• Tidak ada hasil yang ditemukan

Investigasi Sistem

Berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner yang dilakukan terhadap 20 responden di Kabupaten Kuningan meliputi instansi pemerintah (30%), petani (50%), dan konsumen (20%). Kebutuhan informasi yang dibutuhkan adalah sistem informasi geografis (SIG) mengenai kesesuaian lahan, teknik budidaya dan diversifikasi pangan ubi jalar. Fungsi SIG ini adalah memberikan informasi yang objektif dan lengkap sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan untuk pengguna dalam memilih lahan yang sesuai untuk ubi jalar. Kebutuhan informasi untuk SIG terdapat pada Tabel 3 dan isi kuesioner tahap investigasi terdapat pada Lampiran 3.

Tidak

Ya Mulai

Investigasi Sistem dan Studi Literatur

Analisis Sistem

Tampilan dan Desain Sistem

Implementasi dan Pengujian Sistem

Sesuai

11 Tabel 3 Kebutuhan informasi berdasarkan kuesioner

No. Kebutuhan Informasi Persentase Kebutuhan (%)

1. Kesesuaian Lahan 100 %

2. Budidaya Ubi Jalar 100 %

3. Diversifikasi Pangan 100 %

4. Jenis Tanah 40 %

5. Curah Hujan 20 %

6. Penggunaan Lahan 60 %

Kebutuhan informasi kesesuaian lahan terdapat beberapa permasalahan yang dihadapi, seperti faktor yang mempengaruhi kesesuaian lahan untuk ubi jalar, kelerengan, suhu, jenis tanah dan curah hujan yang sesuai serta penggunaan lahan yang terdapat di Kabupaten Kuningan. Permasalahan tersebut dapat diselesaikan dengan membangun sistem informasi geografi kesesuaian lahan untuk ubi jalar di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat berbasis website.

Studi Kelayakan Teknis

Studi kelayakan adalah suatu tinjauan sekilas pada faktor utama yang akan mempengaruhi kemampuan sistem untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Berdasarkan hasil dari studi kelayakan teknis, aplikasi website pada sistem informasi geografis kesesuaian lahan untuk ubi jalar baik untuk dikembangkan dengan alasan sistem ini berbasis website dimana saat ini masyarakat Kabupaten Kuningan yang mempergunakan internet untuk melakukan komunikasi dan memperoleh informasi melalui website. Sistem berbasis website dapat ditangani sendiri oleh pihak penyedia layanan SIG karena memerlukan perangkat keras dan peralatan yang sederhana serta mudah diperoleh. Hasil dari SIG yang dibangun dapat diakses melalui smartphone dan PC (Personal Computer) sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem informasi yang dibangun layak secara teknis. Perangkat lunak yang digunakan SIG ini layak untuk dikembangkan karena dibangun dengan menggunakan software ArcGIS 10.1, xampp, ArcGIS online,

dan website browser yang relatif mudah digunakan dan menjalankan sistem. Perangkat keras yang digunakan meliputi server dan komputer server. Penggunaan teknologi website dipilih karena memiliki kelebihan yaitu mudahnya mengakses kesesuaian lahan untuk ubi jalar yang ditanam di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat dan SIG secara teknis dengan melihat keandalan software

dan hardware serta fasilitas pendukung untuk membangunnya. Studi Kelayakan Organisasi

SIG dapat diakses menggunakan personal computer (PC) bagi pengguna serta admin yang melakukan input data apabila terdapat sistem yang harus diperbaiki. Sistem informasi geografi ini layak dibangun karena organisasi sistem yang dibangun untuk memberikan informasi yang objektif dan lengkap sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pemilihan kesesuaian lahan. Organisasi yang membantu dalam SIG ini adalah laboratorium teknik bioinformatika, Institut Pertanian Bogor. Apabila pemerintah Kabupaten Kuningan membutuhkan SIG ini maka organisasi yang mengembangkannya adalah pemerintah seperti Bappeda Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

