4.1 Jumlah Jenis dan Individu
Dari hasil penelitian di rumah kasa selama 4 bulan didapatkan jenis biji yang tumbuh pada bak-bak penelitian seperti Tabel 2 di bawah ini :
Tabel 2. Jumlah dan Jenis Biji yang Berkecambah pada Bak Pengamatan
NO Famili Jenis Golongan
Jumlah
PH TB
1 Achantaceae Asystasia intrusa √ 115 Strobilanthes paniculata √ 18 2 Amaranthaceae Amaranthus sp √ 37 3 Araceae Scheflera sp √ 3 Scindapsus sp √ 1 4 Araliaceae Aralia sp* √ 5 5 Asteraceae Ageratum sp √ 26 Mikania micrantha √ 64 Wedelia sp √ 3 6 Caesalpiniaceae Cassia sp √ 1 7 Cyperaceae Cyperus sp √ 31 8 Euphorbiaceae Homalanthus sp √ 2 Macaranga tanaria √ 8
9 Ericaceae Vaccinium ovatum √ 2
Vaccinium sp √ 37
10 Celastraceae Perottetia alpestris √ 4 11 Melastomaceae Melastoma malabathricum* √ 735 12 Melastomataceae Mediniela sp √ 3 13 Menispermaceae Cocculus hirsutus √ 3
14 Piperaceae Peperomia sp √ 2 15 Poaceae Axonophus sp √ 6 16 Urticaceae Boehmeria sp √ 3 Urtica Urens √ 1 17 Verbenaceae Clerodendrum sp √ 5 Stachytarpheta mutabilis √ 1 Vitex coriacea √ 44 JUMLAH 10 16 1160
Ket: PH= Pohon, TB= Tumbuhan Bawah, * = Ditemukan untuk vegetasi di atasnya
Dari Tabel 2 dapat dilihat bahwa jenis tumbuhan bawah sangat mendominasi. Dari 26 jenis terdapat 16 jenis tumbuhan bawah dan 10 jenis pohon dengan jumlah invidu secara keseluruhan adalah 1160 individu. Keanekaragaman
tumbuhan bawah sangat dipengaruhi oleh sinar matahari yang masuk ke lantai hutan. Hutan dengan tutupan tajuk yang tidak rapat biasanya memberikan peluang masuknya sinar matahari lebih banyak yang memungkinkan tumbuhan bawah untuk dapat menerima sinar matahari. Hutan Gunung Sinabung jalur Sigarang- Garang merupakan hutan dengan tutupan tajuk yang tidak rapat atau jarang, hal ini terjadi akibat letusan gunung Sinabung yang terjadi pada tahun 2010 mengakibatkan rusaknya sebagian besar pohon akibat erupsi abu vulkanik yang menjadikan sinar matahari lebih banyak masuk ke lantai hutan.
Hasil pengamatan pada penelitian di rumah kasa menunjukkan untuk jumlah kecambah tertinggi terdapat pada jenis Melastoma malabathricum yang masuk kedalam golongan tumbuhan bawah dengan jumlah 735 jenis dan untuk jumlah kecambah terendah terdapat pada jenis Scindapsus sp, Urtica Urens dan
Stachytarpheta mutabilis masuk kedalam golongan tumbuhan bawah, serta Cassia
sp yang masuk kedalam golongan pohon dengan jumlah masing-masing 1 jenis.
Melastoma malabathricum memiliki sifat khusus karena banyak tumbuh di
tempat-tempat yang terbuka yang memiliki struktur tanah lebih keras dan sedikit ternaungi oleh tumbuhan di atasnya. Ini berbanding terbalik untuk jenis
Scindapsus sp, urtica urens dan Stachytarpheta mutabilis merupakan tanaman
yang dapat tumbuh baik di bawah naungan. Menurut Polunin (1994) di bagian- bagian hutan dengan lapisan pohon yang tidak begitu lebat, sehingga cukup cahaya matahari yang dapat menembus ke dasar hutan. Oleh karena itu di hutan tropik basah umumnya vegetasi tanah yang tumbuh subur terutama ditemukan di hutan terbuka dan dekat aliran-aliran air.
