• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hasil

Tinggi bibit Rhizophora mucronata (cm)

Hasil analisis siddik ragam terlihat bahwa perlakuan dengan ukuran yang berbeda (Lampiran 2), memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan tinggi bibit Rhizophora mucronata. Berikut rata-rata tinggi bibit Rhizophora mucronata

disajikan pada tabel 1.

Tabel 1. Rata-rata tinggi bibit Rhizophora mucronata (cm).

Perlakuan Rata-rata Tinggi bibit Rhizophora mucronata (cm) A 2.186a B 3.33b C 2.94c D 3.1d E 3.41e Total 14.966

Keterangan : Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama a kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa perlakuan E (≥60 cm) menghasilkan rataan tinggi yang tertinggi (3.41 cm), sedangkan rataan tinggi yang terendah pada perlakuan A (40-44 cm) yaitu (2.186 cm). Hasil uji jarak berganda Duncan pada taraf nyata 5 % yang telah dilakukan menunjukkan bahwa perlakuan E(≥60 cm) berbeda nyata dengan perlakuan A(40-44 cm), perlakuan B(45-49 cm), perlakuan C(50-54 cm) dan perlakuan D(55-59 cm).

Histogram tinggi rata-rata bibit Rhizophora mucronata Lamk dapat dilihat pada Gambar 2. Rata-rata 0 0.5 1 1.5 2 2.5 3 3.5 4 A B C D E PERLAKUAN RAT A-RAT Rata-rata

Gambar 2. Tinggi bibit Rhizophora mucronata Lamk dengan berbagai jenis ukuran

Gambar 2 menunjukkan bahwa pertumbuhan berbagai jenis ukuran propagul Rhizophora mucronata Lamk yang paling baik terhadap tinggi terdapat pada perlakuan E (≥60 cm) yang memiliki rerata paling tinggi yaitu 3.41 cm, sedangkan rataan tinggi yang terendah terdapat pada perlakuan A (40-44 cm) yaitu 2.186 cm. Dari gambar ini dapat dilihat bahwa pertumbuhan berbagai jenis ukuran propagul Rhizophora mucronata Lamk terhadap tinggi adalah pada perlakuan E (≥60 cm), karena memiliki rataan yang paling tinggi dibandingkan dengan yang lain.

Diameter bibit Rhizophora mucronata (cm)

Hasil analisis siddik ragam terlihat bahwa perlakuan dengan ukuran yang berbeda (Lampiran 3), memberikan pengaruh nyata terhadap pertambahan diameter bibit Rhizophora mucronata. Berikut rata-rata diameter bibit Rhizophora mucronata disajikan pada tabel 2.

Tabel 2. Rata-rata diameter bibit Rhizophora mucronata (cm).

Perlakuan Rata-rata diameter bibit Rhizophora mucronata (cm) A 3.6685e B 3.763d C 3.789c D 4.8025b E 5.1235a Total 21.1465

Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa perlakuan E (≥60 cm) menghasilkan rataan diameter yang tertinggi (5.1235 cm), sedangkan rataan diameter terendah pada perlakuan A (40-44 cm) yaitu (3.6685 cm). Hasil uji jarak berganda Duncan pada taraf nyata 5 %, menunjukkan bahwa semua perlakuan berbeda nyata yaitu A berbeda nyata dengan perlakuan B (45-49 cm), perlakuan C C(50-54 cm), perlakuan D(55-59 cm). dan perlakuan E (≥60 cm).

Histogram diameter rata-rata bibit Rhizophora mucronata Lamk dapat dilihat pada Gambar 3.

Rata-rata 0 1 2 3 4 5 6 A B C D E PERLAKUAN RAT A-RAT Rata-rata

Gambar 3 menunjukkan bahwa pertumbuhan berbagai jenis ukuran propagul Rhizophora mucronata Lamk yang paling baik terhadap diameter

terdapat pada perlakuan E (≥60 cm) yang memiliki rerata paling tinggi yaitu 5.1235 cm, sedangkan rataan diameter yang terendah terdapat pada perlakuan A (40-44 cm) yaitu 3.6685cm. Dari gambar ini dapat dilihat bahwa pertumbuhan berbagai jenis ukuran propagul Rhizophora mucronata Lamk terhadap diameter adalah pada perlakuan E (≥60 cm), karena memiliki rerata yang paling tinggi dibandingkan dengan yang lain.