12

Studi Kelayakan Ekonomi

Sistem Informasi geografi berbasis website tidak memerlukan biaya yang mahal dalam pengoperasiannya. Biaya pengoperasian meliputi pemakaian

computer atau laptop, biaya jaringan internet serta biaya pembangunan sistem meliputi biaya penggunaan peralatan, serta perlengkapan pembangunan isi sistem menggunakan software ArcGIS 10.1, xampp, ArcGIS online, dan web browser. Hasil wawancara yang dilakukan kepada semua responden dimana untuk saat ini banyak penduduk Kabupaten Kuningan yang menggunakan internet untuk melakukan komunikasi, memperoleh informasi melalui website sistem informasi geografi dan biaya untuk mengakses sistem informasi geografi tidak menjadi suatu masalah.

Studi Kelayakan Operasional

SIG kesesuaian lahan ubi jalar ini juga layak secara operasional dengan memperhitungkan beberapa hal yang diantaranya sebagai berikut:

1. Teknologi berbasis website merupakan teknologi yang mudah diakses masyarakat.

2. SIG berbasis website mempunyai tampilan yang sederhana dan dapat dioperasikan dengan mudah.

3. WebGIS mudah dalam instalasi, pengoperasian, mudah untuk diperbaharui, dan mudah untuk dilakukan perawatan.

4. Biaya penggunaan WebGIS ini terjangkau dengan akses internet. Analisis Sistem

Tahapan analisis sistem merupakan tahap yang kritis dan sangat penting karena kesalahan dalam tahap ini akan menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya. Tahap analisis sistem yang dilakukan dalam pengembangan SIG kesesuaian lahan ubi jalar seperti identifikasi pengguna dan kebutuhan informasi, identifikasi sumber informasi, identifikasi kebutuhan fungsional sistem, dan identifikasi kebutuhan spesifikasi perangkat yang digunakan.

Identifikasi Pengguna dan Kebutuhan Informasi

Pengguna dalam SIG ini yaitu petani dan instansi pemerintah. Informasi yang dibutuhkan oleh user ini adalah kesesuaian lahan untuk ubi jalar, teknik budidaya ubi jalar, dan diversifikasi pangan di Kabupaten Kuningan. Berdasarkan hasil wawancara dan kuesioner, pengguna membutuhkan sistem yang memudahkan dalam pemilihan kesesuaian lahan yang tepat dan akurat.

Identifikasi Sumber Informasi

Data dan informasi yang dibutuhkan pada SIG kesesuaian lahan ubi jalar diperoleh dari hasil proses wawancara dan kuesioner kepada beberapa responden diantaranya adalah petani dan pemerintah. Pengolahan data yang dibutuhkan sistem adalah data spasial dengan format shapefile (*.shp) dan data atribut dengan format database file (*.dbf) dilakukan menggunakan ArcMap 10.1. Ketersediaan data berupa Hardcopy peta curah hujan, jenis tanah, penggunaan lahan, data statistik iklim, suhu dan data shapefile kontur untuk mendapatkan informasi serta

13 melakukan analisis sumber informasi. Bentuk sistem yang dibangun yaitu SIG berbasis website. SIG kesesuaian lahan ubi jalar ini dikembangkan menggunakan

software ArcGIS online dengan pendekatan system development life cycle

(SDLC). Proses pertama dalam identifikasi sumber informasi yaitu:

a. Mengidentifikasi jenis data dasar yang berkaitan dengan kebutuhan untuk peta kesesuaian lahan ubi jalar sebagai berikut:

• DEM (Digital Elevation Model) dari peta kontur yang diambil dari CSGI. DEM adalah suatu citra yang secara akurat memetakan ketinggian dari permukaan bumi. DEM ini dibuat dari peta kontur.

• Peta Curah Hujan, diperoleh dari Bappeda Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Skala 1: 60.000.

• Peta Penggunaan Lahan, diperoleh dari Bappeda Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Skala 1: 60.000.