Menurut Hutasuhut (2011) jika penetrasi cahaya tidak cukup maka tumbuhan bawah tidak dapat berkembang dengan baik, sehingga tumbuhan ini lebih subur di tempat hutan terbuka atau di tempat lain yang tanahnya lebih banyak mendapat cahaya. Hal ini juga sesuai dengan hasil penelitian Sawaliyah (2011) yang menunjukan bahwa tumbuhan bawah lebih mendominasi dengan 11 jenis dan pohon dengan 9 jenis. Selain itu menurut (Utomo, 2006b) tumbuhan
bawah juga mempunyai karakter khusus yang menyebabkan mampu mendominasi tempat tumbuhnya seperti pertumbuhannya yang cepat, cepat mengalamai fase dewasa sehingga cepat menghasilkan biji, memiliki biji yang lebih ringan sehingga mudah terbawa angin dan air serta mampu menggunakan penyerbukan lokal sehingga dapat memproduksi biji lebih cepat.
Dari Tabel 2 menunjukkan dari 26 jenis biji yang berkecambah di rumah kasa hanya biji dari jenis Aralia sp dan Melastoma malabathricum yang kehadirannya juga ditemukan dalam bentuk vegetasi yang tumbuh di atasnya dalam lokasi penelitian dengan jumlah 61 jenis (Lampiran 4). Salah satu faktor yang menghambat perkembangan biji menjadi suatu vegetasi di atasnya adalah predator atau pemangsa biji-bijian. Seperti dikatakan Viera & Aldicir (2006) di dalam hutan tropis banyak biji yang dimangsa oleh predator seperti tikus setelah biji tersebut tersebar di dalam hutan. Pada umumnya biji yang dimangsa adalah biji yang berukuran 0,2 – 4 gram karena biji tersebut berukuran cukup besar untuk dapat dilihat oleh pemangsa dari pada biji yang berukuran kecil seperti jenis
Aralia sp dan Melastoma malabathricum yang memiliki ukuran biji <0,2 gram.
Menurut Elliot et al., (2006) jenis tumbuhan dengan biji yang berukuran kecil seperti Melastoma malabathricum, Eurya acuminata, Aralia sp, Debregeasia
longifolia dan Saurauia roxburghii memiliki jumlah lebih banyak tersebar karena
memiliki tingkat pemangsaan yang rendah.
Tingginya jenis herba atau tumbuhan bawah juga mempengaruhi regenerasi jenis pohon di sekitarnya. Hal ini yang menyebabkan jumlah herba pada lokasi penelitian lebih mendominasi dari pada jenis pohon (Tabel 2). Menurut Elliot et al., (2006) herba yang sangat membutuhkan cahaya dapat secara cepat mengeksploitasi tanah dan membentuk kanopi yang rapat dan menyerap hampir semua cahaya yang tersedia untuk fotosintesis. Diantara jenis herba, anakan pohon yang kecil akan mengalami kekurangan cahaya, kelembaban dan nutrisi. Akibatnya, anakan pohon tidak dapat menjadi pohon dewasa dan akan
mati karena mereka tidak dapat energi dan karbon untuk memproduksi bahan kayu serta lignin untuk mendukung ukuran mereka agar menjadi pohon dewasa.
4.2 Kekayaan Jenis Kecambah yang Tumbuh Pada Setiap Ketinggian
Indeks nilai penting menyatakan kepentingan suatu jenis tumbuhan serta memperlihatkan peranannya dalam komunitas, dimana nilai penting itu didapat dari hasil penjumlahan Kerapatan Relatif (KR) dan Frekuensi Relatif (FR). Dari hasil penelitian didapatkan nilai KR, FR dan INP seperti pada Tabel 3.
Tabel 3. Jenis Kecambah Dengan Nilai Kepadatan Relatif (KR), Frekuensi Relatif (FR) dan Indeks Nilai Penting (INP) Pada Setiap ketinggian
NO