Luas daun total bibit Rhizophora mucronata (cm2)

Hasil analisis siddik ragam terlihat bahwa perlakuan dengan ukuran yang berbeda, tidak memberikan pengaruh nyata terhadap luas daun total bibit

Rhizophora mucronata. Berikut rata-rata luas daun bibit Rhizophora mucronata

disajikan pada tabel 3.

Tabel 3. Rata-rata luas daun bibit Rhizophora mucronata (cm2).

Perlakuan Rata-rata luas daun bibit Rhizophora mucronata (cm2) A 8.88934 B 10.11977 C 10.80177 D 11.59541 E 12.05596 Total 53.46224

Dari Tabel 3 dapat dilihat bahwa pertumbuhan berbagai jenis ukuran propagul Rhizophora mucronata tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap rataan luas daun bibit dimana perlakuan E (≥60 cm)menunjukkan angka tertinggi

yaitu 12.05596 cm2 dan rataan terendah terdapat pada perlakuan A (40-44 cm) yaitu 8.88934 cm2.

Histogram luas daun rata-rata bibit Rhizophora mucronata Lamk dapat dilihat pada Gambar 4.

Rata-rata 0 2 4 6 8 10 12 14 A B C D E PERLAKUAN RAT A-RAT Rata-rata

Gambar 4. Luas daun total bibit Rhizophora mucronata Lamk dengan berbagai jenis ukuran

Gambar 4 menunjukkan bahwa pertumbuhan berbagai jenis ukuran propagul Rhizophora mucronata Lamk yang paling baik terhadap luas daun terdapat pada perlakuan E (≥60 cm) yang memiliki rataan paling tinggi yaitu 12.05596 cm2, sedangkan rataan tinggi yang terendah terdapat pada perlakuan A (40-44 cm) yaitu 8.88934 cm2.

Berat basah akar bibit Rhizophora mucronata (g)

Hasil analisis siddik ragam terlihat bahwa perlakuan dengan ukuran yang berbeda (Lampiran 3), memberikan pengaruh nyata terhadap luas daun total bibit

Tabel 3. Rata-rata berat basah bibit Rhizophora mucronata (g).

Perlakuan Rata-rata berat basah bibit

Rhizophora mucronata (g) A 3.01be B 4.255bd C 6.475bc D 8.475b E 8.295a Total 30.51

Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa perlakuan E (≥60 cm) menghasilkan berat basah akar yang tertinggi (8.295 g), sedangkan rataan bobot basah terendah pada perlakuan A (40-44 cm) (3.01 g). Hasil uji jarak berganda Duncan pada taraf nyata 5 %, menunjukkan perlakuan D(55-59 cm) berbeda nyata dengan perlakuan E (≥60 cm), tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan C(50-54 cm), perlakuan B (45-49 cm), dan perlakuan A (40-44 cm)

Histogram bobot basah rata-rata bibit Rhizophora mucronata Lamk dapat dilihat pada Gambar 5.

Rata-rata 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 A B C D E PERLAKUAN RAT A-RAT Rata-rata

Gambar 5 menunjukkan bahwa pertumbuhan berbagai jenis ukuran propagul Rhizophora mucronata Lamk yang paling baik terhadap bobot basah terdapat pada perlakuan E (≥60 cm) yang memiliki rerata paling tinggi yaitu

8.295 g, sedangkan rataan tinggi yang terendah terdapat pada perlakuan A (40-44 cm) yaitu 3.01 g.

Berat kering akar bibit Rhizophora mucronata (g)

Hasil analisis siddik ragam terlihat bahwa perlakuan dengan ukuran yang berbeda (Lampiran 3), memberikan pengaruh nyata terhadap luas daun total bibit

Rhizophora mucronata. Berikut rata-rata berat kering bibit Rhizophora mucronata

disajikan pada tabel 3.

