjadi 4 Mbps.

4. Membangun titik- titik WiFi Hotspot (wireless fidelity) di Ruang Rapat Direksi, Ruangan Divisi Litbang, Ruangan Divisi SIM dan Ruangan SPI LT.III

b) Kondisi Divisi SIM Tahun 2012

Gambar 4.5: Sistem Jaringan Komputer PDAM Tirtanadi : VPN (Virtual Private Network)

1. Pembangunan Infrastruktur Jaringan dengan pemasangan tower radio di Kantor Pusat dan 14 titik Cabang Zona 1 dengan Menggunakan media intranet/VPN (Virtual Private Network) dan online via (Radio) .

2. Proses pengiriman data menggunakan media intranet, dengan kecepatan masing-masing Cabang Zona 1 sebesar 256 Mbps.

3. Proses pengiriman dapat dilakukan dengan dua arah memanfaatkan media Intranet.

4. Infrastruktur online ini telah tersedia/terealisasi. Sekaligus sebagai persiapan dalam hal pengembangan aplikasi-aplikasi yang akan dibuat online pada tahun 2012.

5. Pengembangan aplikasi online yang sudah terealisasi pada tahun 2011 adalah aplikasi SKA yang saat ini sedang dalam proses pembangunan dan direncanakan selesai pada pertengahan Mei 2012.

6. Pada Maret 2012 ini, direncanakan dilakukan pengembangan pada Aplikasi SDM.

7. Pada tahun 2012 ini juga rencananya akan dilakukan pengembangan untuk aplikasi pelanggan.

4.2.1.5 Peranan SIM Pada Pelanggan

PDAM Tirtanadi Provinsi Sumatera Utara dinilai berhasil dalam merangkul kepuasan pelanggan, ini terbukti dari hasil wawancara yang membuktikan bahwa mayoritas pelanggan merasa puas dengan layanan yang diberikan PDAM Tirtanadi. Dengan adanya Divisi SIM membantu perusahaan untuk merangkul pelanggan dengan program-program peduli pelanggan/cutomer service nya. Pelanggan menilai program-program peduli pelanggan yang diciptakan oleh PDAM Tirtanadi bermanfaat, karena dengan adanya pengaduan seperti call center, sms gateway memudahkan

Dokumen terkait