• Peta Jenis Tanah, diperoleh dari Bappeda Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Skala 1: 60.000.

b. Ketersedian data yang ada kemudian kita proses menjadi data yang dapat digunakan untuk menentukan tingkat kesesuaian lahan suatu area. Proses yang dijalankan adalah:

• Kelas kelerengan dibuat dari data dasar DEM dengan cara membuat peta

lereng, kemudian diklasifikasikan (S1: 3%, S2: 3-8%, S3: 8-15%, N1: 16-25%, N2: >25%).

• Kelas suhu dibuat dari data dasar DEM dengan cara membuat peta suhu, kemudian diklasifikasikan (S1: 22-25°C, S2: >25-30 dan 20-<22, S3: >30-35 dan 18-<20, N1: Td, N2: >35 dan <18).

• Kelas landuse dibuat dari peta penggunaan lahan (1: pemukiman, 2: hutan, 3:

padang rumput, 4: perkebunan, 5: sawah irigasi, 6: sawah tadah hujan, 7: semak belukar, 8: tanah ladang).

• Kelas bagian curah hujan dari peta curah hujan (1: 2.000-2.500 mm/thn, 2: 2.500-3.000 mm/thn, 3: >3000 mm/thn).

• Kelas jenis tanah dibuat dari peta jenis tanah (1: podsolik, regosol, latosol; 2: regosol dan latosol; 3: asosiasi mediteran coklat; 4: grumusol dan regosol; 5: alluvium kelabu; 6: latosol dan regosol; 7: asosiasi andosol coklat).

c. Keperluan pemodelan, kelas-kelas yang didapatkan ini kemudian dilakukan

overlay berdasarkan skema pembobotan yang dibuat berdasarkan pengalaman pemodelan sebagai berikut:

• kelas suhu. • kelas slope.

• kelas jenis tanah. • kelas curah hujan.

• kelas penggunaan lahan (landuse).

Pengolahan data dilakukan karena data yang tersedia tidak dapat langsung digunakan untuk memberikan informasi mengenai kesesuaian lahan untuk ubi jalar di Kabupaten Kuningan. Pengolahan data terdiri atas empat tahap yaitu konversi format data, digitasi, pengelompokan data, penambahan informasi, serta klasifikasi data dengan overlay. Sistem informasi geografi membutuhkan semua peta tersebut setelah itu dilakukan proses digitasi untuk mendapatkan peta dalam format shapefile. Sistem proyeksi yang digunakan yaitu UTM Zona sedangkan

14

Datum yang digunakan yaitu WGS 1984. Proses digitasi dan overlay pada perangkat lunak ArcMap 10.1 digunakan untuk menentukan peta kesesuaian lahan dari beberapa data yang ada, setelah proses ini dilakukan proses membangun sistem informasi geografi menggunakan ArcGIS online. Fungsi SIG ini adalah menampilkan data spasial dan atribut melalui web browser yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi langsung dengan sistem guna mendapatkan informasi bagi pengguna. Daftar kebutuhan fungsi yang dibutuhkan dapat disajikan pada Tabel 4.

Identifikasi Kebutuhan Fungsional Sistem

SIG membutuhkan identifikasi fungsional sistem untuk pengembangan tahap berikutnya yaitu desain sistem. Daftar kebutuhan fungsional sistem ditunjukkan pada Tabel 4.

Tabel 4 Daftar kebutuhan fungsional sistem

No. Nama fungsi Keterangan

1. Zoom peta Memperbesar dan memperkecil peta kesesuaian lahan

2. Peta kesesuaian lahan Menyajikan informasi kesesuaian lahan ubi jalar, informasi terdapat legenda dan detail web. Legenda tersebut memberikan informasi kelas kesesuaian lahan.

3. Peta kelas kesesuaian lahan

Menyajikan informasi kelas kesesuaian lahan ubi jalar.

4. Tabel kelas kesesuaian lahan

Menyajikan informasi tabel kelas kesesuaian lahan ubi jalar.