Tabel 3. Rata-rata berat kering bibit Rhizophora mucronata (g).

Perlakuan Rata-rata berat kering bibit

Rhizophora mucronata (g) A 1.98be B 2.69bd C 3.73bc D 5.07b E 5.11a Total 18.58

Keterangan: Angka-angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada kolom dan baris yang sama menunjukkan berbeda tidak nyata menurut Uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) pada taraf 5%.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa perlakuan E (≥60 cm)

menghasilkan rataan luas daun yang tertinggi (5.11 g), sedangkan rataan berat kering terendah pada perlakuan A (40-44 cm) (1.98 g). Hasil uji jarak berganda

perlakuan E (≥60 cm), tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan C (50-54 cm), perlaukan B (45-49 cm) dan perlakuan A (40-44 cm).

Histogram rata-rata bobot kering bibit Rhizophora mucronata Lamk dapat dilihat pada Gambar 6.

Rata-rata 0 1 2 3 4 5 6 A B C D E PERLAKUAN RAT A-RAT Rata-rata

Gambar 6. Bobot kering bibit Rhizophora mucronata Lamk dengan berbagai jenis ukuran

Gambar 6 menunjukkan bahwa pertumbuhan berbagai jenis ukuran propagul Rhizophora mucronata Lamk yang paling baik terhadap bobot kering terdapat pada perlakuan E yang memiliki rataan paling tinggi yaitu 5.11 g, sedangkan rataan tinggi yang terendah terdapat pada perlakuan A yaitu 1.98 g.

Pembahasan

Berdasarkan analisis siddik ragam (Lampiran 2), dapat dilihat bahwa pertumbuhan berbagai jenis ukuran propagul Rhizophora mucronata memberikan pengaruh yang nyata pada pertambahan tinggi bibit Rhizophora mucronata. Dari data yang diperoleh didapat rataan tertinggi terdapat pada ukuran ≥60 cm yaitu 5.1319 cm dan rataan terendah terdapat pada ukuran 40-45 cm yaitu 1.5059 cm.

Berdasarkan uji lanjut Duncan perlakuan E (≥60 cm ) berbeda nyata dengan perlakuan B ( 45-50 cm ), perlakuan C ( 50-55 cm )dan perlakuan D ( 55-60 cm ), tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan A ( 40-45 cm ) pada taraf 5 %.

Untuk memperoleh hasil yang maksimal dari kegiatan pembibitan ini adalah buah yang sudah matang secara fisiologis yang dicirikan dengan warna hijau tua atau kecoklatan serta media yang digunakan dalam pembibitan ini adalah sebaiknya berasal dari sediment dari tanggul bekas tambak atau sediment yang sesuai dengan karakteristik pohon induknya. Sesuai dengan pernyataan dari Tomlinson (1986), yang menyatakan bahwa keberhasilan pembibitan propagul

Rhizophora mucronata ini sangat dipengaruhi oleh faktor dari buah itu sendiri.

Buah yang digunakan dalam pembibitan ini adalah buah yang matang secara fisiologis ditandai dengan warna buah hijau tua atau kecoklatan dengan kotileduon berwarna kuning atau merah. Dan juga media tanam yang digunakan untuk pembibitan adalah sedimen dari tanggul bekas tambak atau sedimen yang sesuai dengan karakteristik pohon induknya. Media dibiarkan selama kurang lebih 24 jam agar tidak terlalu lembek. Media tanam yang sudah disediakan, dimasukkan ke dalam kantong plastik hitam (polibag) berukuran lebar 12 cm dan tinggi 20 cm, yang telah diberi lubang keci-kecil kurang lebih 10 buah.

Berdasarkan analisis siddik ragam dapat dilihat bahwa pertumbuhan berbagai jenis ukuran propgul memberikan pengaruh yang nyata terhadap pertambahan diameter. Diperoleh rataan tertinggi pada ukuran ≥60 cm yaitu 5.1235 cm dan rataan terendah pada ukuran 40-45 cm yaitu 3.6685 cm. Berdasarkan uji Duncan perlakuan E (≥60 cm ) berebeda nyata dengan perlakuan

A ( 40-45 cm ), perlakuan B ( 45-50 cm ), perlakuan C ( 50-55 cm ) dan perlakuan D ( 55-60 cm ).