5. Informasi budidaya dan diversifikasi

Melihat proses dalam budidaya tanaman ubi jalar dan diversifikasi pangan.

Identifikasi Kebutuhan Spesifikasi Perangkat

Analisis kebutuhan spesifikasi perangkat dibagi menjadi perangkat keras

(Hardware) dan lunak (Software). Perangkat keras dan lunak minimum yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, penjelasannya sebagai berikut:

1. Perangkat keras (Hardware)

Spesifikasi hardware yang digunakan untuk server adalah: a. Processor intel i3

b. Harddisk 500 Gb c. RAM 2 Gb

Spesifikasi minimal hardware yang diperlukan untuk client adalah: a. Processor intel Pentium III

b. Harddisk 10 GB c. RAM 128 Mb

2. Perangkat lunak (Software)

Spesifikasi software yang digunakan untuk server adalah: a. MySQL sebagai database server 5.6.16

b. ArcMap 10.1

c. Apache HTTP Server 2.4.7 d. XAMPP 1.8.3

15 e. Sistem operasi : Microsoft Windows 7

Spesifikasi minimal software yang diperlukan untuk client adalah: a. Microsoft Windows XP, Macintosh atau Linux

b. Web browser seperti Mozilla Firefox, Google Chrome, Baidu Browser Desain Sistem

Tahap ini menjelaskan bagaimana sistem dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi pengguna. Sistem ini terdiri dari desain database, desain user interface, dan desain proses. Desain database untuk penyimpanan data peta kesesuaian lahan dalam format shapefile. Sistem ini dikelola oleh admin untuk perawatan sistem dan penambahan data. Desain yang baik akan sangat menentukan kualitas aplikasi sistem yang dibangun, sehingga tahapan desain sangat menentukan dalam pengembangan aplikasi.

Deskripsi Sistem

Sistem infomasi ini terdiri dari aplikasi utama, yaitu aplikasi WebGIS yang terdiri dari SIG kesesuaian lahan dan data informasi mengenai lahan, teknik budidaya, dan diversifikasi pangan ubi jalar, dimana informasi tersebut dapat diakses melalui website. Saat ini, lahan pertanian di Kabupaten Kuningan lagi dalam tahap pengembangan teknologi dan menuju Kabupaten Kuningan yang agropolitan. Lahan sebagai sumber daya fisik yang tidak dapat diperbaharui dan dengan jumlah yang sangat terbatas sehingga memerlukan perencanaan yang baik dalam penggunaannya. Proses penilaian kelas kesesuaian lahan menggunakan sistem membandingkan, mencocokkan antara kualitas dan sifat-sifat lahan dengan kriteria kelas kesesuaian lahan yang telah disusun berdasarkan kriteria kesesuaian lahan untuk ubi jalar. Kemampuan SIG dalam analisis dan pemantauan dapat digunakan untuk mempermudah penataan ruang sumberdaya wilayah yang sesuai dengan daya dukungnya. SIG ini dibangun agar menjadi yang mudah dan murah sebagai media penyampaian informasi kepada pengguna.

Desain Database

Tahap desain data dilakukan pada desain struktur database yang akan digunakan oleh sistem. Database yang dibangun merupakan hasil pengolahan

overlay hasil dari mencocokkan peta suhu, slope, jenis tanah, curah hujan, dan penggunaan lahan. Perancangan basis data digunakan untuk mendukung penyimpanan data yang terdapat di dalam sistem agar terstruktur. Desain basis data dapat ditunjukkan pada Gambar 2.