Pembibitan yang baik dilakukan dengan cara buah disemaikan masing-masing 1 buah dalam setiap polibag. Buah ditancapkan kurang lebih sepertiga dari total panjangnya (± 7 cm). Tempat yang akan digunakan untuk persemaian bibit dipilih lahan yang lapang dan datar. Lahan yang digunakan untuk pembibitan harus terendam saat air pasang dengan frekuensi lebih kurang 20-40 kali/bulan, sehingga tidak memerlukan penyiraman.

Berdasarkan analisis siddik ragam dapat dilihat bahwa pertumbuhan berbagai jenis ukuran propgul tidak memberikan pengaruh yang nyata terhadap luas daun semai Rhizophora mucronata. Diperoleh rata-rataluas daun tertinggi pada perlakuan E ≥60 cm yaitu 12.05596 cm2 dan rata-rataluas daun terendah pada perlakuan A(40-45 cm) yaitu 8.88934cm2.

Tingginya intensitas cahaya dapat menyebabkan proses transpirasi akan meningkat. Hal ini mengakibatkan kadar air dalam tanaman menjadi berkurang dan mempengaruhi kegiatan fotosintesis, karena proses tersebut memerlukan air sebagai bahan utamanya. Sesuai dengan pernyataan dari Macnae (1968), yang menyatakan bahwa cahaya adalah salah satu faktor yang penting dalam proses fotosintesis dalam melakukan pertumbuhan tumbuhan hijau. Cahaya mempengaruhi respirasi, transpirasi, fisiologi dan juga sruktur fisik tumbuhan. Intensitas cahaya, di dalam kualitas dan juga lama penyinaran juga merupakan satu faktor penting untuk tumbuhan. Dan juga faktor yang penting selain cahaya adalah air yang merupakan faktor penting dalam proses fotosintesis.

Berdasarkan analisis siddik ragam dapat dilihat bahwa pertumbuhan berbagai jenis ukuran propgul memberikan pengaruh yang nyata terhadap berat basah akar bibit Rhizophora mucronata . Diperoleh rataan tertinggi pada ukuran 55-60 cm yaitu 8.475 g dan rataan terendah pada ukuran 40-45 cm yaitu 3.01g. Berdasarkan uji Duncan perlakuan D ( 55-60 cm )berebeda nyata dengan

perlakuan E (≥60 cm ), tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan A ( 40-45 cm ), perlakuan B ( 45-50 cm ) dan perlakuan C ( 50-55 cm ).

Keuntungan dilakukannya pembibitan propagul Rhizophora mucronata ini adalah tingkat kelulushidupannya relatif tinggi bila dibandingkan dengan cara penanaman langsung dilapangan. Sesuai dengan pernyataan dari Poedjiraharjoe ( 1996), yang menyatakan bahwa penanaman secara langsung dilapangan tingkat kelulushidupannya rendah (sekitar 20-30 %). Hal ini karena pengaruh arus laut pada saat pasang dan pengaruh predator. Sedangkan dengan cara persemaian dan pembibitan, tingkat kelulushidupannya relatif tinggi (sekitar 60-80%).

Berdasarkan analisis siddik ragam dapat dilihat bahwa pertumbuhan berbagai jenis ukuran propgul memberikan pengaruh yang nyata terhadap berat kering akar bibit Rhizophora mucronata. Diperoleh rataan tertinggi pada ukuran ≥60 cm yaitu 5.11 g dan rataan terendah pada ukuran 40-45 cm yaitu 1.98 g. Berdasarkan uji Duncan perlakuan D ( 55-60 cm ) berebeda nyata dengan

perlakuan E (≥60 cm ), tetapi tidak berbeda nyata dengan perlakuan A ( 40-45 cm ), perlakuan B ( 45-50 cm ) dan perlakuan C ( 50-55 cm ).

Rhizophora spp dapat tumbuh dengan baik pada substrat (tanah) yang

Dokumen terkait