16 Id_Kesesuaian Id_polygon Id_Kecamatan Kecamatan Kelas Luas Id_Suhu Id_polygon Id_Kecamatan Kecamatan Luas Id_Jenis Tanah Id_polygon Id_Kecamatan Kecamatan Luas Id_Slope Id_polygon Id_Kecamatan Kecamatan Luas Id_Curah Hujan Id_polygon Id_Kecamatan Kecamatan Luas Id_Landuse Id_polygon Id_Kecamatan Kecamatan Luas Peta administrasi Id_polygon Id_Kecamatan Kecamatan Kelas Luas kecamatan

Gambar 2 Desain basis data

Pengguna dapat mengakses informasi dengan membuka website yang berisikan informasi mengenai lahan yang sesuai untuk ditanami oleh ubi jalar. Sebagai contoh untuk mendapatkan informasi mengenai kesesuaian lahan yang ada di setiap Kecamatan Kabupaten Kuningan, pengguna dapat mengklik lokasi tersebut sehingga diperoleh informasi mengenai kesesuaian lahan melalui website

tersebut. Berikut disajikan urutan proses di atas dalam bentuk diagram alur pada Gambar 3.

Gambar 3 Diagram alur proses overlay peta kesesuaian lahan

∞ ∞ ∞ ∞ ∞ ∞ 1

17 Proses menyatukan parameter-parameter yang terdapat pada masing-masing peta, semua peta yang digitasi tersebut dilakukan overlay dengan perintah intersect di ArcMap 10.1. Berdasarkan hasil overlay, kemudian dilakukan pengkelasan kesesuaian lahan dengan rumus sebagai berikut: kelas kesesuaian lahan = MIN [kelas suhu, kelas slope, kelas jenis tanah, kelas curah hujan, dan kelas landuse], dimana nilai kelas tertinggi adalah S1 (sangat sesuai) dan nilai kelas terendah adalah N2 (tidak sesuai permanen). Contoh penilaian kesesuaian lahan untuk ubi jalar disajikan pada Tabel 5.

Tabel 5 Penilaian kesesuaian lahan untuk tanaman ubi jalar No. Kualitas dan Karakteristik

lahan

Nilai data Kelas kesesuaian lahan aktual 1. Regim suhu - Suhu 20-22 dan 25-30 S2 2. Ketersedian air - Bulan kering - Curah hujan 3-4 bulan 2500-4000 mm/th S1 S3 3. Media perakaran - Drainase tanah - Tekstur tanah - Kedalaman efektif Baik Lempung dan pasir

>75 S1 S2 S1 4. Retensi hara - pH tanah 5,5-7,5 S2 5. Lereng <3 S1

6. Penggunaan lahan Semak belukar dan

perkebunan

S3

Aktual (A) = S3

Desain SIG yang dibangun menggunakan software ArcMap 10.1 sebagai media tampilan peta digital yang dibangun dan tersimpan dalam software ArcMap 10.1dalam format shapefile. Peta tersebut adalah:

1. Peta penggunaan lahan

Peta ini terdiri atas layer penggunaan lahan yang bersumber dari peta penggunaan lahan skala 1: 60.000 menurut Bappeda Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

2. Peta jenis tanah

Peta ini terdiri atas layer jenis tanah yang bersumber dari peta jenis tanah skala 1: 60.000 menurut Bappeda Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

3. Peta curah hujan

Peta ini terdiri atas layer curah hujan yang bersumber dari peta curah hujan skala 1:60.000 menurut Bappeda Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

4. Peta lereng

Peta ini didapatkan dengan menggunakan peta DEM yang dilakukan membuat

slope untuk mendapatkan peta kelerengan. 5. Peta suhu

Peta suhu dibuat dari data dasar lereng kemudian dengan cara membuat peta suhu dengan mengklasifikasikan daerah tersebut.

18

6. Peta kesesuaian lahan

Kesesuaian lahan untuk tanaman ubi jalar dapat diperoleh dengan mencocokkan sifat fisik dan kimia dengan kategori karakteristik lahan bagi tanaman (FAO 1976).

Desain User Interface

Desain user interface adalah desain halaman website yang dirancang untuk menghasilkan tampilan yang menarik dan memudahkan pencarian informasi bagi pengguna sistem ini. Rancangan halaman depan website ditunjukkan pada Gambar 4. Desain rancangan untuk halaman budidaya dan diversifikasi dapat ditunjukan di Lampiran 6. Halaman pada sistem ini dibuat dengan rancangan yang sederhana, dimana rancangan desain sistem ini bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam mendapatkan informasi. Ada empat bagian desain dalam sistem ini yaitu header, menu utama, konten dan footer. Halaman depan website

langsung terdapat konten peta kesesuaian lahan ubi jalar. Menu utama pada desain SIG ini adalah home, kondisi umum, budidaya, diversifikasi, dan kontak. Pengguna tidak mengalami kesulitan untuk memilih informasi yang dibutuhkan dan dapat mendapatkan informasi kesesuaian lahan di Kabupaten Kuningan pada menu home. Menu yang terdapat peta kesesuaian lahan didapatkan pada menu kesesuaian lahan yang terdapat dua menu tambahan yaitu peta dan tabel serta budidaya ubi jalar di Kabupaten Kuningan.

Gambar 4 Rancangan halaman depan website

Desain Proses

Aktivitas desain proses terfokus pada desain software berupa program yang dibuat. Aktivitas pada desain tampilan penggunaterfokus pada dukungan interaksi antara pengguna dan aplikasi berbasis komputer. Proses pada desain dilakukan ketika semua data yang dibutuhkan untuk sistem lengkap. Pemanfaatan SIG untuk informasi kesesuaian lahan berbasis website ini memerlukan peta hasil digitasi

HEADER

FOOTER MENU UTAMA

19 menggunakan perangkat lunak untuk peta yaitu ArcMap 10.1 dan pembuatan tampilan program website menggunakan layout W3layout serta dimodifikasi untuk lebih menarik bagi pengguna. Tampilan SIG kesesuaian lahan menggunakan gambar peta dimana setiap daerah Kecamatan yang dapat menampilkan informasi tempat kesesuaian lahan untuk ubi tersebut. Pengguna dapat memilih menu yang diinginkan untuk mendapatkan informasi berupa kondisi umum Kabupaten Kuningan, peta kesesuaian lahan dan peta lainnya untuk didapatkan. Sistem ini pun terdapat informasi budidaya dan diversifikasi pangan ubi jalar di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.

Implementasi Sistem

Tahap implementasi adalah tahap menyelesaikan desain sistem yang sudah disetujui, menguji serta mendokumentasikan program-program dan prosedur sistem yang diperlukan. Sistem harus diuji untuk mengevaluasi kemampuannya dalam menyelesaikan permasalahan yang ada serta dapat memenuhi kebutuhan penggunayang dirumuskan dalam tahap investigasi sistem sampai desain sistem. Pemrograman Sistem

Pemrograman dilakukan menggunakan software xampp dan sublime, sedangkan untuk penyusunan konten SIG memakai pemrograman HTML, pemrograman tersebut digunakan untuk membangun interface dari SIG kesesuaian lahan yang dibangun. Selain interface, terdapat beberapa komponen yang dibangun seperti halaman untuk teknik budidaya, diversifikasi dan peta kesesuaian lahan ubi jalar. Konten yang disusun menjadi format HTML. Pemrograman dilakukan pada sublime, setelah sistem selesai dilakukan pengunggahan pada server lokal.

Pengoperasian Sistem

Pengaturan peralatan merupakan langkah pertama dalam melakukan pengoperasian sistem yaitu laptop yang berfungsi sebagai server dihubungkan dengan koneksi internet untuk mengakses SIG. Tampilan menu utama terdapat lima menu utama yaitu menu home, menu kondisi umum, menu kesesuaian lahan, menu diversifikasi, dan menu kontak. Menu utama adalah menu yang dapat memudahkan pengguna untuk mendapatkan informasi yang dibutuhkan. Tampilan menu utama ini dapat ditunjukkan pada Gambar 5.

Gambar 5 Tampilan menu utama website

Awal pengoperasian sistem muncul tampilan website dari program sistem informasi geografi kesesuaian lahan ubi jalar. Menu beranda merupakan menu

20

utama yang paling dibutuhkan untuk pengguna dalam mendapatkan informasi, dimana informasi pada halaman ini cukup banyak seperti peta kesesuaian lahan ubi jalar, legenda dari peta tersebut, dan informasi secara lengkap di tampilan tersebut. Peta ini dapat diperbesar dan perkecil sesuai kelas ubi jalar dengan kebutuhan yang dibutuhkan oleh pengguna. SIG kesesuaian lahan dapat dilihat ketika pengguna membutuhkan informasi yang jelas pada daerah yang ingin diketahui kesesuaian lahan ubi jalar. Tampilan halaman depan website dapat dilihat pada Gambar 6 dan tampilan halaman depan kesesuaian lahan dapat dilihat pada Gambar 7.

Gambar 6 Halaman depan website

21 Menu kondisi umum adalah menu untuk mengetahui tentang profil Kabupaten Kuningan, Jawa Barat. Informasi yang terdapat pada menu ini seperti luas wilayah administrasi Kabupaten Kuningan, informasi ubi jalar, kandungan yang terdapat tanaman pangan ubi jalar. Menu kondisi umum dapat dilihat pada Gambar 8.

Gambar 8 Tampilan halaman kondisi umum website

Menu kesesuaian lahan untuk mengetahui peta kesesuaian lahan yaitu peta cukup sesuai (S2), peta sesuai marginal (S3), peta tidak sesuai saat ini (N1), peta tidak sesuai permanen (N2) dan tabel kelas kesesuaian lahan di setiap petanya serta menu ini memiliki beberapa informasi seperti tahapan budidaya ubi jalar. Menu kesesuaian lahan untuk melihat peta kelas kesesuaian lahan ini dapat ditunjukan pada Gambar 9 dan menu tahapan budidaya ubi jalar ditunjukan pada Gambar 10.

22

Gambar 10 Tampilan halaman budidaya

Menu diversifikasi pangan ini untuk memberikan informasi tentang sumber informasi dasar mengenai diversifikasi pangan dan halaman menu ini memiliki beberapa informasi yang dibutuhkan pengguna yaitu hasil produk diversifikasi pangan yang dibutuhkan pengguna untuk mengolah hasil ubi jalar. Menu diversifikasi dapat dilihat pada Gambar 11.

Gambar 11 Tampilan menu diversifikasi

Menu kontak ini dapat dilihat secara sederhana dimana pengguna dapat menghubungi peneliti jika ingin mendapatkan informasi lebih mengenai kesesuaian lahan. Tampilan menu kontak dapat dilihat pada Gambar 12.

23

Gambar 12 Tampilan halaman kontak Instalasi Server

Instalasi server, tahap pertama yang dilakukan adalah instalasi perangkat lunak seperti web server apache. Setelah proses instalasi perangkat lunak selesai, kemudian melakukan instalasi sistem informasi geografi kesesuaian lahan ubi jalar yang dilanjutkan dengan menyimpan file-file sistem informasi geografi dan basis data pada folder. SIG kesesuaian lahan untuk ubi jalar dapat diakses pada luar jaringan IPB dengan alamat http://202.124.205.201/rizal/ untuk komputer yang terhubung dengan jaringan IPB dapat mengakses SIG kesesuaian lahan pada alamat http://172.18.37.22/rizal/.

Pengujian Sistem

Pengujian yang dilakukan terhadap sistem ini dilakukan dengan mengakses alamat http://202.124.205.201/rizal/ untuk komputer lain dan yang terhubung dengan jaringan lokal ke server laboratorium teknik bioinformatika dapat mengakses SIG kesesuaian lahan pada alamat http://172.18.37.22/rizal/ melalui

web browser. Sistem yang terakses akan muncul tampilan menu sistem informasi geografi kesesuaian lahan ubi jalar berbasis website. Pengujian sistem ini dilakukan dari hasil klasifikasi kelas kesesuaian lahan yang sudah dilakukan

Dokumen terkait